• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI

OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

PROYEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi Doploma III Teknik Elektro

DISUSUN OLEH : FARIZ HADYAN

NIM : 1205670

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Analisis Koordinasi Relai Diferensial dan Relai OCR-GFR Pada Trafo 7 di

Gardu Induk Cigereleng

Oleh

Fariz Hadyan

Sebuah proyek akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli madya pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Fariz Hadyan 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Proyek akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

Mengetahui,

Tim Pembimbing Proyek Akhir

Menyetujui, Pembimbing I

DPTE – FPTK UPI

Drs. Yadi Mulyadi, MT. NIP. 196307271993021002

Pembimbing II DPTE – FPTK UPI

Ir. Chris Timotius, K.K, M.M. NIP. 195106301982031001

Ketua Program Studi Diploma III Teknik Elektro

Dr. hasbullah, MT. NIP. 197407162001121003

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro

(4)

Abstrak

Tujuan dari penulisan laporan Proyek Akhir ini adalah untuk mengetahui koordinasi relai diferensial dan relai OCR-GFR jika terjadi gangguan hubung singkat. Selain itu juga tujuannya adalah untuk mengetahui cara menghitung setting relai diferensial, relai OCR, dan relai GFR sekaligus mengetahui perbandingan hasil perhitungan

setting relai dengan data di lapangan. Laporan Proyek Akhir ini menggunakan

metode study literatur, observasi lapangan, dan diskusi. Dalam melakukan analisis koordinasi relai harus mengetahui data trafo dan data relai yang terpasang karena data tersebut akan membantu dalam melakukan analisis koordinasi relai. Untuk mengetahui koordinasi relai dan hasil perhitungan setting relai, Proyek Akhir ini mengacu pada buku pedoman dari PLN dan jurnal-jurnal. Hasil penelitian didapatkan bahwa koordinasi relai diferensial dan relai OCR-GFR pada trafo 7 di GI Cigereleng masih cukup baik karena relai diferensial dan relai OCR-GFR masih dapat bekerja dan saling mendukung ketika terjadi gangguan. Dari hasil perhitungan setting relai diferensial didapatkan %g sebesar 20% dan V% sebesar 100% dengan waktu kerja 0,1 detik. Setting relai OCR sisi 150 KV sebesar 4,04 A dengan waktu kerja 1 detik, sedangkan relai OCR sisi 20 KV sebesar 4,5 A dengan waktu kerja 0,68 detik. Untuk

setting relai GFR sisi 150 KV sebesar 0,76 A dengan waktu kerja 0,93 detik,

sedangkan relai GFR sisi 20 KV sebesar 0,87 A dengan waktu kerja 0,67 detik.

Setting relai diferensial di lapangan kurang baik karena didapatkan %g sebesar 40%

ini mengakibatkan relai diferensial kurang sensitif terhadap gangguan yang terjadi. Selain itu, setting relai OCR-GFR di lapangan terdapat perbedaan juga namun perbedaan tersebut masih dalam batas yang wajar.

(5)

Fariz Hadyan, 2015

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

The purpose of the report of this Proyek Akhir is to find coordination relai differential and relai OCR-GFR if there were disturbance short circuit. It is also the aim is to know how to count setting relai differential, relai OCR, and relai GFR and also know comparison the results of setting relai with the data on the ground. Reports the end of this project in a study literature, observation field, and discussion.In an analysis coordination relai need to know a transformer data and data relai installed because the data will help in an analysis relai coordination. To know relai coordination and the results of setting relai, the project is based on guidebooks company and journals. The results of the study got that coordination relai differential and relai OCR-GFR in a transformer 7 of GI cigereleng still quite good because relai differential and relai OCR-GFR can still do and mutually supported when there were disturbance .Of the calculation on setting relai differential obtained % g of about 20 % and v % equal to 100 % with working time 0.1 seconds .Setting relai OCR 150 KV of 4,04 A working time 1 second , while relai OCR 20 KV 4.5 A working time 0.68 seconds .For setting relai GFR 150 KV 0.76 a working time 0.93 seconds , while relai GFR 20 KV of 0,87 a working time 0.67 seconds .Setting relai differential in court less good because obtained % g as 40 % caused relai differential less sensitive to disorder that occurs .In addition , setting relai OCR-GFR in the field there are the difference also but the difference is still under reasonable limits.

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Transformator ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konstruksi Transformator ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Transformator Arus ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Gangguan Pada Transformator .. Error! Bookmark not defined. 2.2 Sistem Proteksi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Syarat-Syarat Dalam Sistem Proteksi ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Proteksi Transformator Daya 150KV/20KV ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Relai Diferensial ... Error! Bookmark not defined. 2.4.1 Prinsip Kerja Relai Diferensial .. Error! Bookmark not defined.

(7)

Fariz Hadyan, 2015

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduiii

2.4.3 Setting Relai Diferensial ... Error! Bookmark not defined.

2.5 Relai Arus Lebih (OCR) ... Error! Bookmark not defined.

2.5.1 Prinsip Kerja Relai OCR ... Error! Bookmark not defined. 2.5.2 Karakteristik Arus Lebih ... Error! Bookmark not defined.

2.5.3 Setting Relai OCR ... Error! Bookmark not defined. 2.6 Relai Hubung Tanah (GFR) ... Error! Bookmark not defined.

2.6.1 Setting GFR ... Error! Bookmark not defined. 2.7 Koordinasi Sistem Proteksi ... Error! Bookmark not defined.

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Metode penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Langkah-Langkah Menghitung setting Relai Diferensial ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Langkah-Langkah Menghitung setting Relai OCR-GFRError! Bookmark not defined.

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Gardu Induk Cigereleng ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Perhitungan Setting Relai ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Perhitungan Setting Relai Diferensial ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Perhitungan Setting Relai OCR dan Relai GFRError! Bookmark not defined.

(8)

4.4 Perbandingan Hasil Perhitungan Dengan Data di Lapangan ... Error! Bookmark not defined.

BAB VSIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASIError! Bookmark not defined.

5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Fariz Hadyan, 2015

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kelompok Hubungan Transformator ... 8

Tabel 2.2. Macam-macam pendingin pada trafo ... 9

Tabel 2.3. Hubungan CT pada trafo daya dengan ACT... 14

Tabel 2.4. Tabel konstanta persamaan kurva arus waktu ... 25

Tabel 4.1. Arus hubung singkat ... 33

Tabel 4.2. Waktu kerja relai OCR sisi 150 KV dan relai diferensial ... 46

Tabel 4.3. Waktu kerja relai OCR ... 47

Tabel 4.4. Waktu kerja relai GFR ... 48

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Transformator ... 5

Gambar 2.2. Hubungan bintang transformator ... 6

Gambar 2.3. Hubungan delta transformator ... 6

Gambar 2.4. Hubungan zigzag transformator ... 7

Gambar 2.5. Bushing ... 9

Gambar 2.6. Trafo Arus pada sistem tenaga listrik ... 10

Gambar 2.7. Relai Diferensial ... 13

Gambar 2.8. Relai Diferensial Jika Terjadi Gangguan Di luar Daerah Pengamanannya... 14

Gambar 2.9. Relai Diferensial Jika Terjadi Ganguan Di dalam Daerah Pengamanan ... 15

Gambar 2.10. Pemasangan kumparan penahan ... 16

Gambar 2.11. Rangkaian pengawatan relai diferensial... 17

Gambar 2.12. Karakteristik Relai Diferensial ... 18

Gambar 2.13. Relai Arus Lebih ... 21

Gambar 2.14. Rangkaian pengawatan relai OCR ... 22

Gambar 2.15. Kurva instant ... 23

Gambar 2.16. Kurva Definite Time ... 23

Gambar 2.17. Kurva Inverse Time ... 24

Gambar 3.1. Alur penelitian ... 27

Gambar 4.1. Trafo 7 GI Cigereleng ... 31

Gambar 4.2. Relai Diferensial ... 33

Gambar 4.3. Relai OCR-GFR sisi 150KV ... 38

Gambar 4.4. Grafik Koordinasi waktu kerja relai diferensial dan relai OCR ... 45

Gambar 4.5. Koordinasi waktu kerja relai OCR ... 47

(11)

Fariz Hadyan, 2015

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saluran transmisi merupakan media untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit listrik hingga ke saluran distribusi listrik sehingga dapat disalurkan sampai ke konsumen. Saluran transmisi terbagi menjadi 3 jenis yaitu SUTET dengan rentan tegangan 200KV - 500KV, SUTT dengan rentan tegangan 30KV - 150KV, dan SKTT dengan rentan tegangan 30KV-150KV.

Setelah dari saluran transmisi, energi listrik diturunkan tegangannya di gardu induk agar listrik dapat disalurkan ke konsumen. Di gardu induk tegangan diturunkan oleh transformator daya dari 150KV menjadi 20KV atau dari 500KV menjadi 150KV atau 70KV. Transformator sendiri menjadi elemen penting dalam pendistribusian energi listrik agar energi listrik dapat digunakan oleh konsumen.

Dalam penyaluran sistem tenaga listrik pasti tidak akan luput dari gangguan. Gangguan tersebut bisa berasal dari gangguan internal ataupun gangguan eksternal. Gangguan internal berasal dari peralatan listrik itu sendiri, sedangkan gangguan eksternal dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah gangguan hubung singkat atau beban lebih (Overload). Gangguan yang terjadi itu dapat merusak peralatan sistem tenaga listrik dan juga dapat mengganggu pasokan listrik ke konsumen. Oleh sebab itu dibutuhkan sistem proteksi agar dapat memproteksi transformator dari gangguan-gangguan yang terjadi.

(12)

2

koordinasi diantara beberapa relai agar pendistribusian listrik ke konsumen tidak terganggu.

Dari latar belakang yang telah dijelaskan maka penulis mengambil judul

tentang ”Analisis Koordinasi Relai diferensial dan relai OCR-GFR pada Trafo 7 di

Gardu Induk Cigereleng” dalam penulisan proyek akhir ini.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk lebih menekankan dan juga agar tidak menyimpang maka penulis akan lebih memfokuskan pembahasan ini pada :

1. Bagaimana menghitung setting relai diferensial dan relai OCR-GFR pada trafo 7 di GI Cigereleng?

2. Bagaimana koordinasi relai diferensial dan relai OCR-GFR jika terjadi gangguan pada trafo 7 di GI cigereleng?

3. Bagaimana perbandingan hasil perhitungan dengan data di lapangan pengaturan relai diferensial dan relai OCR-GFR pada trafo 7 di GI Cigereleng?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan proyek akhir ini yaitu :

1. Mengetahui perhitungan setting relai diferensial dan relai OCR-GFR pada trafo 7 di GI Cigereleng

2. Mengetahui koordinasi relai diferensial dan relai OCR-GFR jika terjadi gangguan pada trafo 7 di GI cigereleng.

(13)

3

Fariz Hadyan, 2015

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan proyek akhir ini yaitu :

1. Dapat mengetahui relai yang digunakan untuk mengamankan transformator daya yang berada di GI.

2. Bagi para pembaca dapat menambah pengetahuan tentang sistem proteksi pada transformator dimana koordinasi antar relai harus berjalan dengan baik.

3. Analisis proyek akhir ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi yang akan mengambil tema tentang koordinasi relai sebagai pengamanan transformator daya 150KV/20KV.

1.4 Struktur Organisasi

Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini penulis akan mengklasifikasikan sistematik penulisan laporan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penulisan laporan, dan struktur organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan teori-teori dasar tentang sistem proteksi terutama relai diferensial, relai OCR, dan relai GFR untuk mendukung penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan alur pikir penulis dalam menganalisis koordinasi relai diferensial dan relai OCR-GFR serta menguraikan tentang langkah-langkah melakukan setting relai.

(14)

4

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil perhitungan setting relai diferensial, relai OCR, dan relai GFR, analisis tentang koordinasi relai diferensial dan relai OCR-GFR yang terdapat pada trafo 7 di Gardu Induk Cigereleng, serta perbandingan setting hasil perhitungan dan data di lapangan.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

(15)

Fariz Hadyan, 2015

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Metode penelitian

Metode yang dilakukan oleh penulis dalam penulisan Proyek Akhir ini adalah :

1. Study literatur, yaitu meninjau dari berbagai referensi dan sumber literatur

yang menunjang untuk mendapatkan data tertulis sebagai teori dasar dan konsep dari permasalahan yang dibahas. Salah satu sumber acuan di mana peneliti dapat menggunakannya sebagai penunjuk informasi dalam menelusuri bahan bacaan adalah dengan menggunakan buku referensi. Buku-buku referensi ini dapat berisi uraian singkat atau penunjukan nama dari bacaan tertentu. Bahan dari buku referensi tidaklah untuk dibaca dari halaman pertama sampai tamat, hanya bagian yang penting dan yang diinginkan saja.

2. Observasi, yaitu melakukan pengumpulan data dan pengamatan langsung ke lapangan terhadap suatu objek. Banyaknya periode observasi yang perlu dilakukan dan panjangnya waktu pada setiap periode observasi tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan.

(16)

29

1.2 Alur Penelitian

Analisis koordinasi relai diferensial dan relai OCR-GFR

Analisis perbandingan setting relai hasil perhitungan dengan data di lapangan

Selesai Pembuatan laporan Survey gangguan di GI Ciigereleng

Perumusan masalah

-Perhitungan setting relai diferensial

-perhitungan setting relai OCR

-perhitungan setting relai GFR Mulai

Pengumpulan data :

- Data trafo

- Data gangguan

- Data arus hubung singkat

- Data relai diferensial

- Data relai OCR-GFR

Data sudah lengkap?

Tidak

Ya

Melakukan kajian pustaka

(17)

30

Fariz Hadyan, 2015

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Langkah-Langkah Menghitung setting Relai Diferensial

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan setting relai diferensial yaitu :

1. Memiliki data nameplate dan tap dari transformator daya yang akan dipasang relai diferensial.

2. Mengetahui rasio ACT dan sambungan ACT yang terpasang pada transformator daya tersebut.

3. Mengetahui tipe relai diferensial dan arus nominal relai diferensial. 1. Penentuan rasio Transformator Arus (CT) menggunakan rumus :

=

√3×� ... (2.1) 2. Setelah mengetahui arus nominal transformator kita dapat mencari besarnya

keluaran arus dari CT dengan menggunakan rumus :

IsekCT= RasioCT x In ... (2.2)

3. Penentuan tap transformator arus bantu (ACT) menggunakan rumus :

�1

�2

=

�2

�1

... (2.3)

4. Perhitungan mismatch menggunakan rumus :

%

� � �ℎ

=

5. Menentukan batas minimal relai diferensial

Dalam menentukan batas minimal relai diferensial perlu diketahui tap tegangan transformator daya. Setelah mengetahui tap tegangan pada transformator kita dapat mengetahui arus sekunder ACT yang menuju ke relai diferensial yaitu dengan persamaan :

IsekACT = IsekCT X rasioACT X 3... (2.5)

(18)

31

∆i = (I1– I2)/ In relai X 100% ... (2.6)

Batas minimal kerja relai diferensial harus lebih besar dari arus tidak seimbang yang terjadi di dalam daerah pengamanan transformator.

6. Dalam menentukan nilai V% ditentukan antara 50% - 100%

3.4 Langkah-Langkah Menghitung setting Relai OCR-GFR

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan setting relai OCR-GFR yaitu :

1. Memiliki data nameplate dari transformator daya.

2. Mengetahui tipe relai OCR-GFR dan karakteristik arus lebih pada relai tersebut.

3. Menentukan arus nominal pada transformator menggunakan persamaan :

=

√3×�... (2.1) 4. Penentuan arus setting relai OCR-GFR pada sisi primer transformator

daya adalah :

Untuk relai OCR menggunakan persamaan sebagai berikut :

Iset (primer) = 1,05 x In trafo ... (2.7)

Untuk relai GFR menggunakan persamaan sebagai berikut :

Iset (primer) = 0,2 x In trafo ... (2.11)

5. Setelah menentukan arus setting di sisi primer dapat ditentukan arus

setting di sisi sekunder dengan menggunakan persamaan :

Iset (sekunder) = Iset(primer) x 1

� � � ... (2.8) 6. Setelah itu adalah menentukan TMS menggunakan rumus :

=

� �

� −1

(19)

Fariz Hadyan, 2015

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

1.1 Simpulan

1. Setting relai diferensial didapatkan %g sebesar 20% dan V% sebesar 100%

dengan waktu kerja 0,1 detik. Setting relai OCR sisi 150 KV sebesar 4,04 A dengan waktu kerja 1 detik, sedangkan relai OCR sisi 20 KV sebesar 4,5 A dengan waktu kerja 0,68 detik. Untuk setting relai GFR sisi 150 KV sebesar 0,76 A dengan waktu kerja 0,93 detik, sedangkan relai GFR sisi 20 KV sebesar 0,87 A dengan waktu kerja 0,67 detik.

2. Berdasarkan hasil pengujian relai diferensial dan relai OCR-GFR yang di lakukan oleh PT.PLN(Persero) didapatkan hasil bahwa relai-relai tersebut masih dapat bekerja. Ini menandakan bahwa koordinasi diantara relai tersebut dapat bekerja dengan baik dan dapat saling mendukung ketika terjadi gangguan hubung singkat. Jika terjadi gangguan di dalam trafo maka relai yang bekerja adalah relai diferensial, sedangkan relai OCR sisi 150 KV hanya sebagai back up saja. Koordinasi waktu kerjanya yaitu relai diferensial bekerja dengan waktu kerja instant yaitu 0,1 detik sedangkan relai OCR sisi 150 KV bekerja dengan waktu kerja 0,88 detik sesuai dengan arus gangguan yang dirasakan. Jika terjadi gangguan di luar trafo maka relai yang bekerja adalah relai OCR-GFR sedangkan relai diferensial tidak bekerja. Koordinasi waktu kerja relai OCR-GFR sisi 20 KV dan sisi 150 KV memiliki perbedaan waktu kerja jika terjadi gangguan. Perbedaan waktu kerja tersebut dimaksudkan agar relai OCR-GFR sisi 20 KV dan sisi 150 KV pada saat terjadi gangguan tidak bekerja secara bersamaan.

(20)

53

4. terhadap gangguan yang terjadi. Untuk setting relai OCR-GFR dari hasil perhitungan dan data di lapangan terdapat perbedaan juga. Data di lapangan relai OCR-GFR memiliki selisih waktu kerja 0,5 detik. Dari hasil penelitian penulis bahwa ini dilakukan karena sering terjadi trip bersamaan antara relai sisi penyulang, sisi 20 KV, dan sisi 150 KV. Trip bersamaan ini terjadi karena nilai setting relai OCR-GFR yang tidak benar dan tidak sesuai. Maka dari itu saat ini semua relai OCR-GFR yang terpasang di setting dengan selisih waktu kerja 0,5 detik. Ini boleh saja dilakukan karena setting relai masih dalam batas yang wajar.

1.2 Rekomendasi

1. Untuk setting relai diferensial di lapangan penulis menyarankan agar %g dirubah menjadi 20% agar relai sensitif jika terjadi gangguan di dalam daerah pengamanan relai diferensial.

2. Bagi pembaca yang akan melakukan analisis koordinasi relai penulis menyarankan agar memiliki data yang valid dan sesuai dengan kebutuhan karena data-data yang dibutuhkan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian. 3. Penentuan arus hubung singkat di laporan ini masih menggunakan data dari

(21)

Fariz Hadyan, 2015

ANALISIS KOORDINASI RELAI DIFERENSIAL DAN RELAI OCR-GFR PADA TRAFO 7 DI GARDU INDUK CIGERELENG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Affiandi, Irfan. 2009. Analisa Setting Relai Arus Lebih dan Relai Gangguan Tanah Pada Penyulang Sadewa di GI Cawang. Skripsi pada FT UI Depok: Tidak diterbitkan

Basri, Hasan. 2003. Modul Proteksi Sistem Tenaga Listrik. Jakarta. ISTN

Bien, L.E. & Helna, D. Studi Penyetelan Relai Diferensial Pada Transformator PT. Chevron Pacific Indonesia. Jurnal pada PTI Universitas Trisakti Jakarta: Tidak diterbitkan

Priyono, Sugeng. 2011. Koordinasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA Di Gardu Induk 150 KV Krapayak. Jurnal pada FT Universitas Diponegoro Semarang: Tidak diterbitkan

PT. PLN (Persero). 2010. GI/GITET. [online]. Tersedia:

http://www.pln.co.id/p3bjawabali/?p=451. [20 April 2015] PT. PLN (Persero). 2010. SUTT/SUTET. [online]. Tersedia:

http://www.pln.co.id/p3bjawabali/?p=454. [20 April 2015]

PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali. 2014. Trafo Tenaga. Jakarta: PT. PLN (Persero) PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali. 2014. Trafo Arus. Jakarta: PT. PLN (Persero) PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali. 2014. Proteksi dan Kontrol Transformator.

Jakarta: PT. PLN (Persero)

PT. PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan. 2012. Dasar Relai Diferensial. Jakarta. PT.PLN (Persero)

Sarimun,Wahyudi. 2011. Buku Saku Pelayanan Teknik. Depok: Garamond Septriafianie, Dera. 2013. Jenis Gangguan Trafo. [online]. Tersedia:

http://ravanio.blogspot.com/2013/01/jenis-gangguan-trafo.html. [20 Maret 2015]

Setyawan, Rudy. 2009. Transformator. [online]. Tersedia:

http://rudiengineeringsejati.blogspot.com/2009/02/transformator.html. [25 April 2015]

(22)

Sumual, Herry. 1989. Penuntun Praktek Laboraturium Listrik. Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan

Surya, Wasimudin. 2014. Mesin-Mesin Listrik. Bandung: UPI Tanpa nama. 2015. Differential Relay. [online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 3.1. Alur penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Bung Hatta harus memberikan pelayanan yang maksimal agar pengunjung menjadi loyal, tidak hanya memperhatikan kualitas pelayanan juga memperhatikan hubungan

Etika Pancasila adalah Etika Teleologis yang berisi pedoman bagi warga bangsa Indonesia dalam usaha untuk mencapai tujuan hidup berbangsa dan bernegara di masa

Terlihat t- hitung lebih besar dari t- tabel, maka Ho ditolak Ha diterima yang berarti bahwa peningkatan jumlah anggota koperasi berpengaruh signifikan terhadap

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur

Kedua, syarat materi (isi) kesaksian seseorang saksi itu harus mengenai hal-hal yang ia dengar, ia lihat, dan ia alami sendiri. 2) keterangan ahli ialah keterangan yang

INFORMED CONCENT THD PB MKJP DAN SUNTIK S/D APRIL

Berdasarkan Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP) Kognitif anak didik akan mengenal mengenai sebab akibat yang terjadi di lingkungannya, anak didik diajak untuk membuktikan