• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR

DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana S-1

Departemen Pendidikan Musik

Oleh

(2)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE

TINGKAT DASAR

DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Oleh

Merthian Yudhi Pranata

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Musik

© Merthian Yudhi Pranata 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBELAJARAN TEKHNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR

DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Oleh:

MerthianYudhiPranata

NIM: 1006066

Disetujuidandisahkanoleh:

Pembimbing I

Drs. AgusFirmansah. M. Pd.

NIP. 196208301995121001

Pembimbing II

Henry Virgan, M. Pd.

(4)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengetahui

KetuaJurusanPendidikanSeniMusik

Drs. AgusFirmansah. M. Pd.

(5)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

(6)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

(7)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ABSTRAK ... PERNYATAAN ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMAKASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang Penelitian ... B. Identifikasi Masalah Penelitian ... C. Rumusan Masalah ... D. Tujuan Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Struktur Organisasi Skripsi ... BAB II KAJIAN PUSTAKA... A. Pembelajaran ...

1. Konsep Pembelajaran... 2. Komponen Pembelajaran ... 3. Langkah Pembelajaran ... B. Teknik Tiup ... C. Pengertian Oboe... BAB III METODE PENELITIAN ... A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian ... D. Definisi Operasional ... E. Instrumen Penelitian ... F. Teknik Pengumpulan Data... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Hasil Penelitian ... 1. Langkah Pembelajaran Di SMKN 2 ... 2. Metode Pembelajaran Di SMKN 2 ... B. Pembahasan Penelitian ...

1. Langkah Pembelajaran Tentang Teknik Tiup Oboe di SMKN 2... 2. Metode Pembelajaran Tentang Teknik Tiup Oboe di

SMKN 2 ... 3. Hasil Dalam Mempelajari Teknik Tiup Yang Telah di

(8)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ... RIWAYAT PENULIS………..

(9)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(10)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 2.1 Pernafasan Bahu... Gambar 2.2 Pernafasan Dada... Gambar 2.3 Pernafasan Diafragma... Gambar 2.4 Contoh Embochure Tegang... Gambar 2.5 Contoh Embochure Fleksibel... Gambar 2.6 Posisi tangan saat memgang oboe... Gambar 2.7 Perbandingan postur tubuh saat bermain oboe... Gambar 2.8 Notasi penulisan teknik slur... Gambar 2.9 Oboe... Gambar 2.9 Anatomi oboe... Gambar 3.1 SMK Negeri 2 Kasihan Yogyakarta... Gambar 3.2 Peta lokasi SMKN 2 Bantul... Gambar 4.1 Guru mengajarkan pernafasan diafragma... Gambar 4.2 Guru mencontohkan cara menaruh reed di bibir... Gambar 4.3 Materi latihan membaca pertama untuk instrumen oboe... Gambar 4.4 Materi latihan membaca lanjutan untuk instrumen oboe... Gambar 4.5 Materi latihan membaca lanjutan untuk instrumen oboe... Gambar 4.6 Guru sedang membimbing siswa saat sedang latihan

membaca partitur... Gambar 4.7 Tangga nada G mayor satu oktaf... Gambar 4.8 Materi latihan membaca hal 16 (schule fur oboe)... Gambar 4.9 Materi latihan membaca hal 16 (schule fur oboe... Gambar 4.10 Materi latihan membaca hal 16 (schul fur oboe)... Gambar 4.11 Easy Excercises... Gambar 4.12 Guru sedang memperhatikan siswa pada saat membaca

partitur... Gambar 4.13 Meletakan reed di bibir bawah... Gambar 4.14 Contoh reed yang dimasukkan setengan dengan posisi

bibir rileks... Gambar 4.15 Contoh notasi balok dalam mempraktekkan teknik

toungong tanpa oboe... Gambar 4.16 Materi latihan membaca pertama pada buku Schule fur

oboe hal 15 no 1...

Gambar 4.17 Materi latihan membaca lanjutan pada buku Schule fur

oboe hal 15 no 2 s/d 4...

Gambar 4.18 Materi latihan membaca lanjutan pada buku Schule fur

oboe hal 15 no 5...

Gambar 4.19 Tangga nada G mayor satu oktaf... Gambar 4.20 Materi membaca pada buku schule fur oboe hal 16... Gambar 4.21 Materi membaca pada buku schule fur oboe hal 16... Gambar 4.22 Materi membaca pada buku schule fur oboe hal 16... Gambar 4.23 Easy excercises...

(11)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

(12)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan musik barat di Indonesia pada saat ini semakin mendapat perhatian, baik dari kalangan akademisi ataupun dari masyarakat, terbukti dari banyaknya pemain musik di Indonesia yang muncul dari industri musik maupun secara perorangan. Dampaknya pendidikan musik Barat semakin banyak diminati, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya sekolah musik baik formal atau non-formal. Sekolah musik formal maupun non-formal hampir mempunyai tujuan yang sama yaitu mengajarkan musik kepada peserta didik. Sekolah formal yang dimaksud yaitu sekolah kejuruan yang fokus pada minat peserta didik dalam jangka waktu yang sudah ditentukan sekolah itu sendiri, namun sekolah non-formal tidak demikian, sekolah non-formal hanya fokus kepada perkembangan bakat dan minat individual peserta didik.

(13)

2

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut yang banyak meluluskan siswa oboe ialah SMKN 2 Kasihan Bantul, karena sudah lama didirikan yaitu sejak tahun 1951 dan adanya tenaga pengajar untuk instrumen oboe. Dalam website resmi SMKN2 Kasihan, pada tahun 2007 sekolah mendapat dukungan penuh dari dinas Pendidikan nasional untuk menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI). Dimana sekolah tersebut membuka kesempatan bagi setiap siswanya untuk mengembangkan potensi bermusik dengan keahlian musikalnya masing-masing, baik vokal maupun memainkan instrumen. Salah satunya mengembangkan minat pada instrumen Oboe.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari instrumen Oboe. Menurut Bagaskoro pemain oboe alumni SMKN 2 Kasihan Bantul dan Institut Seni Indonesia (wawancara pada tanggal 27 juni 2014) menyatakan dalam email:

Instrumen oboe mempunyai kesulitan yang butuh pelatihan khusus dalam waktu yang tidak singkat. Salah satunya oboe adalah instrumen primadona jika bermain bersama orkestra yang berarti insrumen solo dan juga instrumen untuk tunning dalam orkestra. Dalam hal ini membutuhkan ketahanan mental yang kuat, bukan hanya keterampilan motorik atau musikal pribadi pribadi pemain itu sendiri.

Dalam hal ini peran guru sangatlah penting, yaitu mengawasi siswa selama proses belajar. Pembelajaran oboe sangatlah sulit jika tidak ada guru yang mempunyai wawasan dan talenta yang luas dalam memahami oboe. Maka dari itu guru harus mempunyai kemampuan yang khusus dalam mempelajari teknik meniup itu sendiri.

(14)

3

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis mengangkat judul ini didasari oleh ketertarikan untuk mengetahui pembelajaran instrumen oboe yang tepat pada pemula karena sulitnya mencari refrensi pembelajaran dasar secara langsung, serta belum pernah ada yang menulis judul ini sebelumnya. Hingga saat ini terdapat beberapa mahasiswa di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI yang berminat untuk belajar oboe, namun karena tidak ada tenaga pengajar menjadikan peminat kesulitan untuk belajar oboe. Berdasarkan uraian di atas peneliti akan mengangkat tema penalitian dengan judul: Pembelajaran

Teknik Tiup Instrumen Oboe Tingkat Dasar Di SMK Negeri 2 Kasihan

Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang yang telah dipaparkan di atas, peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini. Masalah tersebut yaitu tahapan pembelajaran untuk instrument oboe dan metode pembelajaran teknik tiup dasar, serta mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam menerapkan materi yang diberikan di sekolah tersebut.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, peneliti merumuskan penelitian ini yaitu bagaimana pembelajaran teknik tiup instrumen oboe tingkat dasar di SMK Negeri 2 Kasihan Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya peneliti merincikan rumusan permasalahan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah proses pembelajaran Oboe khususnya dalam teknik tiup di SMK Negeri 2 Kasihan Yogyakarta?

(15)

4

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana hasil dalam mempelajari teknik tiup yang telah disampaikan dalam proses pembelajaran?

D. Tujuan Penelitian

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian, mengetahui, dan mendiskripsikan tentang:

a) Langkah-langkah proses pembelajaran instrumen oboe.

b) Metode apa saja yang diajarkan dalam pembelajaran teknik meniup. c) Hasil yang dicapai dalam melakukan berbagai proses pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya :

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mempelajari sesuatu sehingga dapat berguna di masa yang akan datang.

2. Jurusan Pendidikan Seni Musik FPSD UPI

Untuk dijadikan referensi dalam belajar maupun mengajar untuk siapapun yang ingin melakukan pembelajaran untuk instrumen Oboe.

3. Pendidikan SMK – Kursus Private

Dapat memberikan manfaat bagi pengajar yang basic major bukan instrumen Oboe, untuk menambah wawasan dalam bidang pembelajaran.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi dipaparkan berdasarkan karakter penalitian yang dilakukan yang disusun sebagai berikut:

(16)

5

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, ruang lingkupnya terdiri dari: Pembelajaran, Konsep Pembelajaran, Komponen Pembelajaran, Teknik Tiup Dasar, Teknik Pernafasan, Pernafasan Bahu, Pernafasan Dada, Pernafasan Perut, Pernafasan Diafragma, Embochure, Tounging, Penjarian, Posisi Tubuh, Pengertian Oboe.

BAB III METODE PENELITIAN, dipaparkan dengan susunan sebagai berikut: Lokasi Penelitian dan Subjek, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, dipaparkan dengan susunan sebagai berikut: Hasis penelitian, tahapan pembelajaran, Metode pembelajaran oboe di SMKN 2 Kasihan, Pembahasan, Hasil dalam mempelajari teknik tiup yang telah disampaikan dalam proses pembelajaran.

(17)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Subjek

1. Lokasi

Lokasi penelitian bertempat di JL.PG.Madukismo Ngestiharjo Kasihan Bantul Yogyakarta. SMK N 2 Kasihan memiliki beberapa tujuan pendidikan, diantaranya: menghasilkan lulusan yang unggul dan kompetitif di bidang musik klasik, menjadikan sekolah rujukan dalam bidang musik klasik, menjadikan lulusan yang mempunyai kopetensi komprehensif dan SMK N 2 Kasihan memiliki program studi mayor untuk instrumen oboe. Peneliti merasa tertarik dengan tujuan SMKN 2 Kasihan dan adanya program studi mayor instrumen oboe tersebut, sehingga peneliti memilih lokasi penelitian di SMK N 2 Kasihan Bantul.

Foto 3.1

(18)

25

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

Peta lokasi SMKN 2 Kasihan Bantul (www.google.co.id/maps) 2. Subjek

Subjek yang dipilih oleh peneliti sebagai subjek penelitian meliputi :

a. siswa kelas satu yang mengikuti pembelajaran oboe bagi siswa di SMKN 2 Kasihan Bantul yang bernama Ersan.

b. Pengajar instrumen oboe di SMKN 2 Kasihan Yogyakarta yang bernama Sritanto.

B. Desain Penelitian

1. Studi Pendekatan, wawancara kepada guru, siswa, Pengembang Kurikulum dan mengemati materi yang disampaikan kepada siswa tentang Pembelajaran Tekhnik Meniup Untuk Instrumen Oboe.

2. Perencanaan, penyusunan pertanyaan untuk proses mencari hasil penelitian atau mencari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian kemudian membuat pendapat observasi.

(19)

26

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pelaporan, melaporkan pelajaran yang telah dilakukan dan merevisi secara menyeluruh.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu alat atau cara untuk melakukan pemeriksaan yang diteliti. Penyelidikan atau kegiatan pengumpulan data, pengolahan data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan masalah persoalan praktik (Kamus Bahasa Indonesia, 1994, hlm. 1028). Dengan demikian penulis suatu penelitian harus dapat menghasilkan kajian yang bersifat obyektif, sistematis dan logis. Metodologis merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam suatu penelitian, karena berbobot atau tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada penggunaan metode penelitiannya. Dalam penelitian ini, penulis berusaha menerapkan suatu metodologi penelitian yang mencakup pendekatan penelitian, lokasi dan sasaran penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif artinya dalam pendekatan ini peneliti menggambarkan apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses pembelajaran secara detail dengan menggunakan data-data kualitatif dalam bentuk paparan bukan dengan angka-angka.

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap tentang bagaimana gambaran metode pembelajaran oboe di SMKN 2 Kasihan. Melalui metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, peneliti ingin mengungkap dan menggambarkan apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses pembelajaran. Artinya peneliti hanya menguraikan berbagai data yang terjadi dilapangan kemudian data tersebut di analisis untuk selanjutnya ditarik kesimpulan yang berdasarkan pada landasan teoritis.

D. Definisi Operasional

1. Pembelajaran

(20)

27

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahapan materi yang diberikan guru kepada siswa, metode pembelajaran yang diberikan oleh guru dan ketika guru memberikan evaluasi.

2. Guru dalam pembelajaran

Guru merupakan seseorang penentu keberhasilan peserta didik dalam menerima pembelajaran yang diberikan. Proses belajar dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada tahapan materi yang diberikan guru kepada siswa, metode pembelajaran yang diberikan oleh guru dan ketika guru memberikan evaluasi.

3. Instrument oboe

Oboe adalah jenis instrument tiup yang termasuk dalam keluarga Woodwind atau Tiup kayu. (Kodijat, Latifah, 2004, hlm. 68).

4. Teknik Tiup

Teknik tiup dasar sangat berhubungan dengan teknik pernafasan. Hal-hal yang mempengaruhi teknik tiupan ini yaitu pernafasan, embochure (posisi bibir) dan Tounging.

5. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian dalam peneliti ini adalah peneliti sendiri, dengan tujuan data yang diperoleh di lapangan akan lebih mudah dianalisis. Dibantu dengan seperangkat daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara dan catatan observasi. Adapun alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut dari lapangan adalah kamera foto, perekam video dan alat tulis.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Pembahasan teknik evaluasi secara rinci akan diuraikan sebagai berikut:

(21)

28

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi adalah pengamatan pencatatan kejadian-kejadian yang diselidiki baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Observasi yang dilakukan penelitian ini bersifat pasif. Artinya didalam proses pengumpulan data si peneliti tidak terlibat dengan kegiatan belajar tersebut.

Peneliti melakukan observasi dengan mengamati secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran Oboe. Penelitian ini dilakukan pada saat melaksanakan proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Oktober mulai pukul 12.00 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kasihan Bantul.

Waktu penelitian ini disesuaikan dengan jadwal kosong peneliti dan jadwal pembelajaran di SMKN 2 Kasihan Bantul. Pada saat observasi, peneliti melihat pembelajaran yang dilihat oleh pengajar dengan menggunakan metode yang dibuat oleh guru yang disesuaikan dengan kebutuhan teknik tiup. Dalam proses observasi ini peneliti melakukan pengambilan dokumentasi dan mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh data keterangan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan sumber data. Peneliti menggunakan teknik wawancara semi struktur dimana peneliti melakukan teknik wawancara yang lebih terbuka dan lebih akrab dengan sumber data, namun tetap mengacu kepada pedoman wawancara.

Bentuk wawancara lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Terstruktur yaitu pertanyaan diajukan setelah disusun terlebih dahulu oleh peneliti yang dirumuskan dalam pedoman wawancara, sedangkan tidak terstruktur adalah pertanyaan yang dikembangkan dari suatu pertanyaan.

(22)

29

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan baku. Menurut Moelong (1990, hlm. 135) dalam Derry Novalia mengungkapkan bahwa :

Wawancara pembicaraan informal dipandang perlu dilakukan berkaitan dengan peneliti yang terlibat dan berperan sebagai objek yang diteliti. Wawancara pembicaraan informal, yaitu yang bergantung pada spontanitas pewawancara dalam mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai. Hubungan pewawancara dengan yang diwawancarai adalah dalam suasana biasa, pertanyaan dan jawabanya berjalan seperti pembicaraan bisa dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan peneliti mulai dari awal kegiatan sampai pada berakhirnya kegiatan penelitian. Dalam hal ini, peneliti mengumpulkan data dengan cara mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan penelitian, hasil wawancara maupun foto–foto selama peneliti melakukan observasi di lapangan yang kemudian di analisis dan di paparkan dalam bentuk data dalam tulisan. Media yang digunakan pebeliti pada teknik pengumpulan data ini antara lain: kamera digital, dengan media ini, peneliti mengambil foto baik selama proses wawancara, hingga latihan maupun kegiatan yang lainnya.

4. Studi Literatur

Pada intinya studi literatur dilakukan oleh peneliti agar memiliki pedoman, pengetahuan, pandangan dan pemahaman yang luas tentang masalah yang diteliti. Tujuan utama dari studi literatur ini adalah untuk mencari dasar pijakan sebagai pondasi untuk membangun kerangka berpikir. Studi literatur yang dilakukan peneliti adalah dengan cara mendayagunakan sumber informasi misalnya: mencari refrensi baik dari buku dan karya ilmiah tentang pembelajaran oboe, internet, terutama yang berkaitan dengan judul penelitian.

7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

(23)

30

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengumpulkan dan mengelompokan data-data berdasarkan jenis data hasil penelitian.

2. Menyesuaikan dan melakukan perbandingan antara hasil data yang diperoleh dari lapangan dengan literatur yang diperoleh, sebagai bahan kesimpulan penelitian. 3. Mendeskripsikan hasil penelitian berupa kesimpulan dari hasil pengolahan data

(24)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang studi pembelajaran teknik tiup instrumen oboe tingkat dasar di SMKN 2 Kasihan Yogyakarta, pemilihan materi dirancang dan disusun berdasarkan pengalaman guru dan disesuaikan dengan siswa yang mengambil spesialisasi oboe.

Tahapan pembelajaran oboe yang dilakukan di SMKN 2 Kasihan Yogya pada dasarnya hampir sama dengan pembelajaran di sekolah-sekolah non formal. Pada awal pembelajaran guru melakukan apersepsi dengan kegiatan mengulang materi minggu lalu. Hal ini dilakukan guru sebagai landasan untuk melanjutkan materi berikutnya, pada kegiatan ini dapat dikatakan juga sebagai pretest yang melihat dan mengevaluasi kemampuan siswa dalam menguasai materi minggu lalu.

Penerapan metode pembelajaran yang dilakukan guru sudah baik, walaupun masih ada beberapa aspek seperti kemampuan berkomunikasi dan perlunya strategi dalam penerapan melihat siswa yang latar belakangnya tidak tertarik dengan instrumen oboe. Guru juga tidak menggunakan buku catatan ketika memberikan materi dan tugas, sehingga ketika siswa mengerjakan tugas, siswa hanya bisa mengingat-ingat saja tanpa adanya catatan untuk mengingat kembali tugas yang diberikan guru.

Hasil dari proses pembelajaran selama tiga kali pertemuan dengan durasi pertemuan enam puluh menit, penulis menyimpulkan proses pembelajaran teknik tiup instrumen oboe tingkat dasar di SMK 2 Kasihan Yogyakarta cukup baik dan mudah dipahami terutama bagi siswa yang ingin mendalami bidang kesenian khususnya seni musik.

(25)

62

masuk sesuai jadwal praktek yang diatur sedemikian rupa oleh sekolah, itu pun juga keadaan guru tidak sibuk karena latar belakang guru adalah wakil ketua jurusan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), menurut Sritanto ketika ada kesibukan di kampus UNY, guru tidak akan mengajar di sekolah, sehingga dalam hasil pembelajaran yang dilakukan dianggap kurang maksimal.

B.Saran

Pada setiap kegiatan pembelajaran, pasti terdapat kekurangan dan kelebihanya. Kelebihan tersebut hendaknya dapat terus dikembangkan dan bisa digunakan pada proses pembelajaran selanjutnya. Sedangkan kekuranganya, harus ada perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Maka dari itu peneliti akan memberikan saran, diantaranya:

1. Guru oboe di SMK Negeri 2 Kasihan Yogyakarta, lebih memperhatikan siswa dalam proses latihan teknik tiup dasar dan guru harus benar-benar mempunyai strategi pembelajaran untuk membuat siswa senang dan tertarik dalam belajar oboe mengingat latar belakang siswa yang tadinya berkeinginan untuk mengambil mayor cello namun dialihkan ke instrumen oboe.

(26)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar – dasar Evaluasi pendidikan (EdisiRevisi).Jakarta.

Pt. Bum Aksara.

Barreta.m.r.1862. Complete method for the oboe. New York:Bosey and Hawks Daryanto, dkk.2012 Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta:Gava media Daryanto, Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta.GavaMedia. Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung:

Humaniora.

Moleong, Lexy J. Cet. XVIII, 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Moratz, 2010. Flute For Dummies. Indiana. Wiley Publishing, Inc. Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Cetakan Kelima.

PT Remaja Rosdakarya: Bandung

(27)

Merthian Yudhi Pranata, 2015

PEMBELAJARAN TEKNIK TIUP INSTRUMEN OBOE TINGKAT DASAR DI SMK NEGERI 2 KASIHAN YOGJAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Zikri, Afdhal ZZ. 2012. Analisis Teknik Permainan “Konserti C Mayor Untuk Oboe”

Gambar

Gambar 3.2 Peta lokasi SMKN 2 Kasihan Bantul

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © GILANG RAMADAN SOBARI 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pustakawan terhadap pemustaka dalam pelayanan sirkulasi di Perpustakaan STIKES Panakkukang Makassar yang berkaitan

[r]

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSDI) tidak berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return (CAR) disebabkan antara lain karena: (i) perbedaan persepsi

Untuk memberikan komentar atau penjelasan dalam bahasa C digunakan pembatas /* dan */ atau menggunakan tanda // untuk komentar yang hanya terdiri dari satu baris. Komentar

Uji ANOVA dari masing-masing kelompok uji baik aktivitas dan kapasitas fagositosis dari variasi konsentrasi logaritma yang diberikan 0,1 – 1000 µg maupun terhadap kontrol (-)

Performansi QoS VoIP over WLAN diuji pada NS-2.34 untuk setiap mekanisme penjadwalan PQ dan CSFQ pada 802.11e EDCA dengan jumlah pengguna VoIP sampai 20 titik dan beban trafik

Bagi akademik: sebagai mutu pembelajaran bagi pihak-pihak yang membutuhkan khususnya pada pembelajaran yang berhubungan dengan karakteristik muara sungai.. Bagi