SALINAN
PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
95
TAHUN
2017TENTANG
PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a.Mengingat
bahwa
untuk
meningkatkan pencapaian prestasi atletnasional
di tingkat
internasional
diperlukan
pembinaan
dan
pelatihan
secara
sistematis, terencana, berkesinambungan, dan modern;bahwa
keberhasilan
kontingen Indonesia,
sebagaituan rumah
penyelenggara ASIAIV GAMES XVIIITahUn2Ol8
dan
AS/AN
PARA GAMESTahun
2Ol8
untuk
meraih
prestasi pada ASIA/V GAMESXVIIITahun
2018dan
ASIAN
PARA GAMESTahun 2018
merupakanmomentum kebangkitan
olahraganasional
di
tingkat
internasional;bahwa
pencapaian
pelatihan
atlet
nasional
belumdapat
memenuhi
harapan
pencapaian
prestasiolahraga nasional
di
tingkat
internasional;bahwa
berdasarkan pertimbangan
sebagaimanadimaksud
dalamhuruf
a,huruf
b, dan
huruf
c, perlu menetapkan Peraturan Presidententang
Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional;:1.
Pasal
4
ayat (1)
Undang-Undang
Dasar
NegaraRepublik Indonesia
Tahun
1945;2.
Undang-Undang Nomor 3Tahun
2005 tentang SistemKeolahragaan Nasional (Lembaran Negara
RepublikIndonesia
Tahun
2005
Nomor
89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a535);b.
c.
d.
PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA
-2-MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN
PRESIDEN
TENTANG PRESTASIOLAHMGA
NASIONAL.PENINGKATAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden
ini
yangdimaksud
dengan:1.
Peningkatan
Prestasi Olahraga Nasional
adalahkegiatan
untuk
menciptakan
atlet
berprestasi
dalamrangka
mencapaitarget medali
di
kejuaraan
maupun pekan olahragatingkat
internasional.2.
Atlet Berprestasi adalah olahragawan yangdipilih
induk
organisasi cabang olahraga
untuk
mengikuti
pelatihan nasional.3.
Olahragawan
adalah
pengolahraga
yang
mengikuti
pelatihan
secarateratur dan
kejuaraan
dengan penuh dedikasiuntuk
mencapai prestasi.4.
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Keolahragaan adalahrangkaian
pengetahuan
yang digali,
disusun,
dandikembangkan secara sistematis dengan menggunakan dan dilandasi metode
ilmiah
yang rasional dan sistemikyang
bersifat
kualitatif, kuantitatif,
dan
eksploratif
untuk
menjelaskanpembuktian
gejaladan/atau
gejalakemasyarakatan
di
bidang keolahragaan dan cara atau metode serta prosesatau
produk
yangdihasilkan
dari
penerapan
dan
pemanfaatan
berbagai
disiplin
ilmu
pengetahuan yang menghasilkan
nilai
bagi pemenuhankebutuhan,
kelangsungan, peningkatan
mutu
danprestasi olahraga.
5. 6. 7. 8. 9. 10. PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA
-3-Prasarana
Olahraga
adalah tempat
atau
ruangtermasuk lingkungan
yangdigunakan
untuk
kegiatanolahraga
dan/atau
penyelenggaraan keolahragaan.Sarana
Olahragaadalah peralatan
dan
perlengkapanyang digunakan
untuk
kegiatan olahraga.Induk
Organisasi Cabang Olahragaadalah
organisasiolahraga
yang
membina,
mengembangkan,
danmengoordinasikan
satu
cabang/jenis olahraga
ataugabungan
organisasi cabangolahraga
dari
satu jenis
olahraga
yang
merupakan anggota federasi
cabangolahraga internasional yang bersangkutan.
Komite
Olahraga Nasional Indonesiayang
selanjutnyadisingkat KONI adalah
organisasi olahraga
yangdibentuk
berdasarkan musyawarah
Induk
Organisasi Cabang Olahraga.Komite
Paralimpik Nasional Indonesia
(NationalParalgmpic Committee
of
Indonesia)yang
selanjutnyadisingkat
NPCadalah
induk
organisasi olahraga
bagi penyandangdisabilitas di
Indonesia.Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
urusan
pemerintahandi
bidang keolahragaan.Pasal 2
Ruang
lingkup
Peningkatan
Prestasi Olahraga
Nasionalmeliputi:
a.
pengembangan bakat calonAtlet
Berprestasi;b.
seleksi
calonAtlet
Berprestasidan
calon pelatih Atlet
Berprestasi;
c.
pelatihan
performa tinggiAtlet
Berprestasi;d.
pembinaankehidupan
sosialAtlet
Berprestasi; e. pembiayaanPRES I DEN REPUBLIK INDONESIA
+-pembiayaan; dan
pengawasan dan pelaporan.
Pasal 3
Perumusan
dan
penetapan
kebijakan dalam
PeningkatanPrestasi Olahraga Nasional
dilakukan
oleh Menteri
setelahberkoordinasi
dengan
Menteri
Koordinator
BidangPembangunan Manusia dan Kebudayaan.
BAB II
PENGEMBANGAN BAKAT CALON ATLET BERPRESTASI
Pasal 4
Untuk
memenuhi
kebutuhan calon
Atlet
Berprestasidilakukan
pengembangan bakat calon Atlet Berprestasi.Pengembangan
bakat calon Atlet
Berprestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditujukan
kepadaOlahragawan
potensial
yang
memiliki
prospekmencapai
prestasi
puncak melalui
pembinaanberjenjanB,
yang didasarkan pada
prinsip
pembinaanOlahragawan
jangka
panjang.Pasal 5
( 1
)
Pengembangan
bakat calon Atlet
Berprestasidilakukan
olehInduk
Organisasi Cabang Olahraga danNPC.
(21
KONI
membantu
Menteri
dalam
melakukan pengawasandan
pendampingan
dalam
pelaksanaanpengembangan
bakat
calon
Atlet
Berprestasi
yangdilakukan
olehInduk
Organisasi Cabang Olahraga. e.f.
(1)
(21
(3)
PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA
-5-Pengembangan
bakat calon Atlet
Berprestasisebagaimana
dimaksud
pada
ayat (1)
dilakukan
melalui:
a
.
satuan
pendidikanjalur
formal;b.
sekolahkhusus
olahragawan;c.
klub
olahraga; dand.
kompetisi olahraga. Pasal 6Pengembangan
bakat
calon
Atlet
Berprestasi
dilakukan
dengan
penerapan
Ilmu
Pengetahuan
dan
Teknologi Keolahragaan.Pasal 7
Pengembangan
bakat calon Atlet
Berprestasi sebagaimanadimaksud dalam
Pasal4,
Pasal
5,
dan Pasal 6harus
memenuhikriteria
dan standar.Ketentuan
lebih lanjut
mengenaikriteria dan
standar sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)
diatur
denganPeraturan Menteri.
Pasal 8
(1)
Seleksi calon
Atlet
Berprestasi dan calon pelatihAtlet
Berprestasidilakukan
oleh
Induk
Organisasi
CabangOlahraga dan NPC.
(1)
(21
BAB
III
SELEKSI CALON ATLET BERPRESTASI DAN CALON PELATIH ATLET BERPRESTASI
(2) (3) (4) (s) PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA
-6-Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan
secara
terbuka,
objektif,
jujur, adil, dan
tidak
diskriminatif.
Dalam
pelaksanaan
seleksi
oleh
Induk
OrganisasiCabang
Olahraga
dan
NPC
sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Menteri
melakukan
pengawasan.Dalam melakukan
pengawasan pelaksanaan
seleksioleh
Induk
Organisasi
Cabang Olahraga sebagaimanadimaksud
pada ayat (3), Menteridibantu
oleh KONI.Calon
Atlet
Berprestasi
dan
calon
pelatih
Atlet
Berprestasi sebagaimanadimaksud
padaayat
(1) yangtelah
lulus
seleksi, ditetapkan sebagaiAtlet
Berprestasidan
pelatih
Atlet
Berprestasi
oleh
Induk
OrganisasiCabang Olahraga dan NPC.
Pasal 9
Untuk
dapat mengikuti
seleksi calonAtlet
Berprestasipaling
sedikit memenuhikriteria:
a.
sehat secarajasmani maupun
rohani;b.
memiliki
prestasi
pada
pertandingan
olahragatingkat
nasionaldan/atau
internasional;c.
memiliki
komitmen dan motivasi yang tinggi; dand.
memilikijiwa
nasionalisme dan patriotisme.Untuk
dapat
mengikuti seleksi
calon pelatih
Atlet
Berprestasi paling sedikit memenuhikriteria:
a.
sehat secarajasmani maupun
rohani;b.
memiliki
kompetensi,
sertifikat, dan
pengalamansebagai
pelatih pada
tingkat
nasional dan/atau
internasional;
danc.
memiliki
komitmen dan motivasi yang tinggiuntuk
melatih
Atlet
Berprestasi. (1)(2)
R E P u J.T,t
t,',?otf;
*
r'
o-7
-Pasal 10Ketentuan
mengenaitata
cara seleksidan
penetapan calonAtlet
Berprestasi serta calonpelatih Atlet
Berprestasidiatur
dengan Peraturan
Induk
Organisasi Cabang Olahraga atauPeraturan NPC.
Pasal 1 1
Atlet
Berprestasi
dan pelatih
Atlet
Berprestasi
dapatdiberhentikan apabila
yang
bersangkutan
tidak
tagimemenuhi persyaratan
sebagaiAtlet
Berprestasi
danpelatih
Atlet
Berprestasi.Pemberhentian sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)diusulkan dan
ditetapkan
oleh Induk
Organisasi Cabang Olahraga dan NPC.BAB IV
PELATIHAN PERFORMA TINGGI ATLET BERPRESTASI (1)
(2)
(1)
Pasal 12
Pelatihan performa
tinggi Atlet
Berprestasi dilakukan
Induk
Organisasi Cabang
Olahragadan
NPC denganmenerapkan metodologi dan sistem
pelatihan
performatinggi
dengan
prinsip paling sedikit
adaptasi
danindividualisasi, peningkatan
beban latihan,
dan spesifikasi.Pelatihan performa
tinggi Atlet
Berprestasisebagairnana
dirnaksud pada ayat (1)
untuk
menghasilkan
Atlet
Berprestasi sesuai target prestasi.(21
(1)
PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA
8-Pasal 13
Penerapan
pelatihan performa
tinggi oleh
Induk
Organisasi Cabang Olahraga
dan
NPC
dilakukan
dengan memperhatikan:
a.
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Keolahragaan;b.
penyiapan
Iisik Atlet
Berprestasiyang dilakukan
melalui
program
kekuatan
dan
pengkondisian(conditioning); dan
c.
perencanaan pencapaian prestasi, periodisasi, danlatihan
tahunan
yang
memadukan
elemenkepelatihan, berdasarkan
kondisi objektif,
proses,dan fase
latihan dari
setiapAtlet
Berprestasi.Penerapan
Ilmu
Pengetahuan
dan
TeknologiKeolahragaan
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)huruf
a
diberikan
oleh
Induk
Organisasi
CabangOlahraga
dan
NPCmelalui pendidikan dan
pelatihankepada Atlet Berprestasi dan pelatih
Atlet
Berprestasi.Pelaksanaan
penerapan
Ilmu
Pengetahuan
danTeknologi
Keolahragaan sebagaimanadimaksud
padaayat
(2) dilakukan bekerja sama
dengan
perguruantinggi dan
lembagailmu
pengetahuan
dan
teknologi keolahragaanbaik di
dalammaupun di
luar
negeri.Pasal 14
Dalam
melaksanakan
pelatihan performa
tinggi,
Induk
Organisasi Cabang Olahraga dan NPC:
a.
menJrusun rencana pelatihan performa tinggi;b.
men5rusun rencana anggaran pelatihan performa tinggi;c.
menetapkantim
pendukung;(2)
(3)
d. e.
PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA
-9
-melaksanakan
latih
tandingAtlet
Berprestasi; danmenetapkan penggunaan Prasarana
dan
SaranaOlahraga sesuai target capaian prestasi.
Pasal 15
Dalam
pelaksanaan
pelatihan performa
tinggi
olehInduk
Organisasi
Cabang Olahragadan
NPC, Menterimelakukan
pengawasan.Dalam melakukan
pengawasan pelaksanaan pelatihanperforma
tinggi
oleh
Induk
Organisasi
Cabang Olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteridibantu
oleh KONI.Pasal 16
Dalam pelaksanaan pelatihan performa
tinggi,
Menteri:a.
memberikan penghasilan
dan fasilitas bagi
paraAtlet
Berprestasi
selama mengikuti
pelatihan performa tinggi;b.
menyediakan anggaran;c.
menyalurkan
anggaran kepadaAtlet
Berprestasi,pelatih
Atlet
Berprestasi,
tim
pendukung,
dansistem administrasi
dan
manajemen
organisasiolahraga; dan
d.
melakukan bimbingan
teknis
administrasi
keuangan
kepada
Induk
Organisasi
Cabang Olahraga dan NPC.Penyaluran anggaran
sebagaiamanadimaksud
padaayat (1)
huruf
c,dilakukan
dengan memperhatikan:a.
cabang olahraga unggulan
yang
digemari masyarakat; danb.
cabangolahraga
unggulan
sesuai
target
capaian prestasi. (1) (2) (1) (21 Pasal 17R E P u J.Tnt t,',?Sf; ,.. = r, o
-10-Pasal 17Ketentuan lebih
lanjut
mengenaipelatihan performa
tinggisebagaimana
dimaksud
dalam Pasal 12 dan Pasal 13diatur
dengan Peraturan
Induk
Organisasi Cabang Olahraga atau Peraturan NPC setelah mendapatpersetujuan
Menteri.BAB V
PEMBINAAN KEHIDUPAN SOSIAL ATLET BERPRESTASI
(1)
Pasal 18
Pembinaan
kehidupan
sosialAtlet
Berprestasi
dan
pelatihAtlet
Berprestasimeliputi:
a.
pemberian penghasilan danfasilitas;
dan/atau
b.
pemberian penghargaan olahraga.Pasal 19
Pemberian penghasilan
dan
fasilitas
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal 18
huruf
a
diberikan
kepadaAtlet
Berprestasi
dan pelatih
Atlet
Berprestasi selamamengikuti
kegiatan Peningkatan Prestasi
Olahraga Nasional.Ketentuan
lebih lanjut
mengenai
pemberianpenghasilan
dan fasilitas
sebagaimanadimaksud
padaayat (1)
diatur
dengan Peraturan Menteri.(21
(1) (21 PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA
-
11-Pasal 20Pemberian
penghargaan
olahraga
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 18
huruf
b
diberikan
kepadaAtlet
Berprestasi dan pelatihAtlet
Berprestasi.Pemberian
penghargaan
olahraga
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(1)dilaksanakan
sesuai
denganketentuan
peraturan perundang-undangan.BAB VI PEMBIAYAAN
Pasal 2 1
Segala pembiayaan
yang
diperlukan
untuk
persiapandan
kegiatan Peningkatan Prestasi Olahraga Nasionaldibebankan pada:
a.
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Negara
c.q.bagian
Anggaran
Kementerian
Pemuda
dan Olahraga dan kementerian/lembagaterkait;
b.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; danc.
sumber
lain
yang
sahdan tidak
mengikat
sesuaidengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
Induk
Organisasi
Cabang Olahraga
dan
NPCmengajukan
kebutuhan pembiayaan
dalam
rangkakegiatan
Peningkatan
Prestasi Olahraga
Nasionalditujukan
kepada Menteri.Menteri
menyalurkan
pembiayaan
PeningkatanPrestasi
Olahraga Nasional kepadaInduk
Organisasi Cabang Olahraga dan NPC.(1)
(2)
(3)
(1) (21 PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA
-t2-Pasal22
Selain pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21,
Induk
Organisasi Cabang Olahraga dapat menerima dana sponsor atau danadari pihak
lain.Penggunaan
dana
sponsoratau dana dari pihak
lain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat digunakan
untuk
meningkatkan pembinaan
Induk
OrganisasiCabang
Olahraga,Atlet
Berprestasi
dan/atau
pelatihAtlet
Berprestasi.BAB VII
PENGAWASAN DAN PELAPORAN
Pasal 23
Pengawasan
Peningkatan Prestasi Olahraga
Nasionaldilakukan
oleh Menteri.Pengawasan
terhadap
penggunaandana
PeningkatanPrestasi Olahraga Nasional
dilakukan
oleh
AparatPengawas
Intern
Pemerintah,
Badan
PengawasanKeuangan
dan
Pembangunan,dan Badan
Pemeriksa Keuangan.Pasal 24
Induk
Organisasi
Cabang Olahraga
dan
NPCmelaporkan
pelaksanaan
dan
penggunaan
danaPeningkatan
Prestasi
Olahraga Nasional
kepadaMenteri.
Menteri
melaporkan pelaksanaan
dan
penggunaandana
Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional kepada Presiden. (1) {21 (1) (21 Pasal 25(1) (2) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
-13-Pasal 25Pelaporan pelaksanaan Peningkatan Prestasi Olahraga
Nasional
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
24dilakukan
setiap6
(enam)bulan atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan.Pelaporan penggunaan
dana
Peningkatan
PrestasiOlahraga Nasional sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal24
dilakukan
setiapakhir tahun
anggaran.BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 26
Dengan
berlakunya Peraturan
Presiden
ini
ProgramIndonesia
Emas dilikuidasi dan
Dewan
NasionalProgram Indonesia
Emas
dan
Satuan
PelaksanaanProgram
Indonesia
Emas
wajib
menyelesaikanpertanggungjawaban kepada Menteri.
Seluruh
hak
dan
kewajiban
dalam
pelaksanaanProgram Indonesia Emas
beralih
menjadi
hak
dankewaj iban Menteri.
Kegiatan
pengembanganbakat
caion
atlet
andalannasional,
seleksi
calon
dan
penetapan
atlet
andalannasional, seieksi calon
dan
penetapan
pelatih
atlet
andalan nasional, penerapan pelatihan performa tinggi,pembinaan
pola hidup atlet andalan nasional
dalamProgram Indonesia
Emas
dialihkan
kepada Induk
Organisasi Cabang Olahraga. (1)
(2)
(3)
m
PRESIOEN
REPUBLIK IN DON ESIA
-14-BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal2T
Pada saat Peraturan Presiden
ini
mulai
berlaku:a. semua
peraturan
perundang-undangan
yangmerupakan
peraturan
pelaksanaan
dari
PeraturanPresiden Nomor
22
Tahun
2010
tentang
ProgramIndonesia Emas
sebagaimana
telah diubah
denganPeraturan
Presiden
Nomor
15 Tahun
2016
tentang PerubahanAtas Peraturan
PresidenNomor
22
Talrlun2010
tentang
ProgramIndonesia Emas
tetap
berlakusepanjang
tidak
bertentangan
dan
belum
diubah
berdasarkan Peraturan Presidenini;
danb.
Peraturan
Presiden
Nomor
22
Tahun
2010
tentangProgram Indonesia
Emas
sebagaimanatelah
diubah
dengan Peraturan
Presiden
Nomor
15
Tahun
2016tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 22Tahun
2010 tentang Program Indonesia Emas,dicabut
dandinyatakan tidak
berlaku.Pasal 28
Peraturan
Presiden
ini
mulai
berlaku pada
tanggalditetapkan.
R,
",
J.T,i s,',?ou5*,
=, o-15-Agar
setiap orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan Presiden
ini
denganpenempatannya
dalam
Lembaran
Negara
Republik Indonesia.Ditetapkan
diJakarta
pada tanggal 19 Oktober
2Ol7
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di
Jakarta
pada tanggal 2O Oktober
2Ol7
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDQNESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OL7 NOMOR 221
Salinan
sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Asisten