• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA PEMULA ANAK DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELOMPOK B RAUDHATUL ATFAL MATHLA’UL ANWAR PINGIT KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2016 2017 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA PEMULA ANAK DENGAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELOMPOK B RAUDHATUL ATFAL MATHLA’UL ANWAR PINGIT KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2016 2017 SKRIPSI"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA

PEMULA ANAK DENGAN MEDIA KARTU KATA

PADA SISWA KELOMPOK B RAUDHATUL ATFAL

MATHLA’UL ANWAR PINGIT KECAMATAN

PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

KAESTI

NIM 11613016

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

v MOTTO

Bismillahirrahmanirrahim...

Allah yang maha pengasih. Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan

(7)

vi

PERSEMBAHAN Sekripsi ini penulis persembahkan :

1. Ayahku tercinta Sarwono dan Ibunda tercinta Asmiyah terima kasih atas

segalanya hingga aku bisa meraih gelar SI seperti yang kalian harapkan

selama ini

2. Suamikuku Agus Hariyanto yang telah banyak memberikan bantuan dan

motivasi kepada penulis

3. Bapak Ibu Dosen IAIN Salatiga yang selalu membimbing dan memberikan

ilmu yang bermanfaat

(8)

vii

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur atas rahmat dan nikmat Allah SWT. Hanya dengan

kehendaknya segala sesuatu terjadi dan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan semua Umat Islam yang

Mengikutinya.

Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur, penulis skripsi dengan judul :

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak Dengan Media Kartu Kata Pada

Siswa Kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit Tahun Pelajaran 2016/2017 ini

telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Kami

haturkan terima kasih yang tak terhitung kepada pihak-pihak yang telah

membantu terwujudnya skripsi ini.

Harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis pada khususnya

dan untuk pembaca pada umumnya.Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini

tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Atas

segala dorongan dan bantuannya penulis menghaturkan banyak terima kasih

kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(9)

viii

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Jurusan PIAUD IAIN Salatiga.

4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

memeberikan bimbingan, dorongan dan perhatian dengan penuh kesabaran

sampai terselesaikannya skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan karyawan IAIN Salatiga.

6. Segenap Guru RA Mathla’ul Anwar Pingit yang telah memberikan izin dan

membantu dalam pelaksanaan penelitian.

7. Siswa-siswi kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit yang sudah membantu

penulis dalam pengumpulan data.

8. Teman-teman kampus dan semua pihak yang telah membantu penulis

menempuh studi di IAIN Salatiga sampai penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis yakin skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak

kesalahan serta kekurangan. Maka kritik dan saran yang membangun sangat kami

harapkan. Besar harapan kami, skripsi ini bisa bermanfaat kepada pihak-pihak

terkait secara khusus, dan bagi semua pembaca secara umum.

Wassalamua’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 21 Maret 2017

Penulis,

(10)

ix ABSTRAK

Kaesti, 2017. Peningkatan hasil belajar bahasa pemula anak dengan media kartu

kata pada siswa kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggng Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

Kata kunci: Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak Dengan Media Kartu Kata

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar bahasa pemula

anak dengan media kartu kata pada siswa kelompok B RA Mathla’ul Anwar

Pingit Pringsurat Temanggung.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan bahasa pemula anak kelompok B

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif partisipatif dengan menggunakan model penelitian Kemis dan Mc

Taggrt.Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B di RA Mathla’ul

Anwar Pingit yang berjumlah 16 anak yang terdiri dari 7 anak laki - laki dan 9 anak perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar bahasa pemula anak dengan media kartu kata. Metode yang digunakan dalam pngumpulan data adalah observasi, sedangkan teknis analisisi data yang digunakan secara kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa media kartu kata dapat meningkatkan

hasil belajar bahasa pemula anak pada kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit.

(11)
(12)

xi 3. Karateristik Perkembangan Bahasa Anak ... D. Bahasa Pemula Anak ... 1. Pengertian Bahasa Pemula Anak ... 2. Pengertian Membaca ... 3. Pentingnya Kemampuan Membaca ... 4. Tahapan Perkembangan Membaca ... E. Media Kartu Kata ...

1. Pengertian Media ... 2. Peran Media Dalam Pembelajaran ...

3. Pedoman Umum Dalam Menggunakan Media Pembelajaran ...

4. Macam - macam Media Pembelajaran Anak Usia Dini ...

5. Pengrtian Kartu Kata ...

6. Langkah Pembelajaran Menggunakan Media Kartu Kata ...

(13)

xii

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian ... 1. Gambaran Situasi Umum RA Mathla’ul Anwar Pingit ... B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ... C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus ... 1. Ketentuan Penilaian dan Pengolahan Data ... 2. Data Hasil Pengamatan Pra siklus Data ... 3. Hasil Pengamatan Siklus I ... 4. Hasil Pengamatan Siklus II ... B. Pembahasan ... 1. Hasil Rekapitulasi ...

2. Perbandingan Prosentase Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak ..

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Bahasa Pemula Anak..…….... 11

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru RA Mathla’ul Anwar Pingit………... 30

Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa RA Mathla’ul Anwar Pingit……….... 31

Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak Pra Siklus.33 Tabel 4.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Observasi…………... ... 45

Tabel 4.2 Indikator yang Diamati Tiap Siklus……… ... 46

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pra Siklus……….. ... 47

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus I………... ... 49

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus II………. ... 51

Tabel 4.6 Rekapitulasi Nila anak Pra Siklus, Siklus I, Siklus II... 53

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart.….... 10

Gambar 3.1 Gambar Anak Mengurutkan Kartu Huruf... 36

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 5 Penilaian Tiap Indikator

Lampiran 6 Lembar Observasi

Lampiran 7 Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 8 Perhitungan Pengolahan Data

Lampiran 9 RKH

Lampiran 10 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 11 SKK

(17)

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling

fundamental karena perkembangan anak dimasa selanjutnya akan sangat

ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini.

Awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan

dorongan atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara

optimal. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD merupakan suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam

tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki

kesiapan kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lembaga

ini dianggap sangat penting karena anak diusia RA atau PAUD ini merupakan

usia emas yang merupakan masa peka. Masa peka adalah masa dimana anak

dapat berkembang secara optimal. Jadi pada usia ini perlu dilakukakn upaya

pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan,

pendiddikan, dan perlindungan.

Salah satu aspek yang paling penting dalam perkembangan anak adalah

aspek perkembangan bahasa, karena bahasa merupakan salah satu alat

(18)

sebagai alat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain atau

alat yang digunakan oleh anak untuk hidup bersama dengan orang lain. Anak

membutuhkan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Maka dalam kebersamaan anak akan menjalin kerjasama, dimana sukses dan

tidaknya kerjasama akan diantara mereka dipengaruhi oleh bahasa yang

digunakanya. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi bila seorang tidak

pandai dalam berbahasa, khususnya dalam berbicara maka tidak akan terjalin

kerjasama yang baik. Kemampuan berbicara merupakan anugrah dari Allah

SWT yang sangat berharga bagi setiap individu, Alloh SWT berfirman dalam

QS Ar Rahman ayat 3-4 :

Artinya: “ Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.”

(Q.S. Ar-Rahman: 3-4)

Anak akan lebih pandai berbahasa apabila ia bisa berbicara,

mendengarkan, menulis, dan membaca. Namun selama ini, pembelajaran

bahasa yang mencakup menulis dan membaca tidak diperbolehkan di tingkat

RA kecuali hanya pengenalan huruf-huruf. Akan tetapi sesuai perkembangan

saat ini anak lulus RA yang belum bisa membaca akan kesulitan mengikuti

pembelajaran di jenjang sekolah dasar, bahkan ada jenjang sekolah dasar yang

menggunakan tes saat pendaftaran untuk masuk sekolah dasar. Sehingga guru

RA mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran

(19)

interaksi dalam proses pembelajaran dan harus mampu memilih strategi dan

media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan bahasa pemula anak.

Pengembangan kemampuan membaca berhubungan langsung dengan tingkat

bimbingan orang dewasa dalam mengunakan bahasa dan menekankan

hubungan tulisan dengan abjad, kata, dan pesan ( Stephanie Muller, 2006 : 8 ).

Setelah penulis melakukan observasi awal di RA Mathla’ul Anwar Pingit

Pringsurat Temanggung pada anak usia 5-6 tahun atau siswa kelompok B,

penulis menemukan kemampuan berbahasa siswa terutama siswa kelompok B

perlu ditingkatkan karena dari 16 siswa hanya 32 % berada dalam kriteria

Berkembang Sesuai Harapan dalam menyebutkan huruf abjad, membedakan

bunyi huruf, dan menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal yang

sama, serta membaca. Sedangkan yang 68 % masih berada di kriteria Belum

Berkembang, Mulai Berkembang. Di antara 11 anak tersebut ada yang masih

sulit berkomunikasi, belum hafal huruf abjad, dan menyebutkan bunyi suku

kata awal. Padahal pada anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah mampu

menyebutkan huruf vokal dan konsonan, menyebutkan huruf awal yang sama,

menulis namanya sendiri, dan sebagainya ( Permendiknas no 58 Tahun 2009 ).

Dari paparan di atas sehingga dipilih media kartu kata untuk meningkatkan

hasil belajar bahasa pemula anak dengan harapan anak mampu mengunakan

bahasa yang baik, kosakata yang banyak, maka penulis mengambil judul

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA PEMULA ANAK DENGAN

(20)

ANWAR PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN

2016/2017.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini

adalah, apakah penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan hasil belajar

bahasa pemula anak pada siswa kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit,

Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2016 /2017.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulis mengadakan

penelitian tindakan kelas ini adalah, untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar bahasa pemula anak pada kelompok B dengan media kartu kata di RA

Mathla’ul Anwar Pingit, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung.

Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis penelitian merupakan angapan sementara yang masih harus

dibuktikan kebenaranya melalui penelitian ( Bambang Dwiloka, 2012 : 29 ).

Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah, “

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak dengan Media Kartu Kata

pada Siswa Kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit Tahun Pelajaran

2016/2017”.

Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan

berhasil, setiap guru memiliki pandanganya masing-masing sejalan dengan

(21)

melalui beberapa siklus yang telah dijalani maka bisa dikatakan bahwa

peningkatan hasil belajar sudah berhasil, dan pengamatan tersebut sudah bisa

diakhiri mengingat bahwa semua yang diperoleh dari ketuntasa yang sudah

melebihi tingkat pencapaian yaitu dengan nilai 75% ke atas atau anak

mencapai kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB). Maka dengan pencapaian

ketuntasan tersebut bisa dikatakan sebagai hasil belajar anak.

Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dapat diketahui kegunaan

penelitian ini yaitu:

1. Secara Teoritis

a. Di bidang akademik, dapat menambah pengetahuan di bidang pendidikan

khususnya berkaitan dengan pengunaan media kartu kata

b. Bagi peneliti lain, dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya yang

ingin meneliti tentang media kartu kata untuk meningkatkan hasil belajar

bahasa pemula anak

2. Secara Praktis

a. Bagi sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

meningkatkan prestasi belajar anak terkait dalam kecerdasan bahasa

anak.

b. Bagi Guru, penelitian ini menambah pengetahuan dan memotifasi guru

agar lebih kreatif dan menarik dalam memberi kegiatan di RA.

c. Bagi Peserta Didik, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bahasa

(22)

Definisi Operasional

1. Peningkatan

Menurut Haeidi Saputra (2014 : 142), dalam kamus bahasanya

istilah peningkatan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti lapis dari

sesuatu yang bersusun dan peningkatan berartikemajuan.

2. Hasil Belajar

Menurut Bloom, hasil belajar adalah mencakup kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan menurut pemikiran Gagne,

hasil belajar berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, setrategi

kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.

3. Bahasa Pemula Anak

Ganeshi dalam Eliason (1994), mengungkapkan bahwa bahasa

pemula anak tidak dimulai dari kata ke huruf lalu pengalaman, tetapi dari

perbuatan atau pengalam ke huruf baru kemudian ke kata. Anak yang

berhasil membaca di Sekolah telah memiliki bahasa tulisan sebagai bagian

yang dominan dari kehidupan mereka sehari- hari.

4. Media Kartu Kata

Menurut Briggs (1970 : 10.3), media adalah segala alat fisik yang

dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik untuk belajar.

Menurut Soeharto (2005 : 27), mengatakan bahwa kartu kata

adalah suatu kartu yang bertuliskan kata - kata yang digunakan sebagai

media atau alat dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk

(23)

Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dikenal

dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian

deskriptif, karena mengambarkan bagaimana suatu metode pembelajaran

diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Achmad Hufad (2009:6) mengungkapkan bebrapa defenisi mengenai

penelitian tindakan kelas, sebagai berikut:

a. Menurut Tyler, PTK merupakan penelitian yang mengkonsentrasikan

komunitas sekolah atau kelas dengan pelibatan guru, kepala sekolah, dan

akademis pada semua tahap penelitian guna memperbaiki praktik

kurikulum dan kebijakan.

b. Menurut suhandi, PTK adalah suatu penelitian ilmiyah yang ditujukan

untuk memecahkan masalah dengan menggunakan ketrampilan baru

yang diaplikasikan langsung kedalam situasi kelas.

2. Subjek Penelitian .

a. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di RA Mathla’ul Anwar

Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

b. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar

(24)

B RA Mathla’ul Anwar Pingit, ini dilaksanakan pada tahun ajaran

2016/2017.

c. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada kegiatan penelitian ini adalah siswa

kelompok B di RA Mathla’ul Anwar Pingit yang berjumlah 16 siswa,

yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki.

3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian mengunakan PTK guna mencari pemecahan masalah

yang ditemui di RA. Pada PTK ini dilakukan dalam 2 siklus.

Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu, perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus satu

dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan proses pengembangan rencana yang akan

dilaksanakan untuk menghilangkan masalah yang ada di RA.

Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui

masalah dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Pengamatan kondisi RA

2) Berkolaborasi dengan guru dalam Membuat rencana kegiatan harian

(RKH) sesuai dengan tema

(25)

4) Membuat lembar observasi dan penilaian mengenai peningkatan

hasil belajar bahasa pemula anak dengan mengnakan media kartu

kata

b. Pelaksanaan

pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas (Arikunto,dkk,2006:18).

Perencanaan ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH,

yang terdiri dari kegiatan awal atau pembiasaan, kegiatan inti, istirahat,

dan kegiatan akhir. Langkah-langakh dalam mengunakan media kartu

kata yaitu antara lain:

1) mempersiapkan media kartu kata

2) mengkondusifkan anak dengan tepuk atau lagu

3) membagi anak dalam berbagai kelompok

4) memberi contoh cara memainkan kartu kata

5) anak bermain bergiliran

6) guru memberi motivasi pada anak

c. Pengamatan

Pengamatan merupakan pengamatan yang dilakukan oleh

pengamat atau mengamati jalanya kegiatan pembelajaran oleh

pengamat. Guru akan mengamati jalanya pembelajaran dengan kartu

(26)

d. Refleksi

Langkah ini dilakukan dalam rangka untuk mencari pemecahan

maupun penguatan terhadap pembelajaran yang dipandang masih kurang

optimal. Tujuanya adalah untuk menemukan perbaikan-perbaikan apa

yang perlu dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus berikutnya.

Hasil refleksi pada siklus I diperbaiki melalui rencana aksi pada siklus II

dan seterusnya. Untuk lebih tepatnya, berikut dikemukakan bentuk

desainya Kemmis & Mc. Taggrt pada buku (Sam’s, 2010:73).

Gambar 1.1.Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Mc. Taggrt

(27)

Desain penelitian yang digunakan Kemmis dan Tanggrt berupa siklus

sepirai. Pada tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan

(planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (refecting).

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang akan digunakan

dalam pengumpulan data. Untuk itu penelitian ini menggunakan instrumen

yang berupa lembar observasi, dan dokumentasi. Lembar observasi dalam

penelitian yaitu dengan mengunakan cheeklist atau centang.

Tabel 1.1 Kisi-kisi instrumen kemampuan bahasa pemula anak

dengan media kartu kata

Variabel Indikator

Kemampuan Mengucapkan bunyi huruf Bahasa

Pemula

Anak Membedakan huruf

Mengetahui hubungan bunyi dan huruf

Menyebutkan benda yang mempunyai huruf awal sama

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal sama

Melafalkan kata denga jelas

5. Teknik Pengumpulan data

observasi dan dokumentasi siswa kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit.

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

(28)

kegiatan belajar mengajar di RA Mathla’ul Anwar Pingit. Dalam

penilaian dapat diketahui melalui lembar observasi dengan mengunakan

cheeklist.

b. Dokumentasi

Adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu dalam

mengumpulkan data penelitian. Melalui dokumntasi peneliti

mendapatkan gambaran tentang keadaan yang diteliti. Peneliti

mndapatkan data-data yang ada di RA Mathla’ul Anwar khususnya yang

berhubungan dengan kegiatan pembelajran bahasa pemula anak, seperti

RKH, dan foto kegiatan pembelajaran.

6. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data kedalam pola dan satuan dasar. Analisis data yang

dilakukan dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif baik kualitatif

maupun kuantitatif. Pada umumnya analisis data kualitatif dilakukan

dengan tahap-tahap, pemaparan data, reduksi data, kategori data,

penafsiran, dan penyimpulan hasil anaisis. Dalam penelitian ini peneliti

mengunakan predikat BB (Belum Berkembang), MB (Mulai

Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), BSB (Berkembang

Sangat Baik) yang kemudian dideskripsikan.

Rumus yang digunakan peneliti untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar bahasa pemula dengan media kartu kata ini menggunakan

(29)

Nilai Persen yang Diharapkan = Skor Mentah yang di peroleh X 100 Skor Maksimum ideal

Kriteria hasil perhitungan adalah sebagai berikut:

1. Krteria Belum Berkembang antara 0% - 25%

2. Kriteria Mulai berkembang antara 25% - 50%

3. Kriteria Berkembang Sesuai Harapan antara 50% - 75%

4. Kriteria Berkembang Sangat Baik antara 75% - 100%

Sistematika Penulisan

Pada bagian awal terdiri dari :

Halaman judul, persetujuaan pembimbing, pengesahan kelulusaan,

pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bagian isi terdiri dari beberapa bab yaitu:

BAB I : merupakan bab pendahuluan yang terdiri atas latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis

tindakan, pembatasan masalah, kegunaan penelitian,

defenisi operasional, metode penelitian, rancangan

penelitian, subjek penelitian, langkag-langkah, instrumen

penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

BAB II : merupakan kajian pustaka, yang membahas tentang

peningkatan, hasil belajar, pengertian bahasa pemula anak,

(30)

BAB III : merupakan laporan pelaksanaan penelitian yang

mendeskripsikan pelaksanaan penelitian pada siklus I, dan

siklus II.

BAB IV : merupakan analisis data yang membahas tentang hasil

penelitian siklus I, dan siklus II.

BAB V : merupakan penutup yang terdiri atas kesimpulan dan

saran-saran.

Sedangkan pada bagian akhir pada skripsi ini terdiri dari daftar

pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis.

(31)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Peningkatan

Menurut Haeidi Saputra (2014 : 142), dalam kamus bahasanya

istilah peningkatan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti lapis dari

sesuatu yang bersusun dan peningkatan berarti kemajuan.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku seseorang secara

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik hasil belajar juga diartikan sebagai pola-pola perbuatan,

nilai-nilai, pengertian, sikap, apreseasi dan ketrampilan. Menurut

pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal, yaitu kemampuan mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

b. Ketrampilan intelektual, yaitu kemampuan mempersentasikan konsep

dan lambang.

c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri.

d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkain gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

(32)

e. Sikap, yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

2. Tipe Kegiatan Belajar

Tipe-tipe kegiatan belajar yaitu antara lain:

a. Ketrampilan, berfokus pada pengalaman belajar melalui gerak yang

dilakukan peserta didik.

b. Pengetahuan, merupakan dasar dari semua kegiatan belajar.

c. Informasi, adalah kegiatan peserta didik memahami simbol, seperti

kata, istilah, pengertian, dan peraturan.

d. Konsep, adalah belajar mengembangkan inferensi logika atau

membuat generalisasi dari fakta kekonsep. Konsep merupakan kata

kunci.

e. Sikap, dikenal dengan kegiatan belajar afektif. Sikap berhubungan

dengan minat, nilai, penghargaan, pendapat dan prasangka.

f. Memecahkan masalah, merupakan tipe kegiatan belajar dalam usaha

mengembangkan kemampuan berfikir.

C. Bahasa

1. Pengertian Bahasa

Pada kamus bahasa Indonesia bahasa diartikan sebagai sistem

lambang bunyi yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk

bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa juga

diartikan sebagai percakapan atau perkatan yang baik. Badudu (1989)

(33)

antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang

menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginanya. Menurut Bromley (1992)

bahasa sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide

maupun informasi yang terdiri dari simbol-simol visual atau verbal.

Simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis, dan dibaca, sedangkan simbol

verbal dapat didengar, dan diucapkan.

Perkembangan bahasa pada anak usia dini adalah perubahan sitem

lambang bunyi yang berpengaruh terhadap kemapuan bricara.

Pengembangan berbahasa pada anak RA menekankan pada:

a. Mendengar dan Berbicara

Secara umum melalui kegiatan mendengar dan berbicara diharapkan

anak dapat:

1). berbicara dengan penuh percaya diri

2). mendengarkan dengan sunguh-sunguh

3). megunakan bahasa untuk mendapatkan informasi.

4). untuk komunikasi yang efektif.

5). imteraksi sosial dengan yang lain.

6). menikmati buku atau cerita.

7). mengembangakan kesadaran bunyi.

b. Awal Membaca

Secara umum melalui kegiatan awal membaca diharapkan anak dapat:

1). membentuk perilaku membaca.

(34)

3). mengembangkan beberapa kemamouan sederhana.

4). ketrampilan pemahaman.

2. Fungsi Bahasa

Fungsi bahasa bagi anak usia dini yaitu:

a. Bahasa merupakan alat untuk megungkapkan pikiran dan perasaan

anak

b. Bahasa merupakan alat komunikasi anak dengan orang lain, dapat

ditunjukkan melelui perilaku ketramplan berbahasa, mendengar,

berbicara, dan membaca.

c. Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh anak untuk hidup

bersama dengan orang lain disekitarnya.

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yaitu:

a. Keterampilan berbahasa, dapat ditunjukkan oleh anak dalam perilaku

menyapa, memperkenalkan diri, dan betanya.

b. Keterampilan mendengar, seperti, mendengarkan perintah,

mendengarkan peranyaan, dan mendengarkan orang yang sedang

bercerita.

c. Keterampilan berbicara, dapat ditujukan oleh anak dalam

mengembangkan ketrampilan bertanya, dan menyiapkan kegiatan.

d. Keterampilan membaca, membaca adalah kegiatan yang melibatkan

(35)

3. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak

Perkembangan bahasa anak usia 4-6 tahun memiliki karakteristik

perkembangan antara lain:

a. Dapat berbicara dengan mengunakan kalimat sederhana yang terdiri

dari 4-5 kata

b. Mulai bisa bercerita

c. Menulis namanya sendiri

d. Menyalin huruf-huruf

e. Dapat berkomunikasi dengan jelas

f. Mengenal banyak huruf

g. Dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kata

h. Mampu berpartisipasi dalam percakapan

D. Bahasa Pemula Anak

1. Pengertian Bahasa Pemula Anak

Ganeshi dalam Eliason (1994), mengungkapkan bahwa bahasa

pemula anak tidak dimulai dari kata ke huruf lalu pengalaman, tetapi dari

perbuatan atau pengalam ke huruf baru kemudian ke kata. Anak yang

berhasil membaca di sekolah telah memiliki bahasa tulisan sebagai bagian

yang dominan dari kehidupan mereka sehari- hari.

Bahasa pemula anak merupakan pengenalan bahasa yang diajarkan

anak secara terprogram. Kegiatanya seperti mengucapkan bunyi huruf

vokal dan konsonan, membedakan huruf abjad, menyebutkan benda yang

(36)

huruf awal yang sama, dan melafalkan kata dengan jelas. Ada beberapa

faktor yang dapat dijadikan ukuran kemampuan berbahasa seseorang yang

terdiri dari aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Aspek kebahasaan

meliputi:

a. Ketepatan ucapan

b. Penempatan tekanan nada, durasi yang sesuai

c. Pilihan kata

d. Ketepatan sasaran pembicaraan

Sedangkan aspek non kebahasaan meliputi:

a. Sikap tubuh, bahasa tubuh, dan mimik yang tepat

b. Kesediaan menghargai gagasan orang lain

c. Kelancaran dalam berahasa

d. Penalaran dan penguasaan pada topik tertentu

2. Pengertian Membaca

Membaca merupakan keterampilan bahasa tulis yang bersifat

reseptif. Jadi kegiatan membaca merupakan suatau kesatuan kegiatan yang

terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti:

e. Pengenalan huruf atau aksara

f. Bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf

g. Makna atau maksud

(37)

Adapun menurut Hari (1970: 3) membaca merupakan interpretasi

yang bermakna dari simbol verbal yang tertulis atau tercetak.

3. Pentingnya Kemampuan Membaca

Mary Leonhardt (1999: 27) menyatakan ada beberapa alasan

mengapa kita perlu menumbuhkan cinta membaca pada anak yaitu:

a. Anak yang senang membaca akan membaca dengan baik.

b. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan

yang lebih tinggi, mereka akan berbicara, menulis, memahami

gagasan-gagasan rumit secara lebih baik.

c. Membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas dalam segala hal,

dan membuat belajar lebih mudah.

d. Anak yang gemar membaca akan mampu mengembangkan pola befikir

kreatif dalam diri mereka.

4. Tahap Perkembangan Membaca

Cochrane et al dalam Nurbiana Dhieni (2011: 5.13), perkembangan

dasar kemampuan membaca pada anak usia 4–6 tahun berlangsung dalam

lima tahap yaitu :

a. Tahap Fantasi

Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku, berfikir

bahwa buku itu penting dengan cara membolak-balik buku berulangkali,

dan suka membawa buku kesukaanya. Pada tahap ini orang tua

(38)

dengan pentingnya membaca dihadapan anak (memberi teladan), sering

membacakan cerita bergambar pada anak.

b. Tahap Pembentukan Konsep Diri

Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan

dirinya dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku. Orang tua

perlu memberikan rangsangan dengan membacakan buku pada anak

(anak melihat isi buku tersebut).

c. Tahap Membaca Gambar

Anak menyadari cetakan yang tampak, mulai dapat menemukan

kata yang sudah dikenal, dapat mengulang kembali cerita yang tertulis,

dan sudah mangenal abjad. Orang tua perlu melibatkan anak ketika

sedang menceritakan sebuah cerita dengan melakukan tanya jawab pada

anak dan berikan kesempatan membaca sesering mungkin.

d. Tahap Pengenalan Bacaan

Anak mulai tertarik pada bacaan dan mulai membaca tanda-tanda

yang ada dilingkungan seperti, membaca kardus susu, bungkus

makanan, pasta gigi, dan lain-lain. Anak mulai mengingat kembali

cetakan pada konteksnya.

e. Tahap membaca Lancar

Anak dapat membaca berbagai jenis buku secara bebas. Orang tua

dan guru masih harus tetap membacakan buku pada anak. Tindakan

tersebut dimaksudkan dapat mendorong anak untuk memperbaiki

(39)

E. Media Kartu Kata

1. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang artinya antara, perantara, atau pengantar. Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima

pesan. Media juga diartkan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian peserta didik

untuk tercapainya tujuan pendidikan.

Menurut Briggs (1970:10.3) media adalah segala alat fisik yang

dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik untuk belajar.

Menurut Yusufhadi Miarso dalam bukunya Muhamad Fadilah

(2012:206) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan

untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasan,

perhatian, dan kemauan si pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya

proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.

2. Peran Media dalam Pembelajaran

Peranan media dalam pembelajaran antara lain:

a. Memperjelas penyajian pesan

b. Memperdalam pemahaman anak didik terhadap materi pelajaran

c. Memperagakan pengertian yang abstrak kepada pengertian yang

kongkrit dan jelas

(40)

e. Media mampu memberikan variasi dalam proses belajar mengajar

f. Memperlancar pelaksanaan kegiatan

g. Mempermudah tugas mengajar guru

h. Memberi kesempatan pada anak didik untuk mereview pelajaran yang

diberikan

3. Pedoman Umum dalam Menggunakan Media Pembelajaraan

Adapun pedoman-pedoman dalam menggunakan media

pembelajaraan adalah sebagai berikut:

a. Pengunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai

b. Harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik

materi pelajaran yang disajikan

c. Harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan

dilaksanakan, seperti belajar secara klasikal, belajar dengan kelompok,

dan belajar secara individu.

d. Pengunaan media harus disetai persiapan yang cukup seperti

mempersiapkan media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai

peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai

dan sebelum perserta didik masuk.

e. Peserta didik perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan

agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting

selama penyajian media berlangsung

(41)

4. Macam-Macam Media Pembelajaran Anak Usia Dini

Adapun macam media pembelajaran untuk anak usia dini dapat

digolongkan menjadi tiga yaitu:

a. Media audio

Media audio adalah sebuah media pembelajaraan yang mengandung

pesan dalam bentuk auditif atau pendengaran, serta hanya

mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio dan kaset.

b. Media visual

Adalah media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan, contoh

media grafis dan proyeksi.

c. Media audiovisual

Media audiovisual adalah media yang memiliki umsur suara dan

unsur gambar. 5. Pengertian Kartu Kata

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka

(1989:392), Kartu artinya kertas tebal berbentuk persegi panjang,

sedangkan kata artinya unsur bahasa yang di ucapkan atau di tuliskan

yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di

gunakan dalam berbahasa atau satuan bahwa yang terkecil yang dapat

diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Soeharto dalam Dyah Ayu

Setianingrum (2005:27), mengatakan bahwa kartu merupakan salah satu

(42)

Kata adalah suatu kartu yang bertuliskan kata - kata yang digunakan

sebagai media atau alat dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan penguasaan perbendaharaan kata bagi siswa.

Kartu kata termasuk dalam jenis media visual. Pengunaan media kartu

kata sangat cocok dengan karakteristik anak usia dini.

Adapun kelebihan media kartu kata yaitu antara lain:

a. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, karena tidak semua benda

dapat dibawa ke kelas dan tidak selalu bisa diperlihatkan.

b. Dapat memperjelas materi yang akan disampaikan.

c. Harganya murah dan mudah didapatkan.

d. Mudah digunakan karena tanpa peralatan khusus.

e. Untuk mengenalkan konsep bahasa anak.

Sedangkan kelemahan media kartu kata yaitu antara lain:

a. Hanya bisa untuk dilihat, karena media ini hanya berupa kertas

disertai huruf atau tulisan.

b. Ukuranya sangat terbatas bila dilakukan saat proses pembelajaran

dalam kompleks yang besar.

6. Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Media Kartu Kata

Langkah pembelajaran menggunakan media kartu kata yang

dirancamg oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Mempersiapkan media yang akan digunakan.

(43)

c. Guru memberitahukan tema pembelajaran

d. Guru menjelaskan cara bermain kartu kata dan memberi contoh

e. Anak bergiliran untuk bermain

f. Mengacak kartu kata dengan posisi terbalik, dan satu persatu anak

maju memilih satu kartu dengan membaliknya.

g. Anak mengucapkan satu persatu huruf dari kartu yang dipilihnya.

h. Anak menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama

dengan cara memilih satu kartu dan membaliknya lalu menyebutkan

kata yang mempunyai huruf awal yang sama.

i. Anak menyebutkan nama-nama benda yang mempunyai huruf awal

yang sama.

j. Anak menyebutkan kata tersebut dengan jelas sehingga dapat

dipahami oleh siswa yang lain.

k. Guru selalu mendampingi dan memotivasi anak apabila ada yang

kesulitan guru bisa membantunya.

F. Penelitian yang Relevan

Penulis : S Fajria Nirmala, 2016. Peningkatan kemampuan membaca pemula

AUD melalui penggunaan kartu kata pada anak kelompok B di RA Darul

Fikri.

Latar belakang di lakukanya peneliyian ini didasarkan perlu adanya

perbaikan dalam pembelajaran membaca pemulapada usia dini. Media yang

digunakan tidak menarik perhatian anak, misalnya : media yang digunakan

(44)

gambar dengan tulisan samping ganbar. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui kartu kata pada anak

kelompok B di RA Darul Fikri. Model penelitian yang digunakan yaitu model

spiral kemis dan taggart. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh

anak kelompok B , dengan jumlah 30 anak. Metode pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik

analisis data yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif dengan prosentase.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan

membaca permulaan. Sebelum tindakan di peroleh prosentase kemampuan

membaca permulaan sebesar 23,33% mengalami peningkatan pada siklus 1

yaitu sebesar 40% dan meningkat kembali setelah yindakan siklus II dengan

prosentase sebesar 90%. Adapun rekomendasi bagi pendiidik, media kartu

kata dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran membaca

(45)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAAN A. Subyek Penelitian

1. Gambaran Situasi Umum RA Mathla’ul Anwar Pingit

a. Profil Sekolah

Profil atau identitas sekolah adalah sebagai berikut:

1) Nama sekolah : RA Matla’ul Anwar

2) Nomor Statistik : 101233230056

3) NPSN : 69742675

4) NPWP : 73.163.491.1.533.000

5) Provinsi : Jawa Tengah

6) Kabupaten : Temanggung

7) Kecamatan : Pringsurat

8) Desa : Pingit

9) Dusun : Ngebong

10)Kode pos : 56272

11)Telepon : -

12)Fax/Email : ramathlaulanwar@yahoo.co.id

13)Status Sekolah : Swasta

14)Akriditasi : B

(46)

b. Letak Geografis RA Mathla’ul Anwar Pingit

Lembaga pendidikan RA Mathla’ul Anwar Pingit tepatnya berada di

Dusun Ngebong RT 03 RW 08 Pingit, Pringsurat, Temanggung.

c. Keadaan Guru RA Mathla’ul Anwar Pingit

Adapun nama-nama guru di RA Mathla’ul Anwar terlihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru RA Mathla’ul Anwar Pingit

No Nama Guru Jabatan

1. Kaesti Kepala RA dan Guru Kelas

Kelompok B.1

2. Kurnia Rakhmawati,S.Pd Guru Kelas Kelompok A.1

3. Zuhriyah Guru Kelas Kelompok A.2

(47)

d. Keadaan siswa

Adapun nama-nama siswa RA Mathla’ul Anwar Pingit adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa RA Mathla’ul Anwar Pingit

No Nama

Keterangan

Laki-laki Perempuan

1. Abdul Gofur √

2. Azzra Wirawan √

3. Afiana Dewi √

4. Diva Nur Anisa √

5. Hikam Ahmad izzi √

6. Sahrina Khujja √

7. Jeany Surya Sovie √

8. Vivian Krisnaftalita .R √

9. Shifana Zahira P √

10. Bintang Nur Alamsyah √

11. Nesa Zahira Putri √

12. Marsa Adelia Putri √

13. Rafa Bima Pratama √

14. Rafi Bima Saputra √

15. M. Rizki Ramadhan √

(48)

e. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada Pembelajaran

Semester II (dua) Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian dilaksanakan

dalam 2 Siklus. Adapun waktu pelaksanaanya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan siklus I tanggal 27 februari 2017

2) Kegiatan siklus II tanggal 6 maret 2017

B. Deskripsi Pelaksanaan Pra siklus

Pelaksanaan pra tindakan dilakukan dengan menggunakan teknik

pengumpulan data observasi adapun indikator yang dinilai pada pra

tindakan ialah mengucapkan bunyi huruf, membedakan huruf,

menyebutkan benda yang mempunyai suku awal yang sama, menyebutkan

kata yang mempunyai huruf awal yang sama dan melafalkan kata dengan

jelas. Rekapitulasi hasil pra tindakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasi Belajar Bahasa Pemula Anak Pra Sklus

No Pencapaian Persentase Hasil

Belajar Bahasa Pemula Anak

25% dalam bahasa pemula Anak

3 18% BB

2. Anak yang memperoleh 25% -

50% dalam bahasa pemula Anak

8 50% MB

3. Anak yang memperoleh 50% -

75% dalam bahasa pemula Anak

(49)

4. Anak yang memperoleh 75% -

100% dalam bahasa pemula

Anak

- - BSB

Jumlah 16 100%

Berdasarkan daftar tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar bahasa pemula anak pada siswa kelompok B di RA Mathla’ul

Anwar setelah dilakukan pra siklus I adalah anak yang memperoleh

pencapaian BB sebanyak 3 anak, MB sebanyak 8 anak, dan baru 5 anak

yang mencapai BSH, sedangkan yang mencapai BSB belum ada. Sehingga

belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan, karena indikator

keberhasilan yang ditetapkan dalam pembelajaran ini adalah 75%.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester II

pada tanggal 27 Februari 2017. Pada siklus ini dilaksanakan dalam empat

tahap , yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan

Peneliti dan guru telah menyusun rencana tindakan yang akan

dilaksanakan pada hari senin, 27 Februari 2017 di RA Mathla’ul Anwar

khususnya kelopok B. Pada tahap ini peneliti merencanakan:

a. Guru menyiapkan tema dan sub tema pembelajaran

b. Merencanakan pembelajaran yang tertuang pada RKH

(50)

d. Menyusun panduan pelaksanaan pembelajaran

e. Mempersiapkan fasilitas dan sarana prasarana untuk kegiatan

pembelajaran bahasa pemula

f. Mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu kata atau kartu

huruf

g. Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi untuk

mengetahui hasil belajar bahasa pemula anak saat proses

pembelajaran berlangsung.

h. Menyiapkan kamera untuk mengambil foto atau gambar anak serta

saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung sebagai dokumentasi

2. Tindakan atau Pelaksanaan

a. Kegiatan Awal

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin, 27 Februari

2017. Tema pembelajaranya adalah alat komunikasi dan sub tema

macam-macam alat komunikasi. Kegiatan pertama sebelum anak

masuk pada inti pembelajaran yaitu:

1) Upacara bendera

2) Sebelum masuk kelas anak berlarai dan melompat kedalam

simpai untuk mengembangkan fisik motorik kasar anak

3) Anak dipersilahkan minum

4) Anak masuk kelas dan duduk di kursi masing-masing

5) Megucapkan salam

(51)

7) Hafalan surat pendek doa harian dan hadist serta Asmaul

Husna

8) Absensi dan guru menanyakan nama hari pada anak

9) Guru melakukan apersepsi dan menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan pada hari itu

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini anak dibagi menjadi 2 kelompok dan guru

menjelaskan terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan pada hari itu. Guru mengajak anak-anak untuk

bernyanyi lagu “a b c d” dan “Malaikat Sepuluh” serta diajak tepuk

“semangat”, agar anak lebih siap atau kondusif dalam

pembelajaran. Kemudian guru memperlihatkan kepada anak media

yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu kartu huruf. Anak

bersam-sama diminta untuk menyebutkan satu persatu huruf yang

ada pada kartu tersebut. Guru menaruh kartu huruf tersebut dalam

posisi diacak lalu anak disuruh untuk mengambil dan menata

sesuai kartu huruf tersebut dengan urutan huruf abjad yaitu a-b,

b-c, c-d, dan seterusnya.Kemudian guru meminta anak untuk

mengucapkan bunyi huruf yang ada pada kartu tersebut. Selain itu

anak juga disuruh untuk membedakan huruf yang ada pada kartu

tersebut, serta anak mencari kata yang sama dengan huruf awal

(52)

Gambar 3.1 anak mengurutkan kartu huruf

Kegiatan ini adalah untuk menarik perhatian anak dengan

menggunakan kartu huruf anak akan lebih faham dan senang

karena sambil bermain. Semua anak bergantian maju satu per satu

dari anak yang kurang dalam bahasa sampai yang sudah bisa

berbahasa dengan cara mengambil kartu yang diacak dan

menyebutkan bunyi huruf yang ada pada kartu huruf tersebut dan

mencari kata yang huruf awalnya sama dengan kartu yang

dipilihnya.

Pada waku melakukan pembelajaran bahasa pemula ini

dengan media kartu huruf, guru dan peneliti mengamati serta

mencatat perkembangan anak khususnya dalam mengucapkan

bunyi dan membedakan huruf. Guru selalu memotivasi dan

membimbing anak yang masih kesulitan dalam kegiatan ini.

Kegiatan inti laninya pada hari itu yaitu, menghubungkan gambar

alat komunikasi dengan angka yang melambangkanya dengan

(53)

c. Istirahat

Sebelum istirahat ysng dilakukan anak yaitu:

2) Anak mencuci tangan secara bergantian

3) Membaca doa sebelum makan

4) Makan bersama-sama didalam kelas

5) Berdoa setelah makan

6) Bermain bersama diluar kelas

d. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir atau setelah anak-anak istirahat, anak masuk

kelas dan bernyanyi “Alat komunikasi” setelah itu guru mengadakan

tanya jawab kepada anak tentang benda-benda yang termasuk alat

komunikasi. Guru juga melakukan review kepada anak tentang

kegiatan yang dilakukan, dan menanyakan apakah anak-anak

menyukai atau senang terhadap kegiatan hari ini. Setelah itu berdoa

bersama, pesan-pesan guru, salam, dan penutup. Anak berbaris yang

rapi membuat kereta dan bersalaman.

3. Pengamatan

Selama pembelajaran bahasa mengunakan kartu huruf berlangsung,

peneliti dan guru mengamati proses kegiatan tersebut. Pengamatan

dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang berlangsung.

Proses pengamatan pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar bahasa

pemula anak yang terdiri dari, keaktifan, motivasi, dan semangat.

(54)

observasi, yaitu: mengucapkan bunyi huruf, membedakan huruf,

mengetahui hubungan bunyi dan huruf, menyebutkan benda yang suara

huruf awalnya sama, menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal

yang sama, dan melafalkan kata dengan jelas.

4. Refleksi

Hasil pengamatan dilapangan dijadikan sebagai pedoman peneliti

untuk melakukan refleksi pada permasalahan yang muncul, sehingga

dapat mencari solusi terhadap masalah tersebut. Pada siklus ini masih

banyak kelemahanya , diantaranya:

a. Media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa terutama dalam

penulisan huruf kurang besar.

b. Waktu pembelajaran menggunakan media berlangsung masih ada

beberapa anak masih sulit dikondusifkan.

c. Dalam proses belajar menggunakan media kartu huruf, masih

kurang adanya motivasi guru ke anak .

D. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan

Dalam pembelajaran peningkatan hasil belajar bahasa pemula pada

Siklus 1 pada umumnya sudah cukup baik namun belum memenuhi

indikataor keberhasilan yaitu 76% untuk mengatasi permasalahan pada

siklus 1 maka pada hari Senin tanggal 6 maret 2017 peneliti

merencanakan tindakan pada Siklus II. Pada tahap ini peneliti

(55)

a. Guru menyiapkan tema dan sub tema pembelajaran

b. Merencanakan pembelajaran yang tertuang pada RKH

c. Menentukan indikator keberhasilan

d. Menyusun panduan pelaksanaan pembelajaran

e. Mempersiapkan fasilitas dan sarana prasarana untuk kegiatan

pembelajaran bahasa pemula anak

f. Mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu kata

g. Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi untuk

mengetahui hasil belajar bahasa pemula anak saat proses

pembelajaran berlangsung.

h. Menyiapkan kamera untuk mengambil foto atau gambar anak serta

saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung sebagai dokumentasi.

Pada tindakan siklus II peneliti dan guru berusaha dengan maksimal

untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran dari siklus I. Peneliti dan guru

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Tema kegiatan

pada pembelajaran pada siklus II ini yaitu alat komunikasi sebelum

kegiatan pembelajaran dimulai guru berusaha membuat anak lebih

bersemangat, lewat gerak dan lagu “Pengenalan Posisi”, dan memberikan

hadiah bintang bagi anak yang mampu melakukankegiatan dengan baik

dan tidak menganggu temanya. Sehingga kegiatan pembelajaran

mengunakan media kartu kata berjalan dengan lancar, anak berkonsentrasi

(56)

2. Pelaksanaan

a. Kegiatan Awal

Pada tindakan siklus II ini dilaksanakan pada hari rabu 6 Maret

2017. Tema pembelajaranya adalah alat komunikasi dan sub tema

macam-macam benda pos. Kegiatan pertama sebelum anak masuk

pada inti pembelajaran yaitu:

1) Upacara bendera

2) Berbaris dan berjalan dengan satu kaki dengan seimbang

masuk ke kelas

3) Anak masuk kelas dan duduk di kursi masing-masing

4) Megucapkan salam

5) Berdoa bersama-sama

6) Hafalan surat pendek doa harian dan hadist serta Asmaul

Husna

7) Absensi dan guru menanyakan nama hari pada anak

8) Guru melakukan apersepsi dan menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan pada hari itu

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini guru menjelaskan terlebih dahulu tentang

kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari itu. Guru mengajak

anak-anak untuk bernyanyi lagu “Hitungan Bahasa Arab” serta

diajak tepuk “semangat”, dan tepuk “cinta”agar anak lebih siap

(57)

memperlihatkan kepada anak media yang akan digunakan dalam

pembelajaran yaitu kartu kata yang menarik dan kartu kata yang

tulisanya agak besar. Anak bergantian diminta untuk menyebutkan

satu persatu huruf yang ada pada kartu kata tersebut. . Guru

menaruh kartu kata tersebut dalam posisi terbalik lalu anak disuruh

untuk mengambil atau memilih salah satu kartu tersebut.

Kemudian guru meminta anak untuk mengucapkan bunyi huruf

yang ada pada kartu kata tersebut. Selain itu anak juga disuruh

untuk membedakan huruf yang ada pada kartu kata tersebut, serta

anak mencari kata yang sama dengan suku kata awal yang sama

pada kartu kata.

Gambar 3.2 Anak memilih satu kartu yang dipilihnya

Kegiatan ini adalah untuk menarik perhatian anak dengan

menggunakan kartu kata anak akan lebih faham dan senang karena

sambil bermain. Semua anak bergantian maju satu per satu dari

anak yang kurang dalam bahasa sampai yang sudah bisa berbahasa

mengambil kartu yang terbalik dan menyebutkan bunyi kata yang

(58)

ada pada kartu terebut dan mencari kata yang suku kata awalnya

sama dengan kata yang ada pada kartu kata.

Pada waktu melakukan pembelajaran bahasa pemula anak

ini dengan media kartu kata, guru dan peneliti mengamati serta

mencatat perkembangan anak khususnya dalam mengucapkan

bunyi dan membedakan huruf. Guru selalu memotivasi dan

membimbing anak yang masih kesulitan dalam kegiatan ini.

Kegiatan inti lainnya pada hari itu yaitu, mencocok gambar amplop

dan membilang angka 1 – 20 pada gambar amplop dilembar kerja

anak.

c. Istirahat

Sebelum istirahat yang dilakukan anak yaitu:

1) Anak mencuci tangan secara bergantian

2) Membaca doa sebelum makan

3) Makan bersama-sama didalam kelas

4) Berdoa setelah makan

5) Bermain bersama diluar kelas

d. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir atau setelah anak-anak istirahat, anak masuk

kelas dan bernyanyi “Rukun Islam” setelah itu guru mengadakan

tanya jawab kepada anak tentang alat komunikasi yang ada dirumah

masing-masing anak . Guru juga melakukan review kepada anak

(59)

menyukai atau senang terhadap kegiatan hari ini, dan memberikan

hadiah bintang bagi anak yang mengikuti dengan baik dan yang

paling baik hasil bahasanya, agar anak bersemangat dalam belajar

dalam pembelajaran berikutnya. Setelah itu berdoa bersama,

pesan-pesan guru, salam, dan penutup. Anak berbaris yang rapi membuat

kereta dan bersalaman.

3. Pengamatan

Selama pembelajaran bahasa menggunakan kartu kata berlangsung,

peneliti dan guru mengamati proses kegiatan tersebut. Pengamatan

dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang berlangsung.

Proses pengamatan pembelajaran utnuk mengetahui hasil belajar bahasa

pemula anak yang terdiri dari, keaktifan, motivasi, dan semangat.

Observasi ini berpedoman pada indikator yang terdapat dalam lembar

observasi, yaitu: mengucapkan bunyi huruf, membedakan huruf,

mengetahui hubungan bunyi dan huruf, menyebutkan benda yang suara

huruf awalnya sama, menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal

yang sama, dan melafalkan kata dengan jelas.

4. Refleksi

Hasil pengamatan dilapangan dijadikan sebagai pedoman peneliti

untuk melakukan refleksi pada permasalahan yang muncul, sehingga

dapat mencari solusi terhadap masalah tersebut. Pada siklus ini sudah

banyak perkembangan untuk hasil belajar bahasa pemula anak

(60)

a. Media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa terutama dalam

penulisan huruf sudah besar bahkan ukuran kartu lebih besar.

b. Waktu pembelajaran mengunakan media berlangsung sudah banyak

yang aktif

c. Dalam proses belajar menggunakan media kartu kata, anak sudah

banyak yang termotivasi dan banyak yang faham dengan bahasa

Dapat disimpulkan bahwa pengunaan media kartu kata

dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar bahasa

(61)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

1. Ketentuan Penilaian dan Pengolahan Data

Adapun penilaian yang diberikan pada lembar observasi berupa

cheeklist dengan skor nilai angka, dengan ketentuan sebagai berikut Tabel 4.1 Ketentuan Memberi Nilai Lembar Observasi

Skor/

Nilai

Kategori Kriteria/Ketentuan

1 Belum Berkembang (BB) Kemampuan anak dalam

bahasa pemula belum

berkembang

2 Mulai Berkembang (MB) Kemampuan anak dalam

bahasa pemula mulai

berkembang

3 Berkembang Sesuai Harapan

(BSH)

Kemampuan anak dalam

bahasa pemula

berkembang sesuai

harapan

4 Berkembang Sangat Baik (BSB) Kemamapuan anak dalam

bahasa pemula

(62)

Adapun indikator yang diamati dalam tiap siklus yaitu, seperti

terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Indikator yang Diamati Tiap siklus

No Tingkat Pencapaian

Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu 75%, bila

(63)

berkembang sangat baik dalam siklus II, maka anak tersebut dikatakan

sudah baik dalam penguasaan bahasa pemula. Tetap apabila anak kurang

dari 75% maka dikatakan bahawa anak belum menguasai bahasa pemula

anak.

2. Data Hasil Pengamatan Pra siklus

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada Pra

Siklus, maka dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.3 Hasil Penelitian Pra Siklus

(64)

12 MA 3 2 1 50

13 RB 1 1 1 25

14 RFB 1 1 1 25

15 MR 3 2 1 50

16 TR 3 2 1 50

Jumlah prosentase pencapaian kelas 525

Keterangan :

Skor Maksimum Ideal = Skor maksimum butir amatan X Jumlah butir = 4 x 3 = 12

Nilai Persen Yang Diharapkan = Skor mentah yang diperoleh X 100% Skor maksimum ideal

Contoh nama anak :

DN = Skor mentah yang diperoleh x 100% Skor maksimum ideal

= 3 x 100% = 25% 12

Prosentase keberhasilan kelas = total pencapaian kelas x 100 Jumlah siswa

(65)

Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa hasil prosentase yang

diharapkan masih kurang dari 75%, maka dapat dikatakan bahwa hasil

belajar bahasa pemula anak masih kurang dan harus ditingkatkan karena

hasil prosentase kelas 32%.

3. Data Hasil Pengamatan Siklus I

Pada siklus I dicari data berdasarkan lembar observasi, dari instrumen

tersebut dapat diperoleh hasil pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus I

(66)

12 MA 4 3 2 75

13 RB 4 2 1 58

14 RFB 4 2 1 58

15 MR 4 4 2 83

16 TR 4 4 1 75

Jumlah prosentase pencapaian kelas 904

Keterangan :

Skor Maksimum Ideal = Skor maksimum butir amatan X Jumlah butir = 4 x 3 = 12

Nilai Persen Yang Diharapkan = Skor mentah yang diperoleh X 100 % Skor maksimum ideal

Contoh nama anak :

DN = Skor mentah yang diperoleh x 100% Skor maksimum ideal

= 6 x 100% = 50% 12

Prosentase keberhasilan kelas = total pencapaian kelas x 100 Jumlah siswa

= 904 x 100% = 56% 16

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 16 peserta didik yang

(67)

Berkembang (MB) 3 anak yaitu gofur, azzra dan hikam. Berkembang

Sesuai Harapan (BSH) 10 anak yaitu, fia, diva, khujja, jeany, vivi, shifa,

nesha, bintang, rafa, rafi. Dan yang mencapai Berkembang Sangat Baik

(BSB) 3 anak yaitu, marsa, rizki, dan tisca. Sehingga dapat dikatakan

bahwa hasil belajar bahasa pemula anak belum maksimal dan masih perlu

untuk ditingkatkan karena, indikator pencapaiannya 75% dan anak yang

mendapatkan indikator pencapaianya hanya 3 anak dari 16 anak. Untuk

prosentase pencapaian kelas pada Pra Siklus sebesar 32% dan pada Siklus

I sebesar 56%.

4. Data Hasil Pengamatan Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan data pada Siklus II maka dapat dilihat data

penilaian sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus II

(68)

6 SK 4 4 4 100

Jumlah prosentase pencapaian kelas 1479

Keterangan :

Skor Maksimum Ideal = Skor maksimum butir amatan X Jumlah butir = 4 x 3 = 12

Prosentase keberhasilan kelas = total pencapaian kelas x 100% Jumlah siswa

(69)

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui prosentase pencapaian

hasil belajar tiap anak diantaranya yaitu 14 anak yang mencapai lebih besar

dari indikator pencapaianya yatu 75% atau berkembang sangat baik, dan

yang mencapai berkembang sesuai harapan ada satu anak, serta yang

mencapai kurang dari pencapaian indikator hanya ada satu anak, mungkin

dikarenakan kurang memperhatikan dalam pembelajaran atau kurang fokos

diwaktu pembelajaran berlangsung. Prosentase pencapaian kelas dapat

dilihat dari hail Pra Siklus sebesar 32%, pada Siklus I sebesar 56%, dan

pada siklus Ii sebesar 92%. Jadi ada peningkatan dalam tiap siklus.

B. Pembahasan

1. Hasil Rekapitulasi

Hasil rekapitulasi hasil belajar anak dengan media kartu kata dari tiap

siklus adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Rekapitulasi Nila Anak Pra Siklus, Siklus I, Sikluss II

No Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 AG 25 33 66

2 AW 25 41 75

3 AD 25 50 100

4 DN 25 50 100

5 HA 25 41 83

6 SK 50 58 100

(70)

8 VK 50 66 100

9 SZ 25 58 91

10 BN 25 50 91

11 NZ 25 50 100

12 MA 50 75 100

13 RB 25 58 91

14 RFB 25 58 91

15 MR 50 83 100

16 TR 50 75 100

Jumlah 525 904 1479

Rata-rata kelas 32 56 92

2. Perbandingan Prosentase Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak

Peningkatan hasil belajar bahasa pemula anak dengan media kartu kata

pada siswa kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit dapat diketahui

dengan membandingkan perolehan prosentase sebelum pelaksanaan dan

sesudah pelaksanaan pada siklus I dan siklus II. Adapun perbandinganyan

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Perbandingan Prosentase Hasil Belajar Bahasa pemula Anak

No Tindakan Prosentase Peningkatan

1 Pra siklus 32 (MB) -

2 Siklus I 56 (BSH) 24

(71)

Berdasarkan daftar tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ada

peningkatan hasil belajar bahasa pemula anak dari sebelum tindakan

sampai siklus II. Peningkatan sebelum tindakan sampai siklus I yaitu 24%,

dan dari siklus I ke siklus II ada peningkatan sebesar 36%. Dapat

disimpukan bahwa media katu kata dapat meningkatkan hasil belajar

bahas pemula anak dengan dibuktikan adanya prosentase peningkatan

pencapaian kelas dari Pra siklus sebesar 32% , dan meningkat lagi pada

Siklus I sebesar 56%, serta meningkat paling tinggi pada siklus II yaitu

sebesar 92%. Pada Siklus II ini anak dapat mencapai perkembangan

Berkembang Sangat Baik (BSB). Jadi media kartu kata dapat

meningkatkan bahasa pemula anak pada siswa kelompok B RA Mathla’ul

Anwar Pingit tahun pelajaran 2016/2017 dengan baik dan memotivasi

Gambar

Gambar 1.1.Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Mc. Taggrt
Tabel 1.1 Kisi-kisi instrumen kemampuan bahasa pemula anak
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru RA Mathla’ul Anwar Pingit
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa RA Mathla’ul Anwar Pingit
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan prediksi teori sistem terbuka, responsifitas perusahaan terhadap pesaing dan pelanggan akan berpengaruh secara positif terhadap kinerja pemasaran dan

Pada penelitian kualitatif landasan teori yang dimiliki peneliti sebaiknya luas, dalam arti peneliti banyak pengetahuan/ ilmu tentang studi yang akan

The average daily flow (volume per unit time), maximum daily flow, peak hourly flow, minimum hourly and daily flows, and design peak flow are generally used as the basis

Banyaknya waktu yang diperlukan guru untuk membuat serta menilai sebuah tes objektif serta ditambah sangat diperlukannya ketelitian guru saat melakukan penilaian

Hasil penelitian Nur et al ., (2010) menunjukkan bahwa perubahan lingkungan tumbuh dari dataran tinggi ke dataran rendah pada lingkungan tropika basah menyebabkan terjadinya

pada saat Pembuktian Kualifikasi penyedia Jasa harus membawa seluruh Dokumen Asli sesuai yang di Upload / diunggah beserta 1 ( satu ) rekaman Termasuk dokumen Kontrak /

B Std. Nilai konstanta kinerja pegawai sebesar 1,521 menunjukkan bahwa semakin meningkat kinerja pegawai dalam suatu instansi/organisasi baik dari pengaruh pengawasan,

Jika kedua hasil indeks tersebut dibandingkan dengan nilai indeks yang diperoleh dari perhitungan menggunakan nilai KMA kelas II PP No.82/ 2001, maka dapat dilihat bahwa