• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Hasil Belajar IPS Materi Mengelola Uang dengan Menggunakan Model Pembelajaran STAD dan Make A Match Pada Siswa Kelas III A dan III B MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017. - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perbedaan Hasil Belajar IPS Materi Mengelola Uang dengan Menggunakan Model Pembelajaran STAD dan Make A Match Pada Siswa Kelas III A dan III B MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017. - Test Repository"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

MENGELOLA UANG DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN MAKE A MATCH

PADA SISWA KELAS III A DAN III B MIN MLATEN

KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh :

DENNY LUPITASARI

NIM 115-13-086

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT

(2)

i

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

MENGELOLA UANG DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN MAKE A MATCH

PADA SISWA KELAS III A DAN III B MIN MLATEN

KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh :

DENNY LUPITASARI

NIM 115-13-086

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT

(3)
(4)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

MENGELOLA UANG DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN MAKE A MATCH

PADA SISWA KELAS III A DAN III B MIN MLATEN

KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh :

DENNY LUPITASARI

NIM 115-13-086

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT

(5)
(6)
(7)
(8)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus tetap bergerak. (Albert Einstein)

2. Bergerak maju, kalau hari ini bisa kenapa harus besok. PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan untuk:

Bapakku ( Sunaryo), dan ibuku (Nurahmawati), yang telah

membesarkan,mendidik, dan membimbing dengan penuh cinta dan kasih sayang serta memberikan semangat dan doa yang tiada henti.

Adikku (Muhammad Amrul Ikhsan dan Muhammad Widad) yang selalu memberikan semangat.

Ikhda Malik Ibrahim, terimakasih selalu memberikan semangat, nasehat, dukungan, bantuan dan telah menemani berjuang.

Sahabat Tercinta, Umi masruroh yang telah menemani berjuang Adik kos tercinta, Ani Safitri yang selalu memberikan semangat. Sahabat-sahabat kos tersayang,Maria Nurul, Maria Evi, Elyn Nurliana, Luluk purwanti, Ani safitri yang selalu memberikan motivasi dan semangat.

Teman IPS terdekatku, Umi masruroh, Luluk Atul Fuah, dan Nur lailatul, yang sama sama berjuang.

Teman-teman KKN dusun Konang, Esa, Nadia, Lina, Nia, Lia, Abidin, Ayis, Beni yang selalu memberikan dukungan.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan puja dan puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul.

“PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MENGELOLA UANG

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN

MAKE A MATCHPADA SISWA KELAS III A DAN III B MIN MLATEN KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAKTAHUN PELAJARAN

2016/2017”

Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi penganut dibumi ini serta memberikan bekal Ilmu Keislaman maupun pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal didunia maupun diakhirat.

Selanjutnya penulis sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak atas segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta doa yang telah membawa penulis menyampaikan skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

(10)

ix

4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsiyang telah memberikan arahan serta keikhlasan untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik. 5. Bapak Drs. Badriduja selaku kepala sekolah MIN Mlaten Mijen

Demak, yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian. 6. Ibu Sofiyah, S.Pd.I selaku guru kelas III A MIN Mlaten Mijen Demak. 7. Ibu Atiya Maukhufah, S. Pd.I selaku guru kelas III B MIN Mlaten

Mijen Demak

8. Peserta didik kelas III A dan III B yang telah mendukung.peneliti melakukan penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maun tidak langsung.

Terimakasih atas segala dukungan dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga segala kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Salatiga, 18 Agustus 2017

(11)

x

ABSTRAK

Lupitasari, Denny. 2017. Perbedaan Hasil Belajar Materi IPS Mengelola Uang Dengan Menggunakan Model Pembelajaran STAD Dan Make A Match Pada Siswa Kelas III A Dan III B MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun Pelajaran 2016/2017.

Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Ag.

Kata Kunci : Perbedaan, Hasil Belajar, Metode STAD dan Make A Match Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan pembelajaran dengan model STAD dengan kelas yang menggunakan pembelajaran dengan model make A Match. Oleh karena itu guru diharapkan menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Masalah utama yang akan dijawab pada penelitian ini adalaha: Apakah ada perbedaan hasil belajar IPS materi mengelola uang dengan menggunakan model STAD dan model Make A Match pada siswa kelas III A dan III B MIN Mlaten Mijen Demak tahun pelajaran 2016/2017.

Jenis penelitianini adalah komparasional, penelitian komparasional yaitu membandingkan seberapa besar tingkat perbedaan antara satu hal dengan hal lainnya. Dengan membandingakan model STAD pada siswa kelas III A dan model Make A Match pada siswa kelas III B MIN Mlaten Mijen Demak tahun pelajaran 2016/2017, dengan subjeknya seluruh peserta didik kelas III A dan III B dengan materi pokok mengelola uang. Adapun soal yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa soal pilihan ganda dan melengkapi.Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas III A kelas III B.

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN BERJUDUL………..……...i

LEMBAR BERLOGO……….ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING………...iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN……….…....v

HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN TULISAN………...vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………...vii

HALAMAN KATA PENGANTAR………..…viii

HALAMAN ABSTRAK………..…....x

HALAMAN DAFTAR ISI………...xi

HALAMAN DAFTAR TABEL DAN GRAFIK………..………xiv

HALAMAN LAMPIRAN………...………..xv

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………..……...1

B. Rumusan Masalah………..…...4

C. Tujuan penelitian………...5

D. Hipotesis Tindakan………...5

E. Manfaat Penelitian………...6

F. Definisi Operasional………...7

G. Metodologi Penelitian………...8

(13)

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Mengajar

1. Pengertian Model STAD…..………...….18

2. Kelebihan Model STAD……..………19

3. Kelemahan Model STAD...…...………...19

4. Prosedur Penerapan Model STAD……...…...……….20

5. Pengertian Model Make A Match……..………..23

6. Kelebihan Model Make A Match……..………...23

7. Kelemahan Model Make A Match……..……….23

8. Prosedur Penerapan Model Make A Match…..………...24

B. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar………26

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar………...26

3. Pengertian Hasil Belajar……….…..28

4. Hasil Belajar………..………...……29

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar………30

C. IPS Materi Mengelola Uang 1. Ilmu Pengetahuan Sosial………..……31

2. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial………..…..31

3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial………..…32

4. Standar Kompetensi IPS Kelas III SD/MI………..…..…...35

5. Materi Mengelola Uang a. Kegunaan Uang………..36

b. Cara Mengirim Uang………..36

c. Cara Mengelola Uang………....36

(14)

xiii

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Umum MIN Mlaten Mijen Demak

1. Profil Madrasah………..…..38

2. Keadaan Guru dan Karyawan……….….40

3. Keadaan PesertaDidik………...…....42

4. Kegiatan Peserta Didik……….………42

5. Subjek Penelitian………..…....43

6. Karakteristik Peserta Didik Kelas III A dan III B………..…..44

B. Penyajian Data………..……….46

1. Tahap Persiapan………...46

2. Tahap Pelaksanaan………...…46

3. Tahap Evaluasi………...51

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif 1. Data Hasil Belajar………..………..53

2. Data Kelompok kelas III A………..…53

3. Data kelompok Kelas III B………...………...55

4. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelas III A dan Kelas III B…………56

B. Uji Prasyarat……….……..……57

C. Hipotesis………...………..62

D. Pembahasan………...64

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………..….66

B. Saran………...67

DAFTAR PUSTAKA……….…...68

(15)

xiv

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Tabel 1.1 Kriteria Tingkat Validitas………..………...…….11

Tabel 1.2 Kriteria Tingkat Reliabilitas………...……11

Tabel 1.3 Kriteria Tingkat Kesukaran…….………...……12

Tabel 1.4 Klasifikasi Daya Pembeda Soal………...12

Tabel 2.1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SD/MI Kelas III………...35

Tabel 3.1 Keadaan Guru/Karyawan………...40

Tabel 3.2 Keadaan Peserta Didik………...42

Tabel 3.3 Daftar peseta didik kelas III A MIN Mlaten tahun pelajaran 2016/2017...44

Tabel 3.4 Daftar Peserta didik kelas III B MIN Mlaten tahun pelajaran 2016/2017...45

Tabel 3.5 Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelas III A…...………...……...51

Tabel 3.6 Perolehan Nilai Hasil Belajar kelas III B………..….……….…….52

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelompok Kelas III A.………....………...54

Grafik 4.2 Distributif Relatif Hasil Belajar Kelompok Kelas III B………...54

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelompok Kelas III A………..………...55

(16)

xv

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas III A dan III B………...56

Tabel 4.6 Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas III A………...57

Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas III B……….………..59

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Peserta Didik kelas III A MIN Mlaten Mijen Demak………...71

Daftar Peseta Didik Kelas III B MIN Mlaten Mijen Demak……...72

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……….………....73

Soal Tes………..…………81

Lembar Pengamatan Guru Kelas III A……….………..83 Lembar Pengamatan Guru Kelas III B……….….….85

Data Hasil belajar Kelompok Kelas III A………..……87

Data Hasil Belajar kelompok Kelas III B……….….…89

Perhitungan Uji Validitas Pilihan Ganda ………...91

Perhitungan Uji Validitas Soal Melengkapi ………...……….93

Reliabilitas Soal Pilihan Ganda dan Melengkapi …………...95

Taraf Kesukaran Soal Pilihan Ganda dan Melengkapi ……...98

Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda dan Melengkapi ………...99

Tabel Distribusi t………...………...………100

Tabel 2 Luas dibawah Lengkungan Kurva Normal 0-Z……….………….102

Tabel 3 Nilai Chi Kuadrat………103

Tabel 4 Nilai Distribusi F………..………...…104

Daftar Riwayat Hidup………...105

(18)

xvii

Surat Permohonan Ijin Penelitian……….…....107

Surat Balasan Ijin Penelitian………....108

SKK………...…….109

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan (IPS) merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat.Di Indonesia pelajaran ilmu pengetahuan sosial disesuaikan dengan berbagai perspektif sosial yang berkembang di masyarakat. Kajian tentang masayarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas,yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dala lingkungan yang luas. Dengan demikian siswa dan siswi yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lamapau umat manusia.

Dalam Pasal 37 UU Sisdiknas dikemukakan bahwa mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.Lebih lanjut dikemukakan pada bagian Penjelasan UU Sisdiknas Pasal 37 bahwa bahan kajian ilmu pengetahuan sosial, antara lain, ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat.

Program Pendidikan IPS yang Komprehensif adalah program mencakup empat dimensi meliputi:

(20)

2

2. Dimensi Ketrampilan (Skills)

3. Dimensi Nilai dan sikap (value and Attitudes) 4. Dimensi Tindakan (Action)

IPS ditingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan( skills), sikap dan nilai (attitudes and value) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga Negara yang baik (Sapriya, 2014: 12).

Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dalam kelas IPS pada pokoknya berkaitan dengan perlunya upaya mengembangkan kemampuan berpikir yang dapat membantu para siswa untuk belajar bagaimana dan berpikir secara kritis. Dalam hali ini, kemampuan intelektual dianggap sebagai suatu proses berpikir siswa secara kritis yang dikembangkan oleh guru di kelas.

Sebagai seorang guru sebaiknya harus

(21)

3

keberhasilan pelajaran itu.Ketiga, tanpa adanya tujuan yang jelas, sukar sebagai guru untuk mengorganisasikan kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha siswa dalam pencapaian tujuan pengajaran.

Dalam proses belajar dikenal dengan adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki metode yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainbaik dalam aspek materi dan metodenya maupun aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Keanekaragaman ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan manusia yang bermacam-macam. Pemilihan model pembelajaran sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar yang bertuuan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Pada penelitian ini peneliti menerapkan 2 model yaitu

model pembelajaran STAD dan Make A match.

Menurut (Slavin, 2007: 213),model STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA,IPS, Bahasa Inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Model Make A Match (Membuat Pasangan)

(22)

4

dengan teknik, yaitu siswa di suruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/ soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin ( Rusman, 2014: 223).

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Perbedaanhasil belajar IPS materi

mengelola uang dengan Menggunakan model pembelajaran STAD dan

Make A Match pada siswa kelas III A dan III B MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabuaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar IPS materi mengelola uang dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas III A MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimanakah hasil belajar IPS materi mengelola uang dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match pada siswa kelas III B MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017?

(23)

5

dan III B MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil belajar IPS materi mengelola uang dengan

menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas III A MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Untuk mengetahui hasil belajar IPS materi mengelola uang dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match pada siswa kelas III B MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS materi mengelola uang dengan menggunakan model pembelajaran STADdan Make A Match

pada siswa kelas III A dan III B MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017?

D. Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah adanya perbedaan hasil belajar IPS materi mengelola uang dengan menggunakan

(24)

6

III B MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/1017.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diberikan melalui penelitian ini, yaitu: 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian dapat dijadikan sumber atau bahan ajar bagi para peneliti dibidang pendidikan terutama bagi guru dalam penerapan pengajaran IPS dengan menggunakan model STAD dan Make A Match.

2. Secara Praktis a. Bagi Guru

Penelitian ini akan memberikan pengalaman yang bermanfaat dalam merancangpembelajaran model STAD dan Make a Match

serta memfasilitasi pembelajaran dari pengalaman tersebut diharapkan guru dapat mengembangkan metode tersebut, LKS dan sumber belajar lainnya dapat membantu pembelajaran dalam kelas b. Bagi siswa

Penelitian ini sangat membantu bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar mereka secara optimal. Hal ini disebabkan karena pembelajaran konsektual dengan menggunakan model STAD dan

(25)

7

c. Bagi peneliti sebagai dasar pengembangan kajian IPS khususnya dalam materi mengelola uang..

F. Definisi Oprasional

Sub-sub istilah yang didefinisikan secara oprasional adalah: 1. Hasil Belajar IPS dengan Model STAD

Secara sederhana pengertian hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Susanto,2013:5). Sedangkan model STADini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin.Menurut (Slavin,2007 : 213), model STADmerupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA,IPS, Bahasa Inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam penelitian ini peneliti memberikan tes kepada siswa kelas III A setelah guru memberikan pembelajaran IPS materi mengelola uang dengan menggunakan Model STAD.

2. Hasil Belajar IPS dengan Model Make A Match

(26)

8

cepat melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu (wahab, 2007: 59).

Dalam penelitian ini peneliti memberikan tes kepada siswa kelas III B setelah guru memberikan pembelajaran IPS materi mengelola uang dengan menggunakan Model Make A Match.

3. Perbedaan Hasil Belajar dengan menggunakan Model STAD dan Make A Match

Penelitian perbandingan,komparatif atau perbedaan menurut (Iqbal, 2004:7), adalah penelitian yang digunakan untuk membandingkan nilai satu variabel dengan variabel lainnya dalam waktu yang berbeda. Penelitian ini dilakukan yaitu dengan membandingkan hasil belajar IPS materi mengelola uang menggunakan model STAD yang diberikan pada siswa kelas III A dan model Make A Match yang diberikan pada siswa kelas III B hasil yang diperoleh yaitu dengan menggunakan tes kemudian hasilnya dibandingkan dan membuat kesimpulan.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

(27)

9

Jenis penelitiannya adalah komparasional, penelitian komparasional yaitu membandingkan seberapa besar tingkat perbedaan antara satu hal dengan hal lainnya. Dalam penelitian ini membandingkan hasil belajar IPS materi mengelola uang dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan Make A Match pada siswa kelas III A dan III B MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/1017

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten demak, waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 19-20 April 2017.Penelitian ini dilakukan mulai dari konsultasi judul skripsi sampai di acc yaitu pada tanggal 13 Maret-18 Agustus 2017 dan diujikan munaqosah pada tanggal 14 September 2017.

3. Populasi

Menurut Sukmadinata (2010:250), populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III A dan kelas III B di MIN Mlaten Mijen Demak.

4. Instrument Penelitian a. Observasi

(28)

10

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa, kegiatan guru dalam mengelola kelas serta.mengetahui perbedaan hasil belajar IPS materi mengelola uang menggunakan model pembelajaran STAD dan Make A match siswa kelas III A dan III B MIN Mlaten Kec. Mijen Kab. Demak Tahun Pelajaran 2016/1017.

b. Dokumentasi

Menurut Sukmadinata (2010:221) dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.

Dalam penelitian ini,dokumentasi digunakan untuk mengetahui nilai hasil belajar IPS materi mengelola uang menggunakan model pembelajaran STAD dan Make A Match pada siswa kelas III A dan III B MIN Mlaten Kec. Mijen kab. Demak Tahun Pelajaran 2016/2017.

c. Tes

Digunakan lembar tes yang dikerjakan oleh siswa, untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa.

Analisis uji coba soal tes objektif 1) Validitas

(29)

11

∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

Interpretasi : db = N-nr Keterangan

Rxy= koefisien antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah siswa X = Skor setiap butir Y = Skor total

Tabel 1.1 Kriteria Tingkat Validitas sebagai berikut :

A Antara 0,80-1,00 Sangat tinggi

B Antara 0,60-0,80 Tinggi

C Antara 0,40-0,60 Cukup

D Antara 0,20-0,40 Rendah

E Antara 0,00-0,20 Sangat rendah

2) Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketepatan hasil pengkuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabiltas yang memadai, bila instrument tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama. (Sukmadinata, 2010: 230).

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas yaitu dengan rumus Spearman Brown: =

Tabel 1.2 kriteria Tingkat Reliabilitas adalah:

a. Antara 0,80-1,00 Sangat tinggi

b. Antara 0,60-0,80 Tinggi

c. Antara 0,40-0,60 Cukup

d. Antara 0,20-0,40 Rendah

(30)

12

3) Uji Taraf Kesukaran

Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal.Sodal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Rumus untuk mencari indeks kesukaran suatu soal radalah sebagai berikut :

Keterangan : P = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah peserta tes

Adapun tingkat kesukaran soal dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu mudah, sedang, dan sukar.

Table 1.3 kelompok tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran Nilai P

Sukar 0,00-0,25

Sedang 0,26-0,75

Mudah 0,76-1,00

4) Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh. Rumus daya pembeda sebagai berikut:

D= P(atas)-P(bawah) Keterangan

D = Daya pembeda

P(atas) = Indeks kesukaran kelompok atas P(bawah)= Indeks kesukaran kelompok bawah Tabel 1.4 klasifikasi daya pembeda sebagai berikut : Klasifikasi Daya Pembeda Indeks daya pembeda

(31)

13

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Baik sekali

< 0,00 (Negatif) Tidak baik (diabaikan)

5. Analisis Data

Analisis data ini digunakan untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran STADdan Make a match yang digunakan peneliti pada mata pelajaran IPS materi mengelola.

a. Analisis Deskriptif

Analisi pada tahap ini digunakan untuk mengetahui data hasil belajar siswa antara kelas III A dan III B yang diperoleh dengan menggunakan soal pilihan ganda dan melengkapi.

b. Uji prasyarat analisis data

Langkah- langkah yang dilakukan dalam mengolah data adalah sebagai berikut:

1) Mencari highest score (H) dan lowest score (L) 2) Mengurutkan rentang data (Range)

(32)

14

3) Menentukan Mean atau nilai rata-rata hitung, dengan rumus

Keterangan:

= nilai ukuran variable ke –i

= jumlah data dari sampel

4) Menentukan modus, modus adalah adalah nilai yang sering muncul.

5) Uji normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data dan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara yang digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain: dengan kertas peluang normal, uji Chi Kuadrat, uji Liliefors, dengan teknik Kolomogrof-Smirnov, dan SPSS. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Chi Kuadrat (Iqbal, 2004: 18):

Keterangan

(33)

15

= Frekuensi Hitung

6) Uji homogenitas

Pengujian homogenitas sampel menjadi sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya diambil dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi.Pengujian homogenitas dilakukan karena kelompok sampel yang digunakan tidak berkolerasi (berhubungan) atau berasal dari kelompok sampel yang berbeda dan diberi perlakuan yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Uji Fisher:

F=

=

c. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas langkah terakhir adalah dilakukannya pengujian hipotesis. Langkah- langkah pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji T (T-Test) dua sampel berkorelasi adalah dengan rumus:

̅ ̅

√ (

(34)

16

Dimana:

̅ = Rata-rata kelas III A

= Rata-rata kelas III B

= Simpangan baku kelas III A = Simpangan baku Kelas III B = Varians III A

= Varians III B

= korelasi antara dua sampel

H. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat dilihat di bawah ini :

Bab I :Pendahuluan, pada bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, strategi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II :Kajian pustaka, pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitian.

(35)

17

Bab IV :Analis Data dan Pembahasan, pada bab ini berisi hasil penelitian meliputi diskripsi hasil belajar tiap kelas dan pembahasan.

(36)

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran

Model adalah prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Selain itu model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara, contoh maupun pola, yang mempunyai tujuan menyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui,dimengerti, dan dipahami yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-bahan yang dipilih oleh para pendidik atau seseorang guru sesuai dengan materi yang diberikan. ( www.wawasanpendidikan.com/2013/06/pengertian-pembelajaran-dan-model-pembelajaran.htm?m=1)

1. Pengertian Model STAD

(37)

19

2. Kelebihan dan kekurangan Model STAD Kelebihan Model STAD

Suatu strategi pembelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangannya.Demikian pula dengan pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Keunggulan pembelajaran STAD, antara lain sebagai berikut. a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung

tinggi norma-norma kelompok.

b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.

c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.

d. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat

e. Meningkatkan kecakapan individu f. Meningkatkan kecakapan kelompok g. Tidak bersifat kompetitif.

h. Tidak memiliki rasa dendam Kekurangan Model STAD

a. Kontribusi dari siswa berprestasi rendah dan kurang

b. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karenanya anggota yang pandai lebih dominan

(38)

20

d. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif. e. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru

dapat melakukan pembelajaran kooperatif.

f. Menuntut siswa tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama (Hamdayama, 2014 : 118).

3. Prosedur Penerapan Model STAD

Agar model pembelajaran dapat berfungsi dengan baik, model pembelajaran harusmengikuti prosedur pelaksanaan pembelajaran. Menurut Rusman (2014: 217) prosedur model pembelajaran STAD sebagai berikut:

a. Penyampaian Tujuan dan Motivasi

Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

b. Pembagian Kelompok

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin,rasa atau etnik.

c. Presentasi dari Guru

(39)

21

memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan, atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara cara mengerjakannya.

d. Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)

Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Ketrja tim ini merupakana ciri terpenting dari STAD. e. Kuis (Evaluasi)

(40)

22

f. Penghargaan Peserta Tim

Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru

Hamdayama (2014:117) menjelaskan prosedur melaksanakan pembelajaran model STAD sebagai berikut.

a. Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual sehingga akan diperoleh skor awal.

c. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah). Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.

d. Bahan materi yang telah dipersiapkan diddiskusikan dalam kelompok untuk mencapai kompetensi dasar. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, biasanya digunakan untuk pengetahuan pemahaman materi.

e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.

(41)

23

g. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.

4. Pengertian Model Make A Match

Model pembelajaran Make A Match adalah sistem pembelajaran yang mengutamakan penanaman kemampuan sosial terutama kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu ( wahab, 2007: 59).

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Make a Match Kelebihan Model Make a Match

a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik.

b. Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan

c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

d. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi.

e. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar

Kekurangan Model Make a Match

(42)

24

b. Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang malu berpasangan dengan lawan jenisnya.

c. Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan. d. Guru harus hati-hati dan bijaksana saat member hukuman pada

siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu. e. Menggunakan metode ini secara terus-menerus akan menimbulkan

kebosanan. (Huda, 2013 : 253-254). 6. Prosedur Penerapan Model Make a Match

a. Guru menyampaikan materi atau member tugas kepada siswa untuk mempelajari materi di rumah.

b. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok, misalkan kelompok A dan kelompok B. kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan. c. Guru membagi kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu

jawaban kepada kelompok B.

d. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/ mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimum waktu yang ia berikan kepada mereka.

(43)

25

diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan.

f. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul sendiri.

g. Guru memangil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak. h. Terakhir,guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan

kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi.

i. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi. (huda, 2014:251-252)

Sedangkan menurut Rusman, (2014:223-224) langkah-langkah pembelajaran Make a Match adalah sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi view (satu sisi berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban)

b. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang)

(44)

26

d. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

e. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

f. Kesimpulan

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2013:2).

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar

Secara umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berkut:

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu.Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

1) Faktor nonsosial

(45)

27

nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada dilingkungan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruangan belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transportasi yang tersedia dan sejenisnya. 2) Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia.Faktor eksternal yang berupa sosial, bisa dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). b. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.

1) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:

a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat memengaruhi hasil belajar.

(46)

28

tubuh yang ada dalam diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh akan sangat menunjang belajar.

2) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya (Sriyanti, 2013:24).

3. Pengertian Hasil Belajar

Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap (Susanto, 2013:5).

4. Macam-macam Hasil Belajar a. Pemahaman Konsep

(47)

29

b. Ketrampilan Proses

Usman dan setiawan dalam buku Ahmad Susanto (2013:9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasi tertentu, termasuk kreativitasnya.

Dalam melatih keterampilan prdan berproses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.

c. Sikap

(48)

30

afektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional; dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.

5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar

Menurut Waslimah dalam Susanto (2013: 12), hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai factor yang mempengaruhi, baik factor internal maupun factor factor eksternal. Secara perinci, uraian mengenai factor internal dan eksternal, sebagai berikut:

a. Faktor internal; faktor internal merupakan factor yang bersumber dari dalam peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

(49)

31

C. Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Mengelola Uang 1. Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pengalaman hidup manusia yang dialami sejak lahir.Hubungan manusia sejak lahir merupakan hubungan sosial itu telah terjadi sejak dalam keluarga, walaupun hubungan tersebut terjadi secara sepihak.Tanpa adanya hubungan sosial seorang bayi sulit mengalami perkembangan menjadi manusia dewasa secara sempurna.( Rasimin, 2012: 35)

(50)

32

2. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial

Telah kita ketahui bahwa ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat.Oleh karena itu, masyarakat inilah yang menjadi sumber utama dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Aspek kehidupan sosial apapun yang kita pelajari , baik yang berhubungan dengan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi, dan politik, semuanya bersumber dari masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat bisa dikatakan sebagai laboratorium demokrasi bagi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Beragam kehidupan sosial yang kita pelajari, tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat atau bersumber dari masyarakat. Dengan demikian, materi Ilmu Pengetahuan Sosial yang dapat dipelajari dan menjadi sumber pembelajaran, tidak hanya sebatas pada kehidupan nyata sesaat di masyarakat, melainkan juga cerita-cerita novel, kisah-kisah tokoh terkenal juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar secara sederhana bahan bacaan berupa buku, surat kabar, majalah dan makalah dapat dijadikan sebagai sumber materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. ( Rasimin,2012:44)

3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

(51)

33

Pengetahuan Sosial Sebagai Pendidikan.Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai pendidikan, selain memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud keterampilan sosial, yaitu keterampilan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan hidup masyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong-menolong sesame umat manusia, dan melakukan tindakan dalam memecahkan persoalan sosial masyarakat.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi Illmu Pengetahuan Sosial sebagai pendidikan adalah membina siswa menjadi warga Negara yang baik yang memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Mengingat bahwa kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat berkembang secara terus-menerus, maka landasan pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai program pendidikan harus disesuaikan dengn tuntutan dan perubahan sekaligus kemajemukan masyarakat.

(52)

34

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan (Knowledge), keterampilan (Skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga Negara yang baik. ( Sapriya, 2014: 12)

Saxe dalam Sapriya (2014: 35) Sedangkan tujuan pendidikan IPS adalah mendidik siswa sebagai warga Negara yang baik (good citizenship), warga-masayarakat yang konstruktif dan prodiktif; yaitu warga Negara yang memahami dirinya sendiri dan masyarakatnya, mampu merasa sebagai warga Negara, berpikir sebagai warga Negara, bertindak sebagai warga Negara, dan jika mungkin juga mampu hidup sebagaimana layaknya warga Negara.

(53)

35

aktivitas keeharian di sekiolah sangat disarankan, daripada materi-materi yang terdapat didalam buku teks. Kecuali yang memuat kondisi kondisi dan pengalaman-pengalaman actual, atau topik-topik keseharian seperti: sanitasi, kesehatan, perumahan, makanan alami, pekerja siswa, rekreasi, dan pendidikan sosial.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berfungsi untuk mewariskan nilai-moral dalam masyarakat agar dapat menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan derajat manusia. Suatu masyarakat yang melanggar aturan agama dan hak-hak manusia akan menganggu akibat yang telah diperbuatnya. Inilah yang menjadi tugas utama guru Ilmu Pengetahuan Sosial di tengah masyarakat.Oleh karena itu, mengajar ilmu pengetahuan sosial dengan ikhlas juga dapat dikatakan sebagai dakwah Islamiyah, karena di dalamnya terkandung cara-cara menyampaikan nilai-moral agama Islam.( Rasimin, 2012: 40-41) 4. Standart Kompetensi untuk SD/MI Kelas III Semester 2

Untuk jenjang SD/MI , pengorganisasian materi mata pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu (integrated). Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SD/MI dikembangkan sebagai berikut.

Tabel 2.1

Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SD/MI Kelas III Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

(54)

36

pekerjaan dan penggunaan uang

2.2 Memahami pentingnya

semangat kerja

2.3 Memahami kegiatan jula beli di lingkungan rumah dan sekolah 2.4 Mengenal sejarah uang

2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai kebutuhan

5. Materi Mengelola Uang a. Kegunaan Uang

1) Sebagai alat tukar resmi yang sah 2) Sebagai alat pembayaran

3) Sebagai ciri atau identitas bangsa b. Cara mengirim uang

Sekarang orang dapat mengirim uang dari jarak jauh.Mereka tidak datang ke tempat tujuan yang jauh untuk membawa uang. Mereka dapat mengirim uang untuk keluarganya melalui kantor pos atau bank. Jika kita mengirim uang melalui kantor pos kita harus meminta wesel pos. kita tinggal mengisi data pengirim, nama dan alamat yang dituju dan jumlah uang yang dikirimkan.

(55)

37

handphone yang tersedia layanan E_Banking. Kita tinggal menekan tombol yang ada di mesin ATM dan mengetik sejumlah uang yang akan dikirim dan nomor rekening.

c. Cara mengelola uang

Ada banyak cara mengelola uang yang bisa kita lakukakan yaitu salah satunya dengan menabung. Menabung bisa di lakukan dengan cara:

1) Menabung di Rumah 2) Menabung di Sekolah 3) Menabung di Bank d. Pentingnya Hidup Hemat

Ada sebuah pepatah “Hemat pangkal kaya boros pangkal

(56)

38

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Madrasah

Penelitian ini di lakukan di MIN Mlaten yang beralamatkan di jalan Melati 06 Desa Mlaten, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak kode pos 59583.MIN Mlaten berdiri pada tahun 1961 dan mulai penegrian pada tahun 1995. Profil Madrasah secara lengkap sebagai berikut:

a. Nama Madrasah : MIN Mlaten

b. Alamat : Jalan Melati 06 Kecamatan Mijen

Kabupaten Demak

c. Nomor statistik madrasah : 111133210064

d. Tahun berdiri : 1961

e. Tahun penegrian : 1995

f. Kepala sekolah : Badriduja, M.Ag

Visi dan misi yang di canangkan MIN 5 Demak adalah sebagai berikut:

Visi :

(57)

39

Misi :

1) Mewujudkan proses belajar mengajar dan bimbingan secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan yang mampu mengembangkan peserta didik secara maksimal.

2) Mewujudkan penghayatan, keterampilan dan pengalaman terhadap ajaran agama islam menuju terbentuknya insane yang beriman dan bertaqwa.

3) Mewujudkan pendidikan yang demokratis, berakhalkul kharimah, cerdas, sehat, disiplin, dan bertanggung jawa.

4) Mewujudkan penndidikan yang berkepribadian dinamis, terampil, menguasai pengetahuan, teknologi dan seni.

5) Membimbing peserta didik untuk dapat mengenal lingkungan sehingga memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan.

Tujuan

1) Meningkatkan perolehan nilai rata-rata mata pelajaran UN mencapai 7,5 dan nilai rata-rata Un 8,0

2) Meningkatkan kegiatan keagamaan di lingkungan madrasah; jamaah sholat dhuhur, tadarus Al-Quran, kaligrafi, dan tartil Al-Quran.

(58)

40

4) Meningkatkan prestasi peserta didik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,olahraga dan seni melalui kejuaraan dan kompetensi.

5) Meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan melalui kegiatan kesiswaan dalam upaya melestarikan lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran dan mencegah kerusakan lingkungan.

2. Keadaan Guru/ Karyawan

3.1 Tabel Keadaan Guru/Karyawan

No Nama NIP/NIYGOL/Ruang Tanggal

(59)

41

S1 Pengadministrasi 20 Abdul

SMK Petugas Laborat 24 Japar

(60)

42

3. Keadaan Peserta Didik

3.2 Keadaan Peserta Didik

No Kelas Jumlah Jumlah Keterangan

4. Kegiatan Peserta Didik Implementasi madrasah sehat:

a. Melaksanakan Kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga madrasah.

b. Kegiatan jum’at bersih.

c. Lomba kebersihan antar kelas

d. Perawatan tanaman dengan pembagian kavling. e. Perawatan green house

f. 5 menit berburu sampah.

(61)

43

1) Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

2) Mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler yang sesuia dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, seperti: a) UKS (unit kesehatan sekolah)

b) Satgas Adiwiyata “GREEN JUNIOR”

h. Adanya kreatifitas dan inovasi warga madrasah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

1) Pengelolaan daur ulang sampah

2) Pembuatan Hasta Karya dari sampah unorganik 5. Subjek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian : MIN Mlaten kec. Mijen kab.demak Alamat penelitian :Jalan Melati 06 Desa Mlaten

Kecamatan Mijen Kabupaten Demak

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi Pokok : Mengelola Uang

Kelas : III A dan III B/2

b. Waktu penelitian

(62)

44

Adapun pelaksanaan Penelitian Eksperimen kegiatan pembelajaran IPS adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pembelajaran 1, dilaksanakan pada tanggal 19 april 2017 materi Mengelola Uang pada siswa kelas III A.

2) Kegiatan pembelajaran 2, dilaksanakan pada tanggal 20 april 2017 materi Mengelola Uang pada siswa kelas III B.

6. Karakteristik Peserta Didik Kelas III

3.3 Tabel daftar peseta didik kelas III A MIN Mlaten tahun ajaran 2016/2017

No Nama Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

1 Ahmad Najieh Bachtiyar 

2 Alisa Labib Ulimazada 

3 Alvia Nurrahmadhani 

4 Andini Sukma Dewi 

5 Dea Anastasya 

6 Deka Danuarta 

7 Dewi Sekar Kedaton 

8 Dinda arzetty Zulfida 

9 Fadli Miftahunnajah 

10 Irma Hidayah 

11 Khoirun Nisa 

12 M. Ariel Irtifaul Khoir 

13 Muhammad Fabas Najmu 

14 Muhammad Naufal Zaki Zaidan 

15 Nafisatul Mutmainah 

16 Na’imatul Lailiya 

17 Nasywa Hanifah 

18 Rif:atun Nafisah 

19 Senja Restya Diva Zaenudin 

20 Shabrina Izzaty Bilbina 

21 Siti sholiha Turrohmah 

22 Trya Nova Amalia 

23 Yudistira Nur Fatkhul Muttaqin 

24 Hilwa Aula Izzati 

(63)

45

26 Rina Amanda Fitriyani 

27 Putri silvia Ramadani 

3.4 Tabel daftar peserta didik kelas III B MIN Mlaten tahun pelajaran 2016/2017

7 Faza Maulidatul Lailiyah 

8 Febriana Izaty Putri 

9 Indra Maulana Syahdan 

10 Muhammad Andre Wijayanto 

11 Muhammad Fahmi Annas 

12 Muhammad Fahri Oktavian 

13 Muhammad Robbiatul Muttaqin 

14 Muhammad Zaenal Fatoni 

15 Rafi Ahmad Al’A lawi 

16 Ratna Marfutuzzahra 

17 Silmi Firmansyah 

18 Sukron Hidayatullah 

19 Syifa Naila Muna 

20 Vir’atun Na’maillah 

21 Vita Marisa Zuliana 

22 Yuana Prattidina Bakti 

23 Tri Guntur Buwono 

24 Muhammad Azril Rassya 

25 Vada Laura Agustina 

26 Nazril Ardisya Pratama 

(64)

46

B. Penyajian Data

Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan hasil untuk memperoleh data dengan teknik tes , setelah dilakukan pembelajaran kelompok kelas III A dan III B.

Pelaksanaan pembelajaran kelas III MIN Mlaten Mijen Demak meliputi :

1. Tahap Persiapan

Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini adalah penelitian dengan perbandingan 2 model pembelajaran yang terbagi dalam 2 kelas, yaitu kelompok kelas III A dan III B. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19-20 April 2017. Kelas III A sebagai kelompok yang diberikan pembelajaran dengan model STAD dan kelas III B sebagai kelompok Kelas III B. Sebelum penelitian ini dilaksanakan, peneliti menentukan materi pembelajaran yang akan dijadikan penelitian, menyusun pelaksanaan pembelajaran bersama guru kelas III, dan menyiapkan soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa. Materi yang dipilih adalah pelajaran IPS dengan materi mengelola uang, instrument yang dijadikan evaluasi dalm penelitian ini adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda 5 soal dan melengkapi 5 soal 2. Tahap pelaksanaan

a. Proses pembelajaran pada kelas III A

(65)

47

A MIN Mlaten kec. Mijen kab.Demak tahun pelajaran 2016/2017 dengan kompetensi dasar” mengelola uang.” Tahapan atau langkah langkah yang di lakukan sebagai berikut:

1) Langkah-langkah pembelajaran STAD

Pada eksperimen pertama yang di lakukan di kelas III A peneliti menggunakan pembelajaran STAD, adapun langkah-langkah yang harus di lakukan adalah:

a) Penyampaian Tujuan dan Motivasi

Menyampaikan tujuan pebelajaran yang ingin di capai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar b) Siswa di bagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap

kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin,rasa atau etnik.

c) Presentasi dari Guru

(66)

48

keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara cara mengerjakannya.

d) Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)

Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru mbaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Ketrja tim ini merupakana ciri terpenting dari STAD.

e) Presentasi dari Guru

(67)

49

f) Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)

Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Ketrja tim ini merupakana ciri terpenting dari STAD.

g) Kuis (Evaluasi)

Guru mengevaluasi hasil belajarmelalui pemberian kuis yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa, diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama.

h) Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)

(68)

50

2) Tes akhir

Pada tahap terakhir siswa di berikan berupa tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. b. Proses pembelajaran pada kelas III B

Pelaksanaan penelitian ke dua di laksanakan pada hari kamis tanggal 20 april 2017 yang merupakan kelas III B MIN Mlaten kec. Mijen kab.Demak tahun pelajaran 2016/2017 dengan kompetensi

dasar “mengelola uang”.

Tahapan atau langkah-langkah yang di lakukakan sebagai berikut:

1) Langkah-langkah pembelajaran Make a Match

a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/ topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban) b) Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban

atau soal dari kartu yang di pegang

c) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/ kartu jawaban)

d) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

e) Setelah salah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang bebrbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

(69)

51

2) Tes akhir

Pada tahap terakhir siswa di berikan test akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa selama proses pembelajaran 3. Tahap evaluasi

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi setelah melakukan proses pembelajaran, maka didapat hasil nilai kelompok kelas III A dan III B.

a. Perolehan Nilai Tes Kelompok Kelas III A

Tabel 3.5 Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelas III A

No Nama Nilai hasil belajar

1 Ahmad Najieh Bachtiyar 70

2 Alisa Labib Ulimazada 70

3 Alvia Nurrahmadhani 70

4 Andini Sukma Dewi 90

5 Dea Anastasya 70

6 Deka Danuarta 60

7 Dewi Sekar Kedaton 60

8 Dinda arzetty Zulfida 90

9 Fadli Miftahunnajah 90

10 Irma Hidayah 80

11 Khoirun Nisa 80

12 M. Ariel Irtifaul Khoir 80

13 Muhammad Fabas Najmu 80

14 Muhammad Naufal Zaki Z

80

15 Nafisatul Mutmainah 80

16 Na’imatul Lailiya 90

17 Nasywa Hanifah 80

18 Rif:atun Nafisah 100

19 Senja Restya Diva Zaenudin 80

20 Shabrina Izzaty Bilbina 90

21 Siti sholiha Turrohmah 90

22 Trya Nova Amalia 80

23 Yudistira Nur Fatkhul Muttaqin 70

24 Hilwa Aula Izzati 90

(70)

52

26 Rina Amanda Fitriyani 90

27 Putri silvia Ramadani 80

b. Perolehan Nilai Tes Kelompok Kelas III B

Tabel 3.6 Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelas III B

No Nama Hasil Nilai

7 Faza Maulidatul Lailiyah 80

8 Febriana Izaty Putri 90

9 Indra Maulana Syahdan 80

10 Muhammad Andre Wijayanto 80

11 Muhammad Fahmi Annas 90

12 Muhammad Fahri Oktavian 60

13 MuhammadRobbiatul Muttaqin 90

14 Muhammad Zaenal Fatoni 80

15 Rafi Ahmad Al’A lawi 80

16 Ratna Marfutuzzahra 80

17 Silmi Firmansyah 70

18 Sukron Hidayatullah 70

19 Syifa Naila Muna 90

20 Vir’atun Na’maillah 70

21 Vita Marisa Zuliana 80

22 Yuana Prattidina Bakti 80

23 Tri Guntur Buwono 80

24 Muhammad Azril Rassya 70

25 Vada Laura Agustina 90

26 Nazril Ardisya Pratama 70

(71)

53

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisi Deskriptif 1. Data Hasil Belajar

Berdasarkan tes yang telah di berikan kepada siswa di MIN Mlaten kec.Mijen kab.Demak.Hasil belajar siswadiperoleh dengan menggunakan instrument soal pilihan ganda dan melengkapi setelah pembelajaran. Dalam penelitian ini kategori tingkatan perolehan skor nilai yang digunakan yaitu:

81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat kurang

Data tersebut didapat dengan rumus:

i =

i =

= 20

2. Data Kelompok Kelas III A

(72)

54

nilai sebesar 80,7 dan standar deviasi sebesar 9,8 dan varian sebesar 99,4.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas III A No Interval F absolute F relative

Skor rata-rata yang diperoleh siswa kelas III A yaitu 80,7. Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas III

A

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa interval 74-80 dan yaitu nilai paling banyak diperoleh siswa yaitu sebanyak 37.03%.

60-66 67-73 74-80 81-87 88-94 95-100

Skor

(73)

55

3. Data Kelompok Kelas III B

Pada kelompok kelas III A dari data nilai hasil belajar diperoleh nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi 90 dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang. Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata 73,3 dan standar deviasi10,23 serta besarnya varian sebesar 108,8

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelompok Kelas III B

Skor rata-rata hasil belajaryangdiperoleh siswa kelas III B yaitu 73.3

No Nilai F absolute F relative

1 50-56 1 3,7%

2 57-63 3 11,1%

3 64-70 13 48,14%

4 71-77 0 0%

5 78-84 5 18.51%

(74)

56

Grafik 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas III B

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa interval 70-79 yaitu nilai paling banyak diperoleh siswa yaitu sebanyak 48.14%.

4. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelas III A dan III B

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas III A dan III B

Parameter Kelompok Kelas III A Kelompok Kelas III B

Jumlah Siswa 27 27

Rata-rata 80.7 73.3

Standar deviasi 9.8 10.23

Skor maksimal 100 90

Skor minimal 60 50

Kategori skor Sangat baik Baik

0

50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Skor

(75)

57

B. Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas III A

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengethui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak, uji normalitas yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat. Langkah-langkanya adalah:

a) Merumuskan Hipotesis Ho = data distribusi normal Ha = data distribusi tidak normal b) Menentukan mean ̅ = 80.07 c) Menentukan varian = 99.4

d)Menentukan standart deviasi SD =9.8 (perhitungan lihat lampiran)

Tabel 4.6

Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas III A

Kelas

0,6441 17,3907 0,000882

(76)

-58

e) Menentukan Taraf Nyata =

Derajat kebebasan (dk) dengan rumus :

Dk = banyaknya kelas -3

f) Menentukan kriteria pengujian hipotesisi ditolak jika diterima jika g) Memberikan kesimpulan

(77)

59

0,01 atau 1% atau taraf kepercayaan 99% dan dk= 3

sehingga = 11,3. Karena , maka diterima yaitu data untuk populasi pada kelas III A berdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Hasil belajar Kelas III B a) Merumuskan Hipotesis

Ho = data distribusi normal

Ha = data distribusi tidak normal

b) Menentukan mean ̅ = 73.3 c) Menentukan varian = 108.8

d) Menentukan standart deviasi SD = 10.23 (perhitungan lihat lampiran)

Tabel 4.7

Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas III A

Kelas

(78)

60

Derajat kebebasan (dk) dengan rumus :

Dk = banyaknya kelas -3

Dk= 6-3

Dk= 3

Taraf signifikansi = 0,01 =

= = = 11,3

f) Menentukan kriteria pengujian hipotesisi ditolak jika diterima jika g)Memberikan kesimpulan

Berdasarkan uji normalitas hasil belajar kelas III Byang telah dilakukan peneliti didapat nilai sebesar 7,556413 sedangkan dengan taraf signifikansi 0,01 atau 1% atau taraf kepercayaan 99% dan dk= 3 sehingga = 11,3. Karena

, maka diterima yaitu data untuk populasi pada

(79)

61

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai awal mempunyai varians yang sama. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji varians. Suatu populasi dikatakan homogen jika F hitung Adapun langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

Varians Data Kelas III A Varians Data Kelas III B

(80)

62

=

=

=

=

= 1,19807

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh untuk hasil belajar kelas III A dan kelas III B sebesar 1,19807 selanjutnya hasilnya tersebut dikonsultasikan dengan dimana = 1% atau taraf kepercayaan 99% dengan dk pembilang = 26 dan dk penyebut = 26 diperoleh = 2,55. Karena 1,19807 2,55, kesimpulannya adalah data kelompok kelas III A dan III B adalah homogeny (mempunyai varian sama).

C. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan yang terjadi antara hasil belajar kelompok kelas III A dengan hasil belajar kelompok kelas III B .

Langkah-langkah perhitungannya adalah:

1) Hipotesis

(81)

63

= Ada perbedaan antara model STAD dan Make A Match terhadap hasil belajar IPS materi mengelola uang

2) Taraf nyata dan t tabel

Tabel 4.8 analisi Uji T-test Hasil Belajar

Gambar

Tabel 1.2  kriteria Tingkat Reliabilitas adalah:
Table 1.3 kelompok tingkat kesukaran
Tabel 3.5 Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelas III A
Tabel 3.6 Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelas III B
+5

Referensi

Dokumen terkait

Optimasi dilakukan dengan menganalisa permasalahan pada layer akses radio (Radio frekuency layer) dengan meninjau parameter RSRP, RSRQ, connected user dan mean throughput.

Penelitian yang berjudul Studi Epidemiolog i Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) pada Anak SD/MI di Kecamatan Gandus Tahun 2019 bertujuan menganalisis

tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula (Tjiptono, 2015). Lebih lanjut, Tjiptono mengatakan bahwa, harga memiliki

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen fasilitas olahraga, layanan guru terhadap efektivitas pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah menengah

a) Akar Imajiner, dapat terjadi jika &#34; nilai diskriminannya kurang dari 0 (D &lt; 0), maka persamaan kuadrat, tidak mempunyai dua akar imajiner &#34;. b) Determinan, yang

melakukan penelitian yang membahas tentang “ Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian sepatu Adidas di Surabaya”. 1.2

Penelitian ini menggunakan kerangka teori estetika menitik beratkan pada bentuk yang bermakna estetis, teori fungsionalisme dan teori perubahan dalam menganalisis

Laporan akhir ini dibuat untuk memenuihi syarat menyelesaikan program Pendidikan Diploma III pada jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi