• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DISKUSI SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DISKUSI SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DISKUSI SISWA PADA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV di SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Kania Tresna Dewi

NIM 1003326

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DISKUSI SISWA PADA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG

Oleh

Kania Tresna Dewi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©Kania Trena Dewi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)
(4)

iv Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman COPYRIGHT... LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERNYATAAN ... HALAMAN MOTTO ... HALAMAN PERSEMBAHAN ...

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Hasil Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw ... 8

1. Pengertian Cooperative Learning ... 8

2. Pengertian Cooperative Learning Tipe Jigsaw ... 11

3. Langkah – Langkah Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw ... 11

B. Hubungan Diskusi denga Proses Pembelajaran ... 13

(5)

v Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Materi Bangun Ruang di Kelas IV ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Tempat Penelitian ... 23

C. Subjek Penelitian ... 23

D. WaktuPenelitian ... 23

E. Objek Penelitian ... 23

F. Prosedur Penelitian ... 23

G. Teknik Pengumpulan Data ... 26

H. Instrumen Pengumpulan Data ... 26

I. Teknik Analisis Data ... 31

J. Krtieria Keberhasilan Tindakan ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33

1. Deskripsi Konsidi Awal Penelitian ... 33

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ... 38

a. Perencanaan Pelaksanaan Siklus I... 38

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 39

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 42

a. Aktivitas Guru dan Siswadalam Pembelajaran ... 42

b. Catatan Lapangan ... 55

c. Hasil Pelaksanaan Diskusi Siklus I ... 57

4. Refleksi Siklus I ... 64

5. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ... 65

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 65

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 66

6. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 70

a. Aktivitas Guru dan Siswadalam Pembelajaran ... 71

(6)

vi Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Hasil Pelaksanaan Diksusi Siklus II ... 85

7. Refleksi Siklus II ... 93

B. Pembahasan ... 94

1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw ... 94

2. Peningkatan Kemampuan Diskusi dengan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw ... 97

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 105

B. Rekomendasi ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(7)

vii Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran dengan Model Cooperative

Learning Tipe Jigsaw... 27

Tabel 3.2Pedoman Penilaian Diskusi ... 29

Tabel 3.3Kriteria Penilaian Diskusi ... 29

Tabel 4.1Skor Penilaian Kemampuan Diskusi Siswa Pra Siklus ... 33

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa terhadap Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw pda Materi Bangun Ruang Siklus I ... 43

Tabel 4.3 Analisis Hasil Observasi Siklusi I ... 49

Tabel 4.4Catatan Lapangan Siklus I ... 55

Tabel 4.5Peningkatan Kemampuan Diskusi Siswa dari Pra Siklus ke Siklus I.. .. 57

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa terhadap Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw pda Materi Bangun Ruang Siklus II ... 71

Tabel 4.7 Analisis Hasil Observasi Siklusi II... 78

Tabel 4.8Catatan Lapangan Siklus II ... 83

(8)

viii Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

(9)

ix Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN ... 109

LAMPIRAN A Instrumen Siklus I 1. RPP... 110

2. Lembar Kerja Kelompok ... 116

3. Lembar Kerja Siswa ... 117

4. Lembar Observasi ... 121

5. Catatan Lapangan... 125

6. Lembar Penilaian Diskusi ... 126

LAMPIRAN B Instrumen Siklus II 1. RPP... 128

2. Lembar Kerja Kelompok ... 133

3. Lembar Kerja Siswa ... 134

4. Lembar Observasi ... 138

5. Catatan Lapangan... 142

6. Lembar Penilaian Diskusi ... 143

(10)

x Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Daftar Nilai Diskusi Siswa Siklus II ... 147

3. Lembar ObservasiSiklus I ... 149

4. Lembar Observasi Siklus II ... 161

5. Catatan Lapangan Siklus I ... 173

6. Catatan Lapangan Siklus II ... 174

7. LKS ... 176

LAMPIRAN D Dokumentasi Dokumentasi ... 226

LAMPIRAN E Lain - Lain 1. Lembar Bimbingan Dosen Pembimbing I ... 230

2. Lembar Bimbingan Dosen Pembimbing II ... 232

3. Surat Ijin Penelitian dari Universitas ... 233

4. Surat Ijin Penelitian dari Sekolah ... 234

(11)

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DISKUSI SISWA PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG

Oleh

Kania Tresna Dewi NIM 1003326

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran pada pelajaran matematika dan meningkatkan kemampuan diskusi siswa kelas IV SDN 1 Suntejaya, Lembang melalui model cooperative learning tipe Jigsaw. Model cooperative learning tipe Jigsaw dipilih karena dapat memacu dan mendorong siswa untuk mampu mengajukan pertanyaan serta memberikan pendapatnya dalam kegiatan berdiskusi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Suntejaya, Lembang. Penelitian difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan masih rendahnya kemampuan diskusi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok, siswa cenderung diam dan belum mampu mengajukan pertanyaan dari materi yang sedang dibahas, belum mampu memberikan pendapat dari materi ataupun pernyataan yang dipaparkan oleh guru dan siswa lainnya dan kurang bervariasinya penggunaan model pembelajaran dalam pelajaran matematika khususnya dalam kegiatan diskusi kelompok. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, catatan lapangan, hasil penilaian diskusi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu presentase ketercapaian indikator kemampuan diskusi mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Kemampuan rata – rata siswa dalam berdiskusi sebelum adanya implementasi tindakan berkategori kurang. Namun, setelah adanya implementasi tindakan dalam dua siklus, kemampuan rata – rata siswa dalam berdiskusi menjadi berkategori baik sekali. Hasil penelitian menunjukan : (1) secara proses, pembelajaran matematika dengan menggunakan model cooperative learning tipe Jigsaw berjalan baik dan proses diskusi pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Siswa sudah mampu menerapkan dengan baik langkah – langkah pembelajaran tersebut dalam kegiatan diskusi kelompok dan sudah mampu berdiskusi baik dengan kelompok ahli maupun dengan kelompok asal; (2) secara produk, siswa dalam berdiskusi pada saat pra sikus dengan skor rata – rata 7,6 dan pada akhir pelaksanaan tindakan yaitu siklus II menjadi 13,03. Kemampuan siswa dalam berdiskusi mengalami peningkatan sebesar 5,43.

(12)

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL JIGSAW IN IMPROVING STUDENTS’ DISCUSSION ABILITY IN

DIMENSIONAL FIGURE OF MATHEMATIC By

Kania Tresna Dewi NIM 1003326

This study aims to improve learning process in Math subject and discussion ability of fourth grade students in SDN 1 Suntejaya, Lembang using jigsaw type of cooperative learning. It intends to stimulate and support students to be able to asking a question and giving their opinions in discussion activity. The fourth grade students in SDN 1 Suntejaya, Lembang are participants of this research. The study focuses on the problem related to the low of students’ discussion ability in group discussion activity, unproductive and incapable of the students’ ability in asking a question and giving opinions either from learning materials discussed or statements uttered by teacher and other students and the less varied of learning model in Math subject especially in group discussion. The research data is gained through observation, fieldnotes, discussion assessment result, and documentation. The data employs descriptive qualitative technique. The findings indicate that the indicator’s percentage in discussion ability achievement increased eventually in every cycle. The average of students’ discussion ability before the implementation is claimed to be low. However, after the implementation in two cycles, their ability in discussion increases into very good categorization. The results show that: (1) In process, learning Math using Jigsaw type of cooperative learning run well and the process of discussion also increase significantly. The students excellently have been able to implement the learning sequences in group discussion and discuss either with skilled group or own group; (2) in product, students’ discussion ability in pre-implementation is about 7, 6. Then it increased into 13, 03 in the II cycle. In summary, Students’ ability in discussion has increased about 5.43.

(13)

1 Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan diadakannya perbaikan dalam bebagai bidang di dalam pendidikan baik itu perubahan kurikulun yang dilakukan oleh dinas pendidikan, perubahan nilai KKM oleh pihak sekolah dan berbagai model dan metode pembelajaran yang secara khusus dan langsung terjun pada siswa sebagai objek dari setiap perubahan yang dilakukan tersebut adalah untuk mencapai tujuan dari pendidikan nasional.

Seperti yang telah dirumuskan oleh pemerintah pada UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU No. 20 tahun 2003 pasal 3)

Memasuki era kurikulum 2013, pendidikan Indonesia dihadapkan pada sebuah tantangan besar dimana setiap elemen dalam dunia pendidikan harus mampu menerapkan setiap kompetensi yang telah dirancang dan mengembangkannya pada setiap diri siswa. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi

dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban

dunia.

Menurut Permendikbud No. 67 tahun 2013, kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik salahsatunya yaitu mengembangkan keseimbangan antara

(14)

2

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Dari pernyataan tersebut dapat

diambil 3 kemampuan dasar yaitu sosial, intelektual dan psikomotorik.

Kemampuan dalam berdiskusi merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh siswa karena dalam diskusi mengandung 3 kemampuan dasar sosial, intelektual dan juga psikomotorik. Kemampuan sosial dan psikomotorik tumbuh dalam kegiatan diskusi karena dalam diskusi tentunya dilatih dan dituntut untuk mampu berkomunikasi antar satu sama lain. Sedangkan kemampuan intelektual tentunya menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kegiatan diskusi agar diskusi dapat berjalan lebih baik. Oleh karena itu kemampuan dalam berdiskusi dianggap penting dalam mengembangkan 3 kemampuan dasar tersebut.

Selain itu diskusi pun memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu memberikan stimulus agar siswa bersedia menggali informasi, melatih agar mampu mengemukakan pendapat, dan memberi kesempatan untuk mempelajari hubungan antar siswa satu sama lain. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dipodjodo (1984:67) bahwa setiap peserta diskusi memiliki hak an open mind, an open heart dan an open mouth. Dalam diskusi pun pembelajaran tidak

harus berpusat pada guru, melainkan berpusat pada siswa.

(15)

3

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menangani permasalahanyang kompleks, cooperative learning menyajikan solusi praktis dalam mengajak siswa agar mampu saling ketergantungan positif satu sama lain, melatih untuk memiliki tanggung jawab perseorangan, memberikan kesempatan untuk bertatap muka dengan siswa lainnya, melatih proses komunikasi antar anggota dan melatih dengan adanya kualitas kerjasama dalam kerja yang dilakukan secara berkelompok.

Lebih dari 5 dekade yang lalu para peneliti menemukan kecenderungan unik dalam perilaku manusia. Mereka umumnya sepakat bahwa perilaku manusia individu – individu akan berubah ketika mereka bekerja dalam kelompok – kelompok. Seperti yang diungkapkan Allport (1924 : dalam Gillies dan Ashman, 2003) dalam Huda (2013:5) yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang menonjol dalam hal kuantitas dan kualitas kerja individu- individu ketika mereka mau membuka diri untuk saling mendengarkan dan peduli pada hasil kerjanya satu sama lain.

Hal ini sejalan yang dikemukakan oleh Johnson & F. Johnson (1991) dalam Huda (2013:10) yaitu untuk mengoordinasi setiap usaha demi mencapai tujuan kelompok, siswa harus : 1) saling mengerti dan percaya satu sama lain, 2) berkomunikasi dengan jelas dan tidak ambigu, 3) saling menerima dan mendukung satu sama lain, 4) mendamaikan setiap perdebatan yang sekiranya melahirkan konflik.

(16)

4

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menambah kemampuan dan membantu siswa dalam belajar (Susanto dalam http://ipotes.wordpress.com.Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang”sehingga kemampuan diskusi siswa dapat meningkat. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas terdapat beberapa masalah yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Siswa Kelas IV di SDN 1 Suntenjaya terbiasa dengan pembelajaran yang

teacher centered” dan tidak terbiasa membentuk suatu kelompok kerja sehingga masih sulit ketika pengondisiannya.

2. Siswa menjadi semangat belajar ketika diciptakan persaingan antar kelompok sekalipun tidak semua anggota kelompok ikut bekerja sama dalam kelompok tersebut.

3. Ketika diberi tugas individu, siswa banyak yang beralasan tidak bisa dan tidak mau mengerjakan, akan tetapi ketika diberi tugas secara kelompok siswa mau ikut andil membantu teman dalam kelompoknya.

4. Kemampuan siswa dalam bertanya, menanggapi dan mendengarkan guru maupun siswa masih kurang.

5. Kemampuan siswa dalam membedakan dan mengamati bangun ruang masih rendah.

C. Rumusan Masalah

(17)

5

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kelas IV SDN 1 Suntenjaya, Lembang melalui penerapanmodel cooperative learning tipe Jigsaw pada pelajaran matematika materi bangun ruang dalam meningkatkan kemampuan diskusi siswa?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan dikusi siswa kelas IV SDN 1 Suntenjaya, Lembang melaluipenerapan model cooperative learningtipe Jigsaw?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kelas IV SDN 1 Suntenjaya melalui penerapanmodel cooperative learningtipe Jigsaw padapelajaran matematika materi bangun ruang dalam meningkatkan kemampuan diskusi siswa.

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan diskusi siswa setelah menerapkan model cooperative learningtipe Jigsaw.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat, baik secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

o Mendapatkan alternatif metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan diskusi siswa.

o Mendukung kegiatan belajar tuntas. 2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini mempunyai kegunaan diantaranya sebagai berikut:

a) Kegunaan bagi siswa

(18)

6

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

o Membantu siswa untuk bertindak mandiri dalam mencari informasi yang dibutuhkan dengan tidak bergantung pada guru sebagai satu – satunya sumber belajar.

o Meningkatkan tanggung jawab dan rasa kebersamaan bagi setiap kelompok kerja dalam melaksanakan tugas pembelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat.

o Melatih siswa untuk berani bertanya, berbicara dengan suara yang jelas dan membantu teman lain dalam menguasai suatu materi pelajaran.

o Dengan meningkatkan kemampuan diskusi, siswa secara bersama sama akan mahir dalam menyelesaikan hambatan - hambatan yang terjadi di dalam kelas.

b) Kegunaan bagi guru

o Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi.

o Pembelajaran di kelas lebih aktif, kreatif dan menyenangkan.

o Memberi wacana baru tentang pembelajaran aktif dengan penerapan model cooperative learningtipe Jigsaw untuk meningkatkan kemampuan diskusi

siswa.

c) Kegunaan bagi sekolah

o Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih menerapkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

o Sebagai tolak ukur peningkatkan kualitas sekolah dalam melakukan inovasi pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.

(19)

7

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang diteliti, maka ada beberapa istilah yang perlu didefinisikan yaitu sebagai berikut:

1. Model Cooperative Learning tipe Jigsaw

Model Cooperative Learning tipe Jigsaw merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen. Kelompok tersebut terbagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.

2. Kemampuan Diskusi

(20)

22 Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK). PTKadalah sebuah penelitian yang dilakukan dengan jalan pencermatan terhadapkegiatan belajar mengajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan danterjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2006: 91). Desain PTK disini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart.Terdapat empat aspek pokok yang terdapat dalam penelitian tindakan menurutKemmis dan Mc. Taggart dalam (Madya, 2006: 59-63), yakni: (1) penyusunanrencana, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Adapun gambaran mengenai model desain penelitian berdasarkan model Kemmis dan Mc. Taggart dalam (Madya 67), sebagai berikut:

Gambar 3.1.

(21)

23

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam (Madya, 2006: 67)

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Suntenjaya yang berlokasi diKecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Lokasi ini dipilih karena peneliti ingin meningkatkan proses pembelajaran dan kemampuan berdiskusi siswa kelas IV SDN 1 Suntenjaya, Lembang.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Suntenjaya Lembang dengan total jumlah dalam satu kelas sebanyak 48 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki – laki dan 33 siswa perempuan.Penentuan kelas ini didasarkan pada tingkat permasalahan sesuai hasil observasidan wawancara dengan guru yang dilakukan sebelum penelitian, yakni: masihrendahnya kemampuan siswa dalam kegiatan diskusi.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai Mei 2014 yangmeliputi keseluruhan kegiatan mulai dari penyusunan proposal kegiatan hinggapelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan kalender pendidikan tahun ajaran 2014 (semester II). Adapun pelaksanaanya sesuai denganjadwal pelajaran Matematika.

E. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe Jigsaw dan kemampuan diskusi siswa selama pembelajaran Matematika berlangsung.

F. Prosedur Penelitian a. Perencanaan ( Siklus I)

(22)

24

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada siklus I, peneliti dan dosen pembimbing melakukan diskusi danberkoordinasi untuk merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada siklus initerkait dengan masalah yang ditemukan. Adapun rencana yang akan dilakukanadalah sebagai berikut :

1. Peneliti bersama wali kelas menyamakan persepsi dan diskusiuntuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran matematika khususnya dalam kemampuan diskusi.

2. Peneliti dan guru merencanakan pelaksanaan modelcooperative learningtipe Jigsaw.

3. Menentukan bahan materi yang akan digunakan dalam kegiatan diskusi.

4. Menentukan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran diskusi denganmodel pembelajaran Jigsaw.

5. Menyiapkan bahan-bahan pelajaran dan instrumen yang berupa lembarpengamatan diskusi kelompok, lembar penilaian kemampuan diskusi, catatanlapangan, dan alat dokumentasi kegiatan (kamera).

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan merupakan realisasi dari rencana yang sudah dirancangsebelumnya. Tindakan yang akan dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1. Guru melakukan apersepsi agar siswa siap untuk masuk dan mengikuti materipelajaran.

2. Guru menjelaskan materi tentang model Jigsawyang meliputikomponen dan prosedur pelaksanaan serta menjelaskan hal apa saja yang akandilakukan pada saat diskusi.

3. Siswa dibagi ke dalam kelompok yang masing-masing terdiri atas enam orang (Kelompok Asal).

(23)

25

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Setiap anggota dalam kelompok asal mempelajari submateri pembelajaran. Lalu membagi materi sesuai kemampuan yang akan menjadi kelompok ahli. 6. Ketua kelompok asal membagi tugas pada anggotanya dalam satu submateri

pelajaran. Masing – masing ahli submateri dari kelompok berlainan bergabung membentuk kelompok ahli.

7. Anggota kelompok ahli mengerjakan tugas dan saling berdiskusi tentang masalah yang menjadi tanggung jawabnya.

8. Anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan hasil diskusi kelompok ahli untuk menjawab pertanyaan kepada anggota kelompok asal lainnya.

9. Dengan dipandu oleh guru, diadakan diskusi kelas untuk membicarakan konsep penting yang menjadi bahan diskusi kelompok ahli.

10. Pemberian kuis yang dikerjakan oleh masing – masing anggota kelompok asal untuk memperoleh jumlah nilai kelompok.

c. Observasi

Observasi merupakan kegiatan merekam segala peristiwa dan kegiatan yangterjadi selama tindakan itu berlangsung. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati segala yang dilakukan siswa yang berkaitan dengan kegiatan diskusi, keaktifan siswa, cara siswa mengajukan pendapat, serta keseluruhan praktik siswa dari awal hingga akhir. Keberhasilan proses dapat dilihat dari perubahan sikap siswa terhadap pembelajaran kemampuan diskusi setelah mendapat tindakan melalui model pembelajaran Jigsaw. Keberhasilan produk dapat dilihat dari hasil tes berbicara siswa khususnya kemampuan diskusi. d. Refleksi

(24)

26

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siklus II dan selanjutnya mengikuti prosedur pada siklus I, meliputi: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan datadilakukan dengan: pengamatan, observasi, catatan lapangan, dan alat rekam gambar (dokumentasi).

a. Pengamatan

Pengamatan di sini dilakukan untuk mengamati jalannya prosespembelajaran. Dengan pengamatan, peneliti memperoleh data berupa gambaranproses praktik diskusi, keaktifan siswa, sikap siswa, dan interaksi siswa selama proses berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan instrumen lembar observasi.

b. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan peneliti untuk mencatat kejadian – kejadian insidental/temuan data yang terjadi baik pada guru maupun siswa selama proses pembelajaran berlangsung hingga pada akhirnya dapat dianalisis dan dibuat kesimpulannya.

c. Alat Rekam Gambar

Di sini peneliti menggunakan kamera sebagai alat untuk mengambil gambar (photo) sebagai dokumentasi selama kegiatan berlangsung.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yakni: pedomanpengamatan, lembar penilaian diskusi, catatan lapangan, dan dokumentasikegiatan.

a. Pedoman Pengamatan

Pedoman pengamatan atau lembar observasi pelaksanaan digunakan untuk mencatat datatentang proses kegiatan pembelajaran selama menerapkan model cooperative learning tipe Jigsaw, di dalamnya terdapat hasil observasi aktifitas

(25)

27

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1.

Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran dengan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw

No. AktifitasBelajar Aktifitas Siswa Aktifitas Guru

1. Pembentukan kelompok Asal Membentuk kelompok yang terdiri dari 6 orang secara heterogen.

Memberikan penjelasan mengenai aturan dan pembagian materi (LK) kelompok asal.

2 Pembelajaran Pada Kelompok Asal Setiap anggota

mempelajari submateri pelajaran.

Membagi materi sesuai kemampuan yang akan menjadi kelompok ahli.

(26)

28

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kelompok ahli.

4 Diskusi Kelompok Ahli Anggota kelompok ahli mengerjakan tugas dan saling berdiskusi tentang masalah yang menjadi tanggung jawabnya. 5 Diskusi Kelompok Asal

Anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal.

Setiap anggota kelompok asal menjelaskan dan menjawab pertanyaan mengenai submateri pelajaran yang menjadi keahliannya.

6 Diskusi Kelas

Dengan dipandu oleh guru, diskusi kelas membicarakan konsep penting yang menjadi bahan diskusi kelompok ahli.

Guru memperbaiki salah konsep pada siswa. 7 Pemberian Kuis

(27)

29

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kuis untuk memperoleh

jumlah nilai kelompok.

8 Pemberian Penghargaan Kelompok Guru memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang

memproleh jumlah nilai kelompok tertinggi.

b. Lembar Penilaian Diskusi

Penilaian disini untuk menilai kemampuan siswa dalam berdiskusi. Lembar penilaian kemampuan diksusi ini berdasarkan indikator dalam berdikusi yang telah dirumuskan dan dimodifikasi yaitu diantaranya : kemampuan mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat, mendengarkan pendapat, menerima pendapat dan penguasaan materi.

Tabel 3.2.

Pedoman Penilaian Diskusi Kelompok

No Nama Siswa Aspek yang dinilai

Skor Maksimal

1 2 3 4 5 15/90

1 2 3 4 5 6

Skor Kelompok

Berikut adalah penjelasan mengenai kriteria penilaian diskusi pada setiap aspeknya, dimana peneiliti menyusun sendiri kriteria penilaiannya.

Tabel 3.3.

(28)

30

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Nilai Keterangan

1. Mengajukan pertanyaan

3 Bertanya seputar pembahasan materi 2 Bertanya diluar pembahasan materi 1 Tidak bertanya

2. Memberikan

pendapat 3

Memberikan pendapat yang relevan dengan bahan dikusi

2 Memberikan pendapat tetapi tidak relevan dengan bahan diskusi

1 Tidak memberikan pendapat saat diskusi 3.Mendengarkan

pendapat 3

Mendengarkan pendapat anggota kelompoknya dengan serius menanggapi

2 Mendengarkan pendapat anggotanya dan menanggapinya dengan tidak serius

1 Tidak mendengarkan dan menanggapi pendapat anggotanya

4. Menerima

pendapat 3

Menerima pendapat anggotanya dengan sikap yang sopan

2 Menerima pendapat anggotanya dengan sikap terpaksa tanpa alasan yang jelas

1 Acuh dengan pendapat anggotanya 5. Penguasaan

materi 3

90% - 100% LK yang selesai dikerjakan dengan benar

2 70% - 80% LK yang selesai dikerjakan dengan benar

1 50% - 60% LK yang selesai dikerjakan dengan benar

(29)

31

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat kegiatan penelitian dan mendeskripsikan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. d. Dokumentasi Kegiatan

Dokumentasi kegiatan berupa gambar foto yang diambil dengan kamera digunakan sebagai pendukung hasil penelitian.

I. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yakni untukmendeskripsikan kemampuan diskusi siswa sebelum dan sesudah implementasi tindakan. Analisis kualitatif digunakan untuk data kualitatif yang berupa hasil observasi lapangan, catatan lapangan, dan hasil diskusi siswa. Kemampuan diskusi siswa dinilai dengan pedoman penilaian yang sudah ditentukan.

Data berupa hasil observasi lapangan, catatan lapangan, dan skor diskusisiswa dianalisis menggunakan langkah sebagai berikut:

a. Perbandingan antardata, yakni membandingkan data-data dalam setiapinformasi untuk mempermudah proses klarifikasi data yang sama.

b. Kategorisasi, yaitu mengelompokkan data-data dalam kategori-kategori yangsesuai.

c. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram.

d. Menarik kesimpulan, ialah merangkum penjelasan dari semua data yang sudah dikelompokkan.

(30)

32

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

J. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Berdasarkan karakteristik penelitian tindakan, keberhasilan penelitiantindakan ini dilihat dari adanya perubahan menuju arah perbaikan dari keadaansemula. Ada dua macam indikator keberhasilan yang digunakan oleh penelitiyakni sebagai berikut.

a. Indikator Keberhasilan Proses

Indikator keberhasilan proses dilihat dari perkembangan jalannya kegiatan pembelajaran dan kegiatan diskusi siswa dengan penerapan model cooperative learningtipe Jigsaw. Siswa mampu memahami dan mengetahui langkah – langkah model cooperative learningtipe Jigsaw dan mampu berdiskusi baik itu ketika berada dalam kelompok asal, ahli maupun ketika diskusi kelas. Dalam keberhasilan proses ini diharapkan siswa mampu berdiskusi dengan baik dan aspek – aspek dalam kemampuan diskusi pun terlihat/ditunjukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Indikator Keberhasilan Produk

(31)

33

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(32)

105 Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Suntenjaya Lembang Kabupaten Bandung Barat, maka peneliti dapat menyimpulkan semua hasil penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Penerapan model cooperative learning tipe Jigsaw pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan diskusi siswa pada pembelajaran siklus I dan II telah sesuai harapan dan perubahan semakin membaik.Dimana aktivitas siswa terlihat semakin aktif dalam pembelajaran, terlebih lagi ketika siswa melaksanakan setiap langkah – langkah dalam model cooperative learning tipe Jigsaw ini. Siswa aktif dalam bertanya menggali informasi mengenai materi yang sedang dipelajari, aktif dalam memberikan pendapat baik dari pertanyaan yang diajukan maupun dari pernyataan tentang materi tersebut. Dalam pelaksanaan model cooperative learning tipe Jigsaw ini siswa terlihat sudah mampu mendengarkan dan

(33)

106

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penerapan model cooperative learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berdiskusi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kemampuan dalam setiap aspek kemampuan diskusi siswa dengan melihat peningkatan rata – rata dalam setiap siklusnya. Siklus pertama nilai rata – rata 12,2 dengan presentase ketuntasan 72% siswa yang telah melewati batas indikator keberhasilan produk. Sedangkan pada siklus kedua nilai rata – rata siswa mencapai 13,03 dengan presentase ketuntasan 86% siswa yang mencapai indikator keberhasilan produk.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan rekomendasi sebagai berikut.

Pertama, untuk guru yaitu penerapan model cooperative learning tipe

Jigsaw bisa menjadi sebuah pilihan dalam pembelajaran, karena dapat memberikan tambahan model pembelajaran yang lebih variatif, serta dengan langkah – langkah dalam model pembelajaran ini yang lebih sistematis dapat membuat pembelajaran lebih terkonsep dan bermakna, serta pembelajaran cenderung lebih aktif karena pembelajaran tidak berpusat pada guru melainkan berpusat pada siswa. Keaktifan yang ditunjukan tidak hanya dari siswa yang unggul saja, melainkan siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran juga mampu menunjukkan perkembangan yang positif dan peningkatan yang signifkan.

Kedua, diharapkan siswa mampu melakukan kegiatan diskusi dengan

(34)

107

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketiga, untuk sekolah penerapan model pembelajaran ini akan sangat

membantu dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah, sebab jika guru menerapkan model pembelajaran ini dalam kegiatan belajar mengajar maka akan berdampak positif. Harapannya kualitas kompetensi dan pengetahuan siswa dapat meningkat dalam berbagai mata pelajaran sehingga proses pembelajaran akan lebih bermakna dan menyenangkan serta siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.

Keempat, untuk peneliti selanjutnya, pada hal ini peneliti berharap model

(35)

107 Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Rooijakkers, Ad. 1991. Mengajar dengan Sukses: Petunjuk Untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta: PT Presindo.

Alwi, Hasan dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dipodjojo, Asdi S. 1984. Komunikasi Lisan. Yogyakarta: Penerbit Lukman. Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hendrikus, Dori Wuwur. 2009. Retorika Terampil Berpidato, Berdiskusi,

Berargumen, Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisus.

Hernawan, Herry.,& Asra. 2008. Belajar & Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press

Huda, Miftahul. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2013. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model penerapan. Yogyakarta: PT Pustaka Belajar

Kusnandar, Achmad. 2009. Matematika Untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: PT. Perca.

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

Madya, Suwarsih. 2006. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta

(36)

108

Kania Tresna Dewi, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Risti, Tika. Peningkatan Keterampilan Diskusi Siswa Kelas X SMAN 1 Pleret, Bantul Melalui Model Pembelajaran Two Stay Two Stray. Skripsi S1. Yogyakarata: tidak diterbitkan.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Slavin, Robert E. 2011. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Tarigan, HG. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

UU No. 20 tahun 2003

Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Doantara. 2008. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

[Online]. Tersedia :

Gambar

Gambar 3.1.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uraian dan analisis pada tahun 2005 menunjukan hubungan yang positif dan memberikan pengaruh yang signifikan antara perubahan IHSG

Universitas

Perhitungan % Efisiensi Vit.E Yang Terikat Pada Matriks GIF % Efisiensi Vitamin E yang terperangkap pada matriks:. % Efisiensi Vit.E yang terperangkap pada

Nah Sabahat MQ/ Latar belakang seperti apa yang mendorong pemerintah kota mengeluarkan kebijakan tersebut?/ apakah pemerintah kota juga telah merancang sedemikian aturan

Sahabat MQ/ Pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik (TDL) rata-rata 10%/ di bulan Juli 2010 nanti// Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN -

Profil Keterampilan Komunikasi Interpersonal Dan Implementasi Bagi Layanan Dasar Bimbingan Dan Konseling Di SMK.. Universitas Pendidikan Indonesia |

The presented study aimed to identify the types and utilisation methods of solid waste generated by micro-enterprises operating in the furniture industry in the province of

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Balikpapan No.12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota