• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan kemampuan melakukan proses limiah dan prestasi belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui metode inkuiri terbimbing siswa kelas V SD Negeri Suryowijayan tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan kemampuan melakukan proses limiah dan prestasi belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui metode inkuiri terbimbing siswa kelas V SD Negeri Suryowijayan tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository"

Copied!
231
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PROSES ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI SURYOWIJAYAN TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh : Yuliana Edita Sintawati

NIM : 081134060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PROSES ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI SURYOWIJAYAN TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh : Yuliana Edita Sintawati

NIM : 081134060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv .

PERSEMBAHAN

K A R Y A T U L I S I N I K U PER SEM B A H K A N K EPA D A

T u h a n Y a n g M a h a Esa y a n g sel a l u m en d en ga r d oa -d oa k u A y a h d a n I bu k u y a n g sel a l u m en y a y a n gi k u A d i k k u t er sa y a n g

K ek a si h k u t er sa y a n g y a n g sel a l u m em ber i k u sem a n ga t Pa r a d osen d a n

(6)

v MOTTO

“MENTAL YANG KUAT, USAHA YANG KERAS, SEMANGAT YANG TINGGI DAN DOA YANG TIADA HENTI ADALAH KUNCI KESUKSESAN”

“KEBERANIAN DAN TEKAD YANG KUAT AKAN MEMBUAHKAN HASIL YANG BAIK”

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Agustus 2012

Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yuliana Edita Sintawati

NIM : 081134060

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Peningkatan Kemampuan Melakukan Proses Ilmiah dan Prestasi Belajar Siswa tentang Sifat-sifat Cahaya Melalui Metode Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas V SD Negeri Suryowijayan Tahun Ajaran 2011/2012”.

Beserta perangkat yang diperlukan. Demikian saya memberitahukan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikia pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 9 Agustus 2012 Yang menyatakan

(9)

viii ABSTRAK

Yuliana Edita Sintawati, 081134060.2012. Peningkatan Kemampuan Melakukan Proses Ilmiah dan Prestasi Belajar Siswa Tentang Sifat-sifat Cahaya Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Suryowijayan Tahun Ajaran 2011/2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan melakukan proses ilmiah dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Suryowijayan Tahun Ajaran 2011/2012. Tindakan-tindakan yang dilakukan yaitu siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya.

Penelitian ini merupakan penelitia tindakan kelas, dengan subyek penelitian siswa kelas V SD Negeri Suryowijayan yang berjumlah 22 siswa siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 kalli pertemuan selama 2 jam pelajaran. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah lembar pengamatan untuk mengukur peningkatan kemampuan melakukan proses ilmiah dan tes tertulis yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda, 10 soal isian singkat dan 5 soal uraian untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam hal prestasi belajar.

Kriteria keberhasilan prestasi belajar yang ditentukan dalam penelitian ini adalah persentase siswa yang mencapai KKM 60 dari nilai rata-rata ulangan harian siswa, sedangkan peningkatan kemampuan melakukan proses ilmiah didasarkan pada 5 aspek pengamatan yang telah ditentukan. Sebelum dilakukan tindakan data kondisi awal tahun ajaran 2010/2011 menunjukan dari 22 siswa terdapat 10 siswa (45,45%) mendapat nilai ≥ 60 dan 12 siswa (54,55%) mendapat nilai < 60 dan pada kemampuan proses ilmiah tercapai 43%. Setelah dilakukan tindakan hasil pada siklus I menunjukan peningkatan prestasi belajar yaitu 22 siswa (100%) siswa tuntas mencapai KKM dan pada siklus II tidak ada penurunan hasil atau 22 siswa (100% ) tuntas mencapai KKM bahkan terdapat peningkatan rata-rata kelas yaitu pada siklus I 72,08 meningkat pada siklus II yaitu 81,02. Pada peningkatan kemampuan proses ilmiah meningat yaitu siklus 1 81,86% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 90,67%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian yang telah dilakukan telah berhasil, karena dapat mencapai target bahkan melebihi target yang diharapkan.

(10)

ix ABSTRACT

Yuliana Edita Sintawati, 081134060.2012. The Improvement of Capabilities to Perform Scientific Process and the Students’ Achievement about Light Characteristics through Guided-Inquiry Method on the Grade V Students SD Negeri Suryowijayan 2011/2012

This research was aimed to know the improvement in doing the scientific process and the students’ achievement of grade V students of SD Negeri Suryowijayan year 2011/2012. The treatment was the students doing the experiment on the characteristics of light.

This research is a classroom treatment research, with the grade V students of SD Negeri Suryowijayan as the subject of the research, which consisted of 22 students, 10 of which were male students and 12 of them were female students. The research was consisted of 2 cycles, each of which consisted of 2 meetings for 2 hours of learning hour. The instrument used in this research were the observation sheet for measuring the ability in doing scientific process and written test, that consisted of 10 multiple choices questions, 5 short answers questions, and 5 essay questions, for measuring the students’ success in studying achievement.

The criteria of success in studying achivement in this research was the students’ percentage in achieving the KKM of 60 of the students average test scores, while the ability to do the scientific process was based on the 5 observation aspects that had been decided. Before doing any treatment, the initial condition in year 2010/2011 showed that among 22 students, 10 of them (45.45%) gained the score of ≥ 60 and 12 students (54.55%) gained the score of < 60 and the scientific process ability gained 43%. After the treatment, the result showed some improvement, 22 (100%) students achieved KKM and on cycle II, there wasn’t any degrading result or in other words 22 students (100%) achieved KKM, in fact there was improvement of the class average scores, from 72.08 on cycle I to 87.59 on cycle II. The scientific process ability improved from from cycle I, which was 81.86%, to cycle II, which was 90.67%.

Based on the result showed, it was concluded that this research succeeded because it achieved the target and in fact it exceeded the expectation

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala berkat, anugerah dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Melakukan Proses Ilmiah dan Prestasi Belajar Siswa Tentang Sifat-sifat Cahaya Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Suryowijayan Tahun Ajaran 2011/2012” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D ; selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BST.,M.A : selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed. Ph.D.; selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu kepada penulis, baik saat penyusunan skripsi maupun selama dalam perkuliahan berlangsung.

5. Jumadi, S.Pd.SD. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Suryowijayan yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian.

(12)

xi

7. Siswa-siswa kelas V SD Negeri Suryowijayan yang telah membantu selama penelitian.

8. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya bisa berhasil menyelesaikan skripsi ini.

9. Adiku tersayang yang mendukungku.

10.Agus Prabowo yang selalu memberiku semangat dalam suka maupun duka. 11.Teman-temanku seperjuangan yang selalu memberikan bantuan.

12.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta,9 Agustus 2012

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……….. iv

MOTTO……… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……….. vii

ABSTRAK………... viii

A. Latar Belakang Penulisan Masalah………….. 1

B. Pembatasan Masalah……… 4

C. Perumusan Masalah………. 4

D. Pemecahan Masalah………. 4

E. Batasan Pengertian……….. 5

F. Tujuan Penelitian………. 6

G. Manfaat Penelitian……….. 6

BAB II . KAJIAN PUSTAKA……….. 8

A. Prestasi Belajar………... 8

B. Hakekat IPA……… 11

(14)

xiii

D. Metode Inkuiri Terbimbing………. 22

E. Materi Pelajaran “Sifat-sifat Cahaya”………. 29

F. Penelitian Yang Relevan………. 38

G. Kerangka Berpikir………... 39

H. Hipotesis Tindakan……….. 39

I. Pembelajaran Tentang Sifat-sifat Cahaya Melalui Metode Inkuiri Terbimbing……….. 39

BAB III. METODE PENELITIAN………. 51

A. Jenis Penelitian………. 51

B. Setting Penelitian……….. 52

C. Rencana Tindakan………. 54

D. Peubah, Pengumpulan data dan Instrumen….. 62

E. Analisis Data………. 68

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 74

A. Hasil Penelitian………... 74

1. Siklus I……….. 74

2. Siklus II……… 83

B. Pembahasan………. 93

BAB V. PENUTUP……… 99

A. Kesimpulan……….. 99

B. Saran……… 100

DAFTAR PUSTAKA………. 102

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jadwal Penelitian……… 53

Tabel 2 Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan data dan Instrumen…. 64 Tabel 3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Akhir Siklus I………... 65

Tabel 4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Akhir Siklus II………. 67

Tabel 5 Kriteria Keberhasilan Peningkatan Kemampuan Melakukan Proses Ilmiah Siswa……… 68

Tabel 6 Kriteria Keberhasilan Peningkatan Prestasi……….. 70

Tabel 7 Penlian Kinerja………. 71

Tabel 8 Data Nilai Kondisi Awal………. 78

Tabel 9 Nilai Akhir Siklus I………. 79

Tabel 10 Data Perbandingan Kondisi Awal dengan Nilai Siklus I…. 80 Tabel 11 Peningkatan Kemampuan Melakukan Proses Ilmiah Siswa Siklus I……… 81

Tabel 12 Nilai Akir Siklus II………. 86

Tabel 13 Peningkatan Kemampuan Melakukan Proses Ilmiah Siswa Siklus II……… 88

Tabel 14 Data Perbandingan Nilai Prestasi Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II………. 90

Tabel 15 Data Perbandingan Kemampuan Melakukan Proses Ilmiah Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II………… 91

Tabel 16 Perbandingan Nilai Akhir Siklus I dan Siklus II…………. 93

(16)

xv

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 1 Diagram Perbandingan Nilai Prestasi Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II……….. 90

Bagan 2 Diagram Perbandingan Kemampuan Melakukan

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Arah Perambatan Cahaya……… 31

Gambar 2 Cahaya Dapat Menembus Gelas Yang Bening…………... 33

Gambar 3 Pemantula Baur (Diffus)………. 33

Gambar 4 Pemantulan Teratur………. 34

Gambar 5 Skema Pembiasan Cahaya……… 37

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus……… 104

Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 1……….. 116

Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 2……….. 123

Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 1………... 129

Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 2……… 135

Lampiran 6 LKS Siklus I Pertemuan 1……….. 140

Lampiran 7 LKS Siklus I Pertemuan 2……….. 148

Lampiran 8 LKS Siklus II Pertemuan 1……….... 152

Lampiran 9 LKS Siklus II Pertemuan 2………... 156

Lampiran 10 Daftar Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I………….. 160

Lampiran 11 Daftar Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II…………. 169

Lampiran 12 Penilaian Kinerja Siklus I……… 175

Lampiran 13 Penilaian Kinerja Siklus II……….. 180

Lampiran 14 Daftar Nilai Siklus I……….... 185

Lampiran 15 Daftar Nilai Siklus II……….. 187

Lampiran 16 Daftar Nilai Pengamatan Proses Ilmiah Siklus I………….... 189

Lampiran 17 Daftar Nilai Pengamatan Proses Ilmiah Siklus II………….. 198

Lampiran 18 Foto Kegiatan Belajar Siswa……….. 207

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar dan mengajar adalah proses paling penting didalam dunia pendidikan. Belajar yang berkualitas ditentukan dengan bagaimana materi yang disampaikan dapat diserap dan diterapkan didalam kehidupan kehidupan sehari-hari serta bermanfaat bagi kehidupan diri sendiri siswa. Hal yang mendasar sangat mempengaruhi kualitas pendidikan adalah pelaksanaan proses pembelajaran. Usaha untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran merupakan tantangan yang sangat berat dan harus dihadapi oleh seorang guru. Salah satu cara untuk meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah dengan memperbaiki proses pembelajaran. Dalam perbaikan proses pembelajaran peranan guru sangat penting yaitu menetapkan metode pembelajaran yang tepat. Melalui IPA siswa diharapkan menerapkan kemampuan melakukan proses ilmiah untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, sehingga siswa sendiri yang mampu menemukan fakta-fakta, membangun konsep, teori dan sikap siswa yang akhirnya berpengaruh positif pada proses maupun hasil pembelajarannya.

(20)

dapat lebih ditingkatkan. Pemilihan metode yang tepat selain dapat mempengaruhi keberasilan dalam pembelajaran juga dapat membuat siswa mengenal berbagai macam cara belajar sehingga siswa tidak akan merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Ada berbagai macam metode yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode tersebut antara lain metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode demonstrasi, dan metode inkuiri terbimbing. Salah satu metode yang cocok untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Metode inkuiri terbimbing pada dasarnya menggunakan cara berpikir yang membangun pengetahuan anak sendiri, di mana setiap siswa sebagai subyek belajar, dibebaskan untuk menciptakan makna dan pengertian baru berdasarkan interaksi antara apa yang telah dimiliki, diketahui, dipercayai, dengan fenomena, ide, atau informasi baru yang dipelajari.

(21)

digunakannya metode ceramah tersebut menyebabkan kemampuan melakukan proses ilmiah dan prestasi belajar siswa tidak optimal dan mereka tidak terangsang untuk belajar mandiri dan berkreasi untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka. Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Suryowijayan masih didominasi oleh guru, dan hal ini menyebabkan prestasi belajar siswa di SD Negeri Suryowijayan dalam mata pelajaran IPA khususnya dalam materi sifat-sifat cahaya masih rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai ulangan harian IPA khususnya dalam materi sifat-sifat cahaya yang belum memenuhi KKM yaitu 54,5 sementara KKM yang ditentukan adalah 60.

Hasil pengamatan dan wawancara awal dengan guru kelas pada proses pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Suryowijayan diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran belum menuju ke arah pembelajaran yang menerapkan kemampuan melakukan proses belajar ilmiah. Peneliti tertarik untuk mengambil metode inkuiri terbimbing karena metode inkuiri terbimbing menawarkan kebebasan siswa untuk mengekspresikan ide-ide kreatifnya, mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dan tugas guru hanyalah sebagai pembimbing dan fasilitator saja.

(22)

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti hanya akan membatasi masalah hanya pada : 1. Kemampuan melakukan proses ilmiah akan dilakukan saat proses

pembelajaran terutama pada saat melakukan percobaan.

2. Prestasi belajar dibatasi pada nilai siswa dengan mengerjakan soal evaluasi setiap akhir siklus setelah melakukan metode inkuiri. Metode inkuiri yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu metode inkuiri terbimbing.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, masalah dalam penelitian ini akan dirumuskan menjadi :

1. Apakah pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya dengan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan melakukan proses ilmiah? 2. Apakah pembelajaran tentaang sifat-sifat cahaya dengan metode inkuiri

terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

D. Pemecahan Masalah

(23)

melakukan proses ilmiah dan prestasi belajar dalam pembelajaran IPA khususnya materi sifat-sifat cahaya.

E. Batasan Pengertian

Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multitafsir tentang suatu istilah (konsep) yang dipakai, kiranya perlu diberi batasan pengertian:

a. Kemampuan melakukan proses ilmiah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan pada suatu proses pembelajaran IPA yang meliputi 5 aspek yaitu melakukan pengamatan dalam percobaan, menggolongkan benda-benda yang dibutuhkan dalam percobaan dengan klasifikasi tertentu, menjelaskan hasil percobaan, mengajukan pertanyaan tentang hasil percobaan, menarik kesimpulan berdasarkan hasil percobaan.

b. Belajar adalah perubahan tingkah laku berupa keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi yang berasal dari pengalaman dan bersifat menetap.

c. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.

(24)

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan melakukan proses ilmiah dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya dalam materi sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri Suryowijayan semester 2 tahun pelajaran 2011 / 2012.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti

a. Membuka wawasan baru tentang metode pembelajaran selain metode ceramah yang sudah sering digunakan dan cara meningkatkan keaktifan siswa.

b. Agar dapat mempunyai alternatif menggunakan metode pembelajaran yang meningkatkan kemampuan melakukan proses ilmiah dan prestasi belajar siswa, yaitu dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. c. Agar dapat mempunyai pengalaman melakukan penelitian, sehingga

dapat mengembangkan lebih lanjut dan mendorong pengembangan PTK selanjutnya.

2. Bagi Guru

(25)

b. Agar dapat memotivasi untuk melakukan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang sama atau metode pembelajaran yang lain, pada bidang studi lain, materi yang lain, dan kelas yang lain.

3. Bagi Sekolah

Agar dapat menambah sumber bacaan di perpustakaan tentang penggunaan metode inkuiri terbimbing yang dapat meningkatkan kemampuan melakukan proses ilmiah dan prestasi belajar siswa, yang diharapkan memberikan inspirasi dan memacu guru melakukan penelitian yang sama ataupun penelitian yang lain.

4. Bagi Prodi PGSD

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu tambahan bacaan PTK dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA.

5. Bagi Siswa

(26)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar a) Belajar

Pengertian belajar menurut Oemar Hamalik (2001:28) adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Tujuan dari belajar yakni perubahan tingkah laku.

Sardiman A.M (1986:24) mengatakan bahwa belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah :

1) Proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar.

2) Dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan.

Belajar dalam arti luas, yang juga disebut sebagai perkembangan, adalah belajar untuk memperoleh dan menemukan struktur pemikiran yang lebih umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi.

(27)

diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Prinsip-prinsip belajar menurut Thorndike (dalam Ali Imron (1996:9)) adalah sebagai berikut :

1) Pada saat seseorang berhadapan dengan sebuah situasi baru, berbagai macam respon akan dia lakukan. Respon tersebut berbeda-beda sampai dia menemukan respon yang benar.

2) Pengalaman merupakan salah satu hal yang mempengaruhi belajar dan menentukan tercapainya tujuan belajar.

3) Melakukan pemilihan terhadap apa yang ia pelajari sehingga ia benar-benar menemukan respon yang tepat.

4) Orang cenderung memberian respon yang sama terhadap situasi yang sama.

5) Orang cenderung mengadakan assosiative shifting, ialah menghubungkan situasi yang pernah dia hadapi dengan situasi yang baru.

(28)

b) Prestasi

Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1983:1659) prestasi adalah hasil yang dicapai yang telah dilakukan. Prestasi merupakan kecakapan nyata dan dapat di ukur maka bersifat sementara dan dapat di ukur secara langsung dengan menggunakan tes lisan ataupun tes tertulis. Menurut Winkel WS (1984:64) prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai. Hasil dari usaha pembelajaran perlu diukur secara langsung dengan menggunakan tes atau evaluasi, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan penjabaran pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah usaha yang dapat diukur secara langsung menggunakan tes lisan ataupun tes tertulis.

c) Prestasi Belajar

(29)

Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sehubungan dengan prestasi belajar para ahli mengemukakan pendapatnya sesuai pandangan yang mereka anut. Prestasi belajar seorang peserta didik dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek yaitu : aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa, yang diperolehnya dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa akan diketahui setelah dilakukan evaluasi.

B. Hakekat IPA

a. Pengertian IPA

(30)

to make the chaotic diversity of our sense experience correspond to a

logi-cally uniform system of thought, mempertegas bahwa IPA merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman menjadi suatu sistem pola berpikir yang logis tertentu, yang dikenal dengan istilah pola berpikir ilmiah. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dijelaskan bahwa IPA adalah pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.

b. Hakekat Pendidikan IPA di SD

Hakekat pendidikan IPA menurut Srini Iskandar (2001:2-13) dapat dikategorikan kedalam tiga dimensi yaitu:

a) Dimensi Produk

(31)

Produk IPA tidak diperoleh berdasarkan fakta semata, melainkan berdasarkan data yang telah teruji melalui serangkaian eksperimen dan penyelidikan. Fakta adalah fenomena alam yang berhasil diobservasi tetapi masih memungkinkan adanya perbedaan persepsi di antara pengamat (pelaku observer).

Tiga kriteria bagi suatu produk IPA yang benar :

1) Mampu menjelaskan fenomena yang telah diamati atau telah terjadi.

2) Mampu memprediksi peristiwa yang akan terjadi. 3) Mampu diuji dengan eksperimen sejenis.

b) Dimensi Proses

Dimensi proses yaitu metode memperoleh pengetahuan yang disebut dengan metode ilmiah. Metode ilmiah dalam proses IPA memiliki kerangka dasar prosedur yang dapat dijabarkan dalam enam langkah, yaitu :

1) Sadar akan adanya masalah dan merumuskan masalah. 2) Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan. 3) Pengklasifikasian data dan perumusan hipotesis. 4) Pengujian hipotesis.

(32)

6) Tes dan pengujian kebenaran hipotesis.

Pada tahap-tahap tersebut terdapat aktivitas-aktivitas yang secara umum biasa dilakukan oleh para peneliti yang dikenal dengan ketrampilan proses, yaitu : melakukan observasi, mengukur, memprediksi, mengklasifikasi, membandingkan, mneyimpulkan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menganalisis data, dan mengkomunikasikan hasil penelitian. Dalam pengajaran IPA, aspek proses ini muncul dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Ada tidaknya aspek proses ini sangat bergantung pada guru.

c) Dimensi Sikap

Dimensi sikap dalah keyakinan, opini dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh seorang ilmuwan khususnya ketikan mencari atau mengembangkan pengetahuan baru. Sikap ilmiah adalah sikap seorang ilmuwan dalam memecahkan suatu masalah dan mengambil sikap tertentu yang memungkinkan usaha mencapai hasil yang diharapkan.

Beberapa ciri sikap ilmiah adalah :

(33)

2) Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan bila belum cukup data yang diperoleh untuk mendukung kesimpulan itu.

3) Berhati terbuka.

4) Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat. 5) Ingin menyelidiki.

c. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar

Anak-anak usia Sekolah Dasar perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA. Namun karena struktur kognitif anak-anak usia Sekolah Dasar tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan, maka pengajaran IPA dan ketrampilan proses IPA dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak.

(34)

Tujuh ciri utama pembelajaran efektif yang memberdayakan potensi siswa menururt Depdiknas (2003:7-11) adalah :

1) Berpijak pada prinsip konstruktivisme.

Pembelajaran beranjak dari paradigma guru yang memandang bahwa belajar bukanlah proses siswa menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru, melainkan sebagai proses siswa membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman.

2) Berpusat pada siswa.

Kegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi pembelajaran, waktu belajar, alat belajar, dan cara penilaian perlu beragam sesuai karakteristik siswa.

3) Belajar dengan mengalami.

Pembelajaran perlu menyediakan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan prinsip ilmu yang dipelajari.

4) Mengembangkan keterampilan sosial, kognitif, dan emosional.

(35)

Dengan kata lain, membangun pemahaman akan lebih mudah melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya.

5) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah ber-Tuhan. Pembelajaran perlu mempertimbangkan rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah ber-Tuhan agar setiap sesi kegiatan pembelajaran menjadi wahana untuk memberdayakan ketiga jenis potensi ini.

6) Belajar sepanjang hayat.

Siswa memerlukan kemampuan belajar sepanjang hayat untuk bisa bertahan (survive) dan berhasil (sukses) dalam menghadapi setiap masalah sambil menjalani proses kehidupan sehari-hari. Karena itu, siswa memerlukan fisik dan mental yang kokoh.

7) Perpaduan kemandirian dan kerjasama.

(36)

C. Kemampuan Melakukan Proses Ilmiah a) Pengertian Proses Ilmiah

(37)

bertanya, berpikir kritis, serta terbiasa mengungkapkan jawaban terhadap pemecahan suatu masalah. Pemahaman siswa yang didapat melalui kemampuan melakukan proses ilmiah akan lebih bermakna dan dapat mengingat lebih lama karena siswa mendapat kesempatan untuk mempraktekkan sendiri, melakukan penemuan konsep melalui perlakuan terhadap benda-benda yang mereka tangani saat percobaan.

b) Langkah-langkah Proses Ilmiah

Menurut Nuryani Rustaman, 1992 (dalam Edi Hendri Mulyana (2008:39-45) kemampuan proses ilmiah yang dikembangkan dalam pembelajaran IPA di SD meliputi :

1. Melakukan Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dapat dilakukan secara langsung dan tak langsung (misalnya melalui perhitungan dengan menggunakan fakta-fakta hasil pengama-tan). Pengamatan juga dapat dilakukan dengan alat bantu maupun tidak. Penggunaan mikroskop merupakan observasi langsung dengan menggunakan alat bantu.

2. Mengajukan pertanyaan

(38)

3. Menafsirkan hasil pengamatan (interpretasi dan inferensi)

Interpretasi meliputi keterampilan mencatat hasil pengamatan dengan bentuk angka-angka, menghubung-hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari satu seri pengamatan hingga memperoleh kesimpulan. Sedangkan Inferensi adalah kesimpulan sementara berdasarkan data hasil observasi. Bahkan seringkali hanya berupa penjelasan sederhana terhadap hasil observasi.

4. Mengelompokkan (klasifikasi)

Mengklasifikasi adalah kemampuan mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara berbagai objek yang diamati. Yang termasuk dalam pengklasifikasian pada langkah ini adalah menggolong-golongkan, membandinkan, mengkontraskan, dan mengurutkan.

5. Meramalkan (prediksi)

Meramalkan atau prediksi mencakup mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderun-gan atau pola data yang sudah ada.

6. Berkomunikasi

(39)

7. Berhipotesis

Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau mengajukan perki-raan penyebab sesuatu terjadi.

8. Merencanakan percobaan atau penyelidikan

Keterampilan menentukan alat dan bahan yang diperlukan untuk menguji atau menyelidiki sesuatu.

9. Menerapkan konsep atau prinsip

Keterampilan ini meliputi antara lain keterampilan menggunakan konsep-konsep yang telah dipahami untuk menjelaskan peristiwa baru, menerapkan konsep yang dikuasai pada situasi baru, atau menerapkan rumus-rumus pada pemecahan soal-soal baru.

10.Menyimpulkan

Kesimpulan adalah menarik suatu generalisasi dari serangkaian hasil kegiatan percobaan atau penyeleidikan. Untuk siswa SD kesimpulan yang dibuat harus dibimbing guru secara proporsional sesuai dengan tingkat usia mereka, hingga pada akhirnya menyimpulkan secara mandiri.

c) Manfaat Kemampuan Proses Ilmiah

(40)

1) Siswa akan menjadi mudah dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata.

2) Memberi bekal siswa cara-cara membentuk konsep sendiri dan cara bagaimana cara mempelajari sesuatu.

3) Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri.

4) Membantu siswa yang masih ada pada taraf perkembangan berfikir konkrit.

5) Mengembangkan kreativitas siswa.

D. Metode Inkuiri Terbimbing

a) Pengertian metode inkuiri terbimbing

(41)

proses inkuiri. Jadi tugas guru disini adalah membimbing siswa dan mengarahkan siswa dalam menemukan jawaban dari suatu permasalahan yang dicari siswa.

b) Ciri-ciri Metode Inkuiri Terbimbing

Menurut Pratiknyo Prawironegoro (1980 : 1) ciri-ciri pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing :

1. Mengutamakan aktivitas murid untuk belajar sendiri. 2. Berorientasi pada proses.

3. Dengan bantuan guru siswa mengarahkan atau memimpin dirinya sendiri untuk memecahkan masalah.

Dengan ciri-ciri di atas jelas bahwa keterangan yang diberikan dalam pelajaran tersebut, tidak diberikan dalam bentuk final, tetapi anak diwajibkan mengadakan aktivitas sendiri untuk menemukan keterangan yang dipelajari.

c) Langkah-langkah metode inkuiri terbimbing

Ada beberpa langkah dalam melaksanakan metode inkuiri terbimbing, yaitu :

(42)

Pada kegiatan awal, guru berusaha menarik rasa keingintahuan siswa terhadap materi dengan cara memberi pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada kegiatan yang akan dilaksanakan. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan hipotesis dari kegiatan yang akan dilakukan.

b. Mengemukakan konsep / prinsip yang harus ditemukan siswa dalam kegiatan.

Setelah siswa menjawab pertanyaan guru, guru menyampaikan tujuan pembelajaran berupa konsep / prinsip yang ingin dicapai / ditemukan. Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar siswa lebih terarah pada tujuan belajar yang ingin dicapai.

c. Menyiapkan alat / bahan yang dbutuhkan dalam melakukan kegiatan.

(43)

d. Memberikan penjelasan tentang kegiatan.

Apabila siswa sudah siap dengan alat dan bahan, guru mulai menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa sesuai dengan lembar kerja siswa.

e. Siswa melakukan kegiatan / percobaan penyelidikan untuk menemukan konsep / prinsip yang ditetapkan guru.

Siswa bersama kelompok melakukan percobaan, diskusi kelompok dan menuliskan hasil percobaan mereka bersama kelompok.

f. Guru memberikan penjelasan dan catatan tentang hal atau bagian penting dalam kegiatan.

Setelah bagian percobaan dan pengamatan selesai, guru dan siswa melakukan pembahasan dan kemudian menarik kesimpulan hasil percobaan yang telah mereka laksanakan.

d) Kelebihan dan kelemahan metode inkuiri terbimbing

1. Kelebihan

(44)

a. Mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, secara seimbang.

Melalui metode inkuiri terbimbing siswa diajak untuk menemukan pengetahuaanya melalui pengamatan maupun percobaan. Disamping mengembangkan aspek kognitif siswa, metode inkuiri terbimbing ini juga mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik siswa. Siswa akan belajar bekerjasama, tolong menolong, aktif dalam melakukan pengamatan atau percobaan serta melatih keberianian siswa. Oleh karena itu metode inkuiri terbimbing sangat tepat diterapkan agar dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut.

b. Sesuai dengan perkembangan psikologi modern yang menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

(45)

c. Metode ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.

Siswa yang pandai memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Mereka selalu merasa tidak puas dengan apa yang ia pelajari. Mereka memiliki banyak pertanyaan yang ingin mereka ketahui jawabannya. Melalui metode inkuiri terbimbing siswa yang berkemampuan lebih akan akan memperoleh banyak pengetahuan dari kegiatan yang mereka lakukan. Hal ini dapat memenuhi kebutuhan siswa akan pengetahuan yang ingin mereka ketahui.

2. Kelemahan

Disamping memiliki kelebihan metode inkuiri terbimbing juga memiliki kelemahan (Wina, 2006: 206-207) yaitu :

a) Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa

(46)

menimbulkan kesulitan bagi guru untuk menentukan keberhasilan siswa dan mengontrol kegiatan siswa.

b) Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

Dalam kegiatan pembelajaran guru terbiasa menggunakan metode ceramah maupun tanya jawab. Hal ini menyebabkan anak menjadi pasif dan hanya menerima pengetahuan saja. Sementara pada metode inkuiri terbimbing siswa dituntut untuk aktif dalam melakukan kegiatan.

c) Dalam mengimplementasikan pembelajaran butuh waktu yang panjang.

(47)

E. Materi Pelajaran “Sifat-sifat Cahaya”

Standar Kompetensi : Sifat-Sifat Cahaya

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

Kompetensi Dasar :

6.1Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

Indikator:

1. Siswa dapat menyebutkan sumber cahaya.

2. Siswa dapat menemukan sifat cahaya yang merambat lurus dengan bimbingan guru melalui percobaan.

3. Siswa dapat membedakan dan menggolongkan benda bening, benda keruh, dan benda gelap dengan bimbingan guru melalui percobaan. 4. Siswa dapat menemukan sifat cahaya menembus benda bening dengan

bimbingan guru melalui percobaan.

5. Siswa dapat menemukan sifat cahaya yang dapat dipantulkan dengan bimbingan guru melalui percobaan.

6. Siswa dapat menyebutkan hukum pemantulan cahaya.

(48)

8. Siswa dapat melakukan percobaan cahaya putih terdiri dari berbagai warna dengan bimbingan guru melalui percobaan.

Materi Ajar “Sifat-sifat cahaya”

1) Pengertiaan Cahaya

(49)

2) Sifat-sifat Cahaya

a) Cahaya Merambat Lurus

Sifat cahaya yang merambat lurus ini dapat dilihat pada lampu senter dan kendaraan bermotor. Karena cahaya merambat lurus maka kita dapat menggambarkan cahaya sebagai garis lurus. Cahaya yang merambat lurus dapat membentuk bayangan. Bayangan itu dapat terjadi karena ruang di belakang kita tidak mendapatkan cahaya sehingga gelap. Jika seberkas cahaya mengenai benda gelap, maka di belakangnya akan terbentuk bayangan. Cahaya yang merambat lurus dapat di lihat pada gambar 1. yaitu gambar tentang arah perambatan cahaya.

Gambar 1 (arah perambatan cahaya).

b) Cahaya dapat menembus benda bening

(50)

a. Cahaya tidak diteruskan. b. Cahaya diteruskan sebagian. c. Seluruh cahaya diteruskan.

Berdasarkan kemampuan memancarkan cahaya , benda dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

1. Benda bening, yaitu benda-benda yang dapat ditembus cahaya atau tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Contoh : kaca jendela.

2. Benda gelap, yaitu benda yang tidak dapat tembus cahaya atau tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Contoh : kayu.

3. Benda keruh, yaitu benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya tetapi tidak sempurna (hanya sebagian saja). Contoh : kaca baur, air sabun.

(51)

Gambar 2 (cahaya dapat menembus gelas yang bening)

c) Cahaya dapat di pantulkan

Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu :

1. Pemantulan baur (pemantulan diffus)

Pemantulan baur terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini sinar pantul arahnya tidak beraturan.

(52)

2. Pemantulan teratur

Pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang rata, licin dan mengkilap. Permukaan yang mempunyi sifat seperti ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini sinar pantul memiliki arah yang teratur.

Gambar 4 (Pemantulan teratur)

Pemantulan cahaya pada permukaan benda baik yang rata maupun tidak, harus mengikuti hukum pemantulan cahaya yaitu :

a. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

b. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.

(53)

1) Cermin datar : cahaya akan dipantulkan dengan baik.

Ciri-ciri cermin datar : bagian pemantul cahaya adalah datar.

Contoh : kaca rias untuk bercermin.

Sifat-sifat bayangan :

a. Bayangan sama dengan aslinya.

b. Bayangan bersifat maya / semu (bayangan tidak dapat ditangkap layar).

c. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.

d. Bagian kiri benda menjadi bagian kanan pada bayangan dan sebaliknya.

2) Cermin cekung : cahaya akan dipantulkan menuju satu titik fokus atau konvergen (bersifat mengumpulkan cahaya yang dipantulkannya). Cermin cekung biasa dipakai pada lampu mobil atau mercusuar di pelabuhan laut.

(54)

Sifat-sifat bayangan : jika benda dekat dengan cermin cekung (lebih dekat daripada fokus utama cermin cekung). Bayangan benda bersifat tegak, lebih besar dan semu atau maya (bayangan tidak dapat ditangkap layar). Jika benda jauh dari cermin cekung (lebih jauh daripada fokus utama cermin cekung), bayangan benda bersifat nyata (sejati) dan terbalik, sedangkan ukurannya tergantung pada jarak benda dari cermin.

3) Cermin cembung : cahaya yang dipantulkan menyebar (divergen)

Contoh penggunaan cermin cembung yaitu kaca spion mobil, bagian belakang sendok dan bagian luar bola kaca.

Ciri-ciri cermin cembung : bagian pemantul cahaya berupa cembungan / melengkung keluar.

Sifat bayangan : semu (bayangan tidak dapat ditangkap dilayar), bagian tegak dan lebih kecil dari benda aslinya.

d) Cahaya dapat dibiaskan

(55)

arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan.

Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara.

Gambar 5 (Skema Pembiasan Cahaya)

Keterangan :

n = garis normal

i = sudut dating

(56)

e) Cahaya putih merupakan perpaduan warna cahaya

Cahaya putih terdiri atas berbagai macam warna cahaya yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Contohnya cahaya matahari yang sebenarnya merupakan perpaduan dari berbagai warna cahaya yang membentuk cahaya putih yang disebut spectrum. Hal tersebut juga ditunjukkan dengan adanya pelangi. Pelangi terjadi akibat cahaya matahari dibiaskan berganda oleh butir-butir air hujan. Sehingga terurai menjadi beberapa warna cahaya. Proses terjadinya peruraian cahaya matahari ini disebut dispersi. Cahaya putih disebut cahaya polikromatik, yang artinya

terdiri atas gabungan-ganbungan beberapa warna cahaya. Masing-masing warna cahaya pada spectrum disebut monokromatik.

F. Penelitian yang relevan

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Wiyan Purbatin tahun 2010 dengan judul “Efektifitas Pembelajaran IPA tentang Sifat-sifat Cahaya Melalui Metode Inquiry Terbimbing pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kalasan dalam Hal Pencapaian

(57)

G. Kerangka Berpikir

Suatu kegiatan tidak akan terlaksana secara maksimal apabila kegiatan tersebut tidak dikemas dalam suatu kerangka berfikir. Demi terlaksananya kegiatan penelitian saya akan merencanakan kerangka pikir. Kemampuan melakukan proses ilmiah dan prestasi belajar akan ditingkatkan melalui metode inkuiri terbimbing, hal itu dikarenakan siswa dibimbing oleh guru untuk menemukan fakta, konsep, hukum dan prinsip, serta dapat menarik kesimpulan.

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

1. Metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan melakukan proses ilmiah siswa kelas V semester II materi sifat-sifat cahaya SD Negri Suryowijayan tahun ajaran 2011/2012.

(58)

I. Pembelajaran tentang Sifat-sifat Cahaya melalui metode inkuiri terbimbing.

Pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya melalui metode inkuiri terbimbing akan dilaksanakan dalam 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Garis besar langkah kegiatan melalui inkuri terbimbing yaitu :

a) Siklus I

Pertemuan 1

Kegiatan Belajar 1

1. Guru mengajukan pertanyaan secara umum untuk menarik rasa keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari yaitu sifat-sifat cahaya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dan mengungkapkan hipotesis. Setelah itu siswa dengan bimbingan guru merumuskan masalah mengenai sifat-sifat cahaya yang pertama yaitu cahaya merambat lurus.

(59)

3. Guru menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan (meneliti ulang) percobaan sifat cahaya yang pertama yaitu cahaya merambat lurus. Bahan dan alat yang dibutuhkaan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut :

Alat :

a. Kertas karton

b. Senter

c. Benang

Bahan :

a. Lembar pengamatan

b. Lembar Kerja Siswa

Alat dan bahan yang disebutkan diatas disediakan agar kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dapat berjalan dengan lancar.

(60)

5. Siswa melakukan percobaan dan berdiskusi dalam kelompok untuk membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat merambat lurus. Setelah itu siswa mengerjakan Lembar Kerja yang telah disediakan kemudian mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas.

6. Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan hasil percobaan yang telah dilakukan yaitu cahaya merambat lurus.

Kegiatan Belajar 2

1. Guru mengajukan pertanyaan secara umum untuk menarik rasa keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari yaitu sifat-sifat cahaya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dan mengungkapkan hipotesis. Setelah itu siswa dengan bimbingan guru merumuskan masalah mengenai sifat-sifat cahaya yang kedua yaitu cahaya dapat menembus benda bening.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran berupa konsep bahwa cahaya memiliki 5 sifat dari prinsip yang akan dicapai dalam pembelajaran. Pada siklus I pertemuan 1 kegiatan belajar 2 ini guru akan membahas sifat cahaya yang kedua yaitu cahaya dapat menembus benda bening. Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar siswa lebih terarah pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

(61)

cahaya menembus benda bening. Bahan dan alat yang dibutuhkaan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut :

Alat :

a. Senter

b. Kaca bening

c. Karton tebal warna hitam

d. Selembar kertas karbon

e. Potongan tripleks berukuran 15 x 15 cm

f. Segelas air bening dalam gelas bening

g. Segelas air kopi kental dalam gelas bening

h. Segelas air keruh (air sabun) dalam gelas bening

Bahan :

a. Lembar pengamatan

b. Lembar Kerja Siswa

(62)

4. Guru memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam melakukan proses pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing dengan percobaan sifat-sifat cahaya yang kedua yaitu cahaya dapat menembus benda bening.

5. Siswa melakukan percobaan dan berdiskusi dalam kelompok untuk membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat dapat menembus benda bening. Setelah itu siswa mengerjakan Lembar Kerja yang telah disediakan kemudian mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas.

6. Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan hasil percobaan yang telah dilakukan yaitu cahaya dapat menembus benda bening.

Pertemuan 2

1. Guru mengajukan pertanyaan secara umum untuk menarik rasa keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari yaitu sifat-sifat cahaya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dan mengungkapkan hipotesis. Setelah itu siswa dengan bimbingan guru merumuskan masalah mengenai sifat-sifat cahaya yang ketiga yaitu cahaya dapat dipantulkan.

(63)

cahaya yang pertama ketiga yaitu cahaya dapat dipantulkan. Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar siswa lebih terarah pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3. Guru menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan (meneliti ulang) percobaan sifat cahaya yang ketiga yaitu cahaya dapat dipantulkan. Bahan dan alat yang dibutuhkaan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut :

Alat :

a. Kertas karton

b. Cermin datar

c. Senter

Bahan :

a. Lembar pengamatan

b. Lembar Kerja Siswa

Alat dan bahan yang disebutkan diatas disediakan agar kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dapat berjalan dengan lancar.

(64)

melalui metode inkuiri terbimbing dengan percobaan sifat-sifat cahaya yang ketiga yaitu cahaya dapat dipantulkan.

5. Siswa melakukan percobaan dan berdiskusi dalam kelompok untuk membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan. Setelah itu siswa mengerjakan Lembar Kerja yang telah disediakan kemudian mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas.

6. Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan hasil percobaan yang telah dilakukan yaitu cahaya dapat dipantulkan.

b) Siklus II

Pertemuan 1

1. Guru mengajukan pertanyaan secara umum untuk menarik rasa keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari yaitu sifat-sifat cahaya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dan mengungkapkan hipotesis. Setelah itu siswa dengan bimbingan guru merumuskan masalah mengenai sifat-sifat cahaya yang keempat yaitu cahaya dapat dibiaskan.

(65)

dilakukan agar kegiatan belajar siswa lebih terarah pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3. Guru menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan (meneliti ulang) percobaan sifat cahaya yang keempat yaitu cahaya dapat dibiaskan. Bahan dan alat yang dibutuhkaan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut :

Alat :

a. Air

b. Pensil

c. Gelas bening

d. Mangkok

e. Uang logam

Bahan :

a. Lembar pengamatan

b. Lembar Kerja Siswa

(66)

7. Guru memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam melakukan proses pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing dengan percobaan sifat-sifat cahaya yang keempat yaitu cahaya dapat dibiaskan.

8. Siswa melakukan percobaan dan berdiskusi dalam kelompok untuk membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat dapat dibiaskan. Setelah itu siswa mengerjakan Lembar Kerja yang telah disediakan kemudian mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas.

9. Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan hasil percobaan yang telah dilakukan yaitu cahaya dapat dibiaskan.

Pertemuan 2

1. Guru mengajukan pertanyaan secara umum untuk menarik rasa keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari yaitu sifat-sifat cahaya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dan mengungkapkan hipotesis. Setelah itu siswa dengan bimbingan guru merumuskan masalah mengenai sifat-sifat cahaya yang kelima yaitu cahaya putih terdiri dari berbagai warna.

(67)

warna. Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar siswa lebih terarah pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3. Guru menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan (meneliti ulang) percobaan sifat cahaya yang kelima yaitu cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Bahan dan alat yang dibutuhkaan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut :

Alat :

a. Karton putih

b. Kertas karton

c. Spidol

d. Jangka

e. Pensil

f. Gunting

g. Lem

Bahan :

a. Lembar pengamatan

(68)

Alat dan bahan yang disebutkan diatas disediakan agar kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dapat berjalan dengan lancar.

4. Guru memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam melakukan proses pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing dengan percobaan sifat-sifat cahaya yang kelima cahaya putih terdiri dari berbagai warna.

5. Siswa melakukan percobaan dan berdiskusi dalam kelompok untuk membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat cahaya putih terdiri dari berbagai warna Setelah itu siswa mengerjakan Lembar Kerja yang telah disediakan kemudian mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas.

(69)

51 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena dengan menggunakan PTK diharapkan dapat memperbaiki nilai atau prestasi siswa. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuannya untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model penelitian tindakan kelas menurut Kurt Lewin. Model penelitian tindakan kelas menurut Kurt Lewin dibagi menjadi 4 tahapan yaitu :

1. Perencanaan (Plan) 2. Pelaksanaan (act) 3. Observasi (observe) 4. Refleksi (reflect)

(70)

Berikut adalah bagan model PTK menurut Kurt Lewin.

Pelaksanaan

Perencanaan Observasi

Refleksi

Gambar 6 (skema PTK menurut Kurt Lewin).

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut : rencana tindakan pelaksanaan tindakan observasi  refleksi berulang pada siklus berikutnya.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

(71)

2. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah selutuh siswa kelas V SD Suryowijayan MJ 1/290 Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

3. Obyek Penelitian

Peningkatan kemampuan melakukan proses ilmiah dan prestasi belajar IPA, SK (Standar Kompetensi) : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, dengan KD (Kompetensi Dasar) : 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

4. Jadwal Penelitian

Penelitian akan berlangsung dari bulan Januari sampai Juni 2012. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Jadwal Penelitian

(72)

Bimbingan

C. Rencana Tindakan

(73)

1. Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti akan mempersiapkan hal-hal

berikut:

a. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Suryowijayan untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Melakukan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh gambaran sepintas mengenai tingkah laku siswa.

c. Identifikasi masalah. d. Analisis masalah. e. Perumusan masalah. f. Perumusan hipotesis.

g. Perumusan rencana penelitian dan siklus-siklus.

h. Penyusunan silabus, RPP, LKS, dan instrument penelitian.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus a. SIKLUS I

Pertemuan 1

a) Rencana Tindakan

1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam pembuka, doa pembukaan dan presensi.

(74)

3) Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. 4) Siswa dibagi dalam kelompok. (tiap kelompok terdiri dari 5

anak).

5) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang petunjuk langkah-langkah untuk melakukan percobaan yang akan dilakukan dalam kelompok.

6) Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan belajar 1 tentang sifat cahaya yang pertama yaitu cahaya dapat merambat lurus. 7) Siswa mengisi lembar kerja secara berkelompok.

8) Siswa dalam kelompok secara bergiliran maju ke depan kelas untuk presentasi tentang percobaan cahaya dapat menembus benda bening.

9) Siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama hasil percobaan dan mengidentifikasi tentang fakta, konsep, hukum, serta prinsip dalam percobaan.

10)Siswa dalam kelompok melanjutkan kegiatan belajar 2.

11)Guru bertanya kepada siswa tentang sifat-sifat cahaya yang kedua yaitu cahaya dapat menembus benda bening.

12)Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(75)

14)Guru membagikan alat dan bahan percobaan kepada tiap kelompok.

15)Siswa dalam kelompok dengan bimbingan guru melakukan kegiatan belajar 2 tentang percobaan sifat cahaya yang kedua yaitu cahaya dapat menembus benda bening.

16)Siswa mengisi lembar kerja secara berkelompok.

17)Siswa dalam kelompok secara bergiliran maju ke depan kelas untuk presentasi tentang percobaan cahaya dapat menembus benda bening.

18)Siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama hasil percobaan dan mengidentifikasi tentang fakta, konsep, hukum, serta prinsip dalam percobaan.

b) Pelaksanaan Tindakan

Peneliti akan melakukan penelitian sesuai dengan rencana tindakan. c) Pengumpulan data (Observasi)

Peneliti akan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan mencatat aspek-aspek penting yang terjadi mengenai kemampuan melakukan proses ilmiah siswa.

d) Refleksi

(76)

Pertemuan 2

a) Rencana Tindakan

1) Membuka pelajaran dengan salam pembuka, doa pembuka, dan presensi.

2) Apersepsi : siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

3) Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. 4) Siswa dibagi dalam kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5 anak). 5) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang langkah-langkah dalam

melakukan percobaan yang akan dilakukan.

6) Guru membagikan alat dan bahan percobaan kepada tiap kelompok. 7) Siswa dalam kelompok dengan bimbingan guru melakukan percobaan

tentang sifat cahaya yang ketiga yaitu cahaya dapat dipantulkan. 8) Siswa mengisi lembar kerja secara berkelompok.

9) Siswa dalam kelompok secara bergiliran maju ke depan kelas untuk presentasi tentang percobaan cahaya dapat dipantulkan.

10)Siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama hasil percobaan dan mengidentifikasi tentang fakta, konsep, hukum serta prinsip yang terdapat dalam percobaan.

11)Siswa mengerjakan Soal Evaluasi. b) Pelaksanaan Tindakan

(77)

c) Pengumpulan data (Observasi)

Peneliti akan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan mencatat aspek-aspek penting yang terjadi mengenai kemampuan melakukan proses ilmiah siswa.

d) Refleksi

1. Melakukan evaluasi terhadap hasil temuan-temuan, kesulitan-kesulitan dan kendala-kendala yang dihadapai selama proses pelaksanaan tindakan.

2. Melaksanakan pertemuan untuk diskusi dengan teman sejawat tentang hasil temuan, kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala yang dihadapi selama proses pelaksanaan tindakan.

3. Melakukan revisi untuk perbaikan pada siklus berikutnya (siklus ke 2).

b. SIKLUS II Pertemuan 1

a) Rencana Tindakan

1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam pembuka, doa pembukaan dan presensi.

2) Apersepsi : siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

(78)

5) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang petunjuk langkah-langkah melakukan percobaan yang akan dilakukan.

6) Tiap kelompok mewakilkan 1 siswa untuk mengambil alat dan bahan percobaan.

7) Siswa dalam kelompok dengan bimbingan melakukan kegiatan belajar tentang cahaya dapat di biaskan.

8) Siswa mengisi lembar kerja secara berkelompok.

9) Siswa dalam kelompok secara bergiliran maju ke depan kelas untuk presentasi tentang percobaan cahaya dapat menembus benda bening. 10)Siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama hasil percobaan dan

mengidentifikasi tentang fakta, hukum serta prinsip yang terdapat dalam percobaan. (Refleksi).

b) Pelakasanaan Tindakan

Peneliti akan melakukan penelitian sesuai dengan rencana tindakan. c) Pengumpulan data (Observasi)

Peneliti akan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan mencatat aspek-aspek penting yang terjadi mengenai kemampuan melakukan proses ilmiah siswa.

d) Refleksi

(79)

Pertemuan 2

a) Rencana Tindakan

1)Membuka pelajaran dengan salam pembuka, doa pembuka, dan presensi.

2)Apersepsi : siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

3)Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. 4)Siswa dibagi dalam kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5 anak). 5)Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tahap-tahap melakukan

percobaan yang akan dilakukan.

6)Tiap kelompok mewakilkan 1 anak untuk mengambil alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan.

7)Siswa dalam kelompok dengan bimbingan guru melakukan kegiatan belajar tentang cahaya putih merupakan perpaduan warna cahaya. 8)Siswa mengisi lembar kerja secara berkelompok.

9)Siswa dalam kelompok secara bergiliran maju ke depan kelas untuk presentasi tentang percobaan cahaya putih terdiri dari berbagai warna. 10)Siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama hasil percobaan dan mengidentifikasi tentang fakta, konsep, hukum serta prinsip yang terdapat dalam percobaan.

11) Siswa mengerjakan soal evaluasi. b) Pelaksanaan Tindakan

(80)

c) Pengumpulan Data (Observasi)

Peneliti akan mengamati kegiatan siswa dalam melakuakan kegiatan pembelajaran dan mencatat aspek-aspek penting yang terjadi mengenai kemampuan melakukan proses ilmiah siswa.

d) Refleksi

Peneliti akan melakukan evaluasi terhadap hasil temuan-temuan, kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala yang dihadapi selama proses pelaksanaan tindakan.

D. Peubah, Pengumpulan Data dan Instrumen. 1. Peubah

Sesuai dengan judul penelitian di atas, penelitian ini ada dua peubah/variabel, yakni kemampuan melakukan proses ilmiah dan prestasi belajar.

a) Kemampuan melakukan proses ilmiah

(81)

percobaan, mengajukan pertanyaan tentang hasil percobaan, menarik kesimpulan berdasarkan hasil percobaan.

b) Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa, yang diperolehnya dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa akan diketahui setelah dilakukan evaluasi pada setiap akhir siklus. 2. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data-data yang dikumpulkan diperoleh melalui pengamatan dan tes tertulis.

a. Pengamatan

Teknik pengamatan pada variabel kemampuan melakukan proses ilmiah dilaksanakan pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan kemampuan melakukan proses ilmiah sesuai dengan 5 aspek yang telah ditentukan pada setiap siklunya. Teknik pengamatan ini menggunakan teknik pengamatan terstruktur yaitu pengamatan dilakukan oleh observer/teman sejawat yang ikut ambil bagian dengan pedoman pengamatan berdasarkan lembar pengamatan.

b. Tes

(82)

Untuk lebih jelasnya peubah, indikator, data, pengumpulan data dan instrumen dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 2. Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan data dan Instrumen.

Peubah Indikator Data Pengumpulan

data Instrumen Kemampuan dibutuhkan dalam percobaan dengan klasifikasi

tertentu.

c. Menjelaskan hasil percobaan. d. Mengajukan

pertanyaan tentang hasil percobaan. e. Menarik

kesimpulan berdasarkan hasil percobaan.

Jumlah siswa yang

melaksanakan proses ilmiah.

Pengamatan Lembar Pengamatan.

Prestasi belajar siswa dalam materi sifat-sifat

a.Nilai rata-rata hasil tes siswa.

b.Persentase jumlah

siswa yang

Data kuantitatif berupa hasil tes.

Gambar

Gambar 1 Arah Perambatan Cahaya…………………………………
Gambar 1 (arah perambatan cahaya).
Gambar 3 (Pemantulan baur / diffus)
Gambar 4 (Pemantulan teratur)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas sistem pencahayaan pada dengan studi kasus Hotel Novotel Yogyakarta pada ruang pertemuan dan lobi dengan tiga metode,

Tingkat pendapatan keripik ubi kayu pada Industri Pundi Mas diperoleh dengan cara penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi

Syaraf tiruan Algoritma Backpropagation menghasilkan nilai korelasi yang baik antara Debit prediksi dan Debit aktualnya, hal ini juga dipengaruhi oleh Pola data

Berdasarkan sebaran responden mengenai keragaman menu, sebesar 57,5 persen responden menyatakan sangat penting dengan rata-rata skala variabel ini adalah 4, 49 yang

belikannya. Diharamkannya meminum khamar adalah maqāṣ id karena mudarat yang ditimbulkannya yaitu memabukkan, sedangkan haramnya jual beli khamar adalah wasilah agar pencapai

Interaksi perbandingan campuran antara cangkang biji karet dan cangkang kemiri dengan konsentrasi perekat pada pembuatan biobriket memberi pengaruh nyata

Batasan pada penelitian ini terletak pada penelitian pengaruh kualitas layanan dan kemudahan penggunaan terhadap kepuasan pelanggan dan informasi lisan pada

a) Memimpin Usaha BMT Taruna Sejahtera di wilayah kantor cabang utama sesuai degan tujuan dan kebijakan yang telah ditentukan CEO. b) Merencanakan, mengoordinasikan