23
BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
III.1 Objek Penelitian
Jakarta sebagai ibukota negara, pusat pemerintahan dan barometer perekonomian nasional memerlukan dukungan energi listrik yang besar, bermutu dan handal.
PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang merupakan salah satu ujung tombak PLN dalam melayani pelanggan diwilayah DKI Jakarta. Kotamadya Tangerang, Kabupaten Tangerang, serta sebagian Kabupaten Bogor, Kabupaten Depok dan Kabupaten Bekasi. Total luas wilayah operasi adalah 2.067 km2.
Tugas pokok PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang. meliputi distribusi, penjualan tenaga listrik dan pelayanan pelanggan. Operasionalisasi tugas pokok tersebut dikendalikan melalui unsur pelaksana yang terdiri dari 35 Area Pelayanan yang tersebar dipenjuru Jakarta dan Tangerang, didukung oleh 4 Area Jaringan dan 1 Area Pengatur Distribusi.
Pengembangan bisnis dilakukan dengan berpedoman pada konsep retail dan wire, dimana retail menekankan pada aktivitas bisnis berorientasi pelanggan dan wire
memfokuskan pada pengembangan jaringan fisik untuk mendukung layanan bagi pelanggan.
Dari sisi retail kegiatan dilaksanakan oleh Area Pelayanan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi proses bisnis yang saling berkaitan. Model pelayanan yang dibangun adalah
24 menjaga mutu dan keandalan pasokan tenaga listrik.
Gambar III.1
Peta Wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang
Keterangan : AP = Area Pelayanan ; AJ = Area Jaringan ; APD = Area Pengatur Distribusi Sumber: www.jakarta.pln.co.id
III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu perusahaan Belanda
Nederlands Indische Waterkracht Electriciteit Maatschappij (NV NIGM) yang ditandai
dengan pendirian pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara (PLTU Batabara) yang berlokasi di Gambir. Pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh Pemerintah Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha. Pada 17 Agustus 1945, dibentuklah Djawatan Listrik dan Gas Tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi Gemeenschappelijke Electriciteit Bedrijven
25
Bandung en Omstreken (NV OGEM).
Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM Cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia sesuai Keputusan Menteri PU dan Tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 01 Januari 1954 dilakukan serah terima dan pengelolaannya diserahkan ke Perusahaan Listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan Ranting Kebayoran & Tangerang.
Seiring dengan berjalannya waktu, maka perubahanpun terus bergulir hingga Pada kurun waktu 1984 s/d 1988 terjadi beberapa penambahan Unit Kerja, sehingga PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki tujuh cabang sebagai unsur pelaksana, satu unit pengatur distribusi dan satu bengkel pemeliharaan kelistrikan.
Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994, PLN yang dulunya dikenal sebagai PERUM berubah statusnya menjadi PERSERO, sehingga namanya berubah menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.
III.1.2 Visi dan Misi Visi
Sebagai satu kesatuan usaha PLN. PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki Visi “Menjadi perusahaan distribusi tenaga listrik yang handal, tangguh dan berkembang”.
Misi
Melaksanakan bisnis distribusi tenaga listrik yang berorientasi kepada pelanggan, karyawan dan pemilik. Meningkatkan profesionalisme SDM
26 Menjadikan bisnis tenaga listrik sebagai sarana pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Melaksanakan usaha sesuai kaidah bisnis.
III.1.3 Produk/Jasa Perusahaan
Berikut ini produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan : 1. Listrik Prabayar
Listrik prabayar adalah layanan terbaru dari PT PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang untuk konsumen dalam mengelola konsumsi listrik melalui meter elektronik prabayar (MPB). Listrik prabayar memiliki keunggulan dan manfaat yaitu:
Dapat mengendalikan sendiri pemakaian Pembelian disesuaikan kemampuan Tidak ada sanksi pemutusan
Kemudahan pembelian token/pulsa Pelaksanaan penyambungan cepat dll. 2. Call Center 123
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, telah hadir Layanan Call Center 123 sebagai pusat layanan informasi PLN. Layanan ini disediakan untuk
mempermudah pelanggan dalam mengakses semua informasi mengenai ketenagalistrikan di area Jakarta & Tangerang. Call Center 123 yang beroperasi
24 jam/hari dan 7 hari dalam satu minggu dapat diakses dengan menggunakan
Fixed Phone dengan menekan 123 atau tekan 021-123 bila menggunakan Handphone.
27 3. Informasi Ubah Daya, Pasang Baru dan Migrasi
Kemudahan pelayanan telah menjadi komitmen perusahaan untuk mewujudkan kepuasan pelanggan. Calon pelanggan dapat mengajukan permohonan pasang baru, ubah daya dan migrasi ke listrik prabayar dengan cara:
a. Mendatangi kantor pelayanan terdekat dan mengajukan permohonan pasang baru, ubah daya maupun migrasi ke listrik prabayar
b. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan seperti
- Copy Identitas atau surat kuasa di atas materai jika diwakili - Sket Lokasi sederhana
c. Petugas melakukan survey lapangan
d. Penerbitan surat persetujuan
e. Pelanggan menyampaikan laik operasi (SLO)
f. Calon pelanggan membeli token Perdana Rp 20.000 untuk aktivasi g. Calon pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli listrik
Melayani kemudahan pelayanan pelanggan, kantor pelayanan PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang terdiri dari 23 area pelayanan dan 12 gerai mall layanan.
4. Layanan Lintas Batas
Meningkatkan pelayanan pada pelanggan dengan cara mendekatkan sistem pelayanan PLN pada pelanggan yang dibuka di tempat keramaian umum (Mall, Kantor Area Pelayanan) dengan pola buka 1 minggu 7 hari, jam kerja sesuai buka tutup tempat keramaian. Informasi yang dapat dilayani meliputi :
28
• Informasi tentang tata cara Penyambungan Tenaga Listrik antara lain: Penyambungan Baru, Perubahan Daya, Penyambungan Sementara, Perubahan/Balik Nama, Perubahan Alamat dll.
• Informasi tentang cara perhitungan dan besarnya biaya yang harus dibayar antara lain: Harga Jual Listrik, Biaya Penyambungan (BP), Uang Jaminan Langganan (UJL), Perhitungan Rekening Listrik, dan biaya lainnya.
• Informasi tentang ketentuan Persyaratan Penyambungan Tenaga Listrik dan Peraturan Instalasi Pelanggan.
5. Payment Point Online Bank
Payment point online bank atau disingkat dengan PPOB adalah layanan transaksi
pembayaran rekening dan non rekening listrik pelanggan PLN secara online melalui bank dan dikelola secara terpusat sehingga dapat menghindari terjadinya double bayar (dua kali bayar). Produk layanan tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi baik pembayaran rekening maupun non rekening seperti biaya pasang baru (PB), penambahan daya (PD), pasang sementara (PS), dan pembayaran uang jaminan listrik (UJL) Akses Transaksi Melalui layanan PPOB, pelanggan dapat menggunakan fasilitas perbankan. Berikut ini daftar Bank yang bekerjasama dengan PLN dalam proses transaksi online :
Tabel III.1.3 Daftar Bank
DAFTAR BANK
29 2. Permata 12. CitiBank 22. BII 32. Sinar Mas
3. Victoria Int 13. Mutiara 23. Panin 33. Artha Graha 4. BRI 14. BPR KS 24. HSBC 34. Syariah Mega 5. Maspion Indonesia 15. Ina Perdana 25. ABN AMRO 35. DKI
6. NISP 16. Ganesha 26. Ekonomi 36. Swadesi 7. Danamon 17. BTN 27. RaboBank 37. BNI
8. BNP 18. Bumi Putera 28. UOB Buana 38. PT POS Indonesia 9. Syariah Mandiri 19. Bank Of Tokyo Mits 29. Royal
10. Mandiri 20. Mega 30. Muamalat
III.1.4 Struktur Organisasi
Gambar III.14 Struktur Organisasi
30 AP PRIMA
AP PRIMA JAKARTA SELATAN
AP PRIMA JAKARTA UTAR
AP PRIMA TANGERANG
Sumber: PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang
AREA
AREA BANDENGAN AREA BINTARO AREA BULUNGAN AREA CEMPAKA PUTIH
AREA CENGKARENG AREA CIKOKOL AREA CIKUPA AREA CIPUTAT AREA CIRACAS AREA JATINEGARA AREA KEBON JERUK
AREA KRAMATJATI AREA LENTENG AGUNG
AREA MARUNDA AREA MENTENG AREA PONDOK GEDE
AREA PONDOK KOPI AREA SERPONG AREA TANJUNG PRIOK
AREA TELUK NAGA
General Manager (MOCH SULASTYO) Bidang Perencanaan (M BUDISUSILO) Bidang Distribusi (DJOKO RAHARDJO A) Bidang Niaga (DWI KUSNANTO) Bidang Keuangan (DWIYANTO HARIADI) Bidang SDM dan Organisasi (M SO'IM) Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi (RIZA INDRIAWAN) Audit Internal (IRWAN ZAINAL NASUTION) AREA PENGATUR DISTRIBUSI
31 Uraian singkat tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang, sesuai dengan struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut:
1. Tugas dan Tanggung Jawab General Manajer:
Mengelola bisnis pendistribusian tenaga listrik secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan dan mensinerjikan seluruh sumberdaya.
Menjamin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik dan mengembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan profitabilitas.
Mengembangkan strategi untuk meningkatkan pemasaran, penjualan dan kepuasan pelanggan.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal:
Mengelola penyusunan program kerja pemeriksaan tahunan sesuai program kerja perusahaan.
Melaksanakan audit internal meliputi keuangan, teknik, manajemen dan sumber daya manusia.
Memberikan masukan dan rekomendasi menyangkut proses manajemen dan operasional.
3. Tugas dan Tanggung Jawab Bidang Perencanaan:
Menyusun Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL). Menyusun rencana pengembangan sistem ketenagalistrikan.
Menyusun metoda evaluasi kelayakan investasi dan melakukan penilaian
financial.
32 Menetapkan rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan pembinaan penerapannya untuk memenuhi perkembangan kebutuhan tenaga listrik masyarakat.
Menetapkan strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dan pembinaan penerapannya untuk memperoleh efisiensi dan keandalan yang tinggi dalam pemasokan tenaga listrik kepada pelanggan.
5. Tugas dan Tanggung Jawab Bidang Niaga:
Merencanakan kebijakan strategi pemasaran, pengembangan pelayanan pelanggan untuk meningkatkan pangsa pasar dan kepuasan pelanggan.
Menyusunan rencana penjualan energi listrik dan rencana pendapatan untuk meningkatkan penjualan.
Mengevaluasi harga jual energi listrik untuk bahan masukan dalam rangka penentuan tarif dasar listrik.
6. Tugas dan Tanggung Jawab Bidang Keuangan:
Menjamin terlaksananya penyediaan dan pengendalian anggaran investasi dan operasi untuk pelaksanaan kegiatan perusahaan.
Menjamin terlaksananya pengendalian aliran kas pendapatan dan kas pembiayaan untuk pengamanan pendapatan (revenue protection).
Menjamin terselenggaranya penyusunan laporan keuangan kantor distribusi dan unit-unit untuk laporan keuangan konsolidasi PLN Disjaya.
7. Tugas dan Tanggung Jawab Bidang SDM dan Organisasi:
Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola pelaksanaannya.
33 Menyusun kebijakan manajemen sumber daya manusia dan mengelola
pelaksanaanya.
8. Bidang Komunikasi, Hukum, dan Administrasi
Mengelola sistem komunikasi internal dan eksternal untuk membangun citra baik dan memperkuat posisi perusahaan.
Mengkaji dan merekomendasikan kebijakan dan Prosedur Hukum perusahaan. Kelancaran penyelesaian kasus hukum perusahaan dan memberikan Advokasi
Hukum dalam bisnis energi listrik dan ketenagakerjaan. 9. Tugas dan Tanggung Jawab Area Layanan:
Menyusun program pemasaran untuk meningkatkan penjualan tenaga listrik Mengkoordinasikan proses penyambungan dan tambah daya dengan Area
Jaringan untuk mempercepat proses pelayanan
Mengelola kegiatan pembacaan meter serta proses pembayaran rekening 10.Tugas dan Tanggung Jawab Area Jaringan:
Merencanakan , mengesahkan usulan Pedoman Rencana Kerja (PRK) Area Jaringan ke Kantor Distribusi.
Mengusulkan penyesuaian dan pengembangan standar konstruksi jaringan tenaga listrik untuk kesesuai peruntukan operasional ke kantor distribusi. Menyetujui pengelolaan kontrak pengadaan barang dan jasa di unit kerjanya. 11.Tugas dan Tanggung Jawab Area Pengatur Distribusi:
Menetapkan rencana pengembangan Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) yang merupakan suatu sistem kendali industri berbasi
34 komputer yang digunakan untuk mengendalikan suatu proses industri, proses infrastruktur dan proses fasilitas.
Memastikan terselenggaranya mekanisme proses realisasi pengadaan barang dan jasa dalam hal pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan SCADA, Telekomunikasi dan Instalasi 20 kV Gardu Induk.
III.1.5 Pengertian CSR menurut PLN
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan gabungan Program Kemitraan dahulu disebut program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) dan Program Bina Lingkungan (sebelumnya Community Development) yang
selanjutnya berdasarkan facsimile Deputi Direktur Lingkungan Keselamatan Ketenagalistrikan (DD LKL) PLN Pusat Nomor : 013/FAC/DDLKL/2006 tanggal 14 Februari 2006, sebutan Bina Lingkungan berubah menjadi Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L). Pelaksanaan pengelolaan PKBL berpedoman kepada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor : 366.K/DIR/2007 tanggal 28 Desember 2007. Sesuai Facsimile Vice Presiden (VP) CSR Nomor : 00287/013/VPCSR/2009 tanggal 29 Januari 2009 bahwa dana hibah Program Kemitraan yang biasanya digunakan promosi dan pameran produk mitra binaan tidak diperbolehkan dikeluarkan dan jika sangat diperlukan dapat diambil dari dana Program Bina Lingkungan.
Program Bina Lingkungan (PBL) adalah Program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh PLN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba PLN.
35 Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L) adalah kegiatan pengembangan/ pembangunan masyarakat/ komunitas yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi dan kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan sebelumnya dan merupakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui pemanfaatan dana dari bagian laba PLN.
III.1.6 Visi, Misi dan Tujuan CSR pada PT PLN (Persero)
Visi Corporate Social Responsibility (CSR) adalah terwujudnya keharmonisan
hubungan PLN dengan masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PLN dalam menyediakan listrik kepada masyarakat.
Misi CSR adalah:
• Membantu pengembangan kemampuan masyarakat agar dapat aktif berperan dalam pembangunan.
• Berperan aktif dalam meningkatkan hidup masyarakat.
• Berperan aktif dalam mendorong tenaga listrik untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
• Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan lingkungan melalui pelestarian alam.
Tujuan CSR adalah:
• Memulihkan dan meningkatkan citra perusahaan dan dukungan keberadaan PLN.
36
• Masyarakat ikut peduli mengamankan dan merasa memiliki instalasi PLN.
• PLN peduli terhadap masyarakat yang terkena dampak sosial.
III.1.7 Struktur Organisasi Tim CSR
Sesuai SK Nomor : 075.K / GM / 2010 tanggal 16 Juli 2010 Susunan anggota Tim P3L PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang sebagai berikut:
1. Pembina : General Manager
2. Ketua : Manajer Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi 3. Wakil Ketua: Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan 4. Sekertaris : Supervisor Bina Lingkungan
III.1.8 Jenis Kegiatan CSR pada PT PLN (Persero)
A. Community relation. Adalah kegiatan-kegiatan menyangkut pengembangan
pemahaman melalui komunikasi dan informasi kepada Para Pihak yang terkait (stakeholder).
Misalnya:
‐ Pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada Para Pihak yang terkait, untuk meningkatkan hubungan baik dengan kelompok masyarakat dan pemerintah setempat;
‐ Bantuan konsultasi publik; ‐ Bantuan penyuluahan.
B. Community Services, adalah program bantuan yang diberikan berkaitan dengan
37 Bentuk bantuan meliputi:
‐ Bantuan kepada korban bencana alam, yaitu bantuan yang diberikan untuk meringankan beban para korban yang diakibatkan oleh bencana alam. ‐ Bantuan peningkatan kesehatan, yaitu bantuan yang diberikan dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
‐ Bantuan pengembangan prasarana dan umum, yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan fasilitas kesejahteraan masyarakat. ‐ Bantuan sarana ibadah, yaitu bantuan untuk meningkatkan kualitas sarana
ibadah masyarakat.
C. Community Empowering, adalah program bantuan yang berkaitan dengan
pemberian akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya.
Bentuk bantuan meliputi:
‐ Banyuan pendidikan dan atau pelatihan yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
‐ Bantuan pengembangan dan ataupun penguatan kelompok-kelompok swadaya masyarakat, komunitas asli, organisasi profesi.
‐ Bantuan meningkatkan kapasitas usaha masyarakat yang berbasis potensi sumber daya setempat.
38 III.1.9 Prinsip Pengelolaan Dana PBL/P3L
A. Transparan : Harus jelas kepada siapa dan mengapa dana diberikan.
B. Akuntabilitas : Harus jelas pertanggungjawabannya, dapat diverivikasi/ diaudit. C. Fairness : Harus dilaksanakan secara jujur
D. Flexible : Dalam penyalurannya harus jelas kriterianya
E. Azas Manfaat : Memberikan manfaat terbesar bagi tujuan PLN
III.1.10 Pelaksanaan Program Bina Lingkungan(CSR)
Pada tahun 2010, PLN Kantor Pusat mengalokasikan dana Bina Lingkungan (CSR) untuk PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang sebesar Rp. 1.500.000.000,- berdasarkan Facsimile Sekretaris Perusahaan Nomor : 064/Fac/SEKPER/2010 tanggal 12 Mei 2010 dan Program Penanaman Pohon bersama IKPLN sebesar Rp. 136.125.000,- sesuai surat Sekper Nomor : 08850/521/SEKPER/2010 tanggal 19 Nopember 2010. bahwa penyaluran dana P3L dilakukan sebelum akhir tahun 2010.
Jumlah dana yang disalurkan sampai dengan Triwulan IV tahun 2010 sebesar Rp. 1.563.501.050,- dengan rincian sebagai berikut :
• Community Relation Rp. 20.000.000,-
• Community Service Rp. 903.000.000,- • Community Empowering Rp. 429.200.000,- • Pelestarian Alam Rp. 136.125.000,-
39 Sehingga Efektivitas penyaluran dana mencapai 95.56%. Dan sisa alokasi dana sebesar Rp. 72.623.950,-
III.1.11 Realisasi Kegiatan dan Penyaluran Dana CSR
Realisasi kegiatan dan penyaluran dana CSR PT PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang Tahun 2010 dalam bentuk rupiah.
Tabel III.1.11
Realisasi Kegiatan dan Penyaluran Dana CSR
No KELOMPOK/ JENIS
KEGIATAN TUJUAN BIAYA
1. Community Relation a. Forum Komunikasi
Dewan Kelurahan DKI
Meredam LSM dan membantu biaya
operasional LSM 20.000.000
2. Community Service
a. PAUD Tunas Melati
Membantu anak-anak tidak mampu sekolah dengan memberikan sarana / perlengkapan
belajar 20.000.000 b. Lembaga
Metropolitan Study Center
Membantu anak-anak tidak mampu sekolah dengan memberikan sarana / perlengkapan
belajar 36.300.000
c. Mushola Al-Ikhlash
Membantu Sarana Ibadah sehingga masyrakat sekitar dapat merasakan bantuan PLN sehingga timbul rasa perhatian masyarakat untuk menjaga
instalasi PLN 48.000.000
d. Laboratorium juara
Membantu anak-anak tidak mampu sekolah dengan memberikan sarana / perlengkapan
belajar 216.376.050 e. Water well dan
MCK
Membantu sarana air bersih agar masyarakat
dapat hidup lebi sehat. 47.600.000 f. UPPJ Masjid Jami
Al-Uswah
Membantu sarana UPPJ dengan mobil jenajah agar lebih membantu mempromosikan PLN di
mobil tersebut 126.000.000
g. Yayasan Pesantren Islam Hubbul Wathon
Membantu Sarana Ibadah sehingga masyrakat sekitar dapat merasakan bantuan PLN sehingga timbul rasa perhatian masyarakat untuk menjaga
40 h. Yayasan Seroja
Jakarta
Membantu pondasi sekolah yang akan
direncanakan untuk sekolah masyarakat sekitar 20.000.000 i. Yayasan Rukun
Istri Sejahtera
Membantu anak-anak tidak mampu sekolah dengan memberikan sarana / perlengkapan
belajar 30.000.000
j. Masjid Jami Ash-shobirin
Membantu Sarana Ibadah sehingga masyrakat sekitar dapat merasakan bantuan PLN sehingga timbul rasa perhatian masyarakat untuk menjaga
instalasi PLN 20.000.000
k. Mushola Nurul Huda
Membantu Sarana Ibadah sehingga masyrakat sekitar dapat merasakan bantuan PLN sehingga timbul rasa perhatian masyarakat untuk menjaga
instalasi PLN 46.500.000
l. Yayasan Riyadhul Mu’minin
Membantu anak-anak tidak mampu sekolah dengan memberikan sarana / perlengkapan
belajar 42.400.000 m. Bantuan Bencana
Alam Mentawai
Meningkatkan kepedulian kepada masyarakat
yang mendapat musibah 100.000.000 n. Bantuan Bencana
Gunung Merapi
Meningkatkan kepedulian kepada masyarakat
yang mendapat musibah 100.000.000 3.
Community Empowering a. Bantuan Bina
Lingkungan seni
“Hari Kartini” Membantu Peringatan Hari Kartini 2.700.000 b. Pesantren Kilat
Bulan Ramadhan
Membantu meningkatkan kualitas agama
anak-anak pegawai 64.000.000
c. Bantuan sembako bulan Ramadhan
Meningkatkan perhatian kepada masyarakat sekitar unit area PLN Disjaya pada bulan
Ramadhan 136.000.000
d. Bantuan Beasiswa
Meningkatkan perhatian kepada masyarakat sekitar unit area PLN Disjaya dengan
memberikan beasiswa 199.500.000 e. Lembaga Pendidikan Pelatihan dan kewirausahaan Indonesia
Meningkatkan perhatian kepada lembaga yang melaksanakan kegiatan pelatihan kepada masyarakat agar lebih baik dalam kemapuan
usaha 12.000.000
f. KSM Nurul Hidayah
Meningkatkan perhatian kepada KMS yang melaksanakan kegiatan pelatihan kepada masyarakat agar lebih baik dalam kemapuan
usaha 15.000.000 4. Pelestarian Alam
a. Penanaman Pohon (IKPLN) dana tambahan
Meningkatkan kelestarian alam dan penunjang
41
5. Biaya Operasi 75.000.000
TOTAL REALISASI DANA CSR TAHUN 2010 1.563.501.050
III.2 Desain Penelitian
III.2.1 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode penelitian kualitatif yang diperoleh langsung dari perusahaan. Menurut Sugiyono (2008: 14) pengertian metode penelitian kualitatif adalah:
“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal), digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sample sumber data dilakukan secara purposive
dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.”
Populasi dari penelitian ini adalah PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tanggerang yang memiliki kebijakan untuk melaksanakan PKBL yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007.