• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Brand Equity Sari Roti Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Brand Equity Sari Roti Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BRAND EQUITY SARI ROTI TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN DI KELURAHAN TITI RANTAI

KECAMATAN MEDAN BARU, KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Skripsi Sebagai Syarat dalam Mencapai Gelar

Sarjana Administrasi Bisnis (S1)

Disusun Oleh :

100907069

WYLDAR ARIYANTI MENDROFA

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAKSI

PENGARUH BRAND EQUITY SARI ROTI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KELURAHAN TITI RANTAI, KECAMATAN MEDAN

BARU, KOTA MEDAN Nama : Wyldar Ariyanti Mendrofa NIM : 100907069

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs Humaizi, MA

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Brand Equity Sari Roti Terhadap Kepuasan Pelanggan Di

brand equity yang

terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi kualitas), brand association (asosiasi merek), brand loyalty (loyalitas merek) produk Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang berkaitan dengan ekuitas merek/brand equity dan kepuasan pelanggan.

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang yang diambil berdasarkan rumus Slovin karena jumlah populasi diketahui, dengan karakteristik yaitu penduduk yang berusia antara 15-65 tahun, penduduk yang menetap di Kelurahan Titi Rantai Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, pernah membeli dan mengkonsumsi Sari Roti minimal 2 kali.

Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel menggunakan stratified

random sampling, purposive sampling, dan accidental sampling. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan yang terdiri dari kuesioner dan wawancara serta studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji instrumen (validitas dan reliabilitas), analisis data tunggal, serta metode analisis data yang terdiri dari uji asumsi klasik yaitu uji normalitas dan uji multikolinearitas, uji analisis regresi linear berganda, uji hipotesis yang terdiri dari uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi (R2). Pengerjaan analisis data menggunakan bantuan SPSS 16,0 for windows.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara serempak brand equity yang terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi kualitas), brand association (asosiasi merek), brand loyalty (loyalitas merek) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, dan secara parsial yang paling dominan adalah variabel perceived quality (persepsi kualitas) dan brand loyalty

(loyalitas merek)yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.

(3)

ABSTRACT

EFFECTS OF BRAND EQUITY AGAINST SARI ROTI CUSTOMER SATISFACTION IN THE VILLAGE TITI RANTAI, DISTRICT OF

MEDAN BARU, MEDAN

Name : Wyldar Ariyanti Mendrofa

NIM : 100907069

Department : Business Administration Faculty : Social and Political Science Advisor : Drs Humaizi, MA

This study, entitled "Effects of Brand Equity Against Sari Roti Customer Satisfaction in the Village Titi Rantai, District of Medan Baru, Medan". This study aims to determine the effect of brand equity consists of brand awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty Sari Roti products to customer satisfaction in the Village Titi Rantai, District of Medan Baru, Medan. The theory used in this study is related to the theory of brand equity and customer satisfaction.

The samples in this study were 98 people who were taken by Slovin formula for the number of known populations, ie the characteristics of the population aged between 15-65 years, people who lived in the village Titi Rantai District of Medan Baru, Medan, ever buy and consume minimal Sari Roti 2 times. In this study, the sampling method using a stratified random sampling, purposive sampling, and accidental sampling. Data collection techniques used were fieldwork consisting of questionnaires and interviews and literature study. The data analysis technique used is the test instrument (validity and reliability), a single data analysis, and methods of data analysis which consists of test the classical assumption of normality test and multicollinearity test, test multiple linear regression analysis, hypothesis testing consisting of a t-test F, and test the coefficient of determination (R2). The execution of data analysis using SPSS 16.0 for windows.

From the research that simultaneously brand equity consists of brand awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty effect on customer satisfaction, and the most dominant partially is variable perceived quality and brand loyalty are positive and significant effect on customer satisfaction in the Village Titi Rantai, District of Medan Baru, Medan.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus

karena atas limpahan kasih dan berkatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalahPENGARUH BRAND EQUITY SARI ROTI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI

KELURAHAN TITI RANTAI KECAMATAN MEDAN BARU, KOTA

MEDAN”.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Administrasi Bisnis. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan

peneliti. Untuk itu dengan segala keterbukaan peneliti menerima saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini.

Skripsi ini dapat disusun dan terlaksana dengan baik karena adanya

bantuan, arahan, nasehat, bimbingan dan dukungan dari banyak pihak, baik

dukungan moril dan materil yang banyak membantu peneliti. Pada kesempatan ini

dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Teristimewa buat kedua orang tuaku yang sangat peneliti sayangi dan

cintaiPapa (Alm) yang pasti bangga melihat keberhasilan anaknya dan

Mama terhebat dan tercantik di dunia yang sungguh luar biasa member

cinta, kasih sayang, doa, dukungan, pengorbanan yang tiada terhingga,

(5)

2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, Msi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing MA, selaku ketua Program Studi

Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, MSP, selaku Sekretaris

Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing

Akademik penulis yang telah banyak membantu selama perkuliahan

5. Bapak Drs Humaizi MA, selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu, tenaga, pikiran, kritik, serta saran kepada peneliti

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

6. Kak Siswati Saragi S.Sos, MSP, selaku administrator Program Studi

Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu peneliti selama

perkuliahan dalam menyelesaikan keperluan surat-menyurat serta

memberikan motivasi selama perkuliahan

7. Ibu Maulidina, yang telah membantu peneliti dalam memahami

permasalahan penelitian, serta seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program

Studi Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara tanpa terkecuali yang telah banyak

memberikan ilmu, motivasi, masukan serta bimbingan untuk kehidupan

(6)

8. Buat saudara-saudaraku, abang Marthin DS Mendrofa, SH dan kakak

Helminariang Dakhi, AmKeb, kakak Imelda PA Mendrofa, Amd dan

abang Beniami Waruwu, SPd, abang Krisman T Mendrofa, SE, dan

abang Harry Melky Putra Mendrofa, SPd dan tak lupa jagoankuFranky

Zaroduho Mendrofa terimakasih buat semua dukungan doa, motivasi,

kasih sayang dan juga pengorbanan yang diberikan.

9. Sahabat-sahabat terbaikku Meriau Wita Pakpahan, Ricky Malber

Sihaloho, Teti Bethesda Sagala, Nirmayasari Manjorang, Lamtiurma

Sitanggang, Afrina Margaretha Gurning, Frandy Deonesius Naibaho,

Yayan Felix Simangunsong, Jefry Jonathan Sianturi, Willy Chia

Girsang, dan Berto Purba, kalian orang-orang terhebat yang pernah aku

kenal, thanks buat pengalaman-pengalaman seru dan menarik yang telah

kita lalui bersama dan juga buat dukungan, perhatian, kasih sayang yang

diberi selama ini. Dan satu hal jika tua nanti kita kan hidup

masing-masing jangan pernah lupakan satu sama lain.

10. Kelompok Kecil Electra : Kak Mercy Elsa Realis Sibarani, S.Sos, Teti

Bethesda Sagala, dan Nirmayasari Manjorang dan juga Kak Butet

Sitompul, S.Sos, terima kasih untuk kebersamaan dalam kelompok kecil

dan pelajaran-pelajaran rohani yang bisa kita bagikan bersama, biarlah

kita tetap berjuang untuk memberikan yang terbaik dimanapun kita

berada.

11. Teman-teman di Jurusan Administrasi Bisnis, terkhusus buat kelas A

Stambuk 2010 : Radius Pakpahan, Kris Setiawan, Rice Iskandar

(7)

bantuannya), Joshua Sitorus, Abdianta Perangin-angin, Tengku Nadya

Fatizah, Bahtiar Abdillah, Charisma Pasaribu, Hardy Phang, Fitrah G.

Pasaribu, Destiwi Andriani, Tya Septiani, Friska Siregar dan yang

lainnya terima kasih buat pengalaman yang luar biasa selama di bangku

perkuliahan. Kalian adalah orang-orang hebat dan aku beruntung bisa

mengenal kalian semua. Tidak lupa juga teman-teman kelas B ada

Christian H. Simanjuntak yang sudah banyak membantu dalam proses

pengerjaan skripsi ini, Laura Uli Siahaan teman seperjuangan untuk

menjumpai dosen pembimbing dan juga sebagai pelatih Thalithakum

Choir dan teman-teman yang tergabung didalamnya ada Supriati

Gultom, Dwi, Mei Samosir, dan Adek-adek Stambuk 2011-2013.

12. Masyarakat di kelurahan Titi Rantai, yang telah meluangkan waktu dan

pikirannya untuk membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

Kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang

telah banyak membantu peneliti selama dalam penyelesaian skripsi ini. Tiada

yang dapat peneliti berikan selain doa kepada Tuhan semoga semakin diberkati.

Pada akhirnya harapan peneliti, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat sebagai pembaca pada umumnya dan khususnya berguna bagi

rekan-rekan mahasiswa Administrasi Bisnis.

Medan, Juni 2014 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Pembatasan Masalah ... 5

I.3 Perumusan Masalah ... 5

I.4 Tujuan Penelitian ... 6

I.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori ... 9

II.1.1 Pengertian Brand Equity (Ekuitas Merek) ... 9

II.1.2 Manfaat Ekuitas Merek ... 11

II.1.3 Indikator atau Elemen Brand equity ... 12

II.1.4 Pengertian Kepuasan Pelanggan ... 17

II.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ... 19

II.1.6 Manfaat Program Kepuasan Pelanggan ... 21

II.1.7 Mengukur Dan Memantau Kepuasan Pelanggan... 22

II.2 Penelitian Terdahulu ... 25

II.3 Kerangka Konsep ... 27

II.4 Operasional Variabel ... 28

(9)

II.6 Defenisi Konsep ... 32

II.7 Hipotesis ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Penelitian ... 35

III.2 Lokasi Penelitian ... 35

III.3 Populasi dan Sampel ... 35

III.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 37

III.5 Teknik Pengumpulan Data ... 39

III.6 Teknik Pengukuran Skor ... 40

III.7 Teknik Analisis Data ... 40

III.7.1 Metode Uji Instrumen ... 40

III.7.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 41

III.7.3 Metode Analisa Data ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 45

IV.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 45

IV.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 47

IV.1.3 Proses Produksi Sari Roti ... 48

IV.2 Penyajian Data ... 53

IV.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 53

IV.2.1.1 Uji Validitas ... 53

IV.2.1.2 Uji Reliabilitas ... 58

IV.2.2 Analisis Data Tunggal ... 59

IV.2.2.1 Karakteristik Responden ... 59

IV.2.2.1.1 Jenis Kelamin ... 60

IV.2.2.1.2 Usia ... 60

IV.2.2.1.3 Pendidikan ... 62

(10)

IV.2.2.1.5 Penghasilan ... 64

IV.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden terhadap Brand Equity Sari Roti (Variabel X) ... 65

IV.2.2.2.1 Brand Awareness/Kesadaran Merek .. 65

IV.2.2.2.2 Perceived Quality/Persepsi Kualitas .. 60

IV.2.2.2.3 Brand Association/Asosiasi Merek .... 74

IV.2.2.2.4 Brand Loyalty/Loyalitas Merek ... 79

IV.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden terhadap Kepuasan Pelanggan Sari Roti (Variabel Y) 83 IV.2.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 94

IV.2.3.1 Uji Normalitas ... 94

IV.2.3.2 Uji Multikolinearitas ... 98

IV.2.4 Analisis Data ... 99

IV.2.4.1 Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 99

IV.2.5 Pengujian Hipotesis ... 100

IV.2.5.1 Uji Signifikan Individual atau Uji Parsial (Uji t) ... 101

IV.2.5.2 Uji Signifikan Simultan atau Uji Serentak (Uji F) ... 105

IV.2.5.2 Koefisien Determinasi ... 107

IV.3 Pembahasan ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan ... 117

V.2 Saran ... 119

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Histogram ... 96

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Operasional Variabel ... 29

Tabel III.1 Jumlah Penduduk Di Kelurahan Titi Rantai ... 36

Tabel IV.1 Uji Validitas Brand Awareness/ Kesadaran Merek (X1) 54 Tabel IV.2 Uji Validitas Perceived Quality/ Persepsi Kualitas (X2) 55 Tabel IV.3 Uji Validitas Brand Association/ Asosiasi Merek (X3) . 56 Tabel IV.4 Uji Validitas Brand Loyalty/ Loyalitas Merek (X4) ... 56

Tabel IV.5 Uji Validitas Kepuasan Pelanggan (Y) ... 57

Tabel IV.6 Uji Reliabilitas ... 58

Tabel IV.7 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60

Tabel IV.8 Identitas Responden Beradasarkan Usia ... 61

Tabel IV.9 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ... 62

Tabel IV.10 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 63

Tabel IV.11 Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan ... 64

Tabel IV.12 Merek Sari Roti Sudah Terkenal di Kalnagan Masyarakat Umum ... 66

Tabel IV.13 Mengenal Sari Roti sebagai Produk Roti Berkualitas ... 67

Tabel IV.14 Kemampuan Mengingat Produk Merek Sari Roti ... 68

Tabel IV.15 Sari Roti Selalu Ada di Benak Masyarakat ... 69

Tabel IV.16 Membeli Sari Roti karena Rasanya Enak, Berkualitas Baik, dan Menyehatkan ... 70

Tabel IV.17 Membeli Ssari Roti karena Masa Kadaluarsa Produk Relatif Singkat ... 71

Tabel IV.18 Membeli Ssari Roti karena Pengemasan Produknya Terjamin Kualitasnya ... 72

Tabel IV.19 Produk Sari Roti Selalu Dijual dengan Kondisi Roti yang Baru ... 73

Tabel IV.20 Merek Sari Roti Sangat Mudah Diucapkan dan Mudah Diingat ... 75

(13)

Menyehatkan ... 76

Tabel IV.22 Harga Sari Roti Sesuai dengan Kualitas yang Dimiliki .. 77

Tabel IV.23 Merek Sari Roti Sudah Dapat Bersaing dengan Merek Roti Lainnya ... 78

Tabel IV.24 Lebih Memilih Produk Sari Roti sebagai Produk Roti Yang Ingin Dibeli ... 79

Tabel IV.25 Melakukan Pembelian Berulang karena Percaya Kualitas Produk Sari Roti ... 80

Tabel IV.26 Menyukai Produk Merek Sari Roti ... 81

Tabel IV.27 Merekomendasi Produk Sari Roti Kepada Orang Lain ... 82

Tabel IV.28 Lebih Memilih Produk Sari Roti karena Rasanya Enak dan Bergizi ... 84

Tabel IV.29 Puas dengan Kualitas Produk Sari Roti ... 85

Tabel IV.30 Kemasan Sari Roti Cukup Menarik Perhatian ... 86

Tabel IV.31 Produk Sari Roti yang Sudah Kadaluarsa akan Ditari dari Pasar ... 87

Tabel IV.32 Sari Roti adalah Merek Roti yang Mencerminkan Gaya Hidup Eksklusif ... 88

Tabel IV.33 Bangga Ketika Mengonsumsi Produk Sari Roti ... 89

Tabel IV.34 Harga yang Ditawarkan Produk Sari Roti Tidak Terlalu Mahal ... 90

Tabel IV.35 Harga yang Ditawarkan Produk Sari Roti Terjangkau ... 91

Tabel IV.36 Tidak Mengeluarkan Biaya Lebih ketika Membeli Produk Sari Roti ... 92

Tabel IV.37 Mudah Untuk Mendapatkan Produk Sari Roti ... 93

Tabel IV.38 Hasil Uji Normalitas ... 95

Tabel IV.39 Hasil Uji Multikolinearitas ... 98

Tabel IV.40 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 99

Tabel IV.41 Hasil Uji t ... 103

Tabel IV.42 Hasil Uji F ... 107

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 2 : Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 3 : Surat Penugasan Dosen Pembimbing

Lampiran 4 : Kartu Seminar

Lampiran 5 : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 6 : Surat Undangan Seminar Proposal untuk Dosen Pembimbing

Lampiran 7 : Surat Undangan Seminar Proposal untuk Dosen Penguji

Lampiran 8 : Surat untuk Jadwal Seminar

Lampiran 9 : Berita Acara Seminar Proposal Rencana Usulan Penelitian

Lampiran 10 : Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

Lampiran 11 : Surat Persetujuan Izin Penelitian

Lampiran 12 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 13 : Tabulasi Jawaban Responden terhadap Variabel X

Lampiran 14 : Tabulasi Jawaban Responden terhadap Variabel Y

Lampiran 15 : Tabulasi Validitas dan Reliabilitas Variabel Penelitian

(15)

ABSTRAKSI

PENGARUH BRAND EQUITY SARI ROTI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KELURAHAN TITI RANTAI, KECAMATAN MEDAN

BARU, KOTA MEDAN Nama : Wyldar Ariyanti Mendrofa NIM : 100907069

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs Humaizi, MA

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Brand Equity Sari Roti Terhadap Kepuasan Pelanggan Di

brand equity yang

terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi kualitas), brand association (asosiasi merek), brand loyalty (loyalitas merek) produk Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang berkaitan dengan ekuitas merek/brand equity dan kepuasan pelanggan.

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang yang diambil berdasarkan rumus Slovin karena jumlah populasi diketahui, dengan karakteristik yaitu penduduk yang berusia antara 15-65 tahun, penduduk yang menetap di Kelurahan Titi Rantai Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, pernah membeli dan mengkonsumsi Sari Roti minimal 2 kali.

Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel menggunakan stratified

random sampling, purposive sampling, dan accidental sampling. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan yang terdiri dari kuesioner dan wawancara serta studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji instrumen (validitas dan reliabilitas), analisis data tunggal, serta metode analisis data yang terdiri dari uji asumsi klasik yaitu uji normalitas dan uji multikolinearitas, uji analisis regresi linear berganda, uji hipotesis yang terdiri dari uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi (R2). Pengerjaan analisis data menggunakan bantuan SPSS 16,0 for windows.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara serempak brand equity yang terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi kualitas), brand association (asosiasi merek), brand loyalty (loyalitas merek) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, dan secara parsial yang paling dominan adalah variabel perceived quality (persepsi kualitas) dan brand loyalty

(loyalitas merek)yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.

(16)

ABSTRACT

EFFECTS OF BRAND EQUITY AGAINST SARI ROTI CUSTOMER SATISFACTION IN THE VILLAGE TITI RANTAI, DISTRICT OF

MEDAN BARU, MEDAN

Name : Wyldar Ariyanti Mendrofa

NIM : 100907069

Department : Business Administration Faculty : Social and Political Science Advisor : Drs Humaizi, MA

This study, entitled "Effects of Brand Equity Against Sari Roti Customer Satisfaction in the Village Titi Rantai, District of Medan Baru, Medan". This study aims to determine the effect of brand equity consists of brand awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty Sari Roti products to customer satisfaction in the Village Titi Rantai, District of Medan Baru, Medan. The theory used in this study is related to the theory of brand equity and customer satisfaction.

The samples in this study were 98 people who were taken by Slovin formula for the number of known populations, ie the characteristics of the population aged between 15-65 years, people who lived in the village Titi Rantai District of Medan Baru, Medan, ever buy and consume minimal Sari Roti 2 times. In this study, the sampling method using a stratified random sampling, purposive sampling, and accidental sampling. Data collection techniques used were fieldwork consisting of questionnaires and interviews and literature study. The data analysis technique used is the test instrument (validity and reliability), a single data analysis, and methods of data analysis which consists of test the classical assumption of normality test and multicollinearity test, test multiple linear regression analysis, hypothesis testing consisting of a t-test F, and test the coefficient of determination (R2). The execution of data analysis using SPSS 16.0 for windows.

From the research that simultaneously brand equity consists of brand awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty effect on customer satisfaction, and the most dominant partially is variable perceived quality and brand loyalty are positive and significant effect on customer satisfaction in the Village Titi Rantai, District of Medan Baru, Medan.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Menghadapi persaingan pasar menuntut setiap perusahaan berorientasi

pada pemasaran produk, menyiapkan berbagai strategi pemasaran yang handal

dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaaan konsumen agar

dapat memenangkan persaingan. Potensi atau kekuatan pasar berada di tangan

pembeli sehingga perusahaan dituntut juga untuk fokus dan aktif dalam pasar atau

market oriented. Perusahaan harus dapat merebut perhatian pasar dan memperoleh

pelanggan dalam jumlah yang banyak, dan hal ini dapat diperoleh jika perusahaan

dapat memberikan kepuasan bagi pelanggannya. Terciptanya kepuasan pelanggan

dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan

dengan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi

pembelian ulang, membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang

menguntungkan perusahaan, dan terciptanya loyalitas pelanggan.

Perusahaan harus mampu menciptakan kepuasan pelanggan, karena

pelanggan merupakan aset yang memegang peranan penting untuk menentukan

keberhasilan perusahaan, sehingga upaya untuk menciptakan dan

mempertahankan pelanggan menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Kepuasan

pelanggan merupakan tujuan utama dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh

perusahaan, sebab apabila perusahaan memiliki pelanggan yang puas, maka hal

itu dapat menjadi aset yang sangat benilai bagi perusahaan. Kotler (2000:61),

(18)

untuk mendapatkan pelanggan yang baru. Mempertahankan semua pelanggan

yang ada umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian

pelanggan karena untuk menarik pelanggan baru membutuhkan biaya yang besar

dibandingkan mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada

Persaingan perusahaan menarik pelanggan untuk mengkonsumsi produk

yang diproduksi tidak lagi hanya terbatas pada fungsi awal produk tersebut.

Pelanggan akan mencari produk yang berkualitas dan memberikan nilai kepuasan

yang tinggi. Apabila suatu produk telah memiliki nilai di mata pelanggannya,

maka pelanggan akan puas terhadap produk tersebut bahkan menjadi pelanggan

tetap yang selalu mengkonsumsi produk, dan salah satu hal yang diingat oleh

pelanggan adalah merek dari produk tersebut. Merek sangat penting bagi sebuah

produk atau jasa, karena merek dapat menjadi keunggulan bersaing bagi

perusahaan. Merek memiliki arti sebagai suatu identitas diri perusahaan, maka

merek yang baik adalah merek yang dapat dengan mudah membedakan dirinya

dengan pesaing dan memiliki ekuitas yang kuat. Merek (brand) akan menjadi

sumber daya saing yang bisa berlangsung lama dan bisa menjadi penghasil arus

kas bagi perusahaan dalam jangka panjang. Produk yang memiliki brand yang

kuat akan sulit ditiru karena persepsi pelanggan atas nilai suatu brand tertentu

tidak akan mudah diciptakan. Dengan ekuitas merek (brand equity) yang kuat,

maka semakin kuat juga daya tarik pelanggan untuk mengkonsumsi suatu produk

dan menjadi dasar yang baik untuk melakukan pembelian secara berulang – ulang

dan tentunya hal ini akan menguntungkan perusahaan.

PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk (PT NIC) merupakan salah satu

(19)

telah menjangkau hampir ke semua daerah, tidak heran nama Sari Roti menjadi

salah satu pilihan yang melintas dibenak hampir seluruh masyarakat Indonesia

apabila ingin membeli roti. Kelembutan rotinya menjadikan Sari Roti banyak

dipilih oleh masyarakat Indonesia, selain itu Sari Roti memiliki masa kadaluarsa

yang tergolong cepat atau umur simpan produk yang pendek sehingga hal ini

menunjukkan bahwa produk Sari Roti merupakan produk yang sehat dan

berkualitas . Produk Sari Roti telah menerima berbagai penghargaan antara lain

Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 - 2013, Marketing Award 2010,

Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes

Asia. Produk - produk perusahaan dibuat dengan menggunakan metode

pembuatan roti berkualitas dari Jepang dan menjadikan Sari Roti sebagai sebuah

merek terkenal yang selalu dipercaya oleh konsumen Indonesia. Pada tahun 2006

Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control

Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen

Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada

setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui

Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh

Majelis Ulama Indonesia.

Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan

mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau

bagi rakyat Indonesia merupakan visi dari PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk

komitmen untuk mencapai visi perusahaan dengan selalu mengedepankan kualitas

produk telah menjadikan produk Sari Roti dikenal dan ekuitas mereknya diakui,

(20)

Berbagai penghargaan dan pengakuan terhadap brand Sari Roti tidak serta - merta

membuat perusahaan selalu menjadi yang terdepan di dalam persaingan antar

perusahaan dengan produk sejenis, tentunya adrenalin persaingan semakin

bergejolak, dimana para pesaing juga akan berlomba - lomba untuk menjadi yang

terdepan dan berusaha menjadi market leader. Persaingan antar perusahaan ini,

membuat bisnis menjadi sangat kompetitif dan dapat memberikan banyak pilihan

kepada pelanggan sehingga tidak tertutup kemungkinan pelanggan akan beralih

dari merek yang satu ke merek yang lain.

Penelitian ini penting dilakukan agar dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan Ilmu Pengetahuan khususnya di bidang pemasaran dan dapat

menjadi referensi bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut. Penelitian ini juga

dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengetahui apa yang

menjadi kekurangan atau kelemahan perusahaan, khususnya dalam hal ekuitas

merek suatu produk dibenak para pelanggannya dan pengaruhnya terhadap

kepuasan pelanggan tersebut. sehingga perusahaan dapat menentukan

langkah-langkah perbaikan yang perlu diambil untuk kemajuan perusahaan ke depan.

Sebelumnya penelitian tentang brand equity terhadap kepuasan pelanggan

sudah pernah dilakukan, namun untuk produk Sari Roti sendiri, belum pernah

dilakukan penelitian seperti ini sebelumnya. Melihat ekuitas merek yang dimiliki

oleh produk Sari Roti dari PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk sebagai salah satu

perusahaan roti terbesar, dan juga gejolak persaingan antar perusahaan yang

semakin ketat dengan berbagai keunggulan dan keunikan produk yang ditawarkan

membuat peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh brand equity

(21)

peneliti mengambil judul: “Pengaruh Brand Equity Sari Roti Terhadap Kepuasan Pelanggan Di

I.2 Pembatasan Masalah

Pembatasan terhadap ruang lingkup masalah penelitian merupakan

langkah penting yang harus dilakukan agar pembahasan tidak meluas dan tidak

menimbulkan penyimpangan, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah elemen-elemen dari

brand equity (Variabel X) yang terdiri dari brand awareness (kesadaran

merek), perceived quality (persepsi kualitas), brand association (asosiasi

merek), brand loyalty (loyalitas merek) dan kepuasan pelanggan (Variabel

Y)

2. Penelitian ini hanya berlaku kepada pelanggan produk Sari Roti di

Kelurahan Titi Rantai Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

I.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian

yang perlu dijawab dan dirumuskan dari masalah yang sudah dibatasi sebelumnya,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah brand equity yang terdiri dari brand awareness (kesadaran

merek), perceived quality (persepsi kualitas), brand association (asosiasi

merek), brand loyalty (loyalitas merek) produk Sari Roti berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

(22)

2. Apakah brand awareness (kesadaran merek) produk Sari Roti berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan?

3. Apakah perceived quality (persepsi kualitas)produk Sari Rotiberpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan?

4. Apakah brand association (asosiasi merek)produk Sari Roti berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan?

5. Apakah brand loyalty (loyalitas merek)produk Sari Rotiberpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan?

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah :

1. untuk mengetahui pengaruh brand equity yang terdiri dari brand

awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi kualitas), brand

association (asosiasi merek), brand loyalty (loyalitas merek) produk Sari

Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai Kecamatan

Medan Baru, Kota Medan

2. Untuk mengetahui pengaruh brand awareness (kesadaran merek)produk

Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai

(23)

3. Untuk mengetahui pengaruh perceived quality (persepsi kualitas)produk

Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai

Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

4. Untuk mengetahui pengaruh brand association (asosiasi merek)produk

Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai

Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

5. Untuk mengetahui pengaruh brand loyalty (loyalitas merek) produk Sari

Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai Kecamatan

Medan Baru, Kota Medan

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti, penelitian ini menjadi kesempatan untuk menerapkan

teori-teori yang diperoleh selama bangku kuliah serta dapat memperkaya

pengetahuan ilmiah dalam bidang manajemen pemasaran khususnya

pengelolaan brand pada suatu perusahaan

2. Bagi Perusahaan, dengan adanya penelitian ini maka perusahaan dapat

mengetahui apa yang menjadi kekurangan atau kelemahan perusahaan,

khususnya dalam hal ekuitas merek suatu produk dibenak pelanggannya

dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan, sehingga penelitian ini

dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan dan dapat

menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu diambil untuk

(24)

3. Bagi Peneliti Selanjutnya, penelitian ini sebagai bahan referensi dan

sumber informasi yang dapat digunakan dalam penelitian pada bidang

(25)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1 Kerangka Teori

Nawawi menjelaskan bahwa kerangka teori mengandung pokok-pokok

pikiran yang akan menggambarkan dari sudut mana penelitian akan disorot. Untuk

itulah perlu disusun kerangka teori yang akan menjadi landasan atau kerangka

berpikir bagi peneliti dalam menganalisis penelitiannya (Nawawi,

2001:39).Dalam pengertian luas, teori adalah suatu perangkat kaidah yang

memandu peneliti dalam penelitian dan menyusun bahan-bahan (data, bukti) yang

diperolehnya dari analisis sumber dan juga mengevaluasi hasil penemuannya

(Nasution, 2008:77).

II.1.1 Pengertian Brand Equity (Ekuitas Merek)

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun

kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan

oleh suatu perusahaan, identifikasi tersebut berfungsi untuk membedakannya

dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing (Durianto, dkk, 2001:1).

Lebih jauh, dapat dijelaskan bahwa merek (brand) merupakan elemen yang

penting bagi perusahaan. Merek bukan hanya sebuah nama, logo, atau simbol, tapi

memiliki peranan dan nilai yang jauh lebih besar daripada itu. Merek dapat

berperan sebagai payung representasi produk barang atau jasa yang ditawarkan,

dapat berperan sebagai perusahaan, dapat berperan sebagai orang, bahkan dapat

(26)

Merek erat kaitannya dengan alam pikir manusia, yang meliputi semua

yang eksis dalam pikiran konsumen terhadap merek seperti perasaan, pengalaman,

citra, persepsi, keyakinan, sikap sehingga dapat dikatakan merek adalah sesuatu

yang sifatnya immaterial, yang dapat mengubah atau mentransformasi hal yang

sifatnya tangible menjadi sesuatu yang bernilai (Ferrinadewi, 2008: 138).

Ekuitas merupakan seperangkat aset dan kewajiban terkait dengan merek,

yang menambah nilai atau mengurangi nilai dari sebuah produk dalam

hubungannya dengan konsumen, dengan kata lain ekuitas berarti nilai. Nilai

sebuah merek sebenarnya didapatkan dari kata-kata atau tindakan konsumennya.

Keputusan pembelian konsumen didasarkan pada faktor-faktor yang menurut

mereka penting, semakin banyak faktor yang dinilai penting maka merek tersebut

dapat dikatakan sebagai merek yang bernilai (Ferrinadewi, 2008:168).

Semakin banyaknya jumlah pesaing di dalam pasar memicu persaingan di

antara merek-merek yang beroperasi di pasar. Persaingan ini dapat dimenangkan

dan membuat perusahaan tetap bertahan apabila menghasilkan produk yang

memiliki brand equityyang kuat, dan hal ini akan membantu perusahaan untuk

bersaing, merebut, dan menguasai pasar. Menurut Durianto, dkk, brand

equityadalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu

merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang

diberikan oleh suatu produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada

pelanggan(Durianto, dkk, 2001:4)

Menurut Hana dan Wozniak dalam Simamora (2003:49) ekuitas merek

(27)

merek itu memberikan nilai tambah, tetapi jika tidak memberikan nilai tambah

apalagi mengurangi nilai produk, berarti tidak ada ekuitas merek dari produk yang

dihasilkan.Berdasarkanpendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa ekuitas

merek adalah sekumpulan harta atau aset perusahaan yang terkait dengan nilai

yang melekat dari suatu merek produk atau jasa, yang dapat tercermin dalam cara

berpikir konsumen memilih merek yang diinginkan dan dalam menilai merek

perusahaan apakah mempunyai suatu nilai tambah terhadap merek tersebut.

II.1.2 Manfaat Ekuitas Merek

Ekuitas merek memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan dan juga

bagi konsumen, bagi perusahaan manfaat tersebut dapat diperoleh dengan lima

cara (Simamora, 2003:48), yaitu

1. Ekuitas merek dapat memperkuat program memikat para konsumen baru,

atau merangkul kembali konsumen lama.

2. Ekuitas merek dapat menguatkan loyalitas merek dan nama yang terkenal,

dapat memberikan alasan untuk membeli dan dapat mempengaruhi

loyalitas pelanggan.

3. Ekuitas merek memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan menjual

produk pada harga optimun (premium pricing) dan mengurangi

ketergantungan pada promosi.

4. Ekuitas merek memberikan landasan pertumbuhan dengan melakukan

perluasan merek.

5. Ekuitas merek dapat memberikan dorongan bagi keseluruhan distribusi.

Sedangkan menurut Tjiptono (2011:44) manfaat merek bagi konsumen

(28)

1. Konsumen mudah mengidentifikasi produk yang dibutuhkan atau dicari

2. Konsumen merasa lebih praktis saat melakukan pembelian ulang produk

yang sama karena adanya penghematan waktu dan energi

3. Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisa mendapatkan

kualitas yang sama sekalian pembelian dilakukan pada waktu dan di

tempat berbeda

4. Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membeli alternatif terbaik

dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik

5. Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang

ditampilkan pada orang lain

6. Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi dengan merek yang

telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan selama bertahun-tahun.

7. Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo, dan komunikasinya.

8. Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawab merek

bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat

II.1.3 Indikator atau Elemen Brand Equity

Menrut Aaker dalam Tjiptono (2011:97) menjabarkan aset merek yang

berkontribusi pada penciptaan brand equity ke dalam empat dimensi yaitu :

1. Brand Awareness (Kesadaran Merek), yaitu kemampuan konsumen untuk

mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari

kategori produk tertentu. Kemampuan konsumen untuk mengenali dan

mengingat merek suatu produk berbeda tergantung tingkat komunikasi

merek atau persepsi konsumen terhadap merek produk yang ditawarkan.

(29)

a. Unaware of brand, pada tahapan ini konsumen merasa ragu dan

tidak yakin apakah sudah mengenal merek yang disebutkan atau

belum

b. Brand recognition, pada tahapan ini konsumen mampu

mengidentifikasi merek yang disebutkan

c. Brand recall, pada tahapan ini konsumen mampu mengingat merek

tanpa diberikan stimulus

d. Top of mind, pada tahapan ini konsumen mengingat merek sebagai

yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai

kategori produk tertentu

2. Perceived Quality (Persepsi Kualitas), yaitu penilaian konsumen terhadap

keunggulan atau superiortas produk secara keseluruhan sehubungan

dengan tujuan yang diinginkannya. Oleh sebab itu, perceived quality

didasarkan pada evaluasi subyektif konsumen terhadap kualitas produk.

Konsumen mempersepsikan kulaitas produk berdasarkan elemen - elemen

sebagai berikut :

a. Serviceability, merupakan kemudahan untuk memperbaiki atau

mendapatkan layanan terkait dengan produk

b. Reliability, merupakan konsistensi kinerja dari suatu produk

c. Features, merupakan elemen sekunder atau tambahan dari suatu

(30)

d. Performance, merupakan karakteristik operasional utama dari

suatu produk

e. Conformance with specifications, merupakan keadaan di mana

tidak ada cacat pada produk, dan ada kesesuaian produk dengan

dengan standar kualifikasi

f. Durability, merupakan nilai ekonomis dari suatu produk

g. Fit and finish, merupakan kualitas tampilan akhir dari suatu produk

yang tangible, tapi beda halnya dengan produk yang sifatnya

intangible karena kualitas tampilannya bersifat abstrak

3. Brand Association (Asosiasi Merek), menyangkut segala sesuatu yang

terkait dengan memori terhadap suatu merek. Asosiasi merek memiliki

tingkat kekuatan tertentu dan akan semakin kuat seiring dengan

bertambahnya pengalaman konsumsi atau eksposur dengan merek spesifik.

Asosiasi yang terkait dengan suatu merek, umumnya dihubungkan dengan

berbagai hal berikut :

a. Product attributes (atribut produk), mengasosiasikan atribut atau

karakteristik suatu produk merupakan strategi positioning yang

sering digunakan, asosiasi dapat secara langsung diterjemahkan

dalam alasan pembelian suatu merek

b. Intangible attributes (atribut tak berwujud), suatu faktor tak

(31)

kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai yang

mengikhtisarkan serangkaian atribut yang objektif

c. Customers benefits (manfaat bagi konsumen), Biasanya terdapat

hubungan antara atribut produk dan manfaat bagi pelanggan.

Terdapat dua manfaat bagi pelanggan, yaitu: (a) manfaat rasional

(rational benefit) adalah manfaat yang berkaitan erat dengan suatu

atribut produk dari produk yang dapat menjadi bagian dari proses

pengambilan keputusan yang rasional, (b) manfaat psikologis

(psychological benefit), seringkali merupakan konsekuensi ekstrim

dalam proses pembentukan sikap, berkaitan dengan perasaan yang

ditimbulkan ketika membeli atau menggunakan merek tersebut

d. Relative price (harga relatif), Evaluasi terhadap suatu merek di

sebagian kelas produk ini akan diawali dengan penentuan posisi

merek tersebut dalam satu atau dua dari tingkat harga

e. Application (penggunaan), Pendekatan ini adalah dengan

mengasosiasikan merek tersebut dengan suatu penggunaan atau

aplikasi tertentu

f. User/costumer (pengguna/konsumen), Pendekatan ini adalah

dengan mengasosiasikan sebuah merek dengan sebuah tipe

pengguna atau pelanggan dari produk tersebut

g. Celebrity/person (orang terkenal/khalayak), Mengkaitkan orang

terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat mentransfer

(32)

h. Life style/personality (gaya hidup/kepribadian), Sebuah merek

bisa diilhami oleh para pelanggan merek tersebut dengan aneka

kepribadian dan karakteristik gaya hidup yang hampir sama

i. Product class (kelas produk), Beberapa merek perlu membuat

keputusan positioning yang menentukan dan melibatkan

asosiasi-asosiasi kelas produk

j. Competitors (para pesaing), Mengetahui pesaing dan berusaha

untuk menyamai atau bahkan mengungguli pesaing

k. Country/geographic area (Negara/wilayah geografis), Sebuah

negara dapat menjadi simbol yang kuat asalkan memiliki

hubungan yang erat dengan produk, bahan, dan kemampuan

4. Brand Loyalty (Loyalitas Merek), merupakan sebuah ukuran ketertarikan

pelanggan terhadap suatu merek. Tingkatan kedekatan pelanggan terhadap

suatu merek dapat dibagi ke dalam empat tingkat yaitu :

a. Switchers/price sensitive, pada tingkat ini merek dipersepsikan

memberi kepuasan yang sama. Merek berperan kecil dalam

keputusan pembelian. Pada tingkatan ini, pelanggan lebih sensitive

dengan perbedaan harga

b. Satisfied/habitual buyer, pada tingkatan ini pelanggan merasa

cukup puas terhadap produk dan pelanggan akan memperhatikan

(33)

c. Satisfied buyer with switching cost, pada tahap ini pelanggan

merasa puas terhadap produk. Mereka harus mengeluarkan biaya

tertentu apabila ingin berpindah merek

d. Commited buyer, pada tingkatan ini pelanggan merasa bangga

menggunakan sebuah merek dan merekomendasikannya kepada

orang lain

II.1.4 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Setiap perusahaan selalu berusaha menciptakan kepuasan bagi

pelanggandari produk yang ditawarkannya. Semakin tinggi tingkat kepuasan

pelanggan maka akan mendatangkan keuntungan yang semakin besar bagi

perusahaan, sebab apabila pelanggan merasa puas ketika mengkonsumsi atau

menggunakan suatu produk maka hal ini menjadi dasar yang baik untuk

pembelian ulang produk. Namun, apabila tingkat kepuasan yang dirasakan

pelanggan rendah maka sangat besar kemungkinan bahwa pelanggan tersebut

akan pindah ke produk pesaing.

Menurut Kotler (2000:52), kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan

harapannya. Sedangkan Tse dan Wilton dalam Lupiyoadi (2006:349) kepuasan

atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi

ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan

kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Kepuasan pelanggan

menurut Howard & Shets dalam Tjiptono (2005:349) adalah situasi kognitif

pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang

(34)

Kini semakin disadari bahwa kepuasan pelanggan merupakan aspek vital

dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan, kepuasan

pelanggan terletak pada ekspektasi pelanggan terhadap suatu produk. Pelanggan

akan merasa puas jika produk yang mereka konsumsi sesuai dengan yang

pelanggan inginkan akan produk tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan

harus mampu menciptakan produk - produk yang unggul dan sesuai dengan

kebutuhan pelanggan serta mempersiapkan berbagai strategi pemasaran yang

handal agar produk yang dipasarkan menempati posisi strategis dalam pasar dan

tetap menjadi pilihan utama bagi para pelanggannya.

II.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono, (2005:351) faktor-faktor yang mempengaruhi harapan

pelanggan yang nantinya juga akan mempengaruhi persepsi pelanggan tersebut

terhadap suatu produk atau jasa, yaitu :

1. Personal Needs

Pada dasarnya setiap orang pasti mempunyai kebutuhan yang spesifik

yang tergantung pada karakteristik individu, situasi dan kondisi dari

pelanggan tersebut

2. Past Experience Pengalaman masa lalu dalam mengkonsumsi barang dan

jasa yang sama dan akan mempengaruhi persepsi konsumen tesebut

terhadap kinerja perusahaan yang bersangkutan

3. Word Of Mouth Preferensi konsumen terhadap suatu layanan akan

(35)

4. External Communication Komunikasi eksternal dari penyelia barang atau

jasa memainkan peranan yang penting dalam membentuk harapan

konsumen seperti promosi dan iklan.

Menurut Kotler dan Keller (2008:137), terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu harapan pelanggan, tujuan, perceived

performance, attribute satisfaction, dan information satisfaction. Berikut

penjelasannya :

1. Harapan Pelanggan yang diyakini memiliki peranan yang besar dalam

menentukan kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Dalam

mengevaluasi, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standar

atau acuan. Dalam kepuasan pelanggan, umumnya harapan merupakan

perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang diterimanya

2. Tujuan (objective) dikaitkan dengan kebutuhan yang paling mendasar,

tujuan hidup atau keinginan yang lebih konkrit menurut kepercayaan

seseorang dalam pencapaian tujuan akhir. Jadi tingkat keinginan yang

lebih rendah atau lebih tinggi dapat dihubungkan dengan cara untuk

mencapai tujuan. Tingkat keinginan dan nilai yang lebih tinggi ditujukan

untuk mendapatkan produk yang memiliki benefit tertentu yang akan

menetapkan atribut dan level atribut yang diinginkan dari suatu produk.

Pada tingkatan yang lebih konkrit, tujuan dapat secara langsung

dibandingkan dengan performance yang dirasakan. Expectations akan

(36)

(objective) adalah evaluasi terhadap atribut atau benefit suatu produk

menuju pencapaian nilai-nilai seseorang

3. Perceived performance, merupakan hasil evaluasi dari pengalaman

konsumsi dari konsumen dan diharapkan memiliki pengaruh langsung dan

positif terhadap tingkat kepuasan

4. Attribute satisfaction dan information satisfaction, didefinisikan sebagai

pertimbangan kepuasan konsumen yang subyektif yang dihasilkan dari

observasi mengenai kinerja produk. Dalam mengevaluasi kepuasan

terhadap produk atau perusahaan tertentu, konsumen umumnya mengacu

pada beberapa faktor atau dimensi

Berdasarkan beberapa uraian tentang kepuasan, maka secara umum

kepuasan dapat diartikan bahwa layanan atau hasil yang diterima itu paling tidak

harus sama dengan harapan pelanggan. Pelanggan mengalami berbagai tingkat

kepuasan dan ketidakpuasan setelah mengalami masing - masing layanan sesuai

dengan sejauh mana harapan terpenuhi atau terlampaui. Pada dasarnya pelanggan

mengharapkan dapat memperoleh produk yang memiliki manfaat pada tingkat

harga yang dapat diterima. Untuk mewujudkan keinginan pelanggan tersebut

maka setiap perusahaan berusaha secara optimal untuk menggunakan seluruh aset

dan kemampuan yang dimiliki untuk memberikan nilai dan memenuhi harapan

para pelanggannya.

II.1.6 Manfaat Program Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2005 : 352), manfaat program kepuasan pelanggan

(37)

1. Reaksi terhadap produsen berbiaya rendah, fokus pada kepuasaan

pelanggan merupakan upaya mempertahankan pelanggan dalam rangka

menghadapi produsen berbiaya rendah, di mana banyak perusahaan yang

mendapati cukup pelanggan yang bersedia membayar lebih mahal untuk

pelayanan dan kualitas yang lebih baik

2. Manfaat ekonomis retensi pelanggan versus perpetual

prospecting,berbagai studi menunjukan bahwa mempertahankan dan

memuaskan pelanggan saat ini jauh lebih murah daripada terus menerus

berupaya menarik atau memprospek pelanggan baru. Riset yang dilakukan

oleh Wells dalam Tjiptono (2005 : 352), misalnya menunjukan bahwa

biaya untuk mempertahankan pelanggan lebih murah empat sampai enam

kali lipat daripada biaya mencari pelanggan baru

3. Nilai kumulatif dari relasi berkelanjutan, berdasarkan konsep “customer

lifetime value” Menurut Hughes dalam Tjiptono (2005 : 353) bahwa upaya

mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap produk dan jasa perusahaan

selama periode waktu yang lama bisa menghasilkan anuitas yang jauh

lebih besar daripada pembelian individual

4. Daya persuasif gethok tular (word of mouth),Gethok tular positif maupun

negatif bisa merusak atau menaikan citra perusahaan. Gethok Tular negatif

biasanya jauh lebih cepat dari pada gethok tular positif. Itu sebabnya

banyak perusahaan yang mengadopsi kepuasaan pelanggan

5. Reduksi sensitivitas harga, pelanggan yang puas dan loyal terhadap

(38)

individualnya, dimana kepuasaan pelanggan mengalihkan fokus kepada

pada harga ke pelayanan dan kualitas

II.1.7 Mengukur Dan Memantau Kepuasan Pelanggan

Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan setiap perusahaan untuk

mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya. Menurut Kotler dalam

Simamora (2001:156), mengemukakan empat metode pengukur kepuasan

pelanggannya yaitu:

1. Sistem keluhan dan saran

Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada para pelanggannya untuk

menyampaikan pendapat, saran, dan keluhan mereka. Media yang bisa

digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan di tempat yang strategis,

menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepn khusus, dan

lain-lain. informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat memberikan

ide-ide baru dan masukan yang sangat berharga bagi perusahaan sehingga

memungkinkannya untuk memberikan respon secara cepat dan tanggap

terhadap setiap masalah yang timbul

2. Berpura – pura menjadi pembeli (Ghost Shopping)

Ghost shopping merupakan salah satu cara atau metode untuk memperoleh

gambaran mengeai kepuasan pelanggan dengan mempekerjakan beberapa

orang ghost shopper untuk berperan sebagai pelanggan yang potensial

produk perusahaan dan pesaing. Lalu ghost shopper tersebut

menyampaikan temuan-temuannya mengenai kelemahan dan kekuatan

(39)

pembelian produk-produk tersebut. selain itu para ghost shopper juga

dapat mengamati atau menilai cara perusahaan dan pesaingnya menjawab

pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan

3. Menganalisis pelanggan yang hilang (Lost Customer Analysis)

Perusahaan seharusnya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti

membeli atau yang beralih pemasok agar dapat memahami mengapa hal

ini terjadi, sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan perbaikan atau

penyempurnaan selanjutnya

4. Survei kepuasan pelanggan

Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan pelanggan

banyak dilakukan melalui metode survei, baik melalui pos, telepon,

maupun wawancara langsung. Melalui survei perusahaan akan

memperoleh tanggapan atau umpan balik secara langsung dari pelanggan

dan sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh

perhatian terhadap pelanggannya

Ada lima faktor yang diperhatikan untuk menentukan tingkat kepuasan

pelanggan (Lupiyoadi, 2006:158) yaitu :

1. Kualitas Produk

Pelanggan akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka menunjukkan

bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas

2. Kualitas Pelayanan

Pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang

(40)

3. Emosional

Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang

lain akan kagum kepadanya apabila menggunakan produk dengan merek

tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi

4. Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga

yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada

pelanggannya

5. Biaya

Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu

membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung

puas terhadap produk dan jasa tersebut

II.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu oleh Adelina Lubis (2011) mengenai “Analisis

Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Kepuasan Konsumen Nexian

Pada Mahasiswa Universitas Negeri Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dan menganalisis pengaruh ekuitas merek yang terdiri dari: kesadaran

merek (brand awareness), kesan kualitas merek (brand perceived quality),

asosiasi merek (brand association) terhadap kepuasan konsumen Nexian pada

mahasiswa Universitas Negeri Medan. Hasil penelitian dan pembahasan

menunjukkan bahwa secara serempak ekuitas merek yang terdiri dari: kesadaran

merek (brand awareness), kesan kualitas merek (brand perceived quality),

asosiasi merek (brand association) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

(41)

asosiasi merek merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap

kepuasan mahasiswa Universitas Negeri Medan konsumen Nexian, yang artinya

asosiasi merek merupakan variabel ekuitas merek yang paling menentukan

tingginya kepuasan konsumen Nexian pada mahasiswa Universitas Negeri Medan

Penelitian terdahulu oleh Alfonsius (2011) dengan judul penelitian

“Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen

Blackberry Pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Professional

Manajemen College Indonesia (PMCI) Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dan menganalisis pengaruh ekuitas merek yang terdiri dari: kesadaran

merek (brand awareness), asosiasi merek (brand association), persepsi kualitas

merek (brand perceived quality), dan loyalitas merek (brand loyalty) terhadap

kepuasan konsumen BlackBerry pada mahasiswa STIE Professional Manajemen

College Indonesia (PMCI) Medan dan penelitian ini juga bertujuan untuk

mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap loyalitas

mahasiswa konsumen BlackBerry pada mahasiswa STIE Professional Manajemen

College Indonesia (PMCI) Medan. Hasil pengujian hipotesis pertama, dengan

menggunakan analisis uji serempak diperoleh hasil bahwa ekuitas merek yang

terdiri atas: kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, dan

loyalitas merek secara bersama – sama berpengaruh highly significant terhadap

kepuasan mahasiswa STIE PMCI konsumen BlackBerry, dan secara parsial,

persepsi kualitas merek merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh

terhadap kepuasan mahasiswa STIE PMCI konsumen BlackBerry.Hasil pengujian

hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel kepuasan berpengaruh significant

(42)

significant menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh secara nyata terhadap

loyalitas konsumen BlackBerry pada mahasiswa STIE PMCI.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dedi Fachriza (2009) mengenai

“Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk

Celana Jeans Wrangler di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand equity terhadap

loyalitas pelanggan pada produk celana Jeans Wrangler. Hasil penelitian dan

pembahasan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

yang terdiri dari variabel kesadaran merek (X1), asosiasi merek (X2), persepsi

kualitas (X3), dan loyalitas merek (X4) secara bersama-sama berpengaruh positif

dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan di PT. Delami Garment Industries

Cabang Medan.

Selanjutnya Sari (2007), melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Brand Equity Pasta Gigi Pepsodent Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus

Pada Asrama Putri USU Medan)”. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh brand equity pasta gigi Pepsodent terhadap loyalitas pelanggan.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa brand equity yang terdiri dari brand

awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pasta gigi Pepsodent

pada asrama putri USU Medan.

II.3 Kerangka Konsep

Menurut Nawawi, kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional

yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil yang akan dicapai

(43)

2001:40).Konsep yang telah disusun harus dapat diteliti secara empiris dan

dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau

pendahulu dari variabel variabel lain (Rakhmat, 2001:12), yang termasuk

variabel bebas dalam penelitian ini adalah Brand equityyang terdiri dari

brand awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi kualitas),

brand association (asosiasi merek), brand loyalty (loyalitas merek).

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang diduga atau dipengaruhi oleh

variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 2001:12), yang termasuk variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Kepuasan Pelanggan.

II.4 Operasional Variabel

Variabel merupakan fenomena yang dapat diukur atau diamati karena

memiliki nilai atau kategori (Silalahi, 2009:114). Berdasarkan kerangka teori dan

kerangka konsep sebelumnya, maka operasional variabel yang berfungsi untuk

(44)

Tabel II.1 Operasional Variabel

Variabel Teoritis Indikator Skala Pengukuran

Brand Equity (X)

1. Brand Awareness (Kesadaran Merek)

2. Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

3. Brand Association (Asosiasi Merek)

4. Brand Loyalty (Loyalitas Merek)

1. Pengenalan merek

1. Kesetiaan konsumen

2. Kepuasan dan komitmen konsumen

Likert

Kepuasan Konsumen (Y) 1. Kualitas produk 2. Kualitas pelayanan 3. Faktor emosional 4. Harga

5. Biaya

Likert

Sumber : Data Diolah Peneliti (2014)

Variabel operasional pada brand equity (variabel bebas) berdasarkan teori

David A. Aaker, yaitu indikator dari ekuitas merek (brand equity) yang terdiri dari

brand awareness (kesadaran merek) yaitu menunjukkan kesanggupan sesorang

untuk mengingat kembali bahwa merek merupakan bagian dari produk, perceived

quality (persepsi kualitas) yaitu mencerminkan tentang persepsi/kesan sesorang

(45)

sesuatu yang terekam dalam benak atau ingatan seseorang terhadap suatu merek,

brand loyalty (loyalitas merek) yaitu tingkat ketertarikan terhadap suatu merek

produk dan menganggap merek tersebut penting baginya.

Variabel operasional pada kepuasan pelanggan (variabel terikat)

menggunakan teori yang dikemukakan oleh Lupiyoadi, yaitu indikator dari

kepuasan konsumen adalah kualitas produk, kualitas pelayanan, faktor emosional,

harga, dan biaya.

II.5 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel, atau suatu petunjuk pelaksanaan

mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Defenisi variabel

operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (X) yang terdiri dari :

a. Brand awareness (kesadaran merek) yaitu menunjukkan

kesanggupan sesorang untuk mengenal dan mengingat kembali

bahwa merek merupakan bagian dari suatu produk

b. Perceived quality (persepsi kualitas) yaitu mencerminkan tentang

persepsi/kesan sesorang terhadap keseluruhan kinerja dan kualitas

produk

c. Brand association (asosiasi merek) yaitu seuatu yang terekam

dalam benak atau ingatan seseorang terhadap suatu merek

d. Brand loyalty (loyalitas merek) yaitu tingkat ketertarikan terhadap

suatu merek produk dan menganggap merek tersebut penting

(46)

2. Variabel terikat (Y) yang terdiri dari :

a. Kualitas produk,

konsumenmerasapuasbilahasilevaluasimerekamenunjukkanbahwap

rodukyangmerekagunakanberkualitas

b. KualitasPelayanan, konsumenakan

merasapuasbilamerekamendapatkanpelayananyangbaikatauyangses

uaidenganyangdiharapkan

c. Faktor Emosional, berkaitan dengan kebanggaan setelah

menggunakan suatu produk atau jasa. Dengan kata lain,

penggunaan produk atau jasa itu dapat meningkatkan harga diri,

derajat atau status tertentu

d. Harga,

produkyangmempunyaikualitasyangsamatetapimenetapkanhargaya

ngrelatifmurahakanmemberikannilaiyanglebihtinggikepadakonsum

ennya.

e. Biayayang dikeluarkan di luar dari harga yang harus dibayar untuk

produk atau jasa tersebut. Konsumen akan semakin puas apabila

relatif mudah, nyaman, dan efisien dalam mendapatkan suatu

pelayanan dari perusahaan

3. Karakteristik responden, terdiri dari:

a. Jenis kelamin : Jenis kelamin dari responden (laki-laki atau

perempuan)

(47)

c. Pendidikan : Pendidikan terkahir dari responden yang dijadikan

akan sampel

d. Pekerjaan : Mata pencarian yang digeluti oleh responden yang akan

dijadikan sampel

e. Pengahasilan : Jumlah rata-rata pendapatan dari responden

perbulannya.

II.6 Defenisi Konsep

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang

akan diteliti, maka penulis mengemukakan defenisi konsep dari penelitian, adalah

sebagai berikut:

1. Konsep Brand Equity

Menurut Durianto, dkk, (2001:4) brand equity adalah seperangkat aset dan

liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang

mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu

produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada konsumen

2. Konsep Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan

harapannya (Kotler, dkk, 2000:52). Semakin tinggi tingkat kepuasan

pelanggan maka akan mendatangkan keuntungan yang semakin besar bagi

perusahaan, sebab apabila pelanggan merasa puas ketika mengkonsumsi

atau menggunakan suatu produk maka hal ini menjadi dasar yang baik

(48)

dirasakan pelanggan rendah maka sangat besar kemungkinan bahwa

pelanggan tersebut akan pindah ke produk pesaing.

II.7 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara mengenai

hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

1. H0 : Tidak terdapat pengaruh Positif dan signifikan dari brand equity yang

terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), perceived quality

(persepsi kualitas), brand association (asosiasi merek), brand loyalty

(loyalitas merek) Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

Ha : Terdapat pengaruhPositif dan signifikan dari brand equityyang terdiri

dari brand awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi

kualitas), brand association (asosiasi merek), brand loyalty (loyalitas

merek) Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai,

Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

2. H0 : Tidak terdapat pengaruh Positif dan signifikan dari brand awareness

(kesadaran merek) Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan

Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

Ha : Terdapat pengaruhPositif dan signifikan dari brand awareness

(kesadaran merek) Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan

(49)

3. H0 : Tidak terdapat pengaruh Positif dan signifikan dari perceived quality

(persepsi kualitas)Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

Ha : Terdapat pengaruhPositif dan signifikan dari perceived quality

(persepsi kualitas)Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

4. H0 : Tidak terdapat pengaruh Positif dan signifikan dari brand association

(asosiasi merek)Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

Ha : Terdapat pengaruhPositif dan signifikan dari brand association

(asosiasi merek)Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

5. H0 : Tidak terdapat pengaruh Positif dan signifikan dari brand loyalty

(loyalitas merek) Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi

Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

Ha : Terdapat pengaruhPositif dan signifikan dari brand loyalty (loyalitas

merek) Sari Roti terhadap kepuasan pelanggan di Kelurahan Titi Rantai,

Gambar

Tabel II.1 Operasional Variabel
Tabel III.1 Jumlah Penduduk Di Kelurahan Titi Rantai
Tabel IV.1
tabel, sehingga seluruh pertanyaan dinyatakan valid.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis elemen brand equity, berupa brand awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek), perceived

Elemen ekuitas merek yang akan diukur adalah kesadaran merek (Brand Awareness), asosiasi merek (Brand Association), persepsi kualitas merek (Perceived Quality).. dan

ini adalah “ Sejauhmana pengaruh brand equity yang terdiri dari kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand

Tujuan dari peneliti untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh asosiasi merek kesadaran merek brand awareness, brand associations, persepsi kualitas perceived quality, dan loyalitas

Elemen ekuitas merek tersebut yaitu kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand association), persepsi kualitas merek (brand perceived quality) dan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran (Brand Awareness), asosiasi (Brand Association), persepsi kualitas (Perceived Quality), dan tingkat loyalitas

Hipotesis kedua yaitu brand equity yang terdiri dari kesadaran merek (brand awareness), kesan kualitas merek (brand perceived quality), asosiasi merek

Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa variabel kesadaran merek brand awareness, asosiasi merek brand association, persepsi kualitas perceived