• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU PKN SMA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU PKN SMA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

,

IUfBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEP ALA SEKOLAH DAN MOTIV ASI

BERPRES'fASI DENGAN KINERJA GURU

PKn

SMA

DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

TESIS

tDin.ju¥n fjuM

:M.~

.sa/idi

Sat:u Sya:mt

V~!Memperouli

qeW.r

!Mo,gister~n

~m

Stutfi ftLm.ini.stmsi

t;PeJrtf'~a

PASCASARJANA

(2)

,

IUfBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEP ALA SEKOLAH DAN MOTIV ASI

BERPRES'fASI DENGAN KINERJA GURU

PKn

SMA

DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

TESIS

tDin.ju¥n fjuM

:M.~

.sa/idi

Sat:u Sya:mt

V~!Memperouli

qeW.r

!Mo,gister~n

~m

Stutfi ftLm.ini.stmsi

t;PeJrtf'~a

PASCASARJANA

(3)

Pembimbing I

TESIS

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DAN MOTIV ASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA

GURU PKn SMA DI KABUPATEN

SERDANG BEDAGAI

Disusun dan Diajukan Oleh:

YEDDI EFENDI SIPA YUNG

NIM.

071188130022

Tesis Dipertahankan di Hadapan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal16 Desember 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah satu Syarat untuk Memperoleh Gelar MagiSter Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Menyetujui,

Tim Pembimbing

Medan, 16 Desember 2011

~-Prof. Dr. H.Syaiful Sagala, M.Pd.

NIP.19580509199611 1 001

Ketua Program Studi

Administrasi Pendidikan

~

-

...

Prof. Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd

NIP.19580509199611 1 001

(4)

r

..

PERSETUJUAN DEW AN PEN GUn UnAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No. NAMA

1. Prof. Dr. H.Syaiful Sagala, M.Pd NIP.195805091986111 001 ( Pembimbing I )

TANDA TANGAN

2. Prof. DianArmanto, M.Pd, M.A, M.Sc, Ph.D • NIP.196310111988031 001

( Pembimbing ll)

3.

Dr. Sukarman Purba, M.Pd NIP.19620523198703l 002 (Penguji)

4. Dr. Zulkitli Matondang, M.Si NIP.l9680713199303l 003 (Penguji)

5. Dr. Arif Rahman, M.Pd NIP.19660412199203 l 001 (Penguji)

--··---·_{_

afl)

__

..

_

Nama Mahasiswa : Y eddi Efendi Sipayung

NIM :071188130022

(5)

)

f

r

ABSTRAK

Yeddi Efendi Sipayung, 071188130042. Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai. Tesis: Program Pascasrujana Universitas Negeri Medan. 2011.

Tujuan penelitian

ini

adalah untuk mengetahui besarnya: (I) hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinelja guru PKn, (2) hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinelja guru PKn, dan (3} wdvmlgUl. antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinelja guru PK.n. Populasi penelitian ini adalah seluruh

guru PK.n SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Serdang Bedagai yang tersebar di 47 sekolah dengan jumlah 63 orang,

dan

semua populasi ditentukan menjadi sampel penelitian (total sampling). Metode penelitian ini adalah ~

i.f.niJL

survey dengan pola kajian korelasi. lnstrumen penelitian ini adalah angket dengan model skala Likert. Teknik · analisis y&ng digunakari adalah teknik korelasi, regresi sederbana dan regresi ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah

denwm·

Jr.inftrift.

guru PK.n, dengan koefisien korelasi 0.567 dan koefisien determinasi sebesar 0.321, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan mencapai 18.18%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan kinelja guru PK.n dengan koefisien korelasi 0.631, dan koefisien determinasi sebesar 0.398, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan ~ 'Ut!W'~.

dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinelja guru

PK.n dengan koefisien korelasi 0.687 dan koefisien determinasi sebesar 0.4 71. Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan basil penelitian

ini

adalah: I) kepala sekolah harus melakukan pengemban~ diri dan melakukan inovasi dalam organisasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan memimpinnya sehingga sekolah yang dipimpinnya kondusif dan tercipta suasana yang menyenangkan bagi para guru, 2) guru barns numingkatkan liMiQWI.;
(6)

...

ABSTRACT

Yeddi Efendi Sipay1111g, 071188130042. The Relationship of Head Master Managerial Style and The Motivation To Get Good Achievement With PKn Teachers Performance

cif

Senior High School in Serdang Bedagai Regency. Thesis, Post Graduate Studies. Medan State University, 20I I.

The objectives of this research are to know (1) the relationship between headmaster managerial style with PKn teachers performance, (2) the relationship between good motivation to get good achievement with PKn Teachers Performance and (3) the relationship between headmaster managerial style and motivation to get good achievement altogether with PKn teachers performance. The popull.uWn was all PKn teachers in state and private senior high school in Serdang Bedagai regency in 47 schools for 63 persons. And all population were tal«tn as the sample (total sampling). The method of the research was quantitative wiflt S"ttT"YMY using correlation study pattern. The instrument of the research was questionnaire using Likert scale model. Analysis techniques used was co"elation technique, simple regression and multiple regression.

The results of research showed that (1) there was the relationship between headmaster managerial style with PKn teachers performance with co"elation coefficient for 0.567 and determination coefficient for 0.32I, whereas the effective contribution given reached for 18. I 8%, (2)there was positive and significant relationship between good motivation to get good achievement with PKn Teachers Performance with correlation coefficient 0.631 and determination coefficient for 0.398, whereas the effective contribution given reached for 28.96% and (3) there was positive and significant relationship between headmaster managerkJJ style and motivation to get good achievement altogether with PKn teachers performance with coefficient correlation 0.687 and determination coefficient for 0.47 I.

(7)

,.

KA TA PENGANT AR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat, rahmat, kemurahan dan karuniaNya yang melimpah kepada penulis sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Terwujudnya tesis ini tidak terlepas dari partisipasi berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besamya kepada:

1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada program Pascasarjana selamaini.

2. Bapak Prof.

Dr.

H. Syaiful Sagala, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.A, M.Sc, Ph.D, sebagai Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan araban dan bantuan dalam penyelesaian tesis ini.

3. Bapak Direktlir, Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris, Bapak/Ibu Dosen serta Pegawai Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan memberikan pelayanan kepada penulis selama mef!iadi mahasiswa.

4. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai yang telah memberikan izin belajar dan izin penelitian bagi penulis.

(8)

,

6. Bapak/Ibu Kepala Sekolah serta seluruh

guru

PKn SMA Negeri dan Swasta se

Kabupaten Serdang Bedagai yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian ini.

7. Bapak Dr. Sukarman Purba, M.Pd. dan Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si dan Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd sebagai dosen penguji; serta Bapak Drs. Yasaratodo Wau, M.Pd yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis.

8. Bapak Drs. Bonaraja

Purba.

M.Si yang telah banyak rnernbantu penulis secara moril dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan data dalam penyusunan tesis selama ini.

9. Ternan-ternan mahasiswa yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. 10. Isteri terkasih dan putra-putri tersayang yang telah ban yak rnemberikan doa

dan

dorongan moril, dengan tabah dan ikhlas menunggu serta mengorbankan waktu kebersamaan keluarga selama penulis rnenjadi mahasiswa.

Akhirnya semoga sernua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah rnernberikan kontribusi terhadap penyelesaian pendidikan dan penyusunan tesis ini, rnendapat Iimpahan berkat dan rahmat dari Tuhan Yang MahaEsa.

Medan, 17 Desember 20 II Penulis,

(9)

DAFTARISI

Hal am an ABSTRAK ... f

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFT AR lSI... v

DAFTAR TABEL ... Vll

DAFT AR GAMBAR ... viii

DAFT AR LAMP IRAN ... ... ... .... ... ix

DAB I PENDAHULUAN ... .

A. Latar Belakang Masalah ... .

B. Identifikasi Masalah ... ... ... .. . ... . . . ... ... .. ... .. .. .. 8 C. Batasan Masalah ... ... ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9 E. Tujuan Penelitian... ... ... .. ... I 0

F. Manfaat Penelitian... ... .. ... . ... ... ... ... . . . .... ... . . ... . I 0 DAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN ... 11 A. K~ian Teoretis ... ... II

(10)

B. Penelitian Relevan... 36

C. Kerangka Berpikir ... 38

D. Hipotesis Penelitian... ... 41

DAB Ill METODOLOGI PENELITIAN ... 43

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 43

B. Jenis Penelitian... 43

C. Populasi dan Santpel ... ... ... 44

D. Metode dan Rancangan Penelitian ... 44

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 46

F. Swnber Data ... 47

G. Teknik Pengumpulan Data ... 48

H. Ujicoba Instrwnen ... ... ... .... ... ... 50

I. Teknik Analisis Data ... 51

DAB IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Deskripsi Data dan Tingkat KecenderunganVariabel... ... 55

..

B. Uji Persyaratan Anal isis... 62

C. Pengujian Hipotesis Penelitian.. ... .. .. ... ... ... ... . 72

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

E. Keterbatasan Penelitian ... .... ... ... ... ... ... ... ... .. 82

DAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... ... 84

A. Simpulan... ... ... . . ... ... ... .. ... ... ... 84

B. Implikasi ... ... ... ... ... ... 85

C. Saran ... 87

(11)

...

DAFT AR TABEL

[image:11.524.36.479.51.640.2]

Hal am an

Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Tentang Gaya Kepemimpinan ... 49

Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Tentang Motivasi Berprestasi ... 49

Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Tentang Kinetja Guru... 50

Tabel4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan ... 55

Tabel 4.2. Analisis Tingkat Kecenderungan Gaya Kepemimpinan ... 57

Tabel4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Berprestasi ... 58

Tabel 4.4. Analisis Tingkat Kecenderungan Motivasi Berprestasi ... ... 59

Tabel4.5. Distribusi Frekuensi Variabel Kinetja Guru... 60

Tabel 4.6. Analisis Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru... 62

Tabel4.7. Uji Multikolinearitas Menggunakan Uji Pearson Correlation... 66

Tabel 4.8. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas An tara X 1 dan Y ... 69

Tabel4.9. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X2 dan Y... 71

Tabel 4.1 0. Koefisien Korelasi Pearson Antar V ariabel Penelitian ... 72

Tabel4.11. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X1 dengan Y... 73

Tabel4.12. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X2 dengan Y... 75

Tabe14.13. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X1 dan X2 dengan Y ... 76

(12)

DAFfAR GAMBAR

[image:12.516.51.475.57.622.2]

Halaman

Gambar 1.1. Analisis Rendahnya Produktivitas Kerja... 5

Gambar2.1. Model Teori Kepuasan tentang Motivasi. ... 31

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian... 45

Gambar 4.1. Histogram Distribusi Skor V ariabel Gaya Kepemimpinan ... . 56

Gambar 4.2. Histogram Distribusi Skor Variabel Motivasi Berprestasi .... 59

Gambar 4.3. Histogram Distribusi Skor Variabel Kinerja Guru... 61

Gambar 4.4. Scartterplot Nonnalitas Kinerja Guru ... 63

Gambar 4.5. Scartterplot Nonnalitas Motivasi Berprestasi ... 63

Gam bar 4.6. Scartterplot Nonnalitas Gaya Kepemimpinan . ... ... ... .. . ... 64

Gambar 4.7. Uji Heterokedastisitas ... 65

Gam bar 4.8. Uji Linearitas Untuk V ariabel Gaya Kepemimpinan ... 68

Gambar 4.9. Uji Linearitas Untuk Variabel Motivasi Berprestasi ... 70

(13)

DAYf AR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1) . ... . . ... 92

Lampi ran 2. Angket Motivasi Berprestasi (X2) ... ... 94

Lampiran 3. Angket Kinerja Guru (Y) ... 96

Lampiran 4. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan ... 98

Lampiran 5. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Berprestasi ... ~ ... 99

Lampiran 6. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Guru ... 100

Lampiran 7. Data Induk Penelitian ... ... ... .. .... ... .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. 1 0 I Lamp iran 8. Deskripsi Data Penelitian... ... I 03 Lampiran 9. ldentifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... I 06 Lampiran 10. Uji Normalitas Data Penelitian ... 109

Lampiran 11. Uji Heteroskedastisitas Data Penelitian... 112

Lampiran 12. Uji Multikolinearitas ... 113

Lampiran 13. Uji Linearitas dan Keberartian Garis Regressi ... 114

Lampiran 14. Analisis Regressi Linear Sederhana ... 116

Lampiran 15. Analisis Regressi Linear Berganda ... 120

(14)

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Dewasa ini yang masih menjadi bahan pembicaraan hangat di bidang pen-didikan adalah masalah mutu atau kualitas penpen-didikan. Dalam bidang penpen-didikan, yang dimaksud dengan mutu memiliki pengertian sesuai dengan makna yang terkandung dalam siklus pembelajaran. Beberapa kata kunci pengertian mutu, yaitu: sesuai standar (fitness to standard), sesuai penggunaan pasar/pelanggan

(fitness to use), sesuai perkembangan kebutuhan (fitness to latent requirements),

dan sesuai lingkungan global (fitness to global environmental requirements)

(Ibrahim, 2000:6-10). Adapun yang dimaksud mutu sesuai dengan standar, yaitu jika salah satu aspek dalam pengelolaan pendidikan itu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Garvin seperti dikutip Gaspersz mendefinisikan delapan dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis

karakteristik

suatu mutu, yaitu: (1} kineJ:ja (performance), (2) feature, (3) kehandalan (reliability), (4) konfinnasi

(cof(ormance), (5) dwability, (6) kompetensi pelayanan (servitability), (1)

estetika

(aestetics), dan (8) kualitas yang dipersepsikan pelanggan yang bersifat subjektif (Gaspersz, 1997:35-36).

Dalam pandangan masyarakat umum sering dijumpai bahwa mutu sekolah

(15)

..

2

kualitas pendidikan fonnal di sekolah. perlu kiranya melihat pendidikan fonnal di

sekolah sebagai suatu sistem. Selanjutnya mutu sistem tergantung pada mutu

komponen yang membentuk sistem, serta proses yang berlangsung hingga

membuahkan basil.

Pemerintah bersama para ahli dan pengamat pendidikan telah berusaha untuk. lebih meningkatkan mutu pendidikan dengan serangkaian program yang

diawali oleh kegiatan seminar, lokakarya dan pelatihan-pelatihan, baik dalam hal

pemantapan materi, sistematisasi

kurikulurn,

peningkatan kompetensi dan

taraf

hidup pendidik, kelengkapan

sarana

prasarana dan peningkatan motivasi belajar

bagi siswa-siswi. Dari berbagai segi yang menjadi faktor peningkatan mutu

pendidikan tersebut, salah satu hal yang penting mer!iadi _perhatian kita semua

adalah berkaitan dengan kompetensi tenaga pendidik (guru).

Sel~utnya menurut Raka Joni (dalam Suyanto dan Hisyam, 2000:78-79) ada tiga jenis kompetensi guru, yaitu: (1) kompetensi profesional; memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan

menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang

diselenggarakannya; (2) kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi,

baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas; (3) kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. Dengan

demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang

meqjalankan peran: ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri

handayani.

(16)

3 jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung

dari

setiap

jenis kompetensi, sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi peran kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personil (guru dan pegawai), terutama meningkatkan kompetensi profesional guru. Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional guru df sini,

tidak

hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya.

Dalam meningkatkan mutu guru, salah satu usaha adalah meningkatkan kinetja guru dalam pelaksanaan tugasnya. Hal ini dinyatakan karena kunci utama keberhasilan pendidikan dan faktor penentu adalah guru yang bennutu. Setiap mutu dan keberhasilan guru selalu dipertanyakan melalui tindakan

dan

perlakuan guru yang dirasakan baik di sekolah maupun di masyarakat sekitamya.

Kinerja guru merupakan suatu prestasi atau basil ketja dari seseorang guru setelah melakukan profesional dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan tolak ukur

dari

keberhasilan jabatannya. Dengan kinetja guru yang baik, maka
(17)

4

keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, artinya kinetja dikatakan baik atau sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Seseorang guru dengan tingkat kepuasan ketja yang tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terbadap pekerjaannya dan seorang guru yang tidak puas terhadap kinet}anya akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap peketjaannya. Jika

guru

merasa puas terbadap perlakuan yang diterimanya di tempat ketja, maka guru akan bersemangat untuk beketja sebagaimana yang diharapkan dan

berusaha

meningkatkan prestasi kerjanya.

Tinggi rendahnya kinetja

guru

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara umum dapat digolongkan kepada dua hal, yaitu: faktor internal dan faktor ekstemal. Faktor internal adalah perangkat pribadi seorang guru baik secara fisik dan psikis, sedangkan faktor ekstemal adalah seluruh lingkungan yang ada di sekitar guru tersebut. Arikunto (1990:43) mengemukakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi kinetja seorang guru, yaitu pertama, faktor internal yang

terdiri

dari sikap berkomunikasi, kemampuan manajemen, minat dan keinginan,

intelegensi, intelektual, motivasi, dorongan dan kepribadian, jati diri. Kedua, faktor ekstemal terdiri dari sarana dan prasarana, intensif atau gaji guru, suasana ketja dan lingkungan ketja. Mangkunegara (2007:15) lebih lanjut menjelaskan bahwa faktor yang dapat niempengaruhi kinetja lebih khusus adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Faktor kemampuan

terdiri

dari pengetahuan dan keterampilan, sedangkan motivasi merupakan suatu sikap terhadap situasi kerja.
(18)

..:

5

rendahnya produktivitas kerja orang-orang yang ada di dalamnya, tennasuk pemimpin

dan

bawahannya. Maksudnya, bahwa faktor yang utama adalah produktivitas yang rendah sehingga mengakibatkan rendahnya prestasi dan kineJja. Berkaitan dengan hal tersebut dapat disebutkan

bahwa

hila kinerja guru

PKn

rendah, maka salah satu penyebabnya adalah rendahnya motivasi berprestasi dan gaya kepemimpinan kepala sekolah sehingga produktivitas guru-guru tersebut menjadi rendah. Sugiyono menggambarkan hubungan tersebut dalam diagram berikut

ini:

Sistem promosi

r

Keterikatan anggota

dalam organisasi informal

f-+

Motivasi

f-+

Penampilan

H

Pruduktivitas

Hubungan sosial dalam pekerjaan

Tata numg dalam pekerjaan

Gambar 1.1 Analisis Rendahnya Produktivitas Kerja

Deskripsi basil analisis Sugiyono terhadap lembaga pendidik811 seperti tampak pada gambar

di

atas dapat tidak jauh berbeda dengan pendapat Arikunto (1990:44) sebelumnya. Di samping itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja [image:18.527.52.473.90.459.2]
(19)

6

(pendidik); (2) manajer; (3) administrator; (4) supervisor (penyelia); (5) leader

(pemimpin); (6) pencipta iklim kelja; dan {7) wirausahawan.

Sehubungan dengan 7 (tujuh) peran kepala sekolah di atas, bahwa salah satu unsur utama dari kepala sekolah dalam meningkatkan kinelja guru, dapat dinilai dari gaya kepemimpinannya sebagai manajer dan pemimpin di sekolah yang dipimpinnya. Sebagai manajer, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi dan memberikan ruang kreatifitas melalui penghargaan secara pribadi, kompetisi, partisipasi, kebanggaan atau kepuasaan dan materi. Sebagai manajer, kepala sekolah pada hakikatnya selalu dituntut untuk mengetahui atau menebak kebutuhan (need), keinginan (want), dan harapan (expectation) guru-guru agar kinelja mereka dapat meningkat sekaligus memberikan hasil dan mutu pendidikan yangbaik.

Sebagai pemimpin, kepala sekolah mestinya dapat menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus mendorong peningkatan kompetensi guru. Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi

pada

sumber daya manusia Dalam rangka meningkatkan kompetensi

guru,

(20)

7 percaya diri; (3) tanggungjawab; (4) berani mengambil resiko dan keputusan; (5) berjiwa besar; (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan (Mulyasa, 2003).

Selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dalam memberikan pelayanan proses pembelajaran di sekolahnya masing-maSing. Sebab, tingginya kompetensi seorang guru menandakan bahwa ia sanggup atau mampu untuk memberikan kontribusi efektif terbadap keberbasilan tujuan pendidikan. Dengan kemampuan dan profesionalitasnya, guru akan melaksanakan tanggungjawabnya sebagai pendidik dengan penuh dedikasi dan kinetja yang baik. Dengan kinerja yang baik itu pula seorang guru dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan.

Menurut Suryadi (200 1 ), bahwa guru yang memiliki kinerja yang baik maka itulah yang disebut dengan guru profesional yang dicita-citakan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, telah tergambar secara utuh dan detail bahwa mutu pendidikan dapat tercapai salah satunya melalui kinetja guru yang baik. Kinerja tersebut berasal dari guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi, sedangkan penguasaan kompetensi ini tidak terlepas dari gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru-guru yang dipimpinnya.

Sehubungan dengan sistematisasi argumentasi di atas, peneliti tertarik untuk melihat hubungannya dengan kinerja guru-guru PKn di SMA yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru masing-masing berdampak positif atau sebaliknya terhadap kinetja guru-guru PKn tersebut. Hal ini menarik untuk diteliti karena

(21)

8 mungkin saja sebagai akibat dari adanya pengaruh perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah

dan

motivasi berprestasi

guru

itu sendiri, termasuk basil

pendidikan yang digambarkan sebagai mutu pendidikan antara masing-masing sekolah berbeda-beda.

Berdasarkan kenyataan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang "Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai".

B. Identiflkasi .Masalab

Salah satu faktor yang turut menentukan mutu pendidikan nasional adalah kinelja guru yang tinggi dan baik, sedangkan kinerja ini dapat tumbuh dan berkembang hila diimpuls ( didorong) oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi para guru. Sebaliknya, jika kinerja guru tersebut rendah maka mutu pendidikan tidak akan tercapai secara optimal.Oleh sebab itu, masalah yang teridentifikasikan dalam penelitian ini adalah seputar faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru PKn dalam menyelenggarakan proses belajar dan pembelajaran. Masalah yang berkaitan dengan kinerja guru itu adalah: (1) rendahnya mutu pendidikan nasional, tennasuk basil nilai mata pelajaran PKn; (2) rendahnya kinerja para guru PKn dalam mengajar; (3) tidak tepatnya gaya kepemimpinan kepala sekolah; (4) rendahnya tingkat motivasi berprestasi guru-guru

(22)

9

C.

Batasan Masalab

Untuk meneliti hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan

motivasi berprestasi terhadap kinerja guru ini memiliki banyak variabel yang

harus diperhatikan, misalnya jenis kompetensi yang harus dimiliki guru, peran dan

tanggungjawab kepala sekolah, budayanya dan dari segi daerahnya, sehingga di sini perlu peneliti membatasi masalahnya.

Lingkup penelitian ini dibatasi pada kinerja guru dengan faktor-faktor

yang mempengaruhinya yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi

berprestasi guru.

D. Rumusan Masalab

Setelah dilakukan identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah utama dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan di bawah ini:

1. Apakah terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan

kinetja gwu PKn SMA eli Kabupaten Serdang Bedagai?

2. Apakah terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru

PK.n SMA di Kabupaten Serdang Bedagai?

3. Apakah terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan

motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja guru PKn SMA di

(23)

..

10

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui besamya hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja

guru

PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara nioiivasi berprestasi dengan kinerja guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Untuk mengetahui besamya hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja guru

PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian

ini

diharapkan dapat bennanfaat secara teoritis dan praktis: 1. Manfaat secara teoritis

a. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan

khazanah ilmu pengetahuan mengenai peningkatan kinerja guru.

b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang variabel yang sama dengan penelitian ini.

2. Manfaat secara praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai dan bahan evaluasi tentang kinerja

guru.

b. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SMA Negeri dan Swasta dalam memberikan evaluasi tentang gaya memimpin

guru-guru.

(24)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan basil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka

dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi yang si,gn.ifikan

terbadap kinetja guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal

ini

berarti semakin baik gaya kepemimpinan kepala sekolah maka semakin tinggi

pula kinetja guru di sekolah yang dipimpinnya tersebut. Dari basil temuan

penelitian, gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan sumbangan yang

cukup berarti terhadap kinerja guru. Selain itu gaya kepemimpinan kepala

sekolah sudah cenderung tinggi, namun masib diperlukan upaya-upaya dari

berbagai pihak untuk meningkatkannya agar menjadi kategori sangat tinggi.

2. Motivasi berprestasi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinetja

guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini berarti semakin baik

motivasi berprestasi dari seorang guru maka semakin tinggi pula kinetja guru

tersebut. Dari temuan basil penelitian, motivasi berprestasi para guru PKn ini

memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap kinetja guru. Selain itu

motivasi berprestasi guru PKn sudah cenderung tinggi, namun masih tetap

(25)

85

3. Motivasi berprestasi dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinetja guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini berarti bahwa motivasi untuk berprestasi dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sarna mempunyai hubungan yang kuat dan memberikan kontribusi yang besar untuk meningkatkan kinerja

guru.

B. lmplikasi.

1. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah

Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah 0.567 berarti ada hubungan diantara Variabel (X,) dan variabel (Y) tetapi hubungannya belum kuat. Hal ini terjadi berdasarkan temuan basil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah sudah baik dan telah sesuai dengan profesinya, kepala sekolah dan guru hendaknya sudah mulai memiliki kesadaran untuk bekerja sama dengan ternan sejawat, anak didik juga hendaknya diperhatikan secara khusus. Guru pada umurnnya sudah mengerjakan pekerjaan di sekolah dan pekerjaan juga diselesaikan dengan baik sebelum mereka pulang. Supaya kinetja guru lebih baik maka Kepala Sekolah

(26)

86

bidang studinya rnasing-masing atau bergantian sesuai dengan rnateri pokok yang dibahas pada rnata pelajaran PKn yang telah terjadwal oleh pimpinan guru PKn SMA di Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Motivasi Berprestasi

Hasil yang diperoleh dari penelitian rnenunjukkan bahwa korelasi antara variable rnotivasi berprestasi (X2) dengan kinerja guru (Y) sebesar 0.631 berarti ada hubungan kuat

ini

rnenunjukkan adanya hubungan positif dan signiflkan antara rnotivasi berprestasi dengan kinerja guru. Hal ini terjadi karena guru pada urnurnnya sudah berusaha unggul, berusaha untuk berhasil, rnenyukai tantangan dan menerima tanggung jawab untuk sukses narnun cara penyelesaian tugas belum baik. Hal ini terjadi karena kepala sekolah percaya begitu s~ia deqgan kinerja guru. Dianggapnya guru adalah tenaga profesional yang melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Karena kepala sekolah percaya begitu saja maka akhimya kinerja guru belum sernpurna sesuai dengan yang diharapkan. Berhubung penyelesaian tugas belum baik, rnaka cara memperbaikinya adalah
(27)

87

3.Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Guru

Hasil yang diperoleh

dari

penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah 0.687 berarti ada hubungan diantara Variabel (XI) dan Variabel (X2) secara bersama-sama dengan variabel (Y) dan hubungannya tennasuk cukup

kuat.

Hal

ini

terjadi berdasarkan temuan basil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah sudah baik dan telah sesuai dengan profes~a,

kepala sekolah dan guru hendaknya sudah mulai memiliki kesadaran untuk bekerja sama dengan ternan sejawat. Agar peningkatan kinerja guru terus berlangsung secara kontiniu di sekolah, perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain dengan melakukan penataran atau penyegaran bagi para kepala sekolah

agar

tetap memiliki visi tentang kualitas dan komitmen terhadap perbaikan mutu. Selain itu kepala sekolah dianjurkan untuk membentuk kelompok kerja guru yang aktif dan senantias berupaya membangun mekanisme kerja yang sejuk dan kondusif bagi para guru agar muncul sikap, tanggung jawab dan keinginan sukses serta prakarsa

dari

para guru yang secara keseluruhan

akan

meningkatkan kineda guru di sekolah.

C. Saran

(28)

88

I. Kepala sekolah harus melakukan pengembangan diri dan melakukan inovasi

dalam organisasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan memimpinnya

sehingga sekolah yang dipimpinnya kondusif dan tercipta suasana yang

menyenangkan bagi para guru.

2. Guru harus meningkatkan motivasi berprestasi dengan mendalami dan

membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan profesionalisme guru.

3. Guru harus berupaya meningkatkan kemampuan diri pada posisi yang

profesional yaitu sebelum mengajar harus mempersiapkan bahan

pembelajaran, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun mempersiapkan

mental

guru

itu sendiri sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi aktif dan

menarik perhatian siswa agar namanya menjadi harum, baik di sekolah dan di

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafaruddin. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta: BPFE.

Alimuddin. (2005). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengawas Daerah Kota Makassar. Tesis: Program Pascasarjana

UNHAS.

Ananda, M.Sofa. (2010). "Hubungan Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru Di SMK Rayon 02 Medan ". Tesis : Universitas Negeri Medan.

Anthony, William P., K. Michele Kacmar and Pamela L. Perrewe. (2001). Human Resources Management: A Strategic Approach. The Dryden Press.

Arikunto, S. (1990). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Grafindo Persada.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktelc. Jakarta: Rineka Cipta.

As'ad, Mob. (2000). Psikologi lndustri: Seri Sumber Daya Manusia. Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty.

Budi Wiyon, Bambang. (2000). Gaya Kepemimpinan Kepala Selwlah dan Semangat Kerja Guru dalam Melaksanakan Tugas Jabatan di Sekolah Dasar. (abstrak) Ilmu Pendidikan: Jumal Filsafat, Teori, dan Praktik Kependidikan. Universitas Negeri Malang. (Accessed, 3 Juni 2011).

Depdiknas. (2003). Pedoman Pelatihan Peningkatan Kualitas Profesional Guru Sekolah Menengah. Jakarta : Ditjen Dikdasmen.

Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Kepala Selwlah TK,SD, SMP, SMA, SMK & SLB. Jakarta: BP. Cipta Karya

Fred, R. David. (2010). Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat

Gibson, dkk. (1997). Organiations: Behavior, Structure & Process, Texas: Bussiness Publications.

(30)

90

Handoko, Hani. (1995). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Hoy, Wayne K., and Miskel, Cecil G. (1978). Education Administration: Theory, Research, and Practice, New York: Random House, Ic.

Ibrahim, Buddy .. (2000). Total Quality Management: Panduan untuk Menghadapi Persaingan Global. Jakarta: Djambatan.

lrawan, dkk. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: STIA LAN Press.

Jerome, PaulJ. (1994). Mengevaluasi Kinerja Karyawan, Jakarta: Lembaga Manajemen PPM.

Koontz, O'Donnell dan Weihrich .(1986). lntisari Manajemen. Jakarta: Bina Aksara.

Luthans, Fred. (1995). Perilaku Organisasi, Terjemahan, Yogjakarta: Perpustakaan Nasional.

Justin, Veronica. (2003). Pengaruh Karakteristik Penilaian Kinerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.Philips Electronics Indonesia. Tesis: Program Pascasarjana UHAMKA.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Permasahan Remaja, Bandung: Rusda Karya

Moleong, L. Y. (2001). Metode Pene/itian Kualitatif. Bandung: PT Penerbit Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2003). Standar Kompetensi Guru dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nasution, S. (1995). Berbagai Pendekatan Da/am Proses Be/ajar Dan Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Purba, Rismawati.(2005). Hubungan Motivasi Berprestasi dan Ilclim Kerja Dengan Kinerja Guru SMA di Kecamatan Medon Kota. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Rivai, Vetrizal. (2005). Kepemimpinan dan Peri/aku Organisasi, Jakarta: Grafindo Remaja.

(31)

91 Siagian, Sondang, P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Simanjuntak, Rivai.M. (2010). "Pengaruh Motivasi Berprestasi, Kecerdasan, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri Kabupaten Deli Serdang. Tesis: Universitas Negeri Medan.

Stoner, James A.F. (1996). Manajemen. Jakarta: Alfabeta

Sudjana. (2001). Penilaian Dalam Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Fallah Production.

Sudjana (2002). Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suryadi, Ace dan Tilaar, H.A.R. (200 I). Ana/isis Kebijalcan Pendidilcan, Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Suyanto dan Djihad Hisyarn. (2000). Rejlelcsi dan Reformasi Pendidilcan Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta : Adi Cita.

Thoha, Miftah. (1996). Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Usman, M.U.(2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya Vincent Gaspersz, (1997). Membangun Tujuh Kebiasaan Kualitas, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Gambar

Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Tentang Gaya Kepemimpinan ........................ 49
Gambar 1.1. Analisis Rendahnya Produktivitas Kerja................................
Gambar 1.1 Analisis Rendahnya Produktivitas Kerja

Referensi

Dokumen terkait

4.2 Perubahan Sikap Warga Belajar Sebelum dan Sesudah Mengikuti Pelatihan Tata Rias Pengantin Sunda Putri di LPK Tisaga Caterias ...154.. Surat Keputusan Direktur Program

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sibling rivalry yang terjadi pada anak kembar yang berbeda jenis kelamin, faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya

Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

Pada Gambar 5 yang menunjukkan RMS pendidikan dasar, RMS yang dimiliki oleh Daerah Induk Kabupaten Tangerang mengalami tren sedikit meningkat, sedangkan untuk DOB

Persoalan yang sering muncul dalam pengaturan kewenangan bidang perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogyakarta & Kabupaten Sleman) adalah dalam

Demikian pula dengan hasil penelitian (Leary, 1983) yang menyatakan bahwa wanita memiliki skor yang lebih tinggi dalam pengukuran ketakuatan dalam situasi sosial dibanding

Mata kuliah ini membahas berbagai macam pengukuran,yaitu: pengukuran poligon sebagai kerangka peta, pengukuran detail situasi sebagai isi peta, perhitungan dan

[r]