• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE SKRIPSI"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

i

BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE 2012-2016

SKRIPSI

Disusun Oleh:

YUNIK APRILIA INDRIANTI

NIM. 13 651 049

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL SAMARINDA

(2)

ii

BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE 2012-2016

SKRIPSI

Disusun Oleh:

YUNIK APRILIA INDRIANTI

NIM. 13 651 049

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL SAMARINDA

(3)

iii

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA

(PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI

BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE 2012-2016

NAMA : YUNIK APRILIA INDRIANTI

NIM : 13 651 049

JURUSAN : AKUNTANSI

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI MANAJERIAL

JENJANG PENDIDIKAN : SARJANA SAINS TERAPAN (S.ST)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan Pada tanggal, Agustus 2017

Menyetujui:

Mengesahkan: Direktur

Politeknik Negeri Samarinda,

Ir. H. Ibayasid, M.Sc., NIP. 19590303 198903 1 002 Pembimbing I,

Dra. Indah Agustini Tri Utami, M.Si. NIP. 19560803 198703 2 002

Pembimbing II,

Ruslan Ardi, S.E.,

NIP. 19601228 199003 1 003

(4)

iv

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA

(PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI

BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE 2012-2016

NAMA : YUNIK APRILIA INDRIANTI

NIM : 13 651 049

JURUSAN : AKUNTANSI

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI MANAJERIAL

JENJANG PENDIDIKAN : SARJANA SAINS TERAPAN (S.ST)

Skripsi ini telah diujikan dan disetujui Pada tanggal, Agustus 2017

Dewan Penguji:

Nama Penguji Tanda Tangan

Penguji I

Chottam, S.E., M.Si.,

NIP. 19590419 198803 1 003 Penguji II

Ratna Wulaningrum, S.E., M.Si., NIP. 19790117 200112 2 003 Penguji III

Achmad Rudzali, S.Si., M.Si. NIP. 19620212 198803 1 002

Mengetahui: Ketua Jurusan Akuntansi

Rifadin Noor, S.E., M.Si. NIP. 19581005 199003 1 001

Ketua Program Studi Akuntansi Manajerial

Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA. NIP. 19750514 200502 1 003

(5)

v Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Yunik Aprilia Indrianti

NIM : 13 651 049

Jurusan : Akuntansi

Program Studi : Akuntansi Manajerial

Judul Skripsi : Analisis Kinerja Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 Periode 2012-2016.

Dengan ini menyatakan bahwa laporan skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarisme dalam laporan skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Samarinda, 09 Agustus 2017

YUNIK APRILIA INDRIANTI NIM. 13 651 049

(6)

vi

YUNIK APRILIA INDRIANTI, lahir pada tanggal 01 April 1995 di Batu Ampar, Kalimantan Timur, dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan bapak Paeri Budiarto dan ibu Norhayati.

Memulai pendidikan formal pada tahun 2001 di SD Negeri 019 Samarinda dan lulusan pada tahun 2007. Selanjutnya pada tahun 2007 melanjutkan ke SMP Negeri 9 Samarinda dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 melanjutkan ke SMK Negeri 4 Samarinda dan lulus pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi pada tahun 2013 di Politeknik Negeri Samarinda jurusan akuntansi program studi akuntansi manajerial.

Sebagai aplikasi dan teori yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di Politeknik Negeri Samarinda, peneliti pernah mengikuti program Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Sucofindo (Persero) Cabang Samarinda ditempatkan di bagian administrasi operasional.

(7)

vii

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Banyak pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh sebab itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. H. Ibayasid, M.Sc., selaku Direktur Politeknik Negeri Samarinda. 2. Bapak Rifadin Noor, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Samarinda dan Ibu Ratna Wulaningrum, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda.

3. Bapak Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Manajerial Politeknik Negeri Samarinda.

4. Ibu Dra. Indah Agustini Tri Utami, M.Si., dan bapak Ruslan Ardi, S.E., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan berbagai bimbingan dan arahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak/ibu staf pengajar khususnya Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Samarinda.

6. Kedua orang tua saya yang bernama bapak Paeri Budiarto dan ibu Norhayati yang tiada hentinya untuk memberikan dukungan moril serta materil dalam kelancaran dari proses studi sampai pembuatan skripsi ini.

7. Teman-teman jurusan akuntansi S1 Terapan angkatan 2013 yang telah mendukung dan saling membantu satu sama lain dalam penyelesaian skripsi.

(8)

viii

tidak langsung atas kelancaran penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada peneliti. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat lebih baik dan kesalahan yang sama tidak terulang dikemudian hari.

Samarinda, Juli 2017 Peneliti,

YUNIK APRILIA INDRIANTI NIM. 13 651 049

(9)

ix

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

ABSTRAK ... ... xiv ABSTRACT ... ... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.5 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 7

(10)

x

2.2.3 Pengertian Kinerja Keuangan ... 10

2.2.4 Jenis-jenis Laporan Keuangan ... 10

2.2.5 Pengertian Analisis Laporan Keuangan... 11

2.2.6 Metode Analisis Laporan Keuangan ... 13

2.2.7 Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 14

2.2.8 Pengertian Analisis Rasio Keuangan ... 16

2.2.9 Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 16

2.3 Kerangka Pikir ... 20

2.4 Definisi Konseptual ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional ... 22

3.2 Rincian Data Yang Diperlukan ... 23

3.3 Jangkauan Penelitian ... 23

3.4 Jenis Dan Sumber Data ... 24

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.6 Teknik dan Alat Analisis ... 24

3.7 Standar Penilaian Kinerja Keuangan ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 31

(11)

xi

4.2 Analisis ... 42 4.3 Pembahasan ... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 65 5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

Gambar Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pikir.... ... 20

4.1 Struktur Organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ... 33

4.2 Grafik Return On Equity (ROE)... 48

4.3 Grafik Return On Investment (ROI) ... 50

4.4 Grafik Cash Ratio... 52

4.5 Grafik Current Ratio ... 54

4.6 Grafik Collection Periods ... 56

4.7 Grafik Perputaran Persediaan ... 57

4.8 Grafik Total Asset Turn Over (TATO) ... 58

(13)

xiii

Tabel Keterangan Halaman

1.1 Aktiva/Passiva, Pendapatan, Biaya dan Laba Bersih ... 3

2.2 Penelitian Terdahulu ... 7

3.1 Daftar Indikator dan bobot aspek keuangan ... 26

3.2 Daftar skor penilaian ROE ... 27

3.3 Daftar skor penilaian ROI ... 27

3.4 Daftar skor penilaian cash ratio ... 28

3.5 Daftar skor penilaian current ratio... 28

3.6 Daftar skor penilaian collection periods ... 29

3.7 Daftar skor penilaian perputaran persediaan ... 29

3.8 Daftar skor penilaian perputaran total asset ... 30

3.9 Daftar skor penilaian rasio TMS terhadap TA ... 30

4.1 Neraca Konsolidasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ... 35

4.2 Laporan Laba Rugi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk... 39

4.3 Perhitungan Return On Equity (ROE) ... 42

4.4 Perhitungan Return On Investment (ROI) ... 43

4.5 Perhitungan Cash Ratio ... 44

4.6 Perhitungan Current Ratio ... 45

4.7 Perhitungan Collection Periods ... 45

4.8 Perhitungan Perputaran Persediaan ... 46

4.9 Perhitungan Total Asset Turn Over (TATO) ... 47

4.10 Perhitungan TMS Terhadap TA ... 48

4.11 Hasil Analisis Kinerja Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016 ... 63

(14)

xiv

INDRIANTI, YUNIK APRILIA 2017, Analisis Kinerja Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. Pembimbing I Ibu Dra. Indah Agustini Tri Utami, M.Si., dan Pembimbing II Bapak Ruslan Ardi, S.E.,.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan BUMN bidang persemenan dan perkembangannya berdasarkan atas penilaian yang mengacu pada Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, dokumen yang diperlukan berupa neraca dan laba rugi periode 2012-2016. Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE), Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI), Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio Lancar (Current Ratio), Collection Periods (CP), Perputaran Persediaan (PP), Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO), dan Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2012 total skor untuk kinerja keuangan adalah 64,5 atau 92,14% dari total skor seharusnya 70, Pada tahun 2013 total skor untuk kinerja keuangan adalah 64 atau 91,42%, Pada tahun 2014 total skor untuk kinerja keuangan adalah 64,5 atau 92,14%, Pada tahun 2015 total skor untuk kinerja keuangan adalah 63,5 atau 90,71%, dan Pada tahun 2016 total skor untuk kinerja keuangan adalah 61,5 atau 87,85%. Meski hasil rasio keuangan mengalami penurunan, namun penurunan tersebut masih sesuai dengan standar yang ditetapkan.

.

Kata kunci: Analisis Kinerja Keuangan, Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002.

(15)

xv

INDRIANTI, YUNIK APRILIA 2017, Financial Performance Analysis of PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Based On The Decree State-Owned Enterprises Minister Number KEP-100/MBU/2002. Under the guindance of Mrs. Dra. Indah Agustini Tri Utami, M.Si., as the first supervisor and Mr. Ruslan Ardi, S.E., as the second supervisor.

This study aims to investigate financial performances of state-owned enterprises company in the cementing field and their development based on the assessment referring to the Decree by the Minister of State-owned Enterprises Number KEP-100/MBU/2002. The data were collected through documentation, with document in the form of profit and loss account years 2012-2016. Financial ratios that was used in this study were the Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periods (CP), Inventory Turnover, Total Asset Turn Over (TATO), and Total Eqity to Total Assets.

The result of this research showed the financial performance score of PT Semen Indonesia (Persero) Tbk in year 2012 was 64,5 or 92,14% from total score that should be 70, in 2013 total score of financial performance was 64 or 91,42%, in 2014 was 64,5 or 92,14%, in 2015 was 63,5 or 90,71%, and in 2016 was 61,5 or 87,85%. Even though the result of financial ratios is decreasing, but the declining is still suitable to specified standards.

Keywords: Financial Performance Analysis, Decree by the Minister of State-owned Enterprises Number KEP-100/MBU/2002.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara dan turut berperan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan persemenan terbesar di Indonesia dan tercatat sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang telah go regional. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri semen. Keberadaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada prinsipnya dimaksudkan untuk menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan atas prinsip pengelolaan perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya ditengah persaingan sangat ditentukan oleh kinerja keuangan perusahaan. Dengan melihat kinerja perusahaan, dapat diketahui efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi menghasilkan laba yang optimal. Pengukuran kinerja salah satunya dapat dilihat dari aspek keuangan suatu perusahaan yaitu melalui laporan keuangan yang disajikan oleh pihak perusahaan.

Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai laporan keuangan perusahaan di masa lalu,

(17)

saat ini dan kemungkinan di masa yang akan datang. Dengan mengadakan analisis terhadap pos-pos neraca dapat diketahui atau diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya, sedangkan analisis terhadap laporan laba ruginya memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan (Munawir, 2012:1). Rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan diantaranya, Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE) yaitu rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri, Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI) yaitu rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan, Rasio Kas (Cash Ratio) yaitu rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang, Rasio Lancar (Current Ratio) yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan, Collection Periods (CP) yaitu rasio ini menunjukkan berapa lama dana perusahaan ditanamkan dalam komponen piutang atau berapa lama periode penagihan piutang, Perputaran Persediaan (PP) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode, Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva, dan Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset yaitu digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan atau kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjangnya.

(18)

Berikut merupakan tabel yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk selama lima tahun :

Tabel 1.1 Aktiva/Passiva, Pendapatan, Biaya dan Laba Bersih PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun Aktiva/Passiva Pendapatan Biaya Laba Bersih 2012 26.579.083.786 19.598.247.884 3.116.057.658 4.926.639.847 2013 30.833.102.777 24.501.240.780 3.881.101.009 5.354.298.521 2014 34.331.674.737 26.987.035.135 4.436.699.197 5.567.659.839 2015 38.153.118.932 26.948.004.471 4.700.464.643 4.525.441.038 2016 44.226.895.982 26.134.306.138 4.628.759.147 4.535.036.823 Sumber : Data Laporan Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode

2012-2016

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa laba bersih yang diperoleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dari tahun 2012 sampai dengan 2013 mengalami peningkatan ini disebabkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 4.902.992.896 dan peningkatan aktiva sebesar Rp 4.254.018.991. Pada tahun 2013 sampai dengan 2014 laba bersih perusahaan mengalami peningkatan ini disebabkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 2.485.794.355 dan peningkatan aktiva sebesar Rp 3.498.571.960. Pada tahun 2014 sampai dengan 2015 laba bersih perusahaan mengalami penurunan ini disebabkan penurunan pendapatan sebesar Rp 39.030.664 dan peningkatan biaya sebesar Rp 263.765.446. Pada tahun 2015 sampai dengan 2016 laba bersih perusahaan mengalami peningkatan ini disebabkan peningkatan aktiva sebesar Rp 6.073.777.050 dan penurunan biaya

(19)

sebesar Rp 71.705.496. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka judul yang diambil untuk dijadikan penelitian adalah: “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 PERIODE 2012-2016”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016 jika diukur berdasarkan Keputusan Menteri BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 dengan menggunakan Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE), Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI), Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio Lancar (Current Ratio), Collection Periods (CP), Perputaran Persediaan (PP), Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO), dan Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk jika diukur berdasarkan Keputusan Menteri BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 dengan menggunakan Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE), Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI), Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio Lancar (Current Ratio), Collection Periods (CP), Perputaran Persediaan (PP), Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO), dan Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset sehingga dapat dilakukan keputusan manajemen di masa yang akan datang.

(20)

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang peneliti lakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaannya, diantaranya:

a. Bagi Peneliti

Bagi peneliti sebagai sarana untuk memperluas wawasan yang telah didapat dalam perkuliahan serta menambah referensi, disamping itu juga sebagai salah satu persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Sains Terapan Akuntansi.

b. Bagi Kalangan Akademis

Bagi kalangan akademis, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai pengukuran kinerja dengan metode rasio.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri lima bab, sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti mengemukakan tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tinjauan pustaka yang menguraikan teori yang digunakan sebagai landasan untuk membahas analisa laporan keuangan dalam menilai tingkat rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas serta bagan kerangka pikir.

(21)

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai definisi operasional, rincian data yang diperlukan, jangkauan penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik dan alat analisis serta standar penilaian kinerja keuangan.

Bab IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, penyajian data, analisis, dan pembahasan dari masalah yang telah dikemukakan.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini peneliti memberikan simpulan dari apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan memberikan saran yang bisa berguna bagi peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun alat analisis yang digunakan sama tetapi objek dan periode waktu yang digunakan berbeda sehingga dapat dijadikan referensi untuk saling melengkapi. Berikut adalah ringkasan penelitian sebelumnya yang tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

(Tahun) Judul Alat analisis Hasil

1 Winda Kembara (2011) Anaisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas laporan keuangan pada PT Angkasa Pura I Balikpapan tahun 2005-2009 1. Rasio likuiditas 2. Rasio solvabilitas 3. Rasio profitabilitas

Analisis kinerja pada PT Angkasa Pura I Balikpapan tahun 2005-2009 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan dinyatakan baik.

2 Nurul Amalina A. Ibrahim (2013) Analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) selama tahun 2009-2011 1. Rasio likuiditas 2. Rasio solvabilitas 3. Rasio Aktivitas 4. Rasio profitabilitas Berdasarkan hasil perhitungan tahun 2009 mengalami penurunan karena belum berada pada skor yang maksimal, 2010 mengalami peningkatan dan 2011 mengalami penurunan dikarenakan peningkatan utang perusahaan.

(23)

3 Mirnawati (2014) Penilaian kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan pada PT Pertamina (Persero) tahun 2007-2012 1. Rasio likuiditas 2. Rasio solvabilitas 3. Rasio Aktivitas 4. Rasio profitabilitas Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa jika ditinjau dari periode 2007-2012 rasio likuiditas dan rasio aktivitas cenderung mengalami penurunan, rasio solvabilitas dan profitabilitas menunjukan hasil yang baik.

Persamaan penelitian sekarang adalah menggunakan data laporan keuangan pada perusahaan BUMN. Sedangkan perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah objek penelitian yakni di perusahaan PT Semen Indonesia Tbk (Persero) periode 2012-2016 dengan menggunakan Keputusan Menteri BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002.

2.2 Landasan Teori

Dalam bab ini peneliti mengutip beberapa pendapat para ahli sebagai teori yang dapat mendukung penelitian ini. Adapun yang akan dijelaskan dalam bab ini adalah hal-hal yang merupakan konsep teori dan definisi yang berhubungan dengan batasan permasalahan, yaitu sebagai berikut:

2.2.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi mempunyai peranan penting dalam kegiatan instansi atau badan usaha lainnya, guna menyediakan informasi keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk mempermudah pemahaman bagi pembaca akan di-kemukakan beberapa pengertian akuntansi yang dinyatakan oleh para ahli. Mardiasmo (2000:1) menyatakan bahwa, “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan transaksi-transaksi keuangan suatu

(24)

organisasi dengan cara-cara tertentu yang sistematis, serta penafsiran terhadap hasilnya”. Sedangkan Suradi (2009:2) menyatakan bahwa, “Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pihak yang berkepentingan”. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan maka peneliti memberikan simpulan bahwa akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, mengidentifikasi dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pihak yang berkepentingan.

2.2.2 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan keadaan suatu perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal dan merupakan sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Baridwan (2010:17) menyatakan bahwa, “Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan”. Sedangkan Kasmir (2015:7) menyatakan bahwa, “Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu transaksi-transaksi yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban dan sekaligus

(25)

menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2.2.3 Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan memberikan informasi mengenai baik buruknya suatu organisasi melalui kegiatan perusahaan. Untuk lebih jelasnya peneliti mengutip beberapa definisi dari para ahli mengenai kinerja keuangan. Sutrisno (2009:53) menyatakan bahwa, “Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut”. Sedangkan menurut Jumingan (2006:239) menyatakan bahwa, “Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas”. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan maka peneliti memberikan simpulan bahwa kinerja keuangan berarti suatu prestasi yang dapat dicapai dengan melakukan penilaian untuk mengetahui kondisi keuangan yang dapat dilihat dari laporan keuangan untuk mengukur tingkat keberhasilan dan kemampuan kerja selama periode waktu tertentu.

2.2.4 Jenis-jenis Laporan Keuangan

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat jenis-jenis laporan keuangan yaitu sebagai berikut:

A. Neraca

Baridwan (2010:19) menyatakan bahwa, "Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal waktu tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki disebut dengan aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang

(26)

disebut passiva, atau dengan kata lain aktiva adalah investasi di dalam perusahaan dan passiva merupakan sumber yang digunakan untuk investasi tersebut”. Sedangkan Munawir, (2012:13) menyatakan bahwa, “Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu”. Dari pendapat yang dikemukakan, dapat ditunjukkan bahwa neraca menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan yang menyajikan aktiva, hutang dan modal pada saat tertentu. B. Laporan Laba Rugi

Baridwan (2010:29) menyatakan bahwa, “Laporan rugi laba adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu”. Sedangkan Munawir (2012:26) menyatakan bahwa, “ Laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Dari pendapat yang dikemukakan dapat diambil simpulan laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan tentang pendapatan dan biaya-biaya yang menjadi tanggungan dari suatu unit usaha pada suatu periode tertentu dan disusun secara sistematis.

C. Pengertian laporan perubahan modal

Mardiasmo (2000:51) menyatakan bahwa, “Laporan perubahan modal adalah laporan yang menggambarkan mengenai perubahan modal perusahaan yang terjadi selama periode tertentu”.

2.2.5 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan.

(27)

Berikut ini disajikan pengertian analisis laporan keuangan menurut beberapa ahli. Harahap (2013:190) menyatakan bahwa, “Analisa laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”. Sedangkan Kasmir (2015:66) menyatakan bahwa, “Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode”. Dari pendapat yang dikemukakan maka peneliti dapat menyimpulkan analisis laporan keuangan merupakan informasi berupa data kuantitatif maupun non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Oleh karena itu, sebelum menganalisis laporan keuangan, maka terlebih dahulu kita harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan laporan keuangan. Pemahaman tentang laporan mulai dari pengertian, jenis, tujuan dan manfaat agar dapat melakukan analisis lebih mudah untuk menginterprestasikannya.

Kasmir (2015:68) menyatakan bahwa, ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan adalah:

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode;

b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan;

(28)

d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini;

e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal; f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis

tentang hasil yang mereka capai.

2.2.6 Metode Analisis Laporan Keuangan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan teknik analisis yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik analisis yang tepat adalah agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal. Kasmir (2015:69-70) menyatakan bahwa, terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu sebagai berikut:

a. Analisis Vertikal (Statis)

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui.

b. Analisis Horizontal (Dinamis)

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil

(29)

analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode lain.

2.2.7 Teknik Analisis Laporan Keuangan

Teknik yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat beberapa jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan. Kasmir (2015:70-72) menyatakan bahwa, terdapat beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan

Analisis ini dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode. Dari analisis ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikan atau penurunan dari masing-masing komponen analisis. Dari perubahan ini terlihat masing-masing kemajuan atau kegagalan dalam mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Analisis trend

Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun, atau tetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam persentase.

c. Analisis persentase per komponen

Analisis ini dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.

(30)

d. Analisis sumber dan penggunaan dana

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal kerja perusahaan dalam suatu periode.

e. Analisis sumber dan penggunaan kas

Analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu.

f. Analisis rasio

Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

g. Analisis kredit

Analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti perusahaan.

h. Analisis laba kotor

Analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode satu ke periode lainnya.

i. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break even point)

Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.

(31)

2.2.8 Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Laporan keuangan berisi dengan banyak angka-angka suatu akun yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Dengan mem-bandingkan angka-angka itu maka akan terlihat kinerja perusahaan secara lebih detail, apakah kinerja perusahaan tersebut mengalami peningkatan atau mengalami penurunan. Perbandingan inilah yang di kenal dengan analisis rasio keuangan. Kasmir (2015:104) menyatakan bahwa, “Analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode”. Sedangkan Harahap (2013:297) menyatakan bahwa, “Analisis rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan”. Dari kedua pendapat yang dikemukakan dapat diambil simpulan analisis rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.

2.2.9 Jenis-jenis Rasio Keuangan

A. Rasio Profitabilotas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingat efektivitas manajemen suatu perusahaan (Kasmir, 2015:196). Untuk mengetahui rasio profitabilitas dapat digunakan beberapa cara, antara lain adalah :

(32)

1. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity)

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya, posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya (Kasmir, 2015:204).

2. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment)

Hasil pengembalian investasi atau return on investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya (Kasmir, 2015:201-202).

B. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan (Kasmir, 2015:129-130).

Adapun jenis-jenis rasio likuiditas antara lain: 1. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio Kas (Cash Ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di

(33)

bank. Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguh-nya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeksesungguh-nya (Kasmir, 2015:138-139).

2. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan (Kasmir, 2015:134).

C. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan (Kasmir, 2015:172). Adapun jenis-jenis rasio aktivitas antara lain:

1. Collection Periods

Munawir (2012:240) menyatakan bahwa, rasio collection periods menunjukkan berapa lama dana perusahaan ditanamkan dalam komponen piutang atau berapa lama periode penagihan piutang.

2. Perputaran Sediaan (Inventory Turnover)

Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Dapat diartikan pula bahwa perputaran

(34)

sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Semakin kecil rasio ini, semakin jelek demikian pula sebaliknya (Kasmir, 2015:180).

3. Perputaran Total Asset (Total Asset Turn Over)

Total asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir, 2015:185).

D. Rasio Sovabilitas

Rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi) (Kasmir, 2015:151). Adapun jenis-jenis rasio solvabilitas antara lain:

1. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset

Jumingan (2006:135) menyatakan bahwa, rasio TMS terhadap TA digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan atau kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjangnya.

(35)

2.3 Kerangka Pikir

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Laporan Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016:

a. Neraca b. Laba rugi

Dinilai dari Aspek Keuangan

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

Hasil Penilaian Kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016

Alat Analisis:

ROE, ROI, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periods, Inventoy Turnover, Total Asset Turn Over, Total Equity to Total Asset

(36)

2.4 Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah merupakan suatu bagian dari penulisan untuk mengidentifikasi konsep-konsep yang sangat penting untuk mengarahkan per-masalahan dan pembahasan penelitian ini. Definisi konseptual dari penelitian ini, yaitu :

A. Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:53).

B. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dan merupakan suatu ringkasan dari suatu transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Baridwan, 2010:17).

C. Rasio profabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir, 2015:196).

D. Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek (Kasmir, 2015:129-130).

E. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan (Kasmir, 2015:172).

F. Rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahan dibiayai dengan hutang (Kasmir, 2015:151).

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional

Definisi Operasional digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti sehingga dapat memudahkan pemahaman tentang objek penelitian maka diuraikan sebagai berikut :

a. Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar agar dapat dijadikan tolak ukur di dalam perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2012-2016.

b. Laporan Keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan. Laporan yang digunakan adalah laporan laba rugi dan neraca PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2012-2016.

c. Analisis Laporan Keuangan merupakan suatu proses yang berguna untuk memeriksa data keuangan dan mengetahui kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2012-2016.

d. Rasio Profitabilitas, rasio ini berhubungan dengan penelitian terhadap kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam menghasilkan laba.

(38)

e. Rasio Likuiditas, rasio ini digunakan untuk mengukur PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam melunasi hutang jangka pendek.

f. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk menunjukkan sejauh mana efesiensi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam menggunakan asset. g. Rasio Solvabilitas, rasio berhubungan dengan penilaian terhadap kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam memenuhi kewajiban jangka panjang terhadap besarnya nilai aktiva yang dimiliki perusahaan dalam satu periode.

3.2 Rincian Data yang Diperlukan

Untuk memudahkan pemecahan masalah maka peneliti memerlukan data-data yang berhubungan dalam penulisan laporan. Adapun rincian data-data adalah sebagai berikut :

a. Gambaran umum PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. b. Struktur organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

c. Laporan keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016, terdiri dari neraca dan laporan laba rugi.

3.3 Jangkauan Penelitian

Dalam penulisan laporan ini, peneliti akan memberikan batasan-batasan agar terarah dan sistematis. Penelitian ini menganalisis laporan keuangan pada neraca dan laporan laba rugi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016 dilihat dari aspek keuangan dan menggunakan metode analisis rasio yaitu Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio Lancar (Current Ratio), Collection Periods (CP), Perputaran Persediaan

(39)

(PP), Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO), dan Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset untuk menilai kinerja keuangan perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dibutuhkan adalah data kuantitatif dimana data yang berupa angka dan bisa diukur. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang sudah dicetak dan diterbitkan oleh bagian keuangan perusahaan seperti neraca dan laporan laba rugi pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012-2016.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data sekunder

i. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang sudah diarsip oleh perusahaan.

ii. Library Reasearch (Penelitian Kepustakaan) yaitu studi pustaka yang diperoleh dengan cara membaca dan mempelajari secara seksama data-data yang berasal dari buku-buku maupun literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian.

3.6 Teknik dan Alat Analisis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis deskriptif yaitu metode yang bertujuan mengetahui sejauh mana variabel yang diteliti telah sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan. Adapun alat analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:

(40)

A. Rasio Profitabilitas

Rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen perusahaan.

1. Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE)

2. Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI)

B. Rasio Likuiditas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek.

1. Rasio Kas (Cash Ratio)

2. Rasio Lancar (Current Ratio)

C. Rasio Aktivitas

Rasio ini menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh penjualan.

1. Collection Periods (CP)

(41)

2. Perputaran Persediaan (PP)

3. Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO)

D. Rasio Solvabilitas

Rasio ini menggambarkan sejauh mana aktiva suatu perusahaan dibiayai dengan kewajiban. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA) :

3.7 Standar Penilaian Kinerja Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

A. Indikator yang dinilai dan masing-masing bobotnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Daftar indikator dan bobot aspek keuangan

No Indikator Bobot

1 Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 20

2 Imbalan Investasi (ROI) 15

3 Rasio Kas 5

4 Rasio Lancar 5

5 Collection Periods 5

6 Perputaran Persediaan 5

7 Perputaran Total Asset 5

8 Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva 10 Total Bobot 70 Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002

(42)

B. Metode Penilaian

1. Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE) Tabel 3.2 Daftar skor penilaian ROE

ROE (%) Skor 15 < ROE 20 13 < ROE < = 15 18 11 < ROE < = 13 16 9 < ROE < = 11 14 7,9 < ROE < = 9 12 6,6 < ROE < = 7,9 10 5,3 < ROE < = 6,6 8,5 4 < ROE < = 5,3 7 2,5 < ROE < = 4 5,5 1 < ROE < = 2,5 4 0 < ROE < = 1 2 ROE < 0 0

Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002 2. Imbalan Investasi/Return On Investment (ROI)

Tabel 3.3 Daftar skor penilaian ROI

ROI (%) Skor 18 < ROI 15 15 < ROI < = 18 13,5 13 < ROI < = 15 12 12 < ROI < = 13 10,5 10,5 < ROI < = 12 9 9 < ROI < = 10,5 7,5 7 < ROI < = 9 6 5 < ROI < = 7 5

(43)

ROI (%) Skor

3 < ROI < = 5 4

1 < ROI < = 3 3

0 < ROI < = 1 2

ROI < 0 1

Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002 3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Tabel 3.4 Daftar skor penilaian cash ratio

Cash Ratio = x (%) Skor

X > = 35 5 25 < = X < = 35 4 15 < = X < = 25 3 10 < = X < = 15 2 5 < = X < = 10 1 0 < = X < = 5 0

Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002 4. Rasio Lancar (Current Ratio)

Tabel 3.5 Daftar skor penilaian current ratio

Current Ratio = x (%) Skor

125 < = X 5 110 < = X < = 125 4 100 < = X < = 110 3 95 < = X < = 100 2 90 < = X < = 95 1 X < = 90 0

(44)

5. Collection Periods (CP)

Tabel 3.6 Daftar skor penilaiancollection periods

CP = x (hari) Perbaikan = x (hari) Skor X < = 60 X > = 35 5 60 < X < = 90 30 < X < = 35 4,5 90 < X < = 120 25 < X < = 30 4 120 < X < = 150 20 < X < = 25 3,5 150 < X < = 180 15 < X < = 20 3 180 < X < = 210 10 < X < = 15 2,4 210 < x < = 240 6 < X < = 10 1,8 240 < x < = 270 3 < X < = 6 1,2 270 < x < = 300 1 < X < = 3 0,6 300 < x 0 < X 1 0

Skor yang digunakan dipilih dari yang terbaik dari kedua skor diatas Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002 6. Perputaran Persediaan (PP)

Tabel 3.7 Daftar skor penilaian perputaran persediaan

PP = x (hari) Perbaikan = x (hari) Skor

x < = 60 35 < X 5 60 < x < = 90 30 < X < = 35 4,5 90 < x < = 120 25 < X < = 30 4 120 < x < = 150 20 < X < = 25 3,5 150 < x < = 180 15 < X < = 20 3 180 < x < = 210 10 < X < = 15 2,4 210 < x < = 240 6 < X < = 10 1,8 240 < x < = 270 3 < X < = 6 1,2 270 < x < = 300 1 < X < = 3 0,6 300 < x 0 < X 1 0

Skor yang digunakan dipilih dari yang terbaik dari kedua skor diatas Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002

(45)

7. Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO) Tabel 3.8 Daftar skor penilaian perputaran total asset

TATO = x (%) Perbaikan = x (%) Skor

120 < x 20 < X 5 105 < x < = 120 15 < X < = 20 4,5 90 < x < = 105 10 < X < = 15 4 75 < x < = 90 5 < X < = 10 3,5 60 < x < = 75 0 < X < = 5 3 40 < x < = 60 X < = 0 2,5 20 < x < = 40 X < 0 2 x < = 20 X < 0 1,5 Skor yang digunakan dipilih dari yang terbaik dari kedua skor diatas Sumber : Surat Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002

8. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS thd TA) Tabel 3.9 Daftar skor penilaian Rasio TMS thd TA

TMS Terhadap TA (%) = x Skor X < 0 20 0 < = X < 10 18 10 < = X < 20 16 20 < = X < 30 14 30 < = X < 40 12 40 < = X < 50 10 50 < = X < 60 8,5 60 < = X < 70 7 70 < = X < 80 5,5 80 < = X < 90 4 90 < = X < 100 2

(46)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada sub bab ini peneliti menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan rasio-rasio pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk periode 2012 sampai dengan 2016.

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri semen yang berdiri sejak 25 Maret 1953 dan mulai beroperasi secara komersial di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen pertahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 saham perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang saham pada saat itu adalah Negara RI 73% dan masyarakat 27%. Pada tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa.

Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di perseroan sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S. A. de C. V., perusahaan semen global yang berpusat di Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%, dan Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 23,4% dan Cemex 25,5%.

(47)

Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia Holdings Ltd. kepada Blue Valley Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51% Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24,9%, dan masyarakat 24%. Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTE Ltd, menjual seluruh sahamnya melalui private placement, sehingga komposisi pemegang saham perseroan berubah menjadi Negara RI 51% dan publik 48,9%. Pada tanggal 20 Desember 2012 PT Semen Gresik (Persero) Tbk, resmi berganti nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Penggantian nama tersebut, sekaligus merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan terbentuknya Strategic Holding Group yang ditargetkan dan diyakini mampu mensinergikan seluruh kegiatan operasional.

4.1.2 Visi Dan Misi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

A. Visi

Menjadi perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia Tenggara.

B. Misi

i. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang berorientasikan kepuasan konsumen.

ii. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.

iii. Mewujudkan tanggungjawab sosial serta ramah lingkungan. iv. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan

(stakeholders).

v. Membangun kompetisi melalui pengembangan sumber daya manusia.

(48)

4.1.3 Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis Direktur Produksi & Litbang Direktur Enjiniring & Proyek Direktur Pemasaran & Supply Chain Direktur SDM & Hukum Direktur Keuangan Dept. Perencanaan Strategi Bisnis & Capex Dept. Pengembangan Usaha Pendukung Semen Dept. Pengembangan Usaha Semen Dept. Ekspansi Bahan Baku &

Energi Dept. Litbang Proses & Teknologi Dept. Pengelolaan Produksi & Pusat Keahlian Teknik Dept. Litbang Produk & Aplikasi Dept. Rancang Bangun Dept. Engineering Knowledge & Inovasi Dept. Layanan Proyek *Manajemen Proyek SVP ICT & Pengadaan Strategis Dept. Pengembangan ICT Dept. Layanan ICT Portfolio Management Office Sekertaris Perusahaan Internal Audit Grup Dept. Perencanaan Pemasaran Dept. Corporate Marketing Dept. Supply Chain Dept. Pengembangan Sistem SDM Dept. Center Of Dyamic Learning Dept. CSR

Dept. Hukum & GRC Dept. Aset Grup Dept. Keuangan Strategis & Pengembangan Dept. Akuntansi & Keuangan Grup Dept. Strategic Performance Management KET : :Garis Pelaporan

* Manajemen Proyek terdiri dari Tim Proyek yang diterapkanoleh SK Direksi tersendiri disamping struktur organisasi diatas, Board Of Directors menunjuk tim-tim lainnya

33

(49)

4.1.4 Penyajian Data

Pada bagian ini peneliti menyajikan data yang berhubungan dengan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya. Data yang disajikan merupakan bahan untuk menjawab permasalahan. Sesuai dengan permasalahan dan penelitian ini maka data yang dibutuhkan yaitu :

a. Data neraca PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tahun 2012 sampai dengan 2016.

b. Data laporan laba rugi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tahun 2012 sampai dengan 2016.

(50)

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Neraca Konsolidasi

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016

Aset

Aset lancer

Kas dan setara kas 3.022.124.696 4.070.492.871 4.925.949.551 3.964.018.180 2.834.444.371

Kas dan setara kas yang

dibatasi penggunaannya 58.977.336 37.599.156 13.696.811 25.469.712 13.984.560 Investasi jangka pendek 236.362.922 104.835.223 91.872.422 2.263.173 13.262.624

Piutang usaha Pihak Ketiga 2.001.493.708 2.238.452.900 2.553.653.508 2.716.270.338 3.199.717.689 Pihak-pihak berelasi 464.566.367 586.655.740 747.593.796 827.569.631 638.200.521 Piutang lain-lain Pihak Ketiga 44.081.787 73.674.404 103.802.566 56.818.134 154.747.650 Pihak-pihak berelasi 12.387.066 17.278.860 27.506.685 27.982.398 25.617.852 Persediaan 2.284.905.292 2.645.892.517 2.811.704.405 2.408.974.072 2.671.144.517 Uang Muka 62.362.882 90.824.054 148.716.926 88.747.138 144.944.397 Beban dibayar di muka 26.266.094 48.622.460 52.786.968 38.530.615 74.384.913 Pajak dibayar di muka 17.768.955 57.782.185 171.261.037 382.060.519 594.222.863 Aset lancar lainnya - - - - 8.486.870

Total aset lancer 8.231.297.105 9.972.110.370 11.648.544.675 10.538.703.910 10.373.158.827

3

(51)

Aset tidak lancer

Aset pajak tangguhan 140.742.720 109.974.764 56.552.571 90.267.923 752.492.323 Investasi pada entitas asosiasi 102.827.948 127.509.500 146.980.208 223.952.239 93.984.643 Properti investasi – neto 40.674.520 48.654.931 183.317.846 175.123.263 160.694.045 Aset tetap 16.794.115.433 18.862.518.157 20.221.066.650 25.167.682.710 30.846.750.207 Uang muka pembelian aset tetap 118.424.926 - - - - Beban tangguhan – neto 93.745.371 100.627.005 113.316.617 134.693.976 117.653.721 Aset tak berwujud – neto 1.003.033.110 1.158.474.986 1.103.697.255 1.134.306.236 1.355.079.570 Uang muka investasi - 214.473.111 531.935.259 328.280.118 179.217.050 Aset lain-lain – neto 54.222.653 238.759.953 326.263.656 360.108.557 347.865.596

Total aset tidak lancer 18.347.786.681 20.860.992.407 22.683.130.062 27.614.415.022 33.853.737.155

Total asset 26.579.083.786 30.833.102.777 34.331.674.737 38.153.118.932 44.226.895.982

Kewajiban dan ekuitas

Kewajiban jangka pendek

Pinjaman jangka pendek 350.353.537 320.926.026 81.808.678 138.603.568 819.024.714

Utang usaha Pihak ketiga 1.602.800.764 1.672.272.211 2.160.613.721 2.709.634.659 3.249.070.457 Pihak-pihak berelasi 570.452.908 829.461.699 870.893.891 1.073.611.340 828.686.605 Utang lain-lain Pihak ketiga 435.230.730 295.622.862 182.704.936 151.290.680 266.382.815 Pihak-pihak berelasi 82.602.209 24.761.055 32.295.840 43.009.298 38.868.025 3 6

(52)

Beban yang masih harus dibayar 398.252.792 438.205.233 445.434.118 633.616.432 677.378.424 Utang Pajak 504.405.242 398.536.742 271.687.005 275.833.026 363.827.010 Kewajiban imbalan kerja jangka pendek 572.485.640 774.779.665 680.196.988 848.863.477 867.466.489 Uang muka penjualan 30.971.506 23.752.035 30.224.619 17.645.606 49.466.442

Bagian lancar atas kewajiban jangka panjang

Pinjaman bank 241.656.997 469.973.512 463.572.257 630.043.935 866.543.711 Pinjaman dari pemerintah RI - - - - - Utang bunga dan denda - - - - - Kewajiban sewa pembiayaan 35.992.312 49.300.788 52.497.495 77.037.601 124.958.736

Total kewajiban jangka pendek 4.825.204.637 5.297.591.828 5.271.929.548 6.599.189.622 8.151.673.428

Kewajiban jangka panjang

Kewajiban pajak tangguhan 1.356.931 9.154.573 70.045.322 107.902.730 38.650.880 Kewajiban imbalan kerja jangka panjang 271.413.089 362.416.321 482.604.646 653.612.297 823.029.982

Kewajiban jangka panjang

Pinjaman bank 3.107.488.345 3.129.289.131 3.183.156.388 2.996.680.899 3.988.450.846 Kewajiban sewa pembiayaan 114.941.141 113.093.127 131.988.819 158.934.642 461.397.183 Provisi jangka panjang 80.593.563 157.622.095 175.064.953 185.526.840 182.760.693 Kewajiban jangka panjang lainnya 13.231.432 12.453.908 11.955.057 10.473.501 6.541.513

Total kewajiban jangka panjang 3.589.024.501 3.784.029.155 4.054.815.185 4.113.130.909 5.500.831.097

Total kewajiban 8.414.229.138 9.081.620.983 9.326.744.733 10.712.320.531 13.652.504.525

3

(53)

Ekuitas

Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk :

Modal saham 593.152.000 593.152.000 593.152.000 593.152.000 593.152.000 Tambahan modal disetor 1.458.257.900 1.458.257.900 1.458.257.900 1.458.257.900 1.458.257.900

Selisih transaksi ekuitas dengan

Pihak non-pengendali - - - - 28.928.287 Pendapatan komprehensif lainnya 3.976.123 - - - - Komponen ekuitas lainnya - 403.959.446 475.228.790 553.155.266 426.872.903 Saldo laba - dicadangkan 253.338.000 253.338.000 253.338.000 253.338.000 253.338.000 Saldo laba - belum dicadangkan 15.038.589.191 18.123.197.076 21.266.487.985 23.561.638.624 26.274.646.670

Total ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk 17.347.313.214 20.831.904.422 24.046.464.675 26.419.541.790 29.035.195.760 Kepentingan non pengendali 817.541.434 919.577.372 958.465.329 1.021.256.611 1.539.195.697

Total ekuitas 18.164.854.648 21.751.481.794 25.004.930.004 27.440.798.401 30.574.391.457

Total kewajiban dan ekuitas 26.579.083.786 30.833.102.777 34.331.674.737 38.153.118.932 44.226.895.982

3

8

(54)

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Laporan Laba Rugi

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016

Pendapatan 19.598.247.884 24.501.240.780 26.987.035.135 26.948.004.471 26.134.306.138 Beban pokok pendapatan (10.300.666.718) (13.557.146.834) (15.408.157.860) (16.302.008.098) (16.278.433.690)

Laba bruto 9.297.581.166 10.944.093.946 11.578.877.275 10.645.996.373 9.855.872.448

Beban penjualan (1.750.436.172) (2.283.452.142) (2.694.236.894) (2.658.736.792) (2.719.372.979) Beban umum dan administrasi (1.438.130.719) (1.688.256.993) (1.937.522.487) (2.087.885.344) (2.163.084.920) Pendapatan operasi lainnya 102.657.499 90.608.036 195.060.184 46.157.493 253.698.752 Beban operasi lainnya (30.148.266) - - - -

Laba usaha 6.181.523.508 7.062.992.847 7.142.178.078 5.945.531.730 5.227.113.301 Pendapatan keuangan 182.768.691 163.033.492 286.070.140 241.075.757 183.772.800 Beban keuangan (104.793.091) (340.168.567) (382.919.122) (370.004.717) (363.493.284) Bagian laba bersih entitas asosiasi 27.954.901 34.541.962 31.946.912 34.320.727 37.228.726

Laba sebelum pajak penghasilan 6.287.454.009 6.920.399.734 7.077.276.008 5.850.923.497 5.084.621.543 Beban pajak penghasilan (1.360.814.162) (1.566.101.213) (1.509.616.169) (1.325.482.459) (549.584.720)

Laba bersih tahun berjalan 4.926.639.847 5.354.298.521 5.567.659.839 4.525.441.038 4.535.036.823

3

Gambar

Tabel 1.1 Aktiva/Passiva, Pendapatan, Biaya dan Laba Bersih   PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012-2016  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Daftar indikator dan bobot aspek keuangan
Tabel 3.3 Daftar skor penilaian ROI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kurangnya keterlibatan orang tua dalam pengaturan keuangan anak, membuat remaja mampu melakukan apa saja yang mendorong mereka pada sikap konsumtif.. Berbeda dengan remaja

• (1a) PA pada Pemerintah Daerah mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa secara terbuka kepada masyarakat luas, setelah rancangan peraturan daerah tentang APBD yang

Pasal 44 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian menyatakan bahwa Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan

gorak oooara dinanlo, totapi bontuk aoalnya adalah oono- gad, dan poligani adalah cuntu bontuk porkawinan dalnn kcadaan darurat; 3. di dalan hukun Iolan porkawinan bcr- tujuan

experiential or ideational, interpersonal, and textual.The objectives of the research are (1) To find out the sequences of meanings of the Jakarta Post headline

Setelah mengikuti mata kuliah keperawatan anak, mahasiswa mampu memenuhi kebutuhan kesehatan anak dengan peningkatan, pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan yang lazim terjadi pada

Dari penelusuran istilah-istilah tersebut diatas, maka yang dimaksud dari judul Strategi Pembelajaran Aktif pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 1 Sumbang

Clean desk policy juga berhubungan dengan confidentiality data pelanggan karena bisa saja di meja karyawan ada berkas-berkas penting yang bisa di manfaatkan oleh orang