PENGARUH MATERIAL GELAS PLASTIK TERHADAP KECEPATAN PADA SALURAN TERBUKA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil
oleh:
I FITRI NOVIYANTI 1100703
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH MATERIAL GELAS PLASTIK TERHADAP KECEPATAN PADA SALURAN TERBUKA
Oleh
I Fitri Noviyanti
Sebuah Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan
© I Fitri Noviyanti
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
LEMBAR PENGESAHAN
I FITRI NOVIYANTI
PENGARUH MATERIAL GELAS PLASTIK TERHADAP KECEPATAN PADA SALURAN TERBUKA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Drs. Odih Supratman., ST., MT
NIP. 19620809 199101 1 002
Pembimbing II
Mardiani, S.Pd, M.Eng
NIP. 19811002 201212 2 002
Mengetahui :
Ketua Departemen Pendidikan Ketua Program Studi Teknik Sipil Teknik Sipil
Drs. Sukadi , M.Pd., MT Drs. H. Rakhmat Yusuf., MT
ABSTRAK
PENGARUH MATERIAL GELAS PLASTIK TERHADAP KECEPATAN PADA SALURAN TERBUKA
Oleh : I Fitri Noviyanti
1100703
Dewasa ini tedapat banyak sampah yang beranekaragam pada saluran terbuka khususnya drainase. Akumulasi dari banyaknya sampah akan berdampak buruk pada lingkungan, kesehatan dan aliran pada saluran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sampah khususnya sampah gelas plastik terhadap kecepatan dan mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi, melalui serangkaian alat circulating flume yang mendekati keadaan saluran drainase yang lurus. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Plastik yang digunakan adalah berbentuk gelas yang telah di dimensi mendekati gelas plastik yang ada. Pengujian dilakukan dengan variasi debit, konsentrasi gelas plastik pada dasar saluran licin dan berpasir. Penelitian ini menggunakan alat currentmeter dan pitot tube untuk mengukur adanya perbedaan atau tidak pada kecepatan aliran akibat adanya angkutan gelas plastik dan dasar saluran yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kecepatan dari dasar saluran licin ke dasar saluran berpasir, akan tetapi konsentrasi angkutan gelas plastik hingga 0,5450% tidak berpengaruh signifikan pada debit yang lebih dari 4,368 lt/s. Meski mendapatkan hasil yang tidak berpengaruh signifikan namun selama berjalannya pengujian ditemukan penyumbatan aliran akibat adanya angkutan gelas plastik tersebut. Maka dari itu penting sekali untuk tidak membuang sampah ke saluran drainase dan membersihkan saluran drainase agar pasir yang mengendap pada saluran drainase tidak menghambat kecepatan suatu aliran.
ABSTRACT
THE EFFECT OF PLASTIC GLASS MATERIAL TOWARDS VELOCITY ON OPEN CHANNEL
Oleh : I Fitri Noviyanti
1100703
Today the artifacts much waste is diverse in open channel drainage particular. Accumulation of garbage would have a negative impact the environment, health and flow in the channel. This study aims to determine the effect of garbage, especially plastic glass on velocity and to know how much effect that occurs through a series of tools circulating flume approaching a state of drainage channels and use the straight line. The method of data analysis used the descriptive statistics. The plastic used is a form of glass that has been on dimension approaching existing plastic glass. Running with the variations of discharge, the concentration of plastic glass with the base of channel are slippery and sandy. This study using currentmeter and pitot tube to measure the difference flow rate or not due transport plastic glass effect and the different channel basis. The results showed a decrease in the velocity of the base slippery to base sandy, but the concentration of plastic glasses transport up to 0.5450% has no significant effect on the discharge of more than 4.368 l / s. Despite getting results that had no significant effect, but during the course of the test was found as a result of blockage of the flow of the transport plastic glass. Therefore it is important to not throw garbage into drainage channels and clearing drainage channels so that the sand to settle to the drainage channels do not hinder the velocity of the flow.
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat ilahirobbi karena dengan rahmat dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas Akhir ini bertujuan agar mahasiswa tingkat akhir Teknik Sipil UPI dapat mengaplikasikan teori-teori yang ada dalam perkuliahan. Adapun Tugas Akhir ini dibuat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada program Strata-1 Teknik Sipil Departemen Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia. Adapun judul Tugas Akhir yang penulis buat adalah “Pengaruh Material Gelas Plastik Terhadap Kecepatan Pada Saluran Terbuka”.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini memang jauh dari kata sempurna, akan tetapi penulis berusaha untuk menyajikan informasi yang sebenar mungkin dan sejelas mungkin. Dan penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam laporan ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis.
Bandung, Juni 2015
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahirobbil’alamin, rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi kekuatan dan kelancaran dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dorongan berbagai pihak, maka dari itu penyusun mengucap terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Odih Supratman, ST., MT selaku dosen pembimbing I saya yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir. 2. Ibu Mardiani S.Pd., M.Eng selaku dosen pembimbing II saya yang telah
memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.
3. Bapak Drs. Sukadi, MPd., MT selaku ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
4. Bapak Drs. Rakhmat Yusuf, MT selaku ketua Program Studi Teknik Sipil S-1 Departemen Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
5. Ayahanda dan ibu tercinta serta adik yang senantiasa memberikan dukungan penuh dalam penyusunan Tugas Akhir.
6. Rekan-rekan mahasiswa/i Teknik Sipil S-1 UPI angkatan 2011 khususnya Fitry Triyani Agustin, Edna Nadya dan Novira Elfarisa yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan Tugas Akhir.
7. Seluruh pihak yang yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran Tugas Akhir hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Demikian yang dapat penyusun sampaikan. Mohon maaf karena dalam penyusunan masih banyak kekurangan, maka dari itu penyusun kritik dan saran untuk lebih baik lagi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya penyusun.
Bandung, Juni 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR NOTASI ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 2
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.4Manfaat Penelitian …... 4
1.5Struktur Organisasi Tugas Akhir …... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5
2.1Aliran Saluran Terbuka (Open Channel) …... 5
2.1.1 Penggolongan Aliran dalam Saluran Terbuka …... 6
2.1.2 Elemen Geometri Saluran Terbuka …... 8
2.2Saluran Drainase …... 19
2.3Aliran Bermuatan Sampah …... 20
2.4Plastik dan Sifatnya …... 21
2.5Distribusi Kecepatan …... 23
2.6Model Hidraulika …... 25
2.7Rerata dan Analisis Regresi …... 27
2.8Hipotesis Penelitian …... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
3.1Desain Penelitian ... 30
3.2Lokasi Pengujian ……... 30
3.3Alat dan Bahan ……... 30
3.4Instrumen Penelitian …... 36
3.5Prosedur Penelitian …... 48
3.6Analisis Data ... 49
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 55
4.1Data Hasil Pengujian ... 55
4.1.1 Pengukuran Gelas Plastik ... 55
4.1.2 Uji Saringan (Sieve Analysis) ... 56
4.1.3 Uji Kecepatan Aliran ... 58
4.2Parameter Aliran …... 89
4.2.1 Pengaruh Angkutan terhadap Parameter Aliran ... 95
4.3Analisis dan Pembahasan …... 97
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 3.1Simpulan ... 141
3.2Rekomendasi ... 142
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Klasifikasi Aliran Pada Saluran Terbuka ... 6
Gambar 2.2 Jari – jari hidrolik ... 9
Gambar 2.3 Aliran laminer ... 18
Gambar 2.4 Aliran turbulen ... 18
Gambar 2.5 Saluran drainase bermuatan sampah ... 20
Gambar 2.6 Tipikal variasi kecepatan terhadap kedalaman ... 24
Gambar 2.7 Contoh distribusi kecepatan pada beberapa penampang saluran ... 24
Gambar 2.8 Distribusi kecepatan aliran ... 25
Gambar 3.1 Circulating flume ... 31
Gambar 3.2 Stop Wach ... 31
Gambar 3.3 Saringan dan sieve shaker untuk sieve analysis ... 31
Gambar 3.4 Penggaris ... 32
Gambar 3.5 Ember ... 32
Gambar 3.6 Pilot Tube ... 33
Gambar 3.7 Current meter ... 33
Gambar 3.8.a Saringan pancing ... 34
Gambar 3.8.b 1 buah saringan di mulut saluran ... 34
Gambar 3.8.c 1 buah saringan portable pada akhir saluran ... 34
Gambar 3.9 Jangka sorong digital ... 34
Gambar 3.10 Timbangan digital ... 35
Gambar 3.11 Pendekatan gelas plastik ... 35
Gambar 3.12 Arah putaran valve pompa ... 36
Gambar 3.13 Setting alat ... 41
Gambar 3.14 Membersihkan saringan ... 42
Gambar 3.15 Menimbang berat ayakan ... 42
Gambar 3.16 Susunan ayakan yang sedang dikocok ... 43
Gambar 3.17 Kran air dan pengisian sump tank ... 43
Gambar 3.18 Dasar saluran flume ... 44
Gambar 3.19 Tahapan menyalakan pompa ... 44
Gambar 3.20 Arah putaran valve ... 45
Gambar 3.21 Pemberian angkutan ... 45
Gambar 3.22 Manometer pitot ... 46
Gambar 3.23 Current meter ... 46
Gambar 3.24 Volumetrik ... 47
Gambar 3.25 Alur Penelitian ... 48
Gambar 3.28 Contoh scatterplot program ... 53
Gambar 4.1 Pengukuran gelas plastik ... 55
Gambar 4.2 Proses uji saringan ... 56
Gambar 4.3 Grafik distribusi ukuran butir ... 57
Gambar 4.4 Kondisi saat running D1L ... 60
Gambar 4.5 Kecepatan (Debit 1 dasar saluran licin) ... 61
Gambar 4.6 Resume debit 1 (Dasar saluran licin) ... 62
Gambar 4.7 Kecepatan (Debit 1 dasar saluran pasir) ... 64
Gambar 4.9 Resume kecepatan (Debit 1) ... 66
Gambar 4.10 Kecepatan (Debit 2 dasar saluran licin) ... 68
Gambar 4.11 Resume debit 2 (Dasar saluran licin) ... 69
Gambar 4.12 Kecepatan (Debit 2 dasar saluran pasir) ... 70
Gambar 4.13 Resume debit 2 (Dasar saluran pasir) ... 71
Gambar 4.14 Resume kecepatan (Debit 2) ... 72
Gambar 4.15 Kecepatan (Debit 3 dasar saluran licin) ... 74
Gambar 4.16 Resume debit 3 (Dasar saluran licin) ... 75
Gambar 4.17 Kecepatan (Debit 3 dasar saluran pasir) ... 76
Gambar 4.18 Resume debit 3 (Dasar saluran pasir) ... 77
Gambar 4.19 Resume kecepatan (Debit 3) ... 78
Gambar 4.20 Kecepatan (Debit 4 dasar saluran licin) ... 80
Gambar 4.21 Resume debit 4 (Dasar saluran licin) ... 81
Gambar 4.22 Kecepatan (Debit 4 dasar saluran pasir) ... 82
Gambar 4.23 Resume debit 4 (Dasar saluran pasir) ... 83
Gambar 4.24 Resume kecepatan (Debit 4) ... 84
Gambar 4.25 Kecepatan (Debit 5 dasar saluran licin) ... 86
Gambar 4.26 Kecepatan (Debit 5 dasar saluran pasir) ... 88
Gambar 4.27 Resume kecepatan (Debit 5) ... 89
Gambar 4.28 Grafik angkutan dengan angka reynolds ... 95
Gambar 4.29 Grafik angkutan dengan angka froude ... 96
Gambar 4.30 Resume kecepatan Debit 1 Licin ... 99
Gambar 4.31 Resume kecepatan Debit 2 Licin ... 99
Gambar 4.32 Resume kecepatan Debit 3 Licin ... 100
Gambar 4.33 Resume kecepatan Debit 4 Licin ... 100
Gambar 4.34 Resume kecepatan Debit 5 Licin ... 101
Gambar 4.35 Resume kecepatan Debit 1 Pasir ... 101
Gambar 4.36 Resume kecepatan Debit 2 Pasir ... 102
Gambar 4.37 Resume kecepatan Debit 3 Pasir ... 102
Gambar 4.38 Resume kecepatan Debit 4 Pasir ... 103
Gambar 4.39 Resume kecepatan Debit 5 Pasir ... 103
Gambar 4.40 Penyebaran angkutan ... 104
Gambar 4.41 Gelas plastik yang menyangkut ... 105
Gambar 4.42 Tampilan awal Analysis Toolpak pada excel ... 106
Gambar 4.43 Grafik kecepatan vs konsentrasi angkutan pada debit 1 ... 133
Gambar 4.44 Grafik kecepatan vs konsentrasi angkutan pada debit 2 ... 134
Gambar 4.45 Grafik kecepatan vs konsentrasi angkutan pada debit 3 ... 134
Gambar 4.46 Grafik kecepatan vs konsentrasi angkutan pada debit 4 ... 135
Gambar 4.47 Grafik kecepatan vs konsentrasi angkutan pada debit 5 ... 135
Gambar 4.48 Distribusi kecepatan aliran ... 136
Gambar 4.49 Kondisi dengan angkutan gelas plastik ... 137
Gambar 4.50 Contoh distribusi kecepatan tanpa tambahan konsentrasi angkutan gelas plastik ... 138
Gambar 4.51 Contoh distribusi kecepatan dengan tambahan konsentrasi Angkutan gelas plastik ... 138
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kombinasi Aliran di Saluran Terbuka ... 8
Tabel 2.2 Geometri saluran ... 12
Tabel 2.3 Nilai Koefisien Manning (n) ... 14
Tabel 2.4 Harga – harga koefisien manning untuk tiap saluran ... 15
Tabel 2.5 Skala Wenworth dari skala klasifikasi ukuran sedimen ... 15
Tabel 2.6 Standar ukuran saringan ... 16
Tabel 3.1 Variabel debit ... 36
Tabel 3.2 Desain Pengujian ... 37
Tabel 4.1 Persentase tanah lolos ... 56
Tabel 4.2 Kecepatan aliran saat D1L pada pitot tube ... 59
Tabel 4.3 Kecepatan aliran saat D1L pada current meter ... 59
Tabel 4.4 Resume debit 1 pada dasar saluran licin ... 61
Tabel 4.5 Kecepatan aliran saat D1P pada pitot tube ... 63
Tabel 4.6 Kecepatan aliran saat D1P pada current meter ... 63
Tabel 4.7 Resume debit 1 pada dasar saluran pasir ... 64
Tabel 4.8 Resume kecepatan pada pengujian debit 1 ... 65
Tabel 4.9 Kecepatan aliran saat D2L pada pitot tube ... 67
Tabel 4.10 Kecepatan aliran saat D2L pada current meter ... 67
Tabel 4.11 Resume debit 2 pada dasar saluran licin ... 68
Tabel 4.12 Kecepatan aliran saat D2P pada pitot tube ... 69
Tabel 4.13 Kecepatan aliran saat D2P pada current meter ... 70
Tabel 4.14 Resume debit 2 pada dasar saluran pasir ... 71
Tabel 4.15 Resume kecepatan pada pengujian debit 2 ... 72
Tabel 4.16 Kecepatan aliran saat D3L pada pitot tube ... 73
Tabel 4.17 Kecepatan aliran saat D3L pada current meter ... 73
Tabel 4.18 Resume debit 3 pada dasar saluran licin ... 74
Tabel 4.19 Kecepatan aliran saat D3P pada pitot tube ... 75
Tabel 4.20 Kecepatan aliran saat D3P pada current meter ... 76
Tabel 4.21 Resume debit 3 pada dasar saluran pasir ... 77
Tabel 4.22 Resume kecepatan pada pengujian debit 3 ... 78
Tabel 4.23 Kecepatan aliran saat D4L pada pitot tube ... 79
Tabel 4.24 Kecepatan aliran saat D4L pada current meter ... 79
Tabel 4.25 Resume debit 4 pada dasar saluran licin ... 80
Tabel 4.26 Kecepatan aliran saat D4P padapitot tube ... 81
Tabel 4.27 Kecepatan aliran saat D4P pada current meter ... 82
Tabel 4.28 Resume debit 4 pada dasar saluran pasir ... 83
Tabel 4.29 Resume kecepatan pada pengujian debit 4 ... 84
Tabel 4.30 Kecepatan aliran saat D5L pada pitot tube ... 85
Tabel 4.31 Kecepatan aliran saat D5L pada current meter ... 85
Tabel 4.32 Resume debit 5 pada dasar saluran licin ... 86
Tabel 4.33 Kecepatan aliran saat D5P pada pitot tube ... 87
Tabel 4.34 Kecepatan aliran saat D5P pada curent meter ... 87
Tabel 4.35 Resume debit 5 pada dasar saluran pasir ... 88
Tabel 4.36 Resume kecepatan pada pengujian debit 5 ... 89
Tabel 4.37 Parameter aliran ... 90
Tabel 4.39 Resume konsentrasi angkutan (pasir) ... 98
Tabel 4.40 Resume kedalaman aliran ... 105
Tabel 4.41 Output Analisis toolpak D1L ... 107
Tabel 4.42 Nilai Residual D1L ... 109
Tabel 4.43 Output Analisis toolpak D2L ... 109
Tabel 4.44 Nilai Residual D2L ... 112
Tabel 4.45 Output Analisis toolpak D3L ... 112
Tabel 4.46 Nilai Residual D3L ... 114
Tabel 4.47 Output Analisis toolpak D4L ... 115
Tabel 4.48 Nilai Residual D4L ... 117
Tabel 4.49 Output Analisis toolpak D5L ... 117
Tabel 4.50 Nilai Residual D5L ... 119
Tabel 4.51 Output Analisis toolpak D1P ... 120
Tabel 4.52 Nilai Residual D1P ... 122
Tabel 4.53 Output Analisis toolpak D2P ... 122
Tabel 4.54 Nilai Residual D2P ... 124
Tabel 4.55 Output Analisis toolpak D3P ... 125
Tabel 4.56 Nilai Residual D3P ... 127
Tabel 4.57 Output Analisis toolpak D4P ... 127
Tabel 4.58 Nilai Residual D4P ... 129
Tabel 4.59 Output Analisis toolpak D5P ... 130
Tabel 4.60 Nilai Residual D5P ... 132
Tabel 4.61 Resume nilai koefisien determinasi ... 132
Tabel 4.62 Contoh hasil pengukuran distribusi kecepatan tanpa tambahan konsentrasi angkutan gelas plastik ... 137
DAFTAR NOTASI
Notasi Deskripsi
P Keliling basah (m)
B Lebar puncak
A Luas penampang basah (m2)
Q Debit (m3/s) (lt/s)
V Kecepatan rata – rata aliran (m/s) (cm/s)
n Koefisien kekasaran manning
R Jari – jari hidraulik saluran
I Kemiringan dasar saluran
Re Angka Reynold
v Viskositas (m2/s)
( )
T Suhu (C°)
Fr Angka froude
G Gravitasi (m2/s)
h Kedalaman aliran
Rerata
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
1.1 Form 1 Pengukuran kecepatan aliran dengan pitot tube
1.2 Form 2 Pengukuran kecepatan aliran dengan current meter
1.3 Form 3 Pengukuran debit dengan volumetrik
1.4 Streamflo Probe Calibration Chart
Lampiran II
2.1 Data sieve analysis
2.2 Data hasil pengukuran debit dan kecepatan
Lampiran III
3.1 Grafik kecepatan vs debit pada setiap angkutan
3.2 Grafik resume kecepatan polos
3.3 Grafik resume kecepatan pasir
3.4 Grafik resume kecepatan polos vs pasir
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Eugine. (2013). Discharge of a river. [Online]. Diakses dari:
http://sageography.myschoolstuff.co.za/geogwiki/grade- 12caps/geomorphology/drainage-systems-in-south-africa/discharge-of-a-river/
Chow, Ven te. (1997). Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta : Erlangga. D. C, Wiggert. (1991). Mechanics of Fluids. Prentice Hall International.
Eriksen, M. (2014). 269.000 Ton Polusi Plastik Mengambang di Lautan. Jurnal Plos One. Five Gyres Institute.
Harseno, E. (2007). Studi Eksperimental Aliran Berubah Beraturan Pada Saluran Terbuka Bentuk Prismatis. Jurnal Ilmiah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKRIM Yogyakarta.
Ikhsan, Chayono. . Pengaruh Variasi Debit Air Terhadap Laju Bed Load Pada Saluran Terbuka Dengan Pola Aliran Steady Flow. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS Surakarta.
Kodoatie, Robert J. (2009). Hidrolika Terapan Aliran Pada Saluran Terbuka dan Pipa Edisi Revisi. Yogyakarta : ANDI.
Kodoatie, Robert J. (2013). Rekayasa dan Manajemen Banjir Kota. Yogyakarta : ANDI.
Nasution, Andi Hakim. (1988). Metode Statistik untuk Penarikan Kesimpulan. Jakarta : PT. Gramedia.
Oktaviana, Heryna. (2008). Pengaruh Kontraksi Penamapang Saluran Terbuka. (Tugas Akhir). Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai. Pikiran Rakyat Online.
Rachmansyah. (2009). Pengaruh Perubahan Kekasaran Manning Terhadap Perencanaan Penampang Ekonomis Saluran Terbuka Berbentuk Trapesium. (Tugas Akhir) Departemen Teknik Sipil Universitas Bina Nusantara.
Raju, Rangga. (1986). Aliran Melalui Saluran Terbuka. Surabaya : Erlangga. Rofiul Jamiah, Novie. (2013). Pengaruh Material Plastik Terhadap Laju Alir
Rizmaza, Eka. (2008). Gerusan yang Terjadi di Sekitar Abutment Bersayap pada Jembatan. (Tugas Akhir) Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. Saidin, Miftahus. (2012). Sedimentation Profile on The River. (Tugas Akhir)
Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Sartika. (2009). Debit Air Pada Saluran Terbuka. Universitas Sriwijaya.
Setiawan, Feri. (2013). Menentukan Debit, Volume dan Waktu. [Online]. Diakses dari feriiiiiii.blogspot.com/2013/10/menentukan-debit-volume-dan-waktu.html?m=1
SNI 03 – 6388 – 2000 Mengenai Spesifikasi Agregat Tanah Lapis Pondasi Bawah, Lapis Pondasi dan Lapis Permukaan.
SNI 19 – 2454 – 1991 Mengenai Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta.
Syajan F. (2013). Penanganan Sampah di Kota Bandung. (Skripsi) Universitas Komputer Indonesia.
. (2015). Plastik. [Online]. Diakses dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik.
Tobing, Ade Khairani. (2010). Studi Kecepatan Jatuh Sedimen di Pantai Berlumpur. (Tugas Akhir) Universitas Sumatera Utara.
Triatmodjo, Bambang. (1993). Hidraulika II. Yogyakarta : Beta Offset.
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian
Saluran adalah suatu sarana untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ketempat yang lain, saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas disebut saluran terbuka (open channel), permukaan bebas dipengaruhi oleh tekanan udara. (Sartika, 2009).
Debit yang mengalir pada suatu penampang terbuka lebih mudah diamati dibanding debit pada penampang tertutup, namun untuk analisanya justru kebalikannya. Faktanya, debit yang mengalir di suatu sungai lebih sulit diamati daripada debit yang mengalir dalam suatu pipa (saluran tertutup) (Triatmodjo, 1993). Debit air adalah kecepatan aliran zat cair per satuan waktu. Debit juga didefinisikan sebagai hasil perkalian antara kecepatan dengan luas penampang. Semakin besar kecepatan dan luas penampang maka akan semakin besar pula debit yang dihasilkan (Setiawan F, 2013). Kecepatan itu sendiri adalah besarnya jarak yang ditempuh persatuan waktu.
Selain lebih sulit diamati, suatu saluran terbuka juga lebih mudah tercemar oleh sampah, sebagai contoh pada saluran drainase. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Banyaknya sampah yang bervariasi (sampah alam, sampah manusia, sampah industri) di sepanjang drainase dapat mengakibatkan penyumbatan khususnya plastik yang berukuran besar dan sulit terurai. Sampah plastik baik dalam bentuk tas belanja, gelas, botol, tutup botol, sikat gigi, ember hingga mainan anak adalah jenis sampah yang terbanyak yang ikut serta dalam aliran hingga Desember 2014 (Eriksen. 2014). Kondisi material plastik yang melayang dipermukaan drainase tersebut mengalir bersama arus hingga bertemu di suatu lautan.
2
circulating flume, material gelas plastik yang sudah di skalatis, air dan pasir. Penulis akan lebih mendekati keadaan saluran drainase dikarenakan bentuk saluran drainase yang mirip dengan keadaan peralatan yang ada di laboratorium yaitu berupa saluran lurus. Angkutan plastik yang dipakai dalam penelitian kali ini berbentuk gelas karena hingga pada Desember 2014, gelas plastik merupakan sampah kedua terbanyak di dunia setelah kantong plastik yang ada dalam suatu aliran menurut Eriksen dalam jurnalnya yang berjudul 269.000 Ton Polusi Plastik Mengambang di Lautan. Maksud dari penggunaan pasir sebagai dasar saluran pada penelitian ini karena penelitian ini lebih mendekati keadaan saluran drainase yang ada, karena pada umumnya bahan dasar saluran drainase berupa pasir. Apa yang akan terjadi dan bagaimana pengaruh antara material gelas plastik yang sudah di skalatis dengan dasar saluran pasir terhadap kecepatannya. Maka dari itu penulis mengambil judul “Pengaruh Material Gelas Plastik terhadap Kecepatan pada Saluran Terbuka”.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Permasalahan yang ingin dimunculkan penulis dalam penelitian ini dirumuskan menjadi beberapa hal antara lain :
1) Bagaimana pengaruh material gelas plastik yang mengalir dalam suatu saluran terbuka terhadap kecepatannya?
2) Adakah pengaruh penambahan material gelas plastik dalam suatu saluran terbuka selain pada kecepatannya?
3) Bagaimana kecepatan aliran yang mengandung material gelas plastik pada kekasaran dasar berbeda?
Dengan dibatasi oleh beberapa hal, diantaranya :
3
menggunakan debit kecil dengan mempertimbangkan besaran debit yang terjadi pada flume.
2) Pengujian dilakukan dengan kemiringan dasar saluran seragam dan kekasaran dasar saluran yang berbeda dan dijadikan variabel.
3) Penampang dan dimensi saluran yang digunakan tetap, tidak ada pengubahan bentuk dan dimensi penampang (saluran prismatis).
4) Dinding saluran adalah eksisting flume, kedudukannya tegak dari kaca, tidak akan diubah kemiringan maupun bahan materialnya.
5) Aliran yang diuji adalah air jernih (clean water) tidak mengandung konsentrat sedimen.
6) Analisis tidak memperhitungkan angkutan sedimen dasar (bed load).
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1) Mengetahui pengaruh material gelas plastik terhadap kecepatan pada suatu saluran terbuka.
2) Mengetahui pengaruh penambahan material gelas plastik dalam suatu saluran terbuka selain pada kecepatannya.
3) Mengetahui kecepatan aliran yang mengandung material gelas plastik pada kekasaran dasar berbeda.
1.4 Manfaat Penelitian
4
1.5 Struktur Organisasi Tugas Akhir
Dalam penelitian ini, penulis akan menyusun Tugas Akhir dalam lima Bab yaitu :
Bab I, Pendahuluan. Berisi pemaparan alasan mengapa masalah ini penting untuk diteliti. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II, Kajian Pustaka. Dalam kajian pustaka ini, penulis akan menjelaskan mengenai setiap hal yang berhubungan dalam penelitian penulis. Penjelasan diambil berdasarkan buku, jurnal, skripsi dan artikel yang menunjang materi dari penelitian ini.
Bab III, Metode Penelitian. Berisi tentang metode dan pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis, kebutuhan alat dan bahan yang digunakan, kegiatan di laboratorium, prosedur dan cara pengukuran setiap kegiatan, sumber data dan analisis hitungan.
Bab IV, Analisis dan Pembahasan. Berisi penjelasan mengenai analisa penelitian yang telah dilakukan dan membahas hasil yang didapat.
30
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2008:4) merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan.
Adapun metode penelitian Tugas Akhir ini adalah hipotetik eksperimental yang berbentuk pengujian fisik berbasis laboratorium. Dimana pengujian eksperimental selalu terdapat variabel – variabel dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Winarno S, 1982).
3.2 Lokasi Pengujian
Lokasi pengujian akan dilaksanakan di Laboratorium Hidrolika dan Laboratorium Struktur Departemen Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia.
3.3 Alat dan Bahan
A. Alat yang Digunakan
Adapun alat yang digunakan :
1. Alat simulasi aliran, circulating flume dengan dimensi : Panjang : 12,24 m
Lebar saluran : 30 cm Tinggi saluran : 48 cm Dinding saluran : fiber glass
31
Gambar 3.1 Circulating flume Sumber : Dokumentasi penulis
2. Stopwach
Gambar 3.2 Stop Wach
Sumber : Dokumentasi penulis
3. Saringan dan sieve shaker untuk uji sieve analysis
32
4. Penggaris
Gambar 3.4 Penggaris
Sumber : Dokumentasi penulis
5. Alat pengukur debit
Volumetrik berupa ember, yaitu metode menghitung debit dengan
cara menghitung waktu yang dibutuhkan air sampai penuh ke dalam suatu ember yang telah diketahui volumenya. Sehingga debit dapat diketahui dengan membagi antara volume dengan waktu penuh/ terkumpul (dalam detik).
Gambar 3.5 Ember
33
6. Termometer air raksa
7. Tabung pitot/ pitot tube untuk mengukur kecepatan aliran
Gambar 3.6 Pitot Tube Sumber : Dokumentasi penulis
8. Current Meter untuk mengukur kecepatan
Gambar 3.7 Current meter
34
9. Saringan pancing
Gambar 3.8 a Saringan pancing
Gambar 3.8 b 1 buah saringan di mulut saluran Gambar 3.8 c 1 buah saringan portable pada akhir saluran
Sumber : Dokumentasi penulis
10.Alat tulis
11.Jangka sorong digital
Gambar 3.9 Jangka sorong digital
Sumber : Dokumentasi penulis
35
12.Timbangan digital
Gambar 3.10 Timbangan digital
Sumber : Dokumentasi penulis
B. Bahan yang Diperlukan 1. Gelas plastik
Gambar 3.11 Pendekatan gelas plastik
Sumber : Dokumentasi penulis
36
3. Pasir yang sudah diuji sieve analysis
3.4 Instrumen Penelitian A. Variabel
Dalam suatu eksperimen kemajemukan data dapat menunjukan perbandingan hasil yang dapat diamati. Begitupun halnya dengan pengamatan, perlakuan yang akan dijadikan variabel adalah variabel debit, banyaknya plastik dan bahan dasar saluran.
Terdapat lebih dari satu debit yang diuji dalam penelitian ini. Jenis variabel debit ditentukan dengan range bervariasi mulai dari debit rendah, sedang dan cukup besar untuk saluran flume dengan satuan yang digunakan adalah liter/detik. Besaran debit ditentukan dengan besar bukaan valve pompa yaitu :
Tabel 3.1 Variabel debit
Variabel debit Besar Bukaan valve
Debit 1 (D1) 1 putaran
Debit 2 (D2) 1 ¼ putaran
Debit 3 (D3) 1 ½ putaran
Debit 4 (D4) 1 ¾ putaran
Debit 5 (D5) 1 7/8 putaran
37
Sumber : Dokumentasi penulis
Variabel gelas plastik merupakan variabel bebas atau variabel X. Variabel gelas plastik dibedakan berdasarkan ukuran beratnya, dalam satuan gram. Satu variabel plastik di-running selama satu kali pengaliran dengan cara dijatuhkan secara kontinyu pada waktu yang telah ditentukan.
Variabel bahan dasar saluran juga menjadi pembanding untuk kekasaran dasar salurannya, karena bahan dasar saluran adalah salah satu pusat penelitian selain angkutan plastik. Bahan dasar saluran yang akan dijadikan pembanding adalah bahan dasar saluran flume asli (stainless steel) dan pasir.
B. Desain Pengujian
Desain pengujian merupakan urutan tahapan pengujian yang dilakukan. Setiap pengujian diklasifikasikan dan diberi nama sesuai dengan variabel debit dan bahan dasar saluran untuk mencegah tertukarnya data hasil pengujian. Sebagai contoh D1L berarti debit variabel 1 dan bahan dasar saluran licin (eksisting flume). Sedangkan D1P berarti debit variabel 1 dan bahan dasar saluran pasir. Berikut merupakan desain pengujiannya :
Tabel 3.2 Desain Pengujian
No. Nomor
Pengujian
Kode Pengujian
Variabel
Bahan Dasar
Saluran Debit Plastik
1 Pengujian 1
D1L Licin 1 putaran valve
tanpa plastik
2 Pengujian 2 2
3 Pengujian 3 4
4 Pengujian 4 6
5 Pengujian 5 8
6 Pengujian 6 10
7 Pengujian 7 12
8 Pengujian 8 14
9 Pengujian 9 16
[image:30.612.108.564.490.692.2]38
Lanjutan Tabel 3.2 Desain Pengujian
No. Nomor
Pengujian
Kode Pengujian
Variabel
Bahan Dasar
Saluran Debit Plastik
11 Pengujian 11
D2L
Licin
1 1/4 putaran valve
tanpa plastik
12 Pengujian 12 2
13 Pengujian 13 4
14 Pengujian 14 6
15 Pengujian 15 8
16 Pengujian 16 10
17 Pengujian 17 12
18 Pengujian 18 14
19 Pengujian 19 16
20 Pengujian 20 18
21 Pengujian 21
D3L 1 1/2putaran valve
tanpa plastik
22 Pengujian 22 2
23 Pengujian 23 4
24 Pengujian 24 6
25 Pengujian 25 8
26 Pengujian 26 10
27 Pengujian 27 12
28 Pengujian 28 14
29 Pengujian 29 16
30 Pengujian 30 18
31 Pengujian 31
D4L 1 3/4 putaran valve
tanpa plastik
32 Pengujian 32 2
33 Pengujian 33 4
34 Pengujian 34 6
35 Pengujian 35 8
36 Pengujian 36 10
37 Pengujian 37 12
38 Pengujian 38 14
39 Pengujian 39 16
39
Lanjutan Tabel 3.2 Desain Pengujian
No. Nomor
Pengujian
Kode Pengujian
Variabel
Bahan Dasar
Saluran Debit Plastik
41 Pengujian 41
D5L Licin 1 7/8 putaran valve
tanpa plastik
42 Pengujian 42 2
43 Pengujian 43 4
44 Pengujian 44 6
45 Pengujian 45 8
46 Pengujian 46 10
47 Pengujian 47 12
48 Pengujian 48 14
49 Pengujian 49 16
50 Pengujian 50 18
51 Pengujian 51
D1P
Pasir
1 putaran valve
tanpa plastik
52 Pengujian 52 2
53 Pengujian 53 4
54 Pengujian 54 6
55 Pengujian 55 8
56 Pengujian 56 10
57 Pengujian 57 12
58 Pengujian 58 14
59 Pengujian 59 16
60 Pengujian 60 18
61 Pengujian 61
D2P 1 1/4 putaran valve
tanpa plastik
62 Pengujian 62 2
63 Pengujian 63 4
64 Pengujian 64 6
65 Pengujian 65 8
66 Pengujian 66 10
67 Pengujian 67 12
68 Pengujian 68 14
69 Pengujian 69 16
40
Lanjutan Tabel 3.2 Desain Pengujian
No. Nomor
Pengujian
Kode Pengujian
Variabel
Bahan Dasar
Saluran Debit Plastik
71 Pengujian 71
D3P
Pasir
1 1/2 putaran valve
tanpa plastik
72 Pengujian 72 2
73 Pengujian 73 4
74 Pengujian 74 6
75 Pengujian 75 8
76 Pengujian 76 10
77 Pengujian 77 12
78 Pengujian 78 14
79 Pengujian 79 16
80 Pengujian 80 18
81 Pengujian 81
D4P 1 3/4 putaran valve
tanpa plastik
82 Pengujian 82 2
83 Pengujian 83 4
84 Pengujian 84 6
85 Pengujian 85 8
86 Pengujian 86 10
87 Pengujian 87 12
88 Pengujian 88 14
89 Pengujian 89 16
90 Pengujian 90 18
91 Pengujian 91
D5P 1 7/8 putaran valve
tanpa plastik
92 Pengujian 92 2
93 Pengujian 93 4
94 Pengujian 94 6
95 Pengujian 95 8
96 Pengujian 96 10
97 Pengujian 97 12
98 Pengujian 98 14
99 Pengujian 99 16
41
C. Setting Alat
Gambar 3.13 Setting alat
Sumber : Dokumentasi penulis
Keterangan : 1. Sump tank
2. Poros besi untuk sistem jacking
3. Putaran valve
4. Pasir
5. Angkutan gelas plastik 6. Current meter
7. Tabung pitot
8. Point control yang terletak 30 cm dari supply plastik
Cara kerja circulating flume memakai sistem sirkulasi air, artinya air dalam sump tank mengalir ke flume tertutup masuk ke flume terbuka masuk lagi ke sump tank begitu seterusnya. Untuk pengambilan debit yang dihitung adalah saat aliran tanpa angkutan plastik dan saat pengujian dengan angkutan plastik dilakukan, besar debit dianggap sama dengan debit tanpa plastik dan lebih fokus pada perolehan kecepatan yang didapat.
3 2
1
7 6
5 4
[image:34.612.132.520.120.329.2]42
Langkah – langkah pengujian : A. Uji sieve analysis
1. Ayakan dibersihkan dengan menggunakan kuas kering, sehingga lubang-lubang dari ayakan bersih dari butir-butir yang menempel.
Gambar 3.14 Membersihkan saringan
Sumber : Dokumentasi penulis
2. Masing-masing ayakan dan pan ditimbang beratnya.
Gambar 3.15 Menimbang berat ayakan
[image:35.612.285.427.205.390.2] [image:35.612.287.427.477.664.2]43
3. Kemudian ayakan tadi disusun menurut nomor ayakan (ukuran lubang terbesar diatas).
4. Ambil contoh tanah seberat 500 gram, lalu masukkan ke dalam ayakan teratas dan kemudian ditutup.
5. Susunan ayakan dikocok dengan bantuan sieve shaker selama kurang lebih 10 menit.
Gambar 3.16 Susunan ayakan yang sedang dikocok
Sumber : Dokumentasi penulis
6. Diamkan selama 3 menit agar debu-debu mengendap.
7. Masing-masing ayakan dengan contoh tanah yang tertinggal ditimbang,
diperoleh berat tanah tertahan.
[image:36.612.280.413.209.383.2]44
Gambar 3.17 Kran air dan pengisian sump tank Sumber : Dokumentasi penulis
1. Mengisi air (clear water) pada sump tank dengan menggunakan selang yang terpasang dengan kran. Pengisian sump tank hingga terisi ¾ membutuhkan waktu ±40 menit dengan memakai 3 buah kran sekaligus. 2. Memasukkan pasir sebagai bahan dasar saluran pada flume saat me –
running variabel dasar saluran pasir.
Gambar 3.18 Dasar saluran flume Sumber : Dokumentasi penulis
[image:37.612.166.466.165.368.2] [image:37.612.162.546.424.706.2]45
Gambar 3.19 Tahapan menyalakan pompa
(Sumber : Dokumentasi penulis)
4. Memutar valve pompa dengan menyesuaikan variabel debit yang ditentukan. Tunggu beberapa saat hinga aliran tenang (stabil), baru memulai running.
Gambar 3.20 Arah putaran valve Sumber : Dokumentasi penulis
5. Pemberian angkutan gelas plastik setiap angkutan plastik setiap ± 3 detik dari tempat supply angkutan agar angkutan dalam aliran tersebut homogen.
Gambar 3.21 Pemberian angkutan
[image:38.612.200.498.188.358.2] [image:38.612.241.463.467.615.2]46
6. Selama running, akan ada air yang masuk ke dalam dua selang pitot dan membuat ketinggian pada tabung pembacaan. Saat pengukuran aliran, tabung pitot L dinaikan per 2cm dari dasar sampai ke tinggi permukaan aliran. Setiap kenaikannya, mencatat nilai h dan h2 yang terbaca pada tabung pembacaan.
Gambar 3.22 Manometer pitot
Sumber : Dokumentasi penulis
7. Mengukur kecepatan menggunakan current meter. Pastikan tanda panah searah dengan arah aliran.
[image:39.612.275.429.188.390.2] [image:39.612.199.497.478.666.2]47
Sumber : Dokumentasi penulis
8. Mengukur debit dengan volumetrik menggunakan ember.
Gambar 3.24 Volumetrik
Sumber : Dokumentasi penulis
[image:40.612.175.515.154.289.2]48
3.5 Prosedur Penelitian
Gambar 3.25 Alur Penelitian
Persiapan Alat dan Bahan
Pembahasan Mulai
Selesai Pengujian
Sieve Analysis
Uji kecepatan menggunakan Circulating Flume
Analisis pengaruh angkutan gelas plastik
Analisis pengaruh bahan dasar saluran pasir Pengolahan Data
[image:41.612.162.443.180.668.2]49
3.6 Analisis Data
A. Uji sieve analysis
1. Menghitung berat tanah yang tertahan oleh masing- masing saringan 2. Menghitung jumlah berat tanah yang lolos saringan tersebut secara
kumulatif
3. Menghitung persentase jumlah berat tanah yang lolos saringan tersebut terhadap total berat tanah
4. Dari hasil-hasil percobaan tersebut digambarkan suatu grafik dalam suatu susunan koordinat semilog, yaitu dimana ukuran diameter butir sebagai absis dalam skala log dan % lebih halus sebagai ordinat dengan skala linier (skala biasa)
5. Dari grafik yang telah digambar akan didapatkan koefisien keseragaman :
10 60
D D
Cu . . . (3.1)
dimana :
60
D = diameter kebersamaan (diameter sehubungan dengan 60% lebih
halus
10
D = diameter efektif (diameter sehubungan dengan 10% lebih halus)
Dari grafik tersebut didapat pula koefisien kelengkungan (Coefficient of Curvature) 60 10 2 30 xD D D
Cc . . . (3.2)
dimana :
30
50
Catatan :
Berdasarkan USCS (Unified Soil Classification System), ditentukan bahwa tanah yang bergradasi baik (well graded) adalah yang memenuhi :
-Untuk gravel :
Cu > 4 dan 1 < Cc < 3
-Untuk pasir :
Cu > 6 dan 1 < Cc < 3
Bila syarat di atas tidak terpenuhi, maka tanah tersebut bergradasi buruk (poor graded).
B. Uji kecepatan aliran
Setiap pengujian (run) diklasifikasikan dan diberi nama sesuai dengan nama variabel debit dan bahan dasar saluran untuk mencegah tertukarnya data hasil pengujian seperti pada Tabel 3.2. Data yang di peroleh di catat pada form 1, 2 dan 3 untuk mempermudah dalam analisis data.
Beda tekan (∆h) yang diperoleh dari perbedaan ketinggian h1 dan h2 pada pembacaan tabung pivot di masukan ke dalam rumus :
V = √ . . . (3.3)
Dimana :
V = Kecepatan aliran (m/s)
g = gaya gravitasi (9,81 m/s2)
51
Menghitung kecepatan aliran pada penelitian ini juga menggunakan persamaan Manning karena adanya koefisien Manning (n) yang memperhitungkan koefisien kekasaran dasar saluran pada perhitungannya. Persamaan Manning adalah sebagi berikut :
. . . (3.4)
Dimana :
V = Kecepatan aliran (m/s)
n = Koef. Kekasaran Manning → berdasarkan material saluran
R = Jari-jari hidrolik saluran (m)
I = Kemiringan dasar saluran
Untuk mendapatkan nilai kecepatan pada alat current meter, data yang ada harus dikonversi terlebih dahulu menggunakan grafik Streamflo Probe Calibration Chart yang tersapat pada lampiran 1.4.
Setelah mendapatkan nilai kecepatan kemudian dicari nilai debitnya dengan memasukan rumus :
Q = V . A . . . (3.5)
Sementara itu, debit di sepanjang aliran dianggap seragam dengan kata lain aliran bersifat kontinu, sehingga :
Q1 = Q2 . . . (3.6)
Untuk memperoleh debit, nilai kecepatan kemudian dikalikan dengan luas saluran (A) flume yang berbentuk persegi panjang dengan tinggi air (besarnya bergantung debit yang terjadi) x lebar saluran selebar 0,3 m (tetap).
52
. . . (3.7)
Keterangan : Re = Reynold number
v = viskositas (m2/s)
h = panjang karakteristik (m)
V = kecepatan rata-rata aliran (m/s)
Dimana v adalah kekentalan kinematik yang didefinisikan sebagai :
. . . (3.8)
Keterangan :
( )
Menurut Robert J Kodoatie perubahan kekentalan kinematik terhadap temperatur dapat diperkirakan dengan persamaan berikut ini :
[ ] . . .
(3.9)
Penentuan tipe aliran dapat didasarkan pada nilai angka Froude Fr, yang mempunyai bentuk persamaan sebagai berikut :
√ . . . (3.10)
Dimana :
V = kecepatan aliran (m/s)
g = gravitasi (m2/s)
53
Semua data pengujian yang sudah terhimpun akan dianalisis dengan metode statistik, diantaranya rerata dan analisis regresi.
1. Rerata
Rerata merupakan suatu bilangan yang mewakili sekumpulan bilangan. Rumus untuk mencari rerata adalah sebagai berikut :
̅
Dimana : xn = Data
n = Jumlah data
2. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk menentukan sifat–sifat dan kekuatan hubungan antara dua variabel serta memprediksi nilai dari suatu variabel yang belum diketahui dengan didasarkan pada observasi masa lalu terhadap variabel tersebut dan variabel-variabel lainnya Levin & Rubin (1998) (dalam Sarwono J, 2013). Keterkaitan kuat (korelasi) antara dua variabel yang pada penelitian ini adalah variabel kecepatan (X) dengan debit aliran (Y).
Variabel X
V
ar
ia
be
l
54
Gambar 3.28 Contoh scatter plot program (Sumber : Wijaya R, 2012
Rumus regresi menurut Rahmat Wijaya :
Y’ = a + bX . . . (3.12) Dimana :
Y’ = Prediksi Y berdasarkan pengujian dengan X
a = Titik potong Y, nilai perkiraan saat X = 0
b = Kemiringan garis atau perubahan rata-rata pada Y’ untuk setiap satu unit perubahan naik turun pada variabel X X = Variabel X
Di dapat nilai a dan b diperoleh dari rumus (Wijaya R, 2012) :
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan
Adapun simpulan dari penelitian ini adalah :
1. Konsentrasi angkutan gelas plastik pada penelitian ini hingga 0,5450 %. Sampai nilai konsentrasi ini, angkutan gelas plastik berpengaruh signifikan terhadap kecepatan aliran pada debit yang kurang dari 4,368 lt/s berdasarkan analisa statisik pada penelitian yang telah dilakukan dengan alat circulating flume di laboratorium hidarulika FPTK UPI.
2. Selain mempengaruhi nilai kecepatan, adanya penambahan material gelas plastik dalam suatu saluran terbuka juga menyebabkan terjadinya perubahan kedalaman aliran dan perbedaan bentuk distribusi kecepatan aliran.
3. Terdapat perbedaan kecepatan saat dasar saluran licin dan berpasir, hal ini terjadi karena adanya perbedaan angka kekasaran. Semakin besarnya angka kekasaran, maka nilai kecepatan akan semakin kecil. Perbedaan nilai kecepatan saat dasar saluran licin dan pasir pada penelitian ini mencapai 4,76 %.
5.2 Rekomendasi
Untuk calon peneliti yang tertarik dengan tema penelitian ini, penulis memberikan sara dan rekomendasi :
1. Jumlah pengambilan sampel diperbanyak seperti banyaknya running, menambah variabel kemiringan dan debit aliran
2. Menggunakan jumlah konsentrasi yang lebih banyak agar pengaruh angkutan lebih terlihat.
3. Bisa dilakukan dengan menggunakan air berkonsentrat sedimen agar mendekati pada saluran drainase yang ada di alam.
4. Dapat dilakukan dengan bentuk saluran berkelok atau berbeda ketinggian. 5. Hendaknya setiap selesai running langsung melakukan analisis agar saat
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Eugine. (2013). Discharge of a river. [Online]. Diakses dari:
http://sageography.myschoolstuff.co.za/geogwiki/grade- 12caps/geomorphology/drainage-systems-in-south-africa/discharge-of-a-river/
Chow, Ven te. (1997). Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta : Erlangga. D. C, Wiggert. (1991). Mechanics of Fluids. Prentice Hall International.
Eriksen, M. (2014). 269.000 Ton Polusi Plastik Mengambang di Lautan. Jurnal Plos One. Five Gyres Institute.
Harseno, E. (2007). Studi Eksperimental Aliran Berubah Beraturan Pada Saluran Terbuka Bentuk Prismatis. Jurnal Ilmiah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKRIM Yogyakarta.
Ikhsan, Chayono. . Pengaruh Variasi Debit Air Terhadap Laju Bed Load Pada Saluran Terbuka Dengan Pola Aliran Steady Flow. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS Surakarta.
Kodoatie, Robert J. (2009). Hidrolika Terapan Aliran Pada Saluran Terbuka dan Pipa Edisi Revisi. Yogyakarta : ANDI.
Kodoatie, Robert J. (2013). Rekayasa dan Manajemen Banjir Kota. Yogyakarta : ANDI.
Nasution, Andi Hakim. (1988). Metode Statistik untuk Penarikan Kesimpulan. Jakarta : PT. Gramedia.
Oktaviana, Heryna. (2008). Pengaruh Kontraksi Penamapang Saluran Terbuka. (Tugas Akhir). Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai. Pikiran Rakyat Online.
Rachmansyah. (2009). Pengaruh Perubahan Kekasaran Manning Terhadap Perencanaan Penampang Ekonomis Saluran Terbuka Berbentuk Trapesium. (Tugas Akhir) Departemen Teknik Sipil Universitas Bina Nusantara.
Raju, Rangga. (1986). Aliran Melalui Saluran Terbuka. Surabaya : Erlangga. Rofiul Jamiah, Novie. (2013). Pengaruh Material Plastik Terhadap Laju Alir
Rizmaza, Eka. (2008). Gerusan yang Terjadi di Sekitar Abutment Bersayap pada Jembatan. (Tugas Akhir) Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. Saidin, Miftahus. (2012). Sedimentation Profile on The River. (Tugas Akhir)
Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Sartika. (2009). Debit Air Pada Saluran Terbuka. Universitas Sriwijaya.
Setiawan, Feri. (2013). Menentukan Debit, Volume dan Waktu. [Online]. Diakses dari feriiiiiii.blogspot.com/2013/10/menentukan-debit-volume-dan-waktu.html?m=1
SNI 03 – 6388 – 2000 Mengenai Spesifikasi Agregat Tanah Lapis Pondasi Bawah, Lapis Pondasi dan Lapis Permukaan.
SNI 19 – 2454 – 1991 Mengenai Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta.
Syajan F. (2013). Penanganan Sampah di Kota Bandung. (Skripsi) Universitas Komputer Indonesia.
. (2015). Plastik. [Online]. Diakses dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik.
Tobing, Ade Khairani. (2010). Studi Kecepatan Jatuh Sedimen di Pantai Berlumpur. (Tugas Akhir) Universitas Sumatera Utara.
Triatmodjo, Bambang. (1993). Hidraulika II. Yogyakarta : Beta Offset.