i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI
MATERI MACAM-MACAM SHALAT SUNNAH
MELALUI METODE MIND MAPPING
PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I
SMP NEGERI 01 SUSUKAN
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
DAMAYANTI IKABRIYANI NIM. 111-14-105
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI
MATERI MACAM-MACAM SHALAT SUNNAH
MELALUI METODE MIND MAPPING
PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I
SMP NEGERI 01 SUSUKAN
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
DAMAYANTI IKABRIYANI NIM. 111-14-105
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBNG
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :
Nama : DAMAYANTI IKABRIYANI
NIM : 111-14-105
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI MATERI MACAM-MACAM SHALAT SUNNAH MELALUI METODE MIND
MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I
SMP NEGERI 01 SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 14 September 2018
Dosen Pembimbing
Dra. Nur Hasanah, M.Pd
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Salatiga Telp. (0298)6031364 Website:www.iainsalatiga.ac.ide-mail:tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI MATERI MACAM-MACAM SHALAT SUNNAH
MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I
SMP NEGERI 01 SUSUKAN
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
DISUSUN OLEH DAMAYANTI IKABRIYANI
NIM: 111-14-105
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 24 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).
Susunan Panitia Penguji Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan
Suwardi, M.Pd.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : DAMAYANTI IKABRIYANI
NIM : 111-14-105
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Selanjutnya, saya bersedia skripsi ini dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 14 September 2018
Yang menyatakan,
vii MOTTO
ََيِعِشاَخلْا
ىَلَع
ََلِّإ
َ ةَيرِبَكَل
اَهَ نِإَو
ۚ
َِة َلََصلاَو
َِخبَصلاِب
اوُنيِعَتخساَو
“ Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yangdemikian itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu‟.”
viii
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua saya, Doni Masona dan Tatik Purwati yang selalu memberikan doa, semangat dan semuanya.
2. Wijayanti Dwi Cahyani dan Tri Jaka Utara, Adik saya yang selalu memberikan semangat dan doa.
3. Kepada kakek dan nenek saya yang selalu mendoakan.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa ada halangan apapun. Shalawat serta salam tak lupa selalu tercurahkan kepada Nabi junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang mana kita tunggu-tunggu syafa‟atnya di yaumul kiyamah.
Penulis skripsi dengan judul
“
Peningkatan Hasil Belajar Mata PelajaranPAI Materi Macam-Macam Shalat Sunnah Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 01 Susukan Kec. Susukan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.” Ini, untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Kepala Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga.
x
5. Ibu Sumartiningsih, S.Pd, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 01 Susukan yang telah mengizinkan dan membantu selama penelitian.
6. Ibu Titik Solihati, S.Pd.I., selaku guru pendidikan agama Islam yang telah membantu dalam melakukan penelitian.
7. Murid kelas VIII SMP Negeri 01 Susukan yang telah mennbantu selama proses penelitian.
8. Kedua orang tua saya, Doni Masona dan Tatik Purwati yang tak henti-hentinya mendoakan, menyemangati dan semuanya hingga skripsi ini selesai. 9. Adik-adik saya, Wijayanti Dwi Cahyani dan Tri Jaka Utara yang selalu
mendoakan dan menyemangati saya.
10.Sahabat dan teman-teman saya yang selalu mendukung dan saling menyemangati hingga skripsi ini selesai.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca yang mana akan membuat lebih baik lagi skripsi ini. Akhir kata, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
xi
ABSTRAK
Ikabriyani, Damayanti. 2018. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Macam-macam Shalat Sunnah Menggunakan Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 01 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2018/2019. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Kata kunci: Hasil Belajar, PAI, Metode Mind Mapping
Pembelajaran yang biasa dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan materi adalah dengan berceramah, sehingga peserta didik memiliki peran yang lebih pasif. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti melalukan penelitian tindakan kelas dengan judul peningkatan hasil belajar PAI materi macam-macam shalat sunnah melalui metode mind mapping pada siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 01 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PAI materi macam-macam shalat sunnah menggunakan metode mind mapping pada siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 01 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode mind mapping atau peta konsep yaitu suatu metode dengan memaksimalkan potensi otak kanan dan otak kirinya secara stimulan. Dalam pembelajaran metode ini meminta peserta didik untuk membuat suatu gambar tentang konsep-konsep utama yang saling berhubungan. Analisis data yang digunakan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
xii DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
LEMBAR LOGO .. ... ii
HALAMAN JUDUL. ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... iv
HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI .. ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
xiii
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Kegunaan Penelitian... 4
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan . ... 5
F. Metode Penelitian... 6
1. Rancangan Penelitian ... 6
2. Subjek Penelitian ... 9
3. Teknik Pengumpulan Data ... 9
4. Instrumen Penelitian... 10
5. Analisis Data ... 11
G. Sistematika Penulisan... 12
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 14
1. Hasil Belajar ... 14
a. Pengertian Hasil Belajar ... 14
b. Macam-Macam Hasil Belajar ... 15
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 16
2. Pendidikan Agama Islam (PAI) ... 20
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 20
b. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ... 21
c. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam ... 22
d. Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 23
3. Metode Mind Mapping ... 25
xiv
b. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Mind Mapping ... 26
c. Langah-Langkah Metode Mind Mapping ... 27
B. Kajian Materi Penelitian ... 28
a. Pengertian Shalat Sunnah ... 28
b. Macam-Macam Shalat Sunnah ... 28
c. Hikmah Shalat Sunnah ... 34
d. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar ... 35
C. Kajian Pustaka ... 36
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 01 Susukan 1. Profil Sekolah SMP Negeri 01 Susukan...40
2. Visi dan Misi SMP Negeri 01 Susukan ...40
3. Keadaan Siswa SMP Negeri 01 Susukan...41
4. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ...41
5. Keadaan Sarana dan Prasarana...42
6. Lokasi, Waktu, Subjek dan Kolabrasi Penelitian...42
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 44
1. Perencanaan Tindakan ... 44
2. Pelaksanaan Tindakan ... 45
3. Observasi/ Pengamatan ... 47
4. Refleksi ... 49
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 51
xv
2. Pelaksanaan Tindakan ... 52
3. Observasi/ Pengamatan ... 55
4. Refleksi ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus ... 59
1. Deskripsi Data Pra Siklus... 59
2. Deskripsi Data Siklus I... 61
3. Deskripsi Data Siklus II ... 62
B. Pembahasan ... 64
1. Siklus I ... 66
2. Siklus II ... 72
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ... 80
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 82
B. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 85
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Siswa SMP Negeri 01 Susukan . ... 41
Tabel 3.2 Keadaan Kepala Sekolah SMP Negeri 01 Susukan ... 41
Tabel 3.3 Keadaan Guru SMP Negeri 01 Susukan ... 42
Tabel 3.4 Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 01 Susukan ... 42
Tabel 3.5 Daftar Siswa kelas VIII SMP Negeri 01 Susukan ... 43
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I... 48
Tabel 3.7 Presentase Ketuntasan Belajar Siklus I . ... 49
Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II . ... 56
Tabel 3. 9 Presentase Ketuntasan Belajar Siklus II... 56
Tabel 4.1 Nilai Pre-Test Siswa SMP Negeri 01 Susukan ... 60
Tabel 4.2 Nilai Test Evaluasi Siklus I Siswa SMP Negeri 01 Susukan ... 61
Tabel 4.3 Nilai Test Evaluasi Siklus II Siswa SMP Negeri 01 Susukan ... 63
Tabel 4.4 Nilai Test Evaluasi Antar Siklus SMP Negeri 01 Susukan ... 64
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 9
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I ... 66
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ... 73
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Silkus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 4 Soal Evaluasi Silklus I Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 6 Lembar Jawab Siswa Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 7 Lembar Jawab Siswa Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 9 Nilai Evaluasi Silkus I
Lampiran 10 Nilai Evaluasi Sikllus II
Lampiran 11 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I Lampiran 12 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II Lampiran 13 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I Lampiran 14 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II Lampiran 15 Lembar Konsultasi
Lampiran 16 Surat Keterangan Pembimbing skripsi Lampiran 17 Surat Pengantar lembaga
Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 19 Daftar Nilai SKK
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil belajar merupakan kompetensi-kompetensi yang harus dicapai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kompetensi siswa merupakan penampilan spesifik yang rasional sebagai harmoni dan pemilihan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan oleh tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah diterapkan dengan penuh keberhasilan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. (Sujana, 2008: 12). Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian tindakan kelas mata pelajaran pendidikan agama Islam.
Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dimana nilai-nilai ajaran Islam sangat mendominasi dan menjadi dasar dalam sebuah pendidikan. Menurut Gunawan (2014: 9) pendidikan Islam merupakan usaha sadar dan terencana untuk membentuk peserta didik agar memiliki keseimbangan jasmani dan rohani, serta memiliki iman, ilmu, dan amal sekaligus.
2
memiliki peran yang lebih pasif . Hal ini juga menyebabkan peserta didik bosan dan pada akhirnya tidak memperhatikan.
Metode dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Metode merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu, yakni tujuan pembelajaran. (Majid, 2014: 6-7).
3
yang di ketahui dan di pahaminya maka semakin mudah siswa membuat mind mapping. ( Said dan Budimanjaya, 2016: 174)
Berdasarkan hasil survei peneliti pada hari Senin tanggal 16 Juli 2018 kepada guru mata pelajaran pendidikan agama Islam, beliau mengatakan bahwa dari 28 siswa hanya 9 siswa atau sekitar 32% siswa yang tuntas atau mendapatkan nilai diatas KKM. Adapun KKM dalam pelajaran pendidikan agama Islam adalah ≥ 75. Sedangkan 19 siswa atau sekitar 68% lainnya masih dibawah KKM atau belum tuntas.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Oleh sebab itu, peneliti ingin
melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui judul : “Peningkatan
Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Materi Macam-Macam Shalat Sunnah Menggunakan Metode Mind mapping Pada Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 1 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2018/2019.”
B. Rumusan Masalah
4 C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar PAI materi macam-macam shalat sunnah menggunakan metode mind mapping pada siswa kelas VIII Semester I SMP Negeri 1 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII Semester I SMP Negeri 1 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun ajaran 2018/2019 pada mata pelajaran PAI materi macam-macam shalat sunnah melalui metode mind mapping.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Guru
Metode yang di gunakan dapat memberikan wawasan dan pengalaman baru tentang pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Selain itu, hasil penelitian ini dapat di jadikan refleksi terhadap pembelajaran yang pernah di lakukan sebelumnya.
b. Bagi Siswa
5
didik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka dalam suatu materi yang diajarkan oleh pendidik.
c. Bagi Lembaga
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru serta peningkatan kualitas pendidikan.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi kebenarannya. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atas masalah yang hendak dipecahkan. (H.M Basrowi dan Suwandi,2008 : 90)
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah pada siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 01 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Indikator keberhasilan
6
tersebut. Adapun indikator penelitian keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah sebagai berikut : a. Secara individual nilai yang diperoleh siswa mencapai KKM yang
sudah ditentukan sekolah, yaitu ≥ 75.
b. Secara klasikal dalam satu kelas tersebut yang mendapat nilai ≥ 75 atau lebih, harus mencapai 85% dari jumlah keseluruhan siswa.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Menurut Suyadi (2014: 18), yang dimaksud penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Adapun di dalam penelitian ini terdapar empat rangkaian yang digunakan secara berulang, yaitu :
a. Perencanaan
7
metode mind mapping ini siswa diharapkan dapat tertarik sehingga tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya, untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan perencanaan sebagai berikut:
1) Menelaah materi yang akan disampaikan kepada siswa 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa
4) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. b. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi dari perencanaan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. (Arikunto, 2006: 18). Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini direncanakan menjadi 3 siklus. Namun apabila dalam pelaksanaan siklus 2 sudah mencapai keberhasilan belajar yang ditargetkan peneliti maka siklus 3 tidak perlu dilaksanakan. Pada tahapan ini tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak di rekayasa karena hal ini akan berpengaruh pada dalam proses refleksi. (Suyadi, 2014: 62).
c. Observasi
8
yang berisi tentang hasil pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sebenarnya sedikit kurang tepat apabila tahap pengamatan dipisahkan dengan tahap pelaksanaan, karena kedua tahap ini berlangsung dalam satu waktu. Suyadi (2014, 64) berpendapat bahwa sebutan ini hanya untuk membedakan antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan, bukan menunjukkan suatu urutan.
d. Refleksi
9
Gambar 1.1 Model Tahapan Pelaksanaan PTK
(Arikunto, 2006: 16)
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sasaran yang dituju dalam suatu proses penelitian. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Susukan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2018/2019, yang berjumlah 28 peserta didik yang terdiri dari 10 peserta didik laki-laki dan 18 peserta didik perempuan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 teknik, yakni teknik observasi, teknik
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Perencanaan
10
tes/evaluasi, dan teknik dokumentasi. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi adalah pencatatan suatu objek dari sistematika fenomena yang diselidiki. (Sukandar rumidi, 2012: 69). Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan untuk perangkat pengumpulan data.
b. Tes/Evaluasi
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Kusumah dan Dwitagama, 2010: 78). Teknik tes/evaluasi pada penelitian ini dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar soal. c. Dokumentasi
Dokumentasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan foto kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PAI materi macam-macam shalat sunnah dengan menggunakan metode mind mapping .
4. Instrumen Penelitian
11
a. Butir soal tes tertulis
b. Lembar observasi, yang terdiri dari : 1) Observasi terhadap keterampilan guru 2) Observasi terhadap aktivitas siswa
Observasi terhadap hasil belajar siswa yang diperoleh siswa setelah dilakukan tindakan.
5. Analisis Data
Analisis data adalah analisis yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2014: 85). Analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya dengan cara memberikan soal tes formatif pada akhir pelaksanaan pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis persiklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk membuktikan hipotesis tindakan maka hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik untuk menghitung ketuntasan klasikal. Apabila hasil belajar siswa secara klasikal
mencapai ≥ 85% maka siklus dihentikan. Rumusan untuk menghitung
persentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut :
12 G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca dalam mengkaji isi skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini, maka penulis akan memaparkan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bagian awal meliputi sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan abstrak.
Bagian inti skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini mencakup : BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Dalam metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, tekhnik pengumpulan data, instrumen penelitian dan analisis data.
BAB II LANDASAN TEORI
13
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab ini terdiri atas deskripsi pelaksanaan siklus I dan II, atau sebanyak siklus yang dilaksanakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri atas deskripsi per siklus dan pembahasan. BAB V PENUTUP
14 BAB II
LANDASAN TEORI A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sujana (2008: 12) hasil belajar merupakan kompetensi-kompetensi yang harus dicapai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kompetensi siswa merupakan penampilan spesifik yang rasional sebagai harmoni dan pemilihan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan oleh tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah diterapkan dengan penuh keberhasilan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
15
Sedangkan Susanto (2013: 5) berpendapat bahwa hasil belajar ialah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan kompetensi-kompetensi yang dicapai oleh siswa baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor melaui suatu proses pembelajaran.
b. Macam-Macam Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hal yang dapat di pandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif afektif dan psikomotor. ( Slamet, 2003 : 275 )
Teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori antara lain kognitif afektif dan psikomotor perinciannya ialah sebagai berikut :
a. Ranah Kognitif
16
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi 5 jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai.
c. Ranah Psikomotor
Meliputi ketrampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan , mengamati). Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotr dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil peniaian dalam proses pembelajaran di sekolah. ( Darsono dkk, 2000 : 315 ).
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga mempenaruhi kualitas hasil belajar. (Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008: 19)
1) Faktor Internal
17
a) Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis ialah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi 2 macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani. Kedua, keadaan fungsi jasmani atau fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat mengenal dunia luar.
b) Faktor Psikologis
18
Beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar ialah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat.
2) Faktor Eksternal
Syah (2003) sebagaimana yang dikutip oleh Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2008: 26) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu faktor lingkungan sosial da faktor lingkungan non sosial.
a) Lingkungan Sosial
(1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah. Perilaku yang simpati dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar. (2) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan
19
atau meminjam alat-alat belajar yang belum dimilikinya.
(3) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat member dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orang tua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
b) Lingkungan Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah : (1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar,
tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau atau kuat, atau tidak terlalu lemah atau gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktifitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belaja siswa akan terhambat.
20
lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabus, dan sebagainya.
(3) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu pula dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterpakan sesuai dengan kondisi siswa.
2. Pendidikan Agama Islam (PAI)
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Kata pendidikan islam menurut Zeni Luthfiah dan Muh. Farhan Mujahidin (2011: 218) ialah proses bimbingan kepada peserta didik secara sadar dan terencana dalam rangka mengembangkan potensi fitrahnya untuk mencapai kepribadian islam berdasarkan nilai-nilai ajaran islam.
21
Menurut Azyumardi Azra (1998: 5) sebagaimana yang dikutip oleh Zeni Luthfiah dan Muh. Farhan Mujahidin (2011: 219) dalam buku Pendidikan Agama Islam bahwa pendidikan islam adalah suatu proses pembentukan individu berdasarkan ajaran-ajaran islam yang diwahyukan Allah SWT kepada Muhammad SAW.
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam ialah proses pembentukan individu melalui usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi fitrahnya dengan berdasarkan nilai-nilai ajaran islam.
b. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup pendidikan agama Islam tidak hanya dalam ranah keagamaan (ilmu-ilmu agama seperti akidah, ilmu
Al-Qur‟an, hadits, fiqh, dan sebagainya) namun juga dalam aspek
yang lain dan lebih komprehensif sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan manusia. Abdullah Nasiqh „Ulwan (1981) sebagaimana
22
pendidikan sosial dan pendidikan seksual yang kesemuanya satu kesatuan yang tidak terpisah-pisah (terpadu).
c. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam
Setidak-tidaknya dasar ideal pendidikan agama islam ada tiga, yaitu :
1) Al-Qur‟an
Al-Qur‟an merupakan kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW bagi seluruh umat manusia.
Al-Qur‟an merupakan petunjuk yang lengkap, pedoman bagi
manusia yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dan bersifat universal. Al-Qur‟an merupakan kitab Allah SWT yaitu memiliki pembendaharaan yang luas dan besar bagi pengembang kebudayaan umat manusia merupakan sumber pendidikan yang terlengkap, baik itu pendidikan kemasyarakatan (sosial), moral (akhlak), spiritual (kerohanian), serta material (kejasmanian), dan alam semesta.
2) Al-Hadits (Sunnah)
23
hadits fi’liyatyaitu yang berisikan tindakan dan perbuatan yang
pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Ketiga, hadits taqririyah yaitu merupakan persetujuan Nabi atas tindakan dan
peristiwa yang terjadi. Dari sini dpat dilihat bagaimana posisi dan fungsi hadits Nabi sebagai sumber pendidikan Islam yang utama setelah Al-Qur‟an.
3) Ijtihad
Secara etimologi, ijtihad berarti usaha keras dan bersungguh-sungguh yang dilakukan oleh para ulama, untuk menetapkan hukum suatu perkara atau ketetapan atas persoalan tertentu. Dari sini dapat diketahui bahwa ijtihad pada dasarnya merupakan proses penggalian dan penetapan hukum syariah yang dilakukan oleh para mujtahid muslim dengan menggunakan pendekatan nalar dan pendekatan lainnya, seperti qiyas, maslihal mursalah, urf, dan sebagainya, secara independen, guna memberikan jawaban hukum atas berbagai persoalan umat yang ketentuan hukumnya secara syariah tidak terdapat dalam Al-Qur‟an dan As-sunnah.
d. Tujuan Pendidikan Agama Islam
24
Pendidikan Islam (2006: 71) tujuan dapat membatasi ruang gerak usaha, agar kegiatan dapat terfokus pada apa yang dicita-citakan, dan yang terpenting lagi adalah dapat memberi penilaian atau evaluasi pada usaha-usaha pendidikan.
Adapun tujuan dari pendidikan agama Islam meliputi beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut :
1) Tujuan dan tugas hidup manusia. Manusia hidup bukan karena kebetulan dan sia-sia. Ia diciptakan dengan membawa tujuan dan tugas hidup tertentu . Tujuan diciptakannya manusia hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT.
2) Memperhatikan sifat-sifat dasar manusia, yaitu konsep tentang manusia sebagai makhluk unik yang memiliki beberapa potensi bawaan seperti fitrah, bakat, minat, sifat, dan karakter. 3) Tuntutan masyarakat. Tuntutan ini baik berupa pelestarian
nilai-nilai budaya yang telah melembaga dalam kehidupan suatu masyarakat, maupun pemenuhan terhadap tuntutan kebutuhan hidupnya dalam mengantisipasi perkembangan dunia modern.
25
untuk meraih kehidupan di akhirat yang lebih membahagiakan, sehingga manusai dituntut agar tidak terbelenggu oleh rantai kekayaan duniawi atau materi yang dimiliki.
3. Metode Mind Mapping
a. Pengertian Metode Mind Mapping
26
mapping membantu siswa dalam mengembangkan pikiran dalam suatu rangkaian yang terhubung dan ini memberikan penekanan pada siswa bahwa semakin banyak informasi yang di ketahui dan di pahaminya maka semakin mudah siswa membuat mind mapping . ( Said dan Budimanjaya, 2016: 174)
b. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Mind Mapping
1) Kelebihan Metode Mind Mapping
(a) Metode ini dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul.
(b) Proses menggambar diagram atau peta konsep bisa memunculkan ide-ide yang lain.
(c) Diagram atau peta konsep yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
(d) Lebih mudah melihat gambar keseluruhan.
(e) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan, dan membuat hubungan.
(f) Memudahkan penambahan informasi baru. (g) Pengkajian ulang dapat dilakukan lebih cepat. (h) Setiap peta memiliki sifat yang unik.
2) Kelemahan Metode Mind Mapping (a) Hanya siswa yang aktif yang terlibat. (b) Tidak sepenuhnya murid yang belajar
27
(d) Waktu terbuang untuk mencari kata kunci pengingat, karena kata kunci pengingat terpisah oleh jarak.
(e) Waktu terbuang untuk menulis kata-kata yang tidak berhubungan dengan ingatan.
(f) Waktu terbuang untuk membaca kembali kata-kata yang tidak penting.
c. Langkah-Langkah Penerapan Metode Mind Mapping
Menurut Alamsyah said dan Andi Budiman Jaya ( 2016 : 173) berikut langkah-langkah penerapan metode mind mapping : 1) Memulai di tengah pada halam kosong buku atau kertas gambar
dengan cara membuat atau menuliskan kategori kalimat utama sebagai kata kunci yang akan menjadi pusat atau setral informasi atau melalui gambar, simbol dengan memberikan warna yang berbeda.
2) Sedapat mungkin gunakan kata kunci tunggal tuliskan dengan huruf tebal atau kapital.
3) Menyusun urutan informasi yang ada dalam setiap kategori. 4) Membuat kolerasi melalui hubungan antar kategori yang
menunjukkan keterkaitan antar informasi.
5) Tarik garis dan kaitkan dengan sentral informasi atau kata kunci. 6) Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara topik
sentral dan subtopik.
28 B. Kajian Materi Penelitian
a. Pengertian Shalat Sunnah
Shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melakukan shalat sunnah mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah SWT. Namun jika seseorang tidak melaksanakan shalat sunnah, dia tidak berdosa. Diantara sekian banyak shalat sunnah, ada yang ditekankan untuk dikerjakan dengan berjamaah, ada yang dikerjaan secara munfarid atau sendirian. (Muhammad Ahsan dan Sumiyati, 2017 : 44)
b. Macam-Macam ShalatSunnah
Adapun macam-macam shalat sunnah menurut Muhammad Ahsan dan Sumiyati (2017 : 45)
1) Shalat sunnah Berjamaah
Secara lebih rinci, shalat -shalat sunnah yang dikerjakan secara berjamaah ialah shalat idul fitri, shalat idul adha, shalat kusuf (gerhana matahari), shalat khusuf (gerhana bulan), dan shalat istisqaa (meminta hujan).
(a) Shalat Idul Fitri
29
melaksanakan shalat Idul Fitri ialah sesudah terbit matahari sampai tergelincirnya matahari pada tanggal 1 Syawal tersebut.
(b) Shalat Idul Adha
Shalat Idul Adha ialah shalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban atau hari raya Idul Adha. Shalat ini dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di tanah suci. Dengan demikian orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunnahkan melaksanakan shalat Idul Adha. Bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, hukum melaksanakan shalat Idul Adha ialah sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
(c) Shalat Kusuf (Gerhana Matahari)
30
gerhana ini dilaksanakan dengan berjamaah dan dipimpin oleh seorang imam.
(d) Shalat Khusuf (Gerhana Bulan)
Shalat sunnah khusuf (Khusuful Qamari) ialah shalat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana bulan. Hukum melaksanakan shalat ini ialah sunnah muakkad. Sedangkan waktu shalat gerhana bulan mulai terjadinya gerhana bulan sampai bulan tampak utuh kembali.
(e) Shalat Istisqaa (Meminta Hujan)
Shalat sunnah istisqaa ialah shalat sunnah 2 rakaat yang dilaksanakan untuk meminta hujan. Pada saat terjadi kemarau yang berkepanjangan sehingga sulit mendapatkan air, umat islam di sunnahkan untuk melaksanakan shalat istisqaa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,
memohon ampun, seraya berdoa untuk segera diturunkan hujan.
2) Shalat sunnah Munfarid
31
(a) Shalat Rawaatib
Rawaatib berasal dari kata raatibah, yang artinya tetap, menyertai, atau terus menerus. Dengan demikian shalat sunnah rawaatib ialah shalat yang dilaksanakan menyertai atau mengiringi shalat fardu, baik sebelum maupun sesudahnya. Ditinjau dari segi hukumnya, shalat rawaatib ini terbagi menjadi dua macam, yaitu shalat rawaatib
mu’akaddah (sangat dianjurkan) dan shalat rawaatib gairu
mu’akkad (cukup dianjurkan untuk dikerjakan). Sedangkan
apabila ditinjau dari segi pelaksanaannya, shalat rawaatibini terbagi menjadi dua, yaitu qabliyyah (dikerjakan sebelum shalat fardu) dan ba’diyyah (dikerjakan setelah shalat fardu).
(b) Shalat Tahiyyatul Masjid
Shalat Tahiyyatul Masjid ialah Shalat sunnah yang dilaksanakan untuk menghormati masjid. Shalat yang disunnahkan bagi setiap muslim yang memasuki masjid. Shalat sunnah ini merupakan rangkaian adab memasuki masjid.
(c) Shalat Istikhaarah
32
istikhaarah sebenarnya hamper sama dengan shalat hajat. Perbedaannya ialah shalat istikhaarah tertuju pada suatu keinginan atau cita-cita yang sudah nampak adanya namun masih ragu-ragu dalam menentukan pilihannya. Sedangkan shalat hajat sebuah keinginan yang belum kelihatan akhir dan tujuannya.
Waktu yang terbaik dalam melaksanakan shalat istikhaarah ini ialah saat mulai pertengahan malam yang terakhir, sebagaimana waktu shalat tahajjud. Shalat istikhaarah dikerjakan sebagaimana shalat biasa dan setelah selesai shalat dilanjutkan dengan membaca doa istikhaarah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Shalat istikhaarah hukumnya sunnah muakkad bagi orang yang sedang membutuhkan petunjuk untuk menentukan pilihan.
3) Shalat sunnah Berjamaah dan Munfarid
Shalat sunnah yang dapat dilakukan secara berjamaah maupun munfarid ialah shalat tarawih, shalat witir, shalat duhaa,shalat tahajud,danshalat tasbih.
33
Shalat Taraawih ialah Shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam bulan Ramadan. Hukum melaksanakan shalat taraawih ialah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Shalat taraawih dilaksanakan setelah shalat Isya‟ sampai waktu fajar.
Shalattaraawihdapat dilaksanakan delapan, dua puluh, atau tiga puluh enam rakaat. Tinggal memilih jumlah rakaat mana yang ingin dan mampu untuk dilaksanakan. Perbedaan jumlah bilangan rakaat ini tidak perlu diperasalahkan. Yang terpenting ialah umat Islam dapat melaksanakan dengan khusyu.
(b) Shalat Witir
Shalat Witir ialah shalat yang dilaksanakan dengan bilangan ganjil (satu, tiga, lima, tujuh, sembilan, atau sebelas rakaat). Hukum melaksanakannya ialah sunnah muakkadatau sangat dianjurkan. Adapun waktu shalat witir ialah sesudah shalat Isya‟ sampai menjelang fajar shalat Subuh.
(c) Shalat Duhaa
34
hingga menjelang shalat Zuhur. Shalat duhaa dapat dilaksanakan sebanyak dua rakaat dan paling banyak ialah dua belas rakaat.
(d) Shalat Tahajjud
Shalat tahajjud ialah Shalat sunnah muakkad yang dilaksanakan pada sebagian waktu di malam hari. Shalat tahajjud ialah bagian dari qiyaamullail (shalat malam) yang langsung diperintahkan oleh Allah SWT.
(e) Shalat Tasbih
Shalat tasbih ialah Shalat sunnah yang dilaksanakan dengan memperbanyak membaca tasbih. Shalat tasbih ini merupakan sunnah khusus dengan membaca tasbih sebanyak 300 kali di dalam shalat .
c. Hikmah Shalat Sunnah
Hikmah melaksanakan Shalat sunnah diantaranya ialah sebagai berikut:
1) Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalan dan senantiasa diberikan rezeki yang cukup oleh Allah SWT. 2) Menambah kesempurnaan shalat fardu.
3) Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridaan Allah SWT. serta menumbuhkan kecintaan kepada Allah SWT.
35
5) Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering digunakan untuk Shalat sunnah .
6) Hidup menjadi terasa nyaman dan tentram.
d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
1) Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori
2) Kompetensi Dasar
1.9 Melaksanakan shalat sunnah berjamaah dan munfarid sebagai perintah agama
2.9 Menghayati perilaku peduli dan gotong royong sebagai implementasi pemahaman salat sunnah berjamaah dan munfarid
36
4.9Mempraktikkan shalat sunnah berjamaah dan munfarid
C. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Kiswah (2016)
Penelitian yang dilakukan oleh Maria Kiswah (2016) dengan
judul “peningkatan prestasi belajar materi penggolongan makhluk
hidup melalui model mind mapping pada peserta didik kelas III MIN
Mlaten Mijen Demak pada Tahun Ajaran 2016/2017” dengan rumusan
masalah apakah penerapan model mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi penggolongan makhluk hidup melalui model mind mapping pada siswa kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017. Penerapan model mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup pada siswa kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar pada pra siklus yakni 46% peserta didik yang memenuhi KKM, dan meningkat menjadi 77% pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 100% atau semua peserta didik telah memenuhi KKM.
37
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Ni‟matul Muala (2016)
Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Ni‟matul Muala (2016)
dengan judul “ peningkatan hasil belajar IPA materi ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup melalui metode mind mapping pada siswa kelas III MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Ajaran 2016/2017” dengan rumusan masalah apakah penerapan
metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Penerapan metode pembelajan mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh siswa pada hasil tes formatif yang dilakukan oleh siswa mulai dari pra siklus selanjutnya siklus I persentase yang tuntas KKM adalah 11 siswa (57,9%) dan yang belum tuntas 8 siswa (42,1%) selanjutnya pada siklus II persentase tuntas sebanyak 17 siswa (89,47%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (10,53%).
Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Ni‟matul Maula (2016)
ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penggunaan metode mind mapping untuk meningkatkan hasl belajar. Sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanaan penelitian.
38
Penelitian yang dilakukan oleh Vita Wulansari (2016) dengan
judul ”peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi
memahami peta lingkungan setepat melalui metode mind mapping pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Dengan rumusan masalah apakah penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi memahami peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Penerapan model mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi memahami peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang , hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan, 50% pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 91% atau semua peserta didik telah memenuhi KKM.
39 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 01 Susukan 1. Profil Sekolah SMP Negeri 01 Susukan
a. Nama Sekolah : SMP NEGERI 01 Susukan b. No. Statistik Sekolah : 201 03 2203 053
c. NPSN : 20320303
d. Alamat Sekolah :Ds.Susukan, Kec. Susukan, Kab. Semarang, Jawa Tengah e. Telepon/HP/Fax : 0298- 615104
f. Status Sekolah : Negeri g. Nilai Akreditasi Sekolah : A h. Luas Lahan : 2427 m2 i. Jumlah Rombel : 15 j. Nilai Akreditasi Sekolah : 95
2. Visi dan Misi SMP Negeri 01 Susukan
a. Visi SMP Negeri 01 Susukan
“Unggul Dalam Prestasi, Mantap Dalam Imtaq”.
b. Misi SMP Negeri 01 Susukan
1) Tercapainya standar pencapaian isi kurikulum
40
4) Pengembangan sumber daya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
5) Bertambahnya sarana dan prasarana pendidikan 6) Optimalisasi pengelolaan pendidikan
7) Pengembangan sumber dan nilai nominal pembiayaan pendidikan
8) Pengembangan penilaian pendidikan
3. Keadaan Siswa SMP Negeri 01 Susukan Tabel 3.1
Keadaan Siswa SMP Negeri 01 Susukan
Tahun
4. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 01
Susukan
Tabel 3.2
Keadaan Kepala Sekolah SMP Negeri 01 Susukan
No Jabatan Nama Pend.
Terakhir
Masa Kerja
1 Kepala
Sekolah Sumartiningsih, S.Pd, M.Pd S2 30 Th 2 Wakil Kepala
41
Tabel 3.3
Keadaan Guru SMP Negeri 01 Susukan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
Tabel 3.4
Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 01 Susukan
No Jenis Ruang Jumlah Kondisi
6. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
42
menggunakan metode mind mappingdilaksanakan di SMP Negeri 1 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada awal semester 1 tahun pelajaran 2018/2019. Secara lebih rinci sebagai berikut :
1) Siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2018 2) Siklus II dilaksanakan pada tangggal 30 Juli 2018
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sasaran yang dituju dalam suatu proses penelitian. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 1 Susukan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019, yang berjumlah 28 peserta didik yang terdiri dari 10 peserta didik laki-laki dan 18 peserta didik perempuan.
Tabel 3.5
Daftar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Susukan Kecamatan Susukan Kab. Semarang
No Nama Siswa Jenis Kelamin
43
12. Yasmine armelia Diantri Perempuan 13. Meylawati Kusuma Kasih Perempuan 14. Wita Yulistya Perempuan 15. Rani Rahmawati Perempuan 16. Septi Nuragraeni Perempuan 17. Suci Indah Lestari Perempuan 18. Dwi Puryaningsih Perempuan 19. Farid Khasani Laki-Laki 20. Muhammad Farhan Ali Laki-Laki 21. Samsul Maulana Laki-Laki 22. Titan Prasetyo Laki-Laki 23. Priandika enjang Ardians Laki-Laki 24. Muhamad Adi Saputro Laki-Laki 25. Nugroho Nur Wahid Laki-Laki 26. Gilang Niswa Saputra Laki-Laki 27. Fajar Sodik Saputra Laki-Laki 28. Bangkit Dwi Prasetyo Laki-Laki
d. Kolaborasi
Penelitian ini dibantu oleh Ibu Titik Solihati, S.Pd.I selaku guru pendidikan agama islam SMP Negeri 01 Susukan kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah. dengan mengunakan metode mind mapping.
44
c. Menyiapkan sarana yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode mind mapping yang didalamnya berisi tentang peta konsep mengenai materi macam-macam shalat sunnah berjamaah. Untuk menunjang hal tersebut, sarana yang diperlukan oleh peneliti antara lain papan tulis (whiteboard/blackboard), spidol/kapur, serta peta konsep mengenai materi yang akan disampaikan.
d. Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang akan digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
e. Menyiapkan instrument penilaian berupa tes evaluasi yang akan digunakan untuk menggali data hasil belajar siswa.
f. Peneliti berkoordinasi langsung dengan guru mata pelajaran pendididikan agama islam (PAI) selaku pelaksana penelitian tindakan kelas (PTK) untuk menerapkan metode mind mapping dalam proses kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut :
45
b. Guru memulai pembelajaran dengan membaca surat pendek pilihan dalam al-Qur’an, yakni surat al-Fatihah.
c. Guru mengarahkan kesiapan diri siswa dan kehadiran siswa dengan mengisi lembar kehadiran.
d. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi macam-macam shalat sunnah berjamaah.
e. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
f. Guru meminta siswa untuk untuk membaca materi tentang macam-macam shalat sunnah berjamaah.
g. Guru memberikan pertanyaan secara komunikatif kepada siswa mengenai materi yang akan disampaikan yakni macam-macam shalat sunnah berjamaah.
h. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban yang dikemukakan oleh siswa dan menyampaikan materi tentang macam-macam shalat sunnah berjamaah.
i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan penjelasan yang dirasa belum paham.
j. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat mind mapping.
46
l. Guru memberikan tes evaluasi kepada siswa tentang materi macam-macam shalat sunnah berjamaah.
m. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tes evaluasi.
n. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil pembelajaran siswa.
o. Guru memberikan apresiasi terhadap pekerjaan siswa dengan memberikan pujian, tepuk tangan, ataupun mengkonfirmasi cerita siswa.
p. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif didalam pembelajaran.
q. Guru melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah pembelajaran selanjutnya.
r. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdalah bersama dilanjutkan dengan doa penutup majlis.
s. Guru menutupi pembelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Observasi/Pengamatan
47
mind mapping yang terdiri dari observasi/pengamatan terhadap kinerja guru dan observasi/pengamatan terhadap siswa.
Dari observasi siklus I dapat diketahui bahwa keterlibatan guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode mind mapping sudah cukup baik.
Dari tes evaluasi pada siklus I diperoleh data siswa berupa nilai evaluasi yang akan penulis sajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I
48
27 Fajar Sodik Saputra 75 40 Tidak Lulus 28 Bangkit Dwi Prasetyo 75 50 Tidak Lulus
Jumlah 1.705
Rata-rata 60,89
Tabel 3.7
Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I
No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa (Orang)
Persentase (%)
1 Tuntas 11 39,28
2 Tidak Tuntas 17 60,72
Jumlah 100
4. Refleksi Pelaksanaan Siklus I
Dalam tahap refleksi dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun tingkat kelemahan dari proses kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah berjamaah menggunakan metode mind mapping yang dilakukan oleh guru pada siklus I. Sehingga dari kendala yang terjadi selama proses kegiatan pembelajaran tersebut, dapat digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Adapun kendala yang terjadi pada siklus I akan peneliti uraikan sebagai berikut:
a. Ketika proses kegiatan pembelajaran masih ada beberapa siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru dan berbicara dengan teman sebangkunya.
49
c. Ada siswa yang keluar mengikuti latihan lomba PBB, sehingga ketika masuk kelas ia kurang paham atas pembelajaran yang berlangsung.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I tersebut, peneliti ingin melakukan perbaikan untuk proses kegiatan pembelajaran selanjutnya yaitu pada siklus II. Adapun rencana perbaikan yang akan peneliti lakukan ialah sebagai berikut :
a. Tetap menggunakan metode mind mapping, namun pada siklus II guru benar-benar harus melakukan pendampingan penuh selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar proses kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan juga untuk menjadikan guru bertangungjawab terhadap tugasnya.
b. Merevisi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terutama pada proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan untuk menghidupkan suasana kelas agar semua siswa dapat berperan aktif didalam proses kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah berjamaah menggunakan metode mind mapping.
50
memperhatikan penjelasan guru ketika proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa yang tertinggal pada proses pembelajaran
Dari beberapa data yang diperoleh pada siklus I ini menunjukkan hasil yang belum memuaskan. Terbukti dengan persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I ini hanya mencapai 35,71%. Sedangkan target atau indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah 85%.
Oleh karena itu, hasil refleksi dari siklus I ini merupakan rekomendasi bagi peneliti untuk proses pembelajaran selanjutnya pada siklus II agar pembelajaran menjadi lebih baik dan juga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan Tindakan Siklus II
Dalam tahap perencanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah munfarid dan munfarid atau berjamaah dengan mengunakan metode mind mapping.
51
c. Menyiapkan sarana yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode mind mapping yang didalamnya berisi tentang peta konsep mengenai materi macam-macam shalat sunnah. Untuk menunjang hal tersebut, sarana yang diperlukan oleh peneliti antara lain papan tulis (whiteboard/blackboard), spidol/kapur, serta peta konsep mengenai materi yang akan disampaikan.
d. Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang akan digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
e. Menyiapkan instrument penilaian berupa tes evaluasi yang akan digunakan untuk menggali data hasil belajar siswa.
f. Peneliti berkoordinasi langsung dengan guru mata pelajaran pendididikan agama islam (PAI) selaku pelaksana penelitian tindakan kelas (PTK) untuk menerapkan metode mind mapping dalam proses kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Dalam tahap pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut :
52
b. Guru memulai pembelajaran dengan membaca surat pendek pilihan dalam al-Qur’an, yakni surat al-Fatihah.
c. Guru mengarahkan kesiapan diri siswa dan kehadiran siswa dengan mengisi lembar kehadiran.
d. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi macam-macam shalat sunnah munfarid dan munfarid atau berjamaah.
e. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
f. Guru me-review pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
g. Guru memberikan pertanyaan secara komunikatif kepada siswa mengenai materi yang telah disampaikan sebelumnya.
h. Guru memberikan apresiasi kepada siswa atas pemahaman mengenai materi yang telah disampaikan sebelumnya.
i. Guru meminta siswa untuk membaca materi tentang shalat sunnah munfarid dan munfarid atau berjamaah.
j. Guru memberikan pertanyaan secara komunikatif kepada siswa mengenai materi yang telah dibaca yakni tentang shalat sunnah munfarid dan munfarid atau berjamaah
53
l. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan penjelasan yang dirasa belum paham.
m. Guru memberikan umpan balik terhadap pertanyaan siswa. n. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
o. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat mind mapping atas materi yang sedang dibahas yakni tentang macam-macam shalat sunnah munfarid dan munfarid atau berjamaah. p. Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang prosedur
membuat mind mapping.
q. Setelah selesai, peserta didik secara acak diminta untuk mempresentasikan mind mapping yang telah dibuat di depan kelas, sementara yang lain mencermatinya.
r. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan penjelasan yang dirasa belum paham.
s. Guru memberikan tes evaluasi kepada siswa tentang materi macam-macam shalat sunnah munfarid dan munfarid atau berjamaah.
t. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tes evaluasi.
u. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil pembelajaran siswa.
54
w. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif didalam pembelajaran.
x. Guru melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah pembelajaran selanjutnya.
y. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdalah bersama dilanjutkan dengan doa penutup majlis.
z. Guru menutupi pembelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Observasi/Pengamatan
Dalam tahap observasi/pengamatan, peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh pada proses kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan yakni mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah. menggunakan metode mind mapping yang terdiri dari observasi/pengamatan terhadap kinerja guru dan observasi/pengamatan terhadap siswa.
Dari observasi siklus II dapat diketahui bahwa keterlibatan guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode mind mapping sudah baik.
55
Tabel 3.8
Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa
56 4. Refleksi Pelaksanaan Siklus II
Dalam tahap refleksi dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun tingkat kelemahan dari proses kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah. menggunakan metode mind mapping yang dilakukan oleh guru pada siklus II. Sehingga dari kendala yang terjadi selama proses kegiatan pembelajaran tersebut, dapat digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Adapun kendala yang terjadi pada siklus II ialah masih ada beberapa siswa yang pasif dalam proses kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) materi macam-macam shalat sunnah. menggunakan metode mind mapping.
57