KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF
RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS 2015-2019 TATA PAMONG UNIVERSITAS
Badan Perencanaan, Pengembangan, Dan Pengendalian Universitas (BP3U) Badan Legislasi Dan Layanan Hukum (BLLH)
Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) Satuan Pengawas Internal (SPI)
Satuan Manajemen Resiko (SMR) PENDIDIKAN
Penjaminan Mutu Akademik Akreditasi
Mata Kuliah Berbahasa Inggris Program Studi
Tingkat Selektivitas Jumlah Mahasiswa Jumlah Mahasiswa Asing
Rasio Dosen Dibanding Mahasiswa Jumlah Lulusan
Rata-Rata IPK Dan Persentase Mahasiswa Peraih Cumlaude Pembelajaran
Pengembangan Akademik
DAFTAR
ISI
5
7
9
11
PENELITIAN, INOVASI, DAN PENGABDIAN MASYARAKAT Dana Riset
Riset Yang Melibatkan Guru Besar Publikasi Scopus
Pengabdian Masyarakat Kekayaan Intelektual
MAHASISWA,
ALUMNI DAN KERJASAMA Kewirausahaan
Prestasi Mahasiswa
Organisasi Kemahasiswaan Survei Kepuasan Alumni Dana Abadi
Kerjasama Beasiswa
SISTEM INFORMASI, FASILITAS, DAN LOGISTIK
Sistem Informasi
Rencana Induk (Masterplan) Teknologi Informasi (TI)
Fasilitas
Rencana Induk Infrastruktur Aset, Sarana Dan Prasarana
Rumah Sakit Pendidikan (Rsp), Dan Klinik Satelit
Kantin Sehat
Keamanan Lingkungan Kampus Perpustakaan & Kearsipan Asrama
Logistik
SUMBER DAYA MANUSIA Dosen
Tenaga Kependidikan (Tendik) Prestasi Dosen dan Tendik KEUANGAN
Laporan Keuangan Pendapatan Aset
Liabilitas FAKULTAS
Fakultas Kedokteran (FK) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Fakultas Teknik (FT) Fakultas Hukum (FH)
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) Fakultas Ilmu Budaya (FIB)
Fakultas Psikologi (FPsi)
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP)
Fakultas Kesehatan Masyarakat ( FKM)
Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM)
Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK)
Fakultas Farmasi (FF)
Pascasarjana
Vokasi
41
81
89
95
47
KATA
PENGANTAR
“ Secara garis besar Laporan Tahunan ini menyajikan prestasi kerja sepanjang tahun 2015 pada
seiap Unit Kerja dan Fakultas di dalam mengimplementasikan rencana jangka panjang UI tahap
satu (2015-2020) yaitu mengkonsolidasikan semua potensi yang dimiliki universitas dalam
menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga UI menjadi Perguruan Tinggi Negeri
Berbadan Hukum (PTN BH) yang mandiri dan unggul serta mampu menyelesaikan masalah dan
tantangan pada ingkat nasional maupun global, menuju unggulan di Asia Tenggara.”
Untuk mencapai sasaran rencana jangka panjang yang diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh unit untuk meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, UI terus meningkatkan pembangunan dan manajemen dengan landasan yang kuat melalui sistem informasi yang terintegrasi; prinsip-prinsip tata pamong universitas yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab, independen, dan adil; serta kepemimpinan yang menganut prinsip top-down dan bottom-up di semua lini untuk menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan (veritas, probitas, iustitia) dengan semangat kolegialitas.
Pembahasan di dalam laporan ini akan dibagi menjadi tujuh bagian, yang terdiri dari:
1. Pendidikan;
2. Penelitian, Inovasi dan Pengabdian Masyarakat; 3. Mahasiswa, Alumni, dan Kerjasama;
4. Sistem Informasi, Fasilitas, dan Logistik; 5. Sumber Daya Manusia;
6. Keuangan; dan 7. Laporan Fakultas.
Dalam kesempatan ini pula, kami berharap agar seluruh warga UI akan terus bersama-sama memajukan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di Universitas Indonesia sehingga menjadi semakin berkualitas, terintegrasi, terbuka dan menyeluruh untuk seluruh Indonesia, serta dapat segera mewujudkan Universitas Indonesia sebagai universitas terkemuka di Dunia.
Rektor Universitas Indonesia,
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Universitas Indonesia (UI) sebagai sebuah perguruan tinggi yang mencerminkan citra Bangsa Indonesia adalah pionir (frontliner) sekaligus motor penggerak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mengangkat martabat dan kekayaan budaya bangsa, serta menyelesaikan masalah dan tantangan pada tingkat nasional maupun global. Ul tampil sebagai agen perubahan (agent of changes) untuk membangun peradaban dan telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kebanggaan bangsa Indonesia, yang dapat diukur melalui prestasi yang telah diraih oleh para dosen, mahasiswa dan alumni, dengan berbagai capaian dan karya serta kerja yang telah didedikasikan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
“Tahun 2015 berdasarkan data dari
Quacquarelli Symonds (QS) World
University Rankings
, UI mewakili
Untuk mencapai visinya sebagai universitas unggulan di Asia Tenggara, UI menargetkan peningkatan jumlah program studi yang mendapatkan akreditasi terbaik dari lembaga akreditasi nasional dan internasional. Persentase prodi UI terakreditasi nasional saat ini, untuk Program Sarjana sebesar 72,58%, Program Pascasarjana sebesar 70,59%, Program Doktor sebesar 62,16%, Profesi sebesar 83,3%, Spesialis sebesar 65,1% dan Program Vokasi sebesar 36,36%. Sedangkan akreditasi internasional yang dilakukan oleh Asean University Network
(AUN), sebanyak 17 program studi telah terakreditasi dan satu program studi reassesment. Sebagai wujud nyata pengabdian kepada kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara, UI mengalokasikan minimal 10% anggaran pembiayaan untuk kepentingan riset dan pengabdian kepada masyarakat. Hasilnya adalah 524 jurnal ilmiah yang terindeks Scopus dan 97 Hak Kekayaan Intelektual yang diharapkan akan memberi kontribusi pemikiran-pemikiran yang membangun dan menyelesaikan masalah dan tantangan pada tingkat nasional ataupun global. Dan di tahun 2015 ini, UI melahirkan 190 wirausaha mahasiswa yang berhasil dibina melalui program-program kewirausahaan. Jumlah ini meningkat 26,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2015, UI menghasilkan lulusan sebanyak 12.049 orang dengan 1.723 orang berhasil lulus dengan predikat cum laude. Dari hasil tracer study diperoleh tingkat kepuasan pengguna lulusan UI yang mencapai 96,8% dan masa tunggu untuk mendapat pekerjaan menjadi selama 2 bulan, sedangkan sebelumnya selama 3 bulan.
Dalam hal sumber daya manusia, hingga tahun
2015, UI memiliki 4.298 dosen dan 3.112 tenaga kependidikan untuk mendukung seluruh proses bisnis baik untuk kegiatan akademik maupun non-akademik. Untuk mendorong kemajuan pendidikan, UI juga telah memberikan beasiswa kepada 39.723 mahasiswa dengan jumlah Rp 148,89 miliar untuk mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik dan non-akademik. Hadirnya UI, tidak hanya memberikan kesempatan untuk bekerja di UI, tetapi juga membuka peluang berbagai jenis usaha bagi penduduk sekitar UI.
UI secara intensif menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi baik pemerintah, akademik, maupun dunia usaha yang tercatat sebanyak 638 kerjasama yang terdiri dari 460 kerjasama nasional dan 89 kerjasama internasional. Manfaat dari kerjasama ini selain meningkatkan pendapatan dari hasil kerjasama juga untuk mengangkat kearifan lokal yang dapat memupuk dan meningkatkan nilai keragaman/kemajemukan dalam kehidupan sosial dan masyarakat.
RENCANA STRATEGIS
UNIVERSITAS 2015
Tahun 2015, UI menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 yang mengacu pada Kebijakan Umum dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang UI 2015-2035 dengan memperhatikan tantangan global sesuai dengan sasaran jangka panjang UI menjadi universitas riset berkelas dunia. Dengan memperhatikan hal tersebut, capaian Renstra UI tahun 2007-2012, serta Renstra UI masa transisi 2012-2017 maka Visi UI pada periode 2015-2019 adalah:
“Mewujudkan Universitas Indonesia menjadi PTN BH yang mandiri dan
unggul serta mampu menyelesaikan masalah dan tantangan pada ingkat
nasional maupun global, menuju unggulan di Asia Tenggara.”
UI memiliki misi:
Menyediakan akses yang luas dan adil, serta pendidikan dan pengajaran yang berkualitas;
Menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma yang bermutu dan relevan dengan tantangan nasional serta global;
Menciptakan lulusan yang berintelektualitas tinggi, berbudi pekerti luhur, dan mampu bersaing secara global; dan
Menciptakan iklim akademik yang mampu mendukung perwujudan visi UI.
RENSTRA UNIVERSITAS INDONESIA
221 IKK
42 IKU
10 Program Dasar
8 Sasaran Strategis
8 Tujuan
Untuk mewujudkan visi dan misi UI, maka universitas telah menetapkan delapan tujuan yang hendak dicapai dengan memantapkan delapan sasaran strategis untuk menghadapi tantangan masa depan dan pertimbangan atas sumber daya dan insfrastruktur yang dimiliki universitas. Dalam kurun waktu lima tahun kedepan diharapkan UI dapat mencapai sasaran strategis seperti di bawah ini:
1. Diperolehnya peringkat akreditasi terbaik dari lembaga akreditasi nasional dan internasional serta meningkatnya ranking UI di
tingkat Dunia;
2. Meningkatnya budaya dan kualitas riset, semangat enterpreneur, inovasi, tepat guna, dan menghasilkan terobosan pemikiran serta dapat diterapkan dalam pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung kemandirian bangsa dan memberikan solusi terhadap permasalahan bangsa dan global khususnya
evidence based practice yang bisa diterapkan secara nyata sebagai pedoman kerja praktis di dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat;
3. Meningkatnya daya saing lulusan, baik di tingkat nasional maupun internasional antara lain melalui pengembangan pendidikan inter, multi, lintas dan trans-disiplin dengan hibriditas
keilmuan;
4. Terwujudnya UI sebagai perguruan tinggi yang sehat berdasarkan penerapan good university governance dengan membangun dan menerapkan sistem keuangan dan manajemen secara terpadu dan eisien, membangun sistem yang mendorong penggalian pilihan sumber dana alternatif selain Biaya Pendidikan, termasuk penggalangan lebih banyak dana melalui kerjasama dengan sektor publik serta industri serta penguatan tata kelola dan pengelolaan dana abadi universitas;
5. Memperkokoh landasan sumber daya
manusia pada etika dan berorientasi pada kinerja, integritas dan integrasi sivitas akademika untuk menghasilkan kinerja yang unggul sebagai faktor kualitas pendidikan dan riset yang paling penting;
6. Merekrut mahasiswa terbaik dari berbagai latar belakang dan memiliki kemampuan akademis yang sangat baik;
7. Memperkuat kolaborasi dan kemitraan
dalam pendidikan, riset, dan antara pendidikan dan riset, dalam iklim akademik yang dinamis
tanpa batas;
8. Mengembangkan sarana dan prasarana
yang berkualitas dalam upaya mewujudkan layanan prima yang eisien dan efektif, ramah lingkungan berbasis pada penggunaan biaya dan sumber daya bersama dan teknologi informasi yang tepat dan berdaya guna, serta didukung oleh pengendalian internal dan manajemen risiko yang kuat.
bulan Desember 2015. Selain itu MWA juga telah mengesahkan Renstra UI tahun 2015-2019 pada bulan Maret 2015 dan ART UI pada Juli 2015.
REKTOR
Rektor adalah organ universitas yang merupakan pemimpin dalam penyelenggaraan fungsi pengelolaan universitas dan penyelenggaraan pendidikan tinggi. Dalam mengelola dan menyelenggarakan UI, Rektor dibantu oleh paling banyak empat Wakil Rektor (WR). Pembidangan tugas dan kewenangan masing-masing WR dapat terdiri atas bidang akademik dan kemahasiswaan, bidang penelitian dan inovasi, bidang pengembangan dan kerjasama, serta bidang keuangan dan administrasi umum.
Di dalam Struktur Inti Organisasi UI pada halaman 12, Rektor membawahi secara langsung empat Wakil Rektor (WR), empat unsur penunjang akademik, tiga unsur penjamin mutu, dua unit unsur pelaksana kegiatan komersial dan pengembangan, dan unsur pelaksana akademik
TATA PAMONG
UNIVERSITAS
ORGAN UI
Berdasarkan ketentuan yang tertuang di dalam PP 68 Tahun 2013 Tentang Statuta UI. Pada Pasal 19, disebutkan bahwa Organ UI terdiri atas:
1. Majelis Wali Amanat (MWA) 2. Rektor
3. Senat Akademik (SA) 4. Dewan Guru Besar (DGB)
Hubungan antar organ tersebut dilandasi oleh semangat kolegialitas dengan saling
menilik serta mengimbangi satu terhadap yang lain. Pengambilan keputusan dalam
rapat yang diselenggarakan oleh MWA, SA, atau DGB dilakukan secara musyawarah
untuk mencapai mufakat.
majEliS Wali amanaT (mWa)
MWA adalah organ universitas yang menyusun dan menetapkan Kebijakan Umum (KU) universitas, melakukan pengawasan kondisi keuangan UI, mengesahkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Strategis (Renstra), dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) serta mengevaluasinya, memberikan masukan kepada Rektor, melakukan penilaian kinerja Rektor, mengangkat dan memberhentikan Rektor, dan menyelesaikan masalah UI yang tidak dapat diselesaikan oleh organ lain. Pada Pasal 22 Statuta UI, MWA beranggotakan 17 (tujuh belas) orang, yang terdiri atas:
1. Menteri 2. Rektor
3. Wakil dosen 7 (tujuh) orang 4. Wakil masyarakat 6 (enam) orang 5. Wakil tenaga kependidikan 1 (satu) orang 6. Wakil mahasiswa 1 (satu) orang
SEKRETARIAT PIMPINAN
Unsur Penunjang Akademik
WAKIL REKTOR BIDANG KEUANGAN,
LOGISTIK, DAN FASILITAS
WAKIL REKTOR BIDANG RISET DAN
INOVASI
WAKIL REKTOR BIDANG SDM, PENGEMBANGAN Unsur Penunjang Akademik
BADAN PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN UNIVERSITAS
BADAN LEGISLASI DAN LAYANAN HUKUM RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Unsur Penjamin Mutu
BADAN PENJAMINAN MUTU AKADEMIK SATUAN PENGAWAS
INTERNAL SATUAN MANAJEMEN RISIKO
REKTOR
Pimpinan Universitas
MAJELIS WALI AMANAT
DEWAN GURU BESAR SENAT AKADEMIK
KOMITE AUDIT KOMITE RISIKO
Organ Universitas KLINIK SATELIT UI
UPT PENGAMANAN
Unsur Penunjang Akademik Unsur Pelaksan Administrasi
Unsur Pelaksana Pelayananan Umum
Unsur Pelaksana Akademik
FAKULTAS, SEKOLAH, DEPARTEMEN, LEMBAGA,
DAN PUSAT
WISMA MAKARA
Unsur Penunjang Akademik
PT DAYA MAKARA
Unsur Pelaksana Kegiatan Komersial dan Pengembangan
PT MAKARA MAS
Garis Kolegialitas, Saling menilik dan mengimbangi
Garis Komando Garis Koordinasi
Struktural Fungsional
SENAT AKADEMIK
Senat Akademik adalah organ normatif tertinggi di universitas dalam bidang akademik yang menetapkan norma dan ketentuan akademik serta mengawasi penerapannya, memberikan pertimbangan/masukan kepada Rektor dalam menyusun dan/atau mengubah RPJP, Renstra, atau RKA dalam bidang akademik, memberi pertimbangan pada Rektor terkait dengan pembukaan, penggabungan, atau penutupan Fakultas, Departemen, dan program studi, mengawasi kebijakan dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di UI yang telah ditetapkan dalam Renstra, mengawasi kebijakan dan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan, dan memberi pertimbangan kepada MWA tentang kinerja Rektor di bidang akademik. Anggota SA terdiri dari wakil ex-oficio, yaitu Rektor, Dekan Fakultas, dan Pemimpin Sekolah, wakil Guru Besar dari setiap fakultas, dan wakil dosen bukan Guru Besar dari setiap fakultas. Senat Akademik UI periode 2014-2019 diketuai oleh Prof. Dr. Sudarto Ronoatmodjo, S.K.M., MSc., dan Sekretaris dijabat oleh Dr. Ir. Asep Handaya Saputra, M.Eng.
DEWan guru BESar (DgB)
DGB adalah organ universitas yang melakukan pembinaan kehidupan akademik dan integritas moral serta etika sivitas akademika, menetapkan dan memastikan pelaksanaan kode etik sivitas akademika, memberikan pertimbangan dan arahan dalam pengembangan keilmuan di UI baik dalam disiplin ilmu tertentu, maupun untuk menuju ke arah pengembangan multi disiplin dan lintas disiplin, memastikan penerapan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, melakukan penilaian dan memberikan persetujuan pada kenaikan jabatan fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar untuk ditindaklanjuti oleh Rektor, melakukan pemeriksaan dan menyusun rekomendasi sanksi terhadap pelanggaran norma dan etika oleh sivitas akademika untuk ditetapkan dan dilaksanakan oleh Rektor, mengusulkan pemberian atau pencabutan gelar kehormatan dan penghargaan akademik untuk ditetapkan oleh Rektor, melakukan koordinasi
dan konsultasi dengan DGB Fakultas, melakukan pemantauan, pengembangan, dan penjaminan otonomi keilmuan di UI, dan memberikan pertimbangan/masukan kepada Rektor dalam penyusunan dan/atau perubahan RPJP, Renstra, atau RKA di bidang akademik. DGB UI saat ini diketuai oleh Prof. Harkristuti Harkrisnowo, SH, MA, Ph.D., dengan sekretaris Prof. dr. Budi Sampurna, SH, SpF(K).
BADAN PERENCANAAN,
PENGEMBANGAN, DAN
PENGENDALIAN UNIVERSITAS
(BP3U)
BP3U dibentuk tahun 2015 berdasarkan
Surat Keputusan Nomor 3875/SK/R/UI/2014
tentang Struktur Ini Organisasi UI.
BADAN LEGISLASI
DAN LAYANAN HUKUM (BLLH)
BLLH dibentuk oleh Rektor UI sesuai
dengan Keputusan Rektor No 3875/SK/R/
UI/2014 pada tanggal 31 Desember 2015.
Tujuan pembentukan badan ini sebagai wadah mewujudkan tugas dan tanggung jawab Rektor dalam menyiapkan dan memberikan pertimbangan segala hal dalam bidang hukum/peraturan perundang-undangan serta segala aspeknya. Oleh karena itu kesuksesan Rektor dalam menjalankan pengelolaan universitas membutuhkan keahlian hukum dan kelembagaan yang berfungsi dan fokus mendampingi Rektor menyiapkan penyusunan dan penyiapan peraturan universitas sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Selain itu, BLLH juga berfungsi sebagai tempat pelayanan hukum atas berbagai masalah hukum yang dihadapi universitas, fakultas dan unit kerja lainnya.
BLLH bersama Direktorat Kerjasama memfasilitasi pelayanan pembuatan naskah perjanjian kerjasama nasional dan internasional seperti yang dapat terlihat pada data di bawah ini:
BADAN PENJAMINAN MUTU
AKADEMIK (BPMA)
Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) menyelengarakan program penjaminan mutu Tri Dharma di UI yang mencakup dua program utama, yaitu Pengembangan Mutu dan Pengendalian Mutu. Program pengembangan mutu, antara lain: a) Pengembangan pedoman dan instrumen penjaminan mutu, b) Pembinaan dan penambahan jumlah auditor internal akademik, c) Peningkatan jumlah penulisan SAR QA, d) Penambahan jumlah Asesor AUN-QA dari UI, e) Peningkatan kompetensi bidang penjaminan mutu, f) Benchmarking ke negara acuan, g) Kerjasama penjaminan mutu dengan pihak eksternal UI, serta h) Peran serta UI sebagai asesor AUN-QA.
Kegiatan pengendalian mutu yang dilaksanakan oleh BPMA UI bertujuan untuk memastikan bahwa Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) telah diterapkan dan standar mutu telah dicapai. Luaran kegiatan ini berupa pemetaan mutu/ status mutu dari hasil evaluasi.
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
Berdasarkan ART-UI Pasal 147, tugas Satuan Pengawas Internal (SPI) adalah sebagai berikut:
1. SPI melakukan evaluasi secara berkelanjutan atas efektivitas pengendalian internal sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan kewenangannya untuk dilaporkan secara periodik kepada Rektor dan Komite Audit;
2. SPI berkewajiban untuk melaporkan proses dan/atau hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat dari Kementerian dan/atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kepada Rektor dan Komite Audit.
Sesuai dengan Renstra SPI 2015 – 2019, fokus kegiatan SPI adalah perolehan predikat hasil audit dari KAP, yaitu WTP dengan membangun sistem pengawasan berbasis risiko (risk based
audit), dan memantau tindak lanjut rekomendasi audit. Selama tahun 2015, SPI melaksanakan:
Review Laporan Keuangan Wisma Makara Tahun 2014;
Review Laporan Keuangan UI SAP Tahun 2014;
Review Laporan Keuangan PT. Daya Makara Tahun 2009-2014;
Review Laporan Keuangan Beasiswa UI-Syllf TA 2014/2015; Audit Dengan Tujuan Tertentu Pengadaan KAP LK 2014;
Review Pelaksanaan Blacklist 2 Penyedia;
Review Pelaksanaan Kegiatan Mahasiswa (Wayang dan Orkestra);
Review Pelaksanaan Veriikasi Ditkeu Terhadap Kas Operasional F. Psikologi; Monitoring Pelaksanaan Audit Tahun 2014 (BPK dan KAP);
Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi Audit SPI.
SATUAN MANAJEMEN RISIKO
Satuan Manajemen Risiko (SMR) merupakan salah satu perangkat Rektor dari Unsur Penjamin Mutu yang dibentuk pada Desember 2014. Kewenangan dari SMR meliputi pelaksanaan identiikasi,
Dampak dari penataan administrasi pendidikan dapat dilihat dari
pemeringkatan dunia yang dilansir oleh QS bahwa UI dinobatkan sebagai
perguruan inggi terbaik di Indonesia dengan melihat bahwa UI masuk dalam
peringkat 79 Asia dan menempai urutan ke-358 Dunia.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses pengajaran, pelatihan, dan atau penelitian. Pendidikan suatu PTN membutuhkan sistem tata kelola administrasi pendidikan yang terintegrasi dengan baik untuk menunjang terciptanya pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, integrasi tata kelola sistem pendidikan harus terwujud demi mencapai peringkat universitas terbaik. Saat ini UI dinobatkan sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia dengan melihat bahwa pada tahun 2015 berdasarkan Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings, UI masuk dalam peringkat ke-79 Asia dan menempati urutan ke-358 dunia. Selain itu, di tahun 2015 berdasarkan THE, UI berada pada peringkat 600-800 dunia, berdasarkan Webometric berada di urutan 763 dunia dan berdasarkan
PENJAMINAN
MUTU AKADEMIK
EVALUASI DOSEN OLEH MAHASISwA
(EDom)/ EvaluaSi FaSiliTaTor olEH maHaSiSWa (EFom)
EDOM/EFOM dilaksanakan setiap semester dengan tujuan utama untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang dilaksanakan dosen setiap mata kuliah. Dari kegiatan EDOM/EFOM, dosen memperoleh nilai evaluasi dan saran perbaikan dari mahasiswa. Evaluasi dilaksanakan terhadap jenjang Vokasi, S1, dan S2. EFOM diperuntukkan bagi pembelajaran aktif dengan dosen yang berperan sebagai fasilitator. Evaluasi ini juga menggambarkan kepuasan mahasiswa terhadap layanan proses pembelajaran yang mencakup materi pembelajaran, penyampaian materi, pengelolaan kelas, evaluasi pembelajaran, dan masukan/saran dari mahasiswa untuk
dosen. EDOM/EFOM dilaksanakan online
melalui edom.ui.ac.id. Pengisian EDOM/EFOM dikaitkan dengan Sistem Informasi Akademik – Next Generation (SIAK-NG), untuk melihat nilai mata kuliah, mahasiswa diarahkan untuk mengisi EDOM/EFOM terlebih dahulu. Berikut adalah penilaian EDOM/EFOM pada dua tahun terakhir:
Data 1. Nilai Rata-rata EDOM/EFOM Per Program Pendidikan Tahun 2013/2014 dan 2014/2015
EDOM/EFOM memiliki skala 1 s.d. 6, dengan kategori sebagai berikut:
Baik sekali : Nilai rata-rata > 5 Baik : 4 < Nilai rata-rata ≤ 5
Dari data 1 yang disajikan, terlihat bahwa pada Program S2 nilai rata-rata EDOM empat semester terakhir sudah mencapai peringkat “baik sekali”, sedangkan jenjang D3 dan S1 masih pada peringkat baik. Tidak ada peningkatan ataupun penurunan yang bermakna pada seluruh program. Pada Program Vokasi dan S1 tahun mendatang perlu diupayakan agar dapat mencapai peringkat “baik sekali” dengan meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui berbagai pelatihan bagi dosen, dan melakukan review proses pembelajaran termasuk strategi pembelajaran, fasilitas pembelajaran, dan faktor terkait
lainnya.
Data 2. Nilai rata-rata EDOM/EFOM Program Sarjana per fakultas tahun 2013/2014 dan 2014/2015
Hasil EDOM/EFOM rata-rata seluruh fakultas jenjang S1 pada dua tahun terakhir berada pada kisaran nilai 4.7 (baik), mendekati 5 (sangat baik). Pada semester terakhir FKG mencapai nilai EFOM di atas lima atau sangat baik. EFOM dilaksanakan di FK dan FKG yang seluruh mata kuliahnya telah menerapkan proses pembelajaran aktif berpusat pada mahasiswa.
Namun demikian hasil EDOM belum sepenuhnya dapat menggambarkan keadaan sebenarnya. Hal ini disebabkan mahasiswa belum semua merasakan perlunya evaluasi ini untuk peningkatan mutu pengajaran yang berkelanjutan.
D3
4,87 4,86 4,94
4,75
4,9 4,98 4,98 4,95
4,
8
4,63 4,59 4,59 4,64
5,01 5,0 5,01 5,03
FPSI FISIP FKM FIK
F
4,964,935,00
4,89
Data 3. Nilai rata-rata EDOM Program Magister per fakultas/PPs 2013/2014 dan 2014/2015
Hasil EDOM rata-rata seluruh fakultas jenjang S2 pada empat semester terakhir mencapai peringkat “baik sekali”. Program magister di FK belum mengisi EFOM online yang terintegrasi, sedangkan program magister di FKG mulai semester kedua 2014/2015 mengisi EDOM secara
online yang terintegrasi dengan EDOM UI. Hasil EDOM/EFOM dimanfaatkan oleh Fakultas/ PPs/Vokasi untuk peningkatan mutu proses pembelajaran dan pengembangan dosen.
EvaluaSi inTErnal SEmESTEr (EviSEm)
Program Evisem program studi telah dilaksanakan selama 13 semester, dimulai 2008/2009 hingga semester kedua tahun 2014/2015. Instrumen evaluasi terus dimutakhirkan sesuai kebutuhan, yang saat ini sebagian besar kriteria disesuaikan dengan instrumen akreditasi BAN-PT. Evisem memuat komponen proses pembelajaran, kurikulum, mahasiswa, dosen, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. Hasilnya bermanfaat untuk persiapan evaluasi eksternal (akreditasi/assessment), rencana pengembangan, dan kerjasama akademik. Secara umum evaluasi program studi tiap semester dilaksanakan untuk mengetahui kondisi program studi sehingga dapat dilihat ‘areas for improvement’ sebagai dasar perencanaan perbaikan mutu secara berkelanjutan, sesuai siklus PDCA ( Plan-Do-Check-Act), yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu program studi. Berikut data persentase program studi mengikuti Evisem per program pendidikan selama dua tahun terakhir.
Data 4. Persentase program studi mengikuti Evisem per jenjang pendidikan tahun 2013/2014 dan 2014/2015
Berikut ini Nilai Evisem dua tahun terakhir untuk setiap jenjang:
Data 5. Hasil Evisem Program Vokasi tahun 2013/2014 dan 2014/2015
Pada semester terakhir ada peningkatan Evisem program Vokasi, yaitu 36% sudah memperoleh nilai baik, dan 63,64% memperoleh nilai cukup. Berdasarkan hasil Evisem dua semester terakhir komponen yang kurang pada Program Vokasi adalah: persentase mata ajar dengan BRP/ BPKM, kecukupan dosen tetap, rerata penelitian, serta karya ilmiah dosen tetap yang diterbitkan dalam jurnal.
Data 6. Hasil Evisem Program Sarjana tahun 2013/2014 dan 2014/2015
Evisem Program S1 memperlihatkan peningkatan, pada semester terakhir tidak ada program studi dengan harkat “kurang”, dan 61,61% telah memperoleh harkat “baik”. Berdasarkan Evisem semester terakhir, komponen yang memperoleh 5
FPSI FISIP FKM FIK
nilai kurang pada Program S1 adalah persentase skripsi mahasiswa yang merupakan bagian dari payung penelitian dosen, dan komponen rerata kesertaan dosen tetap dalam seminar/lokakarya yang sesuai dengan bidang keilmuan.
Data 7. Hasil evisem Program Magister tahun 2013/2014 dan 2014/2015
Evisem Program S2 memperlihatkan peningkatan jumlah prodi yang memperoleh harkat “baik”, yaitu pada semester terakhir mencapai 73.02%, namun 3,17% masih memperoleh harkat “kurang”. Berdasarkan evaluasi tahun 2015, komponen yang kurang pada program S2 adalah rasio calon mahasiswa terhadap daya tampung, dan komponen persentase mata ajar dengan BRP/ BPKM.
Data 8. Hasil evisem Program Doktor tahun 2013/2014 s.d 2014/2015
Hasil evisem program S3 pada semester terakhir menunjukkan masih ada program studi yang memperoleh nilai kurang. Jumlah prodi dengan nilai baik meningkat menjadi 41,67%. Berdasarkan evaluasi tahun 2015, komponen yang masih memperoleh nilai kurang pada program S3 adalah rasio calon mahasiswa terhadap daya tampung, persentase disertasi mahasiswa yang merupakan bagian dari penelitian dosen, dan rerata lama studi dari seluruh mahasiswa yang lulus pada semester tersebut (dalam satuan semester).
Data 9. Hasil evisem Program Profesi tahun 2013/2014 s.d 2014/2015
Pada program profesi rata-rata pemenuhan standar mencapai harkat “baik”, bahkan pada semester terakhir 100% mencapai harkat baik dan tidak ada prodi profesi dengan harkat “kurang”. Berdasarkan evaluasi semester terakhir tahun 2015, komponen yang kurang pada program profesi adalah rasio calon mahasiswa terhadap daya tampung dan nilai EFOM.
Data 10. Persentase hasil evisem Program Spesialis tahun 2013/2014 s.d 2014/2015
Evisem program spesialis pada tahun 2015 mengalami peningkatan pada harkat baik dan sangat baik. Di semester terakhir tahun 2015 masih terdapat 4,35% prodi yang mencapai harkat “kurang”. Berdasarkan evaluasi tahun 2015, komponen yang masih kurang adalah rasio calon mahasiswa terhadap daya tampung dan persentase dosen tetap lektor kepala dan guru besar yang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi.
Setelah pengisian Evisem oleh Kaprodi/Kadep,
UPMA melakukan review dan memberikan
EvaluaSi inTErnal (Evin)
pErSiapan aKrEDiTaSi/aSSESSmEnT
Program Evin bertujuan untuk meningkatkan persentase prodi terakreditasi “A” sebagaimana sasaran yang tercantum dalam Renstra UI. Evin persiapan akreditasi BAN-PT tahun 2015 hanya dilakukan terhadap 29 program studi yang kadaluarsa tahun 2015 dan yang akan kadaluarsa tahun 2016. Hasil Evin berupa nilai sementara dan masukan/rekomendasi asesor internal UI untuk perbaikan borang akreditasi yang mencakup borang program studi, borang institusi, dan evaluasi diri. Program Studi menindaklanjuti hasil Evin dengan melakukan perbaikan borang akreditasi. Borang yang telah diperbaiki dikembalikan ke BPMA untuk dicek kesesuaiannya, sebelum dikirim ke BAN-PT melalui Direktorat Pendidikan.
Berikut ini data capaian tahun 2015 dibandingkan dengan 2014 untuk nilai program studi terakreditasi “A” dan masih berlaku.
Data 11. Capaian Nilai A Akreditasi BAN-PT.
Ket: Data dihitung pada setiap akhir tahun dengan status akreditasi “A” masih berlaku.
Dari data 11 dapat dilihat bahwa selama dua tahun terakhir terdapat peningkatan persentase prodi terakreditasi “A” masih berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan. Bila dilihat dari target Renstra UI 2015, maka program Vokasi belum memenuhi target Renstra sebesar 40%. Demikian pula program sarjana masih belum memenuhi target Renstra 2015 sebesar 75%. Hal ini disebabkan ada tujuh program studi baru yang belum memenuhi syarat akreditasi “A”.
EvaluaSi inTErnal (Evin) pErSiapan aSSESSmEnT aun-Qa
Data 12. Persentase prodi diases AUN-QA tahun 2012 s.d 2015
Program Evin Asean University Network on-Quality Assurance (AUN-QA) sebagai salah satu referensi Dikti, bertujuan untuk membantu prodi S1 dalam menyusun SAR AUN-QA. Sasaran kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jumlah prodi yang layak diajukan untuk diases oleh lembaga internasional sebagaimana tercantum dalam Renstra UI. BPMA memfasilitasi pelaksanaan evaluasi internal bagi program studi jenjang S1 yang akan mengikuti assessment AUN-QA. Pada tahun 2015 Evin dan assessment AUN dilakukan terhadap program studi S1 Sosiologi, S1 Kesejahteraan Sosial, S1 Administrasi Negara, dan S1 Teknik Sipil. Evin berupa telaah dan masukan terhadap Self Assessment Report (SAR) program studi, dilakukan oleh BPMA dan Asesor Internal AUN. Dari 4 program studi, 3 program studi berhasil mengikuti assessment AUN-QA, sedangkan S1 Administrasi Negara masih harus memperbaiki SAR dan mempersiapkan
assessment tahun 2016.
Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2015, AUN-QA telah meng-ases 18 prodi (32,73%) yang semuanya berhasil mencapai level di atas 4 (dari skala 1 - 7), yaitu level yang telah sesuai dengan standar AUN-QA. Jumlah ini telah melampaui target capaian tahun 2015 yaitu sebesar 25%. Data di atas adalah data persentase prodi di ases AUN-QA tahun 2012 s.d. 2015. Dan dapat dilihat pada halaman 23 tabel distribusi capaian
assessment AUN-QA Fakultas.
Program studi yang belum mencapai peringkat terbaik perlu segera ditindaklanjuti apa penyebabnya, antara lain melalui program audit.
EvaluaSi pEmEnuHan STanDar naSional pEnDiDiKan Tinggi
Evaluasi pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dilaksanakan setiap tahun, sesuai amanat dalam UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, PP No. 19 tahun 2005 yang dilengkapi dengan PP No. 32 tahun 2013 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan, yaitu bahwa setiap Satuan Pendidikan minimal harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan. UI telah melampaui SNP dengan penetapan beberapa standar lain (SNP-plus).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan evaluasi terhadap pemenuhan 13 standar, tahun 2015 evaluasi ditambah dengan standar kerjasama dan standar layanan untuk unit kerja di lingkungan PAU. Standar yang dievaluasi meliputi 10 standar nasional pendidikan tinggi ditambah standar Mahasiswa & Alumni, Sistem Penjaminan Mutu, Sistem Informasi, Kerjasama dan standar-standar layanan yang dilakukan unit-unit kerja di PAU, yaitu: Perencanaan, Pengembangan dan Pengendalian Universitas, Humas dan Kebijakan Publik, Pengelolaan Arsip, dan Urusan Internasional, sebagaimana digambarkan oleh data pemenuhan SN PT UI tahun 2014 – 2015 yang ada pada data 13.
Rata-rata pemenuhan seluruh standar UI pada tahun 2015 sudah berada di atas level 3, artinya seluruh kegiatan pemenuhan standar telah terencana, dilaksanakan, dan terdokumentasi. Penurunan capaian pemenuhan standar UI (Fakultas & PAU) tahun 2015 terjadi pada Sarana dan Prasarana, serta pada Sistem Informasi.
EvaluaSi implEmEnTaSi Spmi Di araS FaKulTaS/program
Kegiatan evaluasi implementasi SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) UI berupa penelitian terhadap implementasi dan keberlanjutan SPMI. Implementasi SPMI mencakup 1) sosialisasi dokumen mutu, 2) strategi internalisasi budaya mutu, 3) struktur organisasi dan tupoksi unit penjaminan mutu fakultas, 4) peran unit penjaminan mutu dalam implementasi SPMI, Tabel Distribusi Capaian Assessment AUN-QA Fakultas.
Data 13. Pemenuhan SNPT UI 2014 dan 2015 tingkat Fakultas/Program & Unit PAU Level pemenuhan:
0 = tidak punya apa-apa
(tidak ada dokumen, tidak ada rencana, tidak ada bukti) 1 = masih dalam tahap perencanaan
2 = dokumen perencanaan ada, tetapi tidak ada bukti dilaksanakan 3 = dokumen perencanaan ada dan ada bukti/dokumen pelaksanaannya 4 = Pelaksanaannya bisa menjadi contoh/amalan baik (good practice)
auDiT inTErnal aKaDEmiK (aia)
Program-program evaluasi yang dilaksanakan BPMA pada dasarnya merupakan evaluasi diri, baik oleh Fakultas/Program maupun unit kerja PAU. Program AIA bertujuan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan perencanaan dan persyaratan yang telah ditentukan, sekaligus merupakan veriikasi terhadap evaluasi diri yang telah dilaksanakan secara rutin oleh Fakultas/Program. Kesesuaian Keberlanjutan SPMI diukur terhadap (a)
mekanisme evaluasi, (b) tindak lanjut & pemanfaatan hasil evaluasi, dan (c) evaluasi internal dan evaluasi eksternal. Berikut ini adalah penerapan/implementasi SPMI dan keberlanjutannya di aras fakultas/PPs/Vokasi tahun 2014 dan 2015.
Data 14 Persentase Implementasi dan keberlanjutan SPMI tingkat Fakultas/ Program tahun 2014-2015
Data 14 menggambarkan Persentasi Implementasi SPMI dan Keberlanjutan SPMI di tingkat fakultas/program selama dua tahun terakhir. Sebagian besar fakultas, kecuali FKG dan FMIPA memperlihatkan peningkatan implementasi dan keberlanjutan SPMI. Pelaksanaan SPMI tingkat fakultas tidak hanya dilakukan oleh UPMA, tetapi oleh seluruh eksekutif, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma. Untuk membantu evaluasi implementasi SPMI seluruh pelaksanaan Tri Dharma harus terdokumentasi dengan baik.
Data 15. Perbandingan persentase ketidaksesuaian (KTS) terhadap kriteria Audit internal Akademik tahun 2014 & tahun 2015
49,65% 16,31%
0,00%
12,77%
1,42% 14,89%
4,96%
Organisasi
Kurikulum & proses pembelajaran Lulusan
Dosen
Riset & PkM Sarana & Prasarana Kerjasama akademik
Organisasi Visi Misi
Kurikulum & proses pembelajaran Lulusan
Dosen
Riset & PkM Sarana & Prasarana Kerjasama akademik
57,40% 3,55%
8,88%
3,55%
6,51% 5,92% 13,61%
yang diaudit dalam AIA adalah terhadap Kebijakan Tri Dharma dan standar mutu pendidikan tinggi yang ditetapkan pemerintah, universitas, serta operasional pelaksanaannya di tingkat fakultas yang disahkan oleh dekan. Kegiatan AIA yang dikelola BPMA mencakup
desk evaluation, visitasi ke program studi, dan pelaporan hasil audit. Dalam pelaksanaannya BPMA bekerjasama dengan tim auditor internal akademik. Setiap program studi diaudit oleh tiga orang auditor internal akademik.
Audit internal telah dilaksanakan dua tahun, yaitu tahun 2014 dan 2015. Tahun 2014 dilaksanakan audit terhadap 19 program studi jenjang S1, S2, S3, Profesi, Spesialis, dan Vokasi, dengan kriteria tertentu, yang masih mengedepankan audit berbasis risiko. Tahun 2015, BPMA melaksanakan audit terhadap 28 program studi. Selain diselenggarakan oleh BPMA, pada tahun 2015, audit internal juga dilaksanakan oleh fakultas dan program vokasi terhadap 19 program studi. Program ini seharusnya dilakukan terhadap seluruh dan semua program studi, untuk mempersiapkan UI-self accreditation. Hasil audit terhadap 28 program studi tahun 2015 ditemukan 169 Ketidaksesuaian (Kts).
Sebagaimana digambarkan pada data 15. Kts tahun 2015 dan perbandingannya dengan hasil AIA tahun 2014. Ketidaksesuaian paling banyak terjadi pada komponen kurikulum dan proses pembelajaran, terutama terkait dengan struktur kurikulum, pengesahan kurikulum, peninjauan kurikulum, ketersedian SAP/BRP yang diunggah ke SIAK-NG, dan penilaian pembelajaran. Selain itu pada komponen dosen ditemukan ketidaksesuaian yang cukup besar, terutama terkait dengan persentase dosen tetap dan tidak tetap, penugasan dosen/EWMP, dan kehadiran dosen. Secara rinci penyebab ketidaksesuaian, rencana perbaikan dan pencegahan tercantum dalam laporan audit internal akademik setiap program studi yang disampaikan kepada Kepala Departemen/Ketua Program Studi, dan disampaikan kepada Rektor sebagai laporan dan diharapkan Dekan/Ketua Program melakukan tindak lanjut atas hasil audit.
Data 16. Hasil rata-rata monevin kinerja Fakultas/Program tahun 2014 & 2015 Keterangan:
Merah < 3 Memerlukan perbaikan major Kuning 3 ≤ x ≤ 5 Masih memerlukan perbaikan Hijau > 5, Perlu peningkatan berkelanjutan
3 5
BPMA 6,686,88
6,25
DIT. KERJASAMA
DRPM
DIIB
DSTI
BP3U
HUMAS & KIP
KUI
KANTOR ARSIP
moniToring Dan EvaluaSi inTErnal (monEvin) uniT KErja TErKaiT
pEnjaminan muTu
Kegiatan monevin unit kerja terkait penjaminan mutu merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban UI dalam memastikan bahwa program-program yang dilaksanakan telah sesuai dengan kebijakan/Renstra UI, tupoksi, rencana, dan prosedur, dan capaian sasaran sesuai siklus PDCA dengan memperhatikan masukan dari pemangku kepentingan (stakeholders). Monevin unit kerja di PAU mulai dilaksanakan tahun 2013, sedangkan di tingkat Fakultas/Program mulai tahun 2014. Tersaji data 16 yang menunjukkan nilai rata-rata hasil monevin Fakultas/Program dalam siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act).
Secara menyeluruh rata-rata hasil monevin di fakultas/program mengalami peningkatan. Penurunan terjadi pada Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Fakultas Ilmu Komputer, dan Fakultas Farmasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis walaupun mengalami peningkatan, namun masih ada yang memerlukan perbaikan. Penurunan terjadi karena belum dilaksanakan proses Check dan Act
dalam siklus PDCA dengan baik. Fakultas belum melaksanakan survei atas layanan Tri Dharma yang diberikan, dan memperbaiki kinerja berdasarkan masukan tersebut. Pada data 17 digambarkan hasil monevin kinerja di lingkungan PAU tahun 2014 s.d 2015.
Jumlah unit kerja di PAU yang mengikuti monevin mengalami peningkatan, beberapa di antaranya merupakan unit baru, dan unit kerja lama yang disertakan dalam kegiatan monevin. Dari data 17 yang ada, rata-rata unit kerja menunjukkan peningkatan mutu dari tahun 2014 dan 2015. Beberapa unit kerja mengalami penurunan, namun demikian seluruh unit kerja di tahun 2015 memperoleh nilai di atas 5 dari skala 1-7. Peningkatan mutu berkelanjutan perlu terus dilakukan dengan memperhatikan masukan dari para pemangku kepentingan (stakeholders).
EvaluaSi inTErnal KEpuaSan pEngguna layanan Bpma (STaKEHolDEr’S SaTiSFacTion)
Data 18. Tingkat kepuasan terhadap layanan BPMA UI tahun 2014 dan 2015 Keterangan: 1. Sangat tidak puas 2. Tidak Puas 3. Puas 4. Sangat Puas
BPMA UI telah memperoleh sertiikat ISO 9001:2008 untuk Quality Management System
pada awal tahun 2013 dan telah dilaksanakan re-sertiikasi pada bulan Desember 2015. Untuk mengetahui kepuasan terhadap layanan dan produk BPMA, maka setiap tahun dilakukan survei kepuasan pemangku kepentingan (stakeholders). Kuesioner diberikan kepada UPMA dan Pimpinan Fakultas/PPs/Vokasi. Hasil Survei tersaji pada data tingkat kepuasan terhadap layanan kegiatan dan produk BPMA.
Secara umum rerata kepuasan pemangku kepentingan terhadap layanan yang diberikan oleh BPMA pada dua tahun terakhir berada di atas 3 (skala 1-4). Hal ini menggambarkan bahwa pemangku kepentingan puas dengan layanan yang diberikan oleh BPMA. Hasil ini telah memenuhi sasaran mutu BPMA, yaitu rata-rata minimal indeks kepuasan pemangku kepentingan minimal 3 (skala 1-4). Komponen Layanan EVIN Persiapan akreditasi BAN PT, EVIN persiapan assessment
AUN, dan layanan sekretariat BPMA meningkat. Penurunan terlihat pada kegiatan Evisem. Hal ini terkait sistem online yang ditangani oleh pihak lain dan tidak dapat dikendalikan BPMA. Kepuasan pemangku kepentingan tertinggi dua tahun terakhir adalah pada Layanan/Informasi dari Sekretariat/Staf BPMA. SDM BPMA akan terus ditingkatkan kinerja dan kompetensinya dalam memberikan layanan dan pelaksanaan penjaminan mutu di UI.
AKREDITASI
Data 20. Jumlah Program Studi Terakreditasi
Dari data 20, dapat dilihat bahwa terdapat jumlah keseluruhan program studi dengan status akreditasinya. Program studi yang terakreditasi A, B, dan C di tahun 2015 sebanyak 232 program studi sedangkan tahun 2014 hanya 227 program studi. Akreditasi kadaluwarsa tahun 2015 mengalami kenaikan, hal ini disebabkan oleh prodi yang belum melakukan re-akreditasi, sedangkan yang belum terakreditasi di tahun 2015 mengalami penurunan yang artinya prodi sudah melakukan proses akreditasi di BAN-PT. Untuk program studi yang belum re-akreditasi ataupun belum akreditasi difasilitasi untuk segera melakukan re-akreditasi atau pengajuan akreditasi di BAN-PT.
MATA KULIAH
BERBAHASA INGGRIS
Data 21, menggambarkan jumlah SKS berbahasa Inggris tahun 2015. Matakuliah yang diselenggarakan dalam Bahasa Inggris, terdapat pada kelas internasional maupun kelas reguler dan paralel. Penyelenggaraan ini dilakukan untuk mendukung program pertukaran mahasiswa (inbound).
Akreditasi A Akreditasi B Akreditasi C Akreditasi Kadaluwarsa
Data 21. Jumlah SKS berbahasa inggris Data 19. Sebaran jumlah mata kuliah per Fakultas/Program yang dilakukan
monev e-learning tahun 2015
moniToring Dan EvaluaSi E-lEarning
Pada tahun 2015, BPMA UI mendapat amanah melakukan monitoring dan evaluasi proses pembelajaran pada mata kuliah yang
menggunakan Student-centered e-Learning
Environment (SCeLE) UI. Dalam pelaksanaannya BPMA berkoordinasi dengan Kantor Sumberdaya Pembelajaran (KSP) yang telah melaksanakan monev e-learning sejak tahun 2011. Pelaksanaan monev e-learning mengacu kepada SK Rektor No. 450/SK/UI/2008 tentang penyelenggaraan
e-learning di UI dan Buku Pedoman Penjaminan Mutu Penyelenggaraan e-learning tahun 2012.
Tahun 2015 monev e-learning dilakukan pada semester genap 2014/2015 dan gasal 2015/2016 terhadap mata kuliah yang menggunakan SCeLE. Dari 900 kelas di dalam SCeLE, hanya 626 yang merupakan mata kuliah (MK) yang siap
di-review. Dari 626 MK, ada yang tidak di-review,
seperti MK tingkat rumpun ilmu yang memiliki desain kuliah seragam, atau MK daring (online) kerja sama dengan Dikti, yakni sejumlah 108 MK. Dengan demikian jumlah MK yang direview
pada semester genap 2014/2016 menjadi 518 MK, sedangkan semester gasal 2015/2016 sebanyak 594 MK. BPMA dan KSP, dibantu oleh 24
PROGRAM STUDI
Pada tahun 2015, terjadi penambahan jumlah program studi dari 227 pada tahun 2014 menjadi 232. Program studi yang baru, yaitu: satu sub spesialis di FK, tiga program sarjana di FMIPA, dan satu program studi di FKM. Penambahan program studi baru di UI memberikan banyak pilihan bagi calon mahasiswa yang ingin belajar di UI.
2014
291
2015296
Data 22. Program Studi
Tingkat selektivitas adalah keketatan atau tingkat persaingan jumlah yang diterima berbanding jumlah yang mendaftar. Berdasarkan tabel tingkat selektivitas dapat dilihat bahwa:
1. Jenjang Vokasi, S1 Paralel, S1 Reguler tingkat selektivitasnya di tahun 2015 lebih ketat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh paradigma UI sebagai universitas terbaik di masyarakat menjadi alasan kuat semakin banyaknya jumlah peserta yang mendaftar sehingga daya saing semakin ketat dan berhasilnya pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat mengenai jalur masuk yang ada di UI. Dengan bertambahnya jumlah pendaftar akan memberi peluang besar untuk mendapatkan calon mahasiswa terbaik.
2. Jenjang S1 Kelas Internasional (KI) dan S1 Ekstensi/Paralel tingkat selektivitas tahun 2015 tidak seketat tahun 2014. Hal ini dikarenakan jenjang S1 KI merupakan kelas yang membutuhkan biaya lebih besar dan bertambahnya daya tampung atas pembukaan prodi baru sedangkan untuk kelas ekstensi/ paralel disebabkan selain karena biaya yang mahal, masa studi yang lebih lama ketika harus mengambil kelas ekstensi dibandingkan ketika mengambil program sarjana langsung.
3. Jenjang magister, profesi, spesialis, dan doktor tingkat selektivitas pada tahun 2015, lebih ketat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh paradigma UI sebagai universitas terbaik, semakin banyak instansi yang meningkatkan kualitas SDM yang memberikan kesempatan kepada pegawainya untuk melanjutkan pendidikan di UI, dan banyak mahasiswa yang baru lulus langsung melanjutkan studinya.
TINGKAT SELEKTIVITAS
Tabel Tingkat Selektivitas
KEKETaTan program S1 rEgulEr
(FK, FKG, FKM, FIK,FF)
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
Teknik Perkapalan
Fisika Kimia
Kimia Teknik Perkapalan
Biologi
Teknologi Bioproses
Teknologi Bioproses Fisika
Teknik Mesin Biologi
Teknik Komputer Sistem Informasi
arsitektur Interior geologi Sistem Informasi Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan arsitektur
arsitektur Interior arsitektur Teknik Sipil Teknik Komputer Ilmu Komputer
Teknik Sipil
Teknik Metalirgi & Material
Teknik elektro
Teknik Mesin
Teknik elektro
Teknik IndustriTeknik Industri
Teknik Kimia Ilmu Komputer Teknik Kimia
6006 50 7007 50 8008 50 900
2014 2015
Rumpun Sains dan Teknologi
Mutu
KEKETaTan program S1 rEgulEr
560 620 680 740
Rumpun Sosial dan Humaniora (FIB)
Mutu
Sastra Daerah untuk Sastra Jawa
Bahasa dan Kebudayaan Korea
Sastra Daerah untuk Sastra Jawa
Sastra Cina
Sastra Cina
Ilmu Sejarah
Sastra Indonesia arkeologi arkeologi
Bahasa dan Kebudayaan Korea Sastra Inggris
650 710 790
Rumpun Sosial dan Humaniora (FH, FEB, FISIP, FPSI)
Mutu
670 690 730 750 770 810 830
antropologi Sosial
Sosiologi
antropologi Sosial
Ilmu administrasi negara
Ilmu Kesejahteraan Sosial
Ilmu Kesejahteraan Sosial Sosiologi
Bisnis Islam
Ilmu administrasi negara Bisnis Islam Kriminologi
Ilmu administrasi niaga
Kriminologi
Ilmu administrasi Fiskal
Ilmu ekonomi Islam
Ilmu ekonomi Islam Ilmu Hukum
Psikologi
Ilmu administrasi niaga
Ilmu administrasi Fiskal
Psikologi
Ilmu Hubungan Internasional
Ilmu Hubungan Internasional Ilmu ekonomi Manajemen
akuntansi akuntansi
JUMLAH MAHASISWA
Data 23. Jumlah Mahasiswa Per Jenjang Pendidikan
Berdasarkan data 23, jumlah keseluruhan mahasiswa tahun 2014 sebanyak 47.185 dan tahun 2015 sebanyak 47.521. Melalui peta sebaran mahasiswa di atas, dapat dilihat sebaran mahasiswa yang mengisi asal provinsi.
JUMLAH MAHASISWA ASING
Data 24, menggambarkan bahwa jumlah mahasiswa asing terdiri dari program single degree, non degree (pertukaran, study abroad,
internship, dan program singkat), dan program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di FIB. Tahun 2014 ke tahun 2015 terdapat kenaikan jumlah mahasiswa asing. Kenaikan tersebut dikarenakan keberhasilan promosi Kantor Urusan Internasional (KUI) sehingga mahasiswa asing tertarik untuk mengikuti program akademik di UI, meningkatnya kegiatan kerjasama antara UI dan universtas mitra asing dalam hal akademik, dan sebagai hasil keikutsertaan UI pada berbagai pameran pendidikan internasional dari berbagai negara. Meningkatnya jumlah mahasiswa asing ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan rangking UI pada QS.
Data 24. Jumlah Mahasiswa Asing
2014 2015
1215
1410
Peta Sebaran Mahasiswa*
RASIO DOSEN
DIBANDING MAHASISWA
Jumlah total dosen UI (PNS, PUI, PNS Non UI, dan Tidak Tetap) sebanyak 4.298 orang dan jumlah mahasiswa sebanyak 47.521 orang. Dari data tersebut dapat dilihat perbandingan dosen dengan mahasiswa sebesar 1:11. Apabila diambil data dari jumlah dosen tetap (PNS dan PUI) yaitu sebanyak 2.084 orang, maka diperoleh perbandingan dosen dengan mahasiswa sebesar 1:23.
JUMLAH LULUSAN
LULUSan Per JenJang PenDIDIKan
Berdasarkan data 25, di atas dapat dilihat jumlah lulusan per jenjang pendidikan tahun 2014 sebanyak 11.829 dan tahun 2015 sebanyak 12.049, jumlah ini meningkat sebanyak 220 mahasiswa dibandingkan tahun sebelumnya.
luluSan TEpaT WaKTu
pEr jEnjang pEnDiDiKan
Data 26, dapat memperlihatkan kenaikan persentase lulusan tepat waktu pada jenjang pendidikan vokasi, S1, S2, dan S3 untuk dua tahun terakhir. Khusus untuk jenjang S3, persentasenya sangat rendah, yaitu 6%, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi mendalam untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat kelulusan agar dapat dicari solusinya.
1 :
23
Vokasi
82% 81%
67% 73% 62% 56%
6% 6%
S1 S2 S3
2014 2015
Vokasi S1 S2 S3 Profesi Spesialis
2014
947 838
5787 5983
3418 3599
251 343
772
582 654 604
2015
1 : 11
rasio total dosen dengan jumlah mahasiswa
rasio dosen tetap dengan jumlah mahasiswa
1 : 23
682
Data 25. Jumlah Lulusan Per Jenjang Pendidikan
RATA-RATA IPK DAN
PERSENTASE MAHASISWA
PERAIH CUM LAUDE
ipK raTa-raTa pEr jEnjang pEnDiDiKan
Data 27. IPK Rata-Rata lulusan Per Jenjang Pendidikan
maHaSiSWa pEraiH cum lauDE
Berdasarkan data 27, IPK rata-rata lulusan untuk semua jenjang pendidikan sangat baik yaitu di atas tiga (skala 1-4).
Data 28 memperlihatkan jumlah luluhan yang memperoleh predikat cum laude. Dari data tersebut terlihat hanya Vokasi yang jumlah lulusan berpredikat cum laude yang meningkat.
PEMBELAJARAN
KuliaH Daring (pDiTT)
Program Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (PDITT) merupakan program unggulan Kemenristekdikti dalam rangka memperluas akses dan pemerataan kualitas pendidikan. Dalam hal ini, UI telah diberi mandat sebagai perguruan tinggi (PT) penyelenggara mata kuliah PDITT sejak tahun 2014. Penyelenggaraan mata kuliah PDITT menjadi salah satu strategi untuk mencapai target indikator dalam Renstra untuk penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
Dari data 29 dan 30 di atas dapat dilihat bahwa jumlah kuantitatif mahasiswa kuliah daring dan mata kuliah PDITT bertambah karena di tahun 2015 diadakan kegiatan pelatihan dan fasilitasi dosen di dalam pengembangan konten mata kuliah PDITT. Lebih lanjut lagi, untuk mendorong dosen berpartisipasi dalam PDITT, telah diberikan hibah pengembangan konten mata kuliah PDITT. Dengan meningkatnya mata kuliah PDITT, maka berdampak pada tercapainya sasaran Renstra, misi, dan peningkatan citra UI di dunia pendidikan.
5
2014
6
2015
Jumlah Mahasiswa
Kuliah Daring 2014
2015
365
517
Vokasi
3,17 3,08 3,23 3,25 3,25
3,5 3,4
3,74
3,06
3,45 3,4 3,55
S1 S2 S3 Spesialis 1 Spesialis
2014 2015
2
Data 29. Jumlah Mahasiswa Kuliah Daring
Data 30. Mata Kuliah PDITT
KuliaH umum BErBaSiS viDEo conFErEncE (vc)
Pelaksanaan kuliah umum berbasis video conference (VC) merupakan salah satu metode pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sesuai dengan tuntutan pembaharuan sistem pendidikan terkini. Pengalaman dalam memfasilitasi dan mengelola program-program yang diselenggarakan melalui jaringan Global Development Learning Network (GDLN), telah mendorong KSP untuk menyelenggarakan berbagai kuliah umum berbasis VC.
Data 31. Jumlah Kuliah Berbasis Video Conference
Berdasarkan data 31 di atas dapat dilihat penurunan jumlah kuliah berbasis VC, hal ini disebabkan dalam lima tahun terakhir interaksi melalui teknologi VC sudah bukan hal yang baru. Berbagai fasilitas dan aplikasi yang memungkinkan VC dengan perangkat sederhana dan lebih murah banyak tersedia, seperti aplikasi Skype dan Google Hangout. Oleh karena itu, fakultas atau prodi lebih mudah untuk menyelenggarakan VC dengan fasilitas yang mereka miliki secara swakelola sehingga menurunnya jumlah kuliah berbasis VC tidak berarti kegiatan VC berkurang. Tahun 2016, KSDP akan berkoordinasi dengan pihak fakultas untuk mendata jumlah kegiatan kuliah berbasis VC yang diselenggarakan sendiri oleh fakultas atau prodi.
program pEnDiDiKan jaraK jauH (pjj)
Pada IKK Renstra UI 2015-2019, Kantor Sumber Daya Pembelajaran (KSP) ditunjuk sebagai
Person In Charge (PIC) untuk program PJJ.
penyelenggaraan PJJ secara penuh. Tahun 2015, belum ada program studi yang mengusulkan untuk menyelenggarakan program studi PJJ secara penuh, tetapi beberapa program studi telah menyelenggarakan secara blended (campuran) antara tatap muka dan PJJ.
Untuk menunjang pelaksanaan PJJ, KSP menyelenggarakan Pelatihan PJJ bagi dosen yang baru dilaksanakan tahun 2015 dengan jumlah peserta 47 orang. Sebaran peserta pelatihan PJJ untuk dosen dapat dilihat pada data 32 di bawah ini:
Data 32. Sebaran Peserta PJJ Dosen
Dari data 32, dapat dilihat bahwa dosen yang berminat di dalam penyelenggaraan PJJ belum merata di antara fakultas. Meskipun demikian, KSDP tetap berusaha memfasilitasi dan mendorong program studi untuk lebih banyak menyelenggarakan kelas-kelas PJJ, antara lain melalui peningkatan kualitas layanan dan fasilitas penunjang PJJ, penyelenggaraan pelatihan PJJ,
proDi pEnyElEnggaraan E-lEarning
Pelatihan e-learning terdiri dari pelatihan penggunaan aplikasi Student Centered e-learning environment (SCeLE) dan pelatihan penyusunan modul berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Lima modul pelatihan
e-learning bagi dosen terdiri dari: pelatihan penyusunan modul berbasis TIK, pelatihan pengembangan program PJJ, pelatihan dasar SCeLE, pelatihan pembelajaran aktif berbasis TIK dan pelatihan dasar penyusunan rancangan pembelajaran aktif berbasis TIK. Dua modul untuk pelatihan bagi mahasiswa (terutama mahasiswa tingkat magister), yaitu: pelatihan dasar penggunaan SCeLE. Pelatihan ICT literacy
juga diberikan bagi mahasiswa baru UI. Di bawah ini data jumlah pelatihan e-learning yang telah dilaksanakan:
Data 33. Peserta Pelatihan e-learning Dosen
Data 34. Peserta Pelatihan e-learning Mahasiswa
Berdasarkan data 33 dan 34, di atas peserta
pelatihan e-learning baik dosen maupun
mahasiswa terjadi peningkatan. Hal ini dikarenakan tahun 2015 KSP merubah strategi sosialisasi pelatihan e-learning, yaitu dengan menyebar informasi bukan hanya melalui media SceLE, bulk e-mail, dan undangan ke pimpinan
fakultas, tetapi juga dengan memanfaatkan media milis fakultas. Di bawah ini dapat dilihat data prodi yang menyelenggarakan e-learning:
Data 35 menggambarkan sampai tahun 2015 jumlah prodi yang menyelenggarakan e-learning
sebanyak 133 prodi. Dengan meningkatnya jumlah dosen yang mengikuti pelatihan e-learning
diharapkan dapat meningkatkan jumlah mata kuliah yang diselenggarakan berbasis e-learning.
2014 2015
Data 35. Prodi Menyelenggarakan e-learning
seyogyanya kurikulum Program Sarjana (S1) haruslah sama baik di Program Reguler, Paralel, Ekstensi maupun KKI. Mulai saat itu Reguler, Paralel, Ekstensi, dan KKI merupakan kelas yang berbeda dan menjalankan kurikulum yang sama. Dengan penataan tersebut dikeluarkan SK Pemutakhiran Kurikulum untuk 227 program studi yang terdiri dari jenjang D3 hingga Sp2.
Pada tahun akademik yang sama, dengan adanya rekomendasi dari Senat Akademik, Rektor mengeluarkan empat SK penyelenggaraan program studi baru bagi : program studi geoisika (S1), Program studi geologi (S1), program studi statistika (S1) dan Program studi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) (S1). Dengan demikian pada tahun akademik 2015/2016, dikeluarkan 232 SK Rektor tentang kurikulum.
DoSEn BErSErTiFiKaSi
Tabel di atas menunjukan saat ini jumlah dosen yang telah memiliki sertiikasi dosen (serdos) adalah sebanyak 1.268 orang. Tahun
Fakultas
1078 190 1268 201 1469
Grand Total
pEmuTaKHiran KuriKulum
(pEmuTaKHiran KuriKulum DEngan KEpuTuSan rEKTor)
Kurikulum perlu dievaluasi secara teratur dalam kurun waktu 4–6 tahun dengan memperhatikan sifat kurikulum yang lentur dan akomodatif terhadap perubahan dalam skala nasional dan/atau internasional, peka dan mengacu kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan kurikulum pendidikan tinggi, serta mengacu kepada pemangku kepentingan.
Sebelum tahun akademik 2013/2014 beberapa fakultas melakukan evaluasi kurikulum dan menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) serta menyelaraskannya dengan Kerangka Kualiikasi Nasional Indonesia (KKNI). Dengan adanya perubahan yang cukup besar, program studi yang menerapkan kurikulum baru bagi mahasiswa baru di tahun akademik berjalan, diberi kesempatan untuk menyelenggarakan kurikulum transisi agar mahasiswa lama tidak dirugikan. Kurikulum transisi harus dilengkapi dengan Keputusan Dekan agar dapat diunggah ke SIAK-NG. Di bawah ini data pemutakhiran kurikulum berdasarkan jenjang pendidikan:
Data 36. Pemutakhiran Kurikulum SK
Berdasarkan data 36 di atas jumlah pemutakhiran kurikulum di tahun akademik 2014/2015 sebanyak 237 program studi. Di tahun akademik tahun 2015/2016, diputuskan untuk menyamakan kurikulum Program S1 Paralel, Ekstensi, dan KKI
sebanyak empat kali, dari ujian tersebut telah lulus 201 orang dosen, namun sampai dengan saat ini belum mendapatkan sertiikat. Dari 201 orang yang lulus ujian sertiikasi dosen, 10 diantaranya adalah dokter pendidik klinis dari Kemenkes yang diperbantukan di FK UI. Secara keseluruhan jumlah dosen UI yang telah lulus ujian serdos adalah 70% dari dosen tetap UI, naik 10% dibandingkan tahun 2014. Direktorat SDM selalu berusaha meningkatkan jumlah dosen tersertiikasi dengan melakukan sosialisasi langsung kepada para dosen. Pada tahun 2015 dilakukan tiga kali sosialisasi dengan mengundang narasumber dari Kemenristek Dikti
pEngEmBangan KompETEnSi proFESional DoSEn
Dosen merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menjamin mutu lulusan mahasiswa yang berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional, yaitu melalui proses pembelajarannya. Oleh karena itu, dosen harus menguasai bidang ilmunya dan perlu memiliki kompetensi profesional dalam proses pengajaran agar mampu berperan dalam mengarahkan, mengaktifkan, dan membimbing mahasiswa. Di bawah ini beberapa pelatihan kompetensi profesional dosen:
Data 37. Pelatihan Ancangan Aplikasi
Dari data 37 pada tahun 2014 sebanyak 42 orang mendapat sertiikat pelatihan Ancangan Aplikasi (AA) dan sebanyak 118 orang pada tahun 2015. Kenaikan jumlah dosen yang mendapat sertiikat pelatihan PEKERTI dan AA karena peran aktif beberapa fakultas, yaitu : FK, FIB, dan FEB yang meminta Direktorat Pengembangan Akademik (DPA) untuk melakukan pelatihan PEKERTI dan AA bagi dosen dari fakultas tersebut.
Data 38. Pelatihan Pekerti
Berdasarkan data 38 sebanyak 71 orang dosen mendapat sertiikat pelatihan PEKERTI pada tahun 2014 dan sebanyak 148 orang tahun 2015.
Data 39. Pelatihan Evaluasi Hasil Pembelajaran
Berdasarkan data 39 terlihat hanya 23 orang yang mendapat sertiikat pelatihan Evaluasi Hasil Pembelajaran, pada tahun 2014 dan 26 orang pada tahun 2015.
Data 40. Pelatihan Pengembangan Akademik
Berdasarkan data 40 jumlah peserta pelatihan Pembimbing Akademik yang mendapat Sertiikat sebanyak 27 orang pada tahun 2014 dan sebanyak 35 orang pada tahun 2015.
2014 2015
42
118
2014 2015
71
148
2014 2015
23
26
2014 2015
2014 2015
19
30
Berdasarkan data 41 pelatihan Academic Writing
dapat terlaksana berkat kerjasama DPA dengan Lembaga Bahasa Internasional (LBI) FIB UI. Pada tahun 2014 19 dosen berhasil menyelesaikan pelatihan dan 30 dosen pada tahun 2015.
STuDEnT cEnTErED acTivE lEarning (Scal)
Program studi yang telah menerapkan metode pembelajaran SCAL dalam pengajaran dapat diketahui melalui Buku Rancangan Pembelajaran (BRP) mata kuliah yang disusun oleh pengajar program studi dalam pelatihan Ancangan Aplikasi. Dari data BRP yang kami peroleh Program Vokasi dan S1 sudah menerapkan SCAL, demikian juga sebagian program studi S2, S3, Sp1, Sp2, dan Profesi.
Pada data 42 Sebaran BRP Berdasarkan Fakultas Tahun 2014-2015, dapat diketahui jumlah program studi yang telah menerapkan SCAL yang diperoleh dari data BRP yang disusun oleh pengajar program studi dalam Pelatihan Ancangan Aplikasi tahun 2014-2015. Pada jenjang S1 dan Program Vokasi sejumlah 52 program studi yang sudah menerapkan SCAL, dan sebanyak 38 program studi jenjang S2 dan S3 yang sudah menerapkan SCAL dalam kegiatan belajar mengajar. Total program studi semua jenjang yang menerapkan SCAL tahun 2014-2015 adalah 90 program studi.
Data 41. Pelatihan Academic Writing
Data 42. Sebaran BRP berdasarkan Fakultas tahun 2014-2015.
Keterangan *: termasuk Sp1, Sp2, dan Profesi
PENELITIAN,
INOVASI
DAN
Peningkatan kapasitas, kualitas, dan produkivitas peneliian sejalan dengan aspek integrasi
dalam renstra UI. Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) sebagai unit kerja
yang bertugas dalam hal riset dan pengabdian masyarakat serta Direktorat Inovasi dan
Inkubator Bisnis (DIIB) yang bertugas dalam hal inovasi melaksanakan program yang ditujukan
untuk menguatkan kapasitas internal dalam riset, inovasi, pengabdian masyarakat dan juga
peningkatan kontribusi terhadap pemecahan masalah bangsa dan regional. Untuk mendukung
terlaksana riset, inovasi dan program pengabdian masyarakat dibutuhkan input seperi, dana
DANA RISET
PUBLIKASI SCOPUS
Data 45. Publikasi Scopus
Dari data 45 terlihat adanya peningkatan publikasi terindeks scopus pada tahun 2015 sebesar 8,9% dari tahun 2014. Kemampuan peningkatan jumlah publikasi tersebut didukung oleh jurnal UI yang telah terindeks scopus dan kegiatan konferensi dengan luaran berupa prosiding atau suplemen khusus dalam jurnal terindeks di scopus. Potensi peningkatan publikasi UI melalui konferensi masih sangat besar mengingat luasnya cakupan keilmuan UI sebagai universitas dengan tiga rumpunnya.
Transmission Electron Microscope (TEM)
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat memfasilitasi alat laboratorium canggih, yakni
Transmission Electron Microscope (TEM). TEM beroperasi sejak September 2015 dan saat ini
dal
Berdasarkan data 43 dapat dilihat kenaikan pendapatan riset tahun 2015 sebesar Rp66,416 miliar dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp32,080 miliar, hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan hibah riset dari Dikti. Dengan bertambahnya hibah riset akan mendukung peningkatan publikasi. Selain itu, aplikasi riset dapat memberi solusi bagi penyelesaian masalah nasional maupun global.
RISET YANG MELIBATKAN
GURU BESAR
Data 44. Riset Guru Besar.
Berdasarkan data 44 dapat dilihat kenaikan jumlah guru besar yang melakukan riset baik yang didanai dari internal UI maupun eksternal UI. Kenaikan dari tahun 2014 ke 2015 sebanyak 57 guru besar atau 67%. Kenaikan itu dilihat juga dari jumlah seluruh guru besar di tahun 2015 sebanyak 235 dibandingkan pada tahun sebelumnya dengan jumlah guru besar sebanyak 206 tetapi yang melakukan riset hanya 85 guru besar. Peningkatan di tahun 2015 disebabkan oleh keikutsertaan peneliti guru besar yang meningkat. Peningkatan ini berkaitan dengan jumlah skema penelitian internal UI yang bertambah, terutama pada hibah multidisiplin, kolaborasi internasional dan nasional, serta hibah pascasarjana. Selain itu, jumlah proposal riset yang didanai oleh Kemenristek dari peneliti guru besar, baik sebagai peneliti utama atau anggota juga meningkat. Peneliti guru besar secara berurut didominasi
142
85
2014
2015
Sumber: www.scopus.com 27 Februari 2016
Berdasarkan data 46 dapat dilihat bahwa anggaran yang diserap untuk kegiatan pengabdian masyarakat oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan penetapan anggaran yang digunakan untuk pengabdian masyarakat 2015 hanya sebesar Rp7,881,231,298. Anggaran untuk kegiatan pengabdian masyarakat/riset unggulan kerjasama dengan pemerintah dan industri ditunda, dan alokasi anggaran tahun 2015 hanya berasal dari Damas UI, sementara di tahun 2014 berasal dari Damas dan BPPTN.
DOSEN PENGUSUL PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT
Data 47. Dosen Pengusul Program Pengabdian Masyarakat.
Berdasarkan data 47, dapat dilihat bahwa jumlah dosen yang mengusulkan program pengabdian masyarakat tahun 2015 mengalami penurunan. Data tersebut diperoleh dari data dosen pengusul utama hibah saja dan tidak termasuk jumlah dosen sebagai anggota pengusul hibah. Tahun 2015 jumlah dosen pelaksana program pengabdian masyarakat sebanyak 88 orang. Hal tersebut dikarenakan jumlah program pengabdian masyarakat yang dianggarkan lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2014 dan masih kurangnya minat dosen untuk mengajukan proposal hibah pengabdian masyarakat yang di danai oleh Dikti. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan dosen yang mengusulkan program pengmas dengan dana Dikti dengan melakukan program pemberian insentif bagi dosen yang mengusulkan proposal tersebut.
8.181.196.423 7.881.213.298
2014
2015
88
96
2014
2015
diukur menggunakan TEM. Bidang ilmu yang telah menggunakan TEM adalah teknik metalurgi, teknik kimia, teknik mesin, isika, kimia, farmasi, biologi, dan kedokteran.
PENGABDIAN MASYARAKAT
PENGABDIAN MASYARAKAT
Salah satu pelaksanaan pengabdian masyarakat, UI membuat program Community Engagement Grants (CEGs) yang sumber dananya berasal dari Dikti. Pada data 46 dapat dilihat alokasi dana CEGs: