• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Peru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Peru"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu.

Berdasarkan hasil penelitian Arfizal, (2005) dengan judul analisis laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan pada Perum Pegadaian Medan dengan menggunakan metode diskriptif komperatif maka dapat diketahui bahwa perusahaan mempunyai tingkat likuiditas yang kurang baik sebab hutang lancar yang mereka miliki kurang dapat dijamin dengan aktiva lancar yang ada, sedangkan tingkat rentabilitas pada tahun 2003 dan 2004 perusahaan mempunyai tingkat rentabilitas yang kurang baik, sebab perusahaan kurang dapat mengelola seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba yang diinginkan, bahkan perusahaan mengalami kerugian, hal ini menunjukan bahwa perusahaan harus memperbaiki kinerja keuangannya agar tujuan yang diharapkan dapat direalisasikan dengan baik

Berdasarkan hasil penelitian Siti (2007) dengan judul analisis laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan pada PTP. Nusantara III Medan dengan menggunakan metode diskriptif maka dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan terhadap aktiva lancar, total aktiva, hutang lancar, penjualan dan peningkatan tersebut kurang baik bagi perusahaan sebab terjadi kelebihan dana atau banyaknya dana yang mengganggur dalam perusahaan dan kurang dimanfaatkan dengan baik

(2)

metode diskriptif dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki tingkat Current ratio sebesar 202,91 % pada tahun 2002. hal tersebut mengandung arti bahwa setiap Rp. 1 hutang lancar perusahaan dijamin oleh 2,02 aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Pada tahun 2003 tingkat Current ratio perusahaan mengalami peningkatan menjadi sebesar 227,24 %, hal ini mengandung arti bahwa Rp. 1 hutang lancar perusahaan dijamin 2,27 aktiva lancar perusahaan

B. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan bertujuan untuk menyajikan kondisi keuangan dan kemampuan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasional serta berhubungan juga dengan prospektus perusahaan di masa yang akan datang. Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan akan memberikan gambaran kepada pemilik tentang kemampuan manajemen perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan. Sedangkan kreditur akan menjadikan laporan keuangan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan pemberian atau penolakan pemberian kredit kepada perusahaan. Di laporan keuangan akan tersaji kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran terhadap utang yang diberikan kepadanya. Laporan keuangan yang dibuat akan memberikan informasi yang sangat penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan terhadap kondisi perkembangan perusahaan tersebut.

(3)

berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah: pemilik perusahaan, manager pemerintah yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor dan pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta pihak-pihak lainnya lagi.

Sedangkan Munawir (2002:7) dalam bukunya yang berjudul Financial Statement Analysis mengatakan yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah:

Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan).

Menurut Harahap (2002:121) memberikan pengertian tentang “Laporan keuangan adalah merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi yang terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi, dan laporan penggunaan sumber dan penggunaan dana”.

Menurut Arifin (2003:1) “laporan keuangan merupakan proses untuk membedah laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal, laporan lain-lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian intergral dari laporan keuangan”.

Menurut Simangunsong (2003:33), “Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu”.

(4)

baik, pemilik perusahaan, pemegang saham, pemberi kredit dan pemerintah harus mengetahui pertumbuhan atau perkembangan perusahaan, hal tersebut diketahui jika dalam periode tertentu, dengan melihat laporan:

a. Laporan laba rugi

b. Laporan perubahan modal

c. Laporan neraca. Dari laporan neraca dapat diketahui:

- Nilai harta–harta dan hutang–hutang perusahaan serta modal - Likuiditas perusahaan

Menurut Munawir (2002:3) disamping itu laporan keuangan akan dapat digunakan oleh manajemen untuk:

a. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan

b. Untuk menentukan/mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

c. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggungjawab

d. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Jadi melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi daripada aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha/pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilai–nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan.

(5)

1. Neraca

Neraca adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh perusahaan pada satu saat tertentu. Munawir (2002:7) menyatakan bahwa neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, serta modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Menurut Simangungsong (2003:34) “Neraca adalah laporan mengenai keadaan keuangan (harta, hutang dan modal) suatu usaha pada tanggal tertentu”.

Neraca disusun dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada satu waktu tertentu. Neraca yang disusun terbagi dalam dua bagian yaitu bagian aktiva dan pasiva. Bagian aktiva terletak di kolom neraca sebelah kiri. Sedangkan pasiva terletak pada kolom neraca sebelah kanan. Sisi pasiva tertera laporan yang berkaitan dengan kewajiban dan modal. Prinsip yang dianut dalam neraca adalah persamaan akuntansi dimana sisi kiri dan kanan selalu menunjukkan angka yang sama atau dengan kata lain jumlah aktiva dan pasiva selalu sama.

Informasi dalam neraca tercantum sisa bersih pos harta, hutang, dan modal pada tanggal penyusuanan neraca tersebut. Informasi yang terdapat dalam neraca dapat menunjukan total aktiva (aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain–lain) hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) dan modal pada tanggal neraca. 2. Laporan rugi laba

(6)

Laporan laba rugi disusun sesuai dengan kebutuhan, periode laporan laba rugi dapat 1 bulan, 3 bulan atau 6 bulan (1 semester), tetapi umumnya laporan laba rugi disusun untuk satu tahun akuntansi. Laporan rugi laba terdiri dari 2 bagian besar yaitu laporan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Sedangkan biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikorbankan untuk menghasilkan pendapatan. Laba atau rugi suatu perusahaan merupakan selisih antara pendapatan dan biaya.

3. Laporan Perubahan Modal

Dalam laporan ini akan terlihat pertambahan atau pengurangan modal dari awal periode ke akhir periode akuntansi. Laporan ini menyajikan modal awal, investasi tambahan, saldo laba/rugi, pengambilan prive dan modal akhir.

Prinsip-prinsip yang dianut dalam akuntansi ditetapkan oleh lembaga yang kompeten. Di Indonesia prinsip-prinsip ini ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang terdapat dalam hasil kongres Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1973. Prinsip-prinsip yang dianut dalam akuntansi ditetapkan sebanyak 3 prinsip yaitu (Yusuf, 2001:15):

a. Konsep Entitas.

(7)

yang menyangkut kesatuan keuangan usaha tidak boleh dicampur dengan kesatuan usaha lain atau dengan pemiliknya.

b. Prinsip Obyektivitas.

Prinsip obyektivitas adalah catatan dan laporan keuangan harus didasarkan pada data yang bisa dipercaya sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna. Data yang bisa dipercaya adalah data yang bisa di verifikasi kebenarannya. Oleh sebab itu data yang dicatat pada akuntansi harus berdasar pada informasi yang berawal dari kegiatan yang didokumentasikan dalam bentuk bukti yang obyektif.

c. Prinsip Cost (Biaya).

Prinsip cost atau prinsip biaya menetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya. Meskipun perusahaan membeli dibawah harga pasar (melewati proses tawar menawar) maka yang dicatat adalah harga yang benar-benar dibayar oleh perusahaan.

(8)

1. Pihak Intern

Termasuk dalam kelompok intern dalam perusahaan adalah sebai berikut: a. Pemilik perusahaan

Pemilik perusahaan atau pemegang saham sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan guna melihat keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Hal ini dilihat dengan laba yang diperoleh perusahaan.

b. Pimpinan perusahaan atau manajer

Dengan mengetahui posisi keuangan sebelumnya, dapat dijadikan pedoman dalam menyusun rencana yang lebih tepat, akurat serta dapat dijadikan alat pengawasan dalam menentukan kebijaksanaan yang akan diambil.

Disamping itu laporan keuangan dalam perusahaan dapat digunakan oleh manajemen untuk:

a. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan

b. Untuk mengukur / menentukan efisiensi tiap – tiap bagian, proses atau produksi serta menentukan derajat keuntungan (rentabilitas) yang dapat dicapai oleh perusahaan

c. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap – tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggungjawab

d. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik

(9)

2. Pihak ekstern

Orang – orang yang terlibat langsung dalam operasi perusahaan tetapi dapat mempengaruhi kebijaksanaan antara lain:

a. Investor

Investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan. Hal ini berguna untuk melihat perkembangan perusahaan, jaminan investasi, kondisi kerja dan kondisi keuangan jangka pendek. Para investor (penanam modal jangka panjang), sangat berkepentingan atau memerlukan laporan keuangan perusahaan, dimana mereka ini menanamkan modalnya. mereka ini berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa mendatang dari perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. dari hasil analisa tersebut para investor, akan dapat menentukan langkah – langkah yang harus ditempuh.

Para investor berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya, apakah perusahaan mempunyai prospek yang cukup baik dan akan memperoleh keuntungan atau rate of return yang ckup baik atau tidak. b. Pemerintah.

(10)

C. Pengertian Rasio Keuangan.

Analisis keuangan (financial analisys) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Beberapa pertanyaan dapat membantu fokus analisis keuangan. Satu set pertanyaan berorientasi ke depan. Sebagai contoh apakah perusahaan memiliki sumber daya untuk berhasil dan berkembang, apakah perusahaan memiliki sumber daya untuk berinvestasi pada proyek-proyek baru. Analisis keuangan terdiri atas tiga bagian besar yaitu analisis profitabilitas, analisis risiko serta analisis sumber dan penggunaan dana.

Untuk memperoleh gambaran yang ongkrit mengenai kondisi suatu perusahaan pada suatu periode tertentu maka diperlukan adanya satu analisis terhadap laporan keuangan yang telah disusun. Terdapat banyak metode yang dapat digunakan untuk menganalisa suatu laporan keuangan salah satunya adalah analisa rasio.

Adapun teknik dan metode lain yang lazim digunakan untuk menganalisa laporan keuangan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Analisa rasio keuangan

2. Analisa titik impas (break even point) 3. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja 4. Analisa perubahan laba kotor

5. Analisa perbandingan

(11)

Analisis profitabilitas merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan, analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabiliitas. Analisis ini juga mencakup evaluasi atas dua sumber utama profitabilitas–margin dan perputaran penggunaan modal. Analisis profitabilitas juga berfokus pada penyebab perubahan profitabilitas dan daya tahan laba.

Menurut Munawir (2002:5) “Analisis resiko keuangan merupakan evaluasi atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya. Analisis resiko melibatkan penilaian atas solvabilitas dan likuiditas perusahaan sejalan dengan variasi laba”.

Menurut Wild, et.al., (2005:3) “Analisis rasio keuangan merupakan pengukuran rasio dan pengukuran arus kas untuk memprediksikan laba dan penilaian ekuitas”.

Menurut Arifin (2004:1) Analisis rasio keuangan merupakan proses untuk membedah laporan keuangan, menelaah masing-masing unsur dan menelaah hubungan di atara unsur tersebut dan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laoran keuangan”.

(12)

periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.

Faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah likuiditas, solvabilitas dan rentalbilitas atau profitabilitas serta stabilitas usaha. Faktor-faktor tersebut akan diketahui dengan cara menganalisa dan menginterprestasikan laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode atau teknik analisa yang tepat/sesuai dengan tujuan analisa. Kondisi keuangan perusahaan secara garis besar tertera pada laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan sebagai standart. Pada awalnya laporan keuangan dijadikan sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan tetapi selanjutnya laporan keuangan sudah digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pada perusahaan dan sudah dijadikan sebagai alat untuk menilai kondisi keuangan perusahaan.

(13)

operasi aritmatika sederhana, interprestasinya lebih kompleks. Agar bermakna, sebuah rasio hasus mengacu pada hubungan ekonomis yang penting.

Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan trend yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Seperti alat analisis lainnya, rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke depan. Hal ini berarti kita sering menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan trend dan ukurannya di masa depan. Karenanya kegunaan rasio tergantung pada keahlian penerapan dan interprestasi.

Menurut Bambang Riyanto (2000:31) :Apabila tingkat likuiditas perusahaan bagus maka mereka akan mampu menghasilkan laba dari hasil operasional dengan baik juga sehingga kinerja manajemen perusahaan tersebut akan ikut baik juga sebab perusahaan dapat mengelola aktivitas kegiatan operasional dengan aktiva lancar yang dimiliki dan menghasilkan tingkat laba yang akan diharapkan, kinerja manajemen dapat dikatakan baik apabila mereka akan dapat menekan penyimpangan biaya dibawah atau sama dengan 100% dan dapat mencapai pendapatan dan laba sama dengan atau di atas 100%.

Menurut Munawir (2002:11) juga membagi analisa ratio kedalam beberapa bagian berdasarkan sumber datanya, yaitu:

a. Rasio-rasio neraca (Balance sheet ratios)

Rasio-rasio neraca adalah semua rasio yang semua datanya diambil dari atau bersumber dari neraca. Neraca yang juga disebut dengan persamaan akuntansi, merupakan dasar sistem akuntansi: aktiva = kewajiban + ekuitas. Sisi kiri persamaan ini terkait dengan sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan, atau aktiva. Sumber daya ini merupakan investasi yang diharapkan untuk menghasilkan laba dimasa depan melalui aktivitas operasi. Untuk menjalankan aktivitas operasi, perusahaan membutuhkan pendanaan untuk membiayai. Sisi kanan persamaan ini mengidentifikasi sumber pendanaan.

b. Rasio-rasio laporan rugi laba (income statement ratios)

(14)

c. Rasio-rasio antar laporan (inter statement ratios)

Rasio-rasio antar laporan adalah semua rasio yang beberapa bagian datanya diambil dari neraca dan bagian yang lain bersumber dari laporan rugi laba”.

Rasio harus diinterprestasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yag mempengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebut. Sebagai contoh, perusahaan dapat memperbaiki rasio beban operasi terhadap penjualan dengan mengurangi biaya yang menstimulasi penjualan. Pengurangan jenis biaya seperti ini kemungkinan berakibat pada penurunan penjualan atau pangsa pasar jangka panjang. Dengan demikian, profitabilitas yang tampaknya membaik dalam jangka pendek dapat merusak prospek perusahaan dimasa depan.

Rasio keuangan itu merupakan suatu satu alat analisis keuangan yang digunakan dengan cara membandingkan angka yang satu dengan angka yang lainnya dari suatu lapporan keuangan perusahaan. Melalui analisa rasio dapat diketahui gambaran baik atau buruk kondisi keuangan perusahaan bila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio standart. Dalam membuat interprestasi dan analisis laporan keuangan dari perusahaan yang sedang teliti.

(15)

Apabila ditinjau dari sumber datanya maka angka rasio dapat dibedakan antara lain:

1. Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio) yang tergolong dalam kategori ini adalah semua rasio yang semuanya datanya diambil atau bersumber pada neraca.

2. Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio) yaitu angka-angka rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan laba rugi.

3. Rasio-rasio antar laporan (interstatement ratio) ialah semua angka rasio yang penyusunannya datanya berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan laba rugi, misalnya tingkat perputaran piutang, persediaan, dan sebagainya.

Menurut Hill (2004:38) Analisis rasio dalam laporan keuangan dalam satu perusahaan biasanya dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Analisis kredit (risiko)

a. Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek

b. Struktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang

2. Analisis profitabilitas

a. Tingkat pengembalian atas investasi. Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pedanaan ekuitas dan utang.

(16)

c. Pemanfaatan aktiva. Untuk mengevaluasi efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan disebut dengan perputaran. 3. Penialian. Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham)

Berikut ini lima alat pengenalan dalam melakukan analisis keuangan sebagai berikut:

1. Analisis laporan keuangan komperatif 2. Analisis laporan kuangan common size 3. Analisis rasio

4. Analisis arus kas 5. Penilaian

Menurut Bernstein dalam Harahap (2001:13) membagi angka-angka keuangan kedalam beberapa bagian yaitu:

a. Rasio-rasio untuk menilai liquiditas

b. Rasio-rasio untuk menilai struktur modal dan solvabilitas c. Return on Investement Ratios

d. Rasio untuk menilai hasil produksi

e. Rasio-rasio untuk menilai penggunaan aktiva yaitu rasio perimbangan antara penjualan dengan kas, persediaan, modal kerja, aktiva tetap dan aktiva-aktiva lain”.

Sedangkan Riyanto (2000:18) mengklasifikasikan angka-angka rasio keuangan beberapa bagian yaitu:

a. Rasio Liquiditas 1) Current ratio 2) Cash Ratio 3) Acid Test Ratio

4) Working Capital to total assets ratio b. Rasio Keuntungan

1) Gross profit margin 2) Operating income rasio 3) Operating ratio

4) Net Profit margin

(17)

Menurut Munawir (2004:66) terdapat beberapa bentuk standart rasio keuangan yaitu:

1. Pengumpulan laporan keuangan dari perusahaan yang data diperbandingkan dalam industri

2. Menghitung angka rasio yang dipilih untuk tiap-tiap perusahaan industri 3. Menyusun rasio-rasio tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah

dan menghapuskan rasio yang extrame (terlalu tinggi atau terlalu rendah) 4. Menghitung rata-rata hitungnya atau menentukan mediannya.

Menurut Keown et.al., (2001:102) Analisis rasio memiliki beberapa kelemahan atau keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya. Adapun kelemahan atau keterbatasan analisis rasio antara lain:

a. Kesulitan dalam mengidentfikasikan kategori industri di mana perusahaan beroperasi dengan beberapa bidang usaha, perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan metode penyusunan atau metode penilaian persediaan.

2. Rasio keuntungan dari data akuntansi dan dat tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bias merupakan hasil manipulasi.

3. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan perkiraan.

D. Rasio Profitabilitas.

(18)

kegunaan yang menentukan perbedaan penekanan yang sesuai dengan tujuan dan analisa yang dilakukan seorang manajer keuangan misalnya ingin menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek dalam memanfaatkan aktiva yang ada dan menjadi milik dari perusahaan yang dikelolanya dan berapa yang dikelolannya dan berapa hasil laba yang didapat dari sumber pemanfaatan dari sumber daya keuangan tadi. Manajer tersebut akan lebih menekankan pada rasio-rasio likuiditas dan rentabilitas. Hal serupa juga berlaku bagi kondisi-kondisi perusahaan yang memerlukan penekanan pada bidang-bidang yang dianggap perlu dianalisa lebih lanjut.

Rasio keuangan diperoleh dengan cara membandingkan elemen-elemen laporan keuangan dan utamanya adalah elemen-elemen yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi. Rasio untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk operasi tersebut (rentabilitas) atau mengukkur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal kerja yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

(19)

Menurut Riyanto (2000:28) perbandingan tersebut dirumuskan secara

umum sebagai berikut: 100%

M L as

Rentabilit = x Dimana L adalah jumlah laba

yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Menurut David (2002:86) “Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk melakukan pengukuran terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk operasi tersebut ”.Menurut Hadibroto (2003:7) “Rasio profitabilitas / rentabilitas adalah kemampulabaan perusahaan dari hasil operasi dengan memperoleh pendapatan yang direncanakan”.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Munawir (2002:86 ) yang menyatakan bahwa

Rasio untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal – modal yang digunakan untuk operasi tersebut (profitabilitas) atau mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Yang dapat diukur dengan menggunakan beberapa ratio diantaranya adalah rasio laba dengan aktiva usaha, perputaran aktiva usaha, gross margin ratio, operating margin ratio, net margin rasio, rate of ROI, net rate of ROI, rentabilitas modal sendiri, laba perlembar saham biasa.

Berdasarkan laporan laba rugi diatas maka dapat diketahui perhitungan rasio keuntungan (rentabilitas) sebagai berikut:

1). Gross Profit margin

(20)

Operasi

2). Operating Income Ratio (OIR)

Operating income ratio atau operting profit margin, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan

Operasi

Net Profit Margin, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan melalui penjualan yang dilakukan

Return On Investment, digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola modal kerja perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi + saham).

Asset

Return On Equity digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola modal kerja perusahaan yang diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan.

(21)

Sedangkan menurut Hansen (2000:28) menyatakan profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan”. Rasio-rasio yang digunakan dalam rasio rentabilitas adalah:

1. Ratio Operating Income dengan Operating Asset

Profitabilitas perusahaan dapat dilakukan dengan menghubungkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau aset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan itu. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

Assets

Turn over dari Operating Assets

Merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tertentu. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

Penjualan

Return On Investment merupakan analisa keuangan yang bersifat komprehensif. ROI bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan untung.

(22)

a. Turn over dari operating assets

b. Profit margin yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih.

Secara matematis dirumuskan sebagai berikut: margin

Menurut Munawir (2002:92) menyatakan kegunaan dan kelemahan ROI sebagai alat analisis Laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Kegunaan:

a. Kegunaan yang bersifat menyeluruh

b. Bisa digunakan sebagai bahan perbandingan dengan data indutri. c. Dapat dilakukan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh divisi pada perusahaan.

d. Analisa ROI dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

e. ROI diperlukan dalam melakukan kontrol dan juga diperlukan dalam proses perencanaan.

Kelemahannya adalah:

a. Kesukarannya dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis.

b. Kelemahan lain adalah adanya fluktuasi nilai dari nilai uang.

(23)

membantu focus analisis keuangan. Analisis keuangan terdiri atas tiga bagian besar yaitu analisis profitanilitas, analisis resiko serta analisis sumber dan penggunaan dana. Analisis profitailitas merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas. Analisis ini juga mencakup evaluasi atas dua sumber utama profitabilitas yaitu margin (bagian dari penjualan yang tidak tertutup oleh biaya) dan perputaran (penggunaan modal).

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sangat penting dalam pembagian hasil dari laba usaha nantinya, karena bisa jadi mitra Anda tidak punya uang yang sama besarnya, tapi yang satu misalnya punya waktu, tenaga

Hasil uji statistik menunjukkan dari 30 orang pasien, terdapat 20 orang pasien yang memiliki efikasi diri tinggi dan kualitas hidup yang baik, dan dari 10 orang pasien yang

Penggunaan larva BSF sebagai pengolah sampah organik merupakan suatu peluang yang menjanjikan, karena BSF mempunyai kecepatan dalam mengurai sampah organik, juga

[r]

Yaitu segmen-segmen yang dimiliki protein dalam rantai polipeptidanya yang terkumpar atau terlipat secara berulang dalam pola-pola yang berkontribusi bagi bentuk

Perbandingan hasil tangkapan ikan yang tertangkap dengan menggunakan jaring insang tetap (set gill net) pada siang dan malam hari di Sungai Kumbe Distrik Malind

Identifikasi produk telah diberlakukan pada petani yang telah memenuhi standar pelaksanaan budidaya yang baik (GAP) berupa nomor registrasi. Kelompok Tani Cempaka

Dengan nilai indeks kemerataan <0,5 antar hulu-tengah-hilir menunjukkan bahwa kondisi hulu-tengah-hilir telah mengalami perubahan penggunaan lahan sehingga memberikan