• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. NOMOR 794/Pdt.G/2012/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. NOMOR 794/Pdt.G/2012/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

NOMOR 794/Pdt.G/2012/PA.Dum

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Gugat antara:

Penggugat, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Bengkalis;

MELAWAN

Tergugat, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Buruh, tempat tinggal di Kabupaten Bengkalis;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca dan mempelajari berkas yang bersangkutan;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta telah mempelajari alat bukti surat dan saksi-saksi yang diajukan di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 13 Desember 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Dumai di bawah register Nomor: 794/Pdt.G/2012/PA.Dum, tanggal 13 Desember 2012, telah mengajukan alasan-alasan yang pada pokoknya sebagai berikut ;

1. Bahwa Penggugat adalah istri sah Tergugat yang akad nikahnya berlangsung di Duri pada tanggal XXXX, pernikahan tersebut tercatat di Kantor Urusan Agama Duri;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah kediaman bersama di rumah orangtua Penggugat di Desa Sebangar selama 1 tahun kemudian pindah dirumah kontrakan di Sebangar selama 1 tahun, lalu pindah dialamat Tergugat tersebut diatas;

3. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 orang anak laki-laki bernama ANAK I, umur 6 tahun;

(2)

2

4. Bahwa dari awal pernikahan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah berjalan tidak rukun dan harmonis, rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah, selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran terus menerus. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah :

a. Bahwa Tergugat kurang dapat memberi nafkah secara layak kepada Penggugat karena penghasilan dari Tergugat bekerja selama ini tidak mencukupi, terpaksalah uang orangtua Penggugat terpakai untuk memenuhi segala kebutuhan yang kurang dalam rumah tango bersama;

b. Bahwa Tergugat tidak jujur dalam segala hal dalam rumah tangga bersama selain itu Tergugat juga sering keluar malam dan pulang pagi hari dan pernah tidak pulang sampai 3 hari lamanya;

c. Bahwa Tergugat sering berhutang kepada orang lain tanpa ada perundiangan dengan Penggugat terlebih dahulu dan bila orang-orang tempat Tergugat berhutang itu datang kerumah, Tergugat tidak ada terpaksalah Penggugat yang menghadapi orang-orang tersebut tanpa tahu hutang yang dibuat Tergugat untuk keperluan apa, prilaku Tergugat tersebut sangat menyakitkan hati Penggugat;

5. Bahwa puncak ketidak harmonisan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan Desember tahun 2012. Bahwa Penggugat tidak tahan lagi dengan kelakuan Tergugat yang sering berhutang dan dengan kedatangan pihak yang memberi hutang kepada Tergugat yang datang kerumah dan membahas maslah tersebut dengan Tergugat akan tetapi berakhir dengan perselisihan dan pertengkaran setelah kejadian tersebut Penggugat pergi meninggalkan Tergugat kembali kerumah orang tua Penggugat dialamat Pengugat tersebut diatas, sampai denga sekarang Penggugat dan Tergugat berpisah sudah selama 1 Minggu dan selama itu sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun bathin;

6. Bahwa Penggugat telah berusaha mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan berusaha menyelesaikan kemelut rumah tangga secara kekeluargaan serta melalui mediasi dengan pihak KUA setempat dan membuat surat perjanjian, namun usaha tersebut tidak berhasil;

7. Bahwa terhadap prilaku Tergugat tersebut, maka rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin lagi untuk dapat dipertahankan, oleh karenanya Penggugat telah berketetapan hati untuk menggugat cerai terhadap Tergugat ke Pengadilan Agama Dumai;

Berdasarkan alasan/dalil dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Dumai cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut :

(3)

3 PRIMAIR:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat terhadap Penggugat ; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum yang berlaku;

SUBSIDAIR:

- Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil adilnya; Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, Penggugat dan Tergugat datang menghadap ke persidangan. Selanjutnya Majelis Hakim berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali membina rumah tangganya, kemudian upaya perdamaian dilanjutkan dengan upaya mediasi Khairunnas, S.Ag.MH sebagai Mediator (Hakim Pengadilan Agama Dumai) yang dilaksanakan pada tanggal 08 Januari 2013, akan tetapi tidak berhasil;

Bahwa karena usaha perdamaian tidak berhasil, maka dibacakanlah surat gugatan Penggugat yang mana isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat didalam persidangan telah mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya membenarkan sebagian dan membatah sebagian lainya dari apa yang didalilkan oleh Penggugat didalam surat gugatannya. Adapun yang dibantah oleh Penggugat adalah sebagai berikut:

- Bahwa tidak benar rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis sejak menikah, yang benar adalah sejak 2 (dua) tahun yang lalu;

- Bahwa tidak benar Tergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat, karena Tergugat ada memberikan nafkah kepada Penggugat;

- Bahwa benar Tergugat sering keluar malam, namun itu Tergugat lakukan karena Penggugat kurang peduli dan tidak mau melayani Tergugat dan Tergugat sering berboncengan dengan laki-laki lain serta dalam dugaan Tergugat, Penggugat punya hubungan khusus dengan laki-laki tersebut; - Bahwa Tergugat bersedia merubah sikap dan membina kembali rumah tangga

bersama Penggugat, apabila Penggugat juga merubah sikapnya;

Bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah mengajukan replik secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa benar Penggugat tidak melayani Tergugat, itu dikarenakan Tergugat jarang dirumah, Tergugat suka main judi dan bagaimana Penggugat mau melayani Tergugat sedangkan kebutuhan hidup Penggugat tidak dipenuhinya;

(4)

4

- Bahwa benar Tergugat sering berboncengan dengan seorang laki-laki, tetapi laki-laki itu adalah teman kerja Penggugat bukan pacar Penggugat;

- Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk kembali bersatu dengan Tergugat;

Bahwa terhadap replik Penggugat tersebut, didalam persidangan Tergugat menyatakan tidak mengajukan duplik dan menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa 1 (satu) lembar fotokopi buku Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat Nomor XXXXX tertanggal XXXX, yang telah diberi materai secukupnya (dinazegelen) dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Dumai, setelah diteliti oleh Majelis Hakim, ternyata cocok dengan aslinya yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, dan kemudian oleh Ketua Majelis diberi kode (P);

Bahwa di samping bukti surat tersebut, Penggugat juga mengajukan dua orang saksi masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya menurut agama Islam yang pada pokoknya sebagai berikut:

Saksi 1. SAKSI I, umur 22 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kabupaten Bengkalis, menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah adik ipar Penggugat;

- Bahwa setahu saksi hubungan antara Penggugat dengan Penggugat adalah suami isteri;

- Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 2005 di KUA Kabupaten Bengkalis dan saksi hadir dalam pernikahan mereka; - Bahwa setahu saksi selama menikah Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak dan anak tersebut sekarang tinggal bersama Penggugat;

- Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya biasa-biasa saja, namun sejak 3 tahun terakhir ini, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering bertengkar karena Tergugat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup Penggugat, selain itu Tergugat suka main judi dan keluar malam pulang pagi;

- Bahwa setahu saksi Penggugat sering ditagih oleh orang lain yang menuntut pembayaran hutang Tergugat;

(5)

5

- Bahwa setahu saksi, antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah rumah sejak 1 (satu) bulan yang lalu sampai dengan sekarang;

- Bahwa setahu saksi selama pisah Tergugat sudah tidak lagi memberikan nafkah kepada Penggugat

- Bahwa setahu saksi pihak keluarga pernah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil;

Saksi 2. SAKSI II, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kabupaten Bengkalis, menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi tinggal satu RT/Tetangga jauh dengan Penggugat dan Tergugat;

- Bahwa saksi bertetangga dengan Penggugat dan Tergugat sejak tahun 2005;

- Bahwa setahu saksi hubungan antara Penggugat dengan Penggugat adalah suami isteri;

- Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 2005 di KUA Kabupaten Bengkalis dan saksi hadir dalam pernikahan mereka; - Bahwa setahu saksi selama menikah Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak dan anak tersebut sekarang tinggal bersama Penggugat;

- Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dengan biasa-biasa saja, namun saksi sering melihat Tergugat pulang pagi;

- Bahwa setahu saksi, antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah rumah sejak 5 (lima) bulan yang lalu dikarenakan Penggugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama karena sudah tidak tahan lagi hidup bersama Tergugat;

- Bahwa setahu saksi selama pisah Tergugat sudah tidak lagi memberikan nafkah kepada Penggugat

- Bahwa saksi pernah mendengar dari Penggugat bahwa pihak keluarga pernah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil;

Bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut, Penggugat dan Tergugat telah membenarkan dan tidak menyatakan keberatan;

Bahwa Majelis Hakim telah memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya, namun Tergugat pada persidangan dengan agenda pembuktian Tergugat tidak hadir dan pada sidang-sidang berikutnya sampai perkara a quo diputus;

(6)

6

Bahwa Penggugat didalam persidangan Penggugat telah menyampaikan kesimpulan secara lisan bahwa Penggugat tetap pada gugatannya dan mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan putusannya ;

Bahwa untuk meringkas uraian dalam putusan ini ditunjuk berita acara persidangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat termasuk sengketa dibidang perkawinan dan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilakukan secara Islam, maka berdasarkan ketentuan pasal 49 huruf (a) Undang- undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (vide penjelasan pasal tersebut), perkara a qou termasuk kompetensi Pengadilan Agama dalam hal ini Pengadilan Agama Dumai;

Menimbang, bahwa didalam surat gugatannya Penggugat mendalilkan bahwa Penggugat adalah istri sah Tergugat dan saat ini rumah tangganya sudah tidak harmonis lagi, maka berdasarkan ketentuan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Jo. pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama., maka Penggugat dipandang memiliki legal standing (kedudukan hukum) dan sebagai pihak yang berkepentingan langsung (persona standi in judicio) dalam perkara a quo;

Menimbang, bahwa selama proses persidangan Majelis Hakim telah berusaha secara optimal mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara dan telah dilanjutkan dengan proses mediasi pada tanggal 08 Januari 2013 yang dilakukan oleh mediator dari Hakim yaitu Khairunnas, S.Ag.MH, akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil karena Penggugat tidak bersedia lagi membina rumah tangga dengan Tergugat, dengan demikian telah terpenuhi maksud pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama serta maksud Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan;

Menimbang, bahwa Tergugat pada sidang dengan agenda pembuktian Tergugat dan pada sidang-sidang berikutnya sampai perkara diputus, tidak hadir dan tidak menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya untuk hadir dalam

(7)

7

persidangan, meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa perkara a quo dapat dilanjutkan pemeriksaannya dan dapat diputus secara kontradiktor (op tegenspraak);

Menimbang, bahwa surat gugatan yang telah diajukan oleh Penggugat menurut penilaian Majelis Hakim telah sesuai dengan maksud rumusan Pasal 8 ayat 1,2 dan 3 Rv (Reglement op de Rechtsvordering.), dengan demikian secara formil gugatan Penggugat dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut;

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara a quo adalah gugatan Penggugat agar dijatuhkannya talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat;

Menimbang, bahwa dalam surat gugatannya Penggugat telah mendalilkan bahwa sejak awal pernikahan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis dan sejak bulan Desember 2012 antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak serumah lagi yang mana alasan dan penyebabnya sebagaimana yang telah diuraikan dibagian duduk perkaranya;

Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil gugatan Penggugat a quo, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya membenarkan sebagain dan membatah sebagianya yang lainya hal mana isi dan maksudnya sebagaimana yang telah diuraikan dibagian duduk perkaranya;

Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat a quo, Penggugat telah mengajukan replik secara lisan sebagaimana yang telah diuraikan dibagian duduk perkaranya;

Menimbang, bahwa terhadap replik Penggugat tersebut, Tergugat tidak mengajukan duplik.

Menimbang, bahwa oleh karena sebagaian dalil gugatan Penggugat dibantah kebenaranya oleh Tergugat, maka berdasarkan ketentuan pasal 283 Rbg, Jo. Pasal 1865 KHUPerdata, Penggugat dibebani wajib bukti;

Menimbang, bahwa didalam persidangan Penggugat telah mengajukan bukti-bukti berupa bukti-bukti surat (P) dan 2 (dua) orang saksi;

Menimbang, bahwa lebih lanjut Majelis Hakim akan mempertimbangkan satu persatu bukti-bukti yang telah diajukan Penggugat didalam persidangan tersebut;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat (P) berupa Foto copy Kutipan Akta Nikah yang diajukan oleh Penggugat menurut penilaian Majeles Hakim merupakan Akta autentik karena Akta tersebut dibuat oleh atau dihadapan Pejabat yang berwenang, hal mana telah sesuai dengan ketentuan yang dimaksud dalam pasal 285 R.Bg Jo. Pasal 1868 KUHPerdata, maka secara formil bukti surat (P) Penggugat

(8)

8

tersebut dapat diterima sebagai bukti yang sempurna dan materil pembuktiannya akan dipertimbangkan lebih lanjut;

Menimbang, bahwa bukti surat (P) Penggugat secara materil menunjukkan bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah menikah secara Islam pada 14 Mei 2012, maka bukti surat (P) Penggugat tersebut menurut penilaian Majelis Hakim cukup membuktikan bahwa antara Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam ikatan perkawinan yang sah, dan patut diduga belum pernah bercerai sampai sekarang, halmana sesuai dengan maksud pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, yang berbunyi “Perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan Akta Nikah yang dibuat oleh Pegawai Pencatat Nikah”;

Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi Penggugat (SAKSI I dan SAKSI II) adalah pihak keluarga dan tetangga Penggugat dan Tergugat dan kedua saksi tersebut telah disumpah secara agama Islam, dan telah memberikan keterangan secara terpisah (sebagaimana yang telah diuraikan dibagian duduk perkaranya), dimana kedua orang saksi tersebut telah memberikan keterangan berdasarkan pengetahuannya sendiri, keterangan kedua saksi tersebut saling bersesuaian satu dengan lainnya dan relevan dengan pokok perkara serta mendukung dan menguatkan dalil gugatan Penggugat, maka Majelis Hakim menilai materi keterangan 2 orang saksi Penggugat a quo telah memenuhi maksud rumusan pasal 308 ayat 1 RBg dan pasal 309 RBg, Jo.Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Jo. pasal 76 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, sehingga keterangan kedua orang saksi Penggugat a quo telah memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian sehingga dapat diterima;

Menimbang, bahwa Tergugat yang telah membantah sebagaian dalil gugatan Penggugat juga wajib membuktikan dalil-dalil bantahannya, namun didalam persidangan Tergugat tidak mampu membuktikan dalil-dalil bantahannya karena pada persidangan dengan agenda “pembuktian Tergugat” dan sampai pada persidangan perkara a quo diputus, Tergugat tidak hadir dalam persidangan dan tidak pula menyuruh wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir dalam persidangan, sehingga dalil-dalil bantahan Tergugat harus dinyatakan tidak terbukti dan ditolak;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P dan keterangan 2 (dua) orang saksi, apabila dihubungkan antara satu dengan yang lainnya, maka Majelis telah menemukan fakta-fakta sebagai berikut :

(9)

9

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah menikah pada tanggal 24 September 2005, dan belum pernah bercerai;

- Bahwa selama menikah Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak yang sekarang berada dibawah asuhan Penggugat;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis sejak 3 tahun yang lalu disebabkan Tergugat kurang memberikan nafkah lahir kepada Penggugat dan Tergugat sering keluar malam dan pulang pagi hari;

- Bahwa sekira kurang lebih 1 bulan yang lalu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak lagi tinggal serumah, dikarenakan Penggugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama karena sudah tidak tahan lagi dengan prilaku Tergugat;

- Bahwa pihak keluarga telah berusaha menasehati Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali, namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, maka Majelis hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah sampai pada kondisi pecah, hal ini dapat dilihat dari keadaan Penggugat dengan Tergugat yang sudah tidak tinggal satu rumah sekira 1 bulan yang lalu, dimana Penggugat yang telah pergi meninggalkan tempat kediaman bersama karena tidak tahan lagi dengan prilaku Tergugat;

Menimbang, bahwa fakta-fakta di atas merupakan suatu petunjuk bahwa dalam hati Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi benih saling kasih sayang, sebab seandainya masih ada kasih sayang dalam hati Pengugat dan Tergugat, mana mungkin Penggugat dan Tergugat tidak tinggal satu rumah dalam kurun waktu yang sedemikian lamanya, dan tidak ada keinginan Penggugat untuk bersatu lagi merupakan petunjuk bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sudah sulit untuk dirukunkan lagi;

Menimbang, bahwa selama proses persidangan terbukti Penggugat tidak pernah menunjukkan sikap/itikad untuk rukun kembali, bahkan telah memperlihatkan dugaan kuat adanya ketidakrukunan dalam rumah tangga dan rapuhnya ikatan perkawinan yang bersangkutan, sudah membuktikan bahwa antara suami isteri tersebut sudah tidak ada lagi ikatan lahir batin;

Menimbang, bahwa dalam perceraian tidak perlu dilihat dari siapa yang menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaran, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak hal mana telah sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 534 K/Pdt/1996 Tanggal 18 Juni 1996, karena apabila hati kedua belah

(10)

10

pihak atau salah satu pihak sudah terluka dan retak serta hubungan keduanya tidak lagi mencerminkan hubungan yang baik layaknya suami isteri pada umumnya, maka pertanda perkawinan itu sudah sulit untuk disatukan lagi;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali membina rumah tangganya yang ditandai dengan Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah dalam waktu yang relatif lama, maka jika perkawinan mereka diteruskan tidak akan tercapai tujuan perkawinan sebagaimana maksud firman Allah Swt. dalam surat al-Rum ayat 21 dan maksud pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, bahkan akan mendatangkan kemudharatan yang lebih besar bagi kedua belah pihak, sesuai dengan sebuah kaidah ushuliyah yang berbunyi:

Menolak mafsadat (keburukan) lebih didahulukan daripada menarik

kemaslahatan (kebaikan)”

Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakan pendapat ahli fikih dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin halaman 223 yang berbunyi:

“Apabila kebencian seorang isteri sudah memuncak terhadap suaminya, maka Hakim boleh menceraikannya dengan talak satu ”.

berdasarkan pendapat ahli fikih tersebut di atas, Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih menjadi pertimbangan hukum dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, alasan gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telah memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan sejalan pula dengan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat dapat dikabulkan;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk menyampaikan Salinan Putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi

(11)

11

tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan;

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989, maka semua biaya yang timbul akibat dari gugatan ini dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat terhadap Penggugat ;

3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk mengirimkan Salinan Putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.

421.000,- (Empat ratus dua puluh satu ribu rupiah).

Demikian putusan ini dijatuhkan berdasarkan Permusyawaratn Majelis pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2013 M. bertepatan dengan tanggal 22 Rabi’ul Akhir 1434 H., oleh kami Dra. YUSNIMAR, M.H sebagai Hakim Ketua Majelis, MARDHA ARETA, S.H dan MASSAHUDIN, S.HI masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota dan Drs. Erman, sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat diluar hadirnya Tergugat; Ketua Majelis, Ttd Ttd Dra. YUSNIMAR, M.H Hakim Anggota, Ttd Ttd MARDHA ARETA, S.H Hakim Anggota, Ttd Ttd MASSAHUDIN, SHI

(12)

12

Panitera Pengganti,

Ttd

Ttd Drs. ERMAN Perincian Biaya Perkara :

1 Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2 Biaya Proses : Rp. 50.000,- 3 Biaya Panggilan : Rp. 330.000,- 4 Biaya Redaksi : Rp. 5.000,- 5 Materai : Rp. 6.000,- Jumlah Rp. 421.000;-

(Empat ratus dua puluh satu ribu rupiah)

Untuk salinan yang sama dengan

aslinya

Panitera Pengadilan Agama Dumai,

Drs. ZULKIFLI

MANUFRI, SH., MH.

(13)

13

Referensi

Dokumen terkait

tingkat kepercayaan 95%, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa pada

Seperti dijelaskan pada metode penelitian bahwa karakteristik sifat kulit tersamak hanya merupakan prediksi dengan menggunakan persamaan regresi yang telah diperoleh dari

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas asung kertawara-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi Karakteristik

Alasan peneliti menggunakan metode studi korelasi/ hubungan karena penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan hubungan dan pengaruh interaksi sosial

penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik.Untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dari pada

Nilai beban amonia yang tertinggi dihasilkan oleh pabrik K1 pada Bulan Desember 2013, sedangkan nilai beban amonia yang terendah adalah dihasilkan oleh pabrik K4 pada Bulan

Pelaporan efek samping obat adalah suatu proses kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan atau yang tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang

Dalam proses pembelajaran peserta didik pada umumnya hanya mengandalkan guru, buku paket (buku fisika) dan LKS sebagai sumber belajar. Dari hasil pengamatan peneliti