• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA

BEBAS

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

AMAL SHIHAB MUNASYA 1006194

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

▸ Baca selengkapnya: makalah renang gaya bebas 15 lembar

(2)

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Amal Shihab Munasya

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFOMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Drs. Dadan Mulyana M.Pd NIP. 195801171989031001

Pembimbing II

Drs. Dudung Hasanudin Ch. NIP. 196003151987031002

Departemen Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Ketua

(3)

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA

BEBAS

Pembimbing : 1. Drs. Dadan Mulyana M.Pd 2. Drs. Dudung Hasanudin Ch

Amal Shihab Munasya 2015

Locus of control mempunyai peranan yang sangat penting dalam cabang olahraga renang khususnya pada kategori jarak 50 meter gaya bebas . Seberapa besar kontribusinya? merupakan sebuah pertanyaan yang perlu di selidiki dalam penelitian ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, populasi nya adalah seluruh atlet renang jarak 50 meter gaya bebas yang mengikuti pekan olahraga provinsi Banten. Proses penarikan sample dilakukan dengan menggunakan purposive sampel atau sampel yang mewakili populasi representative terhadap informasi yang diberikan.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji koefisiensi korelasi. Dari hasil pengolahan dan analisis data diperoleh kesimpulan, bahwa locus of control dengan performance atlet renang jarak 50 meter gaya bebas memberikan korelasi sebesar 30.25%.

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara locus of control dengan performance atlet renang jarak 50 meter gaya bebas. Maka disarankan bagi para pembina dan pelatih sebaiknya memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik. Teknik. Taktik. Mental yang akan berpengaruh terhadap performance atlet renang jarak 50 meter.

(4)

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA MUTIARA

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah . ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II : TINJAUAN TEORITIS ... 9

A. Sejarah Renang ... 9

1. Sejarah Renang ... 9

B. Prinsip - Prinsip Olahraga Renang ... 12

1. Prinsip Hambatan dan Tahanan ... 12

2. Prinsip Daya Dorong ... 15

3. Prinsip Hukum Aksi - Reaksi ... 16

4. Prinsip Perpindahan Momentum ... 16

5. Prinsip Teori Hukum Kuadrat ... 16

(5)

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Renang 50 Meter Gaya Bebas ... 18

a. Posisi Badan ... 19

b. Gerakan Kaki ... 20

c. Gerakan Lengan ... 21

d. Pernapasan ... 22

e. Kordinasi Kaki dan Pernapasan ... 22

D. Locus Of Control ... 23

a. Definisi Locus Of Control ... 23

b. Internal Dan Eksternal Locus Of Control ... 24

1. Internal Locus Of Control ... 24

2. Eksternal Locus Of Control ... 26

E. Performa. ... 27

F. Penelitian Yang Relevan ... 28

G. Kerangka Pemikiran ... 29

H. Hipotesis ... 30

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Metode dan Desain Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

C. Definisi Oprasional ... 35

D. Teknik Pengumpulan data ... 37

1. Kuesioner ... 37

2. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 37

a. Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian ... 38

1) Pengujian Validasi Dan Realibilitas Instrumen Angket ... 38

2) Uji Realibilitas ... 39

E. Teknik Anilisis Data ... 40

1. Analisis Deskriptif ... 40

2. Analisis Korelasi ... 41

BAB IV : HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 45

A. Deskripsi Data Hasil Angket ... 45

(6)

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Diskusi Penemuan ... 51

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(7)

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Variabel, Dimensi, Indikator dan Kisi – Kisi Angket ... 35

Tabel 3.2 Skala Likert 3.2 ... 38

Tabel 3.3 Presentase Jawaban ... 41

Tabel 4.1 Skor Atlet Renang Pada Variabel Locus Of Control ... 45

Tabel 4.2 Nilai Dan Perolehan Skor Locus Of Control ... 46

Tabel 4.3 Norma Nilai Locus Of Control ... 46

Tabel 4.4 Skor Atlet, Tes Renang Jarak 50 Meter Gaya Bebas ... 47

Tabel 4.5 Gambaran Tes Renang Jarak 50 Meter Gaya Bebas ... 48

Tabel 4.6 Data Hasil Pengukuran ... 48

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Angket Locus Of Control ... 49

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Tes Renang Jarak 50 M Gaya bebas ... 49

(8)

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kolam Renang ... 11

Gambar 2.2 Bentuk Sudut Tahanan Didalam Air ... 13

Gambar 2.3 Gerakan Tangan Gaya Bebas ... 19

Gambar 2.4 Posisi Badan Saat Berenang Gaya Bebas ... 20

Gambar 2.5 Gerakan Kaki Gaya Bebas ... 21

Gambar 3.1 Hubungan Locus Of Control Dengan Performa Atlet ... 32

Gambar 3.2 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi ... 43

(9)

1

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pelatihan dalam cabang olahraga renang adalah salah satu upaya untuk meningkatkan olahraga sebagai sarana meraih prestasi. Pelatihan olahraga merupakan salah satu upaya untuk membentuk karakter yang memiliki jiwa sportivitas, mandiri, dan memiliki pikiran yang berkembang. Bahwa tujuan utama dari pelatihan olahraga renang adalah membantu atlet menjadi pemain yang terampil dan bersifat sportif serta menyadari kebermaknaan olahraga untuk menunjang kehidupan yang lebih baik. keberhasilan pembinaan dan pelatihan bagi para atlet pada cabang olahraga renang tidak hanya diwujudkan dalam bentuk perilaku. Para atlet diharapkan dapat memperoleh prestasi optimal baik pada kejuaraan lokal maupun nasional.

Seiring dengan perkembangan cabang olahraga di tanah air, perkembangan olahraga renang di Provinsi Banten turut meningkat. Prestasi atlet di Provinsi Banten masih kurang dibandingkan dengan para atlet dari Provinsi lain. Pada event kejuaraan tingkat nasional antar Provinsi, prestasi para atlet renang masih kurang dibanding oleh Provinsi lain. Beragam faktor yang membuat tertinggalnya prestasi para atlet antara lain anggaran, fasilitas, sistem latihan maupun karakteristik yang melekat pada atlet seperti motivasi, disiplin maupun kesempatan yang dimiliki.

Prestasi atlet renang Banten pada PON 2012 di Riau kurang mampu menyaingi kemampuan atlet renang dari daerah lain. Dari medali yang diperoleh yaitu 4 emas, 8 perak, 18 perunggu. Tidak ada medali yang diperoleh dari cabang olahraga renang

http://id.wikipedia.org/wiki/Pekan_Olahraga_Nasional_XVII

(10)

2

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembinaan terhadap para atlet renang terus dilakukan baik pada aspek kondisi fisik, teknik, maupun mental. Pentingnya aspek fisik, teknik serta mental untuk ditingkatkan secara optimal melalui sejumlah latihan tidak diragukan lagi. Keberadaan program latihan, fasilitas, dukungan anggaran serta komitmen pemerintah Provinsi Banten untuk memberikan motivasi pada saat atlet memperoleh medali perlu ditunjukan dengan penuh komitmen.

Salah satu hambatan dalam mencapai prestasi maksimal pada cabang olahraga renang adalah kemampuan mental para atlet. Latihan tidak hanya pada untuk meningkatkan kondisi fisik agar lebih optimal dalam bekerja dan bisa melakukan latihan tanpa mengalami kelelahan berarti. Latihan pada aspek mental atau psikologis perlu dilakukan guna menunjang aspek fisik serta teknik dan taktik yang dimiliki para atlet. Latihan pada aspek mental dilakukan guna menumbuhkan rasa percaya diri, pantang menyerah, sportif atau berani dalam bersaing meskipun dengan atlet yang memiliki pengalaman dan prestasi lebih tinggi.

Mencapai prestasi dalam cabang olahraga renang tidak mudah terutama bagi atlet pemula, diperlukan kemampuan fisik, mental serta kesempatan untuk menunjukan kemampuan dalam beragam kejuaraan. Setiap atlet yang ingin memiliki prestasi sebaiknya berlatih untuk meningkatkan kemampuan fisik, mental maupun teknik-teknik dalam melakukan olahraga. Dalam kegiatan olahraga renang seorang atlet sebaiknya melatih keempat aspek tersebut agar memiliki kemampuan melebihi atlet lain. Pentingnya keempat aspek tersebut dijelaskan Lebih lanjut Satriya ( 2007, hlm.50 ) bahwa :

Bagan 1.1

Piramid aspek-aspek latihan MENTAL

(11)

3

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan bagan 1.1 tersebut diketahui bahwa kondisi fisik yang baik dapat menunjang penampilan keterampilan gerak dan penguasaan teknik dasar dari suatu cabang olahraga. Seperti dikemukakan oleh Supandi (1983) bahwa kemampuan fisik diperlukan dalam mempelajari gerak agar hasil yang dicapai cukup efisien. Dalam kenyataan kemampuan fisik diperlukan sebagai dasar untuk mengembangkan gerakan-gerakan ketangkasan. Begitu juga menurut Yaxley

(1986) “That with those physical condition which help the technique and tactics as long as possible”. “Bahwa dengan kondisi fisik yang baik dapat membantu

penampilan teknik dan taktik selama mungkin”. Disisi lain kemampuan mental yang memiliki daya tahan terhadap tekanan psikologis akan mendorong para atlet berprestasi. Aspek mental tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan seorang atlet meraih prestasi termasuk atlet renang. Seperti diutarakan bahwa latihan mental merupakan puncak hierarki aspek-aspek yang diperlukan agar terwujud performance olahraga.

Berdasarkan piramida tersebut dapat diketahui bagaimana peran kemampuan mental menunjang prestasi seseorang . Harsono (1988, hlm.49)

menegaskan bahwa : “Ada empat aspek latihan yang perlu dilatih dan diperhatikan secara seksama oleh atlet yaitu: (1) latihan fisik, (2) latihan teknik,

(3) latihan taktik, (4) latihan mental”.. Komarudin ( 2013, hlm.3 ) menyatakan

bahwa : “ketahanan mental merupakan sebuah keterampilan mental yang harus

dimiliki atlet”. Mental tersebut termasuk pemahaman mengenai diri dan

keberhasilan dalam mencapai prestasi atau locus of control.

Salah satu aspek mental yang menjadi perhatian dikalangan para atlet Provinsi Banten adalah locus of control yang dimiliki. Berdasarkan hasil observasi dan dilanjutkan dengan konfirmasi kepada pelatih renang. Disimpulkan bahwa para atlet memiliki tingkat locus of control yang kurang. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa para atlet kurang memperhatikan faktor-faktor yang membuat keberhasilan dalam berolahraga pada cabang renang.

(12)

4

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsep locus of control terutama pada atlet renang sangat rendah. Hal ini turut berpengaruh terhadap bagaimana peningkatan performancenya di lapangan.

Dalam sebuah pertandingan kemenangan atau kegagalan atlet tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknik berenang. Kemampuan memahami penyebab kegagalan meraih prestasi akan berdampak pada stress dan lambatnya proses perbaikan. Disisi lain faktor kemenangan tidak hanya diakui pada kemampuan teknik. Faktor lainnya yaitu usaha, keberuntungan, tingkat kesulitan perlu dipahami sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan. Seseorang yang memahami dan memiliki locus of control lebih baik akan memiliki pemahaman untuk meningkatkan performanya dan meminimalisir kelemahannya melalui latihan.

Kegagalan menampilkan prestasi maksimal dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan atau kombinasi keempat faktor seperti kemampuan, usaha, nasib dan keberuntungan. Keempat faktor inilah yang seharusnya dapat dipahami oleh para atlet Provinsi Banten. Agar para atlet mampu merumuskan apa yang menyebabkan kekalahannya dalam pertandingan latihan atau kenapa tidak dipilih mewakili kejuaran-kejuaraan bergengsi oleh pelatih. Merumuskan faktor yang mempengaruhi kegagalan atau keberhasilan ditentukan oleh faktor internal atau eksternal yang merupakan sesuatu yang sulit terlebih bagi para atlet muda. Kurangnya pengalaman serta kondisi yang masih labil menyebabkan para atlet renang belum memiliki locus of control ( tempat pengendalian ) yang baik.

(13)

5

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terutama dalam keberhasilan.

Prestasi seseorang dalam dunia olahraga terutama renang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknik. Faktor internal dan eksternal dapat berpengaruh terhadap kemampuan mencapai prestasi atau kemampuan mengembangkan potensi individu menurut : Lutan (2000,hlm. 322) sebagai berikut:

“Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada pada diri anak itu sendiri sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada di luar diri anak yang dapat dimanipulasi guna memperkembangkan ana tersebut dalam segala potensi internalnya”.

Dengan demikian untuk kedua faktor tersebut sangat menentukan peranan kemampuan gerak pada seseorang. Kemampuan seseorang secara alamiah akan berkembang dengan sendirinya sesuai dengan proses pertumbuhan, perkembangan, kematangan, dan pengalaman serta faktor latihan. Salah satu faktor yang sangat tidak stabil adalah faktor luck, faktor luck ini merupakan faktor lingkungan atau yang berada di luar diri manusia yang dapat bervariasi. Faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi atau kegagalan dapat ditelaah dengan kemampuan memahami locus of control seorang atlet. Memahami locus of control atlet sangat penting agar para atlet mampu menampilkan perubahan dalam setiap penampilannya.

Renang jarak 50 meter memerlukan kecepatan dan kontrol yang berbeda dengan renang jarak jauh. Pada kelas 50 meter seorang atlet dituntut bergerak lebih cepat, memiliki start yang baik serta bagaimana mengontrol gerakan dan arahnya agar menuju tujuan finish secara efektif dan efisien. Keberhasilan mencapai garis finish tidak mudah karena para atlet lain akan bergerak cepat dan mempergunakan kesempatan dan waktu yang ada untuk bergerak cepat menuju finish. Tidak hanya fisik yang diperlukan untuk bergerak cepat. Terpenting adalah

mengetahui dan menyadari mengapa gagal atau mengapa menang. Jarang sekali para atlet yang melakukan refleksi terhadap kegagalan maupun keberhasilannya.

(14)

6

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sebagai landasan praktek untuk meningkatkan kemampuan para atlet sehingga mampu meraih prestasi maksimal.

Gambaran tentang locus of control pada atlet sangat penting dalam kaitannya dengan pengembangan olahraga tersebut. Kurangnya penelitian tentang aspek lain dalam olahraga renang seperti tentang locus of control para atlet akan mengurangi usaha-usaha ilmiah untuk memperbaiki dan meningkatkan potensi para atlet. Kerugian yang tampak jelas apabila penelitian ini tidak dilakukan adalah para atlet serta pelatih sulit merumuskan faktor penentu keberhasilan atau kegagalan dalam berprestasi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti

mengambil judul penelitian : “ Hubungan Locus Of Control Dengan Performa Atlet Pada Cabang Olahraga Renang Jarak 50 meter ( studi pada Atlet Proprov Banten)

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah harus dirumuskan dengan jelas, hal ini dapat tercapai bila merumuskan secara spesifik ( Nasution, 1987, hlm. 45 ). Berdasarkan pada latar belakang dan uraian di atas, penulis perlu meneliti lebih jauh dengan merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah terdapat Hubungan yang signifikan antara hubungan locus of control dengan performa atlet pada cabang olahraga Renang jarak 50 meter gaya bebas pada atlet Porprov Banten?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan akan mengarahkan penelitian sesuai rencana. Tujuan penelitian berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ( Sugiyono, 2009, hlm. 282 ). Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan locus of control dengan performa atlet pada cabang olahraga renang jarak 50 meter gaya bebas. Pada atlet renang yang mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Banten ( PORPROV )

D. Manfaat Penelitian

(15)

7

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah-satu referensi pengetahuan tentang locus of control di kalangan para atlet renang serta dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang terkait dengan variabel locus of control terutama pada cabang renang jarak 50 meter gaya bebas

2. Secara praktis

a. Bagi penulis hasil penelitian ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai hubugan locus of control dengan performa atlet pada cabang olahraga renang jarak 50 meter gaya bebas

b. Bagi masyarakat hasil penelitian dapat dijadikan sebuah referensi bagi pelatih, pembina, dan atlet untuk memotivasi atlet dalam mempersiapkan pertandingan untuk terus dapat menampilkan performa atlet yang maksimal.

c. Bagi akademik sebagai sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya khasanah karya ilmiah yang berkaitan dengan hubungan locus of control dengan performa atlet pada cabang olahraga renang jarak 50 meter gaya bebas E.Batasan Penelitian

Agar penelitian ini memperoleh sasaran dengan tujuan yang diharapkan, maka peneliti berpendapat perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian.

Dapat dilihat dari latar belakang diatas, serta untuk menghindari timbulnya penelaahan yang terlalu luas, dan untuk memperoleh gambaran yang jelas maka penelitian ini dibatasi hanya pada ruang lingkup sebagai berikut:

1. Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini yaitu: Hubungan locus of control dengan performa atlet pada cabang olahraga renang jarak 50 meter

gaya bebas

2. Penelitian ini dilakukan di kalangan atlet yang mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Banten ( PORPROV )

F. Struktur Organisasi Skripsi

Berdasarkan buku pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia ( 2013 ) maka sistematika penulisan laporan penelitian ( Skripsi ) yang akan di susun adalah sebagai berikut :

(16)

8

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

halaman pengesahan, moto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

Bab I berisi uraian pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi, pada bab ini dikemukakan tentang latar belakang penelitian. Rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat atau signifikasi penelitian, dan struktur organisasi skripsi

Bab II landasan teori, kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian Kajian pustaka mempunyai peranan yang sangat penting. Bab ini membahas teori yang melandasi permasalahn skripsi yang merupakan kerangka teoritis yang diterapkan dalam skripsi, serta teoritik peneliti. Pada bab ini berisi

tentang “Hubungan locus of control dengan performa atlet renang jarak 50 meter gaya bebas

Bab III berisi tentang metode penelitian, bab ini berisi tentang penjabaran rinci mengenai metode penelitian yang akan digunakan, termasuk komponen seperti waktu dan tempat penelitian, subjek penelitian, desain penelitian, instrument penelitian, serta teknik pengumpulan data dan teknik anilisis data

(17)

32

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipilih peneliti didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan locus of control dengan performa atlet pada cabang olahraga renang jarak 50 meter gaya bebas Atlet Poprov Banten. Peneliti menentukan pilhan metode penelitian sebagai kegiatan yang sistematis, direncanakan dan mengikuti aturan-aturan yang dilakukan oleh para peneliti untuk memecahkan masalah.

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah Metode Deskriptif korelasional, yaitu mengetahui hubungan antara locus of control dengan performa atlet renang jarak 50 meter gaya bebas Porprov Banten.

untuk memperoleh gambaran mengenai locus of control dan performa atlet peneliti menggunakan metode deskriptif. Menurut Sugiyono ( 2007, hlm. 11 ),

Metode deskriptif adalah suatu metode untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel, atau lebih ( independen ) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Sedangkan untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut peneliti menggunakan teknik korelasional yaitu menganalisis hubungan kedua variabel tersebut dengan menggunakan alat uji hubungan antar variabel dengan menggunakan uji korelasional.

B. Desain penelitian

Desain penelitian disusun berdasarkan kaidah-kaidah dalam prosedur penelitian seperti yang digambarkan pada gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1

Hubungan locus of control dengan performa atlet

(18)

33

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut seperti pada gambar 3.1 peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah-langkah sesuai dengan desain penelitian, adalah sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan, merupakan proses awal penelitian yaitu dengan melakukan identifikasi masalah locus of control dan performa atlet

2. Menyusun kerangka pemikiran berdasarkan kajian teori dan penelitian yang relevan tentang locus of control dan performa atlet, dan menyusun hipotesis penelitian.

3. Dalam prosedur penelitian, peneliti menentukan populasi berdasarkan masalah yang diteliti, dan sampling yang dipakai dalam pengumpulan data yaitu atlet yang mengikuti Porprov Banten .

4. Melaksanakan uji coba validitas dan realibililtas kuesioner penelitian tentang locus of control dan performa atlet. Kepada atlet yang mirip dengan atlet

renang jarak 50 meter gaya bebas Porprov Banten. Apabila hasil uji coba valid dapat dilanjutkan kepenelitian selanjutnya berupa pengumpulan data. Bila hasil uji coba tidak valid, maka tidak digunakan sebagai pernyataan yang digunakan untuk mengukur tingkat locus of control dan performa atlet.

5. Pengumpulan data dengan menyebar kuesioner kepada atlet Porprov Banten pada saat sedang istirahat.

6. Data-data yang telah dikumpulkan disusun untuk diberi kode sesuai dengan jawaban yang diberikan yaitu mengganti jawaban pada pernyataan positif sangat setuju dengan angka 5, jawaban setuju dengan angka 4, jawaban kurang setuju dengan angka 3, jawaban tidak setuju dengan angka 2 dan 1 untuk sangat tidak setuju. sedangkan untuk pernyataan negatif penggantian dengan angka berlaku sebalilknya

7. Data tentang locus of control dan performa atlet dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.

(19)

34

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini ditentukan berdasarkan permasalahan yang ada terkait dengan locus of control dan performa atlet. Pada atlet renang Poprov Banten. Populasi adalah subjek penelitian. Lutan et al ( 2011, hlm. 83 )

menegaskan bahwa: ”Populasi selalu merupakan sekelompok orang-orang, siswa, guru-guru, atau individu lain yang mempunyai karakteristik tertentu.lebih lanjut Menurut Furqon ( 2009, hlm. 146 ) bahwa: ”populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik

yang sama.”

Untuk kemudahan dalam penelitian ini, penulis membatasi populasi hanya di atlet renang jarak 50 meter gaya bebas yang mengikuti Poprov Banten. Mengapa penelitian ini dilakukan di Poprov Banten. Tim renang jarak 50 meter gaya bebas dan beberapa faktor sebagai berikut: Alasan pemilihan populasi penelitian disebabkan masalah yang menjadi konsen peneliti yaitu locus of control dan performa atlet. Para atlet renang jarak 50 meter gaya bebas yang menurut peneliti perlu diteliti karena bermasalah. Rendahnya performa atlet lebih banyak disebabkan tingkat locus of control internal yang lemah sehingga para atlet kurang yakin akan kemampuannnya serta keyakinannnya akan berhasill menampilkan performa yang maksimal.

2. Sampel

(20)

35

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Berdasarkan kajian teori dan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menafsirkan definisi variabel penelitian maka, variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Locus of control adalah tingkat keyakinan atas penyebab keberhasilan para atlet Porprov Banten pada cabang olahraga renang jarak 50 meter gaya bebas mencapai prestasi baik disebabkan faktor kemampuan diri maupun faktor diluar dirinya

2. Performa atlet adalah waktu yang ditempuh untuk berenang dengan jarak 50 meter menggunakan gaya bebas

Tabel 3.1

Variabel, Dimensi, Indikator dan Kisi kisi angket

Variabel Kisi-kisi

1. Setiap masalah yang dialami disebabkan kesalahan diri sendiri

2. Setiap kebahagiaan yang dicapai karena hasil usaha

3. Setiap orang akan berhasil jika mau berusaha

4. Setiap orang berhak memperoleh apa yang diperjuangkannnya

5. Pelatih memberikan kesempatan kepada para atlet secara adil

6. Tanpa latihan seseorang tidak akan memperoleh prestasi maksimal

7. Seorang berhak menentukan prestasi apa yang ingin dicapainya dalam olahraga 8. Setiap orang berhak menentukan tindakan

yang akan dilakukannnya

9. Prestasi ditentukan oleh seberapa besar kemauan dan kerja keras yang dilakukan 10.Keberhasilan tidak berhubungan dengan

keberuntungan

11.Para atlet dapat menentukan dipilih atau tidaknya sebagai perwakilan atlet yang akan berlaga di kejuaraan nanti

(21)

36

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13.Saya dapat memperoleh apa yang saya mengetahui apakah orang lain menyukai saya atau tidak

17.Rendahnya prestasi disebabkan kemalasan dan disiplin yang rendah

18.Dengan usaha maksimal kita akan meraih

21.Setiap masalah yang dialami disebabkan oleh lingkungan

22.Kebahagiaan disebabkan oleh keberuntungan

23.Seberapa keras orang berusaha, keberhasilan tergantung pada nasib

24. Kehidupan seseorang telah ditentukan termasuk keberhasilannya dalam mencapai prestasi

25. Keberhasilan para atlet tergantung pada peran pelatih memberikan kesempatan untuk menunjukan prestasinya

26.Prestasi atlet ditentukan oleh keberuntungan tidak peduli seberapa keras para atlet mencoba

27.Setiap atlet tidak dapat menentukan prestasi yangharus dicapainya

28.Sesuatu yang terjadi diluar kuasa dirinya 29.Keberhasilan tidak memiliki hubungan dengan latihan

30.Keberhasilan tergantung pada waktu dan tempat yang tepat

31.Para atlet tidak dapat menentukan siapa yang pantas dipilih sebagai perwakilan untuk kejuaraan nanti

32.Saya selalu gagal dalam merealisasikan tindakan sesuai dengan rencana

(22)

37

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34.Seseorang bisa salah karena waktu dan tempat yang salah

35.Saya tidak akan mengaku salah walaupun disebabkan oleh tindakan saya

36.Saya tidak tahu apakah oranglain menyukai saya atau tidak

37.Suatu saat prestasi akan bisa diperoleh sebagai ganti hal buuk yang pernah dialami 38.Sebagis apapun kita berusaha, tetap prestasi sulit diperoleh secara pasti

39.Saya tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan tindakan dalamhidup saya

40.Saya merasa kesepian karena orang lain tidak memiliki sikap ramah

Sumber angket: diadaptasi dari Rotter –Locus scale E. Teknik Pengumpulan data

1. Kuesioner

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Nazir ( 2003, hlm. 203 ) menjelaskan bahwa kuesioner yaitu: “Alat untuk mengumpulkan data adalah daftar pernyataan , yang sering disebut secara umum dengan kuesioner atau daftar yang cukup terperinci dan lengkap”. Lebih lanjut Supranto ( 2006, hlm. 23 ) bahwa:

”Kuesioner atau daftar isian adalah satu set pernyataan yang tersusun secara sistematis dan standar pertanyaan yang sama dapat diajukan terhadap setiap

responden”.

2. Pengembangan Instrumen Penelitian

Kuesioner sebagai instrumen utama penelitian yang berisi pernyataan dengan jawaban menggunakan skala likert tentang locus of control dan performa atlet. sebelum membuat pernyataan yang akan dijawab oleh para atlet peneliti menerapkan beberapa prinsip yang dikembangkan memenuhi beberapa prinsip penulisan , pengukuran dan penampilan fisik seperti dikatakan Sugiyono ( 2010, hlm. 200 ).

(23)

38

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lupa, pernyataan tidak menggiring, pertanyaan tidak terlalu panjang, urutan pertanyaan dari yang umum ke lebih spesifik serta penampilan fisik angket menarik”.

Kuesioner menggunakan skala likert dengan Alternatif jawaban menggunakan yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Pernyataan dibuat dalam bentuk pernyataan positif seperti pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Skala Likert

NO Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Bila Positif Bila Negatif 1. Sumber : Metode Penelitian Sugiyono (2007)

a. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Pernyataan yang dijadikan sebagai instrumen untuk mengukur locus of control dan performa harus memiliki validitas dan reliabilitas. Untuk jenis data

yang diperoleh berdasarkan angket , langkah pertama yang dilakukan : 1) Pengujian Validasi dan Reliabilitas Instrumen angket

Untuk menguji validitas konstruk peneliti menggunakan pendapat para ahli ( judgement expert ) seperti diungkapkan Hadi ( Sugiyono, 2010, hlm. 176 )

bahwa : “bila bangunan teorinya sudah benar, maka hasil pengukuran dengan alat ( instrument ) yang berbasis pada teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang

(24)

39

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

t = 1- 2 S gab +

Keterangan : 1 : rata-rata jawaban skor kelompok tinggi 2 : rata-rata kelompok skor terendah

N1 : jumlah sampel pada kelompok skor tinggi N2 : jumlah sampel pada kelompok skor tinggi

S gab diperoleh dari :

Ketentuan yang berlaku adalah apabila ke dua kelompok tesebut diatas 0,30 maka dianggap instrumen memiliki validitas konstruksi yang baik. Untuk melakukan validitas butir pertanyaan maka langkah yang dilakukan adalah mengkorelasikan skor faktor tiap butir dengan jumlah total. Uji korelasi menggunakan rumus pearson product moment. yaitu

]

Instrumen pertanyaan yang tidak memiliki validitas diatas 0.30 akan dibuang.

2) Uji Reliabilitas

Langkah kedua adalah melakukan uji relibailitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen ( keajegan) instrumen dalam penelitian ini dilakukan secara internal. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisa konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik belah dua dari Spearman Brow ( split half) ( Sugiyono, 2010: 185 ).

=

Keterangan : r1 = realibilitas internal seluruh instrumen

(25)

40

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n

x

x

Untuk menguji realibilitas peneliti memisahkan jawaban untuk pernyataan ganjil responden kemudian menjumlahkannnya ( total jawaban ganjil para responden yang telah dikoding dengan angka 5,4,3,2,1 ). Peneliti menjumlahkan pernyataan genap responden dengan cara yang sama seperti pada saat menjumlahkan pernyataan ganjil. Setelah diketahui korelasi keduanya dengan menggunakan korelasi pearson product moment, peneliti kemudian menguji reliabilitas dengan rumus seperti ditulis diatas.

3. Tes Renang Jarak 50 Meter Gaya Bebas

Tes renang bertujuan untuk mengetahui hasil metode latihan dan kemampuan motorik dengan tes renang jarak 50 meter gaya bebas. Alat yang digunakan yaitu lembar kertas, alat tulis, kolam renang dan stopwach.

F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Beberapa data yang akan dikemukakan pada penelitian untuk analisis deskriptif adalah Tabel data interval ( hasil angket ) dan. Grafik Batang. Tabel tersebut diperoleh melalui pengukuran gejala pusat. Pengukuran gejala pusat mean ( rata-rata hasil jawaban ) dengan rumus sebagai berikut:

a.

Keterangan:

x = Nilai rata-rata yang dicari

 = Jumlah dari x = Skor mentah n = Jumlah sampel

b. Menghitung simpangan baku untuk mengetahui skor yang diperoleh oleh tiap sampel dengan mempergunakan rumus berikut :

(26)

41

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  = Jumlah dari

x1 = Nilai data mentah

x = Nilai rata-rata n = Jumlah sampel

c. Pengelompokkan kelas berdasarkan angket jawaban responden berdasarkan cara yang disusun dan disajikan sebagai berikut :

1) Nilai indeks maksimum = 1 x jumlah pertanyaan x jumlah responden 2) Nilai indeks maksimum = 5 x jumlah pertanyaan x jumlah responden 3) Interval = Nilai indeks maksimum – nilai indeks minimum

4) Jarak interval =

d. Penafsiran terhadap kemampuan locus of control dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.3 Presentase jawaban

No Persentase Keterangan

1 0 % Tidak ada

(27)

42

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  

Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan. Untuk memproleh skor-skor yang standar penulis menggunakan perhitungan T-skor. Fungsi dari T-skor adalah menyetarakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuan ukuran atau bobot skor menjadi skor yang baku atau skor standar.antara hasil kuesioner dengan hasil tes renang jarak 50 meter gaya bebas

4. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Sebelum dilakukan analisis korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan penghitungan normalitas dari setiap butir tes yang bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya. Rumus yang digunakan yaitu dengan uji kenormalan secara non parametrik atau disebut uji Liliefors. Pengujian hipotesis nol dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pengamatan X1, X2,…….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ……., Zn

dengan mempergunakan rumus :

S x x Z1  1

( x dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku setiap kelompok butir tes ).

b. Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung pula F ( Zi ) = P ( Z < Zi )

c. Selanjutnya dihitung proporsi Zi , Z2 ,………, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1), maka:

d. Hitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Hitung harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

(28)

43

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka dibandingkan Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata  = 0.05. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji Liliefors. Dalam hal ini hipotesis diterima.

5. Menghitung koefisien korelasi tunggal dengan menggunakan rumus:   

6. Menguji signifikansi koefisien korelasi (uji-t) dengan menggunakan rumus:

2 r = Koefisien korelasi variabel n = Banyaknya sample

7. Interpretasi hasil uji korelasi dengan menggunakan interpretasi sebagai berikut:

Gambar 3.2

Pedoman interpretasi koefisisen korelasi

Interval Koefisien (rs) Tingkat Hubungan

(29)

44

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,60 – 0,79 0,80 – 1,00

kuat

(30)

58

Amal Shihab Munasya, 2015

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji statistik maka dapat disimpulkan bahwa: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara locus of control dengan performance atlet renang jarak 50 meter gaya bebas Poprov Banten.

Hal ini dapat dilihat dari bagaimana sikap para atlet terhadap apa yang dicapainya, konsep diri, motivasi maupun harga diri. Bagi seorang atlet dengan locus of control internal yang tinggi memiliki konsep diri yang lebih matang artinya

memiliki gambaran mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional, aspiratif, dan prestasi yang mereka capai.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh maka dapat disarankan sebagai berikut

1. Bagi Atlet

Meningkatkan keterampilan mental untuk tujuan prestasi adalah penting. keberhasilan menjadi atlet tidak hanya dapat dicapai karena kemampuan teknik dan taktik. Para atlet perlu meningkatkan locus of control internalnya karena peningkatan tersebut akan berdampak pada prestasinya.

2. Kepada Pelatih

Locus of control dan performance atlet memerlukan dukungan dan proses

pelatihan yang tepat . Oleh karena itu untuk mendorong tumbuhnya locus of control internal dan performa maka pelatih perlu berusaha meningkatkan

locus of control dengan memberikan contoh kepada atlet bagaimana

seharusnya bersikap terhadap prestasi, kegagalan, latihan maupun sportivitas dalam mencapai prestasi.

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 3.3 Presentase jawaban
+2

Referensi

Dokumen terkait

Upaya Meningkatkan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter Melalui Latihan Hand Paddle Pada Atlet Putra Usia 13-14 Tahun Tirta Prima Tahun 2016. Semua masalah dalam obyek,

Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melalui latihan interval menggunakan alat bantu dapat Meningkatkan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter Pada

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode interval dapat memberikan peningkatan kemampuan renang gaya bebas 50 meter pada

swing dan latihan Single leg back raise terhadap hasil kecepatan renang 50 meter gaya bebas.. pada atlet renangputera lumba-lumba binjai

Efektivitas Pola Kayuhan S dan Pola Kayuhan Tanpa S Terhadap Hasil Renang Gaya Bebas 20 Meter Pada Atlet Renang Pemula Usia 13-15 Tahun Club Renang Tirta Wahyu Kisaran

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA RENANG JARAK 50 METER GAYA BEBAS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga komponen atau variabel bebas, yang lebih besar memberikan kontribusi terhadap kemampuan renang gaya bebas 50 meter

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan pembelajaran renang gaya terhadap hasil belajar renang gaya bebas dalam mengikuti