PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA
PEMULA ANAK DENGAN MEDIA KARTU KATA
PADA SISWA KELOMPOK B RAUDHATUL ATFAL
MATHLA’UL ANWAR PINGIT KECAMATAN
PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG
TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
KAESTI
NIM 11613016
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
v MOTTO
Bismillahirrahmanirrahim...
Allah yang maha pengasih. Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan
vi
PERSEMBAHAN Sekripsi ini penulis persembahkan :
1. Ayahku tercinta Sarwono dan Ibunda tercinta Asmiyah terima kasih atas
segalanya hingga aku bisa meraih gelar SI seperti yang kalian harapkan
selama ini
2. Suamikuku Agus Hariyanto yang telah banyak memberikan bantuan dan
motivasi kepada penulis
3. Bapak Ibu Dosen IAIN Salatiga yang selalu membimbing dan memberikan
ilmu yang bermanfaat
vii
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur atas rahmat dan nikmat Allah SWT. Hanya dengan
kehendaknya segala sesuatu terjadi dan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan semua Umat Islam yang
Mengikutinya.
Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur, penulis skripsi dengan judul :
Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak Dengan Media Kartu Kata Pada
Siswa Kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit Tahun Pelajaran 2016/2017 ini
telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Kami
haturkan terima kasih yang tak terhitung kepada pihak-pihak yang telah
membantu terwujudnya skripsi ini.
Harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis pada khususnya
dan untuk pembaca pada umumnya.Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini
tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Atas
segala dorongan dan bantuannya penulis menghaturkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
viii
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Jurusan PIAUD IAIN Salatiga.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
memeberikan bimbingan, dorongan dan perhatian dengan penuh kesabaran
sampai terselesaikannya skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan karyawan IAIN Salatiga.
6. Segenap Guru RA Mathla’ul Anwar Pingit yang telah memberikan izin dan
membantu dalam pelaksanaan penelitian.
7. Siswa-siswi kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit yang sudah membantu
penulis dalam pengumpulan data.
8. Teman-teman kampus dan semua pihak yang telah membantu penulis
menempuh studi di IAIN Salatiga sampai penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis yakin skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak
kesalahan serta kekurangan. Maka kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Besar harapan kami, skripsi ini bisa bermanfaat kepada pihak-pihak
terkait secara khusus, dan bagi semua pembaca secara umum.
Wassalamua’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 21 Maret 2017
Penulis,
ix ABSTRAK
Kaesti, 2017. Peningkatan hasil belajar bahasa pemula anak dengan media kartu
kata pada siswa kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggng Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata kunci: Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak Dengan Media Kartu Kata
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar bahasa pemula
anak dengan media kartu kata pada siswa kelompok B RA Mathla’ul Anwar
Pingit Pringsurat Temanggung.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan bahasa pemula anak kelompok B
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif partisipatif dengan menggunakan model penelitian Kemis dan Mc
Taggrt.Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B di RA Mathla’ul
Anwar Pingit yang berjumlah 16 anak yang terdiri dari 7 anak laki - laki dan 9 anak perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar bahasa pemula anak dengan media kartu kata. Metode yang digunakan dalam pngumpulan data adalah observasi, sedangkan teknis analisisi data yang digunakan secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa media kartu kata dapat meningkatkan
hasil belajar bahasa pemula anak pada kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit.
xi 3. Karateristik Perkembangan Bahasa Anak ... D. Bahasa Pemula Anak ... 1. Pengertian Bahasa Pemula Anak ... 2. Pengertian Membaca ... 3. Pentingnya Kemampuan Membaca ... 4. Tahapan Perkembangan Membaca ... E. Media Kartu Kata ...
1. Pengertian Media ... 2. Peran Media Dalam Pembelajaran ...
3. Pedoman Umum Dalam Menggunakan Media Pembelajaran ...
4. Macam - macam Media Pembelajaran Anak Usia Dini ...
5. Pengrtian Kartu Kata ...
6. Langkah Pembelajaran Menggunakan Media Kartu Kata ...
xii
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ... 1. Gambaran Situasi Umum RA Mathla’ul Anwar Pingit ... B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ... C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus ... 1. Ketentuan Penilaian dan Pengolahan Data ... 2. Data Hasil Pengamatan Pra siklus Data ... 3. Hasil Pengamatan Siklus I ... 4. Hasil Pengamatan Siklus II ... B. Pembahasan ... 1. Hasil Rekapitulasi ...
2. Perbandingan Prosentase Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak ..
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Bahasa Pemula Anak..…….... 11
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru RA Mathla’ul Anwar Pingit………... 30
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa RA Mathla’ul Anwar Pingit……….... 31
Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak Pra Siklus.33 Tabel 4.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Observasi…………... ... 45
Tabel 4.2 Indikator yang Diamati Tiap Siklus……… ... 46
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pra Siklus……….. ... 47
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus I………... ... 49
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus II………. ... 51
Tabel 4.6 Rekapitulasi Nila anak Pra Siklus, Siklus I, Siklus II... 53
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart.….... 10
Gambar 3.1 Gambar Anak Mengurutkan Kartu Huruf... 36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 5 Penilaian Tiap Indikator
Lampiran 6 Lembar Observasi
Lampiran 7 Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 8 Perhitungan Pengolahan Data
Lampiran 9 RKH
Lampiran 10 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 11 SKK
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling
fundamental karena perkembangan anak dimasa selanjutnya akan sangat
ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini.
Awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan
dorongan atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara
optimal. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD merupakan suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki
kesiapan kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lembaga
ini dianggap sangat penting karena anak diusia RA atau PAUD ini merupakan
usia emas yang merupakan masa peka. Masa peka adalah masa dimana anak
dapat berkembang secara optimal. Jadi pada usia ini perlu dilakukakn upaya
pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan,
pendiddikan, dan perlindungan.
Salah satu aspek yang paling penting dalam perkembangan anak adalah
aspek perkembangan bahasa, karena bahasa merupakan salah satu alat
sebagai alat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain atau
alat yang digunakan oleh anak untuk hidup bersama dengan orang lain. Anak
membutuhkan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Maka dalam kebersamaan anak akan menjalin kerjasama, dimana sukses dan
tidaknya kerjasama akan diantara mereka dipengaruhi oleh bahasa yang
digunakanya. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi bila seorang tidak
pandai dalam berbahasa, khususnya dalam berbicara maka tidak akan terjalin
kerjasama yang baik. Kemampuan berbicara merupakan anugrah dari Allah
SWT yang sangat berharga bagi setiap individu, Alloh SWT berfirman dalam
QS Ar Rahman ayat 3-4 :
Artinya: “ Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.”
(Q.S. Ar-Rahman: 3-4)
Anak akan lebih pandai berbahasa apabila ia bisa berbicara,
mendengarkan, menulis, dan membaca. Namun selama ini, pembelajaran
bahasa yang mencakup menulis dan membaca tidak diperbolehkan di tingkat
RA kecuali hanya pengenalan huruf-huruf. Akan tetapi sesuai perkembangan
saat ini anak lulus RA yang belum bisa membaca akan kesulitan mengikuti
pembelajaran di jenjang sekolah dasar, bahkan ada jenjang sekolah dasar yang
menggunakan tes saat pendaftaran untuk masuk sekolah dasar. Sehingga guru
RA mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran
interaksi dalam proses pembelajaran dan harus mampu memilih strategi dan
media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan bahasa pemula anak.
Pengembangan kemampuan membaca berhubungan langsung dengan tingkat
bimbingan orang dewasa dalam mengunakan bahasa dan menekankan
hubungan tulisan dengan abjad, kata, dan pesan ( Stephanie Muller, 2006 : 8 ).
Setelah penulis melakukan observasi awal di RA Mathla’ul Anwar Pingit
Pringsurat Temanggung pada anak usia 5-6 tahun atau siswa kelompok B,
penulis menemukan kemampuan berbahasa siswa terutama siswa kelompok B
perlu ditingkatkan karena dari 16 siswa hanya 32 % berada dalam kriteria
Berkembang Sesuai Harapan dalam menyebutkan huruf abjad, membedakan
bunyi huruf, dan menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal yang
sama, serta membaca. Sedangkan yang 68 % masih berada di kriteria Belum
Berkembang, Mulai Berkembang. Di antara 11 anak tersebut ada yang masih
sulit berkomunikasi, belum hafal huruf abjad, dan menyebutkan bunyi suku
kata awal. Padahal pada anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah mampu
menyebutkan huruf vokal dan konsonan, menyebutkan huruf awal yang sama,
menulis namanya sendiri, dan sebagainya ( Permendiknas no 58 Tahun 2009 ).
Dari paparan di atas sehingga dipilih media kartu kata untuk meningkatkan
hasil belajar bahasa pemula anak dengan harapan anak mampu mengunakan
bahasa yang baik, kosakata yang banyak, maka penulis mengambil judul
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA PEMULA ANAK DENGAN
ANWAR PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN
2016/2017.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini
adalah, apakah penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan hasil belajar
bahasa pemula anak pada siswa kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit,
Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2016 /2017.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulis mengadakan
penelitian tindakan kelas ini adalah, untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar bahasa pemula anak pada kelompok B dengan media kartu kata di RA
Mathla’ul Anwar Pingit, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung.
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis penelitian merupakan angapan sementara yang masih harus
dibuktikan kebenaranya melalui penelitian ( Bambang Dwiloka, 2012 : 29 ).
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah, “
Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak dengan Media Kartu Kata
pada Siswa Kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit Tahun Pelajaran
2016/2017”.
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan
berhasil, setiap guru memiliki pandanganya masing-masing sejalan dengan
melalui beberapa siklus yang telah dijalani maka bisa dikatakan bahwa
peningkatan hasil belajar sudah berhasil, dan pengamatan tersebut sudah bisa
diakhiri mengingat bahwa semua yang diperoleh dari ketuntasa yang sudah
melebihi tingkat pencapaian yaitu dengan nilai 75% ke atas atau anak
mencapai kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB). Maka dengan pencapaian
ketuntasan tersebut bisa dikatakan sebagai hasil belajar anak.
Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dapat diketahui kegunaan
penelitian ini yaitu:
1. Secara Teoritis
a. Di bidang akademik, dapat menambah pengetahuan di bidang pendidikan
khususnya berkaitan dengan pengunaan media kartu kata
b. Bagi peneliti lain, dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya yang
ingin meneliti tentang media kartu kata untuk meningkatkan hasil belajar
bahasa pemula anak
2. Secara Praktis
a. Bagi sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
meningkatkan prestasi belajar anak terkait dalam kecerdasan bahasa
anak.
b. Bagi Guru, penelitian ini menambah pengetahuan dan memotifasi guru
agar lebih kreatif dan menarik dalam memberi kegiatan di RA.
c. Bagi Peserta Didik, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bahasa
Definisi Operasional
1. Peningkatan
Menurut Haeidi Saputra (2014 : 142), dalam kamus bahasanya
istilah peningkatan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti lapis dari
sesuatu yang bersusun dan peningkatan berartikemajuan.
2. Hasil Belajar
Menurut Bloom, hasil belajar adalah mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan menurut pemikiran Gagne,
hasil belajar berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, setrategi
kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.
3. Bahasa Pemula Anak
Ganeshi dalam Eliason (1994), mengungkapkan bahwa bahasa
pemula anak tidak dimulai dari kata ke huruf lalu pengalaman, tetapi dari
perbuatan atau pengalam ke huruf baru kemudian ke kata. Anak yang
berhasil membaca di Sekolah telah memiliki bahasa tulisan sebagai bagian
yang dominan dari kehidupan mereka sehari- hari.
4. Media Kartu Kata
Menurut Briggs (1970 : 10.3), media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik untuk belajar.
Menurut Soeharto (2005 : 27), mengatakan bahwa kartu kata
adalah suatu kartu yang bertuliskan kata - kata yang digunakan sebagai
media atau alat dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk
Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dikenal
dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian
deskriptif, karena mengambarkan bagaimana suatu metode pembelajaran
diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
Achmad Hufad (2009:6) mengungkapkan bebrapa defenisi mengenai
penelitian tindakan kelas, sebagai berikut:
a. Menurut Tyler, PTK merupakan penelitian yang mengkonsentrasikan
komunitas sekolah atau kelas dengan pelibatan guru, kepala sekolah, dan
akademis pada semua tahap penelitian guna memperbaiki praktik
kurikulum dan kebijakan.
b. Menurut suhandi, PTK adalah suatu penelitian ilmiyah yang ditujukan
untuk memecahkan masalah dengan menggunakan ketrampilan baru
yang diaplikasikan langsung kedalam situasi kelas.
2. Subjek Penelitian .
a. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di RA Mathla’ul Anwar
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar
B RA Mathla’ul Anwar Pingit, ini dilaksanakan pada tahun ajaran
2016/2017.
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada kegiatan penelitian ini adalah siswa
kelompok B di RA Mathla’ul Anwar Pingit yang berjumlah 16 siswa,
yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian mengunakan PTK guna mencari pemecahan masalah
yang ditemui di RA. Pada PTK ini dilakukan dalam 2 siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus satu
dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses pengembangan rencana yang akan
dilaksanakan untuk menghilangkan masalah yang ada di RA.
Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui
masalah dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Pengamatan kondisi RA
2) Berkolaborasi dengan guru dalam Membuat rencana kegiatan harian
(RKH) sesuai dengan tema
4) Membuat lembar observasi dan penilaian mengenai peningkatan
hasil belajar bahasa pemula anak dengan mengnakan media kartu
kata
b. Pelaksanaan
pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas (Arikunto,dkk,2006:18).
Perencanaan ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH,
yang terdiri dari kegiatan awal atau pembiasaan, kegiatan inti, istirahat,
dan kegiatan akhir. Langkah-langakh dalam mengunakan media kartu
kata yaitu antara lain:
1) mempersiapkan media kartu kata
2) mengkondusifkan anak dengan tepuk atau lagu
3) membagi anak dalam berbagai kelompok
4) memberi contoh cara memainkan kartu kata
5) anak bermain bergiliran
6) guru memberi motivasi pada anak
c. Pengamatan
Pengamatan merupakan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat atau mengamati jalanya kegiatan pembelajaran oleh
pengamat. Guru akan mengamati jalanya pembelajaran dengan kartu
d. Refleksi
Langkah ini dilakukan dalam rangka untuk mencari pemecahan
maupun penguatan terhadap pembelajaran yang dipandang masih kurang
optimal. Tujuanya adalah untuk menemukan perbaikan-perbaikan apa
yang perlu dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus berikutnya.
Hasil refleksi pada siklus I diperbaiki melalui rencana aksi pada siklus II
dan seterusnya. Untuk lebih tepatnya, berikut dikemukakan bentuk
desainya Kemmis & Mc. Taggrt pada buku (Sam’s, 2010:73).
Gambar 1.1.Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Mc. Taggrt
Desain penelitian yang digunakan Kemmis dan Tanggrt berupa siklus
sepirai. Pada tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan
(planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (refecting).
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang akan digunakan
dalam pengumpulan data. Untuk itu penelitian ini menggunakan instrumen
yang berupa lembar observasi, dan dokumentasi. Lembar observasi dalam
penelitian yaitu dengan mengunakan cheeklist atau centang.
Tabel 1.1 Kisi-kisi instrumen kemampuan bahasa pemula anak
dengan media kartu kata
Variabel Indikator
Kemampuan Mengucapkan bunyi huruf Bahasa
Pemula
Anak Membedakan huruf
Mengetahui hubungan bunyi dan huruf
Menyebutkan benda yang mempunyai huruf awal sama
menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal sama
Melafalkan kata denga jelas
5. Teknik Pengumpulan data
observasi dan dokumentasi siswa kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit.
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
kegiatan belajar mengajar di RA Mathla’ul Anwar Pingit. Dalam
penilaian dapat diketahui melalui lembar observasi dengan mengunakan
cheeklist.
b. Dokumentasi
Adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu dalam
mengumpulkan data penelitian. Melalui dokumntasi peneliti
mendapatkan gambaran tentang keadaan yang diteliti. Peneliti
mndapatkan data-data yang ada di RA Mathla’ul Anwar khususnya yang
berhubungan dengan kegiatan pembelajran bahasa pemula anak, seperti
RKH, dan foto kegiatan pembelajaran.
6. Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam pola dan satuan dasar. Analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif baik kualitatif
maupun kuantitatif. Pada umumnya analisis data kualitatif dilakukan
dengan tahap-tahap, pemaparan data, reduksi data, kategori data,
penafsiran, dan penyimpulan hasil anaisis. Dalam penelitian ini peneliti
mengunakan predikat BB (Belum Berkembang), MB (Mulai
Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), BSB (Berkembang
Sangat Baik) yang kemudian dideskripsikan.
Rumus yang digunakan peneliti untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar bahasa pemula dengan media kartu kata ini menggunakan
Nilai Persen yang Diharapkan = Skor Mentah yang di peroleh X 100 Skor Maksimum ideal
Kriteria hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
1. Krteria Belum Berkembang antara 0% - 25%
2. Kriteria Mulai berkembang antara 25% - 50%
3. Kriteria Berkembang Sesuai Harapan antara 50% - 75%
4. Kriteria Berkembang Sangat Baik antara 75% - 100%
Sistematika Penulisan
Pada bagian awal terdiri dari :
Halaman judul, persetujuaan pembimbing, pengesahan kelulusaan,
pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bagian isi terdiri dari beberapa bab yaitu:
BAB I : merupakan bab pendahuluan yang terdiri atas latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis
tindakan, pembatasan masalah, kegunaan penelitian,
defenisi operasional, metode penelitian, rancangan
penelitian, subjek penelitian, langkag-langkah, instrumen
penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.
BAB II : merupakan kajian pustaka, yang membahas tentang
peningkatan, hasil belajar, pengertian bahasa pemula anak,
BAB III : merupakan laporan pelaksanaan penelitian yang
mendeskripsikan pelaksanaan penelitian pada siklus I, dan
siklus II.
BAB IV : merupakan analisis data yang membahas tentang hasil
penelitian siklus I, dan siklus II.
BAB V : merupakan penutup yang terdiri atas kesimpulan dan
saran-saran.
Sedangkan pada bagian akhir pada skripsi ini terdiri dari daftar
pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Peningkatan
Menurut Haeidi Saputra (2014 : 142), dalam kamus bahasanya
istilah peningkatan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti lapis dari
sesuatu yang bersusun dan peningkatan berarti kemajuan.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku seseorang secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik hasil belajar juga diartikan sebagai pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian, sikap, apreseasi dan ketrampilan. Menurut
pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal, yaitu kemampuan mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Ketrampilan intelektual, yaitu kemampuan mempersentasikan konsep
dan lambang.
c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri.
d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkain gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
e. Sikap, yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
2. Tipe Kegiatan Belajar
Tipe-tipe kegiatan belajar yaitu antara lain:
a. Ketrampilan, berfokus pada pengalaman belajar melalui gerak yang
dilakukan peserta didik.
b. Pengetahuan, merupakan dasar dari semua kegiatan belajar.
c. Informasi, adalah kegiatan peserta didik memahami simbol, seperti
kata, istilah, pengertian, dan peraturan.
d. Konsep, adalah belajar mengembangkan inferensi logika atau
membuat generalisasi dari fakta kekonsep. Konsep merupakan kata
kunci.
e. Sikap, dikenal dengan kegiatan belajar afektif. Sikap berhubungan
dengan minat, nilai, penghargaan, pendapat dan prasangka.
f. Memecahkan masalah, merupakan tipe kegiatan belajar dalam usaha
mengembangkan kemampuan berfikir.
C. Bahasa
1. Pengertian Bahasa
Pada kamus bahasa Indonesia bahasa diartikan sebagai sistem
lambang bunyi yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa juga
diartikan sebagai percakapan atau perkatan yang baik. Badudu (1989)
antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang
menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginanya. Menurut Bromley (1992)
bahasa sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide
maupun informasi yang terdiri dari simbol-simol visual atau verbal.
Simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis, dan dibaca, sedangkan simbol
verbal dapat didengar, dan diucapkan.
Perkembangan bahasa pada anak usia dini adalah perubahan sitem
lambang bunyi yang berpengaruh terhadap kemapuan bricara.
Pengembangan berbahasa pada anak RA menekankan pada:
a. Mendengar dan Berbicara
Secara umum melalui kegiatan mendengar dan berbicara diharapkan
anak dapat:
1). berbicara dengan penuh percaya diri
2). mendengarkan dengan sunguh-sunguh
3). megunakan bahasa untuk mendapatkan informasi.
4). untuk komunikasi yang efektif.
5). imteraksi sosial dengan yang lain.
6). menikmati buku atau cerita.
7). mengembangakan kesadaran bunyi.
b. Awal Membaca
Secara umum melalui kegiatan awal membaca diharapkan anak dapat:
1). membentuk perilaku membaca.
3). mengembangkan beberapa kemamouan sederhana.
4). ketrampilan pemahaman.
2. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa bagi anak usia dini yaitu:
a. Bahasa merupakan alat untuk megungkapkan pikiran dan perasaan
anak
b. Bahasa merupakan alat komunikasi anak dengan orang lain, dapat
ditunjukkan melelui perilaku ketramplan berbahasa, mendengar,
berbicara, dan membaca.
c. Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh anak untuk hidup
bersama dengan orang lain disekitarnya.
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yaitu:
a. Keterampilan berbahasa, dapat ditunjukkan oleh anak dalam perilaku
menyapa, memperkenalkan diri, dan betanya.
b. Keterampilan mendengar, seperti, mendengarkan perintah,
mendengarkan peranyaan, dan mendengarkan orang yang sedang
bercerita.
c. Keterampilan berbicara, dapat ditujukan oleh anak dalam
mengembangkan ketrampilan bertanya, dan menyiapkan kegiatan.
d. Keterampilan membaca, membaca adalah kegiatan yang melibatkan
3. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa anak usia 4-6 tahun memiliki karakteristik
perkembangan antara lain:
a. Dapat berbicara dengan mengunakan kalimat sederhana yang terdiri
dari 4-5 kata
b. Mulai bisa bercerita
c. Menulis namanya sendiri
d. Menyalin huruf-huruf
e. Dapat berkomunikasi dengan jelas
f. Mengenal banyak huruf
g. Dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kata
h. Mampu berpartisipasi dalam percakapan
D. Bahasa Pemula Anak
1. Pengertian Bahasa Pemula Anak
Ganeshi dalam Eliason (1994), mengungkapkan bahwa bahasa
pemula anak tidak dimulai dari kata ke huruf lalu pengalaman, tetapi dari
perbuatan atau pengalam ke huruf baru kemudian ke kata. Anak yang
berhasil membaca di sekolah telah memiliki bahasa tulisan sebagai bagian
yang dominan dari kehidupan mereka sehari- hari.
Bahasa pemula anak merupakan pengenalan bahasa yang diajarkan
anak secara terprogram. Kegiatanya seperti mengucapkan bunyi huruf
vokal dan konsonan, membedakan huruf abjad, menyebutkan benda yang
huruf awal yang sama, dan melafalkan kata dengan jelas. Ada beberapa
faktor yang dapat dijadikan ukuran kemampuan berbahasa seseorang yang
terdiri dari aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Aspek kebahasaan
meliputi:
a. Ketepatan ucapan
b. Penempatan tekanan nada, durasi yang sesuai
c. Pilihan kata
d. Ketepatan sasaran pembicaraan
Sedangkan aspek non kebahasaan meliputi:
a. Sikap tubuh, bahasa tubuh, dan mimik yang tepat
b. Kesediaan menghargai gagasan orang lain
c. Kelancaran dalam berahasa
d. Penalaran dan penguasaan pada topik tertentu
2. Pengertian Membaca
Membaca merupakan keterampilan bahasa tulis yang bersifat
reseptif. Jadi kegiatan membaca merupakan suatau kesatuan kegiatan yang
terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti:
e. Pengenalan huruf atau aksara
f. Bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf
g. Makna atau maksud
Adapun menurut Hari (1970: 3) membaca merupakan interpretasi
yang bermakna dari simbol verbal yang tertulis atau tercetak.
3. Pentingnya Kemampuan Membaca
Mary Leonhardt (1999: 27) menyatakan ada beberapa alasan
mengapa kita perlu menumbuhkan cinta membaca pada anak yaitu:
a. Anak yang senang membaca akan membaca dengan baik.
b. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan
yang lebih tinggi, mereka akan berbicara, menulis, memahami
gagasan-gagasan rumit secara lebih baik.
c. Membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas dalam segala hal,
dan membuat belajar lebih mudah.
d. Anak yang gemar membaca akan mampu mengembangkan pola befikir
kreatif dalam diri mereka.
4. Tahap Perkembangan Membaca
Cochrane et al dalam Nurbiana Dhieni (2011: 5.13), perkembangan
dasar kemampuan membaca pada anak usia 4–6 tahun berlangsung dalam
lima tahap yaitu :
a. Tahap Fantasi
Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku, berfikir
bahwa buku itu penting dengan cara membolak-balik buku berulangkali,
dan suka membawa buku kesukaanya. Pada tahap ini orang tua
dengan pentingnya membaca dihadapan anak (memberi teladan), sering
membacakan cerita bergambar pada anak.
b. Tahap Pembentukan Konsep Diri
Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan
dirinya dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku. Orang tua
perlu memberikan rangsangan dengan membacakan buku pada anak
(anak melihat isi buku tersebut).
c. Tahap Membaca Gambar
Anak menyadari cetakan yang tampak, mulai dapat menemukan
kata yang sudah dikenal, dapat mengulang kembali cerita yang tertulis,
dan sudah mangenal abjad. Orang tua perlu melibatkan anak ketika
sedang menceritakan sebuah cerita dengan melakukan tanya jawab pada
anak dan berikan kesempatan membaca sesering mungkin.
d. Tahap Pengenalan Bacaan
Anak mulai tertarik pada bacaan dan mulai membaca tanda-tanda
yang ada dilingkungan seperti, membaca kardus susu, bungkus
makanan, pasta gigi, dan lain-lain. Anak mulai mengingat kembali
cetakan pada konteksnya.
e. Tahap membaca Lancar
Anak dapat membaca berbagai jenis buku secara bebas. Orang tua
dan guru masih harus tetap membacakan buku pada anak. Tindakan
tersebut dimaksudkan dapat mendorong anak untuk memperbaiki
E. Media Kartu Kata
1. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang artinya antara, perantara, atau pengantar. Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima
pesan. Media juga diartkan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian peserta didik
untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Menurut Briggs (1970:10.3) media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik untuk belajar.
Menurut Yusufhadi Miarso dalam bukunya Muhamad Fadilah
(2012:206) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasan,
perhatian, dan kemauan si pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
2. Peran Media dalam Pembelajaran
Peranan media dalam pembelajaran antara lain:
a. Memperjelas penyajian pesan
b. Memperdalam pemahaman anak didik terhadap materi pelajaran
c. Memperagakan pengertian yang abstrak kepada pengertian yang
kongkrit dan jelas
e. Media mampu memberikan variasi dalam proses belajar mengajar
f. Memperlancar pelaksanaan kegiatan
g. Mempermudah tugas mengajar guru
h. Memberi kesempatan pada anak didik untuk mereview pelajaran yang
diberikan
3. Pedoman Umum dalam Menggunakan Media Pembelajaraan
Adapun pedoman-pedoman dalam menggunakan media
pembelajaraan adalah sebagai berikut:
a. Pengunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai
b. Harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik
materi pelajaran yang disajikan
c. Harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan
dilaksanakan, seperti belajar secara klasikal, belajar dengan kelompok,
dan belajar secara individu.
d. Pengunaan media harus disetai persiapan yang cukup seperti
mempersiapkan media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai
peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai
dan sebelum perserta didik masuk.
e. Peserta didik perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan
agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting
selama penyajian media berlangsung
4. Macam-Macam Media Pembelajaran Anak Usia Dini
Adapun macam media pembelajaran untuk anak usia dini dapat
digolongkan menjadi tiga yaitu:
a. Media audio
Media audio adalah sebuah media pembelajaraan yang mengandung
pesan dalam bentuk auditif atau pendengaran, serta hanya
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio dan kaset.
b. Media visual
Adalah media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan, contoh
media grafis dan proyeksi.
c. Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang memiliki umsur suara dan
unsur gambar. 5. Pengertian Kartu Kata
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka
(1989:392), Kartu artinya kertas tebal berbentuk persegi panjang,
sedangkan kata artinya unsur bahasa yang di ucapkan atau di tuliskan
yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di
gunakan dalam berbahasa atau satuan bahwa yang terkecil yang dapat
diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Soeharto dalam Dyah Ayu
Setianingrum (2005:27), mengatakan bahwa kartu merupakan salah satu
Kata adalah suatu kartu yang bertuliskan kata - kata yang digunakan
sebagai media atau alat dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan penguasaan perbendaharaan kata bagi siswa.
Kartu kata termasuk dalam jenis media visual. Pengunaan media kartu
kata sangat cocok dengan karakteristik anak usia dini.
Adapun kelebihan media kartu kata yaitu antara lain:
a. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, karena tidak semua benda
dapat dibawa ke kelas dan tidak selalu bisa diperlihatkan.
b. Dapat memperjelas materi yang akan disampaikan.
c. Harganya murah dan mudah didapatkan.
d. Mudah digunakan karena tanpa peralatan khusus.
e. Untuk mengenalkan konsep bahasa anak.
Sedangkan kelemahan media kartu kata yaitu antara lain:
a. Hanya bisa untuk dilihat, karena media ini hanya berupa kertas
disertai huruf atau tulisan.
b. Ukuranya sangat terbatas bila dilakukan saat proses pembelajaran
dalam kompleks yang besar.
6. Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Media Kartu Kata
Langkah pembelajaran menggunakan media kartu kata yang
dirancamg oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan media yang akan digunakan.
c. Guru memberitahukan tema pembelajaran
d. Guru menjelaskan cara bermain kartu kata dan memberi contoh
e. Anak bergiliran untuk bermain
f. Mengacak kartu kata dengan posisi terbalik, dan satu persatu anak
maju memilih satu kartu dengan membaliknya.
g. Anak mengucapkan satu persatu huruf dari kartu yang dipilihnya.
h. Anak menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama
dengan cara memilih satu kartu dan membaliknya lalu menyebutkan
kata yang mempunyai huruf awal yang sama.
i. Anak menyebutkan nama-nama benda yang mempunyai huruf awal
yang sama.
j. Anak menyebutkan kata tersebut dengan jelas sehingga dapat
dipahami oleh siswa yang lain.
k. Guru selalu mendampingi dan memotivasi anak apabila ada yang
kesulitan guru bisa membantunya.
F. Penelitian yang Relevan
Penulis : S Fajria Nirmala, 2016. Peningkatan kemampuan membaca pemula
AUD melalui penggunaan kartu kata pada anak kelompok B di RA Darul
Fikri.
Latar belakang di lakukanya peneliyian ini didasarkan perlu adanya
perbaikan dalam pembelajaran membaca pemulapada usia dini. Media yang
digunakan tidak menarik perhatian anak, misalnya : media yang digunakan
gambar dengan tulisan samping ganbar. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui kartu kata pada anak
kelompok B di RA Darul Fikri. Model penelitian yang digunakan yaitu model
spiral kemis dan taggart. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh
anak kelompok B , dengan jumlah 30 anak. Metode pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif dengan prosentase.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan
membaca permulaan. Sebelum tindakan di peroleh prosentase kemampuan
membaca permulaan sebesar 23,33% mengalami peningkatan pada siklus 1
yaitu sebesar 40% dan meningkat kembali setelah yindakan siklus II dengan
prosentase sebesar 90%. Adapun rekomendasi bagi pendiidik, media kartu
kata dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran membaca
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAAN A. Subyek Penelitian
1. Gambaran Situasi Umum RA Mathla’ul Anwar Pingit
a. Profil Sekolah
Profil atau identitas sekolah adalah sebagai berikut:
1) Nama sekolah : RA Matla’ul Anwar
2) Nomor Statistik : 101233230056
3) NPSN : 69742675
4) NPWP : 73.163.491.1.533.000
5) Provinsi : Jawa Tengah
6) Kabupaten : Temanggung
7) Kecamatan : Pringsurat
8) Desa : Pingit
9) Dusun : Ngebong
10)Kode pos : 56272
11)Telepon : -
12)Fax/Email : ramathlaulanwar@yahoo.co.id
13)Status Sekolah : Swasta
14)Akriditasi : B
b. Letak Geografis RA Mathla’ul Anwar Pingit
Lembaga pendidikan RA Mathla’ul Anwar Pingit tepatnya berada di
Dusun Ngebong RT 03 RW 08 Pingit, Pringsurat, Temanggung.
c. Keadaan Guru RA Mathla’ul Anwar Pingit
Adapun nama-nama guru di RA Mathla’ul Anwar terlihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru RA Mathla’ul Anwar Pingit
No Nama Guru Jabatan
1. Kaesti Kepala RA dan Guru Kelas
Kelompok B.1
2. Kurnia Rakhmawati,S.Pd Guru Kelas Kelompok A.1
3. Zuhriyah Guru Kelas Kelompok A.2
d. Keadaan siswa
Adapun nama-nama siswa RA Mathla’ul Anwar Pingit adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa RA Mathla’ul Anwar Pingit
No Nama
Keterangan
Laki-laki Perempuan
1. Abdul Gofur √
2. Azzra Wirawan √
3. Afiana Dewi √
4. Diva Nur Anisa √
5. Hikam Ahmad izzi √
6. Sahrina Khujja √
7. Jeany Surya Sovie √
8. Vivian Krisnaftalita .R √
9. Shifana Zahira P √
10. Bintang Nur Alamsyah √
11. Nesa Zahira Putri √
12. Marsa Adelia Putri √
13. Rafa Bima Pratama √
14. Rafi Bima Saputra √
15. M. Rizki Ramadhan √
e. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada Pembelajaran
Semester II (dua) Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian dilaksanakan
dalam 2 Siklus. Adapun waktu pelaksanaanya adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan siklus I tanggal 27 februari 2017
2) Kegiatan siklus II tanggal 6 maret 2017
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra siklus
Pelaksanaan pra tindakan dilakukan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data observasi adapun indikator yang dinilai pada pra
tindakan ialah mengucapkan bunyi huruf, membedakan huruf,
menyebutkan benda yang mempunyai suku awal yang sama, menyebutkan
kata yang mempunyai huruf awal yang sama dan melafalkan kata dengan
jelas. Rekapitulasi hasil pra tindakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasi Belajar Bahasa Pemula Anak Pra Sklus
No Pencapaian Persentase Hasil
Belajar Bahasa Pemula Anak
25% dalam bahasa pemula Anak
3 18% BB
2. Anak yang memperoleh 25% -
50% dalam bahasa pemula Anak
8 50% MB
3. Anak yang memperoleh 50% -
75% dalam bahasa pemula Anak
4. Anak yang memperoleh 75% -
100% dalam bahasa pemula
Anak
- - BSB
Jumlah 16 100%
Berdasarkan daftar tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar bahasa pemula anak pada siswa kelompok B di RA Mathla’ul
Anwar setelah dilakukan pra siklus I adalah anak yang memperoleh
pencapaian BB sebanyak 3 anak, MB sebanyak 8 anak, dan baru 5 anak
yang mencapai BSH, sedangkan yang mencapai BSB belum ada. Sehingga
belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan, karena indikator
keberhasilan yang ditetapkan dalam pembelajaran ini adalah 75%.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester II
pada tanggal 27 Februari 2017. Pada siklus ini dilaksanakan dalam empat
tahap , yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Peneliti dan guru telah menyusun rencana tindakan yang akan
dilaksanakan pada hari senin, 27 Februari 2017 di RA Mathla’ul Anwar
khususnya kelopok B. Pada tahap ini peneliti merencanakan:
a. Guru menyiapkan tema dan sub tema pembelajaran
b. Merencanakan pembelajaran yang tertuang pada RKH
d. Menyusun panduan pelaksanaan pembelajaran
e. Mempersiapkan fasilitas dan sarana prasarana untuk kegiatan
pembelajaran bahasa pemula
f. Mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu kata atau kartu
huruf
g. Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi untuk
mengetahui hasil belajar bahasa pemula anak saat proses
pembelajaran berlangsung.
h. Menyiapkan kamera untuk mengambil foto atau gambar anak serta
saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung sebagai dokumentasi
2. Tindakan atau Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin, 27 Februari
2017. Tema pembelajaranya adalah alat komunikasi dan sub tema
macam-macam alat komunikasi. Kegiatan pertama sebelum anak
masuk pada inti pembelajaran yaitu:
1) Upacara bendera
2) Sebelum masuk kelas anak berlarai dan melompat kedalam
simpai untuk mengembangkan fisik motorik kasar anak
3) Anak dipersilahkan minum
4) Anak masuk kelas dan duduk di kursi masing-masing
5) Megucapkan salam
7) Hafalan surat pendek doa harian dan hadist serta Asmaul
Husna
8) Absensi dan guru menanyakan nama hari pada anak
9) Guru melakukan apersepsi dan menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan pada hari itu
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini anak dibagi menjadi 2 kelompok dan guru
menjelaskan terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan pada hari itu. Guru mengajak anak-anak untuk
bernyanyi lagu “a b c d” dan “Malaikat Sepuluh” serta diajak tepuk
“semangat”, agar anak lebih siap atau kondusif dalam
pembelajaran. Kemudian guru memperlihatkan kepada anak media
yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu kartu huruf. Anak
bersam-sama diminta untuk menyebutkan satu persatu huruf yang
ada pada kartu tersebut. Guru menaruh kartu huruf tersebut dalam
posisi diacak lalu anak disuruh untuk mengambil dan menata
sesuai kartu huruf tersebut dengan urutan huruf abjad yaitu a-b,
b-c, c-d, dan seterusnya.Kemudian guru meminta anak untuk
mengucapkan bunyi huruf yang ada pada kartu tersebut. Selain itu
anak juga disuruh untuk membedakan huruf yang ada pada kartu
tersebut, serta anak mencari kata yang sama dengan huruf awal
Gambar 3.1 anak mengurutkan kartu huruf
Kegiatan ini adalah untuk menarik perhatian anak dengan
menggunakan kartu huruf anak akan lebih faham dan senang
karena sambil bermain. Semua anak bergantian maju satu per satu
dari anak yang kurang dalam bahasa sampai yang sudah bisa
berbahasa dengan cara mengambil kartu yang diacak dan
menyebutkan bunyi huruf yang ada pada kartu huruf tersebut dan
mencari kata yang huruf awalnya sama dengan kartu yang
dipilihnya.
Pada waku melakukan pembelajaran bahasa pemula ini
dengan media kartu huruf, guru dan peneliti mengamati serta
mencatat perkembangan anak khususnya dalam mengucapkan
bunyi dan membedakan huruf. Guru selalu memotivasi dan
membimbing anak yang masih kesulitan dalam kegiatan ini.
Kegiatan inti laninya pada hari itu yaitu, menghubungkan gambar
alat komunikasi dengan angka yang melambangkanya dengan
c. Istirahat
Sebelum istirahat ysng dilakukan anak yaitu:
2) Anak mencuci tangan secara bergantian
3) Membaca doa sebelum makan
4) Makan bersama-sama didalam kelas
5) Berdoa setelah makan
6) Bermain bersama diluar kelas
d. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir atau setelah anak-anak istirahat, anak masuk
kelas dan bernyanyi “Alat komunikasi” setelah itu guru mengadakan
tanya jawab kepada anak tentang benda-benda yang termasuk alat
komunikasi. Guru juga melakukan review kepada anak tentang
kegiatan yang dilakukan, dan menanyakan apakah anak-anak
menyukai atau senang terhadap kegiatan hari ini. Setelah itu berdoa
bersama, pesan-pesan guru, salam, dan penutup. Anak berbaris yang
rapi membuat kereta dan bersalaman.
3. Pengamatan
Selama pembelajaran bahasa mengunakan kartu huruf berlangsung,
peneliti dan guru mengamati proses kegiatan tersebut. Pengamatan
dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang berlangsung.
Proses pengamatan pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar bahasa
pemula anak yang terdiri dari, keaktifan, motivasi, dan semangat.
observasi, yaitu: mengucapkan bunyi huruf, membedakan huruf,
mengetahui hubungan bunyi dan huruf, menyebutkan benda yang suara
huruf awalnya sama, menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal
yang sama, dan melafalkan kata dengan jelas.
4. Refleksi
Hasil pengamatan dilapangan dijadikan sebagai pedoman peneliti
untuk melakukan refleksi pada permasalahan yang muncul, sehingga
dapat mencari solusi terhadap masalah tersebut. Pada siklus ini masih
banyak kelemahanya , diantaranya:
a. Media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa terutama dalam
penulisan huruf kurang besar.
b. Waktu pembelajaran menggunakan media berlangsung masih ada
beberapa anak masih sulit dikondusifkan.
c. Dalam proses belajar menggunakan media kartu huruf, masih
kurang adanya motivasi guru ke anak .
D. Deskripsi Siklus II
1. Perencanaan
Dalam pembelajaran peningkatan hasil belajar bahasa pemula pada
Siklus 1 pada umumnya sudah cukup baik namun belum memenuhi
indikataor keberhasilan yaitu 76% untuk mengatasi permasalahan pada
siklus 1 maka pada hari Senin tanggal 6 maret 2017 peneliti
merencanakan tindakan pada Siklus II. Pada tahap ini peneliti
a. Guru menyiapkan tema dan sub tema pembelajaran
b. Merencanakan pembelajaran yang tertuang pada RKH
c. Menentukan indikator keberhasilan
d. Menyusun panduan pelaksanaan pembelajaran
e. Mempersiapkan fasilitas dan sarana prasarana untuk kegiatan
pembelajaran bahasa pemula anak
f. Mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu kata
g. Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi untuk
mengetahui hasil belajar bahasa pemula anak saat proses
pembelajaran berlangsung.
h. Menyiapkan kamera untuk mengambil foto atau gambar anak serta
saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung sebagai dokumentasi.
Pada tindakan siklus II peneliti dan guru berusaha dengan maksimal
untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran dari siklus I. Peneliti dan guru
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Tema kegiatan
pada pembelajaran pada siklus II ini yaitu alat komunikasi sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai guru berusaha membuat anak lebih
bersemangat, lewat gerak dan lagu “Pengenalan Posisi”, dan memberikan
hadiah bintang bagi anak yang mampu melakukankegiatan dengan baik
dan tidak menganggu temanya. Sehingga kegiatan pembelajaran
mengunakan media kartu kata berjalan dengan lancar, anak berkonsentrasi
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal
Pada tindakan siklus II ini dilaksanakan pada hari rabu 6 Maret
2017. Tema pembelajaranya adalah alat komunikasi dan sub tema
macam-macam benda pos. Kegiatan pertama sebelum anak masuk
pada inti pembelajaran yaitu:
1) Upacara bendera
2) Berbaris dan berjalan dengan satu kaki dengan seimbang
masuk ke kelas
3) Anak masuk kelas dan duduk di kursi masing-masing
4) Megucapkan salam
5) Berdoa bersama-sama
6) Hafalan surat pendek doa harian dan hadist serta Asmaul
Husna
7) Absensi dan guru menanyakan nama hari pada anak
8) Guru melakukan apersepsi dan menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan pada hari itu
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini guru menjelaskan terlebih dahulu tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari itu. Guru mengajak
anak-anak untuk bernyanyi lagu “Hitungan Bahasa Arab” serta
diajak tepuk “semangat”, dan tepuk “cinta”agar anak lebih siap
memperlihatkan kepada anak media yang akan digunakan dalam
pembelajaran yaitu kartu kata yang menarik dan kartu kata yang
tulisanya agak besar. Anak bergantian diminta untuk menyebutkan
satu persatu huruf yang ada pada kartu kata tersebut. . Guru
menaruh kartu kata tersebut dalam posisi terbalik lalu anak disuruh
untuk mengambil atau memilih salah satu kartu tersebut.
Kemudian guru meminta anak untuk mengucapkan bunyi huruf
yang ada pada kartu kata tersebut. Selain itu anak juga disuruh
untuk membedakan huruf yang ada pada kartu kata tersebut, serta
anak mencari kata yang sama dengan suku kata awal yang sama
pada kartu kata.
Gambar 3.2 Anak memilih satu kartu yang dipilihnya
Kegiatan ini adalah untuk menarik perhatian anak dengan
menggunakan kartu kata anak akan lebih faham dan senang karena
sambil bermain. Semua anak bergantian maju satu per satu dari
anak yang kurang dalam bahasa sampai yang sudah bisa berbahasa
mengambil kartu yang terbalik dan menyebutkan bunyi kata yang
ada pada kartu terebut dan mencari kata yang suku kata awalnya
sama dengan kata yang ada pada kartu kata.
Pada waktu melakukan pembelajaran bahasa pemula anak
ini dengan media kartu kata, guru dan peneliti mengamati serta
mencatat perkembangan anak khususnya dalam mengucapkan
bunyi dan membedakan huruf. Guru selalu memotivasi dan
membimbing anak yang masih kesulitan dalam kegiatan ini.
Kegiatan inti lainnya pada hari itu yaitu, mencocok gambar amplop
dan membilang angka 1 – 20 pada gambar amplop dilembar kerja
anak.
c. Istirahat
Sebelum istirahat yang dilakukan anak yaitu:
1) Anak mencuci tangan secara bergantian
2) Membaca doa sebelum makan
3) Makan bersama-sama didalam kelas
4) Berdoa setelah makan
5) Bermain bersama diluar kelas
d. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir atau setelah anak-anak istirahat, anak masuk
kelas dan bernyanyi “Rukun Islam” setelah itu guru mengadakan
tanya jawab kepada anak tentang alat komunikasi yang ada dirumah
masing-masing anak . Guru juga melakukan review kepada anak
menyukai atau senang terhadap kegiatan hari ini, dan memberikan
hadiah bintang bagi anak yang mengikuti dengan baik dan yang
paling baik hasil bahasanya, agar anak bersemangat dalam belajar
dalam pembelajaran berikutnya. Setelah itu berdoa bersama,
pesan-pesan guru, salam, dan penutup. Anak berbaris yang rapi membuat
kereta dan bersalaman.
3. Pengamatan
Selama pembelajaran bahasa menggunakan kartu kata berlangsung,
peneliti dan guru mengamati proses kegiatan tersebut. Pengamatan
dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang berlangsung.
Proses pengamatan pembelajaran utnuk mengetahui hasil belajar bahasa
pemula anak yang terdiri dari, keaktifan, motivasi, dan semangat.
Observasi ini berpedoman pada indikator yang terdapat dalam lembar
observasi, yaitu: mengucapkan bunyi huruf, membedakan huruf,
mengetahui hubungan bunyi dan huruf, menyebutkan benda yang suara
huruf awalnya sama, menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal
yang sama, dan melafalkan kata dengan jelas.
4. Refleksi
Hasil pengamatan dilapangan dijadikan sebagai pedoman peneliti
untuk melakukan refleksi pada permasalahan yang muncul, sehingga
dapat mencari solusi terhadap masalah tersebut. Pada siklus ini sudah
banyak perkembangan untuk hasil belajar bahasa pemula anak
a. Media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa terutama dalam
penulisan huruf sudah besar bahkan ukuran kartu lebih besar.
b. Waktu pembelajaran mengunakan media berlangsung sudah banyak
yang aktif
c. Dalam proses belajar menggunakan media kartu kata, anak sudah
banyak yang termotivasi dan banyak yang faham dengan bahasa
Dapat disimpulkan bahwa pengunaan media kartu kata
dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar bahasa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Ketentuan Penilaian dan Pengolahan Data
Adapun penilaian yang diberikan pada lembar observasi berupa
cheeklist dengan skor nilai angka, dengan ketentuan sebagai berikut Tabel 4.1 Ketentuan Memberi Nilai Lembar Observasi
Skor/
Nilai
Kategori Kriteria/Ketentuan
1 Belum Berkembang (BB) Kemampuan anak dalam
bahasa pemula belum
berkembang
2 Mulai Berkembang (MB) Kemampuan anak dalam
bahasa pemula mulai
berkembang
3 Berkembang Sesuai Harapan
(BSH)
Kemampuan anak dalam
bahasa pemula
berkembang sesuai
harapan
4 Berkembang Sangat Baik (BSB) Kemamapuan anak dalam
bahasa pemula
Adapun indikator yang diamati dalam tiap siklus yaitu, seperti
terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Indikator yang Diamati Tiap siklus
No Tingkat Pencapaian
Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu 75%, bila
berkembang sangat baik dalam siklus II, maka anak tersebut dikatakan
sudah baik dalam penguasaan bahasa pemula. Tetap apabila anak kurang
dari 75% maka dikatakan bahawa anak belum menguasai bahasa pemula
anak.
2. Data Hasil Pengamatan Pra siklus
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada Pra
Siklus, maka dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.3 Hasil Penelitian Pra Siklus
12 MA 3 2 1 50
13 RB 1 1 1 25
14 RFB 1 1 1 25
15 MR 3 2 1 50
16 TR 3 2 1 50
Jumlah prosentase pencapaian kelas 525
Keterangan :
Skor Maksimum Ideal = Skor maksimum butir amatan X Jumlah butir = 4 x 3 = 12
Nilai Persen Yang Diharapkan = Skor mentah yang diperoleh X 100% Skor maksimum ideal
Contoh nama anak :
DN = Skor mentah yang diperoleh x 100% Skor maksimum ideal
= 3 x 100% = 25% 12
Prosentase keberhasilan kelas = total pencapaian kelas x 100 Jumlah siswa
Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa hasil prosentase yang
diharapkan masih kurang dari 75%, maka dapat dikatakan bahwa hasil
belajar bahasa pemula anak masih kurang dan harus ditingkatkan karena
hasil prosentase kelas 32%.
3. Data Hasil Pengamatan Siklus I
Pada siklus I dicari data berdasarkan lembar observasi, dari instrumen
tersebut dapat diperoleh hasil pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus I
12 MA 4 3 2 75
13 RB 4 2 1 58
14 RFB 4 2 1 58
15 MR 4 4 2 83
16 TR 4 4 1 75
Jumlah prosentase pencapaian kelas 904
Keterangan :
Skor Maksimum Ideal = Skor maksimum butir amatan X Jumlah butir = 4 x 3 = 12
Nilai Persen Yang Diharapkan = Skor mentah yang diperoleh X 100 % Skor maksimum ideal
Contoh nama anak :
DN = Skor mentah yang diperoleh x 100% Skor maksimum ideal
= 6 x 100% = 50% 12
Prosentase keberhasilan kelas = total pencapaian kelas x 100 Jumlah siswa
= 904 x 100% = 56% 16
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 16 peserta didik yang
Berkembang (MB) 3 anak yaitu gofur, azzra dan hikam. Berkembang
Sesuai Harapan (BSH) 10 anak yaitu, fia, diva, khujja, jeany, vivi, shifa,
nesha, bintang, rafa, rafi. Dan yang mencapai Berkembang Sangat Baik
(BSB) 3 anak yaitu, marsa, rizki, dan tisca. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hasil belajar bahasa pemula anak belum maksimal dan masih perlu
untuk ditingkatkan karena, indikator pencapaiannya 75% dan anak yang
mendapatkan indikator pencapaianya hanya 3 anak dari 16 anak. Untuk
prosentase pencapaian kelas pada Pra Siklus sebesar 32% dan pada Siklus
I sebesar 56%.
4. Data Hasil Pengamatan Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan data pada Siklus II maka dapat dilihat data
penilaian sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus II
6 SK 4 4 4 100
Jumlah prosentase pencapaian kelas 1479
Keterangan :
Skor Maksimum Ideal = Skor maksimum butir amatan X Jumlah butir = 4 x 3 = 12
Prosentase keberhasilan kelas = total pencapaian kelas x 100% Jumlah siswa
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui prosentase pencapaian
hasil belajar tiap anak diantaranya yaitu 14 anak yang mencapai lebih besar
dari indikator pencapaianya yatu 75% atau berkembang sangat baik, dan
yang mencapai berkembang sesuai harapan ada satu anak, serta yang
mencapai kurang dari pencapaian indikator hanya ada satu anak, mungkin
dikarenakan kurang memperhatikan dalam pembelajaran atau kurang fokos
diwaktu pembelajaran berlangsung. Prosentase pencapaian kelas dapat
dilihat dari hail Pra Siklus sebesar 32%, pada Siklus I sebesar 56%, dan
pada siklus Ii sebesar 92%. Jadi ada peningkatan dalam tiap siklus.
B. Pembahasan
1. Hasil Rekapitulasi
Hasil rekapitulasi hasil belajar anak dengan media kartu kata dari tiap
siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Nila Anak Pra Siklus, Siklus I, Sikluss II
No Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 AG 25 33 66
2 AW 25 41 75
3 AD 25 50 100
4 DN 25 50 100
5 HA 25 41 83
6 SK 50 58 100
8 VK 50 66 100
9 SZ 25 58 91
10 BN 25 50 91
11 NZ 25 50 100
12 MA 50 75 100
13 RB 25 58 91
14 RFB 25 58 91
15 MR 50 83 100
16 TR 50 75 100
Jumlah 525 904 1479
Rata-rata kelas 32 56 92
2. Perbandingan Prosentase Hasil Belajar Bahasa Pemula Anak
Peningkatan hasil belajar bahasa pemula anak dengan media kartu kata
pada siswa kelompok B RA Mathla’ul Anwar Pingit dapat diketahui
dengan membandingkan perolehan prosentase sebelum pelaksanaan dan
sesudah pelaksanaan pada siklus I dan siklus II. Adapun perbandinganyan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Perbandingan Prosentase Hasil Belajar Bahasa pemula Anak
No Tindakan Prosentase Peningkatan
1 Pra siklus 32 (MB) -
2 Siklus I 56 (BSH) 24
Berdasarkan daftar tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ada
peningkatan hasil belajar bahasa pemula anak dari sebelum tindakan
sampai siklus II. Peningkatan sebelum tindakan sampai siklus I yaitu 24%,
dan dari siklus I ke siklus II ada peningkatan sebesar 36%. Dapat
disimpukan bahwa media katu kata dapat meningkatkan hasil belajar
bahas pemula anak dengan dibuktikan adanya prosentase peningkatan
pencapaian kelas dari Pra siklus sebesar 32% , dan meningkat lagi pada
Siklus I sebesar 56%, serta meningkat paling tinggi pada siklus II yaitu
sebesar 92%. Pada Siklus II ini anak dapat mencapai perkembangan
Berkembang Sangat Baik (BSB). Jadi media kartu kata dapat
meningkatkan bahasa pemula anak pada siswa kelompok B RA Mathla’ul
Anwar Pingit tahun pelajaran 2016/2017 dengan baik dan memotivasi