• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN VISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN VISI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP), merupakan sebuah lembaga penelitian/pengkajian Eselon II di bawah Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian dan pembinaannya dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pada awal berdirinya tahun 1976, lembaga ini dikenal sebagai Pusat Penelitian Agro Ekonomi (PAE). Seiring dengan dinamika permasalahan pembangunan pertanian, beberapa kali lembaga ini mengalami perubahan nama. Pada tahun 1990, PAE berubah menjadi Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian (Puslitbangsosek) pada tahun 2001. Status terakhir (2005), berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 299/kpts/OT.140/7/2005, nama lembaga ini ditetapkan menjadi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP).

Dalam kurun waktu tiga dasawarsa (1976-2005) dari sejak berdirinya, telah dipimpin oleh enam Kepala Pusat, yaitu Prof. Dr. Syarifudin Baharsyah (1976–1983), Dr. Faisal Kasryno (1983–1989), Dr. Effendi Pasandaran (1989–1995), Prof. Dr. Achmad Suryana (1995–1998), Prof. Dr. Tahlim Sudaryanto (1998–2002), Prof. Dr. Pantjar Simatupang (2002–2005), Prof. Dr. Tahlim Sudaryanto (2005-2010), dan Dr. Handewi P. Saliem (2010– sekarang).

VISI

Menjadi institusi penelitian/pengkajian yang kritis dan terpercaya bertaraf internasional dalam menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi pertanian, serta proaktif dalam memberikan alternatif rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian.

(2)

2

MISI

1. Melakukan analisis dan pengkajian guna menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi pertanian yang merupakan produk primer PSEKP.

2. Analisis kebijakan, yaitu kegiatan untuk mengolah informasi dan ilmu pengetahuan hasil analisis menjadi rumusan usulan dan pertimbangan kebijakan pembangunan pertanian.

3. Melakukan advokasi pembangunan pertanian, berupa kampanye publik untuk memobilisir partisipasi lembaga terkait dan masyarakat luas dalam mendukung pembangunan pertanian.

4. Mengembangkan kemampuan institusi PSEKP sehingga mampu mewujudkan visi dan misinya secara berkelanjutan.

TUGAS dan FUNGSI

PSEKP mempunyai tugas melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian.

Fungsi PSEKP adalah:

a. Merumuskan program analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian;

b. Melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan di bidang pertanian;

c. Melaksanakan telaah ulang program dan kebijakan di bidang pertanian;

d. Memberikan pelayanan teknik di bidang analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian;

(3)

3

e. Melaksanakan kerjasama dan mendayagunakan hasil analisis dan pengkajian serta konsultasi publik di bidang sosial ekononi dan kebijakan pertanian;

f. Mengevaluasi dan melaporkan hasil analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; dan

g. Mengelola urusan tata usaha dan rumah tangga pusat.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Memasuki era globalisasi, perubahan dalam segala aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi terasa sangat cepat. Perubahan tersebut menyebabkan konsekuensi sendiri pada berbagai bidang, termasuk bidang manajemen sumber daya manusia.

Fenomena globalisasi yang ada pada saat ini memunculkan tantangan baru dan kesempatan bagi organisasi publik dan bisnis untuk dapat memahami dan membuat konsep pengelolaan organisasi yang efektif melalui pengelolaan atau manajemen sumber daya manusia (MSDM). MSDM diakui sebagai suatu isu global dan integral dari daya saing di arena globalisasi. Suwatno & Priansa (2011:iv).

Menurut Anatan & Ellitan (2007:30), fenomena persaingan bisnis yang marak terjadi saat ini, memunculkan tantangan baru dan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat memahami dan membuat konsep pengelolaan perusahaan multinasional yang efektif melalui pengelolaan atau MSDM. Tidak dapat dipungkiri bahwa segala masalah yang muncul dalam perkembangan dan persaingan bisnis yang muncul berasal dari manusia dan hanya dapat diselesaikan dan dikelola oleh manusia.

Sedangkan Suwatno & Priansa (2011:103) mengemukakan bahwa seiring dengan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka setiap perusahaan harus mampu menerapkan, memanfaatkan, serta mengelola ilmu

(4)

4

pengetahuan (knowledge management) dan kemajuan di bidang teknologi sebagai salah satu pijakan utama dalam mengembangkan perusahaan. Dengan adanya kemajuan tersebut, tugas pekerjaan yang diemban semakin berat dan membutuhkan spesifikasi kemampuan dan keterampilan yang spesifik, sehingga dibutuhkan tenaga-tenaga kerja yang memiliki kecakapan dan spesifikasi serta keahlian yang spesifik pula. Untuk menjamin tiap bidang pekerjaan dalam suatu perusahaan dilaksanakan oleh karyawan yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam bidangnya, maka pengembangan SDM atau karyawan yang ada dalam perusahaan tidak dapat terhindarkan lagi.

Mengutip kembali pernyataan dari Suwatno & Priansa (2011:103) bahwa pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi. Pengembangan biasanya berhubungan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk menunaikan pekerjaan yang lebih baik. Melalui pengembangan SDM, departemen SDM mengurangi ketergantungan perusahaan pada rekrutmen SDM baru. Bila SDM dikembangkan secara tepat, maka resiko persaingan dan ketidakpastian bisnis di masa depan dapat diantisipasi dengan baik.

Sedangkan menurut pendapat Sikula dalam Suwatno & Priansa (2011:105) pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses pembelajaran jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.

Sutrisno (2009:65) mengatakan bahwa proses sumber daya manusia bukanlah proses yang terisolasi dengan fungsi-fungsi MSDM lainnya. Fungsi-fungsi MSDM lain juga membutuhkan program pengembangan SDM untuk peningkatan efektivitasnya.

(5)

5

Dalam Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, program pengembangan sumber daya manusia dilaksanakan secara rutin yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1 Pengembangan Staf Peneliti di Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian tahun 2008 – 2010

No. Jenis Pengembangan 2008 2009 2010

1. Pelatihan dalam negeri - Peningkatan kapasitas peneliti - Bahasa Inggris 40 15 34 6 42 3 2. Pelatihan luar negeri

- Training - Workshop / Seminar 3 18 9 20 4 21 3. Pendidikan Strata 2 (S2) Strata 3 (S3) 2 8 2 9 3 13 Sumber : Pusat Sosek dan Kebijakan Pertanian

Berdasarkan tabel 1.1 program pengembangan sumber daya manusia di Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ini dilakukan setiap tahun, baik pelatihan dalam negeri, pelatihan luar negeri, maupun pendidikan. Namun apabila dilihat berdasarkan data Target dan Realisasi Publikasi Hasil Penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementrian Pertanian untuk periode tahun 2008-2010 ternyata produktivitas kerja peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian belum mencapai hasil yang optimal.

(6)

6

Tabel 1.2. Target dan realisasi publikasi hasil penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementrian Pertanian Periode tahun 2008-

2010. Tahun 2008 :

No

Judul Publikasi & Nomor Tanggal Terbit

Keterangan

Target Realisasi Target Realisasi

1 JAE Vol. 26, No1 Vol. 26, No2 JAE Vol, 26, No1 - Mei 08 Des. 08 Juni 08 - - Tidak Terbit 2 FAE Vol. 26, No1 Vol. 26, No2 Forum Vol. 26, No1 Vol. 26, No2 Juli 08 Des. 08 Agust. 08 Des. 08 3 Anjak Vol. 6, No1 Vol. 6, No2 Vol. 6, No3 Vol.6, No4 Anjak Vol. 6, No1 Vol. 6, No2 Vol. 6, No3 Vol.6, No4 Maret 08 Juni 08 Sept. 08 Des. 08 April 08 Juli 08 Okt. 08 Des. 08 4 Proseding 1.Prosiding Proseding

1.Prosiding Sept. 08 Okt. 08

“Meningkatkan peran sektor pertanian dalam penanggulangan kemiskinan Tahun 2009 : No

Judul Publikasi & Nomor Tanggal Terbit

Keterangan

Target Realisasi Target Realisasi

1 JAE Vol. 26, No2 Vol. 27, No1 Vol. 27, No2 JAE Vol. 26, No2 Vol. 27, No1 - Mei 09 Okt. 09 Des. 09 Juni 09 Nov. 09 - - - Tidak Terbit 2 FAE Vol. 27, No1 Vol. 27, No2 FAE Vol. 27, No1 Vol. 27, No2 Juli 09 Des. 09 Sept 09 Januari 10 3 Anjak Vol. 7, No1 Vol. 7, No2 Vol. 7, No3 Vol.7, No4 Anjak Vol. 7, No1 Vol. 7, No2 Vol. 7, No3 Vol.7, No4 Maret 09 Juni 09 Sept. 09 Des. 09 Juni 09 Sept. 09 Nov. 09 Januari 10 4 Proseding 1.Internas. 1.Nasional Proseding 1.Internas. 1.Nasional Juni 09 Sept. 09 Juli 09 Okt. 09 “Dinamika pembangunan Pertanian dan Pedesaan” Bersambung

(7)

7

Tahun 2010 :

No

Judul Publikasi & Nomor Tanggal Terbit

Keterangan

Target Realisasi Target Realisasi

1 JAE Vol. 27, No2 Vol. 28, No1 Vol. 28, No2 JAE Vol. 27, No2 Vol. 28, No1 - Mei 10 Okt. 10 Des. 10 Okt. 10 Feb. 11 - - - Tidak Terbit 2 FAE Vol. 28, No1 Vol. 28, No2 FAE Vol. 28, No1 Vol. 28, No2 Juli 10 Des. 10 Agust. 10 Des. 10 3 Anjak Vol. 8, No1 Vol. 8, No2 Vol. 8, No3 Vol.8, No4 Anjak Vol. 8, No1 Vol. 8, No2 Vol. 8, No3 Vol.8, No4 Maret 10 Juni 10 Sept. 10 Des. 10 April 10 Juli 10 Nov. 10 Des. 10 4 Proseding 1.Nasional Proseding

1.Nasional Sept. 10 Okt. 10

“Peningkatan daya saing agribisnis berorientasi kesejahteraan petani” Sumber : Pusat Sosek dan Kebijakan Pertanian

Pencapaian target dan realisasi publikasi hasil penelitian merupakan tolak ukur utama dari produktivitas peneliti pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Apabila dilihat pada tabel 1.2 terdapat kesenjangan di tahun 2008 dimana target Jurnal Agro Ekonomi (JAE) untuk Volume 26 No.2 yang seharusnya terbit pada Desember 2008, ternyata tidak bisa terbit. Begitu pun terjadi di tahun 2009 target JAE untuk Volume 27 No.2 juga tidak berhasil terbit, hal yang sama pun terjadi pada tahun 2010 JAE untuk Volume 28 No.2 tidak dapat terbit.

Selain itu dilihat dari tanggal terbit publikasi hasil penelitian, antara target dan realisasi terjadi ketidaksesuaian, dikarenakan realisasi dari hasil publikasi tidak sesuai dengan target awal publikasi sehingga tidak tercapai yang menjadi target awal tersebut. Indikasi ini menunnjukkan belum Sambungan

(8)

8

optimalnya produktivitas kerja peneliti pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Tujuan dari pengembangan sumber daya manusia itu sendiri salah satunya adalah produktivitas kerja, menurut Suwatno & Priansa (2011:105) tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan sumber daya manusia, antara lain produktivitas kerja karyawan. Produktivitas kerja karyawan yang tinggi dalam suatu perusahaan dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi. Peningkatan produktivitas tersebut, dapat dilakukan melalui pelaksanaan pengembangan karyawan. Dengan adanya pengembangan karyawan dalam suatu perusahaan berarti adanya peningkatan kemampuan teknis, kemampuan berpikir, dan kemampuan manajerial, dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Produktivitas itu sendiri secara umum dapat diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk nilai Sutrisno (2009:105)

Tohardi dalam Sutrisno (2009:106) mengemukakan, bahwa produktivitas kerja merupakan sikap mental. Sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada hari kemarin dan hari esok lebih baik hari ini.

Pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, ukuran produktivitas kerja tidak dapat diukur dengan hasil produksi fisik. Karena tidak menghasilkan barang fisik untuk diperjual-belikan, melainkan menghasilkan jasa hasil penelitian yang berupa rumusan kebijakan-kebijakan dalam pembangunan pertanian, informasi dan ilmu pengetahuan sosial

(9)

9

ekonomi pertanian (berupa publikasi hasil penelitian), serta advokasi pembangunan pertanian. Sehingga peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan efisiensi pengerjaan, ketepatan waktu, serta kualitas kerja yang optimal.

Permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah adanya kecenderungan produktivitas kerja yang kurang optimal walaupun program pengembangan sumber daya manusia rutin dilaksanakan setiap tahun. Dengan data permasalahan tersebut, maka menurut penulis permasalahan ini layak untuk diteliti.

Berdasarkan latar belakang dari permasalahan tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul :

Pengaruh Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Kerja Peneliti Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian”.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Bagaimana program pengembangan sumber daya manusia peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang telah dilakukan selama ini?

2. Bagaimana tingkat produktivitas kerja peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian?

3. Seberapa besar pengaruh program pengembangan sumber daya manusia terhadap produktivitas kerja peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian?

(10)

10

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang akan dibahas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana program pengembangan sumber daya manusia peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang telah dilakukan selama ini.

2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat produktivitas kerja peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program pengembangan sumber daya manusia terhadap produktivitas kerja peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

1.5 Kegunaan Penelitian 1. Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pemahaman, serta pengetahuan bagi peneliti mengenai hubungan antara program pengembangan sumber daya manusia dengan produktivitas kerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian melalui penerapan ilmu dan teori-teori yang telah didapatkan selama proses perkuliahan, lalu membandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi.

2. Aspek Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementrian Pertanian karena dalam penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara program pengembangan sumber daya manusia terhadap produktivitas karyawan.

(11)

11

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi uraian umum mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan yaitu tinjauan literatur, teori tentang program pengembangan sumber daya manusia, produktivitas kerja, serta kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, operasionalisasi variabel, skala pengukuran, jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik sampling, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berkaitan dengan pembahasan data hasil penelitian. Dalam bab ini data hasil penelitian akan diolah sehingga diharapkan bisa digeneralisasikan menjadi sebuah kesimpulan sebagai jawaban dari penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berkaitan dengan kesimpulan dari keseluruhan penelitian. Jawaban dari masalah penelitian yang diajukan pada bagian awal

(12)

12

penelitian akan dijawab pada bab ini. Selain itu, saran sebagai tindak lanjut dari jawaban masalah yang ada akan diungkapkan dalam bab ini.

Gambar

Tabel 1.1 Pengembangan Staf Peneliti di Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan                   Pertanian tahun 2008 – 2010
Tabel 1.2. Target dan realisasi publikasi hasil penelitian Pusat Sosial Ekonomi             dan Kebijakan Pertanian, Kementrian Pertanian Periode tahun 2008-

Referensi

Dokumen terkait

Implikasi Yuridis terhadap istri dari perkawinan kedua/ketiga/keempat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pria yang tidak dicatatkan ditinjau dari Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974

Persiapan dan Seleksi Induk, ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan lele (Clarias sp) dengan bobot 1000 – 1500 gr/ekor sebanyak 4 ekor jantan dan 4 ekor betina,

The Ismailis: Ismailis  mereka mengenal enam imam pertama yang sama dengan Twelvers akan tetapi berbeda dengan yang ke tujuh  yaitu Ismail, oleh karenanya

Kriteria 2. 1.  Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil 

Berdasarkan hasil pengukuran faal paru dan hasil pengukuran kadar debu di bagian boiler serta dibandingkan dengan kondisi faal paru pekerja bagian lain yang

14.1 Peserta mengirimkan Data Kualifikasi melalui aplikasi SPSE kepada Pokja ULP sesuai jadwal yang ditetapkan. 14.2 Apabila berdasarkan hasil evaluasi kualifikasi, Pokja

Proporsi perdagangan lebih didominasi pemodal domestik yang mencapai 70,73% dibandingkan pemodal asing sebesar 29,27% dari total perdagangan saham.. Pemodal asing lebih banyak

Peningkatan kadar kolesterol ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermawan yang memberikan jus lidah buaya dengan dosis 3 ml/200grBB/hari selama 4