1 PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS
TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI PEMODERASI
(Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI)
By:
Rivan Ardison1 Dr, Nelmida, SE, M,si2, Rika Desyanti, SE, M,si Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Univesitas Bung Hatta
E-mail :rivan.ardison@yahoo.com Nelmida_58@yahoo.com
rikadyanti@yahoo.com Abstrac
At moment Indonesian Capital Exchange have been continues significant increasing. Sign of the increasing the IHSG be better than before. The situation also can be happening with increasing company performing. The research of goal to improved growing of the firm and profitability to stock pricing at the capital structure by moderating variable. The study have used 57 manufacturing company. The collecting of the sample with purposive sampling. This research on variable used can were brought into two groups. Independent variable used in this research consisting of a growth company and profitability. Variable moderating used namely capital structure. Methods to test analysis used namely method of multiple regression linear test t-statistic. Based on the the testing of hypotheses found that their company and capital structure directly influence significantly to stock prices, while profitability t influence significantly to stock prices, because in direct influence one variable no nucleus influential significant results in capital structure cannot moderating influence growth company profitability relative against stock prices.
Keyword : Growing of The Firm, Profitability, Capital Structure and Stock Pricing Abstrak
Pada saat ini pasar modal Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan, hal tersebut ditandai dengan terus membaiknya indeks harga saham gabungan. Membaiknya IHSG sejalan dengan membaiknya kinerja perusahaan. Oleh sebab itu tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah membuktikan secara empiris pengaruh pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap harga saham yang dimoderasi oleh struktur modal. Pada penelitian ini digunakan sebanyak 57 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Pada penelitian ini variabel yang digunakan dapat dikelompokan menjadi dua kelompok. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas. Variabel pemoderasi yang digunakan yaitu struktur modal. Metode untuk menguji analisis yang digunakan yaitu metode regresi linier berganda dan uji t-statistik. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa pertumbuhan perusahaan dan struktur modal secara langsung berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, karena didalam pengaruh langsung satu variabel inti tidak berpengaruh signifikan mengakibatkan struktur modal tidak dapat memoderasi pengaruh pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap harga saham.
2 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan pasar modal Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Menurut Suprapto (2012) Pasar Modal Indonesia tercatat sebagai pasar modal teraktif nomor dua terbaik di Asia, setelah pasar Hongkong. Meningkatnya kinerja pasar modal dapat dilihat dari terus meningkatnya nilai IHSG yang terbentuk dipasar sekunder. Peningkatan indeks harga saham gabungan tidak terlepas dari adanya pergerakan positif dari harga saham. Meningkatnya harga saham tentu akan memnberikan gambaran teknikal tentu situasi pasar sesungguhnya yang terjadi didalam lingkungan pasar modal Indonesia (Kesuma, 2013).
Menurut Tandelilin (2010) salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi adalah harga saham, dengan mengamati pergerakan harga saham seorang investor telah melakukan analisis teknikal, didalam analisis tersebut informasi tentang pergerakan harga saham sebagai indikator yang terjadi akibat adanya perubahan mekanisme pasar menjadi sangat menentukan keberhasilan seorang investor dalam berinvestasi. Selain itu untuk mengambil keputusan seorang investor juga dapat melakukan analisis fundamental yaitu dilakukan dengan cara mengamati
perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Harga saham dianggap sebagai instrument penting dan juga menunjukan keberhasilan manajemen dalam mengelola kinerja keuangan.
Menurut Ross (2005) salah satu tujuan yang dimiliki setiap perusahaan adalah mengalami peningkatan pertumbuhan (growth), pertumbuhan yang dimaksud adalah dalam pengelolaan kinerja, salah satu alat ukur kinerja keuangan yang terpenting adalah assets. Terjadinya peningkatan assets menunjukan kekayaan yang dimiliki perusahaan mengalami peningkatan. Meningkatnya pertumbuhan assets tentu akan memberikan kenyamanan bagi investor untuk menjadikan perusahaan sebagai tempat berinvestasi. Assets yang besar dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Peningkatan harga saham yang terjadi dipasar sekunder tentu terbentuk karena pelaku pasar memiliki sentimen positif terhadap perkembangkan kinerja perusahaan, salah satu bagian kinerja keuangan yang memiliki arti penting dan menjadi daya tarik bagi investor dalam berinvestasi adalah profitabilitas. Menurut Sartono (2010) profitabilitas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat ditentukan dari laporan keuangan.
3 Salah satu ukuran yang dapat dijadikan alat
untuk mengetahui peningkatan atau penurunan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba adalah return on assets.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan kepada latar belakang masalah maka diajukan beberapa pertanyaan yang akan dibuktikan didalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan.
2. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan.
3. Apakah struktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan.
4. Apakah pertumbuhan perusahaan yang dimoderasi oleh struktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan.
5. Apakah profitabilitas yang dimoderasi oleh struktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan.
Landasan Teori 2.1 Harga Saham
Dalam melaksanakan kegiatan investasi salah satu instrument yang dapat diamati dan mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi adalah harga
saham. Menurut Jogiyanto (2005) harga saham merupakan nilai pasar saham yang terbentuk karena adanya mekanisme permintaan dan penawaran terhaadap sebuah saham. Ketika mekanisme permintaan terhadap saham tinggi dan jumlah saham yang ditawarkan relatif terbatas maka harga saham akan meningkat, kondisi sebaliknya akan terjadi bilai saham yang ditawarkan tidak terlalu aktif atau diminati sehingga mendorong menurunnya harga saham.
Tandelilin (2010) mendefinisikan harga saham sebagai nilai pasar yang dimiliki sebuah saham yang terbentuk karena mekanisme permintaan dan penawaran terhadap saham. Harga saham cenderung menjadi dimensi yang sangat penting dan akan menjadi alat untuk melakukan keputusan investasi.
2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Pegerakan peningkatan atau penurunan harga saham tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Menurut Tandelilin (2010) ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi peningkatan atau penurunan harga saham. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Faktor yang berasal dari dalam perusahaan berhubungan dengan kondisi likuiditas perusahaan, kondisi soliditas dari manajemen,
4 komposisi hutang, dan kebijakan yang
digunakan perusahaan. Untuk faktor yang mendorong pergerakan saham yang berasal dari luar perusahaan adalah variabel ekonomi makro yang terdiri inflasi, deflasi, angka pendapatan masyarakat, perkembangan negara lain atau pun bursa saham yang lain hingga nama baik perusahaan.
Menurut Madura (2005) terdapat sejumlah variabel yang mempengaruhi pergerakan harga saham, variabel tersebut berhubungan dengan likuiditas, kemampuan perusahaan dalam mengelola hutang, kondisi laba perusahaan, atau pun kebijakan strategis yang digunakan perusahaan.
Berdasarkan uraian ringkas tersebut dapat disimpulkan bahwa harga saham yang terbentuk dipasar sekunder cenderung untuk berubah rubah dari waktu kewaktu, adalam hal ini harga saham adalah sebuah variabel yang sensitive dan dipengaruhi oleh beberapa dimensi yang berasal dari dalam maupun diluar perusahan. Dimensi yang berasal dari dalam perusahaan berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan sedangkan dimensi yang bereasal dari luar perusahaan berhubungan dengan komposisi variabel makro dan kondisi perusahaan lain dan pasar saham secara menyeluruh.
2.3 Hipotesis
Secara umum hipotesis yang diajukan didalam model penelitian ini adalah sebagai berikut
H1 Pertumbuhan perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
H2 Profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
H3 Struktur modal berpengaruh signifikan
terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
H4 Pertumbuhan Perusahaan yang
dimoderasi oleh Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
H5 Profitabilitas yang dimoderasi oleh
Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel
Menurut Sekaran (2006) populasi merupakan kesatuan item yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Karena jumlah populasi terlalu banyak maka dibutuhkan pembatasan sampel yang akan diteliti. Oleh sebab itu proses pengambilan sampel dapat dilakukan.
Menurut Sekaran (2006) sampel merupakan bagian dari populasi yang
5 dianggap mewakili. Pada penelitian ini yang
menjadi sampel adalah 57 perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling
3.4 Metode Analisis
Untuk menjawab atau membuktikan kebenaran hipotesis maka digunakan metode analisis secara kuantitatif. Didalam metode proses pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat uji statistic. Secara umum tahapan pengujian statistic yang dilakukan terlihat pada sub bab dibawah ini
Analisis Hasil Dan Pembahasan 4.1 Statistik Deskriptif Variabel
Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan struktur modal terhadap harga saham. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sebelum dilakukan tahapan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan tahapan pengolahan data. Proses pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui Indonesian Capital Market of Directory.
4.2 Uji Normalitas
Berdasarkan hasil pengujian normalitas untuk masing masing variabel penelitian didalam penelitian ini diperoleh
ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Normalitas Data II Variabel Prob Alpha Kesimpulan
Y 0,31 0,05 Normal
X1 0,06 0,05 Normal
X2 0,06 0,05 Normal
Z 0,22 0,05 Normal
Sumber Lampiran II
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat masing masing variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini terlihat berdistribusi normal. Setiap item pertanyaan yang digunakan menghasilkan nilai probability diatas 0,05. Oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
4.3 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Tahapan pengujian hipotesis dapat dilaksanakan apabila seluruh variabel penelitian yang digunakan tidak terdeteksi gejala asumsi klasik (multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas).
4.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Secara umum model pengujian hipotesis yang akan dibuktikan didalam penelitan ini dapat dikelompokan menjadi tiga model seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:
6 4.4.1 Analisis Pengaruh Pertumbuhan
Perusahaan dan Profitabilitas
Terhadap Harga Saham (X1 X2 Y)
Pada model pertama pengujian regresi dilakukan untuk mengetahui secara empiris pengaruh pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap harga saham maka digunakan analisis model regresi berganda dan uji t-statistik seperti terlihat pada Tabel 4.8 dibawah ini:
Tabel 4.8
Hasil Pembentukan Model Regresi I Variabel
Penelitian
Koefisien
Regresi Prob α Simpulan
Constanta 6,844 -
X1 2,475 0,0074 0,10 Signifikan
X2 0,008 0,5457 0,10 Tdk Signifikan
R-Square 0,019 F-statisti 0,022 Sumber: Lampiran III
Pada model pertama teridentfikasi profitabilitas tidak berpngaruh signifikan terhadap harga saham, keadaan tersebut tentu mendorong model regresi moderating yang akan terbentuk sedikit timpang.
4.4.2 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas dan Struktur Modal Terhadap Harga Saham (X1, X2, Z Y)
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh ringkasan hasil pengujian terlihat di tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Hipotesis Variabel
Penelitian
Koefisien
Regresi Prob α Simpulan
Constanta 7.257 - - - X1 2.623 0.0045 0,10 Signifikan X2 0.010 0.4862 0,10 Tdk Signifikan Z -0.770 0.0721 0,10 Signifikan R-Square 0.3378 F-statisti 0.0122
Sumber: Lampiran III
Sesuai dengan hasil pengujian statistik pada model kedua dengan menguji pengaruh variabel independen dan moderating terhadap variabel dependen diperoleh hasil pengujian terlihat pada sub bab dibawah ini:
4.4.2.1 Analisis Koefisien Determinasi (R-square)
Pada tabel hasil pengujian statistic terlihat bahwa nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,3378 nilai yang dihasilkan menunjukan bahwa pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan struktur modal memiliki variasi kontribusi dalam mempengaruhi harga saham sebesar 33,78% sedangkan sisanya sebesar 66,22% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam model penelitian saat ini.
4.4.2.2 Pengujian F-statistik (Model of Fit)
Sebelum dilakukan tahapan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian F-statistik untuk mengetahui kelayakan model analisis. Berdasarkan tahapan pengujian F-statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai
7 probability sebesar 0.0122. Pada tahapan
pengujian statistic dilakukan dengan tingkat kesalahan sebesar 0,10. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,0122 < alpha 0,10 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan struktur modal secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.4.4 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham dengan Struktur Modal Sebaga Pemoderasi (X1, X2, X1.Z X2.Z Y)
Bedasarkan hasil pengujian keempat dengan mengikutsertakan variabel moderaring diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel Penelitian
Koefisien
Regresi Prob Alpha Kesimpulan
C 7.757 - - X1 3.052 0.1733 0,10 /Tdk Signifikan X2 -0.025 0.4419 0,10 Tdk Signifikan X3 -1.698 0.1007 0,10 Tdk Signifikan X1_Z -0.586 0.8548 0,10 Tdk Signifikan X2_Z 0.064 0.2357 0,10 Tdk Signifikan R-Square 0,042 F-statisti 0,031 Sumber: Lampiran III
Pada model ketiga persamaan regresi moderating yang dapat dibuat adalah sebagai berikut:
Y = 7,757 + 3,052x1 – 0,025x2 – 1,698xm
0,586x1.xz + 0,064x2.xz
4.3.1.1 Analisis Koefisien Determinasi (R-square)
Pada tabel hasil pengujian statistic terlihat bahwa nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,042 nilai yang dihasilkan menunjukan bahwa pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan struktur modal memiliki variasi kontribusi dalam mempengaruhi harga saham sebesar 4.2% sedangkan sisanya sebesar 95,80% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam model penelitian saat ini.
4.4.4.2 Pengujiuan F-statistik (Model of Fit)
Sebelum dilakukan tahapan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian F-statistik untuk mengetahui kelayakan model analisis. Berdasarkan tahapan pengujian F-statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai probability sebesar 0.031. Pada tahapan pengujian statistic dilakukan dengan tingkat kesalahan sebesar 0,10. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,031 < alpha 0,10 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan struktur modal secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham
8 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
4.4.4.3 Pengujian t-Statistik
Setelah model dapat diterima tahapan pengujian t-statistik dapat dilaksanakan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan pertumbuhan perusahaan sebagai variabel independen pertama diperoleh nilai probability sebesar 0.1733. Tahapan pengujian statistic dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,10. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,1733 > 0,10 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H1 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahapan pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan profitabilitas sebagai variabel independen diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,010 dengan nilai probability sebesar 0.4419. Tahapan pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,10. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa probability sebesar 00.4419 > alpha 0,10 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H2 ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan struktur modal sebagai variabel independen ketiga diperoleh nilai probability sebesar 0.1007. Tahapan pengujian statistic dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,10. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0.1007 > 0,10 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H3
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pada tabel terlihat pada model regresi yang menunjukan moderasi antara pertumbuhan perusahaan dengan struktur modal diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.8548. Pada tahapan pengujian t-statistik diperoleh nilai probability sebesar 0.8548. Tahapan pengujian statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,10. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probability 0,8548 > alpha 0,10 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H4
ditolak sehingga dapat disimpulkan moderasi antara pertumbuhan perusahaan dengan struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Didalam persamaan regresi moderating yang menunjukan keterkaitan antara profitabilitas dengan struktur modal
9 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,064
dengan nilai probability sebesar 0,2357. Pada tahapan pengujian statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,10. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,2357 > alpha 0,10 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H5 ditolak sehingga
dapat disinpulkan kombinasi antara profitabilitas dan struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada sub bab dibawah ini:
4.5.2.1 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Harga Saham (H1)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan ditemukan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi pertumbuhan perusahaan akan mendorong meningkatnya harga saham perusahaan. Keadaan tersebut menunjukan bahwa terjadinya pertumbuhan perusahaan yang dinilai dari kenaikan nilai total assets mampu menciptakan kesan positif para pelaku pasar. Pada umumnya pelaku pasar menilai pertambahan assets didalam perusahaan seiring dengan meningkatnya penjualan dan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Sentimen positif tersebut diwujudkan dengan semakin meningkatkan mekanisme antara permintaan dan penawaran saham. Jumlah saham yang terbatas dan tidak sebanding dengan permintaan saham mendorong terjadinya kenaikan harga saham perusahaan. Temuan yang diperoleh dalam pengujian ini sejalan dengan hasil penelitian Claresia et al (2010) menunjukan bahwa pertumbuhan penjualan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Arifin (2011) hasil penelitiannya menunjukan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Didalam penelitiannya menunjukan bahwa semakin tinggi pertumbuhan perusahaan akan mendorong menguatnya harga saham.
4.5.2.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham (H2)
Berdasarkan hasil pengujian statistik pada model kedua ditemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa terjadinya peningkatan atau penurunan laba tidak mendorong kenaikan atau penurunan harga saham perusahaan. Keadaan tersebut terjadi karena pada umumnya investor menilai laba sebagai hal yang bersifat jangka pendek, dan belum benar benar menunjukan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Menurut
10 investor masih terdapat sejumlah variabel
yang sangat berkontribusi mempengaruhi keputusan mereka dalam berinvestasi dan mendorong terjadinya kenaikan harga saham, variabel tersebut tentu berasal dari luar perusahaan, seperti keadaan social, politik dan keamanan sebuah negara. Bagi investor profitabilitas tentu merupakan bagian dari kinerja keuangan perusahaan yang dapat dikelola dan diperbaiki kondisinya. Temuan yang diperolah dalam temuan ini tidak sejalan dengan penelitian Arnan dan Herawati (2011) peneliti menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham. Zubaidi (2010) menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham, semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam mencari laba akan mendorong munculnya sentimen positif dari pelaku pasar dalam melakukan permintaan dan penawaran terhadap saham.
4.5.2.3 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Harga Saham (H3)
Berdasarkan hasil pengujian statistik pada model kedua ditemukan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap harga saham. Temuan yang diperoleh didalam tahapan pengujian data tersebut memperlihatkan bahwa struktur modal yang diukur dengan debt to equity ketika terjadi peningkatan akan mendorong menurunnya harga saham perusahaan. Keadaan tersebut
tentu semakin memperkuat fakta bahwa investor sangat berhati hati dengan kebijakan hutang yang dilaksanakan perusahaan. Sebagian besar mereka menilai hutang mengandung risiko yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan eksistensi dari sebuah perusahaan, oleh sebab itu semakin besar posisi hutang perusahaan, akan mendorong terciptanya rasa khawatir dengan kondisi perusahaan dimasa mendatang, akibatnya mekanisme permintaan dan penawaran saham perusahaan menjadi melemah dan mendorong menurunnya harga saham perusahaan. Temuan yang diperoleh dalam hipotesis ketiga sejalan dengan penelitian Sulistiowati (2011) menunjukan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Arnam dan Herawati (2011) menunjukan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham, Peningkatan komposisi struktur modal memberikan ketenangan dalam diri investor akan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.
5.2.4 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Harga Saham yang Dimoderasi Oleh Struktur Modal (H4) Sesuai dengan prosedur pengujian regresi moderasi (moderating regression analysis) teridentifikasi bahwa tahapan pengujian tersebut tidak dapat dilanjutkan karena pemilihan struktur modal sebagai variabel pemoderasi dianggap tidak cocok. Keadaan tersebut terlihat dari tahapan
11 pengujian. Pada model pertama teridentifikasi
hanya variabel growth (pertumbuhan perusahaan) yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan pada model kedua menunjukan bahwa perumbuhan perusahaan (X1) dan struktur modal (Z)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, sehingga struktur modal tidak dapat memoderasi pertumbuhan perusahaan terhaadap harga saham. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa masih ada variabel independen yang tidak menunjukan pengaruh langsung yang signifikan terhadap harga saham, keadaan tersebut menandakan bahwa salah satu syarat pengujian regresi moderating tidak terpenuhi sehingga pengujian lebih lanjut tidak dapat dilaksanakan atau pembentukan kombinasi antara variabel independen dengan moderating yang akan dibentuk pada model ketiga tidak dapat dilaksanakan (Jogiyanto, 2005)
5.2.5 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham yang Dimoderasi Oleh Struktur Modal (H5)
Pengujian hipotesis kelima yang bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh porfitabilitas terhadap harga saham yang dimoderasi oleh struktur modal tidak dapat dilanjutkan hal tersebut disebabkan pemilihan struktur modal sebagai variabel perantara (pemoderasi) tidak cocok. Hal tersebut dibuktikan didalam tahapan pengujian model moderating regression
analysis (MRA). Pada model pertama teridentifikasi hanya variabel growth (pertumbuhan perusahaan) yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan pada model kedua menunjukan bahwa perumbuhan perusahaan (X1) dan struktur
modal (Z) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa masih ada variabel independen yang tidak menunjukan pengaruh langsung yang signifikan terhadap harga saham, keadaan tersebut menandakan bahwa salah satu syarat pengujian regresi moderating tidak terpenuhi sehingga pengujian lebih lanjut tidak dapat dilaksanakan atau pembentukan kombinasi antara variabel independen dengan moderating yang akan dibentuk pada model ketiga tidak dapat dilaksanakan (Jogiyanto, 2005). Hasil ini menunjukan struktur modal tidak dapat memoderasi profitabilitas terhadap harga saham. Temuan yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis kelima tidak sejalan dengan penelitian Maberya (2010) hasil penelitiannya menunjukan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terjadi akibat adanya pengelolaan struktur modal yang optimal baik dari dana yang bersumber dari hutang maupun dana yang bersumber dari pemilik perusahaan. Indra dan Rosianawati (2011) hasil penelitannya ditemukan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
12 harga saham yang dimoderasi oleh struktur
modal.
PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari hasil penelitian ini yaitu:
1. Berdasarkan hasil penolahan data yang terbentuk pada model persamaan pertama menunjukan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Berdasarkan hasil penolahan data yang terbentuk pada model persamaan pertama menunjukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Berdasarkan hasil penolahan data yang terbentuk pada model persamaan kedua menunjukan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Berdasarkan hasil penolahan data yang terbentuk pada model persamaan
kedua menunjukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. Berdasarkan hasil penolahan data yang terbentuk pada model persamaan kedua menunjukan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
6. Pada tahapan pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa penggunaan struktur modal sebagai variabel pemoderasi dinilai tidak dapat memenuhi pra syarat pengujian regresi moderasi, sehigga pengujian hipotesis keempat dan kelima tidak dilanjutkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Kusuma. 2011. Reaksi Pasar dan Analisis Fundamental Sebagai Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham. Jurnal Akuntansi Keuanganb Nonor 5 Volume 1. Universitas Udayana, Bali.
Arnan dan Herawaty. 2011, Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 5 Nomor 3.
Clarensia Jeany, Sri Rahayu dan Nur Azizah. 2010. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan dan Kebijakan Dividen Terhadap
13 Harga Saham (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Manajemen Keuangan Volume 3 Nomor 3. Universitass Brawijaya, Malang.
Jogiyanto. 2005. Dasar Dasar Teori Pasar Modal. Badan Penerbit Universitas Gajahmada, Yogyakarta.
Kesuma Atmaja. 2013. Analisis Fundamental Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Investasi. Artikel Akuntansi Keuangan Universitas Gunadarma, Jakarta.
Marberya Ni Putu Ena dan Suaryana Agung. 2010. Pengaruh Pemodersi Petumbuhan Laba Terhadap Hubungan Antara Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio dengan Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Nomor 4 Volume 1.
Madura Jason. 2005. Investment Theory. Prienticehall, Irwin
Ross, Westerfield Jaffe. 2005. Corporate Finance. McGrawhill, Irwin.
Sartono Agus. 2010. Dasar Dasar Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). BPFE, Yogyakarta.
Sekaran, Huma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta.
Susilowati Retno Nur. 2011. Struktur Modal Sebagai Variabel Pem\oderasi Pada Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 16 Nomor 2. Desember 2011. Universitas Negeri Lampung, Bandar Lampung.
Suprapto Jodi. 2012. Trend Pergerakan IHSG. www.kompas.com
Tandelilin, Eduardus. 2010. Dasar Dasar Keputusan Investasi. BPFE, Yogyakarta.
Zubaidi Indra. 2010. Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekononi dan Bisnis Volume 5