HUBUNGAN ANTARA KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING KOTA TASIKMALAYA DENGAN MINAT MASYARAKAT
DALAM MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN KELILING
(Studi Deskriptif Di Perpustakaan Keliling Kota Tasikmalaya)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Perpustakaan Dan Informasi
Oleh :
Chella Chilviani Nugraha
NIM 0901817
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING KOTA TASIKMALAYA DENGAN MINAT MASYARAKAT
DALAM MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN KELILING
Oleh
Chella Chilviani Nugraha
© Chella Chilviani Nugraha 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
CHELLA CHILVIANI NUGRAHA 0901817
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING KOTA TASIKMALAYA DENGAN MINAT MASYARAKAT
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Yooke Tjuparmah S Komarudin NIP.195004171 98003 2 001
Pembimbing II
Damayanty, M.I.Kom NIP.19740315 200112 2 001
Mengetahui,
KetuaDepartemen
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Ketua Prodi
Perpustakaan dan Informasi
Dr. H. Rudi Susilana, M.Si NIP.19661019 199102 1 001
Chella Chilviani Nugraha, 2015
ABSTRAK
Chella Chilviani Nugraha (0901817). Skripsi ini berjudul "Hubungan Antara
Kualitas Layanan Perpustakaan Keliling Kota Tasikmalaya Dengan Minat Masyarakat Dalam Memanfaatkan Perpustakaan Keliling (Studi Deskriptif pada Perpustakaan Keliling Kota Tasikmalaya) ".
Skripsi, Prodi Perpustakaan dan Informasi Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2015.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya penyebaran informasi yang rata menyeluruh ke setiap penjuru wilayah di Indonesia. Informasi sangatlah penting bagi kita supaya pengetahuan kita maju dan berkembang, salah satu sumber informasi adalah buku yang tentunya banyak kita jumpai di perpustakaan pada umumnya. Untuk usaha yang maksimal dalam penyebaran informasi ini, banyak lembaga pendidikan yang memprogramkan perpustakaan keliling dalam mewujudkan tujuannya, satu hal yang harus di perhatikan yaitu kualitas layanan perpustakaan keliling itu sendiri agar menarik minat masyarakat. Dalam hal ini, bagaimana hubungan antara kualitas layanan perpustakaan keliling dengan minat masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan keliling? tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh gambaran tentang hubungan tangible, realibility, responsiveness, assurance, dan empathy yang merupakan indikator dari kualitas layanan dengan minat masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket. Hasil dari penelitian ini adalah faktor tangible, realibility, responsiveness, assurance, dan empathy berhubungan baik dengan minat masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan keliling.
Kata Kunci: Perpustakaan Keliling, Minat Masyarakat, Kualitas Layanan.
ABSTRACT
ChellaChilvianiNugraha (0901817). This thesis entitled "The Relationship
Between Mobile Library Service Quality in The City of Tasikmalaya With Public Interest In Utilizing Mobile Library (Descriptive Study on Mobile Library in The City of Tasikmalaya)".
Thesis, Study Program of Library and Information, Department of Curriculum
Chella Chilviani Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING KOTA TASIKMALAYA DENGAN
This study was motivated by the importance of thorough information dissemination average to every corner of the region in Indonesia. Information is very important for us to progress and develop our knowledge, one of the sources of information is a book that must be seen in the library in general. For maximum effort in the dissemination of this information, many educational institutions are programmed mobile library in realizing its objectives, one thing to note is the quality of the mobile library service itself in order to attract people. In this case, the relationship between the quality of the mobile library service to the public interest in utilizing the mobile library? purpose of research is to gain an overview of the relationship tangible, realibility, responsiveness, assurance, and empathy which is an indicator of the quality of service to the public interest. This study used a descriptive method with quantitative approach. Data was collected by distributing questionnaires. The results of this study are factors of tangible, realibility, responsiveness, assurance, and empathy related and well to the public interest.
Chella Chilviani Nugraha, 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peneltian ... 1
B. Identifikasi Dan Perumusan Masalah Penelitian... 5
1. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
2. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
1. Tujuan Umum ... 6
2. Tujuan Khusus ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
1. Manfaat Teoritis ... 7
2. Manfaat Praktis ... 7
E. Struktur Organisasi Penulisan Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 9
1. Perpustakaan ... 9
2. Perpustakaan Keliling ... 10
3. Fungsi Perpustakaan Keliling ... 11
4. Tugas Perpustakaan Keliling... 13
5. Tujuan Perpustakaan Keliling ... 14
6. Layanan Perpustakaan Keliling... 15
7. Pustakawan ... 17
8. Pemustaka Atau Masyarakat ... 21
Chella Chilviani Nugraha, 2015
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING KOTA TASIKMALAYA DENGAN
10.Karakter Pemustaka ... 23
11.Kualitas Layanan ... 26
12.Minat ... 30
B. Grand Theory ... 34
C. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 36
D. Hipotesis ... 38
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, Dan Sampel Penelitian ... 43
1. Lokasi Penelitian ... 43
2. Populasi Penelitian ... 45
3. Sampel Penelitian ... 46
B. Desain Penelitian ... 47
C. Metode Penelitian... 48
D. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasiona ... 49
1. Variabel Penelitian ... 49
2. Definisi Operasional... 50
E. Instrumen Penelitian... 50
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 53
1. Pengujian Validitas ... 53
2. Pengujian Reliabilitas ... 56
G. Teknik Pengumpulan Data ... 58
H. Analisis Data Penelitian ... 59
1. Analisis Data ... 59
2. Teknis Analisis Data ... 60
3. Uji Normalitas ... 61
4. Uji Hipotesis ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan Keliling Kota Tasikmalaya ... 65
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 66
1. Data Responden ... 66
C. Analisis Data ... 69
D. Uji Hipotesis ... 93
E. Pembahasan Peneliti... 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 106
Chella Chilviani Nugraha, 2015
DAFTAR PUSTAKA……….109
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Di dunia pendidikan salah satu yang menunjang pendidikan adalah
perpustakaan, karena perpustakaan merupakan gudangnya ilmu/buku sumber
pengetahuan yang bisa memecahkan segala permasalahan. Seiring dengan
berjalannya waktu, teknologi dan life style pun semakin berkembang, tanpa
terasa telah menggeser posisi perpustakaan sebagai sumber informasi menjadi
terpuruk, tidak dilirik bahkan sangat kurang diperhatikan. Seyogyanya
perpustakaan harus dihidupkan kembali, sebagaimana yang di kemukakan
oleh Henry Winkler (dalam Achmad, 2012, hlm. xiii ) “Perpustakaan adalah
tempat yang hidup, anda harus mengunjungi, memanfaatkan, menikmati dan
mencintai agar menjadi tempat yang nyaman selamanya”.
Faktor-faktor yang tidak mendukung keberadaan perpustakaan yaitu
kurangnya bahan pustaka/koleksi yang tersedia di perpustakaan, kondisi
gedung yang tidak menarik, kadang terkesan seadanya “yang penting ada”,
fasilitas-fasilitas perpustakaan yang tidak tersedia dengan baik. Keadaan ini
menyebabkan minimnya minat baca di Indonesia.
Tentunya dengan melihat kondisi perpustakaan yang seperti itu,
seharusnya ada tindakan. Hal yang harus dipikirkan untuk mulai membangun
perpustakaan menjadi lebih maju dan berkembang adalah dengan
meningkatkan kualitas pelayanannya, memberikan pelayanan publik yang
maksimal. "Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (melayani)
keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
ditetapkan", menurut Agung Kurniawan (dalam Pasolong, 2011, hlm. 128).
Tujuannya adalah untuk memulihkan kembali jiwa perpustakaan, serta
Dalam ranah perpustakaan memberikan pelayanan bertujuan untuk
memberikan kepuasan kepada pemustaka dengan cara memberikan segala
macam informasi yang mereka butuhkan, memberikan kemudahan dalam
pencarian informasi serta memberikan kenyamanan apabila pemustaka
sedang berada di perpustakaan. Gibson dkk (1987), Wekley dan Yulk (1988)
(dalam Pasolong, 2011, hlm. 144) menjelaskan "kepuasan pada hakikatnya
berkaitan dengan faktor kebutuhan seseorang (pelanggan). Artinya jika
kebutuhan seseorang terpenuhi maka orang tersebut merasa puas, demikian
pula sebaliknya".
Kepuasan pemustaka berarti telah menciptakan hubungan yang baik
antara pemustaka dan lembaga (perpustakaan). Perpustakaan harus
memberikan kesan yang bagus bagi pemustaka agar bisa kembali
menggunakan jasa tersebut, dan juga tentunya memberikan keuntungan bagi
lembaga (perpustakaan). Artinya dimana ada kepuasan pemustaka disitulah
kualitas layanan berperan sangat penting, berkontribusi banyak dengan selalu
meningkatkan/mengembangkan setiap bidang layanan jasa yang organisasi
tersebut suguhkan. Pelayanan yang berkualitas bertujuan supaya pemustaka
puas atas jasa yang disediakan, pelayanan yang berkualitas menurut Osborne
dan Gebler (1995) serta Bloom (1981) (dalam Pasolong, 2011, hlm. 133)
"antara lain memiliki ciri-ciri seperti tidak prosedural (birokratis),
terdistribusi dan terdesentralisasi, serta berorientasi kepada pelanggan". Hal
ini kemudian mengungkapkan bahwa ada hubungan yang kuat antara
kepuasan pelanggan dengan kualitas pelayanan, dan pemustaka akan senang
untuk memanfaatkan jasa perpustakaan tersebut.
Kualitas yang baik dalam pelayanan akan membantu lembaga mendapat
nilai plus dan menciptakan ikatan yang saling menguntungkan. Kualitas
layanan mempunyai dimensi, diantaranya yang menjadi dimensi dari kualitas
layanan yaitu sikap yang menunjukan keramahan dan sikap bersahabat,
kenyamanan, kelengkapan, kesigapan dalam pelayanan serta kemudahan
Berdasarkan Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
pasal 16 menjelaskan penyelenggaraan perpustakaan berdasarkan
kepemilikan terdiri atas;
Perpustakaan Pemerintah, Perpustakaan Provinsi, Perpustakaan Kabupaten/Kota, Perpustakaan Kecamatan, Perpustakaan Desa, Perpustakaan Masyarakat, Perpustakaan Keluarga, dan Perpustakaan Pribadi.
Salah satu perpustakaan yang berada di Kota Tasikmalaya adalah yang
termasuk ke dalam Perpustakaan Kabupaten/Kota yaitu Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Tasikmalaya, yang dibawahnya berdiri
Perpustakaan Umum Daerah Kota Tasikmalaya. Dari hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti, banyak perkembangan yang telah dilakukan Perpustakaan
Kota Tasikmalaya, diantaranya yaitu:
a. Pemerintah Kota Tasikmalaya mulai menganggarkan dana untuk
pembelian koleksi untuk meningkatkan jumlah koleksi yang telah ada.
b. Pengadaan sarana dan prasarana yang memadai.
c. Menyediakan dan memberi bantuan unit mobil perpustakaan keliling
dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
d. Mendapat bantuan koleksi dari Badan Perpustakaan Daerah Provinsi
Jawa Barat;
e. Menerima bantuan unit mobil perpustakaan keliling beserta koleksinya
dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Namun dalam pelaksanaannya tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat
kendala-kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Kota Tasikmalaya dan
harus dipikirkan bagaimana cara memungkas kendala tersebut agar kegiatan
organisasi perpustakaan dapat berjalan lancar, dan tujuan yang dicanangkan
dapat terwujud dengan sempurna. Kendala-kendala yang dihadapi
diantaranya terbatasnya anggaran, kurangnya sumber daya manusia, dan
kurangnya sarana dan prasarana. Kendala-kendala tersebut dapat berdampak
buruk bagi perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya.
Perpustakaan Keliling Kota Tasikmalaya merupakan perpustakaan
beroperasi setiap akhir pekan di Lapangan Dadaha Kota Tasikmalaya,
pemustaka biasanya adalah mereka yang sedang berolahraga/berkegiatan lain
di lapangan tersebut atau pemustaka yang memang bertujuan langsung ingin
mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan keliling. Kegiatan pemustaka
diantaranya ada yang membaca buku/koleksi yang disediakan, ada yang
langsung meminjam buku/koleksi, ada juga yang hanya melihat-lihat dan
merekomendasikan buku/koleksi yang diminati pemustaka.
Pada pelaksanaan layanannya perpustakaan keliling tak lepas dari
kendala dan permasalahan. Kendalanya antara lain kurangnya buku/koleksi
yang tersedia, pemustaka terkadang hanya sedikit, sarana dan prasarana yang
kurang lengkap.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, penulis melihat
langsung kondisi perpustakaan keliling yang terdapat kekurangan seperti
fasilitas komputer yang disediakan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya
terlihat tidak berfungsi, pustakawan perpustakaan keliling yang mungkin
belum maksimal dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka. Kemudian
dari hasil wawancara kepada beberapa pemustaka perpustakaan keliling,
diperoleh informasi sebagai berikut bahwa koleksi yang disediakan oleh
perpustakaan keliling kurang bervariasi terkadang permintaan koleksi yang
diajukan pengguna tidak dipenuhi, pengguna merasa staf perpustakaan
kurang/belum maksimal dalam melayani kebutuhan pengguna.
Untuk itu penulis akan melakukan penelitian tentang kualitas layanan
Perpustakaan Keliling Kota Tasikmalaya, dan bagaimana hubungannya
dengan minat masyarakat dalam hal pemanfaatannya. Penanganan yang
segera harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi perpustakaan keliling,
penanganan ini dilakukan agar perpustakaan keliling dapat dimanfaatkan
secara optimal oleh pemustakanya. Untuk mewujudkan hal tersebut diatas
kualitas layanan perpustakaan keliling harus ditingkatkan yaitu dari dimensi
bukti fisik (Tangible), Kehandalan (Reliability), Daya Tangap
Peningkatan kualitas layanan dan lima dimensi tersebut diharapkan dapat
meningkatkan minat masyarakat Kota Tasikmalaya dalam memanfaatkan
perpustakaan keliling. Minat adalah suatu perasaan yang senang akan sesuatu
hal dan akan dilakukan dengan adanya motivasi. Kualitas layanan
perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya dan minat masyarakat dalam
memanfaatkan perpustakaan keling belum pernah dikaji sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang antara permasalahan di atas, penulis tertarik
untuk meneliti tentang Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan Keliling
Kota Tasikmalaya Dengan Minat Masyarakat Dalam Memanfaatkan
Perpustakaan Keliling.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Identifikasi masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut
a. Fasilitas komputer yang disediakan oleh perpustakaan keliling Kota
Tasikmalaya belum memadai karena beberapa komputer ada yang
rusak.
b. Pelayanan staf di perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya belum
maksimal.
c. Ketersediaan koleksi yang disuguhkan oleh jasa perpustakaan keliling
kepada pengunjung/pemustaka belum memenuhi kebutuhan mereka.
2. Rumusan Masalah Penelitian
a. Masalah umum
Bagaimana hubungan antara kualitas layanan Perpustakaan
keliling Kota Tasikmalaya dengan minat masyarakat Kota
Tasikmalaya dalam memanfaatkan perpustakaan keliling?
b. Masalah Khusus
Untuk rumusan masalah khusus dalam penelitian ini, peneliti
mengangkat permasalahan bertolak dari penjelasan tentang dimensi
Bitner (1988) (dalam Achmad, 2012 hlm. 91) dikaitkan dengan
permasalahan yang dihadapi perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya.
Rumusan masalah diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan antara dimensi bukti fisik (tangible) pada
layanan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya dengan minat
masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan keliling?
2. Bagaimana hubungan antara dimensi kehandalan (reliability) pada
layanan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya dengan minat
masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan keliling?
3. Bagaimana hubungan antara dimensi daya tanggap
(responsiveness) pada layanan perpustakaan keliling Kota
Tasikmalaya dengan minat masyarakat dalam memanfaatkan
perpustakaan keliling?
4. Bagaimana hubungan antara dimensi jaminan (assurance) pada
layanan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya dengan minat
masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan keliling?
5. Bagaimana hubungan antara dimensi empati (empathy) pada
layanan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya dengan minat
masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan keliling?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara kualitas layanan perpustakaan
keliling Kota Tasikmalaya dengan minat masyarakat dalam
memanfaatkan perpustakaan keliling.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan antara dimensi bukti fisik (tangible)
pada layanan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya dengan minat
2. Untuk mengetahui hubungan antara dimensi kehandalan (reliability)
pada layanan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya dengan minat
masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan keliling.
3. Untuk mengetahui hubungan antara dimensi daya tanggap
(responsiveness) pada layanan perpustakaan keliling Kota
Tasikmalaya dengan minat masyarakat dalam memanfaatkan
perpustakaan keliling.
4. Untuk mengetahui hubungan antara dimensi jaminan (assurance) pada
layanan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya dengan minat
masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan keliling.
5. Untuk mengetahui hubungan antara dimensi emapti (empathy) pada
layanan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya dengan minat
masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan keliling.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu
perpustakaan khususnya dalam bidang kajian kualitas layanan perpustakaan
keliling kaitannya dengan minat pemustaka dalam memanfaatkan layanan
perpustakaan keliling.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian tentang kualitas layanan perpustakaan keliling dapat
dijadikan bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan layanan kepada
pemustaka dalam aspek bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,
empati, dan jaminan.
b. Hasil penelitian tentang minat masyarakat dalam memanfaatkan
perpustakaan keliling diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memahami kebutuhan
E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi
Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini adalah penulis
merumuskan konsep pembahasan yang akan di buat untuk sebuah penelitian.
Bertujuan agar pembahasan yang akan disuguhkan tersusun secara sistematis
dan jelas terinci. Konsep pembahasannya tersebut diantaranya:
Bab I Pendahuluan merupakan awalan/permulaan dari sebuah skripsi.
Terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah,
tujuan penelitian terbagi dari tujuan umum dan khusus, manfaat penelitian
yang terbagi atas manfaat teoritis dan praktis, serta terakhir yaitu tentang
struktur organisasi skripsi.
Bab II Mencakup di dalamnya antara lain kajian pustaka berfungsi
sebagai landasan teoritik sebuah penelitian, kerangka pemikiran, dan
hipotesis penelitian. Terdiri dari teori yang sedang dikaji serta kedudukan
masalah penelitian, kerangka pemikiran, dan hipotesis untuk jawaban
sementara untuk perumusan masalah yang sedang diteliti.
Bab III Metode penelitian sebagai tata cara bagaimana suatu penelitian
dilakukan. Terdiri dari sedikitnya tentang populasi dan sampel, metode
penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data
yang berkaitan dengan kualitas layanan perpustakaan keliling dalam
kaitannya dengan minat masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan
keliling Kota Tasikmalaya.
Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan. Yang menjadi bahasan di sini
adalah mengenai hasil dari sebuah masalah penelitian dan pembahasan
mengenai hasil temuan dari sebuah penelitian.
Bab V Kesimpulan dan saran. Berisi kesimpulan dari inti pembahasan
yang sudah diteliti beserta saran ataupun kritik yang disampaikan. Ditekankan
disini pada hasil analisis yang diperoleh seorang peneliti mengenai hubungan
antara kulaitas layanan Perpustakaan Keliling Kota Tasikmalaya dengan
Chella Chilviani Nugraha, 2015
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Polpulasi, dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di tempat Perpustakaan Keliling Kota
Tasikmalaya beroperasi, yaitu di sekolah-sekolah pada hari kerja dari hari
Senin sampai Sabtu dan untuk hari Minggu beroperasi di Lapangan Dadaha
Kota Tasikmalaya.
Jadwal kegiatan pengoperasian perpustakaan keliling Kota
Tasikmalaya, dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1
Jadwal Pengoperasian
Perpustakaan Keliling
No. Hari Pengoperasian Perpustakaan Keliling
Tempat/Lokasi
1. Minggu Lap. Dadaha Kota
Tasikmalaya
Sumber dari data Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Tasikmalaya tahun 2014
Tabel di atas menjelaskan bahwa tempat atau lokasi dari operasi
perpustakaan keliling adalah di Lapangan Dadaha Kota Tasikmalaya dan
waktu/harinya adalah pada hari minggu.
Adapun penanggung jawab kegiatan perpustakaan keliling dapat dilihat
Tabel 3.2
Penanggung Jawab
Perpustakaan Keliling
No. Penanggung Jawab Kegiatan Jabatan
1. H. Andi Abdullah N, SH, M.Si Kepala Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Tasikmalaya
2. Tita Sugihartati S.ST Kasi Perpustakaan
3. Tommy Bustomi Koordinator Perpustakaan
Keliling
4. Novan Ernawan Pengelola Perpustakaan
5. Ijang Saepulloh, SPd Pengelola Perpustakaan
6. Usen Abdulah Pengelola Perpustakaan
Sumber dari data Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Tasikmalaya 2014
Tabel diatas menjelaskan tentang struktur pembagian pengelolaan
perpustakaan keliling, yang terdiri dari kepala dari Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Tasikmalaya yaitu H. . Andi Abdullah N, SH, M.Si,
Kasi Perpustakaan yaitu Tita Sugihartati S.St , Koordinator Perpustakaan
Keliling yaitu Tomy Bustomi dan Pengelola Perpustakaan yaitu Novan
Ernawan, Ijang Saepulloh, SPd dan Usen Abdulah.
Selanjutnya nama lembaga tempat pengoperasian perpustakaan keliling
dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3
Nama Lembaga Tempat Pengoperasian
Perpustakaan Keliling
No. Nama Lembaga/Sekolah Lokasi Kegiatan
1. Lapangan Dadaha
2. PP Assalam Kelurahan Kahuripan
Chella Chilviani Nugraha, 2015
3. SMPN 14 Kelurahan Cipari
4. SMPN 16 Kelurahan Bungursari
5. MI/Mts Pasirangin Kelurahan Bungursari
6. MI Al Misbah Kelurahan Sirnagalih
7. Mts/PP Mabdaul Ulum Lewikidang
8. SMAN 10 Kelurahan Karikil
9. MI/Mts Attarbiyah Kelurahan Sukarindik
10. MA/PP Nasrulhaq Kelurahan Sukarindik
11. Mts/MA Al-Khoeriyah Kelurahan Bantarsari
Sumber dari data Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Tasikmalaya 2014
Tabel diatas menjelaskan tentang target lokasi/sekolah yang dikunjungi
perpustakaan keliling. Sekolah tersebut ialah Pondok Pesantren Assalam,
SMPN 14, SMPN 16, MI/Mts Pasirangin, MI Al Misbah, Mts/PP Mabdaul
Ulum, SMAN 10, MI/Mts Attarbiyah, MA/PP Nasrulhaq, terakhir Mts/MA
Al-Khoeriyah.
2. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2012, hlm. 117) "adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya". Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi
juga benda-benda alam yang lain. "Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada subyek/obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek tersebut" (Sugiyono, 2011,
hlm. 80).
Selanjutnya yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pengguna yang mengunjungi, memakai dan memanfaatkan Perpustakaan
Keliling Kota Tasikmalaya pada bulan Januari dan Februari tahun 2014 yaitu
Keterangan lebih lengkap diuraikan di bawah ini dalam bentuk tabel,
yaitu sebagai berikut
Tabel 3.4
Jumlah Pengunjung
Perpustakaan Keliling
Bulan Januari dan Februari 2014
No. Tanggal/Bulan Januari Jumlah
Pengunjung
Keterangan
1. 05 74 orang Untuk jenis buku
yang dibaca adalah jenis golongan koleksi klasifikasi 200, 300, 600, 700, Fiksi, serta Kanak-kanak
2. 12 71 orang
3. 19 85 orang
4. 26 60 orang
No. Tanggal/Bulan
Februari
Jumlah
Pengunjung
Keterangan
1. 02 61 orang Untuk jenis buku
yang dibaca adalah jenis golongan koleksi klasifikasi 200, 300, 400, 500, 600, 700, 900, Fiksi dan Kanak-kanak.
2. 09 73 orang
3. 16 69 orang
4. 23 65 orang
Jumlah 558 Pengunjung
Sumber dari data Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Tasikmalaya
Tabel diatas menjelaskan jumlah pengunjung perpustakaan keliling
periode bulan Januari dan bulan Februari. Untuk bulan Januari pengunjung
berjumlah 290 orang, untuk bulan Februari pengunjung berjumlah 268 orang.
Jadi jumlah keseluruhan pengunjung dari bulan Januari dan Februari berjumlah
Chella Chilviani Nugraha, 2015
3. Sampel
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Accidential sampling. Menurut Sugiyono (2005, hlm. 60) Accidential sampling
yaitu "teknik penentuan sampel secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data".
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 81) Sampel adalah "sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut". Sedangkan menurut
Arikunto (2008, hlm. 109) sampel adalah "bagian dari populasi target, yang
dipilih secara cermat untuk mewakili populasi itu". Untuk jumlah populasi
yang telah diketahui dapat digunakan rumus dalam menghitung jumlah sampel
yang diperlukan. Perhitungan sampel pada penelitian ini menggunakan Rumus
Taro Yamane (Rakmat, 2001, hlm. 82), adalah sebagai berikut:
Keterangan:
n adalah jumlah sampel
N adalah jumlah populasi
d adalah level signifikan yang diinginkan (umumnya 0.05 untuk
bidang non eksak dan 0.01 untuk bidang eksakta)
Dengan menggunakan rumus presisi 10% dan tigkat kepercayaan 90%,
maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:
558 558 8
Dari hasil perhitungan di atas maka dapat di temukan hasil jumlah
sampel yang diambil adalah 86 orang dari jumlah populasi sebanyak 558 orang
B. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah tahap membuat konsep dalam merencanakan
dan melaksanakan sebuah penelitian. Menurut Moh. Nazir (2013, hlm. 11)
"adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian, mulai tahap persiapan sampai tahap penyusunan laporan". Menurut
Husein Umar (2005, hlm. 54-55) desain penelitian "adalah rencana dan struktur
penyelidikan yangg dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian".
Dari dua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa desain
penelitian adalah pertama perencanaan dalam melakukan sebuah penelitian dan
kedua pelaksanaan dalam penelitian. Disini peneliti akan melakukan penelitian
dari mulai perencanaan yaitu melakukan observasi terhadap objek penelitian
untuk mendapatkan data yang diperlukan. Pengumpulan data yang dilakukan
peneliti dengan menggunakan instrumen penelitian. Data akan diuji validitas
dan reabilitas supaya dapat dipercaya.
Setelah data yang diperlukan terkumpul akan di analisis mengarah pada
jawaban dari rumusan masalah. Maka akan ada hasil pembahasan yaitu
jawaban singkat terhadap rumusan masalah. Pembahasan akan disajikan dalam
bentuk tabel dengan diberi penjelasan. Setelah pembahasan, selanjutnya akan
dibuat kesimpulan dan saran-saran berdasarkan data yang telah terkumpul.
C. Metode Penelitian
Istilah metode dalam bahasa Arab metode diartikan thariqah yang
berarti langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan" (Ramayulis, 2004, hlm. 155). Maka dengan demikian metode
penelitian dapat dipahami sebagai tata cara bagaimana suatu penelitian
dilaksanakan. Sementara itu Sugiyono (2009, hlm. 3) mendefinisikan "metode
penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
Chella Chilviani Nugraha, 2015
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Nawawi (2001, hlm. 63)
metode deskriptif yaitu sebagai "prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana
adanya", pendekatan kuantitatif diartikan penelitian yang digunakan untuk
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik (Sugiyono, 2012, hlm. 8).
Dengan melakukan suatu pemecahan masalah yang diteliti atas keadaan objek
saat ini berdasarkan fakta yang ada dan selanjutnya mengumpulkan data
dengan menggunakan instrumen penelitian serta menganalisis data secara
statistik.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel X yaitu Kualitas Layanan perpustakaan keliling Kota
Tasikmalaya, dengan indikatornya:
• Bukti Fisik (Tangible)
• Kehandalan (Reliability)
• Daya Tanggap (Responsiveness)
• Jaminan (Assurance)
• Empati (Empathy)
b. Variabel Y yaitu Minat Masyarakat Kota Tasikmalaya dalam
Memanfaatkan Perpustakaan Keliling, dengan indikatornya:
• Expressed interest (Minat Menyukai Sesuatu)
• Manifest interest (Minat Dengan Ikut Serta)
• Inventoried interest (Minat Memanfaatkan Sesuatu)
2. Definisi Operasional
a. Kualitas layanan
Kualitas adalah kondisi atas jasa yang bisa memenuhi kebutuhan,
sedangkan layanan adalah sesuatu yang ditawarkan dalam pemenuhan
kebutuhan. Kualitas layanan adalah taraf pemenuhan kebutuhan yang
disajikan dalam sebuah jasa yang ditawarkan.
b. Minat
Minat adalah keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu.
c. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang berkumpul di suatu
tempat, saling berinteraksi satu sama lain.
d. Minat Masyarakat
Minat Masyarakat adalah keinginan sekelompok orang/individu
dalam melakukan sesuatu dengan didasarkan rasa suka terhadap
objek/subyek tersebut.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Arikunto, S (2000, hlm. 134) adalah "alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya".
Menurut Suryabrata, S (2008, hlm. 52) adalah "alat yang digunakan
untuk merekam pada umumnya secara kuantitatif keadaan dan aktivitas
atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya
Chella Chilviani Nugraha, 2015
Instrumen digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa
angket. Pengolahan data diukur menggunakan skala likert yaitu digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2012, hlm. 93).
Jawaban dari setiap instrumen dengan menggunakan skala likert akan
berdampak positif dan negatif, dan dirumuskan berupa skor seperti berikut:
• Sangat setuju skor 5
• Setuju skor 4
• Ragu-ragu skor 3
• Tidak setuju skor 2
• Sangat tidak setuju skor 1
Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 136)
Kisi-kisi Instrumen Penelitian dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NO.
ITEM
Kualitas Layanan Parasuraman, Zeithaml dan Bitner (1988) (dalam
Achmad, 2012, hlm. 91)
1. Bukti fisik
• Fasilitas fisik
perpustakaan
1 s.d 10 • Penampilan staf perpustakaan • Kendaraan operasional perpustakaan 2. Kehandalan • Memberikan layanan sesuai kebutuhan pengguna
11 s.d 18
layanan • Kecakapan dalam menanggapi keluhan pengguna
3. Daya tanggap
• Staf tanggap terhadap kebutuhan pengguna
19 s.d 26 • Kesiapan membantu pengguna • Kecepatan menangani keluhan pengguna 4. Jaminan Perpustakaan selalu menyediakan data yang akurat
27 s.d 31 • Karyawan menanamkan kepercayaan kepada pengguna • Pengguna merasa aman dalam menggunaka
n jasa
perpustakaan • Keramahan staff perpustakaan dalam melayani pengguna 5. Empati
Staff dapat berkomunika si dengan baik dengan pengguna
32 s.d 41
Chella Chilviani Nugraha, 2015 perhatian terhadap kebutuhan pengguna • Keandalan
staff dalam menangani kebutuhan pengguna
Minat Masyarakat Carl Safran (1896)
(dalam Sukardi, 2003, hlm. 37).
1. Expressed interest Perasaan pengguna baik menyukai atau sebaliknya terhadap perpustakaan keliling.
42 s.d 43
2. Manifest interest
Pengguna ikut serta dalam
kegiatan perpustakaan keliling.
44 s.d 45
3. Tested interest Pengguna menelaah tentang perpustakaan keliling.
46 s.d 48
4. Inventoried interest Pengguna memanfaatk an perpustakaan keliling sesuai kebutuhanny a
49 s.d 50
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Pengujian Validitas
Validitas menurut Sukaji (2000, hlm. 73) adalah "derajat yang
menurut Azwar (2000, hlm. 87) validitas "merupakan sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya".
Jadi dapat disimpulkan bahwa validitas adalah bagaimana kita
mengukur ketepatan instrumen supaya data yang didapat sejalan/relevan
dengan tujuan yang akan dicapai dalam hal pengukurannya.
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 133) "... pengkorelasian skor tiap butir
dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dengan syarat
minimum r=0,3 maka item pernyataan dikatakan valid dan dapat diukur".
Dibawah ini adalah tabel dari hasil uji validitas penelitian, yang terbagi atas
variabel X dan variabel Y.
a. Uji Validitas Variabel X
Kualitas Layanan Perpustakaan Keliling Kota Tasikmalaya adalah
variabel X pada penelitian ini, terdiri atas 5 indikator yaitu diantaranya
tangible, responsiveness, empathy, assurance, realibility. Kelima indikator tadi
telah diuraikan dalam 41 pernyataan dalam angket yang disebarkan kepada
responden/pengunjung perpustakaan keliling. Berikut tabel yang menjelaskan
hasil uji validitas kualitas layanan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya
(variabel X), yang dalam pengolahan datanya peneliti menggunakan program
SPSS dan Microsoft Office Excel.
Tabel 3.6
Variabel X
Kualitas Layanan Perpustakaan Keliling
No. Item
r hitung r tabel Keterangan
1. 4,91 0,361 Valid
2. 7,09 0,361 Valid
3. 4,91 0,361 Valid
4. 5,08 0,361 Valid
Chella Chilviani Nugraha, 2015
6. 4,91 0,361 Valid
7. 6,20 0,361 Valid
8. 1,49 0,361 Tidak valid
9. 7,09 0,361 Valid
10. 4,55 0,361 Valid
11. 6,72 0,361 Valid
12. 8,63 0,361 Valid
13. 4,20 0,361 Valid
14. 4,31 0,361 Valid
15. 4,20 0,361 Valid
16. 4,31 0,361 Valid
17. 3,06 0,361 Tidak valid
18. 1,28 0,361 Tidak valid
19. 2,82 0,361 Tidak valid
20. 0,89 0,361 Tidak valid
21. 2,54 0,361 Tidak valid
22. 4,35 0,361 valid
23. 4,91 0,361 valid
24. 4,20 0,361 valid
25. 4,31 0,361 valid
26. 4,42 0,361 valid
27. 6,72 0,361 valid
28. 8,63 0,361 valid
29. 0,69 0,361 Tidak valid
30. 4,55 0,361 valid
31. 4,91 0,361 valid
32. 4,91 0,361 valid
33. 0,94 0,361 Tidak valid
34. 6,72 0,361 valid
35. 8,63 0,361 valid
36. 1,48 0,361 Tidak valid
37. 1,00 0,361 Tidak valid
38. 7,09 0,361 valid
39. 1,00 0,361 Tidak valid
40. 7,09 0,361 valid
41. 1,00 0,361 Tidak valid
b. Uji Validitas Variabel Y
[image:31.595.150.516.373.649.2]Minat Masyarakat adalah merupakan variabel Y dari penelitian ini, terdiri atas 4 indikator diantaranya expressed interest, manifest interest, testted interest, dan inventoried interest. Keempat indikator tersebut telah diuraikan dalam 18 pernyataan angket. Dibawah akan dijelaskan dalam sebuah tabel tentang hasil uji validitas variabel Y. Untuk pengolahan datanya peneliti menggunakan program SPSS dan Microsoft Office Excel.
Tabel 3.7
Variabel Y
Minat Masyarakat
No. item r hitung r tabel keterangan
42. 6,61 0,361 Valid
43. 6,05 0,361 Valid
44. 6,53 0,361 Valid
45. 6,36 0,361 Valid
46. 4,06 0,361 Valid
47. 4,23 0,361 Valid
48. 3,48 0,361 Valid
49. 2,16 0,361 Tidak valid
50. 2,40 0,361 Tidak valid
51. 3,32 0,361 Valid
52. 2,76 0,361 Tidak valid
53. -0,60 0,361 Tidak valid
54. 8,17 0,361 Valid
55. 1,00 0,361 Tidak valid
56. 6,61 0,361 Valid
57. 6,05 0,361 Valid
58. 6,53 0,361 Valid
59. 1,00 0,361 Tidak valid
Berdasarkan keterangan dari data tabel diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa dari 18 pernyataan yang disebarkan kepada responden, data yang valid
Chella Chilviani Nugraha, 2015
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian realibilitas adalah pengujian untuk menentukan
kekonsistenan dalam hasil pengujian yang dilakukan pada kesempatan yang
berbeda. Menurut Anastasia dan Susana (1997, hlm. 112) menyebutkan bahwa
Realibilitas adalah sesuatu yang merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka di uji dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah kondisi pengujian yang berbeda.
Berbeda dengan Sugiyono (2005) (dalam Suharto, 2009, hlm. 93)
berpendapat bahwa "realibilitas adalah serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang
dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang".
Di bawah ini adalah koefisien realibilitas Alpha Cronbach (Arikunto,
2010, hlm. 240) yang digunakan untuk pengujian realibilitas.
Keterangan:
r11 adalah reliabilitas instrumen
k adalah banyak butir pernyataan
adalah variansi total
∑ adalah jumlah variansi butir n adalah jumlah responden
X adalah nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir
pernyataan)
Sumber: Husein Umar (2008, hlm. 57)
a. Uji Reliability Variabel X
Berikut adalah hasil dari perhitungan uji reliabilitas variabel X yaitu
menggunakan program SPSS versi 16 dalam pengerjaannya. Hasil uji
reliabilitas variabel X dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics X
Cronbach’s
Alpha N of Item
.920 41
b. Uji Reliability Variabel Y
Berikut adalah hasil dari perhitungan uji reliabilitas dengan variabel Y yaitu Minat Masyarakat Kota Tasikmalaya dalam Memanfaatkan Perpustakaan Keliling, peneliti menggunakan program SPSS versi 16 dalam pengerjaannya. Hasil uji reliabilitas variabel Y dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistic Y
Cronbach’s
Alpha N of Item
.899 18
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan angket/kuesioner. Angket/kuesioner yaitu menurut
Sugiyono (2011, hlm. 142) merupakan "teknik pengumpulan data yang
Chella Chilviani Nugraha, 2015
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket sebagai alat pengumpul
data mempunyai beberapa keuntungan".
Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 237) keuntungan
menggunakan angket antara lain
Tidak memerlukan hadirnya peneliti, dapat diberikan secara serempak kepada banyak responden, dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut waktu senggang responden, dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab, dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi.
H. Analisis Data
1. Analisis Data
Analisis data adalah tahap dimana memerlukan ketelitian dalam
menyusun sebuah penelitian. Nasution (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 244)
mengatakan:
Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras.Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.
Adapun tahap-tahap dari analisis data dalam penelitian menurut
Arikunto (2010, hlm. 278-281) adalah:
a. Persiapan, kegiatannya antara lain:
• Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi
• Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data termasuk kelengkapan lembaran instrumen.
• Mengecek macam isian data, jika di dalam instrumen terdapat data yang tidak dikehendaki peneliti maka item perlu di drop.
b. Tabulasi, G.E.R. Burroughas (Arikunto, 2010, hlm. 279) mengemukakan
• Tabulasi data
• Penyimpulan data
• Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan, termasuk dalam tabulasi ini antara lain:
• Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.
• Memberikan kode terhadap item yangg diberikan skor.
• Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis yang akan digunakan.
• Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolahan
data memberikan kode pada semua variabel, kemudian mencoba
menentukan tempatnya di dalam coding sheet (coding form)
c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian, maksudnya adalah
pengolahan data sesuai dengan menggunakan aturan-aturan sesuai
dengan pendekatan penelitian atau desain penelitian, dalam penelitian ini
penulis menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif.
2. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
statistik deskriptif dimana cara penghitungannya dibantu dengan aplikasi SPSS
(Statistical Product and Service Solution) 16.0 for windows. Untuk pengolahan
datanya menggunakan rumus berikut ini:
P= x 100%
Keterangan:
P adalah presentase
F adalah frekuensi
n adalah jumlah sampel
Sumber: Supardi (dalam Sartika, 1997, hlm. 76)
Adapun Interpretasi koefisien Korelasi dapat dilihat sebagai berikut:
Chella Chilviani Nugraha, 2015
0,00-0,199 SangatRendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-0,1.000 SangatKuat
Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 184)
Dalam teknik analisis data pada penelitian ini penulis akan melakukan
uji normalitas dan analisis koefisien korelasi. Tahap selanjutnya adalah
melakukan penarikan kesimpulan.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah penelitian akan
menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji normalitas juga
menunjukkan bahwa apakah data yang dimiliki oleh peneliti berdistribusi
normal, jika berdistribusi normal maka statistik yang dipakai yaitu
parametrik dan jika berdistribusi tidak normal maka statistik yang dipakai
yaitu non parametrik.
Pada penelitian ini pengujian normalitas menggunakan uji Liliofers,
pengujian dikatakan normal jika nilai sig> α, dan α yang digunakan adalah
0,05. Di bawah ini hasil dari pengujian normalitas yang cara
penghitungannya di bantu dengan aplikasi SPSS (Statistical Product and
[image:36.595.111.515.113.221.2]Service Solution) 16.0 for windows.
Tabel 3.10
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KL MM
N 86 86
Normal Parametersa Mean 103.06 43.95 Std. Deviation 13.341 7.700
Positive .065 .056
Negative -.064 -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .601 .968
Asymp. Sig. (2-tailed) .863 .306
a. Test distribution is Normal.
Keterangan:
KL adalah Kualitas Layanan
MM adalah Minat Masyarakat
Dari data hasil perhitungan di atas menyimpulkan bahwa variabel X
(Kualitas Layanan) hasilnya adalah 0,601 yang berarti lebih besar dari nilai
alpha, maka dapat dikatakan bahwa variabel X berdistribusi normal. Dan
untuk Variabel Y (Minat Masyarakat) hasilnya adalah 0,968 yang berarti
lebih besar dari nilai alpha, maka dapat dikatakan bahwa variabel Y
berdistribusi normal.
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian
hipotesis assosiatif (hubungan), “... hipotesis assosiatif diuji dengan teknik korelasi Pearson Product Moment”, menurut Sugiyono (2012, hlm. 182).
Pengujian hipotesis digunakan agar peneliti mengetahui apakah terdapat
hubungan yang jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan
variabel dependen. Untuk rumus yang digunakan untuk pengujian ini adalah
rumus korelasi product moment, yaitu sebagai berikut:
√
Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 183)
Keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi
Chella Chilviani Nugraha, 2015
∑XY = Hasil perkalian X dan Y setiap Responden ∑X = Skor X Total
∑Y = Skor Y Total
(∑X)² = Kuadrat Skor X Total (∑Y)² = Kuadrat Skor Y Total
Dengan rumus uji signifikansi korelasi product moment sebagai
berikut:
t = √
√
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan pada penelitian ini adalah
1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas layanan
perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya dengan minat masyarakat dalam
memanfaatkan perpustakaan keliling.
2. Hubungan antara bukti fisik (tangible) dengan minat masyarakat dalam
memanfaatkan perpustakaan keliling untuk penelitian ini pada kriteria
rendah karena pengunjung sangat setuju dengan perpustakaan keliling Kota
Tasikmalaya yang menyediakan ruang baca untuk pengunjung, menyatakan
setuju dengan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya menyediakan
komputer untuk pengunjung, serta setuju juga dengan perpustakaan keliling
Kota Tasikmalaya yang ruang kegiatannya sangat nyaman.
3. Hubungan antara kehandalan (Reliability) dengan minat masyarakat dalam
memanfaatkan perpustakaan kelliling pada kriteria rendah karena dilihat
dari pernyataan pengunjung menyatakan sangat setuju dengan pustakawan
perpustakaan keliling yang cepat dalam melayani kebutuhan pengunjung,
sangat setuju dengan pustakawan perpustakaan keliling yang sangat tanggap
atas permintaan pengunjung, pengunjung yang sangat tidak setuju dengan
pelayanan dalam penyampaian informasi kepada pengunjung sangat lama,
serta pengunjung setuju dengan pelayanan peminjaman koleksi di
perpustakaan keliling prosesnya mudah dan cepat. Selebihnya pengunjung
sangat tidak setuju dengan pustakawan perpustakaan keliling sigap dalam
melayani pengunjung, dan menyatakan ragu-ragu terhadap akses internet
yang disediakan perpustakaan keliling sering sulit untuk aksesnya.
4. Hubungan antara daya tanggap (Responsiveness) dengan minat masyarakat
pernyataan pengunjung yang menyatakan setuju atas untuk menarik minat
pengunjungnya perpustakaan keliling selalu mengembangkan layanan
koleksi dan setuju dengan pernyataan bahwa perpustakaan keliling
menyebarkan brosur untuk promosi pengenalan tentang perpustakaan
keliling.
5. Hubungan antara empati (Empathy) dengan minat masyarakat dalam
memanfaatkan perpustakaan keliling pada kriteria sedang. Pengunjung
sangat setuju dengan pernyataan untuk menarik minat pengunjungnya
perpustakaan keliling menuangkan ide kreatif untuk penataan ruangannya
dan selebihnya sebagian besar pengunjung menyatakan keragu-raguannya
terhadap pernyataan koleksi yang disajikan oleh perpustakaan keliling
sesuai dengan kebutuhan pengguna dan koleksi yang disajikan perpustakaan
kelliling disesuaikan dengan tingkat usia. Serta terakhir pengunjung sangat
setuju dengan pernyataan perpustakaan keliling tidak memenuhi permintaan
pengunjung atas koleksi yang telah diajukan.
6. Hubungan antara jaminan (Assurance) dengan minat masyarakat dalam
memanfaatkan perpustakaan kelliling pada kriteria rendah. Sebagian besar
pengunjung sangat setuju dengan perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya
menyediakan koleksi yang selalu up to date, sesuai dengan perkembangan
ilmu saat ini, dan koleksinya sangat akurat. Sisanya pengunjung hanya
ragu-ragu terhadap informasi yang dibutuhkan pengunjung hanya tersedia dalam
bentuk cetak dan sangat setuju dengan sikap pustakawan yang terkesan acuh
tak acuh terhadap pengunjungnya.
B. SARAN-SARAN
Saran-saran yang diuraikan di bawah ini adalah saran-saran atau
rekomendasi ditujukan untuk Perpustakaan Keliling Kota Tasikmalaya.
Semoga saran-saran ini dapat sedikit membantu Perpustakaan Keliling Kota
1. Sebaiknya perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya menyediakan
komputer dengan akses internet yang dapat dipergunakan saat jam
operasional perpustakaan kelliling berjalan agar pelayanannya lebih
maksimal.
2. Kegiatan promosi atau pengenalan tentang perpustakaan keliling
terhadap masyarakat luas lebih dioptimalkan yaitu dengan dibuat lebih
menarik, sebaiknya dilakukan juga melalui media TV dan Radio, agar
masyarakat/pemustaka mengetahui informasi tentang perpustakaan
keliling dari beberapa sumber.
3. Sebaiknya koleksi yang disediakan disesuaikan dengan tingkat usia
pengunjung, mengingat perpustakaan keliling cakupan layanannya
untuk masyarakat umum.
4. Kompetensi individu staf lebih ditingkatkan agar pengunjung lebih
tertarik untuk mengunjingi perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya.
5. Pemeliharaan koleksi perpustakaan keliling Kota Tasikmalaya
sebaiknya ditingkatkan, supaya saat dipergunakan oleh pemustaka
Chella Chilviani Nugraha, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abdul Rachman. (1986). Minat dan Motivasi. Malang: CV. Darma Ilmu
Achmad, dkk. (2012). Layanan Cinta. Jakarta: Sagung Seto.
Alit, Mariana. (1999). Hakekat Pendekatan S-T-S dalam Pembuatan Sains. Depdikbud. Dirjen Pendidikan dan Menengah. Bandung: PPPG IPA.
Alma, Buchari. (2000). Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Anastasi , A. Susana, U.(1997).Test Psikologi (Psychological Testing, 7e). EdisiBahasa Indonesia, Jilid I. New York: Macmillan PublisingCo,INC.
A r i e f , M u h t o s i m . ( 2 0 0 6 ) .Pemasaran Jasa Dan Kualitas Pelayana n. Malang: Banyu Media Publishing.
Bottle, R.T & Passey, P.L. (1981). Mobile Library Use in A Kent Village: A Case Study.
Budiarti, L. N. (2005). Psikologi Persepsi. Bandung: ITB.
Dalyono. (1997).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
David, L. G dan Stanley, B. Davis. (2002). Pengantar Manajemen Mutu 2. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Prenhalindo.
Delgado-Ballester, E. (2003). Development and Validation of a Brand Trust Scale. International Journal of Market Research, Vol. 45, No. 1, pp. 35-54.
Departemen Pendidikan Nasional (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Pendidikan Nasional (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dian, Sinaga. (1997). Ilmu Perpustakaan dan Profesi Pustakawan. Bandung: Binacipta.
Djalaludin, Rakhmat. (2001). MetodePenelitianKomunikasi. Bandung: PT.RemajaRosdakarya.
Eastwood, C.R. (1967). Mobile Libraries: and other public library transport. London: Association of Assistent Librarians.
Hadari, Nawawi. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Bumi Aksara.
Hermawan, Rachman dan Zen, Zulfikar. (2006). Etika Kepustakwanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakwan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.
Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Indonesia. Dewan Perwakilan Rakyat. (2007). Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Irma, Nilasari dan Sri Wilujeng. (2009). Pengantar Bisnis. Edisi: Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Tasikmalaya. (2014). Laporan
Layanan Perpustakaan Keliling. Tasikmalaya: Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kota Tasikmalaya.
Kotler, Philip. (2002). Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi: 6. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. (2007). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian, Prentice Hall. Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.
Mahmud, M Dimyati. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Mowen, J. C. (2001). Perilaku Konsumen. Dialih bahasa oleh Lina Salim, Jilid: 1, Edisi: 5. Jakarta: Erlangga.
Nazir, Moh. (2013). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Parasuraman, A., Zeithalm, V., dan Berry L., (1988). SERVQUAL: A Multiple item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality.Journal of Retaliling.
Parasuraman, A., Zeithalm, V., dan Berry L., (1998). The Service-Quality Puzzle.Business Horizons.
Pasolong, Harbani. (2011). Teori Administrasi Publik, Bandung: Alfabeta.
Perpustakaan Nasional RI. (1985). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan
Chella Chilviani Nugraha, 2015
Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya No. 16. (2003). Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya: Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya.
Perpustakaan Nasional RI. (1992). Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Ramayulis.(2004).IlmuPendidikan Islam.CetakanKeempat. Jakarta: KalamMulia.
S, Arikunto. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
S, Arikunto. (2008).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta:RinekaKarya.
S, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadat Anwar, Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa S-1. Program Studi Manajemen Sebagai Pengguna Jasa Pendidikan Di Fakultas Ekonomi.USU; Medan: Alumni, 2005.
Saifuddin, Azwar. (2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Soerjono, Soekanto. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Steinberg, L. (1999). Adolescence (6th edition). New York: McGraw Hill.
Sugiyono. (2005). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, cetakan ke-14, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta.
Suharto, Edi. (2009). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Bandung: Rafika Aditama.
Sukardi. (2003). Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, Bandung: Usaha Nasional.
Sulistyo, Basuki. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sumadi, S. (2008). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Supriyanto. (2006). Aksentuasi Perpustakaan Dan Pustakawan. Jakarta : Ikatan Pustakawan Pengurus Daerah DKI Jakarta.
Surjadi. (2009). Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: PT Refika Aditama.
Suryabrata, Sumadi. (2008). MetodePenelitian. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Sutarno, NS. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto.
Suwarno, Wiji. (2010). Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan. Jogjakarta: Cet, Ar-Ruzz Group.
Suwarno, Wiji. (2011). Perpustakaan dan Buku. Jogjakarta: Ar-Ruzz media.
Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa.
Tjiptono,Fandy.(1997).StrategiPemasaran.Edisi 1.Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. (2004). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. (2005). Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media.
Tjiptono, Fandy. (2006). Strategi Pemasaran. Edisi Kedua, Cetakan Keenam. Yogyakarta:Andi.
Umar, Husein. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi: 2. Jakarta: Gramedia.
UPI. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Chella Chilviani Nugraha, 2015
Wiratno. (1998). Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen dengan Servqual Instrumen. Vol. 1 nomor 1.