• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN

Ismaneli Manas¹, Lira Hayu Afdetis Mana²,Trisna Helda²

¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Ismaneli.m01@gmail.com ABSTRACT

This research problem about the skill writing short stories students this still low, because less understanding students short story learning and difficult to convey ideas. Students are less critical reading and lack interest in writing short stories. The strategies used teachers have not varied. The purposethis research are: (1) describe short story writing skills before using lightening the learning strategy class X students SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan. (2) describe the short story after using lightening the learning strategy class X student SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan. (3)describe the influence lightening the learning climate strategythe writing skill students grade X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan.This research type this quantitative research with experiment method and research design one group pretest-posttest design. The sample in this researchthe studentsclass X SMA Negeri 2 Koto X Tarusan totaling 31 people. In this research there are two variables that are independent variable and dependent variable. The data in this study is the scoreshort story writing skills before using lightening the learning climate strategy and after using the lightening learning climate strategy. Basedthe resultsdata analysis and discussion concluded the thingsfollows. (1) skill writing short story grade X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusans before using lightening the learning climate strategy enough qualification (C) with average (62,35). (2) the writing skillclass X studentsSMA Negeri 2 Koto XI Tarusan after using lightening the learning climate strategy more than enough qualification (LDC) with average (70,98). (3) there significant influence learning strategy lightening the learning climate the students' writing the class X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan with tcount (2.05)>ttable (1.67). In other words, H1 accepted and Ho rejected. Thus, lightening the learning climate learning strategy well used learning to write short stories.

Keywords: Effect,Strategi, Lightening The Learning Climate, Writing, Short Story

PENDAHULUAN

Ada beberapa permasalahan yang

menghambat keterampilan menulis

cerpen siswa Berdasarkan wawancara dilakukan dengan guru bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

diketahui bahwa terdapat beberapa

permasalahan dalam proses belajar

mengajar menulis cerpen. (1)

keterampilan menulis cerpen masih rendah. (2) kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen. (3) siswa sulit menyampaikan gagasan pikirannya. (4) Siswa kurang memahami

(2)

unsur-unsur yang ada dalam cerpen. (5) Siswa kurang kritis terhadap bacaan, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menulis. (6) Siswa kurang

memiliki kosa kata. (7) sulitnya

mengeluarkan ide dalam bentuk tulisan. (8) Strategi yang digunakan guru kurang

bervariasi.Untuk mengatasi masalah

pembelajaran menulis cerpen siswa, guru

perlu menguasai berbagai macam

strategi, salahsatu solusinya dengan

menggunakan strategi pembelajaran

lightening the learning climate ini mendorong siswa untuk bekerja sama, mengajarkan kepada teman lain, dan kemudian menuliskan berdasarkan tema yang disampaikan.

Berdasarkan fenomena tersebut, perlu dilakukan penelitian diSMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dengan judul

“Pengaruh strategi pembelajaran

lightening the learning climate terhadap menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan”. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mendeskripsikan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan sebelum menggunakan

strategi pembelajaran lightening the

learning climate. (2) Mendeskripsikan keterampilan menulis cerpen siswa kelas

X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

sesudah menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate. (3) Mendeskripsikan pengaruh keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMANegeri 2 Koto XI Tarusan

sebelum menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate dan sesudah menggunakan

strategi pembelajaran lightening the

learning climate.

Menurut Tarigan (1983:3) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain, sedangkan Semi (2003:11) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu proses kreatif. Sebagai suatu proses kreatif, menulis mengalami suatu proses yang secara sadar dilalui dan secara sadar pula dilihat hubungan satu dengan yang lain, sehingga berakhir pada tujuan yang jelas. Selain itu, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan efektif. Menurut Thahar (2008: 5)

menyatakan bahwa sesuai dengan

namanya, cerpen tentulah pendek.Jika

dibaca, biasanya jalannya peristiwa

didalam cerpen lebih padat. Sementara itu latar disinggung sambil lalu saja. Cerpen hanya ditemukan sebuah peristiwa yang

(3)

didukung oleh peristiwa-peristiwa kecil lainnya. Hal itu yang membuat cerpen banyak digemari pembaca karena tidak membutuhkan waktu yang lama untuk

membacanya. Menurut Ramadansyah

(2012: 131) cerpen merupakancerita rekaan yang mengungkapkan unsur-unsur karya sastra secara padat, ringkas, dan langsung menghadirkan konflik pada

tokohnya. Penulisyang baik

menghidangkan sebagian kehidupan

manusia yang menarik, menonjol tentang kemanusia, sehingga karya itu berkesan bagi pembaca. Cara penyampaiannya

ringkas, sederhana, dan mengiring

keingin tahuan pembaca berhadapan dengan penyelesaiannya.

Menurut Ramadansyah (2012: 131) ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut: (1) suatu jalinan peristiwa yang

mengisahkan satu sisi kehidupan

manusia. (2) cara berkisah yangpendek, ringkas, dan cenderung terpusat pada

satumasalah. (3)upaya menghadirkan

konflik tidak menuntut perubahan nasib pada sang tokoh/pelaku. (4) perwatakan yang disajikan dilukiskan secara singkat. (5) biasanya terpusat pada satu masalah

pokok dengan menghadirkan unsur

pertikaian sebagai klimaks cerita. (6) menghidangkan nilai-nilai yang berguna

bagi hidup dan kehidupan manusia.

Menurut Silberman, (2009:90),

menyataan ”Sebuah kelas dapat dengan cepat mencapai suatu iklim belajar yang informal, tidak mengancam, dengan

mengajak peserta didik untuk

mengunakan humor kreatif tentang

pelajaran secara langsung. Strategi ini merupakan strategi yang digunakan hanya mengerjakan itu, dan pada saat yang sama, membuat peserta didik berfikir.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiyono (2013:17) mengemukakan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan pada tanggal

tanggal 16 Februari sampai 23

Februari2017.Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan yang terdiri dari delapan kelas dengan jumlah siswa 252 orang. Dari populasi tersebut di ambil sampel satu

(4)

kelas, yaitu kelas X. Teknik pengumpulan

data pada penelitian ini adalah one group

pretest-postest.

Variabel dalam penelitian ini ada

dua, yaitu variabel terikat dalam

penelitian ini adalah keterampilan

menulis cerpen dan variabel bebas adalah strategi pembelajaran Negeri 2 Koto XI Tarusan. Datadalam penelitian ini adalah skor keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

sebelum menggunakan strategi the

learning climate dan sesudah

menggunakan strategi pembelajaran

lightening the learning climate.

Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Langkah kerjadalam pengumpulan data

adalah sebagai berikut. (1) guru

membagikan instrumen penelitian kepada siswa. (2) guru menjelaskan instrumen penelitian kepada siswa. (3) siswa ditugaskan menulis cerpen berdasarkan instruksi yang ada dalam instrumen penelitian. (4) guru mengumpulkan hasil karangan argumentasi siswa.

Data yang telah dikumpulkan

dianalisis dengan beberapa tahapan

berikut ini. (1) pemerikasaan hasil tes. (2) pengubahan skor menjadi nilai. (3) pengklasifikasian. (4) mengelompokkan.

(5) pembuatan histogram. (6) Melakukan uji hipotesis dengan tiga uji statistik, yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. (7) menyimpulkan hasil analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X dan

sesudah menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

sebelum menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate dan sesudah menggunakan

strategi pembelajaran lightening the

learning climate untuk ketiga indikator (tokoh,alur, dan latar) tergolong Cukup. (C) dengan nilai rata-rata 62,35 pada rentangan 56-65% berkualifikasi cukup. Keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMANegeri 2 Koto XI Tarusan

sebelum menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate sesudah menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate menggunakanuntuk ketiga

(5)

tergolong lebih dari cukup dengan nilai rata-rata sebesar 70,96 pada rentangan

66-75% berkualifikasi lebih dari cukup (LDC).

Pembahasan

a. Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan Sebelum Menggunakan Strategi

Pembelajaran Lightening The Learning Climate

Keterampilan menulis cerpen

sebelum menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate siswa di kelas XI SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dapat dilihat dari tabel analisis tes menulis cerpen berdasarkan

masing-masing indikator penilaian.

Penganalisisan data berdasarkan indikator

penilaian tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut. Setiap masing-masing indikator diberi nilai. Nilai tertinggi mendapat skor 9 dan nilai terendah mendapat skor 3. Berdasarkan tabel

1,yang telah dianalisis, dapat diketahui

nilai keterampilan menulis cerpen

sebelum menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dilihat

secara lengkap. Skor yang diperoleh dari hasil penganalisisan data, kemudian diubah dalam bentuk nilai. Perhitungan nilai keterampilan siswa dalam menulis

cerpen berpedoman pada rumus

persentase. Nilai tersebut ditafsirkan ke dalam tabel konversi skala 10. Nilai keterampilan menulis cerpen siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

No X F FX 1 33,33 2 66,66 2 44,44 6 266,64 3 55,55 7 388,85 4 66,66 7 466,62 5 77,77 5 388,85 6 88,88 4 355,52

(6)

Jumlah 31 1933,14

Rata-rata 62,35

Varian 268,89

Simpang Baku 16,39

Dari pengolahan data pada tabel distribusi frekuensi, maka M (mean) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

M= = = 62,35 Berdasarkan nilai M (mean) tersebut, dapat dilihat nilai-nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen sebelum menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate siswa kelas X SMA Negeri 2

Koto XI Tarusan. Nilai rata-rata (M) yang diperoleh adalah 62,35 berada pada tingkat penguasaan kualifikasi

Cukup (C). Selanjutnya nilai

keterampilan menulis cerpen

sebelum menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dapat dijabarkan

berdasarkan kualifikasi konversi

skala 10. Dapat dilihat pada table 2 berikut:

Tabel. 2 Klasifikasi Keterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

No Tingkat Penguasaan

Klasifikasi Frekuensi Persentase (100%)

1 96% - 100% Sempurna 0 0%

2 86% - 96% Baik sekali 4 12,90%

3 76% - 85% Baik 5 16,13%

4 66% - 75% Lebih dari cukup 7 22,28%

5 56% - 65% Cukup 0 0% 6 46% - 55% Hampir cukup 7 22,58% 7 36% - 45% Kurang 6 19,36% 8 26% - 35% Kurang sekali 2 6,45% 9 16% - 25% Buruk 0 0% 10 0% - 15% Buruk sekali 0 0% Jumlah 31 100%

Berdasarkan klasifikasidi atas, diperoleh gambaran hasil belajar

siswa sebelum menggunakan trategi

(7)

climate untuk seluruh indikator.

Siswa yang memperoleh

berkualifikasi baik sekali sebanyak 4 orang dengan persentase 12,90%, siswa yang memperoleh nilai dengan

berkualifikasi baik sebanyak 5

orangdengan persentase 16,13%,

siswa yang memperoleh nilai lebih

dari cukup 7 orang dengan

persentase 22,58%, siswa yang memperoleh nilai hampir cukup 7 orang dengan persentase 22,58%, siswa yang memperoleh nilai kurang 6 orang dengan persentase 19,36%, siswa yang memperoleh nilai kurang sekali 2 orang dengan persentase 6,45%.

Gambar 1: Histogram Keterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening The Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

Berdasarkan konversi skala 10

yang dijabarkan dalam bentuk

histogram tersebut dapat

diketahuibahwa keterampila menulis

cerpen sebelum menggunakan

strategi pembelajaran lightening the

learning climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan meliputi 6

kategori yaitu, berada pada skala 89-75% (BS) 4 orang siswa, pada skala76-85% (B) 5 orang siswa, pada skala 66-75% (LDC) 7 orang siswa, pada skala 45-55% (HC)7 orang siswa, pada skala 36-45% (K) 6 orang siswa, pada skala 26-35% (KS) 2 orang siswa. 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 Ju m lah Si swa Kualifikasi

(8)

b. Keterampilan Menulis Cerpen Siswa KelasX SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan Sesudah Menggunakan Strategi

Pembelajaran Lightening The Learning Climate

Keterampilan menulis cerpen

sesudahmenggunakanmodel

pembelajaran trategi pembelajaran lightening the learning climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI

Tarusandapat dilihat dari tabel

analisis tesmenulis cerpen

berdasarkan masing-masing indikator

penilaian. Penganalisisan data

berdasarkan indikator penilaian

tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut: Setiapmasing-masing

indikator diberi nilai. Nilai tertinggi

mendapat skor 9 dan nilai terendah mendapat skor 5.Berdasarkan tabel

18,yang telah dianalisis, dapat

diketahui nilai keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan model pembelajaran trategi pembelajaran lightening the learning climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan. Skor yang diperoleh dari hasil penganalisisan data, kemudian

diubah dalam bentuk nilai.

Perhitungan nilai keterampilan siswa dalam menulis cerpen berpedoman pada rumus persentase.Nilai tersebut ditafsirkan ke dalam tabel konversi skala 10. Nilai keterampilan menulis cerpen siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. 3 Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Cerpen Sesudah

Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

No X F FX 1 44,44 4 177,76 2 55,55 6 333,3 3 66,66 6 399,96 4 77,77 7 544,39 5 88,88 5 444,4 6 100 3 300 Jumlah 31 2199,81 Rata-rata 70,96

(9)

Varian 293,63

Simpangan Baku 17,13

Dari pengolahan data pada tabel distribusi frekuensi, maka M (mean) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

M= = = 70,96 Berdasarkan nilai M (mean) tersebut, dapat dilihat nilai-nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen

sesudah menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate siswa kelas X SMA Negeri 2

Koto XI Tarusan. Nilai rata-rata (M) yang diperoleh adalah 70,96 berada pada tingkat penguasaan kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Selanjutnya nilai keterampilan menulis cerpen

sesudah menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dapat dijabarkan

berdasarkan kualifikasi konversi

skala 10. Dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4 Klasifikasi Keterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

No Tingkat Penguasaan

Klasifikasi Frekuensi Persentase (100%)

1 96% - 100% Sempurna 3 9,68%

2 86% - 96% Baik sekali 5 16,13%

3 76% - 85% Baik 7 22,58%

4 66% - 75% Lebih dari cukup 6 19,35%

5 56% - 65% Cukup 0 0% 6 46% - 55% Hampir cukup 6 19,35% 7 36% - 45% Kurang 4 12,91% 8 26% - 35% Kurang sekali 0 0% 9 16% - 25% Buruk 0 0% 10 0% - 15% Buruk sekali 0 0% Jumlah 31 100% Berdasarkanklasifikasidi atas, diperoleh gambaran hasil belajar siswa sesudah menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate untuk seluruh indikator. Siswa yang memperoleh nilai dengan

(10)

berkualifikasi sempurna sebanyak 3 siswa persentase 9,68%. Siswa yang

memperoleh nilai dengan

berkualifikasi baik sekali sebanyak 5

siswa 16,13%. Siswa yang

memperoleh nilai dengan

berkualifikasi baik sebanyak 7 siswa persentase 22,58%. Siswa yang memperoleh nilai berkualifikasi lebih

dari cukup s6 siswa

persentase19,35%. Siswa yang

memperoleh nilai dengan

berkualifikasi hampir cukup 6 siswa persentase 19,35%. Siswa yang

memperoleh nilai dengan

berkualifikasi kurang sebanyak 4 siswa persentase 12,91%.

Gambar 2: HistogramKeterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening The Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

Berdasarkan konversi skala 10 yang dijabarkan dalam bentuk histogram tersebut dapat diketahui bahwa keterampila menulis cerpen

sesudah menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan meliputi 6 kategori

yaitu, berada pada skala 96-100% (S) 3 orang, berada pada skala 89-75%(BS) 5 orang siswa, pada skala76-85% (B) 7 orang siswa, pada skala 66-75% (LDC) 6 orang siswa, pada skala 45-55% (HC) 6 orang siswa, pada skala 36-45% (K) 4 orang siswa. 4 6 6 7 5 3 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 Ju ml ah S is w a Kualifikasi

(11)

Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Lightening The Learning Climate terhadap Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji t antara keterampilan menulis cerpen

sebelum menggunakan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate siswa kelas X SMA Negeri 2

Koto XI Tarusandan antara

keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan strategi pembelajaran lightening the learning climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan. Setelah dilakukan uji t maka di peroleh nilai > yaitu 2,05>1,67 terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan strategi

pembelajaran lightening the learning

climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan tiga hal berikutini. (1) Tingkat keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan sebelum menggunakan

strategi pembelajaran Lightening the

Learning Climate berada pada rata-rata 62,35 dengan klasifikasi 56–

65% yaitu Cukup. (2)Tingkat

keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI

Tarusan sesudah menggunakan

strategi pembelajaran Lightening the

Learning Climate berada pada rata-rata 70,96 dengan klasifikasi 66-75 % yaitu lebih dari cukup (LDC). (3), Berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi

pembelajaran Lightening the

Learning Climate siswa kelas X SMA Negeri 2 KotoXI Tarusan karena thitung>ttabel(2,05>1,67).Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerpen SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan menggunakan strategi

pembelajaran Lightening the

Learning Climate lebih baik dari pada sebelum menggunakan strategi

pembelajaran Lightening the

Learning Climate.

Berdasarkan hasil analisis

data dan pembahasan dapat

disimpulkan tiga hal berikut ini. (1) Tingkat keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMANegeri 2 KotoXI

Tarusan sebelum menggunakan

strategi pembelajaran Lightening the

Learning Climate berada pada rata-rata 62,35 dengan klasifikasi 56–

65% yaitu Cukup. (2)Tingkat

(12)

kelas X SMANegeri 2 KotoXI

Tarusan sebelum menggunakan

strategi pembelajaran Lightening the

Learning Climate berada pada rata-rata 70,96 dengan klasifikasi 66-75 % yaitu lebih dari cukup (LDC). (3), Berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi

pembelajaran Lightening the

Learning Climate siswa kelas X SMA Negeri 2 KotoXI Tarusan karena thitung>ttabel (2,05>1,67). Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerpen SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan sesudah menggunakan karena thitung>ttabel (2,05>1,67). Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerpen SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan sesudah menggunakan strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate lebih baik dari pada sebelum menggunakan strategi

pembelajaran Lightening the

Learning Climate.

DAFTAR PUSTAKA

Ramadansyah. 2012. Paham dan

Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Press.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang UNP Press.

Silberman, Melvin L. 2009. Active

Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sugyono 2013. Metode Penelitian

Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Hendri Guntur. 2008.

Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Thahar, Haris Effendi. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa.

Gambar

Gambar 1: Histogram Keterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan  Strategi  Pembelajaran  Lightening  The  Learning  Climate  Siswa  Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
Gambar 2: HistogramKeterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan  Strategi  Pembelajaran  Lightening  The  Learning  Climate  Siswa  Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan

Referensi

Dokumen terkait

Data yang dianalisis adalah strategi promosi yang sudah dilakukan perusahaan dan usaha meningkatkan volume penjualan keramik melalui promosi pada Mitra Bangunan

Kekeliruan dalam merefleksikan konsep purusa dan pradana dalam wujud laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sosial di masyarakat telah menimbulkan adanya

Petunjuk Teknis Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Siswa Madrasah Berbasis Riset Tahun 2016 Page 2 Untuk menghidupkan kegiatan penelitian di kalangan siswa Madrasah Tsanawiyah

Data yang diperoleh di lokasi penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin memiliki umur 20-30 tahun yang merupakan umur aman untuk melahirkan.Hal ini

hijau, dan biru sebagai warna papan perangkap untuk hama Spodoptera litura. Penelitian ini menunjukkan

Juniarti dan Agnes Andriyani Sentosa (2009) mengungkapkan bahwa keterbukaan informasi atas laporan keuangan perusahaan merupakan bentuk pertanggungjawaban suatu badan usaha

Beberapa negara asia timur seperti Jepang, China dan Korea selatan, sistem pendidikan yang dibangun banyak bersumber dari ajaran konfusianismeB. Konfusianisme bukanlah satu agama

Pencairan Dana Alokasi Khusus disalurkan langsung ke rekening sekolah atas nama Kepala Sekolah dan saya sebagai bendahara, yang menjadi kendala dalam penyaluran dana