• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 2.1 Target Kinerja Tahun 2013 dan capaian kinerja terakhir. Th (%)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel 2.1 Target Kinerja Tahun 2013 dan capaian kinerja terakhir. Th (%)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

D. RENCANA KINERJA TAHUN 2013

Sesuai dengan tahapan pelaksanaan RPJMD 2008-2013, dimana Tahun 2013 merupakan tahun pemantapan dan evaluasi, maka prioritas pembangunan daerah tersebut diatas diarahkan pada pemantapan dan evaluasi atas capaian kinerja pembangunan yang telah dicapai pada tahapan sebelumnya. Oleh karena itu di Tahun 2013 program dan kegiatan yang dilaksanakan bersifat dan dalam rangka :

1. Memantapkan capaian kinerja yang telah dicapai. 2. Mengejar capaian kinerja yang hampir tercapai.

3. Mempersiapkan kerangka pembangunan di periode lima tahun selanjutnya, dengan mempersiapkan masterplan, road map, analisa dan data guna penyusunan RPJMD tahun 2013-2018, penyiapan kerangka pembangunan periode selanjutnya tersebut merupakan tindak lanjut dari evaluasi capaian kinerja yang belum tercapai.

Selanjutnya, capaian kinerja agregat RPJMD Tahun 2008-2013 dapat dilihat pada Tabel 2.1, baik target yang sudah tercapai maupun yang masih belum tercapai. Sedangkan capaian kinerja sasaran per urusan yang memiliki persentase capaian dalam kategori belum baik dan sangat baik (dibawah 75%), serta capaian kinerja sasaran yang masih perlu dimantapkan dari keseluruhan 58 sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel 2.1

Target Kinerja Tahun 2013 dan capaian kinerja terakhir

No. INDIKATOR CAPAIAN KETERANGAN TARGET KINERJA Th. 2013 (%) tercapai (%) Belum (%) 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,71 74,11 100,54

-a. Angka Harapan Hidup

(AHH)/Th 72,1 72,54 100,61

-b. Angka Melek Huruf (%) 99,54 97,55 - 98,00

c. Rata-rata lama sekolah (th) 7,1 7,01 - 98,73

d. Pengeluaran riil per kapita

(Rp) 622.200 635.010 102,06

-2. Pertumbuhan ekonomi (%) 4 4,47 111,75

-3. PDRB perkapita (harga

(2)

4. Tingkat inflasi (%) 7 2,42 289,26 5. Menurunnya laju

pertumbuhan penduduk 0,77 0,69 111,59

-6. Jumlah Rumah Tangga

Miskin (RTM)/% 19,37 19,81 - 97,78

7. Tingkat kesempatan kerja (%) 82,76 84,4 101,98

-8. Tingkat pengangguran

terbuka (%) 6,56 6,25 104,96

-9. Penurunan lahan kritis (Ha) 17.705 17.096 103,56

-10. Luasan RTH perkotaan (%) 20 11,18 - 55,90

Sumber : Bappeda

Dari Tabel 2.1 dapat dilihat bahwa masih ada 5 indikator target agregat yang masih belum tercapai, sehingga memerlukan perhatian lebih untuk dapat dicapai di tahun 2013. Perhatian lebih tersebut dilakukan dengan tetap memperhatikan capaian indikator agregat yang lain supaya tetap dapat dipertahankan dan ditingkatkan capaia kinerjanya di tahun 2013.

Tabel 2.2

Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2012 (dibawah 75 %)

NO URUSAN SASARAN %

URUSAN WAJIB :

1 KESEHATAN 1. Tersedianya sumberdaya kesehatan di

semua tingkatan pelayanan kesehatan 68,51 2 PEKERJAAN UMUM 2. Meningkatnya pembangunan jaringan

irigasi 57,50

3 PENATAAN RUANG 3. Meningkatnya pemanfaatan dan

pengendalian ruang 62,50 4 LINGKUNGAN HIDUP 4. Meningkatnya konservasi dan

rehabilitasi sumberdaya alam 73,92 5 KETENAGAKERJAAN 5. Meningkatnya partisipasi angkatan

kerja dan menurunnya angka pengangguran terbuka

75 6 KEBUDAYAAN 6. Terwujudnya pemberdayaan budaya

daerah 70

7 OTDA,PEMUM, ADMINISTRASI KEU. DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

7. Meningkatnya kemampuan dan profesionalisme aparatur pemerintah

70,70

URUSAN PILIHAN

1 TRANSMIGRASI 1. Meningkatnya kualitas

penyelenggaraan transmigrasi 70 Sumber : LAKIP Kab. Temanggung Tahun 2012

Dari Tabel 2.2 dapat dilihat bahwa masih ada 8 sasaran dari keseluruhan 58 sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD 2008-2013 yang belum mencapai kriteria baik (nilai diatas 75%), sehingga memerlukan perhatian lebih untuk terus dilakukan upaya untuk meningkatkan capaian kinerja sasaran tersebut di tahun 2013. Perhatian lebih tersebut dilakukan dengan juga tetap

(3)

memperhatikan capaian sasaran yang sudah tercapai supaya tetap dapat dipertahankan dan ditingkatkan di tahun 2013.

Dari hasil evaluasi, kajian dan analisis atas capaian kinerja pembangunan dan kondisi lingkungan eksternal baik nasional maupun regional, disusun Rencana Kinerja Tahun 2013 yang merumuskan prioritas pembangunan dan sasaran sebagai berikut:

1. Prioritas peningkatan kualitas kehidupan beragama dan fasilitasi keagamaan dijabarkan dalam sasaran :

a. Meningkatnya kualitas iman dan ketaqwaan umat beragama serta fasilitasi keagamaan.

b. Meningkatnya toleransi dan pelaksanaan Tri Kerukunan umat beragama. Prioritas Program untuk mencapai sasaran:

1. Pengembangan wawasan kebangsaan.

2. Peningkatan intensitas pengamalan kehidupan beragama ,dan 3. Peningkatan sarana prasarana peribadatan.

2. Peningkatan pendidikan yang berkeadilan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dijabarkan dalam sasaran :

a. Terwujudnya tuntas wajib belajar pendidikan dasar. b. Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan. c. Terwujudnya pemerataan pendidikan.

d. Meningkatnya minat baca masyarakat.

e. Meningkatnya pembinaan kepemudaan dan olah raga. f. Meningkatnya sarana olah raga dan kepemudaaan. Prioritas Program untuk mencapai sasaran:

1. pendidikan anak usia dini;

2. wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun; 3. pendidikan menengah;

4. pendidikan non formal; 5. pendidikan luar biasa;

6. peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; 7. manajemen pelayanan pendidikan

8. peningkatan potensi kesiswaan. 9. pengembangan budaya baca;

10. pengembangan dan pelayanan perpustakaan umum daerah; 11. Pembinaan perpustakaan desa.

12. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda:

13. Program peningkatan peran serta kepemudaan: 14. Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga: 15. Program pengembangan keserasian kebijakan pemuda;

(4)

16. Program upaya pencegahan dan penyalahgunaan narkoba; 17. Program pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga; 18. Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga.

3. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayananan kesehatan dijabarkan dalam sasaran:

a. terwujudnya SPM Kesehatan;

b. meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan; c. meningkatnya upaya kesehatan masyarakat;

d. meningkatnya akses masyarakat ke fasilitas kesehatan;

e. meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan perilaku hidup sehat; f. tersedianya sumber daya kesehatan disemua tingkatan pelayanan

kesehatan;

g. meningkatnya derajat kesejahteraan keluarga;

h. meningkatnya akses pelayanan keluarga berencana.

Prioritas Program untuk mencapai sasaran: 1 Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan 2 Upaya kesehatan masyarakat

3 Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 4 Perbaikan gizi masyarakat

5 Pengembangan lingkungan sehat

6 Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 7 Peningkatan sarana dan prasarana Puskesmas 8 Standarisasi pelayanan kesehatan

9 Pelayanan kesehatan penduduk miskin

10 Peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit (pendirian Poliklinik Paru)

11. keluarga berencana;

12. kesehatan reproduksi remaja; 13. pelayanan kontrasepsi;

14. pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR/KS yang mandiri;

15. pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR; 16. peningkatan penggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS; 17. penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga.

4. Peningkatan pelayananan birokrasi dan tata kelola kepemerintahan yang baik dijabarkan dalam sasaran :

(5)

a. terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dan aspiratif;

b. meningkatnya kemampuan dan profesionalisme aparatur pemerintahan; c. terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik;

d. meningkatnya tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan; e. meningkatnya tertib administrasi pertanahan;

f. meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik lokal; g. meningkatnya ketertiban dan keamanan wilayah;

h. meningkatnya kualitas pelayanan umum kepada masyarakat; i. meningkatnya transparansi informasi pembangunan daerah;

j. meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan;

k. meningkatnya tertib penyelenggaraan layanan komunikasi dan informasi; l. terwujudnya data pembangunan yang akurat.

Prioritas Program untuk mencapai sasaran: 1. Perencanaan pembangunan;

2. Perencanaan sosial dan budaya;

3. Perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam; 4. Pengembangan data/ informasi;

5. Peningkatan kapasitas perencana pembangunan daerah; 6. Kerjasama pembangunan;

7. Fasilitasi dengan dunia usaha/lembaga

8. Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh.

9. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur berupa pembangunan gedung Bappeda.

10. Pendidikan kedinasan;

11. Peningkatan disiplin aparatur pemerintah; 12. Peningkatan kesejahteraan pegawai;

13. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur; 14. Pembinaan dan pengembangan aparatur;

15. Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah; 16. Penyusunan Peraturan Daerah;

17. Peningkatan kesadaran hukum; 18. Pelayanan dan bantuan hukum;

(6)

19. Penetapan dan evaluasi kinerja;

20. Peningkatan kerja sama antar Pemerintah Daerah;

21. Reformasi birokrasi dan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi pemerintahan;

22. Peningkatan kualitas pelayanan publik; 23. Penataan dan pencatatan aset daerah;

24. Penguatan kualitas pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah; 25. Peningkatan sarana dan prasarana persandian;

26. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Bupati;

27. Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.

28. Penyelengggaraan pemilihan kepala daerah dan pemilihan kepala desa.

29. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur; 30. Program Pembinaan dan pengembangan aparatur. 31. penataan aset tanah Pemerintah Daerah;

32. penataan penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai dengan RTRW; 33. penyelesaian konflik pertanahan antara Pemerintah Daerah dengan

masyarakat.

34. Pengembangan wawasan kebangsaan;

35. Pengembangan kemitraan wawasan kebangsaan;

36. Peningkatan kualitas fungsi dan peran lembaga Legislatif; 37. Pendidikan politik masyarakat;

38. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan;

39. Pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal; 40. Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana;

41. Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan; 42. Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat.

43. Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

44. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan 45. Optimalisasi pemanfaatan teknologi infomasi

46. Penataan administrasi kependudukan

47. Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa 48. Program Penyelenggaraan kehumasan;

(7)

50. Program pengembangan bantuan Pers. 51. Program pengembangan data dan informasi; 52. Program pengembangan statistik daerah.

53. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan; 54. Program penyelamatan dan pelestarian arsip daerah; 55. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi.

5. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pemeretaan pembangunan dijabarkan dalam sasaran:

a. terwujudnya keberdayaan masyarakat perdesaan; b. meningkatnya pemberdayaan pemerintahan desa;

c. meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; d. meningkatnya penangananan permasalahan sosial;

e. terwujudnya pemberdayaan budaya daerah;

f. meningkatnya pengembangan dan pengelolaan potensi pertanian dan perkebunan melalui pengembangan agribisnis;

g. meningkatnya populasi dan produksi peternakan; h. meningkatnya peran kelembagaan pertanian;

i. meningkatnya ketersediaan dan ketahanan pangan daerah;

j. meningkatnya pengembangan dan pengelolaan potensi perikanan, melalui pengembangan agribisnis;

k. meningkatnya pengembangan dan pengelolaan potensi kehutanan; l. meningkatnya penanaman modal bagi pengembangan potensi unggulan

daerah;

m.meningkatnya kualitas pelayanan perijinan terpadu;

n. meningkatnya pengembangan potensi pariwisata daerah baik wisata alam, agrowisata maupun wisata buatan;

o. meningkatnya fasilitasi dan pemberdayaan potensi ekonomi kerakyatan sektor perdagangan;

p. meningkatnya fasilitasi dan pemberdayaan potensi ekonomi kerakyatan sektor industri;

q. meningkatnya fasilitasi dan pemberdayaan potensi ekonomi kerakyatan sektor koperasi dan UKM;

(8)

r. meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan menurunnya angka pengangguran terbuka;

s. terwujudnya pemerataan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan infrastruktur ekonomi pedesaan;

t. meningkatnya infrastruktur irigasi;

u. terwujudnya kelancaran transportasi dalam menunjang mobilitas; v. meningkatnya kualitas penyelenggaraan transmigrasi.

Prioritas Program untuk mencapai sasaran: 1. pengembangan lembaga ekonomi perdesaan;

2. peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa/kelurahan; 3. peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan;

4. peningkatan keberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan;

5. peningkatan peran perempuan di perdesaan;

6. pemantapan pendataan dan pengolahan data profil desa/kelurahan; 7. peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa;

8. pembinaan dan fasilitasi keuangan desa;

9. pemantapan penyusunan peraturan-peraturan desa.

10. Penguatan kelembagaan dan pengarus utamaan gender dan anak 11. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan

12. Fasilitasi dan bantuan untuk organisasi wanita

13. pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya;

14. pelayanan pemberdayaan lanjut usia;

15. pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial anak; 16. pembinaan anak terlantar;

17. pembinaan para penyandang cacat dan trauma; 18. pembinaan panti asuhan/panti jompo;

19. pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya);

20. pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial; 21. pelayanan dan rehabilitasi korban NAPZA;

(9)

22. pengembangan wawasan kebangsaan;

23. pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana; 24. lingkungan sehat perumahan;

25. penanganan dan pengembangan wilayah tertinggal dan wilayah perbatasan

26. peningkatan sumber daya manusia pelaku budaya; 27. pengembangan nilai budaya;

28. pengelolaan kekayaan budaya; 29. pengembangan keragaman budaya;

30. pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya; 31. pengembangan sarana budaya dan kesenian daerah; 32. pengelolaan cagar budaya.

33. Peningkatan kesejahteraan petani melalui pemberdayaan petani kecil/miskin;

34. Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan; 35. Peningkatan produksi pertanian/perkebunan;

36. Peningkatan produksi hasil peternakan;

37. Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak; 38. Pengembangan usaha agribisnis perdesaan;

39. Pemberdayaan petani melalui teknologi informasi; 40. Penguatan kelembagaan pertanian;

41. Pemberdayaan penyuluh pertanian lapangan; 42. Peningkatan pemasaran hasil produksi.

43. penanganan rawan pangan, melalui pengkajian, pemantuan kebutuhan dan pemantapan pola konsumsi, preferensi pangan masyarakat, dan pemanfaatan sumber-sumber pangan serta pengembangan Desa Mandiri Pangan;

44. pengembangan distribusi dan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) melalui koordinasi kebijakan distribusi pangan, analisa sistem distribusi pangan, analisa harga pangan dan analisa akses pangan;

45. pengembangan konsumsi dan keamanan pangan, melalui penganekaragaman dan kualitas konsumsi pangan masyarakat.

(10)

47. pengembangan perikanan tangkap;

48. optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan. 49. pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan;

50. rehabilitasi Hutan dan Lahan;

51. pembinaan dan penertiban industri hasil hutan; 52. perlindungan dan konservasi sumber daya hutan. 53. Peningkatan Promosi dan Kerjasama investasi;

54. Penyiapan potensi sumber daya sarana dan prasarana daerah; 55. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.

56. pengembangan destinasi pariwisata melalui pengembangan obyek wisata unggulan, peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata, pengembangan daerah tujuan wisata, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan destinasi pariwisata;

57. pengembangan kemitraan melalui pelaksanaan koordinasi pembangunan obyek pariwisata dengan lembaga/dunia usaha, pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata, dan koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata;

58. pengembangan dan pemasaran pariwisata melalui peningkatan pemanfaatan teknologi informasi, pelaksanaan promosi pariwisata, dan pelatihan pemandu wisata terpadu.

59. pembinaan pedagang mikro, kecil, dan menengah; 60. peningkatan kerjasama perdagangan internasional;

61. peningkatan dan pengembangan ekspor produk unggulan daerah; 62. peningkatan sarana dan prasarana perdagangan/pasar;

63. perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.

64. penataan struktur Industri untuk meningkatkan keterkaitan antara industri hulu hingga hilir, dan pembentukan sistem persaingan sehat:

65. pengembangan sentra industri potensial;

66. peningkatan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi sistem produksi dalam rangka pengembangan sistem inovasi teknologi industri serta penguatan kemampuan industri berbasis teknologi;

67. pengembangan industri kecil dan menengah guna meningkatkan mutu, kapasitas usaha, dan produksi;

(11)

68. peningkatan kemampuan teknologi industri guna perluasan penerapan SNI untuk mendorong daya saing industri;

69. pengembangan iklim usaha industri yang kondusif.

70. Peningkatan kualitas kelembagaan dan manejemen koperasi dan UKM; 71. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif dan UKM; 72. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM;

73. Penguatan modal dan pensiptaan iklim usaha yang produktif dan kompetitif bagi koperasi dan UMKM.

74. Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja 75. Peningkatan kesempatan kerja

76. Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan 77. Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja

78. Pembangunan jalan, jembatan, jaringani rigasi dan bangunan gedung; 79. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan, jembatan, jaringani rigasi dan bangunan

gedung;

80. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya;

81. Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul; 82. Pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong; 83. Pembangunan turap/talud/bronjong;

84. Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan, sumber daya air dan keciptakaryaan;

85. Pengembangan pengelolaan air minum dan air limbah; 86. Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; 87. Pembangunan infrastruktur pedesaan;

88. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan; 89. Peningkatan pengamanan lalu lintas;

90. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ.

91. Penataan dan penertiban penggunaan ruang parkir di ruang publik.

92. Memfungsikan fasilitas terminal dan sub terminal yang telah terbangun dengan menertibkan angkutan umum untuk masuk dalam terminal.

(12)

94. pengembangan wilayah transmigrasi, melalui peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku, dan antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi, penyediaan lembaga keuangan daerah yang membantu modal usaha di kawasan transmigrasi, pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM, dan evaluasi kinerja pengembangan wilayah transmigrasi;

95. transmigrasi regional, melalui penyuluhan transmigrasi regional, pelatihan calon transmigrasi regional, pengembangan Kota Terpadu Mandiri, dan evaluasi kinerja transmigrasi regional;

96. pengembangan integrasi transmigrasi eks Antar Kerja Antar Daerah (AKAD). Program ini menggabungkan bidang transmigrasi dengan bidang ketenagakerjaan khususnya AKAD., dimaksudkan untuk mengurangi sirkulasi pengangguran yang muncul saat tenaga kerja AKAD sudah menyelesaikan kontraknya.

6. Penanganan kualitas, daya dukung dan pelestarian lingkungan hidup dijabarkan dalam sasaran sebagai berikut :

a. meningkatnya kelestarian lingkungan hidup;

b. meningkatnya konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam; c. terwujudnya tertib pengelolaan kawasan pertambangan. d. terwujudnya lingkungan perumahan yang serasi dan teratur e. meningkatnya pemanfaatan dan pengendalian ruang

Prioritas Program untuk mencapai sasaran:

1. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan;

2. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup;

3. Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam;

4. Rehabilitasi dan pemulihan cadangan ruang terbuka hijau (RTH);

5. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup;

6. Peningkatan pengendalian polusi;

7. Peningkatan upaya penyelamatan daerah-daerah penyelamatan air,

8. Reklamasi bekas galian C dan penataan penambangan galian C.

9. pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan;

10. program konservasi sumberdaya alam.

11. Program pengembangan perumahan;

(13)

13. Program pemberdayaan komunitas perumahan;

14. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.

15. Sosialisasi Peraturan Daerah tentang RTRW 2011-2031 serta peraturan dan perundang undangan lainnya;

16. Tersusunnya Rencana Tata Ruang yang lebih rinci; 17. Pemanfaatan ruang yang terencana dan terkendali; 18. Penertiban pemanfaatan ruang.

Referensi

Dokumen terkait

Angkutan Udara Perintis adalah kegiatan angkutan udara niaga dalam negeri yang melayani jaringan dan rute penerbangan untuk menghubungkan daerah terpencil dan tertinggal atau

Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tulisan, maupun melalui gambar (visual) kepada public, supaya public mempunyai pengertian yang

Model governance, dengan konsep collaborative governance ini dianggap dapat dijadikan sebagai alternatif untuk melakukan akselerasi kebijakan publik (Ansell &

Teriring puji syukur Alhamdulillah senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya serta telah memberikan berkah

Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan dengan menggunakan T-test untuk melihat bagaimana nilai Organizational citizenship behavior bila ditinjau dari gender,

HIMA Mesin merupakan organisasi yang dibentuk secara formal oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin FT UNY. Sebagai organisasi kemahasiswaan, HIMA Mesin menjadi

Data yang diperoleh antara lain nilai zona bening isolat pada uji antibakteri dan tinjauan aspek kinetikanya meliputi orde reaksi dan tetapan laju reaksi

Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1 ayat (1) angka 15a Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun