• Tidak ada hasil yang ditemukan

WORKING PAPER PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU PANCA WANDA: RUANG EKSPRESI TARI TOPENG CIREBON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WORKING PAPER PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU PANCA WANDA: RUANG EKSPRESI TARI TOPENG CIREBON"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

WORKING PAPER PERANCANGAN

KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU

“PANCA WANDA: RUANG EKSPRESI TARI

TOPENG CIREBON”

Stevanus Kurniawan Suharyanto

School of Design Universitas Bina Nusantara stevan.ku@gmail.com

Danendro Adi, S.Sn., M.Arts.

ABSTRAK

Research goal is providing publications that provide basic information about the important and Cirebon Mask Dance and understanding as traditional Indonesian dance which contribute to the nation's identity with attractive visuals. Methods done is through the study of literature, study the website, interviews, and surveys. Analysis performed by processing data from the literature, the study website, interviews, and surveys. Results achieved is to produce a publication of books that are visually processed with a modern approach to the age of 20-30 years which is illustrated by the composition of the graphical elements are expressive. Conclusions from this study are expected by the modern visual design in traditional content can provide new solutions in the design and bring interest to the reader to read and find out more about the Cirebon mask dance.

Tujuan penelitian adalah menyediakan publikasi yang memberikan informasi penting serta mendasar mengenai Tari Topeng Cirebon dan pemahamannya sebagai tari tradisional Indonesia yang berkontribusi dalam identitas bangsa dengan visual yang menarik. Metode penelitian yang dilakukan adalah melalui studi pustaka, studi website, wawancara, serta survei. Analisis dilakukan dengan mengolah data hasil studi pustaka, studi website, wawancara, serta survei. Hasil yang dicapai adalah menghasilkan sebuah media publikasi berupa buku yang diolah secara visual dengan pendekatan modern untuk usia 20-30 tahun yang digambarkan melalui komposisi elemen grafis yang ekspresif. Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dengan perancangan visual yang modern dalam konten yang tradisional dapat memberikan kebaharuan dalam desain serta menghadirkan ketertarikan kepada pembaca untuk membaca dan mengetahui lebih dalam mengenai Tari Topeng Cirebon.

Kata kunci : Ekspresi, karakter, dinamis.

PENDAHULUAN

Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan di Asia Tenggara yang menjadi rumah bagi berbagai macam budaya dan adat. Manusia di dalamnya hidup beriringan dan saling berdampingan dalam perbedaan budaya yang dipengaruhi oleh beberapa faktor pembedanya, seperti lingkungan sosial atau letak geografis, namun tetap terikat dalam satu semboyan, Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan budaya ini sesungguhnya bisa menjadi dasar dari kekuatan identitas Negara Indonesia. Jika ditarik lebih jauh dari segi budaya ke dalam unsur seni, maka dapat dilihat bahwa Indonesia memiliki berbagai macam tari tradisional yang berbeda antara daerah satu dengan yang lainnya. Bukankah keragaman ini bisa dianggap sebagai sebuah kekayaan? Hal ini telah dibahas oleh whiteboardjournal, dalam artikelnya yang berjudul Traditional Dance as National Identity (Kensan, 2013). Dalam artikelnya, kemajuan suatu bangsa dianalogikan seperti sebuah gedung yang akan dibangun tinggi pastilah mempunyai dasar yang kuat dan mendalam, Negara akan hancur jika tidak memiliki akar kebudayaan yang kuat dan mendalam. Kekayaan tari tradisional Indonesia menjadi peluang untuk membangun kekuatan identitas Nasional seiring dengan usaha melestarikan perbedaan budaya. Salah satu dari antara banyaknya tari tradisional Indonesia adalah Tari Topeng Cirebon.

(2)

Tari Topeng Cirebon berasal dari lingkup wilayah Cirebon, Jawa Barat. Tari ini dinamakan Tari Topeng karena ketika beraksi sang penari akan memakai topeng sebagai media utama tarian tersebut. Pada hakekatnya, topeng dalam pertunjukkan tari ini adalah representasi karakter manusia dalam kehidupan yang mengajak penontonnya merefleksi diri dalam upaya menilai karakter pribadinya masing-masing. Topeng Cirebon lebih mengutamakan ekspresi ketimbang keindahan. Tari topeng Cirebon merupakan sebuah gambaran budaya yang luhur, filsafat kehidupan yang memiliki peran bagi kebaikan manusia.

Perkembangan zaman hari ini sedikit banyak telah mempengaruhi kebudayaan. Masyarakat kini mengiring kebudayaan ke era baru dengan konsep kontemporer seperti yang ditawarkan oleh tari-tari kontemporer yang banyak terpengaruh dari budaya luar Indonesia. Hal ini menjadi mengkhawatirkan mengingat minat terhadap tari kontemporer ini menjadi kian marak mengalahkan popularitas tari tradisional seperti Tari Topeng Cirebon. Eksotisnya Tari Topeng Cirebon kini tidak terlalu terekspos di kalangan masyarakat masa kini, khususnya generasi muda perkotaan yang terpengaruh banyak budaya luar Indonesia. Lantas bagaimana dengan identitas Indonesia jika kemudian tari tradisional semacam Tari Topeng Cirebon ini terus tertimbun dengan tumpukkan budaya kontemporer? Hal ini sudah selayaknya menjadi perhatian masyarakat yang berbudaya, untuk terus mengabadikan Tari Topeng Cirebon sebagai tari tradisional ke generasi yang akan datang dan seterusnya. Penulis percaya bahwa dibalik maraknya pertumbuhan tari kontemporer, masih ada orang-orang muda yang peduli dengan seni dan budaya khas negaranya, yang mana kesenian khas tersebut adalah seni tradisional sebagaimana halnya Tari Topeng Cirebon. Yang kemudian menjadi masalah apakah sikap peduli tersebut sudah diwadahi oleh ketersediaan informasi mengenai pembahasan tari tradisional yang mendalam dengan tampilan menarik sehingga sikap peduli boleh bergerak menuju rasa ingin tahu yang berujung pada tindakan mendapatkan informasi. Masalah tersebut juga telah dikemukakan sebelumnya pada penelitiannya yang berjudul “Perancangan Komunikasi Visual Publikasi Buku Tari

Topeng Cirebon” oleh Jaka Ady Saputra (Saputra, 2009).

Dengan demikian, maka dapat dirumuskan bahwa masalah yang melandasi pembuatan skripsi ini adalah bagaimana merancang desain publikasi buku informative mengenai Tari Topeng Cirebon dengan visual yang menarik, dinamis, tidak berkesan kuno sehingga dapat menghadirkan pengalaman membaca yang berbeda kepada pembaca serta dapat mencakup keseluruhan konten teks yang ada. Nilai lebih yang ditawarkan pada perancangan publikasi buku ini didasari dengan pendapat dari Yongky Safanayong pada bukunya “Desain Komunikasi Visual Terpadu” (Safanayong, 2006) bahwa

added value dapat dicapai dengan cross culture yaitu penggabungan konten yang tradisional

dihasilkan dalam gaya desain yang kekinian atau sebaliknya, berani melakukan terobosan dengan pendekatan desain yang tidak umum. Publikasi buku ini dirancang dengan desain yang kekinian secara layout namun dengan menggunakan pendekatan tipografi sebagai elemen utama desain dan alat ekspresi utama pada desain hal ini didukung dengan pendapat oleh Timothy Samara dalam bukunya

“Making and Breaking The Grid” (Samara, 2007) yang mengatakan bahwa setiap kalimat dan kata

adalah gambaran emosional atau pernyataan psikologis yang memiliki kekuatan dalam komposisi visual sehingga teks tidak hanya berperan sebagai pembawa pesan secara literal melainkan menggambarkan sesuatu (type as image). Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Danton Sihombing pada bukunya “Tipografi dalam Desain Grafis” (Sihombing, 2001) yang mengatakan bahwa rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupaun kesan secara visual dimana huruf memiliki nilai fungsional dan juga nilai estetik.

METODE PENILITIAN

Dalam penelitian tugas akhir ini, adapun metode yang dilakukan yakni, pengumpulan data melalui studi pustaka yang bersumber dari antara lain: kajian kebudayaan dan Tari Topeng Cirebon yang disajikan secara online maupun buku; kajian buku desain, tipografi dan layout, seperti: Tipografi

dalam Desain Grafis (Danton Sihombing), Making and Breaking The Grid (Timothy Samara), Desain Komunikasi Visual Terpadu (Yongky Safanayong), New Book Design (Robert Fawcett Tang), Color Design Workbook (Adam Morioka dan Terry Stone), Principle of Form and Design (Wucius Wong).

Adapun metode lain yang dilakukan adalah seperti survey kepada 152 responden untuk menemukan faktor-faktor pendukung serta penghambat dalam pengerjaan proyek ini. Terakhir adalah metode wawancara kepada beberapa narasumber untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai Tari

(3)

Topeng Cirebon baik dari segi sejarah, pelaksanaan, serta dapat memperoleh insight yang menarik untuk kemudian dibawa dalam lingkup form pada desain. Dari pemahaman yang didapat dari metode penelitian tersebut maka didapati strategi kreatif utama dalam perancangan desain buku publikasi Panca Wanda ini dalam bentuk big idea, keywords, dan tone and manner.Big idea yang didapat dari perolehan data adalah ekspresi karakter, keywords yang dipakai adalah ekspresi, karakter, dinamis,

tone and manner untuk perancangan desain buku ini adalah ekspresif, dinamis, dan modern.

HASIL DAN BAHASAN

Format dan Teknik Buku

Jenis Cover yang digunakan untuk buku ini adalah soft cover karena difungsikan sebagai buku bacaan yang santai sehingga nyaman dipegang. Ukuran buku yang digunakan dalam proyek tugas akhir ini adalah 14 cm x 21 cm (portrait), format ini dipilih agar buku lebih mudah dibawa dan nyaman dipegang oleh pembaca. Material kertas yang dipakai untuk dalam buku adalah Mohawk Everyday Uncoated Smooth 148 gsm dengan material untuk cover adalah Mohawk Everyday Uncoated Smooth 270 gsm. Teknik binding untuk buku ini adalah hot glue binding, agar pembaca dapat nyaman membuka buku dalam berbagai posisi santai juga menekan budget ketika akan diproduksi masal.

Desain

Gambar 1. Logotype

Logotype yang dipakai sebagai judul buku adalah hasil modifikasi font dari Gotham Bold. Modifikasi

yang dilakukan adalah pemberian alur yang terinspirasi dari alur kayu sebagai bahan dasar pembuatan topeng. Alur yang dinamis juga melambangkan kedinamisan yang tersimpan dalam satu ikatan Panca Wanda. Warna Emas menunjukkan warna keagungan dan kemuliaan dimana Tari Topeng Cirebon berawal dari lingkup tarian klasik yang ditarikan oleh raja seorang sebagai perwujudan dari dewa.

(4)

Cover buku yang ditampilkan dilakukan dengan finishing cut pada bagian alur logotype dan bentuk shape dasar dari topeng. Finishing hot print diberlakukan untuk tag line dengan warna gold. Cover

merupakan perwujudan dari topeng Panji yang adalah inti dari keseluruhan Tari Topeng Cirebon dimana di dalam gerak yang minim tersimpan makna yang beragam. Hasil finishing cut pada cover akan tembus hingga beragam postcard yang ada dibalik cover sehingga ketika postcard dibuka satu persatu, warna pada logotype dan shape topeng akan berubah seusai dengan warna dari tiap wanda yang ada. Cover yang sangat kontras dengan desain dalam adalah perwujudan dari makna filosofis tari topeng itu sendiri dimana pada mulanya adalah Panji yang merupakan sebuah kekosongan dan keseimbangan, wujud tarinya cenderung diam namun didalam dirinya terseimpan berbagai bentuk perbedaan yang dinamis.

Gambar 3. Seal Buku

Seal buku difungsikan untuk menjaga buku tertutup rapat dan tidak terbuka sehingga menghindari

kerusakan pada halaman bagian dalam buku. Seal dibuat dari kalkir dengan fungsi memberikan pengalaman raba yang berbeda dalam tekstur.

Gambar 4. Colophon

(5)

Gambar 6. Devider Bab Tertutup

Gambar 7. Devider Topeng

(6)

Gambar 9. Sistem Grid

Penataan halaman dalam buku dilakukan dalam grid dan breaking grid disesuaikan dengan ekspresi yang ingin disampaikan agar penyampaian pesan lebih dinamis dalam konsep tari sesuai dengan konten yang ada.

Gambar 10. Penataan Halaman Grid

(7)

Gambar 12. Halaman Isi 1

Gambar 13. Halaman Isi 2

(8)

Gambar 15. Halaman Isi 4

Gambar 16. Gotham Family Sebagai Headline

Gambar 17. Aller Family Sebagai Bodytext

(9)

Gambar 19. Fotografi 2

Gambar 20. Fotografi 3

Gambar 21. Post Card

(10)

Gambar 23. Poster Series

Gambar 24. Bookmark

Gambar 25. Pocket

SIMPULAN DAN SARAN

Tari tradisional merupakan sebuah kumpulan potensi bagi bangsa Indonesia dalam rangka menemukan identitasnya. Tari Topeng Cirebon merupakan salah satu dari banyak tari tradisional yang lahir dan berkembang di Indonesia. Sayangnya seiring dengan berkembangnya zaman dan masuknya banyak pengaruh budaya dari luar telah melunturkan eksotisnya Tari Topeng Cirebon terutama bagi generasi muda bangsa ini. Masuknya berbagai tari kontemporer yang tidak berakar dari bangsa ini dinilai lebih menarik dibanding tari tradisional bangsa ini. Hal ini menjadi sebuah peristiwa yang mengkhawatirkan bagi penulis. Dengan masih adanya sekumpulan masyarakat yang peduli terhadap Tari Topeng Cirebon, namun kepedulian ini tidak diseimbangi dengan ketersediaan berbagai sumber terutama dari segi sumber pustaka yang cukup. Adapun buku yang beredar mengenai Tari Topeng Cirebon hanyalah sebatas buku teks yang cenderung membosankan. Menjadi kewajiban penulis sebagai desainer seperti yang telah disebutkan oleh Dan Friedman untuk mengajukan pendekatan yang berbeda dengan desain yang menarik sehingga diharapkan dapat menaikkan minat baca bagi para pembaca yang peduli terhadap Tari Topeng Cirebon. Pendekatan desain yang mengutamakan tipografi dan fotografi sebagai elemen utama ini dajukan sebagai pendekatan yang berbeda terhadap beberapa desain yang pernah ditawarkan desainer lain yang pendekatannya lebih ke arah ilustrasi. Dengan komposisi yang dinamis diharapkan dalam membaca buku ini pembaca dapat terus bersemangat

(11)

membolak-balik setiap halaman demi halaman dan pada akhirnya proses penyampaian informasi dapat berhasil. Kehadiran pendekatan desain yang modern juga penulis usahakan dalam rangka menumpas stereotype yang seringkali dikira oleh generasi muda bahwa topik yang tradisional cenderung membosankan, kuno, dan tidak menarik.

REFERENSI

Alfan, M. (2013). Filsafat Kebudayaan.

Fawcett-Tang, R. (2004). New Book Design. Laurence King. Morioka, A., & Stone, T. (2008). Color Design Workbook.

Safanayong, Y. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte Intermedia.

Samara, T. (2007). Making and Breaking The Grid. Singapore: Page One Publishing Private Limited. Sany, Y. P. (2009). Topeng dan Pertunjukannya dalam Upacara Adat Mapag Sri: Ikon Masyarakat

Desa Pangkalan, Kabupaten Cirebon.

Setiawati, R. (2008). Seni Tari : untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktoran Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Sihombing, D. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Wong, W. (1993). Principles of Form and Design. Canada: John WIley & Sons, Inc. Pertautan:

Fidler, J. (n.d.). Wolfgang Weingart Influences, [online],

(http://jenniferfidler.com/images/wolfgangweingart.swf, diakses 9 Juni 2014). Kensan, J. (2013). Traditional Dance as National Identity |

Whiteboardjournal, [online],

(http://whiteboardjournal.com/focus/10476/traditional-dance-as-national-identity/, diakses 12 Februari 2014).

Novita. (2009). Tari Topeng, [online], (http://portalcirebon.blogspot.com/2009/01/tari-topeng.html, diakses 28 Maret 2014).

Sugiartha, I. K. (2011). Manusia dan Kebudayaan, [online],

(http://sugiartha26.wordpress.com/2011/03/18/2-manusia-dan-kebudayaan-2/, diakses 28 Maret 2014).

RIWAYAT PENULIS

Stevanus Kurniawan Suharyanto lahir di Jakarta pada 29 Mei 1992. Penulis menamatkan

pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada 2014. Saat ini bekerja sebagai desainer grafis lepas.

Gambar

Gambar 3. Seal Buku
Gambar 6. Devider Bab Tertutup
Gambar 9. Sistem Grid
Gambar 13. Halaman Isi 2
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwasanya pada kriteria size halaman Repositori Universitas Diponegoro adalah 291.000 recall (temuan), kemudian untuk kriteria filerich terdapat

Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat berbagai metode, salah satunya menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang ditemukan oleh Thomas L.Saaty. AHP ini

Koordinator elayanan "armasi adalah seorang tenaga #poteker yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai koordinator dalam pelayanan farmasi di Instalasi

IZIN PENDAFTARAN PEMOHON PEMOHON KENDARAAN UJI TRAYEK BERLAKU

Menurut Arsyad (2009:75) ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu (1) sesuai dengan tujuan instruksional pembelajaran

1) Campuran SMA yang diberikan perlakuan berupa rendaman air hujan mengalami penurunan kinerja Marshall. Nilai stabilitas dan Marshall quotient semakin turun,

NAMA PEMOHON NAMA SYARIKAT PENYEDIAAN MAKANAN ALAMAT PREMIS PENDAFTARAN TARIKH PENDAFTARAN TARIKH LUPUT SIJIL NO.. Khalijah

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan 1) untuk mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar matematika berbasis cergam berkarakter dengan pendekatan