• Tidak ada hasil yang ditemukan

48 juta ton naik 17,7%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "48 juta ton naik 17,7%"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PERSAINGAN INDUSTRI

KEBUTUHAN KONSUMEN

KEPUASAN PELANGGAN

PT. INDOCEMENT TUNGGAL

PRAKARSA, Tbk.

UNIT RAW MILL P 1-2

ORDINARY PORTLAND

CEMENT

TEPUNG BAKU SEMEN

(RAW MEAL)

KUALITAS RAW MEAL

PENYIMPANGAN

MODULUS LSF

PERENCANAAN

PERBAIKAN

PENINGKATAN KUALITAS

PENDEKATAN

METODE

KAIZEN

48 juta

ton

naik

17,7%

(4)
(5)

Mengidentifikasi

proses yang

menyebabkan

terjadinya penyimpangan

(fluktuasi).

Mengidentifikasi parameter modulus

kimia pembentuk tepung baku semen

(raw meal) menyimpang paling besar

Menganalisa

faktor penyebab

terjadinya

penyimpangan (fluktuasi)

Membuat

rencana perbaikan

melalui

pendekatan metode Kaizen.

(6)
(7)
(8)
(9)

Drying

Limestone

Sandy Clay

Iron Sand

Silica Sand

Crushing

Drying

WEIGHT

FEEDER

RAW

GRINDING

MILL

AIR

SEPARATOR

BLENDING

SILO

(

RAW MEAL

)

Electrostatic

Precipitator

SUSPENSION PRE-HEATER

HOT GAS

DUST

Material Tidak Sesuai

(Material Kasar)

Storage

Impact Dryer

Impact Chrusher

Rotary Dryer

R

a

w

M

a

te

r

ia

l

H

o

p

p

e

r

Fine

(10)

AIR BLENDING SILO

KILN FEED BIN

SUSPENSION PRE-HEATER

ROTARY KILN

CLINKER COOLER

CLINKER SILO

(CLINKER)

COAL BIN

HOT GAS

(

Primary Air Fun

)

HOT GAS

(

Secondary Air Fun

)

(11)

CLINKER SILO

(CLINKER)

CLINKER BIN

GYPSUM STOCK PILE

GYPSUM BIN

HIDROLIC ROLLER

CRUSHER

BALL MILL MACHINE

AIR SEPARATOR

CEMENT

SILO

ELECTROSTATIC

PRECIPITATOR

dust

Produk

Sesuai

Produk Tidak Sesuai

Proportioning Finish Mill

WEIGHT FEEDER

(12)

CaO, SiO

2

, Al

2

O

3

dan Fe

2

O

3

Kuat Tekan Semen dan Menurunkan

Suhu Pada Pembentukan Terak

PENENTU KUALITAS

Lime Saturation Factor

Silica Modulus

Iron Modulus

Data PCMD Deviasi

Modulus Kimia

Semen OPC Sept 2012

(13)

Local System Plant

2 Weight Feeder

Alat yang digunakan untuk menimbang

material dengan komposisi campuran batu

kapur (80%), tanah liat (16%), pasir silika (3%)

dan pasir besi (1%)

Pembacaan yang dilakukan terhadap komposisi penyusun

tidak akurat

Sensor pada alat kotor, sehingga tidak

dapat membaca proporsi dengan baik

Terjadi penumpukan material dalam penampungan (hopper) Belum dapat melakukan proses homogenisasi pada blending silo Tidak terpenuhinya target prroduksi 27 3 Belt Conveyor

alat yang digunakan sebagai transportasi

aliran material

tidak dapat mengangkut material

Material belt conveyor terbuat dari

karet sehingga mempunyai umur terbatas karena lapuk

akibat faktor lingkungan Terjadi penumpukan material dalam penampungan (hopper) Terputusnya aliran proses dari dan menuju

tempat penampungan Terhambatnya proses produksi 2

4 Raw Grinding Mill

mesin untuk menghaluskan material

bahan baku

mesin motor macet dan terhenti sehingga

tidak dapat beroperasi

kerusakan pada poros grinding roller proses grinding mill terhenti terganggunya proses penggilingan material Produksi raw meal terhambat 18 5 Suspension Preheater Menghasilkan udara panas guna membantu

proses pembakaran

Tidak dapat mengalirkan gas panas dari rotary kiln menuju

pre-heater Terjadi kehilangan keseimbangan motor fan Pembakaran lokal yang terjadi pada rotary kiln menjadi tidak sempurna Timbulnya over burn raw

mix menyebabkan clinker menjadi keras Menambah biaya pemeliharaan 3 6 Bucked Elevator

Membawa material yang dibawa oleh air slide untuk dimasukkan ke dalam blending silo

Tidak dapat mentransfer feed/umpan raw mix

menuju preheater

Belt draft switch bearing rusak

Elevator terhenti/macet

Silo akan terus terisi penuh menyebabkan penumpukan material Produksi semen akan terhambat menyebabkan kapasitas produksi menurun 6 7 Air Slide

Sebagai alat transportasi yang membawa material dari cyclone menuju ke

bucket elevator

Tidak dapat membawa material yang telah halus dari

cyclone menuju ke bucket elevator

Saluran pembuka tersumbat oleh material tidak lancar

Material akan menumpuk di cyclone Mempengaruhi proses selanjutnya yaitu pembuatan material menjadi clinker terganggu Target produksi clinker yang diharapkan tidak dapat dipenuhi 2 Kesalahan Mode Dampak Jumlah No

Proses unloading material terhenti Merupakan peralatan

berupa mesin penggaruk dalam stockpile untuk memindahkan material

menuju tempat penampungannya. Reclaimer

Komponen Fungsi Kesalahan Fungsi

15 1 Proses penggeringan belum dapat dilakukan karena tidak adanya material yang diangkut. Tidak terpenuhinya target prroduksi Penumpukan Material dalam Gudang Penyimpanan Kabel fleksibel penggerak reclaimer mengalami gangguan short circuit (penggulungan tidak sempurna)

POTENSI

KEGAGALAN

PROSES

(14)

Data Sampling

Harian

Persentase

Modulus

Jan-Sep

2011

No

Parameter

Jumlah

1

Lime Saturation Factor

(92-102)%

26

2

Silica Modulus

(2.6-2.8)%

7

(15)

Weight Feeder

(16)

Rata-rata Kandungan

(17)

Data

Persentase

Modulus

rata-rata

dalam

setiap hari

(18)

PETA KENDALI RATA-RATA PERSENTASE MODULUS

MENUNJUKAN TERJADINYA PENYIMPANGAN FLUKTUATIF.

PENYIMPANGAN JUGA DAPAT DILIHAT DARI NILAI DEVIASI

MASING-MASING PENGAMATAN BERDASARKAN DEVIASI MAKS

PERUSAHAAN

PRODUK RAW

MEAL TIDAK

SESUAI

STANDAR

KUALITAS

PERUSAHAAN

(19)

KEGAGALAN PROSES

Smoothing

Set Point

WF

dengan

Aktual

27

,

80

100

29

,

122

16

,

98

100

n

-ke

total

n

-ke

LS

Batu

kapur

80%,

tanah

liat+pasir

silika 16%,

pasir besi

4%

(20)

KAIZEN

Standarisasi

Cost Down

5S

Target

Perbaikan

Standarisasi

Cheksheet

Work Instruction

Cost Down

Improvement

5S

(21)

Tempat

Tanggal

No.

Pihak yang terlibat diskusi

Fungsi dan Jabatan

Masa kerja (tahun)

1

Heri Sutanto

Kabag. Produksi

23

2

Arfan

Staff pengendalian produksi

8

3

Jarwoto

Operator

bagian produksi

raw meal

13

4

Hardiman

Petugas

Maintenance

(

Helper

)

9

5

Erwin Irianto Siahaan

Mahasiswa yang melakukan penelitian

Laporan Hasil Wawancara Untuk Proses Produksi Kloset

PT. Indocement Tunggal Prakarsa (Unit Produksi

Raw Mill

P.1-2)

4 Oktober 2011

Penyimpangan Modulus LSF

Manusia

Mesin

Metode

(22)
(23)
(24)

MANUSIA

SETTING POINT

KESALAHAN

MESIN WEIGHT

(25)

MESIN

MESIN WEIGHT FEEDER

MESIN

RAW GRINDING

MILL

MESIN WEIGHT FEEDER

Sensor Reader

tidak akurat

(penimbangan

proporsi)

PENGECEKAN BERKALA TIAP 2 JAM

(26)

MESIN RAW GRINDING MILL

1. Kerusakan

Roller-Pressing System

-Roller

macet

-level

material

berada 1-2 cm di

atas media

penggiling

2. Tersumbatnya

saluran masuk

material.

1. Pemeriksaan

Berkala

2. Preventive

Maintenance

3. Merencanakan

pelaksanaan

pemeliharaan

berkala

(27)

MESIN RAW GRINDING MILL

Persentase Variabel Kesalahan sistem

28

a

Salah pengoperasian

16

b

Air berlebih masuk dalam Silo

14

c

Keramik blending silo tertutup debu

12

d

Kesalahan penyetelan

11

e

Waktu penggantian element tidak tepat

11

f

Kurang oli dan pelumas pada

Gear Engine

8

g

Level oli jarang diperiksa

7

h

Air pendingin jarang diperiksa

7

i

Kesalahan dalam membersihkan element

5

j

tak teridentifikasi

persentase kerusakan mesin

raw grinding mill

selama

periode Januari s.d September 2011

Unit Raw Mill

(28)

METODE

PENUMPUKAN

MATERIAL

BAHAN BAKU

(

STORAGE

)

Gundukan Merata

Teknik Penggaruk Reclaimer Melintang

Material Halus (CaO rendah) menumpuk di tengah

Material Kasar (CaO tinggi) menumpuk di permukaan dan dasar gundukan

solusi

continous stockpiling

Gundukan Bertingkat

Teknik Penggaruk Reclaimer sejajar

Material Halus (CaO rendah) menumpuk di dasar permukaan

Material Kasar (CaO tinggi) menumpuk di atas permukaan

(29)

METODE Penumpukan Bahan Baku

continous stockpiling

chevron

(30)

Lingkungan

Material Tidak Lancar (Rotary

Driyer)

Material Longsor Saat Pindah

Gundukan

Adanya Debu dari Tanur Putar

Tanah Liat Penyeimbang

Kandungan Kapur Material

Campuran

Tanah Liat tersumbat =

Kandungan Kapur Material

(31)

Jumlah debu (dust) yang

masuk jalur penangkap

debu (dust trap) adalah

3-4 ton/jam. Jumlah

material tanah liat (

clay

)

yang digunakan dalam

proses

setting point

adalah 10 ton/jam. Hal

tersebut akan

menyebabkan setiap 13

ton/jam tanah liat yang

digunakan mengandung

debu sebanyak 3-4

ton/jam atau 30%-40%.

(32)

Akibatnya:

1. Pengendalian LSF

akan sulit dilakukan.

2. Terjadi material

longsor pada

penampungan

hopper

karena material debu

yang ukuran

partikelnya sangat

halus dan banyak.

3. Longsor yang terjadi

menyebabkan

terganggunya mesin

penimbang material

(

weight feeder

)

karena material

menimbun

load cell

(33)

Menetapkan Masalah Mutu

Penyimpangan Modulus LSF

Raw Meal

Manentukan Penyebab Masalah

(Manusia, Mesin, Metode,

Lingkungan)

Menetapkan Cara

Penyelesaian Masalah

Merencanakan

Melaksanakan

Memperbaiki

Memeriksa

Menilai Hasil

Menyusun Saran Tindak

Lanjut

Sesuai

Tidak Sesuai

Konsep

PDCA

Tahapan

Hanya Pada

Perencanaan

(34)

Seiri-Seiton-Seiso-Seikutse-Shitsuke

(35)

Perencanaan Perbaikan Sikap Kerja 5S

1. Seiri / Ringkas

2. Seiton / Rapih

3. Seiso / Resik

4. Seiketsu / Rawat

5. Shitsuke / Rajin

(36)

Perencanaan Perbaikan Sikap Kerja 5S

Menentukan Komitmen manajemen untuk melaksanakan 5S

Membentuk struktur komite/organisasi 5S

Membuat Rumusan Program implementasi 5S

Pengambilan foto dokumentasi sebelum implementasi 5S

Membuat Spanduk 5S

Melaksanakan sosialisasi semua pihak terkait

(37)

1. Proses penyebab kegagalan proses ada pada mesin

weight feeder

dengan tingkat permasalahan yang terjadi sebesar 37%.

2. Permasalahan yang menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian produk

tepung baku semen (

raw meal

) adalah pada parameter penyimpangan

modulus LSF dengan tingkat persentase permasalahan sebesar 70,3%

dari total keseluruhan permasalahan parameter kualitas.

3. Faktor penyebab dihasilkannya ketidaksesuaian produk tepung baku

semen terhadap parameter kualitas yang ditentukan ada empat faktor,

yaitu manusia, mesin, metode, dan lingkungan.

4. Perencanaan pada permasalahan faktor manusia adalah dibuatnya

lembar

pengawasan,

faktor

mesin

adalah

dengan

melakukan

pemeriksaan secara berkala, faktor metode adalah mengubah menjadi

menjadi metode

continous stock pilling,

faktor lingkungan dengan

membuat jalur hubung debu menuju penampungan batu kapur.

Perencanaan tersebut juga dilakukan dengan memberikan usulan

dilaksanakannya prinsip 5S yaitu

Seiri, Seito, Seiso, Seiketsu

, dan

(38)

no

Parameter

Standar Proses

LSF

SM

IM

Residu 90µm Problem

Action

1

LSF

95 minimal

2

σ LSF

6 max

3

SM

2.5 minimal

4

σ SM

0.1 max

5

IM

1.5 minimal

6

σ IM

0.1 max

Residu 90 µm

18 max

Erwin Irianto Siahaan

Supervisor

Kepala Produksi

Disahkan

Dibuat

Diperiksa

LEMBAR PERIKSA KERJA OPERATOR HARIAN

Nama

Shift

Semen Tipe

Tanggal

(39)

Shift

Semen Tipe

Tanggal

Rata-rata

batch

Hasil

Atas

Hasil

Bawah

0

1

2

3

s.d

23

Parameter Blending Silo Homogenisasi

Sampel

LSF

SM

IM

Silo

LSF per Silo

LEMBAR PENGAWASAN PROSES RAW MILL P 1-2

Referensi

Dokumen terkait

Setiap manusia itu berbeda-beda, sehingga setiap penderita depresi juga biasanya memerlukan jenis obat dan dosis yang berbeda.Untuk itu diperlukan kesabaran karena sebagian obat

Dengan metoda spread spektrum dan pemberian kode yang unik bagi setiap user, menjamin sinyal data tiba di penerima dan dapat dikorelasikan dengan benar untuk memperoleh sinyal

Profesi guru sangat penting bagi bangsa karena guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur

Konsentrasi Fe tertinggi (dalam bentuk total Fe) yang diperoleh dari tiga stasiun pengamatan terdapat pada stasiun I periode 6 yaitu 0,902 mg/l, sedangkan terendah terdapat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan insang ikan mujair (Oreochromis mossambicus) yang dipaparkan di sungai Aloo Sidoarjo secara in situ

Namun pemilihan teknik aplikasi shading berpengaruh terhadap hasil tata rias karena shading adalah salah satu kosmetik yang digunakan untuk mengkoreksi bentuk

Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan pelaksanaan kurikulum berkarakter dalam upaya pembentukan akhlak siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sukoharjo dan mendiskripsikan

Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2010, Okta, Hesti, Sekar, Irma, Dani, Iman, Deby, Rosyid, Banar dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu