BAB IV
PROSES PRODUKSI
4.1 Spesifikasi Produksi
PT. Serambi Indonesia Lhokseumawe memproduksi koran. Adapun jenis produk koran yang dihasilkan oleh PT. Serambi Indonesia Lhokseumawe adalah sebagai berikut:
1. Koran serambi 2. Prohaba 3. Harian Aceh 4.2. Uraian
Untuk merancang tata letak pabrik diperlikan langkah-langkah yang dimulai dengan input data dan aktivitas sebagai bahan masukan untuk memperbarui tata letak yang sudah ada. Dalam penelitian ini langkah-langkah untuk menjawab perumusan, masalah prosedur sistematis Layout Planning Richard Muther yang dijabarkan dalam sub-sub bab sebagai beikut :
1) Input Data Dan Aktivitas
Didalam penyusunan layout pabrik tersebut, manajemen perusahaan yang bersangkutan memerlukan beberapa data yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam layout pabrik. Data yang diperlukann ini dipergunakan sebagai masukan yang utama dalam penyusunan layout tersebut. Oleh karena itu didalam kegiatan pengumpulan data yang diperlukan ini sedapat mungkin dapat dilaksankan dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa data yang terkumpul benar-benar data yang sesungguhnya. Sehingga tidak akan terjadi penyimpanan didalam analisa data yang dilaksanakan guna penyusunan layout tersebut.
Adapun beberapa data yang diperlukan oleh manajemen perusahaan yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan layout pabrik ini antara lain adalah sebagai berikut :
a. Jumlah percetakan b. Komponen percetakan
g. Luas gudang yang diperlukan h. Perbandingan perencanaan layout 2) Menentukan Pola Aliran Bahan
Sebelum memproduksi Koran secara massal atau melakukan pembuatan suatu proses awal, adapun bahan-bahan yang dibutuhkan pada pembuatannya adalah adalah lembaran gulung kertas, lem, dan mesin-mesin proses pengerjaan adalah, mesin potong datar, mesin potong lurus, mesin press, mesin pengepakan, printer besar dan mesin pengering tinta.
3) Membentuk Peta Aliran Proses (Flow Proses Chart)
Flow Process Chart ini menggambarkan urutan proses-proses pengolahan produk dimulai dari bahan baku sampai menjadi produk selesai di proses dan siap dijual. Untuk memudahkan menganalisan pengolahan aktivitas yang telah digambarkan pada flow process chart dapat diperhatikan pada lampiran I.
4) Pembentukan Activiti Relationship Chart (ARC)
Adapun perancangan activity relationship chart disini menggambarkan bagan yang menjelaskan departemen-departemen yang terlibat dalam satu lokasi pabrik/perusahaan dalam pembuatan Koran serambi atau prohaba, penjelasan mengenai bentuk activity relationship chart dapat dilihat Lampiran II
5) Pembentukan Work Sheet
Diagram balok untuk menjelaskan work sheet pada PT. Serambi Indonesia cabang Lhokseumawe dapat dilihat pada Lampiran III.
6) Pembentukan Block Template
Kelanjutan dari work sheet adalah block template, adapun block template dapat dilihat pada lampiran IV
7) Pembentukan Activity Relationship Diagram (ARD)
8) Pembentukan Production Space Requirement Sheet (PSRS)
Production Space Requirement Sheet (PSRS) berfungsi untuk menganalisa luas lantai produksi yang dibutuhkan, adapun Production Space Requirement Sheet dapat dilihat pada Lampiran VI
9) Pembentukan Plant Service Area Planning Sheet (PSAPS)
Pembentukan Plant Service Area Planning Sheet (PSAPS) digunakan untuk menganalisa kebutuhan luas lantai pada kegiatan service, adapun sheet ini dapat dilihat pada Lampiran VII
10) Pembentukan Total Space Requerement Sheet
Sheet ini mmerupakan gabungan dari hasil analisa pada PSRS dan PSAPS, dan sheet ini dapat dilihat pada lampiran VIII
11) Pembentukan Area Template
Pembentukan Area Template ini dapat dilihat pada lampiran IX. 12) Pembentukan Space Rel Diagram
Merupakan gambar yang memperlihatkan tentang kedekatan dengan garis dan pada template di sertai dengan luas area, pembentukan diagram ini dapat dilihat pada Lampiran X.
13) Pembentukan Final Layout
Berdasarkan block plan dari hasil penyusunan area allocation diagram (AAD) dan hasil pertimbangan mengenai luas lantai pada masing-masing aktivitas, maka layout pabrik secara keseluruhan dan netail dapat digambarkan. Detail layout secara keseluruhan adalah mengatur, mesin, fasilitas, kerja yang berada masing-masing block. Pengaturan tersebut didasarkan pada analisa aliran material dan tingkat hubungan antara block dan block lainnya. Adapun detail layout untuk masing-masing aktifitas proses produksi dan layout keseluruhan dapat dilihat pada lampiran XI.
4.2 Uraian Proses Produksi
Deskripsi mendasar dalam pembuatan koran adalah sebagai berikut : 1. Produksi pra cetak
a. Proses diawali dari penerimaan materi/konten koran dari bagan redaksi untuk kemudian dibentuk menjadi film di bagian cetak koran.
menempel dan menyatu dengan plate tersebut. Proses pressing ini juga memiliki peranan yang sangat penting karena pada proses ini bila ada film yang tidak menempel betul pada plate, maka proses selanjutnya adalah melakukan penyinaran ± 180 detik. Selesai penyinaran plate masih harus diperiksa apakah teks dan gambarnya sudah lengkap dan apakah sesuai dengan film.
d. Plate yang telah disinari dimasukan ke dalam mesin prosesor untuk dilakukan proses cleaning dan developing, plate tersebut kemudian dikeringkan.
e. Plate yang sudah dikeringkan selanjutnya didistribusikan kepada bagian produksi cetak koran dan dipasang pada mesin cetak.
2. Produksi Cetak
a. Pada umumnya bagian ini menyiapkan bahan baku seperti kertas, tinta, fountain dan plate untuk dipasang pada mesin.
b. Setelah bahan baku cetak siap kemudian melakukan setting mesin awal. Setting yang dilakukan berupa brake, register warna, folder dan speed.
c. Setelah mesin dan seluruh tools dalam kondisi siap jalan, maka produksi cetak dimulai.
d. Update setting mesin dilakukan jika terdapat suatu ketidaksesuaian yang diakibatkan oleh mesin, maka operator mesin kembali melakukan setting mesin dan memperhatikan perubahan yang terjadi.6
e. Produk yang baik kemudian dikemas pada stsiun kerja packaging dan kemudian didistribusikan oleh bagian ekspedisi.
4.3 Bahan Baku, Bahan Tambahan Dan Bahan Penolong
Dalam proses pembuatan atau percetakan Koran ini juga menggunakan bahan-bahan untuk mendukung proses produksi pada pabrik seperti :
1. Bahan plastic polimer untuk mencegah adanya dempetan di setiap lembaran koran.
3. Keranjang besar untuk memindahkan koran-koran yang sudah diprint 4. Dan bahan-bahan penolong lainnya untuk keselamatan kerja.
4.4 Mesin Dan Peralatan
Setiap pembuatan produk membutuhkan mesin dan peralatan untuk mencapai tujuan yang baik dan benar untuk mendapatkan produksi yang bermutu. Berikut ini adalah mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi atau percetakan koran adalah sebagai berikut :
1. Mesin Gergaji Mata Halus. 2. Mesin Gergaji Horizontal. 3. Mesin Pengeringan Tinta. 4. Mesin Printer.