• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGATURAN TINDAK PIDANA CYBER DALAM FORMULASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DI AMERIKA SERIKAT, TIONGKOK DAN INDONESIA (SEBUAH KAJIAN PERBANDINGAN) - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGATURAN TINDAK PIDANA CYBER DALAM FORMULASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DI AMERIKA SERIKAT, TIONGKOK DAN INDONESIA (SEBUAH KAJIAN PERBANDINGAN) - Unika Repository"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGATURAN TINDAK PIDANA CYBER DALAM FORMULASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DI AMERIKA SERIKAT, TIONGKOK

DAN INDONESIA (SEBUAH KAJIAN PERBANDINGAN)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata satu (S1) pada Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata

Disusun oleh:

Lorraine Antoinette Cintyadewi Suteja 13.20.0007

Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata

(2)
(3)
(4)
(5)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Therefore do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself.

Each day has enough trouble of its own.

Matthew 6:34

My philosophy is that worrying means you suffer twice.

Newt Scamander

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Mama, Papa, Koko, Keluarga Besar

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih Penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha

Esa, karena berkat rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaturan Tindak Pidana Cyber dalam Formulasi Kebijakan Hukum Pidana di

Amerika Serikat, Tiongkok dan Indonesia (Suatu Kajian Perbandingan).”

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai syarat kelulusan sarjana strata I

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Dalam penulisan skripsi ini tidak

lepas dari hambatan dan kesulitan yang Penulis hadapi, namun dengan bantuan,

bimbingan, saran dan nasihat dari berbagai pihak, khususnya dosen pembimbing,

penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, Penulis tidak

dapat menyelesaikan skripsi ini, maka dari itu Penulis mengucapkan ucapan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Y. Budi Winarko. M.sc, selaku Rektor Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang.

2. B. Danang Setianto, S.H,. LL.M. MIL., selaku Dekan Fakultas Hukum

dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijaranata Semarang.

3. Dr. Antonius Maria Laot Kian, S.S., M.Hum, selaku dosen

pembimbing yang selalu meluangkan waktu dan sabar dalam

membimbing Penulis agar skripsi ini dapat tersusun dengan baik.

4. V. Hadiyono, S.H. M.Hum, selaku dosen wali yang telah mendukung

(7)

5. Seluruh Tenaga Kependidikan Fakultas Hukum dan Komunikasi

Unika Soegijapranata Semarang, yang telah membantu dalam segala

hal kepengurusan administrasi maupun akademik selama Penulis

menempuh pendidikan di Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang.

6. Orang tua tercinta, Papa Eko Purnomo dan Mama Aju Suwarni yang

tak pernah berhenti mendoakan dan memberikan semangat kepada

Penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

7. Emak Song yang selalu mendoakan dan selalu menyemangati untuk

segera menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak tercinta, koko Karl Anggara Suteja yang tidak pernah absen

menyemangati Penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh keluarga besar Penulis yang selalu menyemangati untuk

segera menyelesaikan skripsi ini.

10.Yosephani Yolanda, yang selalu menemani dan selalu menyemangati

Penulis sejak SMP hingga penyusunan skripsi ini.

11.Teman-teman Angkatan 2013 yang selama ini telah menjadi teman

seperjuangan di bangku kuliah, khususnya Dewi Ghassani, Devina

Septyastuti, Tya Hutagalung dan Sazha Vionita yang merelakan

waktunya untuk menemani dan menyemangati Penulis, hingga

(8)

12. Adik-adik kelas Angkatan 2014, khususnya Ira, Septy, Ghea, Litha,

Vani dan Silvidan yang menemani dan menghibur Penulis. Semoga

segera menyusul dan sukses selalu.

13.Teman-teman grup vokal Bsharp (Vania, Shianny, Edward, Sylvi,

Regina, Michelle, Lusi, Jonathan, Anthony, Maudy) yang selalu setia

melayani dan memberi semangat, inspirasi, dukungan serta doa untuk

Penulis. Semoga kita semakin semangat melayani dalam Tuhan dan

sukses untuk kita semua.

14.Teman-teman Peserta Asian Youth Day Kevikepan Semarang yang

dengan segala kerecehan dan kasihnya selalu menghibur Penulis,

semoga kita semua selalu semangat melayani dalam Tuhan.

15.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada

Penulis, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki

banyak kekurangan. Meskipun begitu, dengan rendah hati Penulis

berharap agar skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca dan

masyarakat, saran dan kritik yang membangun sangat Penulis hargai demi

kemajuan di kemudian hari.

Semarang, 13 Juli 2017

Penulis

(9)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul “Pengaturan Tindak Pidana Cyber dalam Formulasi

Kebijakan Hukum Pidana di Amerika Serikat, Tiongkok dan Indonesia (Sebuah

Kajian Perbandingan Hukum).” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaturan tindak pidana cyber dalam formulasi kebijakan hukum pidana di Amerika Serikat, Tiongkok dan Indonesia di masa sekarang ini (ius constitutum) dan untuk mengetahui sumbangan formulasi hukum pidana cyber di AS dan Tiongkok terhadapa pembentukan hukum cyber Indonesia (ius constituendum).

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode penelitian hukum yuridis normatif dan yuridis komparatif. Bahan hukum yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan literatur. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif.

Hasil penelitian yang diperoleh ialah bahwa secara umum, tindak pidana yang diatur dalam US Code 18 (termasuk MCL), Criminal Law on People‟s Republic of China dan UU ITE mengadopsi Convention on Cybercrime (CoC). Indonesia menambahkan juga peraturan yang berhubungan dengan kesusilaan, perjudian, pencemaran nama baik, pengancaman dan lain-lain dan menjadikan UU ITE memiliki sedikit lebih banyak tindak pidana dan sanksi yang dikenakan terhadap pelanggar pasal-pasal yang bersangkutan. MCL secara keseluruhan mengadopsi peraturan dari CoC, dengan hukuman yang ditentukan sendiri berdasarkan penemuan-penemuan penegak hukum negaranya. Criminal Law on People‟s Republic of Tiongkok hanya memiliki 3 (tiga) pasal yang mengatur tentang cybercrime, namun dibandingkan dengan CoC, ketiga pasal ini sudah mengadopsi CoC, yaitu pasal akses illegal, perbuatan yang menyebabkan kerugian finansial, dan interferensi sistem komputer. Sumbangan US Code 18 (termasuk MCL),

Criminal Law on People‟s Republic of Tiongkok terhadap UU ITE ialah berkaitan

dengan kebebasan berekspresi di internet, dan pornografi anak.

Saran Penulis berkaitan dengan hal di atas adalah (1) diperlukan pendefinisian yang jelas dan tegas mengenai kebebasan berekspresi di internet dalam UU ITE, dan (2) diperlukan pengaturan secara khusus dalam UU ITE yang mengatur tentang pornografi anak, terutama mengenai sanksi pidana terhadap pelaku sebagaimana dibandingkan dalam U.S. Code 18.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan………. i

Lembar Pengesahan………... ii

Pernyataan Keaslian Skripsi……….. iii

Halaman Motto Dan Persembahan……… iv

Kata Pengantar……….. v

Abstraksi……… viii

Daftar Isi……… ix

Daftar Tabel………... xii

Bab I: Pendahuluan………....

A. Latar Belakang Masalah………

B. Perumusan Masalah………...

C. Tujuan Penelitian………...

D. Manfaat Penelitian……….

E. Metode Penelitian………..

F. Sistematika Penulisan………

1 1 4 4 5 6 9

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA………..

A. Tinjauan tentang Sejarah Hukum Informasi dan Teknologi……….

B. Tinjauan tentang Perbandingan Hukum Pidana………

1. Pengertian Perbandingan Hukum Pidana………

2. Teori Perbandingan Hukum Pidana………

C. Tinjauan tentang Hukum Pidana………...

1. Pengertian Hukum Pidana………...

(11)

2. Pengertian Tindak Pidana………

3. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana……….

4. Pengertian Pemidanaan………...

21

22

23

BAB III: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengaturan tentang Tindak Pidana, Pertanggungjawaban Pidana, dan

Pemidanaan dalam Tindak Pidana Cyber dalam Convention on

Cybercrime………

B. Pengaturan tentang Tindak Pidana, Pertanggungjawaban Pidana, dan

Pemidanaan dalam Tinda k Pidana Cyber dalam United States Code §

18………

C. Pengaturan tentang Tindak Pidana, Pertanggungjawaban Pidana, dan

Pemidanaan dalam Tindak Pidana Cyber dalam Michigan Compiled

Law……….

D. Pengaturan mengenai Tindak Pidana, Pertanggungjawaban Pidana dan

Pemidanaan dalam Criminal Law of the People‟s Republic of

Tiongkok………....

E. Pengaturan tentang Tindak Pidana, Pertanggungjawaban Pidana, dan

Pemidanaan dalam Tindak Pidana Cyber dalam Regulasi Positif Indonesia

saat ini (Ius Constitutum)……….

F. Perbandingan CoC, MCL, Criminal Law on People‟s Republic of Tiongkok

dan UU ITE………..

(12)

2. Perbandingan Tindak Pidana MCL, UU ITE dan Criminal Law on

People‟s Republic of Tiongkok………

G. Sumbangan Formulasi Hukum Pidana Cyber di Amerika Serikat dan

Tiongkok Terhadap Pembentukan Hukum Cyber Indonesia (Ius

Constituendum)………

89

110

BAB IV: PENUTUP………...

A. Kesimpulan………

B. Saran………..

112

112

113

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Tabel Perbandingan MCL, Criminal Law on People‟s Republic

Gambar

Tabel 1.1. Tabel Perbandingan MCL, Criminal Law on People‟s Republic

Referensi

Dokumen terkait

Arbitrase dapat dilaksanakan, apabila dilihat dari aspek hukum bahwa salah satu syarat pokok terjadinya arbitrase yaitu adanya kehendak dari para pihak (yang

Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap perilaku higienis penjamah makanan di Kantin SMA Muhammadiyah 2 Surabaya

Diagram Batang Perolehan nilai rata-rata Aktivitas Guru pada Siklus 3 Secara keseluruhan nilai yang diperoleh dari ke empat aspek yang meliputi pendahuluan, kegiatan inti,

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah konsep film animasi pertarungan akan menjadi tantangan karena membutuhkan adegan dan gerakan yang

Berdasarkan hasil parameter kekeruhan dan total coli dapat dinyatakan terjadi peningkatan kinerja pada slow sand filter dengan penambahan geotekstil tipe

Ari Prasetyo mengungkapkan, apabila dalam sebuah gendhing menggunakan pancer lebih dari satu, maka pada tabuhan pancer yang dimaksud adalah balungan maju kembar yang

Pirous telah menorehkan kontribusinya dalam perkembangan seni lukis kaligrafi di Indonesia dengan berbagai bentuk, seperti menyumbangkan corak baru seni lukis

Dengan menerapkan sistem modern negara bangsa seperti yang dikenal saat ini, ketetapan dan penetapan hukum Islam dalam proses legislasi tidak lagi akan