• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Monitoring Kondisi Cuaca Dengan Menggunakan Modul Gsm Secara Real Time Berbasis WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Monitoring Kondisi Cuaca Dengan Menggunakan Modul Gsm Secara Real Time Berbasis WEB"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Sistem Monitoring

Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan (Mercy, 2005). Pada umumnya, monitoring digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan.

Monitoring ditinjau dari hubungan terhadap manajemen kinerja adalah proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana. Monitoring dapat memberikan informasi berupa proses untuk menetapkan langkah menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan. Pada pelaksanaannya, monitoring dilakukan ketika suatu proses sedang berlangsung. Level kajian sistem monitoring mengacu pada kegiatan per kegiatan dalam suatu bagian (Wrihatnolo, 2008).

Pada dasarnya, monitoringmemiliki dua fungsi dasar yang berhubungan, yaitu

compliance monitoring dan performance monitoring (Mercy, 2005).Compliance

monitoring berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan atau rencana. Sedangkan, performance monitoring berfungsi untuk mengetahui perkembangan organisasi dalam pencapaian target yang diharapkan.

(2)

1. Sederhana dan mudah dimengerti. Monitoring harus dirancang dengan sederhana namun tepat sasaran. Konsep yang digunakan adalah singkat, jelas, dan padat. Singkat berarti sederhana, jelas berarti mudah dimengerti, dan padat berarti bermakna (berbobot).

2. Fokus pada beberapa indikator utama. Indikator diartikan sebagai titik kritis dari suatu cakupan tertentu. Banyaknya indikator membuat pelaku dan obyek monitoring tidak fokus. Hal ini berdampak pada pelaksanaan sistem tidak terarah. Maka itu, fokus diarahkan pada indikator utama yang benar-benar mewakili bagian yang dipantau.

3. Perencanaan matang terhadap aspek-aspek teknis. Tujuan perancangan sistem adalah aplikasi teknis yang terarah dan terstruktur. Maka itu, perencanaan aspek teknis terkait harus dipersiapkan secara matang.

4. Prosedur pengumpulan dan penggalian data. Selain itu, data yang didapatkan dalam pelaksanaan monitoring pada proses yang berjalan harus memiliki prosedur tepat dan sesuai. Hal ini ditujukan untuk kemudahan pelaksanaan proses masuk dan keluarnya data. Prosedur yang tepat akan menghindari proses input dan output data yang salah.

2.1.2 Tujuan Sistem Monitoring

Terdapat beberapa tujuan sistem monitoring. Tujuan sistem monitoring dapat ditinjau dari beberapa segi, misalnya segi obyek dan subyek yang dipantau, serta hasil dari proses monitoring itu sendiri. Adapun beberapa tujuan dari sistem monitoring yaitu (Amsler, dkk, 2009) yaitu:

1. Memastikan suatu proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Sehingga, proses berjalan sesuai jalur yang disediakan.

2. Menyediakan probabilitas tinggi akan keakuratan data bagi pelaku monitoring.

3. Mengidentifikasi hasil yang tidak diinginkan pada suatu proses dengan cepat (tanpa menunggu proses selesai).

(3)

2.1.3 Konsep Dasar Sinyal

Sinyal adalah energi elektrik (arus atau gelombang) yang dapat menyimpan informasi jika dibuat dalam variasi tertentu dan satuan waktu tertentu pula/intensitas.Variasi energi disebut juga dengan sinyal terbagi atas 2 bagian. Yaitu:

a. Sinyal Analog

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.(Kuswanto, 2014).

b. Sinyal Digital

Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Teknologi sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal digital juga biasanya disebut juga sinyal diskret.(Kuswanto, 2014).

2.1.4 Physical computing

(4)

penting di dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang perancang melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang kali sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan angka-angka dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi kunci sukses di dalam mendesain sebuah alat karena ada banyak faktor eksternal yang turut berperan, sehingga proses mencoba dan menemukan/mengoreksi kesalahan perlu melibatkan hal-hal yang sifatnya non-eksakta..Idealnya sebuah prototype adalah sebuah sistem yang fleksibel dimana perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-perubahan dan mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi kendala berarti. Dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan yang membuat proses prototyping menjadi mudah (Feri, 2011).

2.1.5 Database Management System (DBMS)

Database atau basis data adalah kumpulan atau koleksi terpadu dari data-data yang Saling berkaitan dari suatu enterprise yang didesain untuk mempermudah untuk melakukan sharing data. Sedangkan Database Management System (DBMS adalah koleksi terpadu dari sekumpulan program (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan merawat database. Pada awalnya DBMS hanya digunakan untuk menyimpan dan mengambil data. Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi maka DBMS juga berkembang sehingga dapat melakukan aktivitas lain yang lebih luas seperti penyediaan kesempatanyang luas untuk akuisisi, diseminasi, pengambilan dan pemformatan data(Mannino, 2001).

2.2 Perangkat Keras

2.2.1 Arduino

(5)

memory mikrokontroler. Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino.

2.2.2 Jenis-jenis Papan Arduino

Saat ini ada bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan dengan kegunaannya seperti diperlihatkan berikut ini :

1. Arduino USB

Arduino ini menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer.Walaupun bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C/C++, tetapi dengan penambahan library dan fungsi-fungsi standar membuat pemrograman Arduino lebih mudah dipelajari dan manusiawi. Berhubung Arduino adalah opensource, maka library- library ini juga open source dan dapat di-download secara gratis di website Arduino.Dengan bahasa yang lebih mudah dan adanya library dasar yang lengkap, maka mengembangkan aplikasi elektronik relatif lebih mudah (Feri Djuandi, 2011).

a. Arduino Uno

(6)

baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, yang IOREF yang memungkinkan perisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia dari papan. Di masa depan, perisai akan kompatibel dengan kedua papan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan. Adapun data teknis board Arduino UNO sebagai berikut :

1. Mikrokontroler : Arduino UNO 2. Tegangan Operasi : 5 V

3. Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V 4. Tegangan Input (limit) : 6 - 20 V

5. Pin digital I/O : 14 ( 6 diantaranya pin PWM ) 6. Pin analog input : 6

7. Arus DC per pin I/O : 40 mA 8. Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA

9. Flash Memory : 32 KB dengan 0.5 KB digunakan untuk bootloader

10.SRAM : 2 KB 11.EEPROM : 1 KB

12.Kecepatan Pewaktu : 16 MHz

Gambar 2.1 Arduino Uno

(7)

Sumber : www.arduino.cc

2.2.3 Modul GSM (SIM800L)

Modul GSM adalah peralatan yang didesain supaya dapat digunakan untuk aplikasi komunikasi dari mesin ke mesin atau dari manusia ke mesin. Dalam aplikasi yang dibuat harus terdapat mikrokontroler yang akan mengirimkan perintah kepada modul GSM berupa AT command melalui RS232 sebagai komponen penghubung (communication links). Fungsi Modul GSM adalah peralatan yang menghubungkan antara mikrokontroler dengan jaringan GSM dalam suatu aplikasi nirkabel. Dengan adanya sebuah modul GSM maka aplikasi yang dirancang dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan jaringan GSM sebagai media akses, pada penelitian ini menggunakan SIM800L yang merupakan salah satu Module GSM/GPRS Serial yang dapat kita Gunakan bersama Arduino/AVRdan didalamnya terdapat Micro SIM.(Syifaul, 2008).

Deskripsi:

a. Tegangan: 3.7-4.2V (datasheet = 3.4-4.4V)

b. Frekuensi: Quadband 850/900/1800 / 1900Mhz c. Ukuran modul: 2.5cmx2.3cm

d. Daya transmisi :Kelas 4 (2W) di GSM 850 dan EGSM 900, Kelas 1 (1W) di DCS1800 dan PCS 1900GPRS konektivitas

e. GPRS multi slot kelas 12 standar f. GPRS multi slot kelas 1 - 12 (option)

g. Kisaran suhu normal: 40 ° C - + 85 ° C

(8)

Pada Module SIM800L memiliki 12 pinHeader,6 di sisi kanan dan 6 disisi

g. RING when call incoming h. DTR mengukur beberapa kualitas fisik yang terjadi dan kemudian mengubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik yang proporsional.Termasuk dalam golongan ini adalah baik sensor yang sederhana maupun alat pemroses sinyal elektronik yang terhubung sesudahnya.Termasuk dalam golongan ini juga komponen yang dapat mendeteksi adanya gas dan kelembaban (Wolfgang, 1993). Sensor harus memenuhi persyaratan kualitas sebagai berikut :

1. Linearitas

Konversi harus betul-betul proporsional, ajdi karakteristik konversi harus linear

2. Tak tergantung Temperatur

Keluaran konverter tidak boleh tergantung pada temperatur disekelilingnya, kecuali sensor temperatur.

3. Kepekaan

(9)

4. Waktu tanggapan

Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan keluaran sensor untuk mencapai nilai akhirnya pada nilai masukan yang berubah secara mendadak. Sensor harus dapat berubah cepat bila nilai masukan pada sistem tempat sensor tersebut berubah.

5. Batas frekuensi terendah dan tertinggi

Batas-batas tersebut adalah nilai frekuensi masukan periodik terendah dan Tertinggi yang masih dapat dikonversi oleh sensor secara benar.Pada kebanyakan aplikasi disyaratkan bahwa frekuensi terendah adalah 0 Hz. 6. Stabilitas waktu

Untuk nilai masukan tertentu sensor harus dapat memberikan keluaran yang tetap nilainya dalam waktu yang lama.

7. Histeresis

Gejala histeresis yang ada pada magnetisasi besi dapat pula dijumpai pada sensor.Misalnya, pada suatu temperatur tertentu sebuah sensor dapat

memberikan keluaran yang berlainan, tergantung pada keadaan apakah saat itu temperatur sedang naik atau turun.

2.2.5 Elemen penting dalam sensor

Sistem instrumentasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran memiliki masukan berupa nilai sebenarnya dari variabel yang sedang diukur, dan keluaran berupa nilai variabel yang terukur seperti gambar berikut :

Gambar 2.4 Diagram blok sistem pengukuran

(10)

sebenarnya. Jadi dalam kasus ini sangat mungkin terjadi eror dalam pengukuran misalnya disebabkan oleh keterbatasan akurasi dalam kalibrasi skala, eror pembacaan karena pembacaannya jatuh diantara dua tanda skala, atau mungkin juga error yang muncul karena pencelupan termometer dari cairan dingin ke cairan panas, yang menyebabkan terjadinya penurunan temperatur cairan pada cairan panas, sehingga temperatur yang sedang diukur pun berubah .

Dari fenomena-fenomena seperti ini lah, maka muncul istilah-istilah atau terminologi yang menggambarkan unjuk kerja (performansi) pada suatu sistem pengukuran dan elemen-elemen fungsionalnya seperti akurasi, error, jangkauan, presisi, repeatibility, reproduksibilitas, sensitivitas, dan stabilitas yang nantinya akan mempengaruhi karakteristik dinamik suatu sistem pengukuran sehingga dapat dilihat formansinya secara menyeluruh. Pembahasan mengenai istilah-istilah unjuk kerja ini, akan dibahas pada tulisan berikutnya.Sistem instrumentasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran terdiri dari beberapa elemen-elemen yang digunakan untuk menjalankan beberapa fungsi tertentu. Elemen-elemen fungsional ini adalah sensor, prosesor sinyal, dan penampil data (Rafiuddin, 2013).

1. Sensor

Sensor adalah elemen sistem yang secara efektif berhubungan dengan proses dimana suatu variabel sedang diukur dan menghasilkan suatu keluaran dalam bentuk tertentu tergantung pada variabel masukannya, dan dapat digunakan oleh bagian sistem pengukuran yang lain untuk mengenali nilai variabel tersebut. sebagai contoh adalah sensor termokopel yang memiliki masukan berupa temperatur serta keluaran berupa gaya gerak listrik (GGL) yang kecil. GGL yang kecil ini oleh bagian sistem pengukuran yang lain dapat diperkuat sehingga diperoleh pembacaan pada alat ukur.

2. Prosesor sinyal

(11)

kontrol. Seperti pengondisi sinyal (signal conditioner) merupakan salah satu bentuk prosesor sinyal.

Gambar 2.5 Input dan Output sistem pengukuran

Untuk contoh kasus termokopel seperti dijelaskan sebelumnya, elemen prosesor sinyal ini dapat berupa penguat yang digunakan untuk meningkatkan besar GGL yang dihasilkan sensor termokopel.

3. Panampil data

Elemen terakhir pada sebuah sistem instrumentasi pengukuran adalah penampil data.Elemen ini menampilkan nilai-nilai yang terukur dalam bentuk yang isa dikenali oleh pengamat, seperti melalui sebuah alat penampil (display), misalnya sebuah jarum penunjuk (pointer) yang bergerak disepanjang skala suatu alat ukur. Selain ditampilkan, sinyal tersebut juga dapat direkam, misalnya pada kertas perekam diagram atau pada piringan magnetik, ataupun ditransmisikan ke beberapa sistem yang lain seperti sistem kontrol/kendali.

Dengan menampilkan ketiga elemen-elemen pembentuk sistem instrumentasi pengukuran diatas, maka secara umum sistem pengukuran dapat digambarkan sebagai berikut.

(12)

2.2.6 DHT11

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini memiliki keluaran sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor suhu dan kelembaban yang kompleks, pada sensor berisi data maksimal pengerjaan tegangan yang dibutuhkan sensor juga kelembaban yang dapat digunakan sebagai indikator. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino.Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat.Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.

DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter (Rafiuddin, 2013).

Spesifikasi dari sensor DHT11 adalah sebagai berikut: a. Tegangan : +5 V

b. Temperaturrange : 0-50 °C error of ± 2 °C

c. Kelembaban : 20-90% RH ± 5% RH error 44

d. Tampilan : Digital

e. Kabel Konektor 3 pin

Gambar 2.7 DHT11

(13)

2.2.7 Optocoupler

Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu :

a. Transmitter

Pada bagian transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang.

b. Receiver

Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen Photodiode.Photodiode merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya.Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula dengan spektrum infra merah. Karena spekrum infra mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka Photodiode lebih peka untuk menangkap radiasi dari sinar infra merah. Ditinjau dari penggunaanya, fisik optocoupler dapat berbentuk bermacam-macam. Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi transmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini biasanya dibuat dalam bentuk solid (tidak ada ruang antara LED dan Photodiode). Sehingga sinyal listrik yang ada pada input dan output akan terisolasi. Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagai optoisolator jenis IC.

Gambar 2.8 Rangkaian pada Optocoupler

Pada gambar 2.8 nilai dari R1 dan R2 didapatkan menggunakan rumus hukum ohm:

(14)

�2=� −� �

Dengan If adalah arus forward dioda dan Vd adalah tegangan pada dioda. Saat transistor mengalami saturasi, tegangan output besarnya mendekati nol. Saat Vin nol atau tidak ada arus pada LED, transistor menjadi terbuka (open circuit), dan tegangan output meningkat mendekati Vcc. Jumlah cahaya berubah-ubah sesuai dengan tegangan input, artinya tegangan output bervariasi sesuai dengan tegangan input. Kombinasi sebuah LED dan sebuah fototransistor kemudian disebut optocoupler. Rangkaian ini dapat mengkopel sinyal input ke rangkaian output (Yuri, 2016).

Prinsip kerja dari optocoupler adalah :

Jika antara Photodiode dan LED terhalang maka Photodiode tersebut akan off sehingga output dari kolektor akan berlogika high. Sebaliknya jika antara Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode tersebut akan on sehingga output-nya akan berlogika low. Rangkaian Optocoupler berfungsi sebagai pemisah rangkaian pembangkit pulsa pada sisi masukan dengan rangkaian keluaran.Sehingga jika terjadi gangguan pada rangkaian keluaran tidak berpengaruh pada rangkaian pembangkit pulsa.

Untuk rangkaian Optocoupler supplai tegangan harus beda antara masukan dan keluaran rangkaian, sehingga mempunyai supplai tegangan sendiri. Sedangkan untuk ground pada kaki nomor 2 dan ground pada kaki nomor 4 harus dipisahkan. Hal- hal tersebut dimaksudkan agar fungsi Optocoupler sebagai isolator electric dapat berfungsi (Akhmad, 2011).

2.2.8 Potensiometer

(15)

menampilkan angka desimal dalam bentuk derajat .Rangkaian pendeteksi arah digital ini bekerja melalui pendeteksian sensor yang berupa potensiometer sebagai sensor arah. Kemudian data yang diperoleh oleh sensor yang berupa sinyal analog diubah oleh arduino menjadi sinyal digital dalam bentuk data biner yang kemudian dikonversikan menjadi data desimal untuk ditampilkan di display (Wildan, 2011).

Gambar 2.9 Cara kerja Potensiometer Sumber: www.mysensors.org

2.3 Perangkat Lunak

2.3.1 Software Arduino

Sehubungan dengan pembahasan untuk saat ini software Arduino yang akan digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan Arduino (Feri, 2011).

IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari:

a. Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengeditprogram dalam bahasa Processing.

(16)

microcontroller adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.

c. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari Jomputer ke dalam Memory di dalam papan arduino

2.3.2 PHP

PHP adalah bahasa server-side scripting yang didesain khusus untuk web.Pada halaman HTML dapat ditempelkan kode PHP.Kode PHP kemudian dieksekusi di sisi server bukan di komputer klien dan hasil yang ditampilkan adalah kode HTML. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML biasa. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. PHP dikenal sebagai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yagn dinamis. PHP merupakan software yang Open Source dan mampu dijalankan dalam lintas platform.

PHP mampu berjalan di Windows NT dan beberapa versi UNIX, dan PHP dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache. PHP dapat mengirim HTTP header,dapat mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users. PHP menawarkan konektivitas yang baik dengan beberapa basis data antara lain Oracle, Sybase, MYSQL, PostgreSQ dan tak terkecuali semua database ber-interface ODBC. Selain itu ,PHP juga terintegrasi dengan beberapa library eksternal hingga dapat membuat programmer melakukan segalanya dari dokumen PDF hingga mem-parse XML. PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protocol SNMP, POP3 atau bahkan HTTP.

Konsep kerja PHP sebenarnya amat sederhana. Programmer hanya perlu melakukan penterjemahan khusus untuk kode-kode PHP yang nantinya akan diterjemahkan oleh mesin PHP ke kode HTML sebelum diterjemahkan browser untuk ditampilkan di layar (Yudhaniristo, 2014).

2.3.3 MySQL

(17)

relational.MySQL didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).

MySQL mempunyai fitur-fitur yang sangat mudah dipelajari bagi para penggunanya dan dikembangkan untuk menangani database yang besar dengan waktu yang lebih singkat.Kecepatan, konektivitas dan keamanannya yang lebih baik membuat MySQL sangat dibutuhkan untuk mengakses database di internet. Sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu PHP My Admin.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan database MySQL yang digunakan untuk menyimpan data dari mikrokontroler (Yudhaniristo, 2014).

2.3.4 Web Server

Web server adalah sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya kita kenal dengan nama web browser (Mozilla Firefox, Google Chrome) dan untuk mengirimkan kembali yang hasilnya dalam bentuk beberapa halaman web dan pada umumnya akan berbentuk dokumen HTML.

2.3.5 Fritzing

(18)

2.4 Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu berkaitan dengan penulisan ini adalah :

1. Desain dan Implementasi sistem pemantau cuaca transmisi nirkabel (Syahrul, 2012) Pada penelitian ini, penulis melakukan pemantauan cuaca melalui media transmisi nirkabel menggunakan mikrokontroler AT89S51 dalam pemrosesan data,serta modem TX FST-3 sebagai pengirim dan RX CZS-3 sebagai penerima.

2. Design and Implementation of Weather Monitoring and Controlling System. Pada penelitian ini dilakukan pemantauan terhadap kondisi lingkungan secara nirkabel dan melakukan pengendalian perangkat sistem jarak jauh menggunakan remote control(Susmitha et al, 2014)

3. Weather Monitoring Station with Remote Radio Frequency Wireless Communications. Pada penlitian ini dilakukan pengukuran sensor melalui frekunsi radio dan Kyl-1020U yang dapat dipantau melalui Komputer(Iswanto, 2012).

Gambar

Gambar 2.2 Konfigurasi pin Arduino Uno(ATMega 328)
Gambar  2.6 Proses Pengukuran

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga solusi pemantauan kadar kekeruhan tersebut dapat menggunakan metode wireless sensor system dimana dapat dilakukan pemantauan pada titik-titik pengukuran tanpa

Sensor Termokopel tipe K Dengan Kompensasi Suhu.. Pengukuran Dan Tegangan Keluaran 10 mV/

Dari hasil pengujian sistem monitoring ini menunjukkan hasil bahwa sistem akan memberikan nilai hasil dari pembacaan sensor, sensor LDR memberikan hasil jika air

2.4 Web dan Jaringan Internet Website adalah sebuah kumpulan halaman pada suatu domain di internet yang dibuat dengan tujuan tertentu dan saling berhubungan serta dapat diakses

Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa semua berfungsi dengan baik, dengan error pada sensor arus ACS712 30A 0,6 % pada pemutus beban 1 dan 2 serta 0,2 % pada pemutus beban 3 yang

Pada rangkaian alat rancang bangun sistem monitoring kelembaban tanah dan suhu udara, power digunakan untuk menghidupkan arduino, sensor soil moistur, sensor

Sistem akuisisi data terdiri dari sejumlah elemen atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain dibentuk sedemikian rupa sehingga sistem tersebut dapat berfungsi

kemudian sensor arus dan tegangan akan menerima sinyal analog dari Solar cell dan beban lampu yang akan di proses mikrokontroler arduino uno menjadi sinyal digital dimana