• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan media gambar materi menyebutkan syarat rumah sehat siswa kelas I SDN Danurejo I semester genap tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan media gambar materi menyebutkan syarat rumah sehat siswa kelas I SDN Danurejo I semester genap tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL SISWA KELAS I SDN DANUREJO 1 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

DWI ENDANG SETYOWATI NIM 101132007

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ptember 2012 SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL SISWA KELAS I SDN DANUREJO 1 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Disusun oleh:

DWI ENDANG SETYOWATI NIM 101132007

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I,

(Drs. Puji Purnomo, M.Si.) Tanggal, 20 Se

Pembimbing II,

(3)

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL SISWA KELAS I SDN DANUREJO 1 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Disusun oleh:

DWI ENDANG SETYOWATI NIM 101132007

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal, 20 September 2012 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama lengkap Tanda Tangan

Ketua : Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A. ... Sekretaris : Elga Andriana, S.Psi., M.Ed. ... Anggota 1 : Drs. Puji Purnomo, M.Si. ... Anggota 2 : Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. ... Anggota 3 : Drs. P. Wahana, M.Hum. ...

Yogyakarta, 20 September 2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(4)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Belajar Sukses Tak Kenal Lelah

Skripsi ini saya persembahkan pada

orang tuaku, suamiku, anakku, cucuku, keluargaku, dan

teman-temanku tercinta

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 September 2012 Penulis

DWI ENDANG SETYOWATI

(6)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : DWI ENDANG SETYOWATI

NIM : 101132007

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang

berjudul: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS I SDN DANUREJO 1 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 20 September 2012 Yang menyatakan

DWI ENDANG SETYOWATI

(7)

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL SISWA KELAS I SDN DANUREJO 1 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

DWI ENDANG SETYOWATI NIM 101132007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas I SDN Danurejo 1 tentang materi syarat rumah sehat menggunakan media gambar tahun pelajaran 2011/2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Danurejo 1 pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 28 siswa. Objek penelitian adalah

peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang materi syarat rumah sehat. Peneliti melaksanakan penelitian dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan tes tertulis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum dikenai tindakan dengan media gambar, nilai rata-rata siswa kelas I tahun pelajaran 2010/2011 adalah 64,03 dan persentase yang mencapai KKM yaitu 61,54%. Setelah

dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 76,25 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 78,57%.

Kemudian dilanjutkan pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat secara

signifikan menjadi 83,93 dan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II menjadi 100%.

Kata Kunci : prestasi belajar, media gambar

(8)

ABSTRACT

THE INCREASE OF LEARNING ACHIEVEMENT USING

PICTURE MEDIA ON THE MATERIAL TERMS MENTION HEALTHY HOUSE OF AN OBJECT FOR THE FIRTS GRADE STUDENTS OF

ELEMENTARY SCHOOL DANUREJO 1 SECOND SEMESTER ACADEMIC YEAR 2011/2012

By:

DWI ENDANG SETYOWATI NIM 101132007

This research was made to know the increase of study achievement of SDN Danurejo 1 students grade I about term mention healthy house material using picture media course year 2011/2012.The type of research which was used was Classroom Action Research (CAR).

The subjects of the research were the students of SDN Danurejo 1 grade I course year 2011/2012, there were 28 students in total. The object of the research was the increase of students’ study achievement in math about term mention healthy house material. The researcher did the research in two cycles, where each cycle consisted of planning, execution, observation, and reflection. The researcher used written test as the techniques to gather the data. The data which was got was analyzed quantitative descriptively.

Whereas the result of the research about students’ learning

achievements before the students were given an action by using image media, the average of students’ marks grade I course year 2010/2011 was 64,03 and the percentage of students who passed KKM 61,54%. After the action was given on the first cycle, students’ marks average increased became 76,25 and the

percentage of the students who passed KKM became 78,57%. Next, it was continued on the second cycle, the average of students’ marks increased

significantly became 83,93 and the percentage of the students who passed KKM on the second cycle became 100%.

Keywords: study achievements and picture media

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Y. B. Adimassana, M. A., selaku Koordinator Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

5. Bapak Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingannya yang sangat berguna selama penelitian ini.

6. Bapak Sugiyarto selaku karyawan Program SKGJ-PGSD Universitas Sanata Dharma.

7. Ibu Isnadiyah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Danurejo 1, yang memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas.

8. Siswa kelas I SD Negeri Danurejo 1 yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.

(10)

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti lain.

Yogyakarta, 20 September 2012 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Pemecahan Masalah ... 3

E. Batasan Pengertian ... 3

F. Tujuan Penelitian . ... 4

G. Manfaat Penelitian ... 4

(12)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian yang Relevan ... 6

B. Prestasi Belajar ... 8

C. Media Gambar... 9

D. Pembelajaran Tematik ... 25

E. Kerangka Pikir ... 27

F. Hipotesis Tindakan. ... 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 30

B. Setting Penelitian ... 31

C. Rencana Tindakan ... 32

D. Instrumen Penelitian ... 36

E. Validitas Instrumen Penelitian ... 38

F. Teknik Pengumpulan Data ... 41

G. Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44

1. Proses ... 44

2. Hasil ... 51

B. Pembahasan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 61

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian ... 31

Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian ... 35

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 35

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 36

Tabel 5. Rincian Pemberian Skor Soal Evaluasi ... 36

Tabel 6. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 38

Tabel 7. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 39

Tabel 8. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ... 40

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar Siswa ... 52

Tabel 10. Hasil Uji t Satu Sampel Prestasi Belajar Siswa ... 53

Tabel 11. Hasil Uji t Dua sampel Prestasi Belajar Siswa ... 53

Tabel 12. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ... 54

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 29 Gambar 2. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas ... 51 Gambar 3. Capaian KKM ... 51

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 64

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 67

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 79

Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus. ... 83

Lampiran 5. Ringkasan Materi... 89

Lampiran 6. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 93

Lampiran 8. Notulen dan Daftar Hadir Refleksi ... 97

Lampiran 9. Data Prestasi Belajar Siswa ... 106

Lampiran 10. Hasil Kerja Siswa ... 107

Lampiran 11. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ... 112

Lampiran 12. Foto ... 113

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan menyebutkan syarat rumah sehat merupakan salah satu materi di sekolah dasar. Materi ini penting diajarkan karena dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Sebagai contoh siswa dapat mengenal lingkungan sehat dan menjaga lingkungan.

Pembelajaran yang baik hendaknya menyenangkan bagi siswa. Untuk membantu agar pembelajaran menyenangkan bagi siswa salah satunya guru hendaknya memilih media pembelajaran yang sesuai. Media mengarah pada segala sesuatu yang membawa atau menyalurkan informasi antara sumber dan penerima (Dientje Borman Rumampuk, 1988:3). Salah satu media pembelajaran yang banyak digemari oleh siswa adalah media gambar. Dengan adanya media yang digunakan dalam pembelajaran maka prestasi belajar siswa akan meningkat.

Berdasarkan hasil pengamatan, kenyataannya sebagian besar siswa kelas I SDN Danurejo 1 semester ganap tahun pelajaran 2010 / 2011 masih mengalami kesulitan dalam materi syarat rumah sehat. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil ulangan IPS untuk menyebutkan syarat rumah sehat masih rendah. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh

(17)

64,03, dengan jumlah persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 61,54% yaitu 10 dari 26 siswa.

Peneliti menduga salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa adalah tidak tersedianya media yang digunakan guru saat mengajar. Guru tidak menggunakan media yang memadai, guru kurang kreatif dalam merancang pembelajaran, pembelajaran hanya dilakukan dengan ceramah dan siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian, siswa cenderung tidak tertarik pada materi ini sehingga menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa.

(18)

B. Batasan Masalah

Penelitian ini lebih berfokus pada peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran IPS materi syarat rumah sehat siswa kelas I SDN Danurejo 1 Semester GenapTahun Pelajaran 2011/2012.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penggunaan media gambar dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi syarat rumah sehat siswa kelas I SDN Danurejo 1 Semester GenapTahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi syarat rumah sehat siswa kelas I SDN Danurejo 1 Semester GenapTahun Pelajaran 2011/2012?

D. Pemecahan Masalah

Prestasi belajar siswa dalam materi syarat rumah sehat siswa kelas I SDN Danurejo 1 Semester GenapTahun Pelajaran 2011/2012 akan diatasi dengan pembelajaran yang menggunakan media gambar.

E. Batasan Pengertian

(19)

1. Prestasi belajar adalah hasil belajar akademik dan non akademik siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes maupun non tes.

2. Media gambar adalah benda visual dua dimensi yang merupakan gambar dari orang, tempat atau suatu kejadian atau secara singkat potret dari macam-macam objek dan peristiwa.

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalahnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS materi syarat rumah sehat siswa kelas I SDN Danurejo 1 Semester GenapTahun Pelajaran 2011/2012.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar, antara lain:

1. Bagi Peneliti

(20)

2. Bagi Siswa

Memberikan pengalaman bagi siswa dalam proses belajar pada materi identitas diri, keluarga dan kekerabatan dengan menggunakan media gambar.

3. Bagi Guru

Memberikan inspirasi bagi guru SD Danurejo 1 untuk melakukan PTK khususnya menggunakan media gambar pada materi identitas diri, keluarga dan kekerabatan.

4. Bagi Sekolah

Untuk sekolah, laporan penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi bacaan di perpustakaan sekolah yang dimanfaatkan sebagai contoh penelitian tindakan kelas

5. Bagi Prodi

(21)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan. 1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Anita tahun 2010 dengan judul

“Pemanfaatan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas I SDN Sidogiri I Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan” dalam penelitian ini siswa mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar dari kondisis awal 42,05, siklus I dengan nilai rata 60,12, ke siklus ke-II dengan nilai rata-rata 70,92.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Deni Puspitasari Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Menggunakan Gambar Seri Siswa Kelas III SDN Bacem 03 Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi melalui gambar seri dapat meningkatkan hasil menulis deskripsi siswa kelas III SDN Bacem 03 Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata pada pratindakan 62, siklus I 70, dan siklus II 85 . Ketuntasan belajar pada pratindakan sebesar 40%, siklus I sebesar 80%, dan siklus II 100%. Nilai aktivitas siswa pada waktu pembelajaran juga meningkat, nilai rata-rata ketuntasan pada siklus I sebesar 60%, dan siklus II 94%. Berdasarkan

(22)

hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran menulis deskripsi melalui gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar menulis deskripsi siswa serta dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi siswa kelas III SDN Bacem 03 Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar, oleh karena itu, guru disarankan untuk menerapkan gambar seri sebagai media pembelajaran menulis deskripsi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Futikah Budiarti Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah FIP Universitas Negeri Malang program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2011 dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Media Gambar Seri pada Siswa Kelas V SDN Ngaringan 02 Kabupaten Blitar”. Hasil penelitian pada siklus I, siswa mampu mencapai ketuntasan sebesar 44% atau terdapat 4 siswa dari 9 siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Pada siklus II, siswa mampu mencapai ketuntasan sebesar 89% atau terdapat 08 siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 45%.

(23)

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Surya (2003: 67) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan seluruh kecakapan yang dicapai melalui proses belajar di sekolah yang dinyatakan dengan nilai-nilai prestasi belajar berdasarkan hasil belajar. Arifin (1990: 3) menyatakan prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan masalah suatu hal (dalam bidang pendidikan). Kemampuan atau keberhasilan yang diraih berkenaan dengan aspek pengetahuan siswa secara umum.Sedangkan menurut Purnomo,dkk (2008: 369) menyatakan prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.

Dari beberapa pengertian prestasi belajar di atas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil belajar akademik yang dicapai siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes.

2. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

(24)

a. Faktor Intrinstik

Faktor Intrinstik adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belaja, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

b. Faktor ekstrinsik

Faktor ektrinsik adalah faktor yang berasal dari luar siswa atau lingkungan seperti guru, media, teman pergaulan dll.

C. Media Gambar

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata “media” adalah kata jamak dari “medium” yang berasal dari bahasa Latin “medius” yang berarti “tengah”. Dalam bahasa Indonesia, kata “medium” diartikan sebagai “antara” atau “sedang”. Pengertian media mengarah pada segala sesuatu yang membawa atau menyalurkan informasi antara sumber dan penerima (Dientje Borman Rumampuk, 1988:3). Contoh dari media adalah radio, foto, rekaman, film, televisi dan sebagainya yang dapat menyampaikan pesan, gagasan maupun ide pada orang lain.

(25)

ide yang diterima oleh penerima sama. Mc. Luhan (dalam John D. Latuheru, 1988:13) mengartikan bahwa media adalah saluran (channel) yang menyampaikan pesan (informasi) dari sumber kepada penerima pesan itu.

Dari beberapa pengertian tersebut, John D. Latuheru (1988:14) menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar) dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka atau semuanya.

Dalam modul mata Kuliah Media Pembelajaran Konvensional dan Berbasis IT (Sugiarto, 2008:5) menerangkan bahwa terdapat empat komponen media di antaranya yaitu (1) bahan (material) yaitu pesan yang akan disajikan; (2) alat yaitu piranti untuk menyajikan pesan; (3) teknik atau metode yaitu prosedur yang akan dilakukan untuk menyiapkan alat bahan, orang dan lingkungan agar pesan tersajikan; dan (4) yaitu suasana yang memungkinkan proses belajar berlangsung.

b. Jenis-jenis Media

(26)

meningkatkan motivasi belajar siswa, menarik perhatian dan merangsang respons siswa pada suatu mata pelajaran. Channel tersebut ditentukan setelah guru berkomunikasi dengan siswa agar channel yang digunakan sesuai dan cocok dengan keadaan siswa. Untuk itu guru perlu mengetahui jenis-jenis media, selain dapat memilih salah satu jenis media, guru juga dapat menggabungkan beberapa jenis media. Dalam hal ini Dientje Borman Rumampuk (1988:28) memaparkan jenis-jenis media, di antaranya adalah sebagai berikut : 1) Media Gambar Diam

Media gambar diam dapat diperoleh dengan cara membuat atau memotret objek yang akan dijadikan media. Media ini dapat berupa foto, peta, gambar kartun, dsb.

2) Media Papan

Papan tulis sangat bermanfaat untuk menyampaikan informasi pada siswa.

3) Media dengan Proyeksi (Media yang Disorotkan) Media ini pemanfaatnya dengan dukungan proyektor. 4) Real Materials, People (Benda Asli dan Orang)

Adalah benda-benda tiga dimensi. 5) Model

Adalah media tiga dimensi tiruan yang menyajikan suatu benda sama dengan benda asli.

(27)

Adalah obyek yang menyajikan sekelompok benda yang sama. 7) Mocks-Up

Adalah suatu jenis model yang berupa aspek tertentu saja dari suatu benda asli.

8) Diorama

9) Laboratorium di Luar Sekolah

Adalah suatu daerah tempat belajar di luar kelas atau berbatasan dengan sekolah yang cocok untuk studi lingkungan.

10)Museum

tempat yang mengumpulkan dan menyimpan serta memelihara obyek-obyek yang asli dan specimen dan menggunakan mereka untuk penelitian bagi kepentingan pendidikan dan peragaan pendidikan.

11)Community Study

Adalah kegiatan anak untuk terjun secara langsung di lapangan. 12)Walking Trips

Adalah dengan menyaksikan demonstrasi dari macam-macam kegiatan dari pekerjaan-pekerjaan masyarakat.

13)Field Study

Adalah termasuk perjalanan dengan kendaraan atau ke daerah-daerah yang jauh / sunyi.

(28)

Maksudnya adalah penciptaan situasi belajar jika keadaan memungkinkan.

16)Televisi

Adalah alat untuk dapat melihat gambar dan mendengarkan suara yang berasal dari jarak jauh.

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar. Dengan media gambar ini siswa diharapkan dapat menyebutkan dan memahami identitas diri, keluarga dan kekerabatan. c. Fungsi Media

Media digunakan dalam pembelajaran mempunyai beberapa tujuan. Tujuan utamanya adalah untuk memperlancar jalannya proses pembelajaran baik bagi guru itu sendiri maupun bagi siswa. Dengan media, guru menjadi lebih mudah untuk menyampaikan materi yang diberikan kepada siswa sedangkan siswa dapat lebih mudah menangkap materi dengan bantuan media yang diberikan guru. Menurut Oemar Hamalik (1989:12) media memiliki fungsi sebagai berikut :

1) Fungsi Edukatif

(29)

2) Fungsi Sosial

Media dikatakan memiliki fungsi sosial karena memberikan konsep yang sama kepada setiap orang yang akan memperluas pergaulan, memperluas pengenalan dan pemahaman tentang orang. Dengan demikian dapat memperluas pergaulan hidup dan memupuk rasa persatuan dan saling menghargai di kalangan anggota masyarakat. 3) Fungsi Ekonomis

Penggunaan media komunikasi pada masyarakat maju dikerjakan secara intensif, dipergunakan untuk meningkatkan kepentingan ekonomisnya.

4) Fungsi Politis

Maksud dari politik di sini adalah untuk pembangunan. Seberapa partisipasi masyarakat itu bergantung pada tingkat pemahaman dan sikap masyarakat terhadap pembangunan dan peranan media. 5) Fungsi Seni Budaya

Berkat kemajuan dalam bidang teknologi, kemudian secara cepat dan mantap mendorong perubahan pada hampir semua dimensi kebudayaan manusia.

Dilihat dari penggunaannya ada 3 (tiga) kecenderungan umum untuk penggunaan media yaitu :

1) Yang dapat dipakai secara massal misal radio, televisi

(30)

3) Yang dapat dipakai secara individu, misal komputer, kaset, modul d. Media yang Baik

Dalam memilih media, kita memerlukan suatu kriteria-kriteria untuk menentukan media yang baik. Kriteria tersebut dapat dilihat secara fisik maupun dari kegunaannya. Sleeman dan Cobun (dalam Dientje Rumampuk, 1988:19) memaparkan beberapa kriteria umum dalam pemilihan media yaitu :

1) Tujuan Instruksional

Hendaknya media dapat menunjang tujuan instruksional yang telah disusun.

2) Validitas

Hendaknya media itu valid / sahih, dapat digunakan untuk mencapai suatu hasil belajar yang sebaik-baiknya dan efektif, seperti yang telah disampaikan pada tujuan khusus.

3) Kualitas Visual

Hendaknya media sedapat mungkin kelihatan jelas, tepat dan disertai penjelasan yang berarti sebanyak mungkin sehingga dapat memberikan kemampuan persepsi dan pengertian yang dimaksud. 4) Kualitas Pendengaran

Suara yang menyertai media sorot dan media rekaman seharusnya sesuai dengan aslinya dan sedapat mungkin tepat dan suaranya bersih serta bebas dari gangguan.

(31)

Media yang dipilih dapat memberikan respon secara terbuka dari siswa agar guru dapat mengetahui apakah kegiatan belajar itu berhasil atau tidak.

6) Program yang Terstruktur

Media diusahakan agar sejalan dengan program yang telah tersusun.

7) Kesesuaian dengan Kehendak Siswa

Media relevan dengan keadaan siswa sehingga dapat diterima baik. 8) Ketepatan Waktu

Media cocok dengan waktu yang disediakan agar kegiatan belajar tidak terhalang oleh karena hambatan waktu yang tidak cukup. 9) Karakter Siswa

Media disesuaikan dengan karakter siswa agar hasil belajar optimal.

10)Mudah Diperbaiki

Media tidak mudah rusak dan mudah diperbaiki. 11)Nilai Praktis

Memilih media harus dipertimbangkan nilai praktisnya. 12)Ketersediaan

Media dipilih dengan pertimbangan ketersediaan media itu. 13)Keusangan

(32)

e. Manfaat Media

Media memiliki beberapa manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung dirasakan oleh guru ataupun siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Latuheru (1988:23) media memiliki manfaat sebagai berikut :

1) Media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran

2) Media pembelajaran mengurangi bahkan dapat menghilangkan adanya verbalisme

3) Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dari anak didik

4) Media pembelajaran membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara yang lain

5) Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu 6) Media pembelajaran membantu perkembangan pikiran anak didik

secara teratur tentang hal yang mereka alami

7) Media pembelajaran membantu anak didik dalam mengatasi hal-hal yang sulit nampak dengan mata

8) Media pembelajaran menumbuhkan kemampuan berusaha sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan

(33)

10)Media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak langsung antara anak didik dengan guru, dengan masyarakat maupun dengan lingkungan alam sekitar mereka

2. Media Gambar

a. Pengertian Media Gambar

Media gambar diam adalah benda visual dua dimensi yang merupakan gambaran dari orang, tempat atau sesuatu kejadian atau secara singkat potret dari macam-macam obyek dan peristiwa (Dientje Bouman Rumampuk, 1988:28). Gambar diam termasuk gambar yang tak diproyeksikan, terdapat di mana-mana, baik di lingkungan anak-anak maupun di lingkungan orang dewasa, mudah diperoleh dan ditunjukkan kepada anak-anak. Gambar yang berwarna akan lebih dapat menarik perhatian siswa daripada gambar yang tidak berwarna. Semua gambar mempunyai makna, arti, uraian yang berbeda-beda sehingga gambar digunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi anak-anak, dan memungkinkan pembelajaran yang efisien di sekolah.

b. Alasan Penggunaan Gambar

(34)

memberikan media kepada anak. Agar media yang digunakan benar-benar memberikan dampak positif bagi peningkatan pengetahuannya. Setiap media yang kita gunakan dalam suatu pembelajaran pasti memiliki alasan-alasan tertentu. Ada berbagai macam alasan mengapa gambar digunakan dalam suatu pembelajaran. Oemar Hamalik (1989:63) mengungkapkan alasan sebagai dasar penggunaan gambar sebagai berikut :

1) Gambar bersifat konkret

Dengan media gambar siswa dapat melihat jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan dalam kelas. Selain dengan kata-kata guru juga dapat memberikan penjelasan-penjelasan melalui gambar.

2) Gambar mengatasi batas ruang dan waktu

(35)

3) Gambar mengatasi kekurangan daya maupun panca indera manusia

Benda-benda yang kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata, dibuat fotografinya sehingga dapat dilihat dengan jelas. Misalnya hewan bersel satu (amoeba).

4) Dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu masalah

Hal ini sangat bernilai terhadap proses belajar mengajar di sekolah. Misalnya untuk membedakan ciri-ciri suatu binatang.

5) Gambar-gambar mudah didapat dan murah

Untuk sekolah yang dananya terbatas atau yang sama sekali tidak mampu, gambar bernilai ekonomis, menguntungkan dan meringankan beban sekolah.

6) Mudah digunakan baik untuk perorangan maupun untuk kelompok siswa

Satu gambar dapat dilihat oleh seluruh kelas, bahkan seluruh sekolah.

c. Memilih Media Gambar yang Baik

Gambar merupakan salah satu alat yang penting bagi pengajaran dan pendidikan sehingga harus memiliki kriteria-kriteria tertentu. Oemar Hamalik (1989:67) mengungkapkan ada beberapa kriteria dalam memilih media gambar yang baik di antaranya sebagai berikut :

(36)

Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya, kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tidak diharapkan. Misalnya gambar yang palsu dikatakan asli.

2) Kesederhanaan

Gambar itu sederhana dalam warna menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai anak-anak menjadi bingung dan tidak tertarik pada gambar tadi.

3) Bentuk item

Hendaknya pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tepat tentang objek-objek dalam gambar. Misalnya, gambar pada majalah, surat kabar dan sebagainya. Bentuknya telah dikenal oleh anak.

4) Perbuatan

Gambar hendaknya menunjukkan hal yang sedang melakukan suatu perbuatan. Anak-anak lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang kelihatan sedang bergerak.

5) Fotografi

(37)

Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi pengajaran.

6) Artistik

Segi artistik pada umumnya turut mempengaruhi nilai-nilai gambar tersebut. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. Gambar yang bagus belum tentu efektif, mungkin anak-anak lebih senang pada gambar-gambar yang kelihatannya tidak bagus seperti lapangan luas, batu karang dan sebagainya dan ini menjadi efektif.

Kriteria-kriteria di atas digunakan untuk menilai apakah suatu gambar efisien atau tidak digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Gambar sebagai media pendidikan akan berhasil efektif apabila disesuaikan dengan faktor kematangan anak, tujuan yang akan dicapai dan teknik penggunaan dalam situasi belajar.

d. Kelebihan Media Gambar

Setiap media pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Jadi antara media yang satu dengan media yang lain itu saling melengkapi kekurangan dari media lain. John D. Latuheru (1988:41) mengungkapkan beberapa keuntungan dari media gambar yang diuraikan sebagai berikut :

1) Keuntungan Media Gambar

(38)

b) Gambar diam dengan mudah dapat ditemukan dalam buku-buku pelajaran, majalah, surat kabar, kalender, di perpustakaan dan lain-lain.

c) Mudah menggunakannya;

d) Dapat digunakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan e) Menghemat waktu dan tenaga guru, dan gambar juga menarik

perhatian siswa e. Pemakaian Gambar di Kelas

Gambar diam banyak sekali digunakan dalam kelas. Gambar atau foto dapat digunakan dalam berbagai cara. Gambar yang dibuat oleh guru maupun dibuat oleh siswa dapat digunakan sebagai ilustrasi untuk membantu dalam hal mengajar pokok-pokok pelajaran tertentu. Gambar-gambar atau foto-foto yang diambil atau dibuat saat mengadakan karya wisata dapat merupakan sumber informasi yang sangat baik / berguna pada kegiatan selanjutnya di kelas. Siswa dapat mengerti bahwa gambar yang terdapat dalam buku pelajaran tidak ada hiasannya (karena banyak yang tidak berwarna), hanya sebagai bahan pelengkap.

(39)

Semua jenis gambar yang tidak dapat diproyeksikan dapat digunakan dalam hal mengadakan tes dan evaluasi untuk membantu secara khusus dalam mencapai tujuan, tentang pengenalan terhadap orang, tempat dan benda. Gambar yang tidak dapat diproyeksikan dapat juga digunakan untuk mengarang menimbulkan daya kreasi, misalnya dalam hal mengarang atau menulis cerita atau puisi. Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan gambar :

1) Gunakanlah gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa (isi, ukuran dan warna)

2) Saat memegang / memperlihatkan gambar, usahakan agar gambar tersebut jangan sampai bergerak

3) Hindari penggunaan gambar dalam jumlah dan jenis yang terlampau banyak, sebab hal ini cenderung membingungkan siswa. Kecuali jika ingin membandingkan beberapa gambar, maka perlihatkanlah gambar itu satu persatu agar perhatian siswa hanya tertuju pada gambar yang sedang diamati.

4) Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar, kemudian ajukan beberapa pertanyaan langsung sehubungan dengan gambar tersebut, misalnya : mengapa arsitektur bangunan ini menggunakan batu bata / mengapa tidak menggunakan rangka besi pada bangunan ini?

(40)

bagian bawah dari gambar tersebut. Keterangan tersebut harus singkat tetapi jelas (tidak membuat siswa bingung dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri atau pada orang lain).

6) Adalah lebih baik lagi jika guru menulis pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya di samping gambar tersebut, tetapi tutupilah jawabannya dengan kertas. Biarkan setiap siswa menguji diri sendiri kebenaran jawaban mereka dengan membandingkannya dengan jawaban yang telah disiapkan oleh guru.

D. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada keterpaduan baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya (Puji Purnomo, 2006:1). Untuk membuat kegiatan yang lebih bermakna, keterpaduan tersebut diikat dengan tema. Dalam hal ini tema merupakan suatu pembicaraan, dipakai sebagai sarana atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep secara utuh kepada peserta didik. Tujuan penggunaan tema dalam pembelajaran tematik bertujuan untuk :

1. Menyatukan isi kurikulum dalam kesatuan yang utuh 2. Memperkaya kosakata siswa

(41)

4. Anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas

Pembelajaran tematik dikembangkan dengan beberapa model keterpaduan diantaranya keterpaduan antara aspek dalam satu mata pelajaran, keterpaduan antar beberapa mata pelajaran dan keterpaduan antar semua bidang pengembangan / mata pelajaran (unit) di mana batas bidang pengembangan / mata pelajaran semakin tidak jelas. Dari model-model keterkaitan tersebut pengembangan untuk siswa TK dan kelas I – III SD lebih mengacu pada model keterpaduan antar semua aspek / mata pelajaran (unit). Dalam makalah yang dituliskan oleh Puji Purnomo (2006:2) terdapat beberapa karakteristik pembelajaran tematik atau terpadu di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Berpusat pada anak

2. Memberikan pengalaman langsung pada anak

3. Pemisahan antar bidang pengembangan / aspek / mata pelajaran tidak begitu jelas

4. Menyajikan konsep dari berbagai aspek / mata pelajaran dalam suatu pembelajaran (holistik)

5. Bersifat fleksibal

6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (bermakna)

(42)

beberapa prinsip yang digunakan untuk memilih tema sebagai yang baik dengan beberapa pertimbangan. Berikut merupakan prinsip dari pemilihan tema :

1. Tidak terlalu luas, tapi mudah digunakan untuk memadukan banyak bidang pengembangan psikologi anak

2. Harus bermakna, dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi anak untuk belajar selanjutnya

3. Harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologi anak

4. Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat 5. Mempertimbangkan ketersedian sumber belajar

E. Kerangka Berpikir

Penggunaan media dalam suatu kegiatan belajar mengajar bertujuan agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien dengan demikian mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Untuk memudahkan siswa dalam menyerap, mengerti dan memahami dalam setiap pembelajaran di kelas guru harus menyediakan media sebagai channel agar siswa dapat sebanyak mungkin menggunakan alat indera yang mereka miliki secara semaksimal mungkin.

(43)

memilih menggunakan media gambar untuk membantu agar siswa dapat mengerti mengenai materi tersebut. Demikian juga penggunaan media gambar dalam suatu proses belajar mengajar, bertujuan untuk membantu siswa untuk mengerti dan memahami materi identitas diri, keluarga dan kekerabatan. Media gambar merupakan salah satu media yang sangat diminati oleh anak-anak termasuk juga siswa-siswi sekolah dasar. Selain siswa juga lebih tertarik dan dengan ketertarikannya tersebut diharapkan siswa juga akan lebih mudah untuk memahami suatu konsep dengan bantuan media gambar. Dengan penerapan media gambar, peneliti yakin mampu meningkatkan prestasi belajar siswa materi syarat rumah sehat siswa kelas I SDN Danurejo semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

F. Hipotesis Tindakan

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (Class Room Action Research). Penelitian tindakan kelas didefinisikan sebagai

penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasihani Kasbolah, 2001:11). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua tahap yaitu siklus I dan siklus II.

Dalam PTK tindakannya harus melalui beberapa siklus (Kemmis dan Mc Taggart dalam Kasbolah, 2001:10) yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi untuk lebih jelaskan dapat dilihat gambar di bawah ini :

Gambar 1

Model Kemmis dan Mc. Taggart

(45)

Keterangan :

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart seperti pada gambar di atas, penelitiannya terdiri dari dua siklus. Tiap siklus dimulai dari rencana (planning), tindakan (acting), dilanjutkan dengan observasi (observing) dari tindakan yang telah dilakukan dan yang terakhir refleksi (reflecting).

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Danurejo yang terletak di Dusun Brontokan, Kelurahan Danurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

2. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah siswa kelas I SDN Danurejo 1 tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 12 perempuan dan 16 laki-laki.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah prestasi belajar pada mata pelajaran IPS materi menyebutkan syarat rumah sehat dengan menggunakan media gambar.

4. Waktu Penelitian

(46)

Tabel 1: Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 Observasi pra penelitian

2 Penyusunan Proposal

3 Permohonan izin penelitian

4 Pengumpulan data

5 Pengolahan data

6 Penyusunan laporan

7 Ujian skripsi

8 Revisi

C. Rencana Tindakan 1. Persiapan

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SDN Danurejo untuk melakukan kegiatan penelitian

b. Melakukan observasi pada siswa kelas I untuk mengetahui kemampuan siswa

c. Identifikasi masalah d. Perumusan masalah

e. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus f. Penyusunan silabus, RPP dan instrumen penelitian

(47)

2. Rencana Tindakan Tiap Siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut :

a. Siklus I

1) Siklus I (2 pertemuan)

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, di mana setiap pertemuan beralokasikan 2 jam pelajaran.

2) Rencana Tindakan

a) Mengidentifikasi masalah dan menetapkan alternatif pemecahan masalah

b) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM

c) Menentukan materi pokok pembelajaran d) Mengembangkan skenario pembelajaran e) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran f) Mengembangkan format penilaian

g) Menyiapkan media 3) Pelaksanaan Tindakan

a) Mengorganisasikan siswa di kelas b) Membagi siswa dalam kelompok

(48)

e) Siswa membaca teks bacaan tentang syarat rumah sehat dengan nyaring

f) Tanya jawab tentang isi teks bacaan

g) Guru membagikan gambar-gambar tentang rumah sehat yang tidak berwarna

h) Siswa membahas hasil kerja kelompok bersama-sama i) Guru memberikan soal evaluasi tentang syarat rumah sehat 4) Observasi

Melaksanakan ulangan atau tes untuk mengukur keberhasilan siswa pada siklus I.

5) Refleksi

a) Melakukan evaluasi terhadap hasil tes siswa selama PBM siklus

I

b) Melakukan revisi untuk perbaikan pada siklus selanjutnya b. Siklus II

1) Siklus II (2 pertemuan)

Siklus ini akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, di mana setiap pertemuan beralokasikan 2 jam pelajaran.

2) Rencana Tindakan

Identifikasi masalah dan mencari alternatif pemecahannya berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I

3) Pelaksanaan Tindakan

(49)

b) Guru membagi siswa dalam kelompok

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai d) Menyampaikan materi pembelajaran

e) Siswa membaca teks bacaan tentang syarat rumah f) Tanya jawab tentang isi teks bacaan

g) Guru membagikan beberapa gambar tentang syarat rumah berwarna

h) Guru dan siswa membahas hasil kerja siswa secara bersama-sama

i) Guru memberikan soal evaluasi syarat rumah sehat 4) Observasi

Melaksanakan ulangan atau tes untuk mengukur keberhasilan siswa pada siklus II

5) Refleksi

a) Melakukan evaluasi terhadap hasil tes siswa selama PBM b) Menganalisis data

(50)

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan satu peubah yaitu peningkatan prestasi belajar. Prestasi belajar akan diukur dengan menggunakan tes. Tes yaitu suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok. Biasanya yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa adalah jenis tes prestasi belajar dan teks kemampuan belajar (Masidjo, 1995 : 38-39). Tes pilihan ganda (multiple-choice test) adalah bentuk penelitian yang terdiri atas suatu pernyataan atau pertanyaan dan sejumlah pilihan atau alternatif jawaban. Soal tes berjumlah 20 nomor dikerjakan pada akhir setiap siklus. Dengan ketentuan: Skor 1 = jika jawaban benar, Skor 0 = jika jawaban salah.

Tabel 2: Peubah dan Instrumen Penelitian

No Peubah Indikator Data Pengumpul

(51)

Berikut adalah kisi-kisi soal dan juga rincian pemberian skor.

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus I

No Indiaktor Aspek

Pengetahuan Pemahaman Penerapan 1 Menyebutkan kegiatan yang

dilakukan ketika rumah dalam keadaan berantakan

10,4 6 5,8,9

2 Menyebutkan syarat rumah sehat

1,3 - 2,7

3 Membandingkan contoh kegiatan rumah dalam keadaan bersih dan berantakan

4,6,14,16,18, 20

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus II

No Indiaktor Aspek

Pengetahuan Pemahaman Penerapan 1 Menyebutkan kegiatan yang

dilakukan ketika rumah dalam keadaan berantakan

10,4 6 5,8,9

2 Menyebutkan syarat rumah sehat

1,3 - 2,7

3 Membandingkan contoh kegiatan rumah dalam keadaan bersih dan berantakan

(52)

Tabel 5. Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II

No Jenis Soal Jumlah Soal Skor Maksimal Tiap Soal

Jumlah skor maksimal

1 Tes objektif 20 1 20

Jumlah 20

E. Validitas 1. Validitas

Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Alat-alat pengujian di bidang pendidikan dan ilmu jiwa dirancang untuk menaksir beragam pengertian seperti prestasi belajar, kecerdasan, kreativitas, bakat, sikap, motivasi dan sebagainya .

(53)

mampu mengukur apa yang diinginkan dan apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168).

a. Perangkat pembelajaran

Di bawah ini adalah hasil validasi instrumen pembelajaran meliputi silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar. Instrumen pembelajaran ini divalidasikan kepada 5 orang ahli yaitu 1 Ahli IPS, 1 Kepala Sekolah, dan 3 Guru. Hasil penghitungan validasi perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut.

Tabel 6. Skor Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

pembelajaran

Expert judgement Hasil

1 Silabus Ahli IPS 4,5

Kepsek SD N Danurejo 1 3,7

Guru SD N Danurejo 1 4,5

Guru SD N Danurejo 1 3,7

Guru SD N Danurejo 1 3,7

Rata-rata 4,02

2 RPP Ahli IPS 4,4

Kepsek SD N Danurejo 1 3,6

Guru SD N Danurejo 1 4,5

Guru SD N Danurejo 1 3,8

Guru SD N Danurejo 1 4,5

Rata-rata 4,16

(54)

Kepsek SD N Danurejo 1 3,5

Guru SD N Danurejo 1 4,6

Guru SD N Danurejo 1 4,5

Guru SD N Danurejo 1 4,5

Rata-rata 4,5

4 Bahan Ajar Ahli IPS 4,4

Kepsek SD N Danurejo 1 3,8

Guru SD N Danurejo 1 4,6

Guru SD N Danurejo 1 4,2

Guru SD N Danurejo 1 4,4

Rata-rata 4,28

Tabel 7. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran

No Skor Kriteria

1 4,2-5 Sangat baik

2 3.4-4,1 Baik

3 2,6-3,3 Cukup

4 1,8-2,5 Kurang baik

5 1-1,7 Sangat kurang baik

(55)

dengan kriteria sangat baik. Dari penghitungan di atas, diperoleh skor rata-rata keseluruhan perangkat pembelajaran 4,24. Hasil skor penghitungan tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik, sehingga perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Peubah dalam penelitian ini yakni prestasi belajar. Untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar digunakan teknik yaitu tes. Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada aspek kognitif. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berupa pilihan ganda. Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran di akhir setiap siklus. Tes ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa.

G. Teknik Analisis Data

(56)

Tabel 8. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa No Peubah Indikator Kriteria Keberhasilan

Kondisi

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.

1. Cara menghitung peningkatan prestasi belajar

Kognitif

a) Penskoran

Jawaban benar = 1 Jawaban salah = 0

b) Menghitung jumlah skor tiap siswa

(57)

d) Menghitung Nilai Rata-rata

Ket : ∑N = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa n = Jumlah seluruh siswa

e) Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM, dengan rumus:

f) Uji normalitas K-S dengan SPSS 16.0, untuk mengatuhui apakah data kondisi awal, siklus I, dan siklus II tersebut normal atau tidak. g) Uji-t satu sampel dengan SPSS 16.0, untuk mengetahui apakah

peningkatan prestasi belajar siswa pada kondisi awal dengan siklus I signifikan atau tidak.

h) Uji-t berpasangan dengan SPSS 16.0, untuk mengetahui apakah peningkatan prestasi belajar siswa siklus I, dan siklus II signifikan atau tidak.

Nilai rata-rata (N) =

n N

å

(58)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) a. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dengan dua kali pertemuan yaitu tanggal 25 dan 26 April 2012. Siklus I, siswa dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.

1) Perencanaan

Peneliti pada siklus I menyusun silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi yang sudah di validasi oleh ahli. Peneliti juga menyiapkan alat dan bahan untuk membantu proses pembelajaran.

2) Pelaksanaan a) Pertemuan 1

Siswa berbaris terlebih dahulu didepan kelas dipimpin oleh ketua kelas sebelum masuk kelas. Siswa berdoa bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas dan memberi salam kepada guru. Selanjutnya guru mengabsen siswa. Guru membangkitkan semangat siswa dengan bernyanyi ” itu rumah kami”. Ketika

(59)

bernyanyi, siswa terlihat malu. Selanjutnya, guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa berkenaan dengan pokok bahasan rumah sehat. Guru terlihat masih sering membaca RPP mengenai apersepsi tersebut. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan inti, siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Ketika mengatur tempat duduk, siswa masih terlihat bingung dalam mengatur meja dan kursi kelompok. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dan membuat kesimpulan dengan bantuan guru. Guru memberikan motivasi dan mengarahkan siswa. Dalam kelompok masih ada beberapa siswa yang pasif dan belum bekerjasama dalam kelompok. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Guru mempesilakan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi, namun siswa masih malu-malu. Akhirinya guru menunjuk salah satu kelompok.

(60)

b) Pertemuan 2

Siswa berbaris terlebih dahulu didepan kelas dipimpin oleh ketua kelas sebelum masuk kelas. Siswa berdoa bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas dan memberi salam kepada guru. Dalam kegiatan awal guru mengawali kegiatan dengan salam dilanjut absensi kepada siswa. Ada seorang siswa yang tidak masuk karena sakit. Selanjutnya, guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa berkenaan dengan pokok bahasan rumah sehat dengan bimbingan guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan inti, siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Kelompok ini sama dengan kelompok pada pertemuan 1. Setelah dibagi kelompok, siswa mencari anggota kelompoknya masing-masing. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dan membuat kesimpulan dengan bantuan guru. Guru memberikan motivasi dan mengarahkan siswa. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Guru mempesilakan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan siswa pun sudah banyak yang menawarkan diri.

(61)

mengerjakan soal siswa bernyanyi ” itu rumah kami” . kemudian guru meberi PR untuk mempelajari materi mengenai rumah sehat.

3) Observasi

Sejalan dengan proses pembelajaran guru juga melakukan kegiatan observasi. Dari hasil observasi pertemuan pertama, siswa masih bingung dalam pembagian kelompok dan pengaturan meja dan kursi. Siswa juga masih malu untuk menawarkan diri dalam presentasi kelas. Siswa belum bekerjasama dalam kelompok. Guru juga terlihat masih sering membaca RPP dalam menyampaikan apersepsi. Selain itu, guru terlihat tegang dalam menyampaikan pembelajaran.

Hasil observasi pertemuan kedua, siswa terlihat sudah tidak malu dalam menyampaikan hasil diskusi didepan kelas. Banyak siswa mengangkat tangan ketika guru meminta mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

4) Refleksi

(62)

Siklus I pertemuan kedua , kegiatan pembelajaran berjalan dengan sesuai dengan perencanaan. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa sudah terlihat aktif dan antusias mengikuti pembelajaran. Dalam kegiatan awal perlu diperjelas langkah pembelajarannya karena ada siswa yang masih bertanya langkah-langkah pembelajarannya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka guru akan memperjelas langkah-langkah pembelajaran di kegiatan awal.

b. Siklus II 1) Perencanaan

Peneliti pada siklus II menyusun silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi yang sudah di perbaiki dari hasil refleksi siklus I. Peneliti juga menyiapkan alat dan bahan untuk membantu proses pembelajaran.

2) Pelaksanaan a) Pertemuan 1

(63)

Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan inti, siswa dibagi ke dalam kelompok. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS. Guru selalu memberikan motivasi dan mengarahkan siswa. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

Kegiatan akhir, guru bersma-sama dengan siswa menarik kesimpulan. Kemudian guru memberi peneguhan kepada siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Selanjutnya, guru dan siswa berefleksi secara lisan. Setelah berefleksi, siswa mengerjakan soal evaluasi.

b) Pertemuan 2

Seperti pertemuan sebelumnya, siswa berbaris terlebih dahulu didepan kelas dipimpin oleh ketua kelas. Siswa berdoa bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas dan memberi salam kepada guru. Selanjutnya guru mengabsen siswa. Selanjutnya, guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa berkenaan dengan pokok bahasan rumah sehat. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

(64)

semua kelompok selesai berdiskusi, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

Kegiatan akhir, guru bersma-sama dengan siswa menarik kesimpulan. Kemudian guru memberi peneguhan kepada siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Selanjutnya, guru dan siswa berefleksi secara lisan. Setelah berefleksi, siswa mengerjakan soal evaluasi.

3) Observasi

Saat proses pembelajaran berlangsung guru melakukan observasi. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru pertemuan pertama, siswa sangat tertarik mengikuti pelajaran. Ada seorang siswa yang tidak masuk karena ada keperluan keluarga. Semua anggota kelompok aktif dan bekerjasama dalam kelompok. Pertemuan kedua, siswa terlihat lebih aktif dari pada pertemuan sebelumnya. Saat guru meminta prsentasi, siswa banyak yang menawarkan diri.

4) Refleksi

Siklus II pertemuan 1, siswa lebih perhatian terhadap materi. Dalam membuka pelajaran siswa bernyanyi terlebih dahulu, dengan bernyanyi siswa menjadi lebih bersemangat dan tertarik dalam materi. Siklus II pertemuan 1 ini membahas mengenai kesehatan dan kebersihan. Saat mengerjakan LKS, suasana kelas kelihatan tenang sekali. Siklus II

(65)

pertemuan kedua, siswa sangat memperhatikan pelajaran dimulai. Materi yang dibahas adalah menjaga kebersihan rumah. Dalam kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa terlihat sangat aktif dan berminat dalam belajar dibandingkan pertemuan sebelumnya.

2. Hasil

(66)

Gambar 13: Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas

Gambar 14: Peningkatan Capaian KKM

Dari grafik di atas, dapat diketahui peningkatan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui peningkatan tersebut signifikan atau tidak peneliti akan menguji hipotesis. Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, data hasil prestasi belajar siswa perlu diuji normalitasnya. Hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS 16.0 dapat dilihat di bawah ini:

(67)

Tabel 9. Uji Normalitas Prestasi Belajar Siswa

One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test

SIKLUS1 SIKLUS2

N 28 28

Normal Parametersa Mean 76.2500 83.9286

Std. Deviation 1.14362E 1

1.03956E 1 Most Extreme

Differences

Absolute .171 .185

Positive .137 .160

Negative -.171 -.185

Kolmogorov-Smirnov Z .904 .977

Asymp. Sig. (2-tailed) .388 .295

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel diatas, uji normalitas dengan Kormogolov-Smirnov Z test menunjukan Most Extreme Differences Absolute diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,171 dan 0,185 artinya (p > 0,05), maka data terdistribusi secara normal.

(68)

a. Uji t Prestasi Belajar Kondisi Awal dengan Siklus I

Tabel 10. Uji t Satu Sampel Prestasi Belajar One-Sample Test

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

siklus1 5.654 27 .000 12.22000 7.7855 16.6545

Dari tabel diatas, hasil uji-t satu sampel tersebut menunjukan nilai t hitung adalah sebesar 5.654 dengan sig 0.000. Karena sig < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara kondisi awal dengan siklus I.

b. Uji t Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II

Tabel 11. Hasil Uji t Dua Sampel Prestasi Belajar Siswa

(69)

Dari tabel diatas, hasil uji-t berpasangan tersebut menunjukan bahwa rata-rata perbedaan antara siklus1 dengan siklus2 adalah sebesar -7.67857. Hal tersebut berarti ada peningkatan nilai prestasi belajar sesudah intervensi dengan peningkatan sebesar 7.67857.

Nilai t hitung adalah sebesar -12.752 dengan sig 0.000. Karena sig > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai sebelum dan sesudah perlakuan adalah sama (tidak berbeda). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi nilai prestasi belajar anak dalam kelas secara signifikan.

B. Pembahasan

Hasil peningkatan prestasi belajar pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 12. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar No Peubah Indikator Kondisi

awal

Siklus I Siklus II Signifikan hasil uji t Target Capaian Target Capaian

(70)

Sedangkan perolehan hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 13. Rangkuman Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

No Nama Siklus 1 Siklus II

(71)

Hasil prestasi belajar siswa kelas IV SDN Danurejo 1 pada keadaan awal masih tergolong rendah. Hal ini terrlihat dari nilai rata-rata dan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM. Tahun pelajaran 2010/2011 nilai rata-rata ulangan siswa adalah 64,03 dengan jumlah persentase siswa yang mencapai KKM adalah 61,54%. Hal tersebut dikarenakan selama ini guru mengajar tanpa menggunkan media pembelajaran. Seperti yang dipaparkan oleh John D. Latuheru (1988:14) media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar) dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka atau semuanya. Dengan demikian media pembelajaran sangatlah penting digunakan dalam pembelajaran.

(72)
(73)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar IPS dengan signifikan.

1. Penggunaan Media Gambar dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada materi syarat rumah sehat siswa kelas I SDN Danurejo 1 semester genap tahun pelajaran 2011/2012 melalui PTK yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari dua pertemuan yang beralokasi waktu 2x35 menit. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam perencanaan siklus I meliputi membuat perangkat pembelajaran. Pelaksanaan sesuai alokasi waktu yang sudah ditentukan. Pada saat observasi, ada beberapa siswa dalam melakukan percobaan tidak bekerjasama dalam kelompok, dan pengaturan meja dan kursi masih membuat siswa bingung. Pada saat refleksi bersama, siswa yang belum bekerja sama dengan kelompoknya maka guru perlu member perhatian lebih dan selalu mengingatkan agar selalu bekerja sama dengan kelompok. Sedangkan pengaturan meja dan kursi diatur sesuai keomponya. Dalam perencanaan siklus II peneliti menyiapkan perangkat

(74)

pembelajaran yang sudah direvisi dari hasil refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan menggunkan media gambar. Pada saat observasi, siswa dalam kelompok sudah bekerjasama dan semua aktif dalam kelompok. Dari hasil refleksi, siswa terlihat tertarik dan senang ketika pembelajaran.

(75)

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan saran bagi penelitian selanjutnya yaitu:

1. Guru disaran untuk menggunakan media gambar karena terbukti dapat meningkatkan prestasi belajr siswa.

2. Pemilihan gambar perlu disesuaikan dengan usia dan karakteristik siswa.

(76)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Anita, Nur. 2010. Pemanfaatan Media Gambar untuk Meningkatkan hasil belajar

IPA kelas I SDN Sidogiri I Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Dalam

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=42779 diakses tanggal

10 Mei jam 08.00WIB

Arikunto, Suharsimi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoretis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Borman, Djientje. 1988. Media Konstruksional IPS. Jakarta: Depdikbud Deni Puspitasari. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi

Menggunakan Gambar Seri Siswa Kelas III SDN Bacem 03 Kecamatan

Sutojayan Kabupaten Blitar. Skripsi Tidak Diterbitkan, Jurusan

Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Futikah Budiarti. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Media Gambar Seri pada Siswa Kelas V SDN Ngaringan 02 Kabupaten Blitar. Skripsi Tidak Diterbitkan, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan

Prasekolah FIP Universitas Negeri Malang.

Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti Kasbolah, Kasiani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri

Malang

Lateheru, John. 1998. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud.

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Purnomo, Puji. 2008. Perencanaan Pembelajaran Tematik untuk Sedolah Dasar Kelas I-III. Yogyakarta: USD

(77)

Purnomo, Puji, dkk. 2008. Menjadi Ilmuwan yang Guru dan Guru yang Ilmuwan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Surya, Mohammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quarais.

Sudjana. 1989. Dasar – dasar Belajar Mengajar . Bandung: Sinar Baru

Sugiarto. 2008. Modul Mata Kuliah Media Pembelajaran Konvensional dan berbasis IT. Yogyakarta: USD.

Gambar

Gambar 2. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas  ..........................................
gambar. Hal tersebut diharapkan dapat membuat siswa lebih tertarik dengan
gambar dalam proses belajar mengajar, antara lain:
gambar dapat meningkatkan prestasi belajar. Atas dasar itu peneliti akan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan text box , posisi gambar atau tabel dapat diatur dengan mudah tanpa menimbulkan ruang kosong yang signifikan pada karya ilmiah. Pemberian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dapat dirumusakan permasalahan yang akan diselesaikan yaitu bagaimana merancang sebuah sistem pendukung

Berdasarkan pengujian secara serentak antara variabel bebas dengan variabel terikat bahwa harga emas dunia (X1), nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS (X2), angka inflasi Jawa

teman penulis dari awal hingga akhir kuliah di Universitas Bina Nusantara , yang. tidak mungkin disebutkan

Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2 Keberhasilan Koperasi (Y) Keberhasilan Koperasi Member

John sebagai Account Officer yang memang sudah mengetahui data-data fiktif tersebut tidak melakukan pengecekan lapangan sehingga kredit yang diajukan bisa dengan mudah di

Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan yang positif antara inovasi produk dengan kepuasan pelanggan Rabbani pada pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa

Sedangkan analisis yang dilakukan secara kuantitatif menunjukan bahwa soal ulangan akhir semester gasal sebagian besar soal memiliki validitas sangat rendah yaitu sebanyak