• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Skin Prick Test pada Pasien Alergi di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel Periode Januari 2013-Desember 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Skin Prick Test pada Pasien Alergi di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel Periode Januari 2013-Desember 2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

GAMBARAN SKIN PRICK TEST PADA PASIEN ALERGI DI KLINIK ALERGI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JANUARI 2013 -

DESEMBER 2014

Danny Rasjiid Garna, 2016.

Pembimbing I : Johan Lucianus, dr., M.Si. Pembimbing II : July Ivone, dr.,MKK., MPd. Ked

Latar Belakang. Penyakit alergi merupakan kumpulan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Diperkirakan 10-20% penduduk pernah atau sedang menderita penyakit tersebut.

Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien alergi di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel periode Januari 2013 – Desember 2014 berdasarkan penyebab alergi, tanda klinis, usia, dan jenis kelamin Metode Penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medik pasien alergi.

Hasil Penelitian. Terdapat 206 pemeriksaan skin prick test (SPT) pada pasien alergi dengan insidensi tersering pada kelompok usia 31-40 tahun (22,33%), 64,54% adalah perempuan, 43,20% pasien dermatitis sebagai tanda klinik tersering, 70,59% pasien alergi terhadap tungau debu rumah (TDR) sebagai alergen lingkungan tersering, 24,84% pasien alergi terhadap udang sebagai alergen makanan tersering,

Simpulan. Pasien alergi dengan SPT positif tersering pada usia 31-40 tahun, perempuan, dermatitis merupakan tanda klinik utama. Alergen lingkungan tersering yang menyebabkan alergi adalah tungau debu rumah. Alergen makanan tersering yang menyebabkan alergi adalah udang.

(2)

v

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

DESCRIPTION OF SKIN PRICK TEST IN ALLERGIC PATIENT ON ALLERGICAL CLINIC IMMANUEL HOSPITAL FROM JANUARY 2013 -

DECEMBER2014

Danny Rasjiid Garna, 2016.

Tutor I : Johan Lucianus, dr., M.Si. Tutor II : July Ivone, dr.,MKK., MPd. Ked

Background. Allergy is a group of diseases that are common in the

community. An estimated 10-20% of the population had been or are suffering from the disease.

Objective. The purpose of this study was to find about the description of

allergic patient on Allergical Clinic Immanuel Hospital from January 2013– January 2014 based on allergen, clinical sign, age and gender

Methods. Descriptive Studies with retrospective data retrieval from allergical

patient medical record.

Result. There were 206 examination of skin prick test (SPT) in allergic patient

with the highest incidence was between 31-40 years old, 31-40 years (22.33%), 64.54% were women, 43.20% of patients with dermatitis as the major clinical signs, 70.59% of patients allergic to house dust mite as a common environmental allergens, 24.84% of patients allergic to shrimp as the most common food allergens,

Conclusion. Allergic patients with SPT positive common at the age of 31-40

years, women, Dermatitis as a major clinical signs. The most common environmental allergens that cause allergy was house dust mite. The most common food allergens that cause allergy was shrimp.

(3)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Landasan Teori ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Sistem Imun ... 5

2.1.1 Sistem Imun Nonspesifik ... 6

2.1.2 Sistem Imun Spesifik ... 7

2.2 Reaksi Hipersensitivitas ... 8

2.2.1 Reaksi Hipersensitivitas Tipe I ... 9

2.2.2 Reaksi Hipersensitivitas Tipe II ... 10

2.2.3 Reaksi Hipersensitivitas Tipe III ... 11

2.2.4 Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV ... 12

2.3 Alergi ... 13

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.6 Diagnosis ... 16

2.6.1 Catatan Diet Harian ... 17

2.6.2 Uji Eliminasi ... 17

2.6.3 Uji Kulit Skin Prick Test (SPT) ... 18

2.6.4 Tes Tempel ... 19

2.6.5 Serum IgE Total ... 20

2.6.6 IgE Spesifik... 20

2.6.7 Double-Blind Placebo Controlled Food Challenge (DBPCFC) ... 21

2.6.8 Tes Provokasi ... 22

2.7 Penatalaksanaan Alergi ... 23

BAB IIIBAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Bahan Penelitian ... 24

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Metode Penelitian ... 24

3.4 Penyajian Data ... 24

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 25

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1 Usia Pasien Alergi ... 27

4.2 Jenis Kelamin Pasien Alergi ... 28

4.3 Tanda Klinis ... 29

4.4 Gambaran Pasien Alergi Berdasarkan Penyebab ... 31

4.4.1 Alergen Lingkungan ... 31

4.4.2 Alergen Makanan ... 32

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.5 Reaksi Alergi yang Dapat Timbul Berdasarkan Jenis Alergi……….15

Tabel 4.1 Usia Pasien Alergi yang Dilakukan Pemeriksaan SPT di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel peridoe Januari 2013 –

Desember 2014………...27

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Pasien Alergi yang Dilakukan Pemeriksaan SPT di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel Periode Januari

2013 –Desember 2014………...28 Tabel 4.3 Tanda Klinis Pasien Alergi Dengan Pemeriksaan SPT di Klinik

Alergi Rumah Sakit Immanuel Periode Januari 2013 –

Desember 2014………...29

Tabel 4.4.1 Jumlah Kasus Berdasarkan Penyebab Alergen Lingkungan

di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel Periode Januari

2013 – Desember 2013………...31

Tabel 4.4.2 Jumlah Kasus Berdasarkan Penyebab Alergen Makanan

di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel Periode Januari

(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pembagian sistem imun………...………….………5

Gambar 2.2 Hipersensitivitas tipe 1………10

Gambar 2.3 Hipersensitivitas tipe 2 dan 3..……….………...11

Gambar 2.4 Hipersensitivitas tipe 4.……….………..12

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

1 masyarakat. Diperkirakan 10-20% penduduk pernah atau sedang menderita penyakit tersebut. Alergi sering mengenai organ saluran napas, kulit, dan saluran pencernaan (Tanjung & Yunihastuti, 2009).

Pemeriksaan Double-Blind, Placebo-Controlled Food Challenge (DBPCFC) dianggap sebagai gold standard pemeriksaan alergi, namun waktu yang dihabiskan, penggunaan bahan, dan kemungkinan terjadinya anafilaksis membuat dibutuhkan pemeriksaan yang lebih aman dan murah. Pemeriksaan In vivo seperti Skin Prick Test (SPT) dan Immunoglobulin E (IgE) spesifik adalah pemeriksaan

lini pertama untuk menilai sensitasi IgE (Baratawidjaja & Rengganis, 2009).

Tes kulit sebagai sarana penunjang diagnosis penyakit alergi, telah dilakukan

sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, karena sederhana dan terbukti memiliki hasil positif yang sama dengan kadar IgE spesifik atau tes provokasi. Tes kulit terbagi menjadi; skin prick test, scracth test, friction test, patch test dan intradermal test. Di antara berbagai tes ini yang sering digunakan adalah skin prick test karena mudah, murah, spesifik dan aman. Menurut laporan yang ada di Indonesia, skin prick test ini hampir tidak pernah menimbulkan efek samping (Baratawidjaja &

Rengganis, 2009).

Makanan merupakan salah satu penyebab reaksi alergi. Walaupun kejadian alergi makanan lebih sering ditemui pada anak-anak, penelitian terbaru melaporkan 1,4 - 6% populasi dewasa pernah mengalami alergi makanan. Prevalensi pada perempuan dewasa dilaporkan lebih banyak daripada laki-laki dewasa. Sebagian besar alergi makanan sudah muncul pada masa kanak-kanak (Rengganis & Yunihastuti, 2009).

(9)

Dimana makanan yang sering menyebabkan alergi adalah kepiting (47,71%), susu sapi (42,64%), dan ikan bandeng (40,10%). Manifestasi klinik terbanyak adalah dermatitis sebanyak 63 orang (31,98) (Patricia, 2007).

Samsuridjal dkk. melaporkan penyakit alergi yang tersering dijumpai di Bagian Penyakit Dalam RSCM Jakarta adalah asma, rhinitis, urtikaria, dan alergi makanan. Di Medan, Tanjung A melaporkan insidensi tanda klinis terbanyak pasien alergi saluran napas merupakan rhinitis (41,9%), asma (30,6%) dan rhinitis (25%), serta batuk kronis (5%) (Tanjung & Yunihastuti, 2009).

Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel menerima rujukan pasien departemen lain yang mengalami gejala alergi atau dicurigai mengalami alergi. Pada Klinik Alergi dilakukan pemeriksaan penunjang dan juga penatalaksanaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah gambaran pasien alergi di Rumah Sakit Immanuel berupa gambaran, usia, jenis kelamin, tanda klinis dan penyebab tersering apakah yang dapat dijumpai.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam karya tulis ini adalah:

1. Berapakah usia terbanyak yang dijumpai pada pasien alergi yang telah dilakukan pemeriksaan SPT di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel; 2. Jenis kelamin apakah yang paling banyak dijumpai pada pasien alergi yang

telah dilakukan pemeriksaan SPT di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel; 3. Apa tanda klinik yang paling banyak dijumpai pada pasien alergi yang telah

dilakukan pemeriksaan SPT di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel, 4. Bagaimanakah gambaran pasien alergi yang telah dilakukan pemeriksaan

(10)

3

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pasien alergi berdasarkan usia, jenis kelamin, tanda klinis, dan penyebab alergi di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel periode Januari 2013 – Desember 2014.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberi informasi mengenai angka kejadian alergi, usia, jenis kelamin, tanda klinis, dan penyebab alergi yang terbanyak frekuensinya di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan pemahaman lebih dalam mengenai alergi yang benar. diharapkan penanganan maupun pencegahan terhadap alergi dapat lebih tepat dan memberi pertimbangan terhadap jenis alergen yang akan diujikan.

1.5 Landasan Teori

(11)

Penyakit alergi merupakan kumpulan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Diperkirakan 10-20% penduduk pernah atau sedang menderita penyakit tersebut. Alergi dapat menyerang setiap organ tubuh, tetapi organ yang sering terkena adalah saluran napas, kulit, dan saluran pencernaan. Samsuridjal d.k.k. melaporkan penyakit alergi yang sering dijumpai di Bagian Penyakit Dalam RSCM Jakarta adalah asma, rhinitis, urtikaria, dan alergi makanan (Tanjung & Yunihastuti, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaporkan oleh Oehling dll. Didapatkan data pada 400 anak usia 3-12 tahun 60% jenis kelamin penderita alergi makanan adalah perempuan dan 40% jenis kelamin laki-laki. Pola makan (eating habits) juga memberi pengaruh terhadap reaksi tubuh, contohnya populasi di Skandinavia sering menderita alergi terhadap ikan. Prevalensi alergi makanan di Indonesia adalah 5-11%. Prevalensi alergi makanan yang kecil ini dapat terjadi karena masih banyak masyarakat yang tidak melakukan tes alergi untuk memastikan apakah mereka positif alergi makanan atau tidak (Candra, Setiarini, & Rengganis, 2011). Skin prick test adalah salah satu jenis tes kulit sebagai alat diagnosis yang banyak digunakan oleh para klinisi untuk membuktikan adanya IgE spesifik (misalnya kotoran TDR) yang terikat pada sel mastosit kulit. Pengikatan IgE pada mastosit ini menyebabkan pelepasan histamine dan mediator lainnya yang dapat menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah akibat timbulnya flare/kemerahan dan wheal/bentol pada kulit tersebut (Candra, Setiarini, & Rengganis, 2011).

(12)

35

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan:

Jumlah pasien alergi yang dilakukan pemeriksaan skin prick test (SPT) di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel periode Januari 2013 – Desember 2014 berjumlah 206 orang dengan hasil positif 153 orang dan hasil negatif 53 orang.

 Kelompok usia terbanyak yaitu 31 – 40 tahun

 Alergi lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan dengan laki – laki.

 Dermatitis merupakan tanda klinis utama.

 Alergen lingkungan tersering yang menyebabkan alergi adalah tungau debu rumah.

 Alergen makanan tersering yang menyebabkan alergi adalah udang

5.2 Saran

 Perlu adanya penelitian serupa secara berkala untuk dapat menentukan jenis alergen yang akan diujikan pada pasien alergi.

 Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara faktor risiko lain seperti umur dan jenis kelamin terhadap kejadian alergi secara umum maupun berdasarkan jenis alergen tertentu.

 Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara tanda klinik tertentu terhadap kejadian alergi dari alergen tertentu.

(13)

GAMBARAN SKIN PRICK TEST

PADA PASIEN ALERGI DI KLINIK ALERGI

RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE

JANUARI 2013 - DESEMBER 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

DANNY RASJIID GARNA

1310169

FAKULTAS KEDOKTERAN

(14)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan

judul : GAMBARAN SKIN PRICK TEST PADA PASIEN ALERGI DI KLINIK

ALERGI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JANUARI 2013 –

DESEMBER 2014

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

program sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha Bandung. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Johan Lucianus, dr., M.Si., selaku pembimbing utama yang telah

membimbing saya selama ini sehingga Karya Tulis Ilmiah dapat saya

selesaikan.

2. July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked. selaku pembimbing kedua yang telah

membimbing saya untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan

memberikan banyak arahan, masukan, kesabaran, serta motivasi.

3. Amir Hamzah, dr., Sp.KK, M.Kes. dan DR. Iris Rengganis, dr.,

SpPD-KAI dalam memberikan penjelasan mengenai data dan memberikan

arahan mengenai interpretasi SPT.

4. Ibu Lidya selaku bagian DIKLIT, yang telah banyak membantu saya

dalam memberikan arahan serta bantuan dalam pengambilan data serta

perijinannya.

5. Petugas di bagian Rekam Medik serta Bagian Kulit dan Kelamin Rumah

Sakit Immanuel Bandung yang telah membantu saya untuk mengambil

data rekam medik pasien alergi.

6. Teman-teman satu bimbingan terutama Lusen dan Angel maupun teman

teman di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha terutama

(15)

7. Kedua orangtua saya yang selalu memberikan doa, serta motivasi dalam

penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Rekan-rekan angkatan 2013 lainnya yang selalu memberikan dukungan

serta mengingkatkan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Rekan-rekan satu organisasi maupun kepanitian yang selalu memberikan

dukungan kepada saya terutama rekan PSDO dan ISMKI.

Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri,

dan tentunya juga bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, November 2016

(16)
(17)

DAFTAR PUSTAKA

Aggrarwal, K., Chaundhry, K., Chhabra, S., D'Souza, G., Gupta1, D., & Jinddall, S. (2006). Prevalence and Risk Factors for Bronchial Asthma in Indian Adults: A Multicentre Study. The Indian Journal of Chest Diseases & Allied Sciences.

Aisah, S. (2013). Urtikaria. In Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin (p. 173). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

American Academy of Allergy, Asthma & Immunology. (n.d.). Take a Bite Out Of Mosquito Stings. Retrieved september 5, 2016, from:

https://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/library/allergy-library/taking-a-bite-out-of-mosquitoes

Azhar Tanjung, Evy Yunihastuti. (2009 ). Prosedur Diagnostik Penyakit Alergi. In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (p. 244). InternaPublishing.

Baratawidjaja, K. G., & Rengganis, I. (2009). Immunologi Dasar. In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed.V. InternaPublishing.

Baratawidjaja, K. G., & Rengganis, I. (2014). Immunologi Dasar Edisi ke-11. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.

Burmester, G.-R., Pezzutto, A., & Wirth, J. (2003). Color Atlas Of Immunology. New York: Grammlich.

Candra, Y., Setiarini, A., & Rengganis, I. (2011, Juni). Gambaran Sensitivitas Terhadap Alergen Makanan. Makara Kesehatan VOl 15,No. 10.

Chaniago, A. (2002). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Concise Medical Dictionary, O. (2010). Oxford Concise Medical Dictionary. Oxford University Press.

Diantaroli, T., Harianto, & Burhanuddin, L. (2016). Gambaran uji cukit (skin prick test) alergen ingestan pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas riau angkatan 2014 yang menderita /menunjukkan gejala rinitis alergi. Jom FK No.1.

(18)

37

Universitas Kristen Maranatha Huss, R., Adkinson, J., & Eggleston, P. (2001). House dust mite and cockroach

exposure are strong risk factors for positive skin test responses in the CAMP. J Allergy Clin Immunol.

Iris rengganis, Evy Yunihastuti. (2009). Alergi Makanan. In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed.V (pp. 383-384). Jakarta: InternaPublishing.

Judarwanto, W. (2005). Alergi Makanan,Diet dan Autisme. Retrieved September 5, 2016, from http://gizi.depkes.go.id/:

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/alergi-autisme.pdf

Manapa, R., Wahongan, G., & Bernadus, J. (2013). Profil Penderita Alergi Dengan Hasil Skin Prick Test TDR Positif Di Poliklinik Alergi-Imunologi SMF Ilmu Penyakit Dalam BLU RSUP Prof. DR. R.D. Kandou Manado Periode Januari 2010-Oktober 2012. Journal e-Biomedik.

Medical Dictionary for Health Professions and Nursing. (2012). Farlex.

Mosby (2008).Mosby's Dental Dictionary (2 ed.). (2008). Elvesier.

Natallya, F. R., & Barakbah, J. (2015). Penelitian Retrospektif Uji Tusuk Kulit pada Pasien Dermatitis Atopik di Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya Periode 2007-2012. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin .

Oxford American Dictionary, N. (2010). New Oxford American Dictionary. Oxford University Press.

Patricia, T. (2007). Prevalensi Alergi Makanan Di Klinik Alergi R. S. Immanuel Periode Januari 2006 Sampai Dengan Desember 2006. Jurnal Kedokteran Maranatha, 27-38.

Putri, O. S. (2015). Identifikasi Alergen Makanan dan Alergen Hirup Penyebab Urtikaria Akut dengan Metode Uji Tusuk Kulit di RS Dustira Cimahi periode Oktober-Desember 2014. Universitas Jendral Achmad Yani.

Regi, P. (2004). Angka Kejadian Alergi Makanan Di Klinik Alergi R.S Immanuel Periode April 2012 Sampai Dengan Maret 2003. Bandung: Fakultas

Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Rengganis, I., & Yunihastuti, E. (2009). Alergi Makanan. In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed.V (pp. 383-384). Jakarta: InternaPublishing.

(19)

Siregar, S. P. (2005). Peran Alergi Makanan dan Alergen Hirup pada Peran Alergi Makanan dan Alergen Hirup pada Dermatitis Atopik . Sari Pediatri, Vol. 6, No. 4, 155-158.

Sri AS , Suria D. (2013). Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. In Dermatitis (pp. 131-135). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Stedman. (2016). Definition: 'Sign'. Retrieved 6 18, 2016, from

http://www.medilexicon.com/medicaldictionary.php?t=81800: http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Clinical+signs

Stephenson, C. (2013). airwayallergyclinic.com.au. Retrieved Oktober 26, 2016, from Allergy Testing: http://www.airwayallergyclinic.com.au/

Sungkar. (2005). Aspek Biomedis Tungau Debu Rumah. Majalah Kedokteran Indonesia Vol 22, 23-37.

Tanjung, A., & Yunihastuti, E. (2009). Prosedur Diagnostik Penyakit Alergi. In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (p. 244). InternaPublishing.

Wistiani, & N. S. (2011). Hubungan pajanan alergen terhadap kejadian alergi pad anak. Sari pediatri , 185-90.

Wistiani, & Notoatmojo, H. (2011). Hubungan Pajanan Alergen Terhadap Kejadian Alergi pada Anak. Sari Pediatri, Vol 13.

Woods et al. Prevalence of Food Allergies in Young Adults and Their Relationship to Asthma, Nasal Allergies, and Eczema. Annals Allergy Asthma Immunol. 2002; 88(2):183-189.

Gambar

Tabel 4.2     Jenis Kelamin Pasien Alergi yang Dilakukan Pemeriksaan SPT
Gambar 2.1    Pembagian  sistem imun…………………...………….……………5

Referensi

Dokumen terkait

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian Menggunakan Analisis Diskriminan 21 Gambar 2.2 Model Penelitian Menggunakan Regresi Logistik 22 Gambar 2.3 Model Penelitian Menggunakan

Penelitian ini dirancang untuk mcndapatkan aktivitas enzim protease yang tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan aditif deterjen.. U ntuk mencapai tujuan tersebut

Devia Sari, Afiks {Ka - an} Bahasa Minangkabau di Kota Sawahlunto, Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang, 2012. Bahasa Minangkabau adalah

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KESIAPAN BELAJAR MANDIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

Dalam hal tersebut dapat kita ketahui empat hal yakni pertama ada suatu sastra (karya seni), kedua ada pencipta (pengarang) karya itu sendiri, kemudian yang ketiga ada semesta

[r]

pengukurannya tersebut menggambarkan hasil yang relatif tetap. Validitas suatu instrumen adalah ketepatan dari suatu instrumen atau alat pengukur terhadap konsep yang

EKF103 KOMUNIKASI DAN PRESENTASI BAHASA INGGRIS Sem II/EMA6 Citra Amelia, , S.S, Meil 40 A1.2 EKF103 KOMUNIKASI DAN PRESENTASI BAHASA INGGRIS Sem II/EMA5 Citra Amelia, , S.S, Meil