• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Penyebaran Vascular Bundles Terhadap Kadar Air. Dibawah bimbingan RUDI HARTONO dan ERWINSYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pola Penyebaran Vascular Bundles Terhadap Kadar Air. Dibawah bimbingan RUDI HARTONO dan ERWINSYAH"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Kebutuhan kayu untuk bahan baku bangunan (konstruksi) terus meningkat

seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Di sisi lain luas dan potensi hutan

yang terus menurun menyebabkan terjadinya defisit ketersediaan kayu. Dengan

demikian terjadi kesenjangan antara kebutuhan kayu dengan produksi hutan

khususnya jenis-jenis kayu bermutu tinggi. Seiring dengan tuntutan konsumen

akan produk kayu yang semakin tinggi maka perlu dilakukan usaha dengan

mencari alternatif bahan berkayu lainnya yang bisa mensubstitusi kebutuhan akan

kayu. Salah satu usaha ke arah itu adalah dengan pemanfaatan batang kelapa sawit

Kelapa sawit merupakan tanaman primadona subsektor perkebunan.Hal ini

terlihat dengan semakin bertambahnya luasan perkebunan kelapa sawit dari tahun

ke tahun. Tahun 2015 luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah mencapai

11,3 juta hektar (Kementan, 2016). Hal ini berarti potensi batang kelapa sawit

untuk digunakan sebagai bahan baku sangat besar.

Namun pemanfaatan batang kelapa sawit (BKS) dalam bentuk utuh

mempunyai beberapa permasalahan.Permasalahan ini berkaitan dengan

kelemahan dari sifat-sifat batang kelapa sawit. Bakar (2003) mengemukakan

bahwa kadar air BKS mencapai 156% di bagian tepi, 257% di bagian tengah, dan

365% di bagian pusat. Batang kelapa sawit memiliki kelas awet dan kelas kuat

yang sangat rendah yaitu V.

Pemanfaatan optimal dari BKS akan dapat dilakukan seandainya dapat

mengetahui penyebaran dari vascular bundles yang terdapat pada batang kelapa

sawit, karena kekuatan BKS terdapat pada keberadaan vascular bundles.Hartono

(2012) mengemukakan bahwa kerapatan BKS dari bagian tepi ke bagian dalam

(2)

mengalami penurunan, karena distribusi vascular bundles yang tinggi pada bagian

tepi dan mengalami penurunan pada bagian tengah batang. Hal yang senada

dikemukakan oleh Erwinsyah (2008) bahwa kerapatan vascular bundles paling

tinggi di bagian tepi (pheriperal zone) dan mengalami penurunan ke bagian dalam

(inner zone).

Menurut Rahayu (2001) dan Erwinsyah (2008)bahwa komponen utama

penyusun batang kelapa sawit adalah vascular bundles dan parenkim, maka bila

pada lokasi tertentu dijumpai vascular bundles dalam jumlah yang banyak,

akibatnya proporsi parenkim akan berkurang. Luasan vascular bundles di bagian

tepi lebih tinggi dan semakin berkurang ke arah pusat, sebaliknya di bagian tepi

luasan parenkim lebih rendah dan semakin meningkat ke arah pusat.

Keberadaan vascular bundlesakan sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat

fisis batang kelapa sawit, seperti kadar air dan kerapatan batang kelapa sawit.

Agar pemanfaatan optimal maka perlu diketahui pola penyebaran vascular

bundles dalam batang kelapa sawit. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan

penelitian dengan judul “Pola Penyebaran Vascular Bundles dan Kadar Air

Batang Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq )”.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pola penyebaran vascular bundles secara vertikal dan horizontal.

2. Mengetahui distribusi kadar air secara vertikal dan horizontal.

(3)

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menginformasilkan pola penyebaran vascular bundles dan kadar air.

2. Memberikan alternatif penggunaan bahan baku pengganti kayu yang semakin

berkurang ketersediaannya.

Hipotesis penelitian

1. Semakin ke arah atas dan ke arah dalam batang jumlah vascular bundles

semakin sedikit.

2. Semakin ke arah atas dan ke arah dalam batang persentase kadar air semakin

tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diduga pada penelitian ini adalah segmentasi vascular bundles dalam batang kelapa sawit pangkal, tengah dan ujung dan penambahan boraks

Untuk mengetahui apakah kadar air, kadar kotoran, dan kadar asam lemak bebas yang terdapat pada Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan sudah

OSB dan comply dimungkinkan untuk diproduksi dari vascular bundles limbah batang kelapa sawit karena OSB tersusun atas strand-strand satu, tiga, lima lapis atau lebih yang

Dapat disimpulkan bahwa campuran serat tandan kosong kelapa sawit 3 % sampai 5 % dapat meningkatkan kekuatan tekan yang lebih baik dari pada aspal murni sampai pada

Kesimpulan Tidak terdapat interaksi antara pemberian konsentrasi air kelapa muda dengan varietas terhadap pertumbuhan tunas stek batang ubi kayu Manihot esculenta Crantz pada varietas