PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN
SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN
Ismaneli Manas¹, Lira Hayu Afdetis Mana²,Trisna Helda²
¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
Ismaneli.m01@gmail.com ABSTRACT
This research problem about the skill writing short stories students this still low, because less understanding students short story learning and difficult to convey ideas. Students are less critical reading and lack interest in writing short stories. The strategies used teachers have not varied. The purposethis research are: (1) describe short story writing skills before using lightening the learning strategy class X students SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan. (2) describe the short story after using lightening the learning strategy class X student SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan. (3)describe the influence lightening the learning climate strategythe writing skill students grade X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan.This research type this quantitative research with experiment method and research design one group pretest-posttest design. The sample in this researchthe studentsclass X SMA Negeri 2 Koto X Tarusan totaling 31 people. In this research there are two variables that are independent variable and dependent variable. The data in this study is the scoreshort story writing skills before using lightening the learning climate strategy and after using the lightening learning climate strategy. Basedthe resultsdata analysis and discussion concluded the thingsfollows. (1) skill writing short story grade X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusans before using lightening the learning climate strategy enough qualification (C) with average (62,35). (2) the writing skillclass X studentsSMA Negeri 2 Koto XI Tarusan after using lightening the learning climate strategy more than enough qualification (LDC) with average (70,98). (3) there significant influence learning strategy lightening the learning climate the students' writing the class X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan with tcount (2.05)>ttable (1.67). In other words, H1 accepted and Ho rejected. Thus, lightening the learning climate learning strategy well used learning to write short stories.
Keywords: Effect,Strategi, Lightening The Learning Climate, Writing, Short Story
PENDAHULUAN
Ada beberapa permasalahan yang
menghambat keterampilan menulis
cerpen siswa Berdasarkan wawancara dilakukan dengan guru bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
diketahui bahwa terdapat beberapa
permasalahan dalam proses belajar
mengajar menulis cerpen. (1)
keterampilan menulis cerpen masih rendah. (2) kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen. (3) siswa sulit menyampaikan gagasan pikirannya. (4) Siswa kurang memahami
unsur-unsur yang ada dalam cerpen. (5) Siswa kurang kritis terhadap bacaan, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menulis. (6) Siswa kurang
memiliki kosa kata. (7) sulitnya
mengeluarkan ide dalam bentuk tulisan. (8) Strategi yang digunakan guru kurang
bervariasi.Untuk mengatasi masalah
pembelajaran menulis cerpen siswa, guru
perlu menguasai berbagai macam
strategi, salahsatu solusinya dengan
menggunakan strategi pembelajaran
lightening the learning climate ini mendorong siswa untuk bekerja sama, mengajarkan kepada teman lain, dan kemudian menuliskan berdasarkan tema yang disampaikan.
Berdasarkan fenomena tersebut, perlu dilakukan penelitian diSMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dengan judul
“Pengaruh strategi pembelajaran
lightening the learning climate terhadap menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan”. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mendeskripsikan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan sebelum menggunakan
strategi pembelajaran lightening the
learning climate. (2) Mendeskripsikan keterampilan menulis cerpen siswa kelas
X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
sesudah menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate. (3) Mendeskripsikan pengaruh keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMANegeri 2 Koto XI Tarusan
sebelum menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate dan sesudah menggunakan
strategi pembelajaran lightening the
learning climate.
Menurut Tarigan (1983:3) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain, sedangkan Semi (2003:11) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu proses kreatif. Sebagai suatu proses kreatif, menulis mengalami suatu proses yang secara sadar dilalui dan secara sadar pula dilihat hubungan satu dengan yang lain, sehingga berakhir pada tujuan yang jelas. Selain itu, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan efektif. Menurut Thahar (2008: 5)
menyatakan bahwa sesuai dengan
namanya, cerpen tentulah pendek.Jika
dibaca, biasanya jalannya peristiwa
didalam cerpen lebih padat. Sementara itu latar disinggung sambil lalu saja. Cerpen hanya ditemukan sebuah peristiwa yang
didukung oleh peristiwa-peristiwa kecil lainnya. Hal itu yang membuat cerpen banyak digemari pembaca karena tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
membacanya. Menurut Ramadansyah
(2012: 131) cerpen merupakancerita rekaan yang mengungkapkan unsur-unsur karya sastra secara padat, ringkas, dan langsung menghadirkan konflik pada
tokohnya. Penulisyang baik
menghidangkan sebagian kehidupan
manusia yang menarik, menonjol tentang kemanusia, sehingga karya itu berkesan bagi pembaca. Cara penyampaiannya
ringkas, sederhana, dan mengiring
keingin tahuan pembaca berhadapan dengan penyelesaiannya.
Menurut Ramadansyah (2012: 131) ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut: (1) suatu jalinan peristiwa yang
mengisahkan satu sisi kehidupan
manusia. (2) cara berkisah yangpendek, ringkas, dan cenderung terpusat pada
satumasalah. (3)upaya menghadirkan
konflik tidak menuntut perubahan nasib pada sang tokoh/pelaku. (4) perwatakan yang disajikan dilukiskan secara singkat. (5) biasanya terpusat pada satu masalah
pokok dengan menghadirkan unsur
pertikaian sebagai klimaks cerita. (6) menghidangkan nilai-nilai yang berguna
bagi hidup dan kehidupan manusia.
Menurut Silberman, (2009:90),
menyataan ”Sebuah kelas dapat dengan cepat mencapai suatu iklim belajar yang informal, tidak mengancam, dengan
mengajak peserta didik untuk
mengunakan humor kreatif tentang
pelajaran secara langsung. Strategi ini merupakan strategi yang digunakan hanya mengerjakan itu, dan pada saat yang sama, membuat peserta didik berfikir.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiyono (2013:17) mengemukakan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan pada tanggal
tanggal 16 Februari sampai 23
Februari2017.Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan yang terdiri dari delapan kelas dengan jumlah siswa 252 orang. Dari populasi tersebut di ambil sampel satu
kelas, yaitu kelas X. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini adalah one group
pretest-postest.
Variabel dalam penelitian ini ada
dua, yaitu variabel terikat dalam
penelitian ini adalah keterampilan
menulis cerpen dan variabel bebas adalah strategi pembelajaran Negeri 2 Koto XI Tarusan. Datadalam penelitian ini adalah skor keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
sebelum menggunakan strategi the
learning climate dan sesudah
menggunakan strategi pembelajaran
lightening the learning climate.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Langkah kerjadalam pengumpulan data
adalah sebagai berikut. (1) guru
membagikan instrumen penelitian kepada siswa. (2) guru menjelaskan instrumen penelitian kepada siswa. (3) siswa ditugaskan menulis cerpen berdasarkan instruksi yang ada dalam instrumen penelitian. (4) guru mengumpulkan hasil karangan argumentasi siswa.
Data yang telah dikumpulkan
dianalisis dengan beberapa tahapan
berikut ini. (1) pemerikasaan hasil tes. (2) pengubahan skor menjadi nilai. (3) pengklasifikasian. (4) mengelompokkan.
(5) pembuatan histogram. (6) Melakukan uji hipotesis dengan tiga uji statistik, yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. (7) menyimpulkan hasil analisis data.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X dan
sesudah menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
sebelum menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate dan sesudah menggunakan
strategi pembelajaran lightening the
learning climate untuk ketiga indikator (tokoh,alur, dan latar) tergolong Cukup. (C) dengan nilai rata-rata 62,35 pada rentangan 56-65% berkualifikasi cukup. Keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMANegeri 2 Koto XI Tarusan
sebelum menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate sesudah menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate menggunakanuntuk ketiga
tergolong lebih dari cukup dengan nilai rata-rata sebesar 70,96 pada rentangan
66-75% berkualifikasi lebih dari cukup (LDC).
Pembahasan
a. Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan Sebelum Menggunakan Strategi
Pembelajaran Lightening The Learning Climate
Keterampilan menulis cerpen
sebelum menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate siswa di kelas XI SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dapat dilihat dari tabel analisis tes menulis cerpen berdasarkan
masing-masing indikator penilaian.
Penganalisisan data berdasarkan indikator
penilaian tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut. Setiap masing-masing indikator diberi nilai. Nilai tertinggi mendapat skor 9 dan nilai terendah mendapat skor 3. Berdasarkan tabel
1,yang telah dianalisis, dapat diketahui
nilai keterampilan menulis cerpen
sebelum menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dilihat
secara lengkap. Skor yang diperoleh dari hasil penganalisisan data, kemudian diubah dalam bentuk nilai. Perhitungan nilai keterampilan siswa dalam menulis
cerpen berpedoman pada rumus
persentase. Nilai tersebut ditafsirkan ke dalam tabel konversi skala 10. Nilai keterampilan menulis cerpen siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
No X F FX 1 33,33 2 66,66 2 44,44 6 266,64 3 55,55 7 388,85 4 66,66 7 466,62 5 77,77 5 388,85 6 88,88 4 355,52
Jumlah 31 1933,14
Rata-rata 62,35
Varian 268,89
Simpang Baku 16,39
Dari pengolahan data pada tabel distribusi frekuensi, maka M (mean) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
M= = = 62,35 Berdasarkan nilai M (mean) tersebut, dapat dilihat nilai-nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen sebelum menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate siswa kelas X SMA Negeri 2
Koto XI Tarusan. Nilai rata-rata (M) yang diperoleh adalah 62,35 berada pada tingkat penguasaan kualifikasi
Cukup (C). Selanjutnya nilai
keterampilan menulis cerpen
sebelum menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dapat dijabarkan
berdasarkan kualifikasi konversi
skala 10. Dapat dilihat pada table 2 berikut:
Tabel. 2 Klasifikasi Keterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
No Tingkat Penguasaan
Klasifikasi Frekuensi Persentase (100%)
1 96% - 100% Sempurna 0 0%
2 86% - 96% Baik sekali 4 12,90%
3 76% - 85% Baik 5 16,13%
4 66% - 75% Lebih dari cukup 7 22,28%
5 56% - 65% Cukup 0 0% 6 46% - 55% Hampir cukup 7 22,58% 7 36% - 45% Kurang 6 19,36% 8 26% - 35% Kurang sekali 2 6,45% 9 16% - 25% Buruk 0 0% 10 0% - 15% Buruk sekali 0 0% Jumlah 31 100%
Berdasarkan klasifikasidi atas, diperoleh gambaran hasil belajar
siswa sebelum menggunakan trategi
climate untuk seluruh indikator.
Siswa yang memperoleh
berkualifikasi baik sekali sebanyak 4 orang dengan persentase 12,90%, siswa yang memperoleh nilai dengan
berkualifikasi baik sebanyak 5
orangdengan persentase 16,13%,
siswa yang memperoleh nilai lebih
dari cukup 7 orang dengan
persentase 22,58%, siswa yang memperoleh nilai hampir cukup 7 orang dengan persentase 22,58%, siswa yang memperoleh nilai kurang 6 orang dengan persentase 19,36%, siswa yang memperoleh nilai kurang sekali 2 orang dengan persentase 6,45%.
Gambar 1: Histogram Keterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening The Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
Berdasarkan konversi skala 10
yang dijabarkan dalam bentuk
histogram tersebut dapat
diketahuibahwa keterampila menulis
cerpen sebelum menggunakan
strategi pembelajaran lightening the
learning climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan meliputi 6
kategori yaitu, berada pada skala 89-75% (BS) 4 orang siswa, pada skala76-85% (B) 5 orang siswa, pada skala 66-75% (LDC) 7 orang siswa, pada skala 45-55% (HC)7 orang siswa, pada skala 36-45% (K) 6 orang siswa, pada skala 26-35% (KS) 2 orang siswa. 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 Ju m lah Si swa Kualifikasi
b. Keterampilan Menulis Cerpen Siswa KelasX SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan Sesudah Menggunakan Strategi
Pembelajaran Lightening The Learning Climate
Keterampilan menulis cerpen
sesudahmenggunakanmodel
pembelajaran trategi pembelajaran lightening the learning climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI
Tarusandapat dilihat dari tabel
analisis tesmenulis cerpen
berdasarkan masing-masing indikator
penilaian. Penganalisisan data
berdasarkan indikator penilaian
tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut: Setiapmasing-masing
indikator diberi nilai. Nilai tertinggi
mendapat skor 9 dan nilai terendah mendapat skor 5.Berdasarkan tabel
18,yang telah dianalisis, dapat
diketahui nilai keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan model pembelajaran trategi pembelajaran lightening the learning climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan. Skor yang diperoleh dari hasil penganalisisan data, kemudian
diubah dalam bentuk nilai.
Perhitungan nilai keterampilan siswa dalam menulis cerpen berpedoman pada rumus persentase.Nilai tersebut ditafsirkan ke dalam tabel konversi skala 10. Nilai keterampilan menulis cerpen siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. 3 Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Cerpen Sesudah
Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
No X F FX 1 44,44 4 177,76 2 55,55 6 333,3 3 66,66 6 399,96 4 77,77 7 544,39 5 88,88 5 444,4 6 100 3 300 Jumlah 31 2199,81 Rata-rata 70,96
Varian 293,63
Simpangan Baku 17,13
Dari pengolahan data pada tabel distribusi frekuensi, maka M (mean) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
M= = = 70,96 Berdasarkan nilai M (mean) tersebut, dapat dilihat nilai-nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen
sesudah menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate siswa kelas X SMA Negeri 2
Koto XI Tarusan. Nilai rata-rata (M) yang diperoleh adalah 70,96 berada pada tingkat penguasaan kualifikasi lebih dari cukup (LDC). Selanjutnya nilai keterampilan menulis cerpen
sesudah menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan dapat dijabarkan
berdasarkan kualifikasi konversi
skala 10. Dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4 Klasifikasi Keterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
No Tingkat Penguasaan
Klasifikasi Frekuensi Persentase (100%)
1 96% - 100% Sempurna 3 9,68%
2 86% - 96% Baik sekali 5 16,13%
3 76% - 85% Baik 7 22,58%
4 66% - 75% Lebih dari cukup 6 19,35%
5 56% - 65% Cukup 0 0% 6 46% - 55% Hampir cukup 6 19,35% 7 36% - 45% Kurang 4 12,91% 8 26% - 35% Kurang sekali 0 0% 9 16% - 25% Buruk 0 0% 10 0% - 15% Buruk sekali 0 0% Jumlah 31 100% Berdasarkanklasifikasidi atas, diperoleh gambaran hasil belajar siswa sesudah menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate untuk seluruh indikator. Siswa yang memperoleh nilai dengan
berkualifikasi sempurna sebanyak 3 siswa persentase 9,68%. Siswa yang
memperoleh nilai dengan
berkualifikasi baik sekali sebanyak 5
siswa 16,13%. Siswa yang
memperoleh nilai dengan
berkualifikasi baik sebanyak 7 siswa persentase 22,58%. Siswa yang memperoleh nilai berkualifikasi lebih
dari cukup s6 siswa
persentase19,35%. Siswa yang
memperoleh nilai dengan
berkualifikasi hampir cukup 6 siswa persentase 19,35%. Siswa yang
memperoleh nilai dengan
berkualifikasi kurang sebanyak 4 siswa persentase 12,91%.
Gambar 2: HistogramKeterampilan Menulis Cerpen sebelum Menggunakan Strategi Pembelajaran Lightening The Learning Climate Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
Berdasarkan konversi skala 10 yang dijabarkan dalam bentuk histogram tersebut dapat diketahui bahwa keterampila menulis cerpen
sesudah menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan meliputi 6 kategori
yaitu, berada pada skala 96-100% (S) 3 orang, berada pada skala 89-75%(BS) 5 orang siswa, pada skala76-85% (B) 7 orang siswa, pada skala 66-75% (LDC) 6 orang siswa, pada skala 45-55% (HC) 6 orang siswa, pada skala 36-45% (K) 4 orang siswa. 4 6 6 7 5 3 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 Ju ml ah S is w a Kualifikasi
Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Lightening The Learning Climate terhadap Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji t antara keterampilan menulis cerpen
sebelum menggunakan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate siswa kelas X SMA Negeri 2
Koto XI Tarusandan antara
keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan strategi pembelajaran lightening the learning climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan. Setelah dilakukan uji t maka di peroleh nilai > yaitu 2,05>1,67 terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan strategi
pembelajaran lightening the learning
climate siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan tiga hal berikutini. (1) Tingkat keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan sebelum menggunakan
strategi pembelajaran Lightening the
Learning Climate berada pada rata-rata 62,35 dengan klasifikasi 56–
65% yaitu Cukup. (2)Tingkat
keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI
Tarusan sesudah menggunakan
strategi pembelajaran Lightening the
Learning Climate berada pada rata-rata 70,96 dengan klasifikasi 66-75 % yaitu lebih dari cukup (LDC). (3), Berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi
pembelajaran Lightening the
Learning Climate siswa kelas X SMA Negeri 2 KotoXI Tarusan karena thitung>ttabel(2,05>1,67).Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerpen SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan menggunakan strategi
pembelajaran Lightening the
Learning Climate lebih baik dari pada sebelum menggunakan strategi
pembelajaran Lightening the
Learning Climate.
Berdasarkan hasil analisis
data dan pembahasan dapat
disimpulkan tiga hal berikut ini. (1) Tingkat keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMANegeri 2 KotoXI
Tarusan sebelum menggunakan
strategi pembelajaran Lightening the
Learning Climate berada pada rata-rata 62,35 dengan klasifikasi 56–
65% yaitu Cukup. (2)Tingkat
kelas X SMANegeri 2 KotoXI
Tarusan sebelum menggunakan
strategi pembelajaran Lightening the
Learning Climate berada pada rata-rata 70,96 dengan klasifikasi 66-75 % yaitu lebih dari cukup (LDC). (3), Berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi
pembelajaran Lightening the
Learning Climate siswa kelas X SMA Negeri 2 KotoXI Tarusan karena thitung>ttabel (2,05>1,67). Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerpen SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan sesudah menggunakan karena thitung>ttabel (2,05>1,67). Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerpen SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan sesudah menggunakan strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate lebih baik dari pada sebelum menggunakan strategi
pembelajaran Lightening the
Learning Climate.
DAFTAR PUSTAKA
Ramadansyah. 2012. Paham dan
Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Press.
Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang UNP Press.
Silberman, Melvin L. 2009. Active
Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Sugyono 2013. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Hendri Guntur. 2008.
Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Thahar, Haris Effendi. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa.