• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Perundangan PP NO 76 TH 1992

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peraturan Perundangan PP NO 76 TH 1992"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 7 6 TAHUN 1 9 9 2

TENTANG

DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 t ent ang Dana Pensiun diperlukan adanya ket ent uan yang mengat ur mengenai pembent ukan Dana Pensiun Pemberi Kerj a dan penyelenggaraan Program Pensiun;

b. bahwa unt uk penyelenggaraan Program Pensiun oleh Dana Pensiun Pemberi Kerj a diperlukan ket ent uan mengenai kepengurusan, pengelolaan kekayaan Dana Pensiun, penyediaan Manf aat Pensiun secara berkesinambungan, dan j aminan at as hak-hak Pesert a t ermasuk dalam hal t erj adi penangguhan pemupukan Manf aat Pensiun, pemisahan dan penggabungan sert a likuidasi Dana Pensiun Pemberi Kerj a;

c. bahwa sehubungan dengan it u, dipandang perlu unt uk menet apkan Perat uran Pemerint ah t ent ang Dana Pensiun Pemberi Kerj a;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 t ent ang Dana Pensiun (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3477);

MEMUTUSKAN :

Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:

1. Dana Pensiun adalah Dana Pensiun Pemberi Kerj a sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 t ent ang Dana Pensiun;

2. Penerima Tit ipan adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 t ent ang Perbankan;

(2)

pensiunan yang meninggal dunia, yang t elah t erdaf t ar pada Dana Pensiun sebelum Pesert a mcninggal dunia at au pensiun;

4. Anak adalah semua anak yang sah dari Pesert a at au pensiunan, yang t elah t erdaf t ar pada Dana Pensiun sebelum Pesert a meninggal dunia at au pensiun;

5. Ment eri adalah Ment eri Keuangan Republik Indonesia.

BAB II

PENGESAHAN DANA PENSIUN Bagian Pert ama

Persyarat an Dan Tat a Cara Pengesahan

Pasal 2

Set iap pembent ukan Dana Pensiun ol eh Pemberi Kerj a waj ib mendapat pengesahan Ment eri.

Pasal 3

(1) Permohonan pengesahan Dana Pensiun diaj ukan oleh Pendiri dengan menggunakan f ormulir yang dit et apkan Ment eri, dengan melampirkan:

a. Perat uran Dana Pensiun;

b. pernyat aan t ert ulis Pendiri dan Mit ra Pendiri bila ada;

c. surat penunj ukan Pengurus, Dewan Pengawas, dan Penerima Tit ipan;

d. arahan invest asi;

e. laporan akt uaris, apabila Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i;

f . surat perj anj ian ant ara Pengurus dengan Penerima Tit ipan. (2) Ket ent uan pelaksanaan mengenai t at a cara permohonan

pengesahan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dit et apkan Ment eri.

Bagian Kedua Perat uran Dana Pensiun

Pasal 4

Perat uran Dana Pensiun sekurang-kurangnya memuat ket ent uan sebagai berikut :

(3)

c. karyawan at au kelompok karyawan yang berhak menj adi Pesert a; d. nama Mit ra Pendiri, apabila ada;

e. t anggal pembent ukan Dana Pensiun;

f . maksud dan t uj uan pembent ukan Dana Pensiun;

g. pembent ukan kekayaan Dana Pensiun yang t erpisah dari kekayaan Pemberi Kerj a;

h. t at a cara penunj ukan, penggant ian dan penunj ukan kembali Pengurus dan Dewan Pengawas;

i. masa j abat an Pengurus dan Dewan Pengawas, j . pedoman penggunaan j asa Penerima Tit ipan; k. syarat unt uk menj adi Pesert a;

l. hak, kewaj iban dan t anggung j awab Pengurus, Dewan Pengawas, Pesert a dan Pcmberi Kerj a, t ermasuk kewaj iban Pcmberi Kerj a unt uk membayar iuran;

m. besar iuran unt uk Program Pcnsiun;

n. rumus Manf aat Pensiun dan f akt or-f akt or yang mempengaruhi perhit ungannya;

o. t at a cara pembayaran Manf aat Pensiun dan manf aat lainnya;

p. tat a cara penunj ukan dan penggant ian pihak yang berhak at as Manf aat Pensiun apabila Pesert a meninggal dunia;

q. biaya yang merupakan beban Dana Pensiun; r. t at a cara perubahan Perat uran Dana Pensiun;

s. t at a cara pembubaran dan penyelesaian Dana Pensiun.

Pasal 5

Perat uran Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 hanya dapat menj adi dasar penyelenggaraan 1 (sat u) j enis Program Pensiun.

Bagian Ket iga

Pernyat aan Tert ulis Pendiri Dan Mit ra Pendiri

Pasal 6

Pernyat aan t ert ulis Pendiri dan pernyat aan t ert ulis Mit ra Pendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b harus diset uj ui oleh pemilik perusahaan, at au rapat umum pemegang saham, at au yang set ara dengan it u, sert a memuat :

a. ringkasan Perat uran Dana Pensiun;

(4)

dengan ket ent uan Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran pelaksanaannya sert a Perat uran Dana Pensiun.

Bagian Keempat

Penit ipan Kekayaan Dana Pensiun

Pasal 7

(1) Perj anj ian penit ipan kekayaan Dana Pensiun ant ara Pengurus dan Penerima Tit ipan sekurang-kurangnya memuat ket ent uan sebagai berikut :

a. t ugas, wewenang dan t anggung j awab Penerima Tit ipan; b. biaya penit ipan yang dibebankan kepada Dana Pensiun;

c. pernyat aan Penerima Tit ipan unt uk memberikan inf ormasi dan menyediakan buku, cat at an, dan dokumen yang berkenaan dengan kekayaan Dana Pensiun yang dit it ipkan dalam

rangka pemeriksaan, baik yang dilakukan oleh Ment eri, at au oleh akunt an publik dan at au oleh akt uaris yang dit unj uk Ment eri at au oleh Dewan Pengawas maupun oleh audit or yang dit unj uk Dewan Pengawas.

(2) Perubahan perj anj ian penit ipan dan at au perubahan penunj ukan Penerima Tit ipan waj ib dilaporkan kepada Ment eri selambat -lambat nya 30 (t iga puluh) hari kerj a sebelum berlakunya perubahan.

Pasal 8

(1) Penerima Tit ipan bert anggung j awab at as pengamanan kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan ket ent uan Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

(2) Penerima Tit ipan waj ib mencat at dan membukukan kekayaan Dana Pensiun secara t erpisah dari kekayaan Penerima Tit ipan. (3) Kekayaan Dana Pensiun yang dit it ipkan dikecualikan dari set iap

(5)

Bagian Kelima

Perubahan Perat uran Dana Pensiun

Pasal 9

(1) Perubahan Perat uran Dana Pensiun dilakukan oleh Pendiri, dan harus mendapat pengesahan Ment eri.

(2) Pengesahan Ment eri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) t idak diperlukan dalam hal penangguhan dan pengakhiran penangguhan kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri.

(3) Perubahan Perat uran Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemberlakuannya harus dinyat akan dalam pernyat aan t ert ulis Pendiri.

(4) Dalam hal perubahan Perat uran Dana Pensiun dimaksud mengakibat kan perubahan at as pendanaan dan at au besarnya Manf aat Pensiun, maka pernyat aan Pendiri sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus mendapat perset uj uan pemilik perusahaan at au rapat umum pemegang saham at au yang set ara dengan it u.

Pasal 10

(1) Unt uk mendapat pengesahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pendiri mengaj ukan permohonan t ert ulis kepada Ment eri yang memuat uraian t ent ang lat ar belakang dan t uj uan perubahan Perat uran Dana Pensiun, sert a dilengkapi dengan a. Perat uran Dana Pensiun yang baru;

b. pernyat aan t ert ulis Pendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) alau ayat (4);

c. laporan akt uaris, apabila perubahan Perat uran Dana Pensiun mengakibat kan perubahan dalam pendanaan dan Manf aat Pensiun, bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i.

(2) Dalam j angka wakt u paling lama 3 (t iga) bulan t erhit ung sej ak dit erimanya permohonan pengesahan perubahan Perat uran Dana Pensiun secara lengkap dan memenuhi ket ent uan Undang-undang Dana Pensiun dan Perat uran Pemerint ah ini sert a perat uran pelaksanaannya, maka Perat uran Dana Pensiun t ersebut waj ib disahkan Ment eri dan dicat at dalam Buku Daf t ar Umum yang disediakan unt uk it u.

(3) Dalam hal permohonan dit olak, Ment eri waj ib menyampaikan surat pemberit ahuan penolakan yang disert ai alasan penolakan, dalam j angka wakt u sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

(6)

pengesahan Ment eri.

(5) Pengurus waj ib mengumumkan pengesahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dengan penempat annya dalam Berit a Negara Republik Indonesia.

Bagian Keenam

Penangguhan Pembayaran Iuran

Pasal 11

(1) At as permohonan Pendiri, Ment eri dapat memberikan perset uj uan unt uk menangguhkan pembayaran iuran dalam j angka wakt u paling lama 1 (sat u) t ahun t erhit ung sej ak t anggal perset uj uan.

(2) At as permohonan Pendiri, Ment eri dapat menet apkan t anggal mulai berlakunya penangguhan sebelum t anggal perset uj uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), paling lama sej ak t anggal pengiriman permohonan.

(3) Penangguhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan apabila Pendiri mengal ami kerugian selama 3 (t iga) t ahun bert urut -t urut .

(4) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diaj ukan secara t ert ulis kepada Ment eri dan dilampiri bukt i-bukt i yang mendukung adanya kerugian sebagaimana dimaksud dalam ayat (3).

Pasal 12

(1) Iuran sampai dengan t anggal mulai berlakunya penangguhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) at au ayat (2) harus t et ap dibayarkan kepada Dana Pensiun.

(2) Selama masa penangguhan, ket ent uan-ket ent uan lain dari Perat uran Dana Pensiun, t ermasuk ket ent uan t ent ang pembayaran Manf aat Pensiun, t et ap berlaku.

Pasal 13

(1) Pada masa penangguhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) at au ayat (2), Pendir i dapat mengakhiri penangguhan pembayaran iuran dengan cara menyet or iuran kepada Dana Pensiun.

(7)

Pasal 14

Apabila masa penangguhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) at au ayat (2) berakhir, t ernyat a Pendiri t et ap t idak dapat membayar iuran, maka Dana Pensiun dimaksud harus dibubarkan dengan memenuhi ket ent uan t ent ang pembubaran sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran pelaksanaannya.

BAB III KEPENGURUSAN

Bagian Pert ama Pengurus

Pasal 15

(1) Dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun, Pendiri menunj uk Pengurus.

(2) Pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bert anggung j awab kepada Pendiri.

(3) Pengurus dit unj uk unt uk masa j abat an paling lama 5 (lima) t ahun dan dapat dit unj uk kembali.

Pasal 16

(1) Penunj ukan Pengurus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dit et apkan dengan surat penunj ukan.

(2) Surat penunj ukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang- kurangnya memuat :

a. nama orang at au badan usaha yang dit unj uk sebagai Pengurus; b. masa j abat an Pengurus.

(3) Surat penunj ukan Pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (l) dilampiri dengan pemyat aan t ert ulis Pengurus t ent ang kesediaannya unt uk dit unj uk sebagai Pengurus, dan mengelola Dana Pensiun sesuai dengan Perat uran Dana Pensiun dan Undang-undang Dana Pensiun sert a perat uran pelaksanaannya.

Pasal 17

(8)

(2) Pengurus waj ib memelihara buku, cat at an dan dokumen yang diperlukan dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun.

(3) Pengurus waj ib bert indak t elit i, t erampil, bij aksana dan cermat dalam melaksanakan t anggung j awabnya mengelola Dana Pensiun.

(4) Pengurus waj ib merahasiakan ket erangan pribadi yang menyangkut masing-masing Pesert a.

Pasal 18

(1) Pengurus waj ib menyampaikan secara berkala kepada Ment eri: a. laporan keuangan yang t elah diaudit oleh akunt an publik; b. laporan t eknis yang disusun oleh Pengurus at au oleh Pengurus

dan akt uaris sesuai ket ent uan yang dit et apkan Ment eri; c. laporan akt uaris sekurang-kurangnya 3 (t iga) t ahun sekali.

(2) Pengurus waj ib menyampaikan ket erangan kepada Pesert a mengenai :

a. neraca dan perhit ungan hasil usaha mcnurut bent uk, susunan dan wakt u yang dit et apkan Ment eri;

b. hal-hal yang t imbul dalam rangka kepesert aan dalam bent uk dan wakt u yang dit et apkan Ment eri;

c. set iap perubahan Perat uran Dana Pensiun.

Pasal 19

Perubahan Pengurus dilakukan sesuai dengan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan waj ib dilaporkan kepada Ment eri selambat -lambat nya 30 (t iga puluh) hari kerj a sebelum berlakunya perubahan.

Pasal 20

Jabat an anggot a Pengurus berakhir apabila: a. masa j abat an berakhir; at au

b. meninggal dunia; at au c. mengundurkan diri; at au

d. diberhent ikan oleh Pendiri; at au

(9)

Pasal 21

Pengurus, masing-masing at au bersama-sama, bert anggung j awab secara pribadi at as segala kerugian yang t imbul pada kekayaan Dana Pensiun akibat t indakan Pengurus yang melanggar at au melalaikan t ugas dan/ at au kewaj ibannya sebagaimana dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun dan perat uran perundang-undangan t ent ang Dana Pensiun, sert a waj ib mengembalikan kepada Dana Pensiun segala kenikmat an yang diperoleh at as at au dari kekayaan Dana Pensiun secara melawan hukum.

Bagian Kedua Dewan Pengawas

Pasal 22

(1) Dalam rangka pengawasan pengelolaan Dana Pensiun, Pendiri menunj uk anggot a Dewan Pengawas.

(2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bert anggungj awab kepada Pendiri.

(3) Anggot a Dewan Pengawas dit unj uk unt uk masa j abat an paling lama 5 (lima) t ahun dan dapat dit unj uk kembali.

Pasal 23

(1) Penunj ukan anggola Dcwan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat ( l ), dit et apkan dengan surat penunj ukan. (2) Surat penunj ukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

sekurang-kurangnya memuat :

a. nama dan alamat anggot a Dewan Pengawas; b. masa j abat an anggot a Dewan Pengawas

(3) Surat penunj ukan anggot a Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilampiri dengan pernyat aan t ert ulis anggot a Dewan Pengawas t ent ang kesediaannya unt uk dit unj uk sebagai anggot a Dewan Pengawas guna melakukan pengawasan pengelolaan Dana Pensiun.

Pasal 24

(1) Anggot a Dewan Pengawas yang mewakili Pesert a adalah karyawan yang menj adi Pesert a dan at au pensiunan.

(10)

dari 50 (lima puluh) orang.

(3) Direksi at au pej abat yang set ingkat dengan it u dari Pemberi Kerj a, t idak dapat dit unj uk sebagai wakil Pesert a dalam Dewan Pengawas.

(4) Anggot a Dewan Pengawas yang mewakili Pemberi Kerj a dapat berasal dari karyawan alau bukan karyawan.

(5) Wakil Pesert a sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diaj ukan olch Pesert a.

Pasal 25

Tugas dan wewenang Dewan Pengawas:

a. melakukan pengawasan at as pengelolaan Dana Pensiun oleh Pengurus;

b. menyampaikan laporan t ahunan secara t ert ulis at as hasil pengawasannya kepada Pendiri dan salinannya diumumkan kepada Pesert a;

c. menunj uk akunt an publik unt uk mengaudit laporan keuangan Dana Pensiun;

d. menunj uk akt uaris unt uk menyusun laporan akt uaris bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i; e. menet apkan arahan invest asi bersama Pendiri, dalam hal Dana

Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Past i.

Pasal 26

Perubahan anggot a Dewan Pengawas dilakukan sesuai dengan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dan Pasal 24 sert a waj ib dilaporkan kepada Ment eri dalam j angka wakt u selambat -lambat nya 30 (t iga puluh) hari kerj a set elah t anggal perubahan.

Pasal 27

Jabat an anggot a Dewan Pengawas berakhir apabila: a. masa j abat an berakhir; at au

b. meninggal dunia; at au c. mengundurkan diri; at au

d. diberhent ikan oleh Pendiri; at au

e. dij at uhi hukuman pidana yang t elah mempunyai kekuat an hukum t et ap; at au

(11)

pensiun.

BAB IV HAK PESERTA

Pasal 28

(1) Pesert a berhak at as Manf aat Pensiun berdasarkan Perat uran Dana Pensiun.

(2) Pesert a sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) t erdiri dari karyawan, pensiunan dan bekas karyawan yang masih berhak at as Manf aat Pensiun.

Pasal 29

(1) Dalam hal Pesert a meninggal dunia, Manf aat Pensiun dibayarkan kepada Janda/ Duda at au Anak.

(2) Manf aat Pensiun bagi Janda/ Duda dibayarkan seumur hidup. (3) Dalam hal t idak ada Janda/ Duda yang sah, at au Janda/ Duda

meninggal dunia, at au Janda/ Duda kawin lagi, Manf aat Pensiun dibayarkan kepada Anak.

(4) Manf aat Pensiun kepada Anak waj ib dibayarkan sampai Anak t ersebut mencapai usia sekurang-kurangnya 21 (dua puluh sat u) t ahun.

Pasal 30

(1) Dalam hal Pesert a meninggal dunia dan t idak ada Janda/ Duda at au Anak, maka dana yang merupakan hak Pesert a dibayarkan kepada pihak yang dit unj uk oleh Pesert a.

(2) Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara sekaligus.

Pasal 31

(1) Pengurus Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Past i, at as permint aan dan pilihan Pesert a, membeli anuit as seumur hidup dari Perusahaan Asuransi Jiwa, dengan syarat :

a. anuit as yang dipilih menyediakan Manf aat Pensiun bagi Janda/ Duda at au Anak sekurang-kurangnya 60 % dan sebanyak- banyaknya 100 % dari Manf aat Pensiun yang dit erima Pesert a; b. anuit as yang dipilih memenuhi ket ent uan-ket ent uan dalam

(12)

sert a Perat uran Dana Pensiun.

(2) Persyarat an sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a t idak berlaku bagi pembelian anuit as berdasarkan permint aan dan pilihan Janda/ Duda at au Anak.

Pasal 32

(1) Pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i, apabila pembayaran Manf aat Pensiun berakhir, dan t ernyat a j umlah seluruh Manf aat Pensiun yang t elah dibayarkan kurang dari himpunan iuran Pesert a besert a hasil pengembangannya sampai dengan saat dimulainya pembayaran Manf aat Pensiun, maka Pengurus waj ib membayarkan selisihnya sekaligus kepada ahli waris yang sah dari Pesert a.

(2) Pada Program Pensiun Iuran Past i, apabila pembayaran Manf aat Pensiun berakhir, dan t ernyat a j umlah seluruh Manf aat Pensiun yang t elah dibayarkan kurang dari j umlah haknya pada saat dimulainya pembayaran Manf aat Pensiun, maka Perusahaan Asuransi Jiwa waj ib membayarkan selisihnya sekaligus kepada ahli waris yang sah dari Pesert a.

BAB V

PENANGGUHAN ATAU PENGAKHIRAN KEPESERTAAN KARYAWAN MITRA PENDIRI

Pasal 33

(1) Penangguhan kepesert aan karyawan Mit ra f endiri dapat dilakukan olch Pendiri unt uk j angka wakt u paling lama 1 (sat u) t ahun t erhit ung sej ak Mit ra Pendiri t elah 3 (t iga) bulan bert urut -t urut t idak membayar iuran, dengan melakukan perubahan Perat uran Dana Pensiun.

(2) Perubahan Perat uran Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (l) waj ib dilaporkan kepada Ment eri dengan melampirkan pernyat aan t ert ulis Pendiri t ent ang penangguhan kepesert aan Mit ra Pendiri dan bukt i yang menunj ukkan bahwa Mit ra Pendiri t idak membayar iuran.

(3) Apabila sebelum j angka wakt u penangguhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berakhir t ernyat a Mit ra Pendiri t elah membayar iurannya, maka Pendiri mengakhiri penangguhan kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri dengan melakukan perubahan Perat uran Dana Pensiun.

(13)

Mit ra Pendiri dan bukt i pembayaran iuran Mit ra Pendiri.

(5) Selama masa penangguhan, ket ent uan-ket ent uan lain dari Perat uran Dana Pensiun, t ermasuk ket ent uan t ent ang pembayaran Manf aat Pensiun, t et ap berlaku.

Pasal 34

Dalam hal j angka wakt u penangguhan kepesert aan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) berakhir dan t ernyat a Mit ra Pendiri t et ap t idak membayar iuran, Pendiri waj ib mengakhiri kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri dengan melakukan perubahan Perat uran Dana Pensiun.

Pasal 35

(1) Dalam hal Pendiri mengakhiri kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri, Pendiri waj ib :

a. mengaj ukan permohonan pengesahan perubahan Perat uran Dana Pensiun; dan

b. memerint ahkan Pengurus mengalihkan kekayaan, kewaj iban, dan kelompok karyawan Mit ra Pendiri, berdasarkan pilihan Pesert a kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan at au Dana Pensiun Pemberi Kerj a lain.

(2) Bagi pensiunan, Janda/ Duda at au Anak yang t elah menerima pembayaran Manf aat Pensiun dan bagi Pesert a yang t elah berhak menerima pembayaran Manf aat Pensiun, pengalihan pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dilakukan dengan membeli anuit as dari Perusahaan Asuransi Jiwa.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dilengkapi pula dengan :

a. pernyat aan t ert ulis Pendiri t ent ang berakhirnya kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri;

b. bukt i yang menunj ukkan bahwa Mit ra Pendiri t idak membayar iuran;

c. laporan keuangan sebelum dan sesudah berakhirnya kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri, yang t elah diaudit oleh akunt an publik;

d. laporan akt uaris sebelum dan sesudah berakhirnya kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri, apabila Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i.

(14)

BAB VI

PENGGABUNGAN ATAU PEMISAHAN DANA PENSIUN

Pasal 36

(1) Penggabungan Dana Pensiun hanya dapat dilakukan dengan ket ent uan sebagai berikut :

a. Dana Pensiun yang melakukan penggabungan memiliki Program Pensiun yang sama, dan

b. harus ada Pemberi Kerj a yang bert anggung j awab at as kewaj iban yang berkait an dengan masa kerj a Pesert a, sebagaimana dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun sebelum berlakunya penggabungan.

(2) Penggabungan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mendapat pengesahan at au perset uj uan Ment eri.

Pasal 37

(1) Dalam hal penggabungan Dana Pensiun menyebabkan perubahan Perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang menerima penggabungan, maka Pendiri Dana Pensiun yang menerima penggabungan mengaj ukan permohonan pengesahan perubahan Perat uran Dana Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun yang menggabungkan diri mengaj ukan permohonan pembubaran Dana Pensiun, yang diaj ukan secara bersama-sama.

(2) Dalam hal penggabungan Dana Pensiun t idak menyebabkan perubahan Perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang menerima penggabungan, maka Pendiri Dana Pensiun yang menerima penggabungan mengaj ukan permohonan perset uj uan at as penggabungan Dana Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun yang menggabungkan diri mengaj ukan permohonan pembubaran Dana Pensiun, yang diaj ukan secara bersama-sama.

(3) Permohonan perset uj uan penggabungan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus dilengkapi dengan: a. pernyat aan t ert ulis Pendiri dari Dana Pensiun yang menerima

penggabungan t ent ang kesediaannya unt uk menerima kepesert aan, kekayaan dan kewaj iban dari Dana Pensiun yang menggabungkan diri;

(15)

c. laporan akt uaris dari Dana Pensiun yang menerima penggabungan sebelum dan sesudah penggabungan sert a laporan akt uaris dari Dana Pensiun yang menggabungkan diri pada saat penggabungan, bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i.

Pasal 38

(1) Permohonan pengesahan penggabungan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) dilakukan berdasarkan t at a cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10 sert a dilengkapi pula dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3).

(2) Dalam rangka penggabungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (l) at au ayat (2), Ment eri menet apkan pada t anggal yang sama keput usan pengesahan perubahan Perat uran Dana

Pensiun at au perset uj uan penggabungan Dana Pensiun dan keput usan pembubaran Dana Pensiun yang menggabungkan diri.

Pasal 39

(1) Pengurus Dana Pensiun yang menerima penggabungan mengumumkan pembubaran Dana Pensiun yang menggabungkan diri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) dengan penempat annya dalam Berit a Negara Republik Indonesia.

(2) St at us badan hukum Dana Pensiun yang menggabungkan diri berakhir sej ak pengumuman sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

Pasal 40

Sej ak t anggal pengesahan at au perset uj uan Ment eri at as penggabungan Dana Pensiun, maka seluruh kepesert aan, kekayaan dan kewaj iban Dana Pensiun yang menggabungkan diri beralih ke Dana Pensiun yang menerima penggabungan.

Pasal 41

(1) Pemisahan Dana Pensiun hanya dapat dilakukan apabila ada Pemberi Kerj a yang bert anggung j awab at as kewaj iban yang berkait an dengan masa kerj a Pesert a sebagaimana dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun sebelum berlakunya pemisahan. (2) Pemisahan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

(16)

Pasal 42

(1) Dalam hal pemisahan Dana Pensiun menyebabkan perubahan Perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan, maka Pendiri Dana Pensiun yang melakukan pemisahan mengaj ukan permohonan pengesahan perubahan Perat uran Dana Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun yang baru mengaj ukan permohonan pendirian Dana Pensiun, yang diaj ukan secara bersama-sama.

(2) Dalam hal pemisahan Dana Pensiun t idak menyebabkan perubahan Perat uran Dana Pensiun, maka pendiri Dana Pensiun yang melakukan pemisahan mengaj ukan pennohonan perset uj uan pemisahan Dana Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun yang baru mengaj ukan permohonan pendirian Dana Pensiun, yang diaj ukan secara bersama-sama.

(3) Permohonan perset uj uan pemisahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus dilengkapi dengan:

a. Pernyat aan t ert ulis Pendiri dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan t ent ang kesediaannya unt uk memisahkan sebagian kepesert aan, kekayaan, dan kewaj iban ke Dana Pensiun yang baru;

b. Pernyat aan t ert ulis Pendiri dari Dana Pensiun baru t ent ang kesediaannya unt uk menerima sebagian kepesert aan, kekayaan dan kewaj iban dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan, menj adi kepesert aan, kekayaan dan kewaj iban awal Dana Pensiunnya;

c. laporan keuangan dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan sebelum dan sesudah pemisahan sert a laporan keuangan dari Dana Pensiun yang baru, yang t elah diaudit oleh akunt an publik;

d. laporan akt uaris dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan sebelum dan sesudah pemisahan sert a laporan akt uaris dari Dana Pensiun yang baru, apabila Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i.

Pasal 43

(17)

baru.

(3) Pengurus waj ib mengumumkan pengesahan Ment eri at as perubahan Perat uran Dana Pensiun dan pembent ukan Dana Pensiun baru sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dengan penempat annya dalam Berit a Negara Republik Indonesia.

Pasal 44

Sej ak t anggal pengesahan at au perset uj uan Ment eri at as pemisahan Dana Pensiun, maka sebagian kepesert aan, kekayaan dan kewaj iban dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan beralih ke Dana Pensiun yang baru.

Pasal 45

Penggabungan dan pemisahan Dana Pensiun t idak boleh menyebabkan berkurangnya hak Pesert a sampai pada saat pengesahan at au perset uj uan Ment eri.

BAB VII

PENGALIHAN KEPESERTAAN

Pasal 46

(1) Pengalihan Pesert a dari sat u Dana Pensiun ke Dana Pensiun lain, yang merupakan kebij aksanaan Pemberi Kerj a, hanya dapat dilakukan dengan ket ent uan:

a. kedua Dana Pensiun memiliki Program Pensiun yang sama; b. harus ada Pemberi Kerj a yang bert anggung j awab at as

kewaj iban yang berkait an dengan masa kerj a kelompok karyawan yang dialihkan sebagaimana dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun sebelum berlakunya pengalihan.

(2) Dalam hal pengalihan Pesert a sebagaimana dimaksud dalam ayat (l) merupakan pengalihan kelompok Pesert a yang dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun at au pengalihan Mit ra Pendiri, maka pengalihan harus dilakukan dengan merubah Perat uran Dana Pensiun.

Pasal 47

(1) Pendiri Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (2) mengaj ukan permohonan pengesahan at as perubahan Perat uran Dana Pensiun dengan memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10.

(18)

a. pernyat aan t ert ulis Pendiri dari Dana Pensiun yang mcngalihkan t ent ang kescdiaannya unt uk melakukan pengalihan kelompok Pesert a at au Mit ra Pendiri;

b. pernyat aan t ert ulis Pendiri dari Dana Pensiun yang menerima pengalihan t ent ang kesediaannya unt uk menerima pengalihan; c. laporan keuangan sebelum dan sesudah pengalihan dari Dana

Pensiun yang melakukan pengalihan dan Dana Pensiun yang mencrima pengalihan, yang t elah diaudit oleh akunt an publik; d. laporan akt uaris sebelum dan sesudah pengalihan dari Dana

Pensiun yang melakukan pengalihan dan Dana Pensiun yang menerima pengalihan, apabila Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i.

(3) Dalam hal Pemberi Kerj a dari kelompok Pesert a yang dialihkan at au Mit ra Pendiri yang dialihkan menj adi Mit ra Pendiri dari Dana Pensiun yang menerima pengalihan, maka permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus dilengkapi dengan pernyat aan t ert ulisnya selaku Mit ra Pendiri, t ent ang kesediaannya unt uk t unduk pada Perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang menerima pengalihan, sert a pemberian kuasa penuh kepada Pendiri unt uk melaksanakan Perat uran Dana Pensiun.

Pasal 48

(1) Dalam hal pengalihan mengakibat kan perubahan Perat uran Dana Pensiun yang melakukan pengalihan dan perubahan Perat uran Dana Pensiun yang menerima pengalihan, maka Ment eri menet apkan pada t anggal yang sama keput usan pengesahan perubahan Perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang menerima pengalihan dan perubahan Perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang melakukan pengalihan.

(2) Dengan pengesahan Ment eri t ent ang perubahan Perat uran Dana Pensiun, maka seluruh kepesert aan dan kewaj iban sert a kekayaan dari kelompok pesert a yang dialihkan beralih ke Dana Pensiun yang menerima pengalihan.

Pasal 49

(19)

BAB VIII

PEMBAGIAN KEKAYAAN DANA PENSIUN YANG DILIKUIDASI

Pasal 50

(1) Pembagian kekayaan Dana Pcnsiun yang dilikuidasi dilakukan dengan urut an sebagai berikut :

a. Pesert a, pensiunan, Janda/ Duda, Anak, dan pihak lain yang berhak at as Manf aat Pensiun;

b. pihak-pihak selain pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a. (2) Pembagian kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

dilakukan set elah dipenuhi kewaj iban kepada negara.

Pasal 51

(1) Pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i, dalam hal masih t erdapat kelebihan kekayaan set elah seluruh kewaj iban kepada pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 diselesaikan, maka kelebihan dimaksud waj ib dipergunakan unt uk meningkat kan Manf aat Pensiun bagi Pesert a, pensiunan, Janda/ Duda, Anak dan pihak lain yang berhak sampai bat as maksimum yang dit et apkan Ment eri.

(2) Dalam hal masih t erdapat kelebihan kekayaan set elah dilakukan peningkat an Manf aat Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka kelebihan dimaksud waj ib dibagikan secara sekaligus kepada Pesert a, pensiunan, Janda/ Duda, Anak dan pihak lain yang berhak at as Manf aat Pensiun, secara berimbang st anding dengan besar Manf aat Pensiun yang menj adi hak masing-masing pihak.

(3) Dalam rangka peningkat an Manf aat Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Pesert a yang rnemiliki masa kepesert aan kurang dari 3 (t iga) t ahun berhak at as Manf aat Pensiun berdasarkan rumus Manf aat Pensiun yang dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun.

Pasal 52

(20)

Pasal 53

(1) Bagi Pesert a yang belum berhak mcnerima pembayaran Manf aat Pensiun dari Dana Pensiun yang dilikuidasi, haknya dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

(2) Bagi Pensiunan, Janda/ Duda alau Anak yang t elah menerima pembayaran Manf aat Pensiun dan bagi Pesert a yang t elah berhak menerima pembayaran Manf aat Pensiun dari Dana Pensiun yang dilikuidasi, haknya dibagikan dengan membeli anuit as dari Perusahaan Asuransi Jiwa berdasarkan pilihan Pesert a at au pihak yang berhak.

(3) Dalam hal pembagian hak Pesert a, pensiunan, Janda/ Duda at au Anak at au pihak lain yang berhak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) menghasilkan Manf aat Pensiun yang lebih kecil dari j umlah t ert ent u yang dit et apkan oleh Ment eri berdasarkan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3) Undang-undang Dana Pensiun, maka nilai sekarang Manf aat Pensiun t ersebut dapat dibayarkan sekaligus.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 54

(1) Set iap Yayasan Dana Pensiun yang dinyat akan t elah mendapat kan pengesahan sebagai Dana Pensiun berdasarkan Undang-undang Dana Pensiun, waj ib menyesuaikan diri dengan ket ent uan Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran pelaksanaannya. (2) Penyesuaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan

oleh Pendiri dengan mongaj ukan permohonan kepada Ment eri. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilampiri

dengan:

a. Perat uran Dana Pensiun yang baru;

b. Anggaran Dasar dan perat uran pensiun Yayasan Dana Pensiun yang berlaku sampai dengan t anggal 20 April 1992;

c. pernyat aan t ert ulis Pendiri dan pernyat aan t ert ulis Mit ra Pendiri bila ada;

d. surat penunj ukan Pengurus, Dewan Pengawas, dan Penerima Tit ipan;

e. arahan invest asi,

f . Laporan akt uaris per t anggal 31 Desember 1991 apabila Yayasan Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i;

(21)

h. Laporan Keuangan per t anggal 31 Desember 1991 yang t elah diaudit oleh akunt an publik;

i. Rekapit ulasi Pesert a bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan pembayaran uang secara sekaligus;

j . Nomor Pokok Waj ib Paj ak Dana Pensiun.

(4) Pernyat aan t ert ulis Pendiri dan Mit ra Pendiri sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf c harus memenuhi ket ent uan Pasal 6 dan memuat pernyat aan t ent ang pemberlakuan Perat uran Dana Pensiun.

Pasal 55

(1) Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 t et ap dapat melanj ut kan Program Pensiun yang menj anj ikan pembayaran uang sekaligus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (4) Undang-undang Dana Pensiun bagi karyawan yang t elah menj adi Pesert a sebelum t anggal 20 April 1992.

(2) Dalam hal Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menyelenggarakan Program Pensiun bagi karyawan yang menj adi Pesert a set elah t anggal 20 April 1992, maka Program Pensiun yang diselenggarakan harus berdasarkan Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran pelaksanaannya.

(3) Pesert a Program Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat beralih menj adi Pesert a ke Program Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

(4) Bagi Pesert a yang beralih kepesert aannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), pada saat pensiun, dapat memilih unt uk menerima pembayaran Manf aat Pensiun secara sekaligus sampai sebanyak-banyak 20 % (dua puluh per serat us) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (4) Undang-undang Dana Pensiun, at au sebesar yang seharusnya dit erima pada t anggal 20 April 1992 berdasarkan Program Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

Pasal 56

(22)

BAB X

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 57

(1) Set iap orang at au badan usaha yang t elah menj alankan program yang menj anj ikan pembayaran sej umlah uang yang dikait kan dengan pencapaian usia t ert ent u sebelum t anggal 20 April 1992, dengan nama apapun baik dengan at au t anpa iuran, apabila t et ap melanj ut kan program t ersebut waj ib mengaj ukan permohonan pengesahan pembent ukan Dana Pensiun kepada Ment eri selambat -lambat nya sebelum t anggal 20 April 1993.

(2) Permohonan pengesahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diaj ukan oleh Pendiri dengan memenuhi persyarat an dan t at a cara pengesahan dalam Perat uran Pemerint ah ini.

(3) Persyarat an sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilengkapi pula dengan:

a. dokumen yang menunj ukkan Program Pensiun t elah diselenggarakan sebelum t anggal 20 April 1992;

b. rekapit ulasi Pesert a bagi yang menyelenggarakan pembayaran uang secara sekaligus.

(4) Ket ent uan mengenai penyesuaian invest asi, pembayaran Manf aat Pensiun sekaligus, dan pembayaran Manf aat Pensiun maksimun secara berkala, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (3) Undang-undang Dana Pensiun, sert a ket ent uan Pasal 55 dan Pasal 56 Perat uran Pemerint ah ini berlaku pula bagi Dana Pensiun yang mendapat pengesahan Ment eri berdasarkan ket ent uan dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3).

Pasal 58

Terhit ung sej ak t anggal 1 Januari 1993, Perusahaan Asuransi Jiwa dilarang menj ual program yang didalamnya t erkandung j anj i Pemberi Kerj a kepada karyawannya unt uk membayarkan sej umlah uang yang pembayarannya dikait kan dengan pencapaian usia t ert ent u.

Pasal 59

(23)

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 60

Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Dit et apkan di Jakart a

pada t anggal 30 Nopember 1992

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

t t d

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a

pada t anggal 30 Nopember 1992

MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

t t d

(24)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992

TENTANG

DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

UMUM

Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 t ent ang Dana Pensiun mengat ur berbagai aspek pembent ukan Dana Pensiun t ermasuk Dana Pensiun Pemberi Kerj a sebagai badan hukum dan penyelenggaraan Program Pensiun. Undang-undang Dana Pensiun mengat ur hal-hal yang pokok, oleh karena it u berbagai ket ent uan yang bersif at t eknis dan prosedural mengenai kelembagaan Dana Pensiun Pemberi Kerj a dan penyelenggaraan program perlu diat ur lebih lanj ut dalam perat uran pelaksanaannya, sehingga masyarakat lebih mudah memahami maksud ket ent uan dalam Undang-undang t ersebut .

Perat uran Pemerint ah ini pada pokoknya mencakup berbagai ket ent uan yang berkait an dengan:

1. Pengesahan Dana Pensiun Pemberi Kerj a, yang mencakup persyarat an dan t at a caranya;

2. Tugas dan wewenang kepengurusan, yang mencerminkan adanya t anggung j awab pengelolaan Dana Pensiun Pemberi Kerj a dalam rangka penyediaan Manf aat Pensiun;

3. Iuran dan penangguhan pembayaran iuran;

4. Upaya unt uk menj amin hak-hak Pesert a at as Manf aat Pensiun, bahkan sampai saat pembubaran Dana Pensiun Pemberi Kerj a, at au apabila t erj adi pemisahan dan penggabungan Dana Pensiun Pemberi Kerj a;

5. Ket ent uan peralihan bagi Yayasan Dana Pensiun dalam rangka penyesuaian dengan ket ent uan Undang-Undang t ent ang Dana Pensiun;

6. Ket ent uan lain-lain dalam rangka pelaksanaan ket ent uan Undang-undang t ent ang Dana Pensiun bagi berbagai bent uk penyelenggaraan program yang menj anj ikan sej umlah uang yang dikait kan dengan pencapaian usia t ert ent u, baik dengan at au t anpa sist im dana at aupun melalui sist im asuransi.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Angka 1

(25)

Angka 2 Cukup j elas Angka 3

Cukup j elas Angka 4

Cukup j elas Angka 5

Cukup j elas

Pasal 2

Cukup j elas

Pasal 3 Ayat (1)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

Cukup j elas Huruf d

Cukup j elas Huruf e

Cukup j elas Huruf f

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas

Pasal 4 Huruf a

Cukup j elas Huruf b

(26)

Cukup j elas Huruf d

Cukup j elas Huruf e

Cukup j elas Huruf f

Pencant uman maksud dan t uj uan pembent ukan Dana Pensiun agar diket ahui secara j elas bahwa Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i at au Program Pensiun luran Past i.

Huruf g

Pernyat aan sebagaimana t ert uang dalam but ir ini unt uk menegaskan bahwa apabila t erj adi t unt ut an t erhadap kekayaan Pemberi Kerj a, sebagai badan hukum t ersendiri, kekayaan Dana Pensiun dikecualikan dari t unt ut an dimaksud sehingga hak Pesert a t et ap t erlindungi.

Huruf h Cukup j elas Huruf i

Cukup j elas Huruf j

Cukup j elas Huruf k

Persyarat an unt uk menj adi Pesert a ant ara lain usia, st at us kekaryawanan, masa kerj a dan persyarat an lain yang dianggap perlu dit et apkan oleh Pemberi Kerj a.

Huruf l Cukup j elas Huruf m

Dalam Program Pensiun luran Past i, iuran Pesert a bila ada dan iuran Pemberi Kerj a dit et apkan dalam Perat uran Dana

Pensiun. Dalam Program Pensiun Manf aat Past i, iuran Pesert a bila ada dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun sedangkan iuran Pemberi Kerj a dit et apkan berdasarkan perhit ungan akt uaris.

Huruf n

Pada Program Pensiun Manf aat Past i rumus Manf aat Pensiun ant ara lain berupa:

(27)

kerj a, masa kerj a, dan Dasar Pensiun; at au,

2. perkalian ant ara sej umlah rupiah yang t et ap besarnya unt uk set iap t ahun masa kerj a, dan masa kerj a.

Pada Program Pensiun luran Past i, Manf aat Pensiun bagi Pesert a pada dasarnya adalah akumulasi seluruh iuran dan hasil pengembangannya. Unt uk menget ahui besarnya Manf aat Pensiun dalam bent uk pembayaran pensiun berkala (bulanan), maka seluruh iuran dan hasil pengembangan dimaksud harus dipergunakan unt uk membeli anuit as seumur hidup dari perusahaan asuransi j iwa.

Huruf o

Termasuk di dalam t at a cara pembayaran Manf aat Pensiun dan manf aat lainnya ant ara lain adalah ket ent uan mengenai dokumen yang harus dilengkapi oleh penerima manf aat , t empat dan saat pembayaran manf aat .

Huruf p

Di dalam Perat uran Dana Pensiun perlu dit et apkan t at a cara penunj ukan dan penggant ian pihak yang berhak at as Manf aat Pensiun.

Penunj ukan ini perlu dilakukan agar t erdapat kej elasan mengenai pihak yang berhak at as pembayaran yang seharusnya menj adi hak pesert a, yang sekurang-kurangnya adalah himpunan iuran Pesert a sendiri besert a hasil pengembangannya.

Huruf q

Pengeluaran dari Dana Pensiun t erut ama adalah unt uk pembayaran Manf aat Pensiun. Agar pengeluaran-pengeluaran lain dari Dana Pensiun, yang merupakan bagian dari biaya penyelenggaraan Program Pensiun, t et ap t erkendali dan t idak mengurangi bagian yang diperunt ukkan bagi pembiayaan Manf aat Pensiun, maka perlu dit et apkan biaya-biaya yang dapat dikeluarkan dari Dana Pensiun.

Huruf r

Tat a cara perubahan Perat uran Dana Pensiun yang dit et apkan di dalam Perat uran Dana Pensiun merupakan penj abaran dari t at a cara perubahan yang t elah dit et apkan di dalam Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran pelaksanaannya.

Huruf s

Sepert i halnya anggaran dasar bent uk badan hukum lainnya, Perat uran Dana Pensiun perlu menj abarkan t at a cara pembubaran dan penyelesaian Dana Pensiun, yang t elah diat ur dalam Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran pelaksanaannya.

(28)

Cukup j elas

Pasal 6

Yang dimaksud dengan pihak yang set ara dengan pemilik perusahaan, at au rapat umum pemegang saham ant ara lain adalah a. rapat anggot a t ahunan, unt uk koperasi;

b. pemilik, unt uk perusahaan perseorangan.

Perlunya perset uj uan dalam ayat ini dimaksudkan agar pemilik at au pemegang saham dari masing-masing Pemberi Kerj a (Pendiri maupun Mit ra Pendiri) menget ahui konsekuensi pendanaan yang t imbul dalam rangka penyelenggaraan program pensiun.

Huruf a Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas

Pasal 7 Ayat (1)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas

Pasal 8 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku dalam ayat ini, misalnya adalah Kit ab Undang-undang Hukum Perdat a dan Undang-undang t ent ang Perbankan.

(29)

Cukup j elas

Pasal 9 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas Ayat (4)

Perubahan at as Perat uran Dana Pensiun yang mengakibat kan perubahan dalam pendanaan dan at au besarnya Manf aat Pensiun ant ara lain adalah pengubahan persent ase penghargaan per t ahun masa kerj a, menambah j umlah masa kerj a yang diperhit ungkan dalam penent uan besar Manf aat Pensiun, besarnya iuran Pemberi Kerj a at au mempercepat usia kepesert aan.

Pasal 10 Ayat (1)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas Ayat (4)

Cukup j elas Ayat (5)

(30)

Pasal 11 Ayat (1)

Dalam hal Pemberi Kerj a mengalami kesulit an keuangan, Pendiri dapat menangguhkan pembayaran iuran, baik iuran Pemberi Kerj a maupun iuran Pesert a. Hal ini dimaksudkan unt uk menghindari kemungkinan kondisi keuangan Pemberi Kerj a yang semakin memburuk.

Dengan t idak adanya iuran yang dibayarkan, maka masa kerj a selama masa penangguhan, khususnya pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i, t idak diperhit ungkan dalam perhit ungan besar Manf aat Pensiun bagi Pesert a yang masih berst at us karyawan akt if .

Pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Past i, penangguhan pembayaran iuran t idak berart i t erhent inya pengembangan kekayaan Dana Pensiun dan pemupukan hak Pesert a yang berasal dari himpunan iuran sebelumnya.

Ayat (2)

Mengingat luasnya wilayah Negara Republik Indonesia dan pengiriman surat membut uhkan wakt u, maka Ment eri dapat menet apkan penangguhan berlaku surut sej ak t anggal pengiriman surat .

Tanggal pengiriman surat adalah t anggal cap pos pengiriman, at au t anggal dit erimanya permohonan oleh Ment eri dalam hal pengiriman disampaikan secara langsung.

Ayat (3) Cukup j elas Ayat (4)

Bukt i-bukt i yang dimaksud dalam ayat ini adalah laporan keuangan yang t elah diaudit oleh akunt an publik.

Pasal 12 Ayat (1)

Pemberi Kerj a t et ap berkewaj iban unt uk menyet or seluruh iuran Pemberi Kerj a dan iuran Pesert a yang j at uh t empo sebelum mulainya penangguhan.

Ayat (2)

(31)

mengenai perhit ungan Manf aat Pensiun pada Program Pensiun Manf aat Past i.

Penangguhan t idak berart i dit angguhkannya pembayaran Manf aat Pensiun yang sedang dan akan dilakukan.

Pasal 13 Ayat (1)

Dengan adanya pembayaran iuran oleh Pemberi Kerj a kepada Dana Pensiun dalam masa penangguhan maka dengan sendirinya penangguhan berakhir.

Ayat (2) Cukup j elas

Pasal 14

Cukup j elas

Pasal 15 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas

Pasal 16 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas

(32)

Ayat (1)

Yang dimaksud pihak lain adalah Janda/ Duda dari Pesert a dan Anak dari Pesert a.

Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas Ayat (4)

Cukup j elas

Pasal 18 Ayat (1)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Dalam hal Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Past i, maka laporan t eknis disusun oleh Pengurus. Sedangkan pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i, maka laporan t eknis dapat disusun oleh Pengurus dan akt uaris.

Huruf c

Cukup j elas Ayat (2)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

Cukup j elas

Pasal 19

(33)

Pasal 20 Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

Cukup j elas Huruf d

Cukup j elas Huruf e

Cukup j elas

Pasal 21 Cukup j elas

Pasal 22 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas Pasal 23

Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas

(34)

Cukup j elas Ayat (2)

Ket ent uan dalam ayat ini memungkinkan penyaluran aspirasi para pensiunan secara langsung dalam Dewan Pengawas.

Ayat (3)

Ket ent uan ini dimaksudkan unt uk menghindarkan pert ent angan kepent ingan dalam pelaksanaan t ugas Dewan Pengawas.

Ayat (4) Cukup j elas Ayat (5)

Cukup j elas

Pasal 25 Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

Cukup j elas Huruf d

Cukup j elas Huruf e

Cukup j elas

Pasal 26

Cukup j elas

Pasal 27 Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

(35)

Ket ent uan ini menegaskan bahwa:

1. Pemberhent ian anggot a Dewan Pengawas yang merupakan wakil dari Pemberi Kerj a dilakukan at as usul Pemberi Kerj a. 2. Pemberhent ian anggot a Dewan Pengawas yang merupakan

wakil dari Pesert a dilakukan at as usul Pesert a. Huruf e

Cukup j elas Huruf f

Cukup j elas

Pasal 28 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Yang dimaksud dengan bekas karyawan dalam ayat ini adalah karyawan yang menj adi Pesert a yang berhent i bekerj a bukan karena pensiun dan t idak mengalihkan dananya ke Dana Pensiun yang lain.

Pasal 29 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas Ayat (4)

Cukup j elas

Pasal 30 Ayat (1)

Dalam hal Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i, maka dana yang merupakan hak Pesert a adalah nilai sekarang dari Manf aat Pensiun Pesert a yang dihit ung pada saat Pesert a meninggal dunia.

(36)

Ayat (2)

Cukup j elas

Pasal 31 Ayat (1)

Huruf a

Ket ent uan dalam ayat ini memungkinkan Pesert a melakukan pilihan yang dapat memberikan Manf aat Pensiun bagi Janda/ Duda at au Anak melebihi ket ent uan minimum, yait u sebesar 60% dari Manf aat Pensiun bagi Pesert a, dengan ket ent uan hak pensiun bagi Janda/ Duda at au Anak t idak melebihi Manf aat Pensiun bagi Pesert a.

Huruf b

Cukup j elas Ayat (2)

Bagi Janda/ Duda anuit as yang dibeli adalah bagi dirinya sendiri dan yang menj amin pembayaran Manf aat Pensiun seumur

hidup dengan syarat anuit as t ersebut mencant umkan Anak sebagai ahli waris.

Apabila pembelian dilakukan oleh Anak, maka anuit as yang dibeli adalah bagi dirinya sendiri sesuai dengan bat as usia yang dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun.

Pasal 32 Ayat (1)

Ayat ini dimaksudkan agar hak Pesert a at as iurannya sendiri dan hasil pengembangannya t et ap t erj amin apabila t erdapat selisih ant ara akumulasi iuran dimaksud dengan seluruh Manf aat Pensiun yang t elah dibayarkan.

Jaminan ini diberikan apabila pensiunan, Janda/ Duda dan Anak hanya menikmat i Manf aat Pensiun unt uk j angka wakt u yang pendek dalam hal t erj adi kemat ian dan berakhirnya pensiun Anak sesuai dengan syarat umum yang dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun.

(37)

waris yang sah secara sekaligus. Ayat (2)

Pada Program Pensiun luran Past i, dana yang menj adi hak Pesert a pada saat pensiun adalah seluruh iurannya sendiri, iuran Pemberi Kerj a, dan hasil pengembangan at as himpunan iuran dimaksud. Hak Pesert a t ersebut apabila lebih besar dari Manf aat Pensiun yang t elah dibayarkan, maka j umlah kelebihan it ulah yang harus dikembalikan oleh Perusahaan Asuransi Jiwa kepada ahli waris yang sah secara sekaligus.

Pasal 33 Ayat (1)

Penangguhan pembayaran iuran dihit ung mulai bulan keempat set elah Mit ra Pendiri selama t iga bulan bert urut -t urut t idak membayar iuran.

Sebagai cont oh Mit ra Pendiri pada bulan Januari, Pebruari, dan Maret t idak membayar iurannya maka penangguhan dapat dimulai oleh Pendiri pada bulan April.

Perubahan Perat uran Dana Pensiun dalam ayat ini adalah dalam pengert ian pemberlakuan perubahan Perat uran Dana Pensiun bagi Pesert a karyawan Mit ra Pendiri yang dit uangkan dalam pernyat aan t ert ulis Pendiri.

Ket ent uan ini t idak menghalangi Pendiri unt uk mengakhiri kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri t anpa t indakan penangguhan.

Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas Ayat (4)

Cukup j elas Ayat (5)

Yang dimaksud dengan ket ent uan lain dalam Pasal ini adalah seluruh ket ent uan yang ada pada Perat uran Dana Pensiun kecuali ket ent uan mengenai pembayaran iuran dan ket ent uan mengenai perhit ungan Manf aat Pensiun pada Program Pensiun Manf aat Past i.

(38)

Pasal 34 Cukup j elas

Pasal 35 Ayat (1)

Huruf a

Perubahan Perat uran Dana Pensiun dalam Huruf ini dimaksudkan unt uk menghapus nama Mit ra Pendiri dan kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri dari Dana Pensiun.

Huruf b

Cukup j elas Ayat (2)

Dalam ayat ini pembelian anuit as yang dipilih harus menyediakan Manf aat Pensiun seumur hidup baik bagi Pesert a maupun bagi Janda/ Duda. Sedangkan Manf aat Pensiun bagi Anak hanya dibayarkan sampai usia yang dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun.

Ayat (3) Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Dimaksudkan dengan bukt i dalam Huruf ini adalah surat -surat t agihan oleh Pengurus kepada Mit ra Pendiri yang t idak mendapat t anggapan dari Mit ra Pendiri.

Huruf c

Cukup j elas Huruf d

Cukup j elas Ayat (4)

Cukup j elas

Pasal 36 Ayat (1)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

(39)

t idak boleh mengabaikan j anj i yang sudah dinyat akan dalam Perat uran Dana Pensiun, t erut ama unt uk iuran masa kerj a yang lalu dari karyawan (Past Service Liabilit y).

Pemberi Kerj a yang menerima penggabungan merupakan Pemberi Kerj a yang bert anggung j awab at as iuran dimaksud.

Ayat (2) Cukup j elas

Pasal 37 Ayat (1)

Pengaj uan pada saat bersamaan dimaksudkan agar Ment eri dapat memberikan pengesahan at as Perat uran Dana Pensiun yang baru dan pembubaran Dana Pensiun yang menggabungkan diri pada saat bersamaan, sehingga kepent ingan pesert a t et ap t erlindungi. Ayat (2)

Cukup j elas Ayat (3)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

Cukup j elas

Pasal 38 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas

Pasal 39 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

(40)

Pasal 40

Cukup j elas

Pasal 41 Ayat (1)

Pemisahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini adalah Pemisahan sebagaimana diat ur dalam Pasal 8 Ayat (2) Undang-undang t ent ang Dana Pensiun.

Dalam hal t erj adi Pemisahan, baik Pemberi Kerj a dari Dana pensiun yang lama at au Pemberi Kerj a dari Dana Pensiun yang baru, harus ada yang t et ap bert anggung j awab dalam penyelesaian iuran masa kerj a yang lalu dari karyawan selaku pesert a Dana Pensiun (Past Service Liabilit y).

Ayat (2) Cukup j elas

Pasal 42 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas Ayat (3)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

Cukup j elas Huruf d

Cukup j elas

Pasal 43 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

(41)

Ayat (3) Cukup j elas

Pasal 44

Cukup j elas

Pasal 45

Cukup j elas

Pasal 46 Ayat (1)

Pengalihan yang dilakukan secara individu t idak dicakup dalam ket ent uan ayat ini.

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Ket ent uan ini merupakan penegasan bahwa Pemberi Kerj a t idak boleh mengabaikan j anj i yang sudah dinyat akan dalam Perat uran Dana Pensiun, t erut ama unt uk iuran masa kerj a yang lalu dari karyawan selaku pesert a Dana Pensiun (Past Service Liabilit y).

Pemberi Kerj a yang Dana Pensiunnya dipisahkan at au Pemberi Kerj a dari Dana Pensiun baru menj adi Pemberi Kerj a yang bert anggung j awab.

Ayat (2) Cukup j elas

Pasal 47 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

(42)

Huruf d

Cukup j elas Ayat (3)

Dengan peryat aan t ert ulis yang baru dari Mit ra Pendiri maka pernyat aan t ert ulis yang lama dinyat akan menj adi t idak berlaku lagi.

Pasal 48 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas

Pasal 49

Cukup j elas

Pasal 50 Ayat (1)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas

Pasal 51 Ayat (1)

Misalkan Besar kekayaan dan kewaj iban Dana Pensiun Pemberi Kerj a DP-F yang menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i dan sedang dilikuidasi adalah sebagai berikut :

Kekayaan Rp 500. 000. 000, - Kewaj iban:

Manf aat Pensiun bagi Pesert a, pensiunan,

(43)

Negara Rp 5. 000. 000, -

Jumlah kewaj iban Rp 350. 000. 000, - Selisih kekayaan dan

kewaj iban Rp 150. 000. 000, -

Misalkan menurut Perat uran Dana Pensiun DP-F Manf aat Pensiun yang menj adi hak Pesert a unt uk set iap t ahun masa kerj a adalah 2 % dari rat a-rat a gaj i Pesert a selama 3 (t iga) t ahun t erakhir, dan masih dapat dit ingkat kan sampai bat as maksimum yang dit et apkan Ment eri, yait u 2. 5 % x rat a-rat a gaj i 3 (t iga) t ahun t erakhir. Peningkat an besar Manf aat Pensiun unt uk semua pihak dilakukan sampai bat as maksimum at au sampai sisa kekayaan habis digunakan unt uk t ambahan kewaj iban, mana yang lebih dahulu t ercapai.

Ayat (2)

Misalkan peningkat an Manf aat Pensiun pada Ayat (1) dapat dilakukan sampai bat as maksimum dan mengakibat kan t ambahan kewaj iban kepada pihak-pihak yang berhak at as Manf aat Pensiun sebesar Rp 100. 000. 000, - Sisa kekayaan sebesar Rp 50. 000. 000, - dibagikan sekaligus secara berimbang di ant ara para pihak dimaksud, sebanding dengan besar Manf aat Pensiun yang menj adi hak t iap-t iap pihak.

Misalkan perincian besar Manf aat Pensiun adalah sebagai berikut : Aaa (Pesert a) Rp 175. 000, -

(pensiunan) Rp 150. 000, - (Janda) Rp 75. 000, - . . . . dst

Jumlah Rp 10. 000. 000, -

Maka Pembagian sisa kekayaan secara t unai adalah sebagai berikut :

Aaa : 175. 000 / 10. 000. 000 x 50. 000. 000 = Rp 875. 000, - Bbb : 150. 000 / 10. 000. 000 x 50. 000. 000 = Rp 750. 000, - Ccc : 75. 000 / 10. 000. 000 x 50. 000. 000 = Rp 375. 000, - . . . dst .

(44)

Cukup j elas

Pasal 52

Cukup j elas

Pasal 53 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas Ayat (3)

Pesert a mempunyai hak unt uk memilih pembayaran sekaligus apabila Manf aat Pensiun yang akan dit erima lebih kecil dari minimum manf aat pensiun yang dit et apkan oleh Ment eri.

Sedangkan yang dimaksud dengan Nilai Sekarang (Present Value) Manf aat Pensiun adalah Nilai yang diperhit ungkan pada saat likuidasi dari seluruh Manf aat Pensiun berkala, yang seharusnya dit erima di masa yang akan dat ang. Dalam perhit ungannya Nilai Sekarang Manf aat Pensiun didasarkan pada asumsi akt uaria t ert ent u.

Pasal 54 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas Ayat (3)

Huruf a

Cukup j elas Huruf b

Cukup j elas Huruf c

Cukup j elas Huruf d

Cukup j elas Huruf e

(45)

Huruf f Cukup j elas Huruf g

Cukup j elas Huruf h

Cukup j elas Huruf i

Rekapit ulasi Pesert a ini dipergunakan unt uk pemant auan pelaksanaan ket ent uan pembayaran sekaligus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 Ayat (4) Undang-undang Dana Pensiun.

Huruf j

Cukup j elas Ayat (4)

Cukup j elas

Pasal 55 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas Ayat (4)

Misalkan Pesert a pindah dari program pensiun yang lama ke program pensiun yang baru dan pada saat pensiun hak pembayaran pert amanya sebesar 20% adalah Rp. 8. 000. 000, - sedangkan berdasarkan program pensiun yang lama haknya pada t anggal 20 April 1992 sebesar Rp. 10. 000. 000, - maka ia dapat memilih menerima pembayaran pert ama sebesar Rp. 10. 000. 000, -.

Pasal 56

Yayasan Dana Pensiun yang dalam Perat uran Pensiunnya t elah menj anj ikan Manf aat Pensiun melebihi bat as maksimum yang

(46)

Pasal 57 Ayat (1)

Selain penyelenggaraan Program Pensiun melalui Yayasan Dana Pensiun, banyak Pemberi Kerj a yang t elah menyelenggarakan hal yang serupa ant ara lain, dengan membent uk cadangan pensiun (Book reserve) at au membebankannya pada biaya perusahaan (Pay As You Go). Apapun nama dan bent uknya, sepanj ang j anj i pembayaran sej umlah uang t ermaksud dikait kan dengan pencapaian usia t ert ent u, maka hal t ersebut adalah program pensiun sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dana Pensiun, dan waj ib mendapat pengesahan Ment eri.

Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3)

Huruf a

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat ini dapat berbent uk Kesepakat an Kerj a Bersama (KKB), perat uran pensiun at au dinyat akan dalam Perat uran Kepegawaian at au bukt i-bukt i pendukung lainnya, misalnya bukt i pembayaran baik secara t ersendiri maupun sebagaimana dinyat akan dalam Laporan Keuangan.

Huruf b

Cukup j elas Ayat (4)

Cukup j elas

Pasal 58

Ket ent uan dalam ayat ini t idak melarang Perusahaan Asuransi Jiwa unt uk menj ual j enis pert anggungan perorangan.

Pasal 59

Cukup j elas

Pasal 60

Referensi

Dokumen terkait

Guna mendapatkan hasil tersebut diperlukan latihan active asistive range of motion sebagai salah satu bagian latihan rentang gerak sendi, guna menstimulasi jumlah

proyeksi miring, dan gambar yang diperoleh gambar ruang dari gambar benda tersebut. Dalam pembelajaran di sekolah, teknik inilah yang digunakan oleh guru untuk

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan layanan purna jual secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.. Uji parsial menunjukkan

[r]

Ronny Hanitijo Soemitro, 1994, “Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri” , Ghalia Indonesia, Jakarta... Soedharyo Soimin, 2010, “Hukum Orang dan Keluarga” , Sinar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmatNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemilihan

Gambar 1.2 : Kerangka Pemikiran Sistem Informasi Akademik Siswa Berbasis Web Dan SMS Gateway Pada LBB Kabupaten Kudus ... Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Lembaga Bimbingan

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X (komunikasi interpersonal dosen) terhadap variabel Y1 (motivasi belajar)