• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Sulawesi Selatan Bulan Oktober 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Sulawesi Selatan Bulan Oktober 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN

Perkembangan Indeks Harga

Konsumen/Inflasi Sulawesi Selatan

Bulan Oktober 2017

Pada bulan Oktober 2017,Sulawesi Selatan mengalami deflasi

0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar

129,58. Dari 5 kota IHK di Sulawesi Selatan, semua kota tercatat

mengalami deflasi, Deflasi tertinggi di Parepare -0,60 persen

dengan IHK 124,69 dan deflasi terendah di Palopo -0,01 persen

dengan IHK 127,47

Deflasi yang terjadi di Sulawesi Selatan pada Oktober 2017 ini

disebabkan oleh turunnya harga pada tiga kelompok

pengeluaran yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada

kelompok bahan makanan sebesar -1,48 persen; kelompok

makanan jadi,minuman, rokok dan tembakau -0.05 persen; dan

kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan -0,30

persen,meskipun empat kelompok lainnya inflasi, yaitu

kelompok perumahan,air, listrik,gas dan bahan bakar 0,14

persen; kelompok sandang sebesar 1,12 persen; kelompok

kesehatan sebesar 0,05 persen; dan kelompok Pendidikan,

rekreasi dan olah raga 0,03

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) 2017 Sulawesi

Selatan sebesar 3,08 persen dan laju inflasi year on year

(Oktober 2017 terhadap Oktober 2016)sebesar 3,85 persen

Bulan

Oktober

2017 Sulawesi

Selatan Deflasi

0,31 persen

(2)

Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan bulan Oktober 2017 didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota IHK nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi deflasi di Sulawesi Selatan sebesar -0,31 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,98 pada September 2017 menjadi 129,58 pada Oktober 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) 2017 sebesar 3,08 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) sebesar 3,85 persen.

Terjadinya deflasi di Sulawesi Selatan pada Oktober 2017 disebabkan oleh turunnya harga pada tiga kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar -1,48 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau -0,05 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,30 persen, meskipun empat kelompok lainnya inflasi, yaitu; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,14 persen; kelompok sandang sebesar 1,12 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2017 antara lain: tomat sayur,angkutan udara, tomat buah, cabai rawit, bawang merah, layang, cabe merah, cakalang, telur ayam ras dan wortel.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah: emas perhiasan, beras, mujair, kangkung, sawi hijau, garam, kacang panjang, papan, upah pembantu rumah tangga dan besi beton.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada Oktober 2017, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar -0,3609 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau -0,0086 persen;dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,0540 persen. Sedangkan kelompok yang memberikan andil inflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0337 persen; kelompok sandang 0,0856 persen; kelompok kesehatan 0,0018 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0012 persen.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan Oktober 2017, Tahun Kalender 2017, dan

Tahun keTahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2016 IHK September 2017 IHK Oktober 2017 Inflasi Oktober 2017 Laju Inflasi Tahun Kalender 2017 Inflasi Tahun ke Tahun Tahun ke Tahu(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 125,71 129,.98 129,.58 -0,31 3,08 3,85 1. Bahan Makanan 144.66 147.20 145.03 -1,48 0.26 2.06

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 124.79 128.79 128.72 -0,05 3,21 3,57 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan

Bakar 122.94 128.89 129.07 0,14 4,99 5,35 4. Sandang 120.97 124.55 125.94 1,12 4,11 4,35

5. Kesehatan 117.78 120.61 120.67 0,05 2,46 2,81

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 109.05 113.57 113.60 0,03 4,17 4,18

(3)

3

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (2012 = 100)

Oktober 2017 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

U m u m (Headline) -0.3011

1. Bahan Makanan -0,3609

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau -0.0086

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0.0337

4. Sandang 0.0856

5. Kesehatan 0.0018

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.0012

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0.0540

Tabel 3

Inflasi dan Andil Kelompok Bahan Makanan Oktober 2017 (%)

Kelompok /Sub kelompok Inflasi Andil

(1) (2) (3)

BAHAN MAKANAN -1,48 -0.3609

1. Padi-2an,Umbi-2an & hasilnya 0,84 0,0431

2. Daging & hasilnya -0,59 -0.0095

3. Ikan Segar -1,33 -0.0885

4. Ikan Diawetkan -0,15 -0.0014

5. Telur, susu dan hasilnya -1,30 -0.0261

6. Sayur-sayuran -4,31 -0.1095

7. Kacang-kacangan -0,07 -0.0004

8. Buah-buahan -2,79 -0.0595

9. Bumbu-bumbuan -5,73 -0,1048

10. Lemak dan Minyak -0,40 0.0046

(4)

Tabel 4

Inflasi dan Andil Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok

Dan Tembakau Oktober 2017 (%)

Kelompok /Sub kelompok Inflasi Andil

(1) (2) (3)

MAKANAN JADI,MIN,ROKOK & TEMBAKAU

-0,05 -0.0086

1. Makanan Jadi 0,02 0,0018

2. Minuman yang tidak beralkohol -0,41 -0.0123

3 Tembakau dan Min beralkohol 0,04 0.0020

Tabel 5

Inflasi dan Andil Kelompok Perumahan,Air,Listrik,

Gas dan Bahan Bakar Oktober 2017 (%)

Kelompok /Sub kelompok Inflasi Andil

(1) (2) (3)

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 0,14 0.0337

1. Biaya tempat tinggal 0,21 0,0251

2. Bahan bakar,penerangan dan air -0,01 -0.0006

3. Perlengkapan rumah tangga 0,02 0.0008

(5)

5

Tabel 6

Inflasi dan Andil Kelompok Sandang Oktober 2017 (%)

Kelompok /Sub kelompok Inflasi Andil

(1) (2) (3) SANDANG 1,12 0.0856 1. Sandang laki-laki -0,01 -0,0001 2. Sandang wanita 0,02 0.0003 3. Sandang anak-anak 0,02 0.0002

4. Barang pribadi dan sandang lainnya 3,88 0.0853

Tabel 7

Inflasi dan Andil Kelompok Kesehatan Oktober 2017 (%)

Kelompok /Sub kelompok Inflasi Andil

(1) (2) (3) KESEHATAN 0,05 0.0018 1. Jasa kesehatani 0,00 0,0000 2. Obat-obatan 0,12 0.0007

3. Jasa Perawatan jasmani 0,00 0.0000

4. Perawatan jasmani dan kosmetika 0,06 0.0010

Tabel 8

Inflasi dan Andil Kelompok Pendidikan,Rekreasi, Dan

Olahraga Oktober 2017 (%)

Kelompok /Sub kelompok Inflasi Andil

(1) (2) (3)

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAHRAGA 0,03 0.0012

1. Jasa pendidikani 0,00 0,0000 2. Kursus-kursus/Pelatihan 0,00 0.0000 3. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan -0,01 0.0000 4. Rekreasi 0,11 0.0013 5. Olah Raga 0.00 0.0000

(6)

Tabel 9

Inflasi dan Andil Kelompok Transpor, Komunikasi Dan

Jasa Keuangan Oktober 2017 (%)

Kelompok /Sub kelompok Inflasi Andil

(1) (2) (3)

TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN -0,30 -0.0540

1. Transpor -0,49 -0,0570

2. Komunikasi dan Pengiriman -0,02 0.0009

3. Sarana dan Penunjang Transpor 0,27 0.0039

4. Jasa Keuangan 0,00 0.000

PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015 – 2017

Pada bulan Oktober 2017 Sulawesi Selatan mengalami deflasi 0,31 persen, deflasi bulan ini lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun 2016 sebesar 0,00 persen, sementara tahun 2015 juga terjadi deflasi sebesar 0,08 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) 2017 sebesar 3,08 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) sebesar 3,85 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 2,17 persen dan 3,49 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Oktober tahun 2016 dan Oktober tahun 2015 masing-masing sebesar 3,15 persen dan 7,84 persen.

Tabel 10

Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun

2015- 2017 (Persen)

Kelompok Pengeluaran 2015 (2012=100) 2016 (2012=100) 2017 (2012=100) (1) (2) (2) (2) Oktober -0,08 0,00 - 0.31 Tahun kalender(Januari-Oktober) 3,49 2,17 3.08

Tahun ke Tahun (Oktober tahun n terhadap Oktober

(7)

7

OKTOBER 2017 KOTA MAKASSAR DEFLASI 0,28 PERSEN

Kota Makassar pada Oktober 2017 ini mengalami deflasi 0,28 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 130,61 pada bulan September 2017 turun menjadi 130,24 pada bulan Oktober 2017. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) 2017 sebesar 3,01 persen, dan laju inflasi tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) sebesar 3,75 persen.

Deflasi dipicu oleh turunnya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar -1,38 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar -0,10 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,40 persen, meskipun kelompok lainnya mengalami inflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,14 persen; kelompok sandang 1,36 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen.

Tabel 11

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Makassar Oktober 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun keTahun

Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2016 IHK September 2017 IHK Oktober 2017 Inflasi Oktober 2017 Laju Inflasi Tahun Kalender 2017 InflasTa hun ke Tahun Tahun ke Tahu(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 126,44 130,61 130,24 -0,28 3,01 3,75 1. Bahan Makanan 147.61 149.49 147.43 -1,38 -0.12 1.49

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 123.81 128.18 128.05 -0,10 3,42 3,77

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 123.85 129.31 129.49 0,14 4,55 4,98

4. Sandang 123.50 127.55 129.29 1,36 4,69 5,08

5. Kesehatan 118.91 121.66 121.68 0,02 2,33 2,74

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 108.62 113.02 113.02 0,00 4,05 4,07

(8)

Tabel 12

Perbandingan Indeks dan Inflasi Oktober 2017,

Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2016 IHK September 2017 IHK Oktober 2017 Inflasi Oktober 2017 Laju Inflasi Tahun Kalender 2017 InflasTa hun ke Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. BAU-BAU 128.87 132.65 131.22 -1,08 1.82 0.84 02. PAREPARE 122.09 125.44 124.69 -0,60 2,13 3,24 03. GORONTALO 121.78 126.32 125.87 -0,36 3,36 4,48 04. MAMUJU 125.52 129.55 128.93 -0,48 2,72 4,20 05. PALOPO 123.78 127.48 127.47 -0,01 2,98 3,82 06. BULUKUMBA 130.24 136.31 135.64 -0,50 4,15 5,07 07. MAKASSAR 126.44 130.61 130.24 -0,28 3,01 3,75 08. PALU 127.09 132.06 130.33 -1,31 2,55 4,23 09. WATAMPONE 120.27 126.73 126.09 -0,51 4,84 5,44 10. KENDARI 121.68 125.89 124.87 -0,81 2,62 2,53 11. MANADO 125.64 128.26 128.18 -0,06 2,02 3,35

Diterbitkan oleh:

[Grab your reader’s attention with a great quote from the document or use this space to emphasize a key point. To place this text box anywhere on the page, just drag it.]

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Jl. H. Bau No.6,

Makassar-Indonesia 90225 Akmal, S.Si

Kepala Bidang Statistik Distribusi Telepon : (0411) 854838 E-mail : akmal@bps.go.id

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang. Hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Indonesia, berdasarkan fakta bahwa pertumbuhan penduduk setiap periode selalu mengalami perubahan, maka jelas bahwa Indonesia tidak tepat jika didekati dengan model

Sistematika penulisan artikel kupasan terdiri dari : Judul dan Nama Penulis lengkap dengan alamat pos (ditulis sentris), diikuti oleh Abstract (dengan keywords); Abstrak (dengan

KU-Kesalahan Utama, KP-Kesalahan Pindaan, KA-Kesalahan Alternatif Catatan Keputusan T-Tertuduh, K-Kesalahan 15 MA-83D-2661- 10/2020 Pendakwa Raya. ( Polis Diraja Malaysia

Adapun batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja praktek yang telah dilakukan yaitu, penulis hanya melakukan analisis pada prosedur pengiriman paket di

Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi klien untuk menyelesaikan masalah kegawatdaruratan

Seiring dengan perkembangan isu perempuan, di tahun 1998- 2014 Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut mendampingi dan berusaha memberikan pandangannya khusus terkait

menolak pengalaman subjektif individu yang tidak umum dialami orang lain dan sulit untuk dijelaskan, 46 seperti proses jiwa dan mental, maka psikologi behaviorisme dikenal

Pokok masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini ada tiga yaitu bagaimana sejarah desa, bagaimana sejarah dan prosesi perkawinan adat dan bagaimana akulturasi