• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERTANYA DAN KEAKTIFAN BELAJAR GEOGRAFI PADA KOMPETENSI DASAR ATMOSFER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X 4 MAN PURWOKERTO 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - repository perp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERTANYA DAN KEAKTIFAN BELAJAR GEOGRAFI PADA KOMPETENSI DASAR ATMOSFER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X 4 MAN PURWOKERTO 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - repository perp"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Cara penghidupan suatu bangsa sangat erat hubungannya dengan tingkat pendidikannya. Pendidikan bukan hanya sekedar mengawetkan kebudayaan dan meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi juga diharapkan dapat mengubah dan mengembangkan pengetahuan. Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, akan tetapi harus dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang akan datang dan sekaligus menemukan cara yang tepat dan cepat supaya dapat dikuasai oleh anak didik ( Idris,1981). Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal (Mudyarharjo, 1998).

(2)

Menurut Iwan. S dalam Jurnal Geografi (GEA), secara umum kelemahan pembelajaran geografi di SMA adalah penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat dan tidak bervariasi. Metode ceramah cenderung dipilih guru karena dianggap lebih mudah dan efisien. Padahal metode ceramah menyebabkan guru lebih berperan aktif dan beraktifitas. Penggunaan metode ceramah juga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya keberanian bertanya dan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran.

Saat ini yang menjadi permasalahan dalam proses belajar siswa adalah rendahnya keberanian bertanya dan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan dalam kegiatan pembelajaran guru ketika menyampaikan pelajaran menggunakan ceramah dan selama ini dalam mengajar kelas X belum pernah menggunakan metode diskusi. Biasanya guru mengajar menggunakan metode ceramah menggunakan power point dan vidio. Selain itu juga guru dalam mengajar hanya sebagian yang sesuai dengan RPP. Ketidak sesuaian tersebut disebabkan karena kegiatan kesiswaan seperti lomba. Kegiatan kesiswaan tersebut mengakibatkan jam pelajaran berkurang. Hal itu juga berpengaruh pada prestasi belajar siswa.

(3)

semester genap MAN Purwokerto 2 kelas X1, X2, X3, dan X4 tahun pelajaran 2014/2015 tertera pada Tabel 1. 1.

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian belum memenuhi standar nilai. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran geografi, yaitu 75. Berdasarkan kenyataan tersebut penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi antara lain : siswa masih kurang berani bertanya dan kurang aktif. Hal ini menyebabkan siswa kurang memahami materi, dan kurang tertarik dalam mengikuti palajaran geografi. Bedasarkan hasil observasi keberanian bertanya siswa dapat dilihat pada Tabel 1. 2 di bawah ini.

Tabel 1.2 Keberanian Bertanya siswa kelas X. 4 MAN Purwokerto 2 semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

No Keterangan Persentase (%)

1 Berani untuk menatap wajah orang yang

Rata – rata keberanian bertanya 21,42

(4)

Berdasarkan Tabel 1. 2 di atas, di ketahui bahwa hanya (21,42 %) berani untuk menatap wajah orang yang ditanyai dan siswa memiliki rasa percaya diri untuk memulai bertanyai bertanya pada orang lain (21,42 %). Rata – rata keberanian bertanya 21,42 %. Sedangkan hasil observasi keaktifan siswa disajikan pada table berikut :

Tabel 1.3 Keaktifan siswa kelas X. 4 MAN Purwokerto 2 semester genap 2014/2015.

No

. Keterangan Persentase (%)

1. Siswa menyampaikan pertanyaan 21,42

2. Siswa menyampaikan pendapat 11,90

3. Siswa menyampaikan sanggahan 4,76

Rata – rata keaktifan 12,69

Sumber: Data Primer 2015

Berdasarkan Tabel 1.3 di atas, di ketahui bahwa hanya ada (21,42%) siswa yang menyampaikan pertanyaan, sedangkan siswa yang menyampaikan pendapat ada (11,90 %), dan siswa yang menyampaikan sanggahan ada (4,76 %). Rata – rata keaktifan siswa kelas X 4 yaitu 12,68 %.

Berdasarkan permasalahan tersebut perlu diatasi dengan menggunakan model dan media pembelajaran yang inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan keberanian bertanya dan keaktifan belajar siswa. Cooperative learning merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota

kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pembelajaran (Solihatin,2008). Group Investigation dalam implementasinya guru membagi kelas menjadi

(5)

Kelebihan Group Investigation menurut Suharyono (1991) dalam Pramita (2012) yaitu 1) Mendoromg tumbuh dan berkembangnya potensi berpikir dan analisis secara optimal, 2) Melatih siswa aktif dan kreatif dalam menghadapi setiap masalah, 3) Mendorong tumbuhnya sikap tenggang rasa, atau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, 4) Mendorong tumbuhnya sikap demokratis dikalangan siswa, 5) Menodorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka, dan 6) Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling tukar informasi, pendapat, dan pengalaman.

Pengunaan diskusi Group Investigation belum dilaksanakan oleh guru geografi MAN Purwokerto 2. Hal ini yang menjadikan siswa kurang berani bertanya dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Peneliti memilih salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe Group Investigation untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran geografi bagi siswa kelas X 4 MAN Purwokerto 2. Tipe ini dipilih karena dianggap dapat membuat situasi belajar yang lebih efisien dalam kelompok. Selain itu, tipe pembelajaran ini menunjukkan adanya keseimbangan peran antara guru dan peran aktif siswa dalam pembelajaran.

(6)

presentasi bergambar yang paling menarik, yang berupa simulasi gambar bergerak yang mengambarkan perpindahan atau pergerakan suatu objek. Penggunaan animasi dalam proses pembelajaran sangat membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pengajaran, serta hasil belajar yang meningkat. Selain itu penggunaan media animasi dapat meningkatkan daya tarik, serta motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran (Sukoco,2013).

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengadakan penelitian dengan judul : Upaya Meningkatkan Keberanian Bertanya Dan Keaktifan Belajar Geografi Pada kompetensi dasar Atmosfer Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Menggunakan Media Animasi Pada Siswa Kelas X 4 MAN Purwokerto 2 Tahun Ajaran 2014/2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah dengan diterapkannya model pembelajaran group investigation menggunakan media animasi dapat meningkatkan keberanian bertanya dan keaktifan belajar geografi pada kompetensi dasar atmosfer kelas X 4 MAN Purwokerto 2?

C. Tujuan Penelitian

(7)

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan model group investigation menggunakan media animasi untuk meningkatkan keberanian bertanya dan keaktifan belajar.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru geografi ataupun guru pelajaran lain dalam memilih metode pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan keberanian bertanya dan keaktifan belajar.

c. Bagi Siswa

Peningkatan kualitas mereka dalam aspek pengetahuan. Siswa lebih menguasai materi yang mereka pelajari lebih senang dalam belajar.

d. Bagi Peneliti

Gambar

Tabel 1.2  Keberanian Bertanya siswa kelas X. 4 MAN Purwokerto 2 semester genap tahun pelajaran 2014/2015
Tabel 1.3 Keaktifan siswa kelas X. 4 MAN Purwokerto 2 semester genap 2014/2015.

Referensi

Dokumen terkait

Materi ajar merupakan seperangkat materi/substansi pelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam

Mengacu pada hasil pengujian dan perancangan prototype secara umum telah didapatkan kontruksi sebuah unit kontrol yang mampu mengolah sinyal keluaran dari sensor,

Albertus Malang telah menerapkan SMM ISO 9001:2015 terutama tentang tanggung jawab manajemen yang terdiri dari komitmen manajemen, fokus pelanggan, kebijakan mutu, peren-

(2) Balai Diklat Aparatur sebagaimana dimaksud pada ayat.. (1) dipimpin oleh

[r]

Suatu statemen logika TRUE dimana data akan dioleh dengan pendekatan/pembulatan pada sel kunci dan data kunci sehingga kebenaran tidak akurat, atau FALSE

Mata kuliah ini terdiri dari teori yang membahas tentang pengetahuan di bidang ilmu gizi yang meliputi pengertian dan istilah, zat-zat gizi, pencernaan dan

Kompetensi dasar (KD) Pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai siswa (penjabaran dari SK).. Tujuan Apa yang akan