MICROCONTROLLER ARDUINO UNO
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan
oleh
Muhammad Gilang Ramadhan NIM 1203844
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Pengukur Kecepatan Renang
Gaya Bebas 50 Meter Berbasis
Microcontroller
Arduino UNO
Oleh
Muhammad Gilang Ramadhan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
©Muhammad Gilang Ramadhan 2016 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2016
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
MUHAMMAD GILANG RAMADHAN
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUKUR KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER BERBASIS MICROCONTROLLER ARDUINO
UNO
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing
Drs. H. Badruzaman, M.Pd. NIP. 19591104 198601 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen
Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Prodi Ilmu Keolahragaan
ABSTRAK
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUKUR KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER BERBASIS MICROCONTROLLER ARDUINO
Muhammad Gilang Ramadhan 1203844
Pembimbing : Drs. H. Badruzaman, M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat software dan hardware instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller Arduino
UNO. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Research and Development (R&D). Instrumen yang dibuat menggunakan rangkaian elektronika berbasis microcontroller Arduino UNO. Instrumen ini menggunakan sensor laser yang
dipancarkan pada LDR (Light Dependent Resistor) / receiver sinar laser yang fungsinya mendeteksi halangan yang memotong sinar laser. Instrumen ini menggunakan kabel sebagai penghubung untuk transfer data, alat ini terdiri dari empat sensor yang bisa dipasang diantara jarak 0-50 meter dengan hasil tampilan kecepatan renang dalam aplikasi Monitoring renang gaya bebas 50 meter yang dibuat menggunakan software visual basic 6.0. Instrumen ini bekerja secara otomatis ketika buzzer ditekan dan langsung menjalankan timer yang ada pada aplikasi Monitoring renang gaya bebas 50 meter, ketika atlet berenang dan memotong sinar laser ditiap sensor maka sensor akan memberikan sinyal yang memberhentikan timer yang sedang berjalan dalam aplikasi Monitoring renang gaya bebas 50 meter. Sampel dari penelitian ini yaitu mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2015. Hasil tampilan waktu tempuh dan kecepatan ditampilkan pada aplikasi Monitoring renang gaya bebas 50 meter. Output dari hasil penggunaan instrumen ini yaitu dapat mengetahui berapa kecepatan maksimal perenang tersebut, mengetahui pada jarak dan waktu keberapa akselerasi dan deselerasi terjadi, yang selanjutnya hasil akan di analisis dan dievaluasi oleh pelatih untuk meningkatkan performa atlet.
Kata kunci : Kecepatan renang, akselerasi, deselerasi, microcontroller Arduino
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF MICROCONTROLLER ARDUINO UNO-BASED VELOCITY MEASURE INSTRUMENT FOR 50 M FRONT
CRAWL SWIMMING
Muhammad Gilang Ramadhan 1203844
Supervisor : Drs. H. Badruzaman, M.Pd.
This study aims to create software and hardware of Microcontroller Arduino UNO-based velocity measure instrument for 50 m front crawl swimming. Research and Development (R&D) was used by this study as the approaching method. The instrument was made using Microcontroller Arduino UNO-based electronic circuit. This instrument is using laser censor that is emitted to the receiver which function is to detect the object that cutting the laser beam or well known as LDR (Light Dependent Resistor). This instrument is using cable as the connector for transfering data, it consist of four censors which can be installed between distance of 0-50 m with the display of swimming velocity results can be seen in the 50m-front-crawl-monitoring-application which has been made using software visual basic 6.0. The instrument works automatically when its’ buzzer is pushed and then instantaneously begin the timer. When swimmer cut the laser beam in each censor, the censor will give a signal that can stop running time in the 50m-front-crawl-monitoring-application. Student of Sport Science (Ilmu Keolahragaan) major, batch 2015 became the participant of this study. The result of the time taken and velocity will be displayed in 50m-front-crawl-monitoring-application. The output by utilizing this instrument i.e. : we can be able to measure how fast the maximum velocity is; knowing the distance and time of acceleration and deceleration case, which further the results will be on the analysis and evaluated by the trainer / coach to improve the performance of athletes.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Renang merupakan olahraga yang dilakukan dengan media air.
Badruzaman (2013, hlm.3) menjelaskan secara umum, renang adalah upaya
mengapungkan atau mengangkat tubuh ke atas permukaan air. Sedangkan,
secara lebih spesifik, renang adalah suatu cara yang dilakukan seseorang
(binatang) untuk menggerakkan tubuhnya melalui air. Renang sudah dikenal
sejak zaman prasejarah yaitu oleh manusia purba untuk digunakan menangkap
ikan, menyebrangi sungai dan lain-lain.
Pada zaman dahulu renang merupakan sebuah kebutuhan yang sangat
penting terutama bagi tentara bangsa Romawi dan bangsa Persia yang sangat
bersaing untuk saling berkuasa. Keterampilan renang sangat diperlukan bagi
seorang tentara untuk penunjang pada saat melaksanakan strategi berperang di
laut. Pada zaman modern sekarang renang merupakan cabang olahraga yang
selalu dipertandingkan, baik dalam single event maupun multi event. Pada
tahun 1908 dibentuklah perserikatan renang internasional yaitu FINA
(Federation International de Nation), karena semakin digemarinya olahraga
renang oleh semua orang. Di Indonesia sendiri olahraga renang telah ada sejak
1904, namun hanya masih dikenal oleh orang-orang kulit putih (bangsa
Belanda) dan oleh orang-orang kaya (bangsawan saja), sehingga olahraga ini
sulit sekali untuk berkembang karena olahraga ini tidak banyak diketahui oleh
masyarakat luas, lebih-lebih mengenai bagaimana cara melakukan renang yang
baik. Pada tahun 1951 dibentuklah PBSI (Persatuan Berenang Seluruh
Indonesia) namun pada tahun 1956 berubah nama menjadi PRSI (Persatuan
Renang Seluruh Indonesia).
Renang membutuhkan hampir semua otot untuk bekerja dari mulai otot
lengan hingga otot tungkai, hingga teknik dalam renang pun bisa dibilang cukup
kompleks untuk dikuasai, dari mulai saat pertama melakukan start, saat
karena itu pada zaman modern sekarang banyak yang melakukan penelitian
mengenai olahraga renang, khususnya pada teknik berenang yang didukung
oleh teknologi yang canggih pada saat ini. Mayoritas di negara-negara maju
sudah memiliki lembaga khusus untuk melakukan penelitian dalam dunia
olaharaga seperti di Jepang ada JISS (Japan Institute of Sport Science), di
Australia ada AISS (Australia Institute of Sport Science), di China ada BISS
(Bejing Institute of Sport Science) dan banyak di negara lainnya.
Pada zaman modern saat ini hampir semua bidang tidak terpisahkan oleh
teknologi. Hal ini dikarenakan teknologi sangat berperan penting untuk
menganalisis perkembangan dan memperbaiki kekurangan. Dalam bidang
olahraga pun teknologi sudah sangat dimanfaatkan demi kemajuan performa
atlet maupun alat-alat penunjang lainnya, seperti yang dikemukakan mantan
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo (2013) yang penulis kutip dari skripsi
Niluh (2015, hlm.1) bahwa “pencetak prestasi olahraga saat ini tidak hanya bisa
berdasarkan bakat olahraga saja, tapi juga wajib dipadukan dengan teknologi
sains”.
Pada 6th Asia-Pacific Congress on Sports Technology (APCST), Ride,
dkk. (2013 hlm. 433) menjelaskan bahwa:
“Many scientific assessments rely on technology, and often use
information and monitoring systems in the form of software packages to perform or collate measurements. These systems seek to facilitate improvement in elite level athletic performance by providing relevant
contextual feedback to the stakeholders involved.”
Dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengukuran
yang bersifat ilmiah sangat bergantung pada teknologi yang dalam hal ini
menggunakan informasi dan sistem pengawasan dalam bentuk perangkat
lunak/software untuk melakukan atau memeriksa sebuah pengukuran. Sistem
tersebut bertujuan untuk memfasilitasi kemajuan daripada performa atlet
dengan cara menyediakan feedback kontekstual yang relevan kepada pihak
yang memegang tanggung jawab atas kemajuan atlet tersebut.
Salah satunya dalam cabang olahraga renang yang sudah banyak
menggunakan teknologi dalam hal menganalisis teknik, biomekanika gerak dan
“Modern competitive swimming is highly reliant on the quantification and assessment of swimming performance to monitor training load, understanding
athlete progression, identify talent and critique performance”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa dalam kompetisi renang modern sangat bergantung
pada perhitungan dan pengukuran performa yang selanjutnya digunakan untuk
memantau kemajuan atlet. Contoh alat teknologi yang sering digunakan dalam
olahraga renang yaitu salah satunya kamera under water, yang biasanya
digunakan untuk melihat dan merekam biomekanika gerak atlet pada saat
berenang untuk dianalisis dengan dukungan teknologi lain. Dalam hal ini
software yang berfungsi untuk menganalisis gerak seperti kinovea dan lain-lain.
Renang merupakan cabang olahraga yang menjadikan kecepatan
sebagai salah satu tolak ukur penilaian, terutama renang jarak pendek.
Kecepatan adalah salah satu komponen kondisi fisik yang sangat penting pada
olahraga renang. Kecepatan menurut Iman Imanudin (2014:88), adalah : “Dalam olahraga, apabila kita berbicara mengenai kecepatan berarti ada dua bentuk kecepatan. Pertama, kecepatan maksimal yang siklis adalah kecepatan yang dalam pelaksanaan geraknya diulang-ulang, seperti dalam gerakan lari, renang, dayung dan sepeda. Kedua, kecepatan maksimal yang asiklis adalah sebaliknya artinya ada kombinasi dari beberapa gerakan yang dilakukan dengan kecepatan yang maksimal seperti lompat jauh, lompat tinggi, kelincahan.”
Merujuk pada pendapat diatas bahwa kecepatan pada olahraga renang
sama bentuk kecepatannya seperti kecepatan pada olahraga lari (sprint) yaitu
kecepatan maksimal yang siklis. Dalam hal ini cara menganalisisnya pun
cenderung sama, contohnya untuk mengetahui berapa kecepatan maksimal
perenang tersebut, mengetahui dijarak keberapa kecepatan maskimal terjadi,
mengetahui didetik berapa kecepatan maksimal terjadi, mengetahui pada jarak
dan waktu keberapa perlambatan kecepatan terjadi dan mengetahui daya tahan
kecepatan atlet renang tersebut. Tentunya untuk menganlisisnya perlu
menggunakan teknologi yang canggih yang tujuannya untuk akurasi data yang
diperoleh. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa saat ini dalam mengukur
kecepatan banyak menggunakan alat-alat teknologi yang canggih.
Di indonesia tes untuk mengukur waktu kecepatan renang ini masih
merupakan permasalahan yang selalu terjadi untuk penghitungan waktu, karena
sering terjadi (human errror) pada saat menekan tombol start pada stopwatch,
dikarenakan repleks setiap orang berbeda-beda sehingga setiap hasil tes tidak
akan selalu akurat. Hasil ketidakakuratan ini akan mengakibatkan tidak
maksimalnya data yang didapat untuk mengembangkan performa atlet untuk
mencapai prestasi yang maksimal. Hal ini juga yang menyebabkan penggunaan
stopwatch kurang mendukung untuk menganalisis performa atlet pada saat
pengukuran waktu kecepatan renang atlet. Alat ukur waktu kecepatan renang
berteknologi canggih memiliki harga yang mahal, sehingga di Indonesia tidak
digunakan karena keterbatasan biaya.
Saat ini alat pengukur kecepatan renang berteknologi canggih sudah
diterapkan dan semakin berkembang, salah satunya yaitu “Swimming Touch Pad”. Swimming Touch Pad ini merupakan alat pengukur kecepatan renang
dari mulai start hingga finish.
Gambar 1.1 Swimming Touch Pad
(Sumber : www.iccmediasport.com)
Alat ini merupakan alat yang umumnya digunakan saat pertandingan.
Cara penggunaan alat ini yaitu dengan memasangkannya di ujung tembok saat
Gambar 1.2 Penempatan Swimming Touch Pad
(Sumber : www.gearpatrol.com)
Alat ini berfungsi sebagai pengukur kecepatan perenang dari mulai start
hingga finish. Penggunaan alat ini sangat membantu dalam hal mengurangi
human error (penggunaan stopwatch), serta lebih akurat. Namun dalam hal
menganalisis alat ini masih mempunyai kekurangan yaitu tidak bisa mengukur
kecepatan renang dalam setiap tahapan jarak, karena Swimming Touch Pad ini
hanya bisa mengukur dari mulai start hingga finish saja.
Sesuai uraian yang diatas, peneliti semakin termotivasi untuk berusaha
membuat alat pengukur waktu kecepatan renang berbasis microcontroller yang
bisa mengukur kecepatan renang dalam setiap tahapan jaraknya guna
memenuhi kebutuhan analisis kecepatan renang pada zaman sekarang ini.
Harapannya dari penggunaan alat ini bisa digunakan untuk analisis data waktu
kecepatan atlet renang dan proses latihan, yang selanjutnya hasil analisis akan
dievaluasi oleh pelatih untuk meningkatkan performa atlet. Dalam penelitian
ini, peneliti akan bekerjasama dengan mahasiswa yang ahli dalam bidang
elektro untuk menciptakan instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan
permasalahan yang ada sebagai berikut :
1. Bagaimanakah merancang hardware dan software instrumen pengukur
kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino
UNO ?
2. Bagaimanakah sistem kerja instrumen pengukur kecepatan renang gaya
bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO ?
3. Bagaimanakah hasil percobaan instrumen pengukur kecepatan renang gaya
bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO ?
4. Bagaimanakah validitas dan reliabilitas instrumen pengukur kecepatan
renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian pengembangan instrumen pengukur
waktu kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino
UNO ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat hardware dan software instrumen pengukur kecepatan renang
gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO.
2. Mengetahui sistem kerja instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas
50 meter berbasis microcontroller arduino UNO.
3. Mengetahui hasil uji coba instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas
50 meter berbasis microcontroller arduino UNO.
4. Mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen pengukur kecepatan renang
gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO.
D. Manfaat / Signifikansi Penelitian
Maanfaat dari hasil penelitian pengembangan instrumen pengukur
kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO
1. Membantu mengukur kecepatan renang dengan mengurangi kesalahan
(human error) karena penggunaan cara yang manual (penggunaan
stopwatch).
2. Membantu penelitian-penelitian lain yang berhubungan dengan pengukuran
kecepatan renang khususnya dalam setiap tahapan jaraknya.
3. Menjadi pemicu bagi insan olahraga untuk berkolaborasi dengan para pakar
teknologi sebagai upaya peningkatan kemajuan teknologi olahraga di
Indonesia guna mencapai prestasi olahraga yang maksimal.
E. Struktur Organisasi Skripsi
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Penelitian
1) Pengembangan teknologi dalam olahraga
2) Pengembangan dari alat swimming touch pad
3) Meminimalisir penggunaan stopwatch (human error)
b. Rumusan Masalah Penelitian
Bagaimana merancang software dan hardware, system kerja dan uji
coba instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter
berbasis microcontroller arduino UNO ?
c. Tujuan Penelitian
Merancang dan mengetahui software dan hardware, system kerja
dan uji coba instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO.
d. Manfaat / Signifikansi Penelitian
Membantu pengukuran kecepatan renang untuk hasil yang lebih
akurat.
e. Struktur Organisasi Proposal
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA / LANDASAN TEORITIS
a. Kajian Pustaka
1) Alat Ukur Kecepatan dalam Olahraga
2) Renang
a) Acceleration (Percepatan)
8) LDR (Light Dependent Resistor)
9) Kriteria Instrumen yang Baik
10)Penelitian Terdahulu yang Relevan
b. Kerangka Pemikiran
c. Hipotesis Penelitian
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
a. Desain Penelitian
b. Partisipan
c. Populasi, dan Sampel Penelitian
d. Instrumen Penelitian
e. Prosedur Penelitian
1) Potensi dan Masalah
Pengembangan kolaborasi teknologi dengan olahraga serta
meminimalisir penggunaan stopwatch (human error).
2) Pengumpulan Informasi
Pengumpulan informasi bersumber dari buku, e book, handbook,
serta jurnal
3) Desain Produk
Instrumen ini menggunakan sensor laser sebagai komponen
utamanya didukung oleh komponen elektro lainnya.
4) Validasi Desain
Validasi dilakukan dengan cara validasi judgement oleh para ahli /
pakar.
5) Perbaikan Desain
6) Uji Coba Produk
Uji coba dilakukan untuk mengetahui karakter, nilai pola, satuan,
besaran serta prinsip kerja instrumen.
f. Teknik Pengumpulan Data
Langkah pertama pengumpulan data dilakukan menentukan sampel dan
kemudian mengujicobakan instrumen pengukur kecepatan renang gaya
bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO.
g. Teknik Analisis Data
1)Deskripsi Produk Pengembangan instrumen pengukur kecepatan
renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO.
2)Uji Kalibrasi
Uji Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian
pengembangan intrumen dengan alat yang sudah ada (sejenis)
3)Hasil Uji Validasi
Uji Validasi untuk mengetahui kesesuaian hasil penelitian dengan
keadaan yang sebenarnya.
4)Hasil Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas untuk mengetahui derajad konsistensi dan stabilitas
data atau temuan.
5)Hasil Uji Coba Alat
Hasil uji coba alat untuk mengetahui instrumen tersebut berfungsi
dengan baik.
4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Penelitian
1)Produk Pengembangan instrumen pengukur kecepatan renang
gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO
a) LED (light emitting diode)
b) Microcontroller
c) Buzzer
d) Visual Basic
e) Laser
g) Tampilan aplikasi pada personal computer
h) Sistem cara kerja instrument
2)Hasil Uji Coba Alat
a) Prosedur Pemasangan Instrumen
b) Uji Kalibrasi instrumen pengukur kecepatan renang gaya
bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO
c) Hasil Uji Coba instrumen pengukur kecepatan renang
gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino
UNO.
b. Pembahasan Hasil Penelitian
1)Fungsi instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO
2)Validasi instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO
3)Reliabilitas instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO
4)Kelebihan instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO
5)Kekurangan instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas
50 meter berbasis microcontroller arduino UNO
6)Kendala instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO
5. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
a. Simpulan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian
Research and Development (R&D). R&D menurut Sugiyono (2012, hlm. 297)
adalah “metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu
dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk menghasilkan produk tertentu
digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka
diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut”. Dalam
penelitian ini mengunakan metode R & D karena hasil akhir penelitian ini akan
menghasilkan produk pengembangan instrumen pengukur kecepatan renang
gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO.
Desain penelitian ini merupakan desain penelitian uji coba produk untuk
mengetahui hasil dari kinerja instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas
50 meter berbasis microcontroller arduino UNO.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan : X : Produk Baru Instrumen Pengukur kecepatan renang
Y : Hasil Pengukuran
B. Partisipan
Penelitian ini akan dilakukan di Gelanggang Renang Universitas
Pendidikan Indonesia dengan melibatkan 6 orang mahasiswa aktif Ilmu
Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia yang telah lulus mata kuliah
kecabangan olahraga renang atau mahasiswa yang menguasai renang gaya
bebas sebagai sampel. Peneliti memilih mahasiswa Ilmu Keolahragaan UPI
dengan jumlah 6 orang berdasarkan rekomendasi dosen mata kuliah
kecabangan olahraga renang yang dinilai sudah menguasai renang gaya bebas
pada perkuliahan kecabangan olahraga renang. Partisipan berkisar pada usia
antara 19-23 tahun yang menguasai renang gaya bebas dengan baik.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2012, hlm. 80) ialah “Wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini yaitu mahasiswa aktif Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia, sedangkan sampel menurut
Sugiyono (2012, hlm. 81) ialah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel pada penelitian ini yaitu 6 orang mahasiswa Ilmu Keolahragaan yang telah lulus mata kuliah kecabangan
olahraga renang atau yang telah menguasai renang gaya bebas dengan baik.
Teknik pengambilan sampel untuk 6 orang mahasiswa Ilmu
Keolahragaan yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik sampling
purposive. Teknik sampling purposive menurut Sugiyono (2012, hlm. 85) ialah
“Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Teknik sampling purposive dipilih karena pertimbangan bahwa keenam mahasiswa Ilmu
Keolahragaan dinilai berdasarkan rekomendasi dosen mata kuliah kecabangan
olahraga renang yang sudah menguasai renang gaya bebas, otomatis pada saat
berenang memiliki kecepatan renang sebagai syarat yang paling utama untuk
melakukan penelitian ini, sehingga uji coba bisa dilakukan.
D. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen dalam penelitian yang digunakan untuk pengujian
kinerja instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis
microcontroller arduino UNO diantaranya adalah:
1. Penguji ahli dalam bidang olahraga adalah seorang ahli dibidang olahraga
berfungsi menilai apakah alat ini layak diuji coba atau direvisi kembali.
Sehingga nanti keberadaan alat ini sesuai dengan kebutuhan bidang
2. Penguji ahli bidang elektro berfungsi untuk menilai alat ini dari tinjauan
ilmu elektro.
E. Prosedur Penelitian
Langkah – langkah dalam penelitian dan pengembangan menurut
Sugiyono (2012, hlm. 298) dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.2 Langkah-langkah penggunaan Metode
Research and Development (R&D)
Dari 10 langkah yang dikembangakan oleh Sugiyono. hanya 6 langkah
yang akan diadaptasikan dalam penelitian kali ini yaitu langkah 1 sampai
Gambar 3.3 Alur Penelitian Potensi dan Masalah
Pengumpulan data
Desain Produk
Prototipe instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis
microcontroller arduino UNO
Validasi Desain
Revisi i
Uji Coba Produk
Analisis Data
Menyusun Laporan TIDAK
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah yang
terjadi saat ini. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 298) “Potensi adalah
segala sesuatu yang yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah. Sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi”. Pengembangan instrumen pengukur
kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino
UNO menjadi sebuah potensi untuk dilakukan penelitian dan
pengembangan karena alat pengukur kecepatan renang ini memiliki
peran yang sangat penting sebagai alat yang dapat menganalisis karakter
kecepatan renang.
Masalah yang ada saat ini pengukuran kecepatan renang sebagai
bahan analisis dan evaluasi masih manual mengunakan stopwatch
sehingga memungkinan terjadinya human error. Oleh karena itu,
penelitian ini perlu dikembangkan sehingga tercipta alat pengukur
kecepatan renang yang efektif, efisien dan terjangkau secara biaya.
2. Pengumpulan Informasi
Proses pengumpulan informasi dilakukan secara faktual dan
dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
diharapkan dapat mengatasi masalah dalam pengukuran kecepatan
renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO.
Tahap awal pencarian informasi didapat dari hasil mempelajari
teori-teori yang berhubungan dengan perancangan dan alat pengukur
kecepatan berbasis microcontroller, sensor dan out put dalam Personal
Computer (PC). Pustaka yang digunakan yaitu berupa buku-buku teks
yang berupa tulisan ilmiah, handbook , e-book , buku referensi mata
kuliah dan juga tulisan-tulisan bebas seperti tulisan pada suatu forum
maya, artikel bebas dari suatu situs, dan tulisan surat kabar, baik itu
berupa hardcopy maupun berupa softcopy yang berhubungan dengan
program yang akan dikembangkan. Peneliti juga melakukan konsultasi
alat ini dan melakukan kerjasama untuk membuat produk yang akan
dikembangakan.
3. Desain Produk
Desain Produk atau model pengembangan yang dihasilkan
adalah terciptanya instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO yang bisa mengukur
kecepatan perenang dari mulai start hingga finish dalam setiap tahapan
jarak serta menghasilkan data tampilan di komputer yang sudah terinstal
dengan aplikasi pada monitor personal computer.
Sensor ini adalah alat pendeteksi kecepatan benda bergerak
meggunakan sensor laser berbasis microcontroller ATmega382P.
Microcontroller ATmega382P berfungsi sebagai tempat memproses
tegangan yang diterima dari sensor laser yang akan diubah menjadi
sebuah data berupa informasi yang akan ditampilkan pada layar monitor
komputer. Sensor yang digunakan pada sistem pendeteksi benda
bergerak ini terbagi menjadi dua bagian yaitu laser sebagai sumber
cahaya dan LDR (Light Dependent Resistor) sebagai penerima cahaya
laser. Rangkaian sensor ini diaktifkan dengan tegangan supply +5 Vdc..
Alat ini dapat mendeteksi kecepatan benda bergerak jika benda
melewati dari sensor pertama sampai ke sensor ke dua hingga sensor ke
Gambar 3.4 Desain Produk Tampak atas
Untuk membangun sistem pendeteksi kecepatan benda bergerak
ini digunakan microcontroller ATmega382P sebagai pusat kontrol
untuk mengambil keputusan. Microcontroller ATmega382P ini
memanfaatkan satu port yang terdiri dari lima pin yaitu pin2 hingga pin
6. Pin 2 dihubungkan ke kontrol rangkaian buzzer untuk penanda start
sedangkan pin 3, 4, 5 dan 6 dihubungkan ke rangkaian receiver/LDR.
Pada keadaan awal microcontroller akan mendeteksi terus menerus
rangkaian sensor receiver melalui pin 3,4,5 dan 6. Pendeteksian
dilakukan dengan mendeteksi logika low yang dihasilkan dari sensor
receiver yang tidak menerima cahaya berlebih, cahaya berlebih ini
merupakan sinyal yang dipancarkan oleh laser sebagai transmitter, jika
terdeteksi logika low artinya sebuah benda telah melintasi daerah sensor
20m 10m 10m 10m
FIN
IS
H
H
ST
A
RT
Buzzer
Keterangan = Buzzer
= Laser / tra s itter
= LDR /Re eiver
= Bla k ox
1. Pada program ketika sensor 1 terdeteksi maka perhitungan waktu
akan dimulai sambil menunggu sensor 2 aktif. Pada sensor 2 sama
prinsipnya dengan sensor 1 yaitu menunggu logika low tepatnya pada
pin3. Selama sensor 2 belum aktif dianggap benda bergerak sedang
dalam perjalanan menuju sensor 2 dan perhitungan waktu terus
menghitung. Dan jika sensor 2 aktif atau dalam keadaan low maka
perhitungan waktu akan berhenti. Dan perhitungan yang dihasilkan akan
ditampilkan pada monitor komputer.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai
apakah rancangan produk lebih efektif atau tidak, produk dalam hal ini
adalah instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter
berbasis microcontroller arduino UNO. Validasi yang dilakukan yaitu
dengan melakukan validasi empirik, dengan cara mengkorelasikan
antara hasil pengukuran antara menggunakan stopwatch dan instrumen
pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis
microcontroller arduino UNO, serta dengan meminta pakar dalam
bidang penelitian ini berbagai pertimbangan untuk menilai rancangan
produk tersebut, serta dibuktikan dengan form tanda tangan para pakar
yang menandakan bahwa intrumen ini dinyatakan valid. Analisis
berdasarkan beberapa teori pun dilakukan untuk menilai kualitas
rancangan alat ini. Materi pada validasi pembuatan alat ini yaitu
meminta pendapat pakar rekonstruksi pengembangan alat olahraga -
biomekanika dan programer instrumen pengukur kecepatan renang gaya
bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO tentang produk
yang dibuat dan kesesuaian kegunaan sebagai salah satu penunjang
analisis dan evaluasi perenang.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk berupa rancangan alat di evaluasi dan
dan kelemahan dari rancangan alat tersebut. Dari hasil inilah kemudian
akan dilakukan beberapa perubahan yang menjadikan alat ini menjadi
berkualitas. Jika tidak terdapat revisi maka peneliti melanjutkan ke
langkah penelitian yang selanjutnya.
6. Uji Coba Produk
Setelah desain diperbaiki dan alat dibuat maka selanjutnya akan
dilakukan uji coba produk. Uji coba produk ini bisa dilakukan beberapa
kali sesuai dengan kebutuhan analisis. Pengujian produk ini dilakukan
untuk mengetahui karakter, nilai pola, satuan , besaran, serta prinsip
kerja instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter
berbasis microcontroller arduino UNO. Kinerja alat pengukuran renang
secara nyata diukur berdasarkan kemampuan alat untuk membaca waktu
tempuh perenang. Setelah uji coba alat dilaksanakan maka akan
dibandingkan dengan cara yang menggunakan stopwatch untuk menguji
seberapa signifikan perbedaan akurasi antara menggunakan instrumen
pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis
microcontroller arduino UNO dan dengan cara penggunaan stopwatch.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis
menyusun langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain
penelitian yang telah penulis buat. Langkah awal untuk pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah menentukan populasi yang akan penulis jadikan
sampel. Langkah kedua untuk pengumpulan data dari 6 orang sampel yang
dibutuhkan untuk mencoba mengunakan instrumen pengukur kecepatan renang
gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO dan menggunakan
cara manual dengan menggunakan stopwatch dalam penelitian ini. Data
diperoleh dari hasil yang ditampilkan dalam aplikasi software yang telah dibuat,
berikut adalah prosedur penelitian untuk pengujian mengetahui kinerja
instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis
1. Mengukur jarak kebutuhan analisis antara per 5m, 8m, 10m atau 15m untuk
memasang sensor laser.
2. Memasang alat sensor laser pada jarak yang dibutuhkan.
3. Menghidupkan alat sensor dan perangkatnya.
4. Setelah semua siap kemudian para perenang siap melakukan percobaan. Satu
persatu dari perenang melakukan percobaan dan hasilnya akan ditampilkan
di komputer.
5. Pencatatan waktu kecepatan yang tampil di monitor komputer.
6. Pencatatan waktu kecepatan yang tampil dengan cara manual yaitu pada
stopwatch.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data yang
dikumpulkan. Analisis data mencakup beberapa hal diantanya adalah :
1. Deskripsi Produk Pengembangan instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino UNO.
Dalam hal ini peneliti akan memaparkan produk yang dibuat dan
fungsi komponen utamanya. Kemudian peneliti juga akan menjelaskan
rangkaian cara kerja instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO.
2. Uji Kalibrasi
Menurut Wikipedia pada id.wikpedia.org, menjelaskan bahwa :
“Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.”
Merujuk pada pernyataan diatas kalibrasi pada penelitian kali ini
yaitu dengan cara mengukur waktu menggunakan instrumen pengukur
kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller arduino
UNO dan membandingkannya dengan stopwatch pada setiap sensor (sensor
3. Hasil Uji Validasi
Uji validasi pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan Validitas
kriteria (Criterion validity). Validitas kriteria menurut Suharsaputra, U
(2014, hlm. 99) ialah “Validasi suatu instrumen dengan membandingkannya
dengan instrumen pengukuran lainnya yang sudah valid dan reliabel dengan
cara mengkorelasikannya, bila korelasinya signifikan maka instrumen
tersebut mempunyai validitas kriteria”. Sehingga pada penelitian ini hasil uji coba yang mengkorelasikan tes stopwatch dengan tes menggunakan
instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis
microcontroller arduino UNO. Pengukuran waktu tempuh perenang
menggunakan stopwatch yaitu dengan cara pemegang stopwatch mengikuti
perenang dan memberhentikan waktu pada stopwatch setiap jarak 10 meter
dari mulai start hingga finish (50 meter) dengan menekan tombol lap/split
pada stopwatch.
4. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan
pendekatan uji ulang (Test-retest). Suherman dan Rahayu (2014, hlm. 150)
menyebutkan bahwa “Reliabilitas diperoleh dengan menghitung korelasi
antara skor pada pengukuran pertama dan skor pengukuran kedua”.
Sehingga pada penelitian ini akan mengkorelasikan tes menggunakan
instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis
microcontroller arduino UNO yang telah dilakukan pengukuran sebanyak
dua kali.
5. Hasil Uji Coba Alat
Hasil dari uji coba alat berupa tabel hasil pengukuran kecepatan
renang pada saat uji coba alat yang ditampilkan pada layar monitor
komputer. Dalam tabel akan ditampilkan hasil analisis waktu tempuh
(detik), waktu tempuh /10m (detik) dan kecepatan /10m (m/s) renang saat
Dalam penelitian ada dua hipotesis statistik yang akan terjawab, yaitu :
Hipotesis statistik validasi kriteria
H0 : Tidak terdapat hubungan antara pengukuran kecepatan renang gaya bebas
50 meter yang menggunakan stopwatch dan dengan menggunakan
instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis
microcontroller arduino UNO.
H1 : Terdapat hubungan antara pengukuran kecepatan renang gaya bebas 50
meter yang menggunakan stopwatch dan dengan menggunakan instrumen
pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller
arduino UNO.
Hipotesis statistik reliabilitas tes-retest
H0 : Tidak terdapat hubungan antara tes kecepatan renang gaya bebas 50 meter
ke-1 dan ke-2 pada instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO.
H1 : Terdapat hubungan antara tes kecepatan renang gaya bebas 50 meter ke-1
dan ke-2 pada instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Sistem kerja alat ini adalah saat tombol start pada aplikasi ditekan, maka
buzzer yang ditempelkan pada bagian bawah start block perenang, buzzer tersebut akan berbunyi. Saat Buzzer berbunyi, menandakan start dari sistem
dan timer mulai menghitung. Begitupun dengan perenang mulai melompat
pada lintasan renang. Saat perenang melewati sensor atau menghalangi sinyal
transmitter dari sensor laser ke receiver LDR, maka LDR/receiver akan
mengirimkan sinyal berupa sinyal keadaan ke microcontroller, dilanjutkan ke
software “Intrumentasi Pengukur Kecepatan Renang” untuk menghentikan
waktu pada saat perenang melewati setiap sensor hingga finish. Instrumen ini
menggunakan kabel sebagai fungsi komunikasi transfer data. Saat aplikasi
intrumentasi pengukur kecepatan renang menampilkan waktu tempuh
perenang, maka secara otomatis data tersebut tersimpan pada database
Microsoft access pada PC.
Instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis
microcontroller arduino UNO berfungsi untuk dapat mengetahui berapa
kecepatan maksimal perenang tersebut, mengetahui dijarak keberapa
kecepatan maskimal terjadi, mengetahui didetik berapa kecepatan maksimal
terjadi, mengetahui pada jarak dan waktu keberapa perlambatan kecepatan
terjadi dan mengetahui daya tahan kecepatan atlet renang tersebut. Dalam
penelitian ini juga mengungkapkan bahwa produk pengembangan instrumen
pengukur kecepatan renang gaya bebas 50 meter berbasis microcontroller
arduino UNO lebih efektif dan bisa meminimalisir human error atau
penggunaan stopwatch serta terbukti instrumen ini lebih berkembang
dibandingkan dengan alat pengukur kecepatan renang yang sudah ada saat ini
seperti stopwatch bahkan Swimming Touch Pad sekalipun. Selain itu, terbukti
bahwa pengembangan instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO ini lebih murah, akurat, dan
B. Implikasi dan Rekomendasi
Terdapat beberapa implikasi dan rekomendasi yang diajukan oleh
peneliti agar kedepannya instrumen pengukur kecepatan renang gaya bebas 50
meter berbasis microcontroller arduino UNO ini dapat lebih baik. Implikasi
dan rekomendasi sebagai berikut :
1. Peneliti perlu melanjutkan penelitian ini untuk dikembangkan lebih baik
lagi dengan dukungan dan bantuan pihak terkait khususnya Program Studi
Ilmu Keolahragaan sebagai Prodi yang menjadi tempat naungan
pengembangan keilmuan dalam bidang olahraga.
2. Mengganti sensor laser yang gelombang cahayanya lebih kuat lagi ataupun
mengganti sensornya dengan sensor ultrasonic model radar, agar bisa
digunakan pada saat siang hari di kolam renang outdoor.
3. Memperbaiki alat bantu penopang bagi sensor menjadi yang lebih kuat dan
kokoh agar tidak bergerak pada saat terkena gelombang air didalam kolam
renang.
4. Mengurangi penggunaan kabel menjadi sistem wireless sepenuhnya, agar
bisa lebih mudah menjadi instrumen yang portable.
5. Berkolaborasi dengan alat ukur kecepatan waktu reaksi start renang dan
dipadukan dalam satu aplikasi/ software sehingga dapat menganalisis
DAFTAR PUSTAKA
Imanudin, Iman. (2014). Bahan Ajar Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.
Badruzaman. (2013). Bahan Ajar Renang untuk Pemula, Lanjutan dan
Penyempurnaan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Suherman, Adang dan Rahayu, Nur Indri (2014). Modul Statistika untuk Ilmu
Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
McGinnis, Peter. (2013). Biomechanics of Sport and Exercise: Third Edition.
Human Kinetics.
Kent, Michael. (2006). Oxford Dictionary of Sports Science and Medicine:
Third Edition. Oxford University Press.
Ride, Jason., dkk. (2013). A sports technology needs assessment for
performance monitoring in swimming. Procedia Engineering. 60. hlm.
442 – 447
Beanland, Emma., dkk. (2014). Validation of GPS and accelerometer
technology in swimming. Journal of Science and Medicine in Sport.
17 (2014). hlm. 234–238
Dadashi, Farzhin., dkk. (2012). Front-Crawl Instantaneous Velocity
Estimation Using a Wearable Inertial Measurement Unit. Sensors. 12,
hlm. 12927-12939
Rahmat, Redi, dkk. (2014). Pengembangan Alat Ukur Kecepatan Lari
Berbasis Microcontroller dengan Interfacing Personal Computer.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Ketut, Niluh, dkk. (2014). Pengembangan Alat Ukur Waktu Reaksi Tangan
Berbasis Microcontroller. Bandung : Universitas Pendidikan
Saputra, Ridho, dkk. (2016). Pengembangan Alat Ukur Waktu Reaksi Start
Pelari Jarak Pendek Berbasis Microcontroller. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia
Ratna, P & Catur, W. (2004). Teori dan Praktek Interfacing Port Pararel dan
Port Serial Komputer dengan Visual Basic. Yogyakarta : ANDI.
Samsul, H. (2008). Kesalahan (Human Error). [Online]. Diakses dari :
http//:www.detikSport.com
Sugiyono (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Wikipedia. Gaya bebas. [Online]. Diakses dari : https://id.wikipedia.org/wiki/
Gaya_bebas
Tanpa Nama. (2011). Kriteria Instrumen yang Baik. [Online]. Diakses dari :