• Tidak ada hasil yang ditemukan

juknis tbm pusat 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "juknis tbm pusat 2011"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KATA SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan sebagai bagian dari hak asasi manusia dengan demikian harus ditujukan ke arah pengembangan pribadi seutuhnya yang mempertebal penghargaan terhadap kebebasan hakiki, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan, dan perdamaian.

(2)

KATA PENGANTAR

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat di kawasan adat terpencil, di kawasan tertinggal/terluar/perbatasan,

kawasan padat buta aksara, masyarakat marjinal perkotaan, lansia, perempuan dan anak-anak marjinal.

Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Melalui berbagai inisiatif program ini diharapkan investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan yang bermutu dapat benar-benar dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat.

Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Saya mengharapkan petunjuk ini benar-benar dapat dijadikan pedoman oleh semua pihak dalam melaksanakan program pendidikan masyarakat secara tertib dan tepat sasaran. Semoga, dan selamat bekerja.

Jakarta, Januari 2011 Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal,

Hamid Muhammad

NIP 195905121983111001

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan masyarakat berbasis pada kerangka kerja “Aksara Membangun Peradaban” dalam program Aksara Agar Berdaya (AKRAB!). Dengan demikian ukuran capaian kompetensi keberaksaraan masyarakat berubah dari membaca, menulis, dan berhitung teknis ke kemampuan memanfaatkan keberaksaraan untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya. Tujuan Aksara Agar Berdaya (AKRAB!) adalah meningkatkan keberaksaraan penduduk dewasa yang masih mempunyai keterbatasan keaksaraan atau masih melek aksara parsial. Tingkat keberaksaraan yang memadai dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengakses informasi yang dapat digunakan untuk beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya.

(3)

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ... i

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KATA PENGANTAR ... iii

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 3

C. Tujuan Penyusunan Pedoman ... 4

BAB II PROGRAM TAMAN BACAAN MASYARAKAT 5 A. Pengertian TBM ... 5

B. Sasaran TBM ... 5

C. Tujuan Penyelenggaraan TBM ... 6

D. Hasil yang Diharapkan ... 6

E. Deskripsi Kegiatan ……… 7

F. Alokasi dan Rincian Anggaran ...……… 13 Untuk memastikan kelayakan layanan pendidikan masyarakat bagi

seluruh lapisan masyarakat, peningkatan keberaksaraan penduduk dewasa ini disertai dengan pelaksanaan misi kesetaraan yang tidak mendiskriminasikan para pihak, sehingga terjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan untuk semua. Di dunia terdapat 796 juta orang penduduk buta aksara, sebanyak 8,3 juta orang terdapat di Indonesia. Sebanyak 65% penduduk buta aksara di Indonesia adalah perempuan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender untuk pendidikan orang dewasa. Walau keaksaraan bukan tujuan eksplisit pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDG’s), tetapi keaksaraan menunjukkan dasar dari pencapaian pendidikan dasar universal. Keaksaraan terutama bagi perempuan dapat meningkatkan mata pencaharian, perbaikan kesehatan ibu dan anak, mengurangi risiko tertular HIV dan AIDS, dan mempermudah akses perempuan generasi berikutnya terhadap pendidikan sehingga dapat mengurangi kemiskinan, menunda usia perkawinan, mengurangi tingkat kesuburan, d a n m e n i n g k a t k a n h a r k a t d a n m a r t a b a t p e r e m p u a n . Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat Rintisan ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Januari 2011

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN

PENYALURAN BANTUAN ... 16

A. Penerima Bantuan ... 16

B. Persyaratan Penerima Bantuan ... 16

C. Tata Cara Pengajuan Proposal ……….. 17

D. Proses Penyaluran Bantuan ... 19

E Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan ………….. 21

F. Catatan Khusus ……… 21

BAB IV PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN ... 23

A. Pemantauan ... 23

B. Evaluasi Kegiatan ... 23

C. Pelaporan dan Sanksi ... 23

BAB V PENUTUP ………...……… 25

LAMPIRAN-LAMPIRAN; Lampiran 1 : Format Proposal ...……… 26

Lampiran 2 : Contoh Rekomendasi ...…...…… 33

Lampiran 3 : Format Surat Pernyataan ... 34

Lampiran 4 : Format Laporan ...……… 35

Lampiran 5 : Contoh Akad Kerjasama ...…...…… 39

Lampiran 6 : Instrumen Verifikasi Lembaga ...……… 45

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil pengamatan singkat cukup untuk mengatakan bahwa kecenderungan masyarakat Indonesia, baik sebagai individu maupun kelompok, apabila sedang berada (a) di tempat penantian (ruang tunggu), seperti: di stasiun kereta api, terminal atau halte bus, di rumah sakit/praktek dokter/apotik, (b) dalam perjalanan, misalnya di kereta api, bus atau pesawat udara, atau (c) dalam keadaan santai di tempat rekreasi, pada umumnya cenderung untuk “tidak berbuat apa-apa (idle)”, kecuali hanya menikmati pemandangan alam sekitar, berdiam diri, atau mengobrol dengan orang yang berada di dekatnya, menyibukkan diri dalam permainan elektronik melalui telepon genggam, atau bahkan tidur-tiduran saja.

Pengamatan sehari-hari lainnya adalah kebiasaan membawa dan membaca buku saku atau bahan bacaan ringan yang berupa novel atau buku cerita di kalangan masyarakat masih jarang ditemukan. Membawa peta perjalanan yang sangat berfungsi untuk memperlancar dan menghindari kemungkinan terjadinya salah jalan atau tersesat sewaktu bepergian belum banyak dilakukan. Keengganan membawa peta adanya pemikiran bahwa ”bertanya” sudah dapat membantu kelancaran perjalanan. Demikian juga dengan pemberian buku sebagai hadiah (kado) kepada seseorang yang merayakan hari ulang tahun masih merupakan sesuatu yang langka. Di samping itu, manakala ada seseorang yang dalam percakapannya mensitir pendapat atau pemikiran para ahli sebagai hasil dari aktivitas membacanya, tampak masih belum mendapat apresiasi.

(5)

melekat pada setiap insan Indonesia. Kesadaran tentang pentingnya membiasakan diri untuk aktif membaca masih belum tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu indikator lain yang meneguhkan hasil pengamatan tersebut adalah jumlah surat kabar yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Idealnya setiap surat kabar dikonsumsi oleh 10 orang, tetapi di Indonesia dikonsumsi oleh 45 orang yaitu berada di bawah Filippina dan Srilanka. Di sisi lain, jam bermain anak-anak Indonesia masih tinggi yakni lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton acara televisi. Di Korea dan Vietnam, jam bermain anak-anak hanya 1 jam, selebihnya digunakan untuk belajar atau membaca buku (Pikiran Rakyat , diakses 18 Januari 2005).

Mengingat pentingnya kegiatan membaca dalam kehidupan sehari-hari, Presiden Soekarno dalam pertengahan tahun 1960-an menyerukan kepada segenap bangsa Indonesia untuk membiasakan diri membaca agar dapat menambah ilmu pengetahuan. Membaca merupakan salah satu cara manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang untuk memperbaiki mutu hidupnya sesuai dengan kemampuan intelektual dan spiritualnya. Berbagai tokoh dan ilmuwan mencapai keberhasilan dalam hidupnya melalui aktivitas membaca berbagai sumber bacaan. Membaca menjadi salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia yang ingin berkembang cepat dan maju, baik secara spiritual, intelektual, maupun fisik.

Berdasarkan Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014, Pemerintah mendorong berbagai elemen untuk menyelenggarakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), “Penguatan dan perluasan budaya baca melalui penyediaan taman bacaan, bahan bacaan dan sumber informasi lain yang mudah, murah, dan merata serta pendukungnya”. Juga diharpakan bahwa “setiap kabupaten/kota memiliki paling sedikit 10 unit TBM”

Penyelenggaraan TBM bukan “profit oriented” sehingga dalam pelaksanaannya menemui hambatan, yang disebabkan keterbatasan sumber daya utamanya dalam hal pembiayaan, akibatnya tidak semua masyarakat bersedia menyelenggarakan TBM. Upaya

pemerintah untuk menyediakan TBM yang merata dan meluas untuk menjangkau lapisan masyarakat pada tahun anggaran 2011 dengan memberikan bantuan dana yang bersifat stimulan untuk mendorong masyarakat bersedia menyelenggarakan TBM sebagai sarana pembelajaran dan pembudayaan kegemaran membaca masyarakat.Bantuan yang dimaksud adalah Bantuan Sosial TBM Rintisan yang dapat diakses oleh masyarakat dan dipergunakan untuk merintis-mendirikan TBM di perdesaan dan atau kawasan miskin perkotaan.

Agar penyaluran bantuan sosial TBM Rintisan tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah perlu disusun “Petunjuk Teknis Penyaluran dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan TBM Rintisan Tahun 2011”

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan; 3. Peraturan Presiden No 47 tahun 2009, tentang Pembentukan

dan Organisasi Kementrian Negara;

4. Peraturan Presiden Nomor: 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, 5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 48 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional 2010-2014

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional

(6)

BAB II

PROGRAM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)

A. Pengertian Taman Bacaan Masyarakat

1. Taman Bacaan Masyarakat adalah lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan – kegiatan sejenis lainnya, yang dilengkapi dengan bahan bacaan, berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, serta didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator.

2. TBM Rintisan merupakan upaya meningkatkan akses bahan-bahan bacaan bagi masyarakat melalui pemebentukan TBM yang mampu melayani kegiatan membaca dan menulis bagi masyarakat.

3. Dana TBM Rintisan merupakan bantuan biaya opersional merintis-mendirikan, dan menyelenggarakan TBM baru.

B. Sasaran Taman Bacaan Masyarakat

Sebagai penerima manfaat layanan dari perintisan-pendirian TBM baru ini adalah (1) peserta didik berkeaksaraan rendah, (2) peserta didik pendidikan anak usia dini, (3) penduduk yang berlatar belakang dan/atau peserta didik pendidikan dasar, dan masyarakat umum.

C. Tujuan

1. Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

Penyelenggaraan TBM Rintisan bertujuan untuk:

a. sebagai acuan bagi Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dalam menyalurkan dana bantuan TBM Rintisan agar penyalurannya tepat sasaran dan tepat waktu. b. sebagai acuan bagi dinas pendidikan kabupaten/kota dalam memberikan rekomendasi sebagai informasi awal tentang kelayakan lembaga, dan untuk mencegah terjandinya pemberian bantuan ganda,

c. sebagai acuan bagi tim penilai agar dapat melakukan tugas penilaian proposal TBM Rintisan secara obyektif, d. sebagai acuan bagi petugas verifikasi lembaga dalam rangka memastikan kelayakan lembaga dapat diberi dana bantuan TBM Rintisan,

e. sebagai dasar bagi para penilik untuk melakukan tugas kepenilikan atas penyelenggaraan taman bacaan masyarakat, f. sebagai acuan bagi pusat kegiatan belajar masyarakat, satuan pendidikan nonformal, sejenis unit pelaksana teknis daerah pendidikan nonformal, lembaga keagamaan atau organisasi masyarakat lainnya untuk menyusun proposal TBM Rintisan, kapan dan kemana proposal harus disampaikan.

2. Tujuan Pemberian Bantuan

Pemberian bantuan sosial TBM Rintisan dimaksudkan untuk merintis-mendirikan TBM baru di pedesaan, kawasan miskin perkotaan, tempat-tempat ibadah, dan di panti-panti asuhan anak yatim. Adapun tujuannya adalah:

a. menyediakan akses TBM yang merata, meluas, dan mudah dijangkau masyarakat pedesaan dan kawasan miskin perkotaan, b. meningkatkan kemampuan keaksaraan dan keterampilan membaca bagi anak usia dini, melek aksara parsial, aksarawan baru, peserta didik pendidikan dasar,

c. meningkatkan kegemaran membaca, menulis, dan belajar masyarakat,

(7)

C. Tujuan Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat

Penyelenggaraan TBM dimaksudkan untuk menyediakan akses bahan bacaan yang merata, meluas, dan terjangkau oleh masyarakat dengan mudah dan murah.

Adapun tujuannya adalah:

1. meningkatkan kemampuan keberaksaraan dan keterampilan membaca,

2. menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca,

3. mendorong terwujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat.

4. mewujudkan kualitas dan kemandirian masyarakat yang berpengetahuan, berketerampilan, berbudaya maju, dan beradab.

D. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pemberian bantuan sosial TBM Rintisan ini adalah:

1. adanya TBM baru di pedesaan, kawasan miskin perkotaan, tempat-tempat ibadah, dan/ atau di panti-panti asuhan anak yatim,

2. tersedianya bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan mudah diakses,

3. meningkatnya kemampuan keaksaraan dan keterampilan membaca bagi anak usia dini, melek aksara parsial, aksarawan baru, peserta didik pendidikan dasar,

4. meningkatnya minat dan kegemaran membaca, menulis, dan belajar masyarakat,

E. Diskripsi Kegiatan

1. Indikator Keberhasilan

a. tersalurnya dana bantuan TBM Rintisan kepada 95 lembaga dengan tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah.

b. terselenggaranya 95 TBM baru di pedesaan, kawasan miskin perkotaan, tempat-tempat ibadah, dan atau panti-panti asuhan.

c. tersedianya sarana pembelajaran masyarakat yang merata dan meluas,

d. terlayaninya kebutuhan masyarakat di bidang bahan bacaan,

e. terselenggaranya berbagai kegiatan pembudayaan

kegemaran membaca masyarakat,

f. adanya pengujung/pembaca di TBM paling sedikit 10 orang setiap hari.

2. Fungsi Taman Bacaan Masyarakat

Fungsi yang melekat pada TBM adalah (1) sebagai sumber belajar, (2) sumber informasi, dan (3) sarana rekreasi-edukasi.

Sebagai sumber belajar - TBM memberikan akses layanan bahan bacaan untuk mendukung masyarakat pembelajar sepanjang hayat, seperti buku pengetahuan untuk membuka wawasan, juga berbagai keterampilan praktis yang bisa dipraktekkan setelah membaca misal praktek memasak, budidaya ikan, menanam cabe dan lainnya.

(8)

1) Sumber daya fisik utama, adalah bahan bacaan. yaitu: semua jenis bahan bacaan dalam pelbagai bentuk media seperti: buku, majalah, tabloid, koran, CD dan lainnya. Perlu disadari bahwa bahan bacaan yang disediakan tiada lain untuk melayani masyarakat sehingga masyarakat sebagai kelompok sasaran perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh, oleh karenanya penentuan bahan bacaan yang harus disediakan perlu memperhatikan : karakteristik masyarakat, kebutuhan nyata masyarakat, kemampuan baca masyarakat, dan sesuai dengan potensi lokal.

2). Sumber daya pendukung, adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mendukung pengelolaan TBM, antara lain: rak/almari buku, display buku baru, rak majalah, gantungan koran, meja kerja, dan fasilitas untuk membaca seperti: meja baca/bangku, alas duduk (tikar/kapet) dan kaca mata baca perlu juga disediakan. b. Sumber Daya Manusia

Factor utama dalam pengelolaan TBM adalah orang sebagai sumber daya manusia, sekurang-kurangnya terdapat 3 orang yang duduk dalam susunan organisasi yang melaksanakan pengelolaan TBM terdiri atas: 1 orang Ketua, 1 orang yang mengurusi adminstrasi dan teknis, dan 1 orang memberikan layanan kepada masyarakat. Dengan kata lain, susunan ornaginsasi TBM sekurang-kurangnya terdiri atas:

1) Ketua, mempunyai tugas: (1) memimpin TBM, (2) menyusun dan menetapkan program, (3) memajukan dan mengembangkan TBM, (4) melakukan hubungan kerjasama, dan (5) mengelola keuangan, 2) Urusan Administrasi dan Teknis, mempunyai tugas: (!) mengurus administrasi dan surat menyurat, (2) mengadakan seleksi dan pengadaan bahan bacaan, (3) melaksanakan pengolahan bahan bacaan, dan (4) melaksanakan pengembangan bahan bacaan, 3) Urusan Layanan, mempunyai tugas: (!) membuat tata tertib, (2) memberikan layanan TBM, dan (3)melaksanakan administrasi keanggotanaan 3. Layanan

Pengelola TBM yang berperan sebagai motivator harus aktif membantu pengunjung dan memberikan layanan. Layanan yang dapat diberikan TBM adalah:

v membaca ditempat, agar pengunjung mau dan gemar membaca di TBM maka bahan bacaan yang disediakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Dengan menemukenali minat dan karakteristik pengunjung dapat menentukan bahan bacaan yang tepat.

v Meminjamkan buku, artinya buku dapat dibawa pulang untuk dibaca dirumah dalam waktu tertentu dan peminjam wajib mengembalikan tepat waktu.

v Pembelajaran, dengan menggunakan berbagai pendekatan, misalnya:

a. membacakan buku dan/atau mendongeng untuk anak usia dini,

b. membimbing belajar membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi,

c. belajar sambil praktek keterampilan atau melaksanakan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, d. Membimbing teknik membaca cepat (scanning dan

skimming),

e. Menemukan kalimat dan kata kunci dari bacaan, f. Lomba menceriterakan kembali buku yang telah dibaca, membedahnya dan mengenal bagaimana memproduksi buku, bagaimana menjadi pembaca dan penulis kreatif.

4. Sumber Daya Taman Bacaan Masyarakat

Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya, merupakan suatu keharusan bagi TBM untuk melakukan peningkatan kapasitas kelembagaan agar mampu memberikan layanan kepada masyarakat dengan baik dan bermutu. Peningkatan kapasitas kelembagaan TBM meliputi: sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya finansial. a. Sumber Daya Fisik

(9)

c. Sumber Daya Finansial

Setiap organisasi dan kegiatan pada dasarnya memerlukan biaya. Sesuai dengan prinsip penyelenggaraan TBM: dari, oleh, dan untuk masyarakat maka sumber daya finasial utamanya seharusnya digali melalui swadaya masyarakat. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi potensi dan kekuatan masing-masing warga sehingga dapat diolah dan dikembangkan menjadi sumber keuangan TBM. Adapun sumber daya finansial penunjang lainnya adalah dana bantuan dari pemerintah baik pusat maupun daerah yang bersifat stimulan saja.

5. Inovasi-Kreatif Taman Bacaan Masyarakat

Dari uraian-uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa masyarakat Indonesia belum menyadari betapa pentingnya kegiatan membaca, mengajak untuk membiasakan membaca bukan sekedar menyediakan TBM dengan segala macam bahan bacaan yang disediakan. Tetapi perlu melakukan berbagai upaya untuk mendorong masyarakat mau dan mampu membaca dengan berbagai kiat berikut:

a. Mengenali masyarakat dan berbagai kebutuhannya, Agar dapat mengajak masyarakat mau membaca di TBM, perlu mengenal lebih dahulu masyarakat di sekitar TBM sebagai sasarannya. Dengan maksud untuk mengetahui sosial–budaya-ekonomi, agama, potensi lingkungan, latar belakang pendidikan, serta kebutuhan nyata yang diperlukan. Hal ini penting sekali sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan, juga penting dalam penyediaan koleksi bahan-bahan bacaan yang akan disediakan.

b. Melakukan sosialisasi TBM dan memberi kesadaran arti pentingnya kepada masyarakat

TBM merupakan miniatur perpustakaan, dengan jumlah bahan bacaan yang minim baik jumlah maupun jenisnya. Sehingga masyarakat sekitar terkadang tidak tahu. Andaikan tahu tentang keberadaan TBM belum tentu paham tentang TBM. Oleh karena itu penyelenggara/pengelola TBM harus

melakukan sosialisasi keberadaan TBM, dan sekaligus memberi kesadaran terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca.

Kegiatan membaca ibaratnya mengasah otak sehingga meningkatkan kemampuan diri seseorang, demikian pula belajar adalah identik dengan membaca, karena biasanya kegiatan belajar dilakukan dengan cara belajar. Dengan membaca maka terbukalah jendela dunia, terbukalah wawasan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak terampil menjadi terampil. Pendek kata:

”T

ahu dan

B

isa karena

M

embaca

Sebagaimana dikatakan Glenn Doman (1986) dalam bukunya How to Teach your Baby to Read terjemahan Ismail Marahimin (1991:19) mengatakan ”membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia, membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. c. Membentuk kelompok sasaran berdasarkan kemampuan

baca/kebutuhan

Membentuk kelompok sasaran berdasarkan kemampuan baca/kebutuhan dengan maksud untuk mempermudah melakukan pendekatan dan bimbingan. Seperti membentuk kelompok sasaran: (a) Aksarawan Baru, (b) Petani/Nelayan, (c) Pedagang/Wiraswasta; (d) Religius, dan (e) pegawai/karyawan

d. Membimbing dan meningkatkan kemampuan baca kelompok sasaran,

Salah satu faktor penyebab masyarakat Indonesia belum berbudaya baca antara lain kemampuan membaca yang rendah. Kemampuan membaca dalam arti: a) memahami isi bacaan, b) menginterpretasikan bacaan, atau c) mengkombinasikan bacaan satu dengan yang lain.

(10)

kemampuan anak-anak Indonesia menduduki rangking 29. Dengan rendahnya kemampuan membaca ini mengakibatkan orang malas untuk melakukan aktivitas membaca. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengelola TBM perlu sekali meningkatkan kemampuan membaca dengan cara membimbing dan mengajarkan teknik membaca yang efektif dan efisien.

e. Menyelengarakan kegiatan yang bermanfaat,

Agar TBM dapat melakukan tugas dan fungsinya, pengelola dituntut untuk kreatif menciptakan kegiatan sebagai upaya untuk menarik masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan TBM. TBM berfungsi sebagai sarana pembelajaran, sumber informasi, dan rekreasi-edukatif, bahan bacaan apapun jenisnya dapat menjadi penunjang dalam pembelajaran. Praktek keterampilan dari buku-buku yang tersedia di TBM dengan cara pengelola mencarikan nara sumber teknis di bidang keterampilan tertentu misalnya membuat sampho, sabun cuci, kecap, atau minyak kelapa dengan cara demo. Demo membuat sabun cuci ini akan memotivasi masyarakat untuk membaca penjelasan lengkap melalui buku. Beberapa contoh kegiatan yang bisa dipadukan dengan bahan bacaan adalah: a) Mempraktekan isi buku (keterampilan), seperti praktek

memasak, budi daya ikan, dan bercocok tanam.

b) Mendiskusikan isi buku baru, c) Lomba-lomba, seperti: .

Ø lomba menulis sinopsis buku bacaan yang pernah dibacanya. Sinopsis sederhana tidak perlu terlalu panjang tetapi disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan latar belakang pendidikan masyarakat. Lomba ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang baru melek huruf karena tidak saja melatih keterampilan membaca tetapi juga menulis sehingga akan menjaga ketarmpilan yang sudah diperolehnya tidak akan hilang/lupa.

Ø lomba memasak dengan membaca langsung resep

makanan yang diberikan kepada peserta lomba. Memasak dengan bahan sederhana yang mudah

diperoleh di lingkungan masyarakat setempat. Kegiatan ini baik juga bila melibatkan PKK.

Ø Mengadakan acara cerdas cermat dengan pertanyaan seputar buku yang sudah disediakan oleh TBM. Acara cerdas cermat ini bisa diadakan sebulan sekali tergantung keperluan dan respon masyarakat. Acara ini akan menumbuhkan rasa bersaing dalam kegiatan membaca di masing-masing kelompok peserta. Tentu saja diusahakan ada hadiah yang diberikan kepada pemenang lomba sebagai daya tarik. Hadiah bisa dicarikan dengan mencari donatur atau sponsor. Untuk kegiatan ini, pihak pengelola harus merangkul berbagai pihak, seperti karang taruna.

f. Membangun kemitraan

Membangun kemitraan dan kerjasama merupakan salah satu modal dasar yang perlu dibina dan dikembangkan. Utamanya dengan struktur lembaga dan masyarakat. Banyak manfaat dari kemitraan ini, misalnya, kebiasaan arisan ibu-ibu adalah potensi untuk digunakan menyebarkan kebiasaan membaca, dengan cara membawa buku keterampilan memasak dan melakukan praktek memasak di tempat arisan. Selain itu, jaringan dengan perpustakaan, sesama TBM, sekolah (SD dan SLTP), meminta agar sekolah mewajibkan para siswanya untuk membaca buku, misal membaca satu buku dalam seminggu dan membuat resumenya. Hal ini akan melatih dan mendidik para siswa tersebut cinta buku dan gemar membaca. Dengan kegemaran membaca akan mendukung siswa rajin belajar.

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana

(11)

No. Jenis Bahan Bacaan Alokasi Anggaran 1. Pengadaan Bahan Bacaan Minimal 50%

(Buku pengetahuan umum, (Rp. 10.000.000,-) keterampilan keagamaan,

karya sastra termasuk buku fiksi, pelajaran sekolah referensi, dan koran lokal)

2. Pengadaan Sarana Maksimal 10% (seperti: rak buku, meja baca, (Rp. 2.000.000,-) meja petugas, kacamata baca,

alat permainan anak)

3. Biaya kegiatan Maksimal 20% pembudayaan kegemaran (Rp. 4.000.000,-) 4. Biaya operasional Maksimal 20%

(seperti: insentif pengelola, (Rp. 4.000.000,-) ATK, obat jamur)

Jumlah Rp.

(12)

BAB III

PROSEDUR PENGAJUAN

DAN PENYALURAN BANTUAN

c. memiliki rekening bank atas nama lembaga yang masih aktif, yang dibuktikan dengan surat keterangan bank. d. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama

lembaga,

e. memiliki contack person yang dapat dihubungi dengan mudah dan cepat,

2. Persyaratan Teknis

a. memiliki ruang sebagai tempat penyelenggaraan TBM minimal 20 M2 dilokasi yang strategis dan mudah di jangkau.

b. memiliki rak/almari buku untuk menyimpan/menempatkan bahan bacaan yang cukupmemadai,

c. memiliki pengelola TBM yang responsif gender, ramah, dan suka membaca;

d. memiliki bahan bacaan awal paling sedikit 100 judul, tidak termasuk buku pelajaran sekolah, modul/bahan ajar pendidikan nonformal,

e. bagi unit pelaksana teknis daerah kabupaten/kota diperuntukkan untuk penyelenggaraan TBM Percontohan. C. Tata Cara Pengajuan Proposal

Mekanisme pengajuan dan penyaluran bantuan penyelenggaraan TBM Rintisan meliputi tahap – tahap sebagai berikut:

1. Sosialisasi:

Agar dana bantuan TBM Rintisan ini dapat diketahui oleh masyarakat luas dilakukan sosialisasi sebagai berikut: a. Berjenjang, yaitu sosialisasi dilakukan oleh:

1). Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat kepada Dinas Pendidikan Provinsi,

2). Dinas Pendidikan Provinsi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan

3). Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota kepada lembaga/masyarakat luas.

A. Penerima Bantuan

Dana bantuan TBM Rintisan tahun 2011 dapat diakses oleh lembaga secara kompetitif dengan mengajukan proposal. Lembaga yang dimaksud pada Petunjuk Teknis ini adalah: (1) pusat kegiatan belajar mayarakat, (2) satuan pendidikan nonformal sejenis, (3) unit pelaksana teknis pendidikan nonformal, (4) organisasi keagamaan, (4) dan/atau organisasi kemasyarakatan yang memiliki legalitas, kapasitas, dan integritas serta memenuhi kriteria: 1. belum pernah menerima bantuan TBM,

2. Satu kabupaten/kota dengan TBM yang akan dibiayai dengan bantuan sosial ini,

3. tidak mengajukan bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi kepada dinas pendidikan provinsi setempat, dan

4. memenuhi persyaratan yang ditetapkan pada Petunjuk Teknis ini.

B. Persyaratan Penerima Bantuan 1. Persyaratan Administrasi

a. memiliki:

1) akte notaris pendirian lembaga, atau

2) surat keterangan pendirian lembaga dari pejabat yang berwenang, atau

3) surat ijin opersional penyelenggaraan lembaga, atau 4) surat legalitas lembaga lainnya dari pejabat yang

berwenang;

(13)

D. Proses Penyaluran Bantuan 1. Penilaian Proposal

Terhadap proposal TBM Rintisan yang masuk, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat wajib melakukan penilaian dengan maksud agar penyaluran bantuan tepat sasaran dan tepat guna. terhadap:

a. persyaratan adminisatrasi, dilakukan oleh Subdirektorat Sarana dan Prasarana,

b. subtansi/teknis, lakukan oleh Tim Penilai yang dibentuk oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pendidikan Masyarakat atau pejabat yang ditunjuk.

Setiap proposal dilakukan seleksi administrasi oleh seorang petugas, sedangkan penilaian subtansi/teknis dilakukan oleh tiga orang anggota Tim Penilai.

2. Verifikasi Lembaga

Terhadap proposal TBM Rintisan yang lolos dari penilaian administrasi, dan lulus dari penilaian subtansi/teknis dapat dilakukan verifikasi lembaga untuk melihat dan/tau memastikan kelayakan lembaga sebagai bahan pertimbangan tambahan untuk menentukan diberi tidaknya dana bantuan TBM Rintisan. Verifikasi dilakukan dengan maksud untuk mengklarifikasi data, informasi, dokumen yang tertuang dalam proposal. Selain itu juga akan dilakukan penilaian fisik lembaga calon penerima bantuan yang meliputi: dokumen asli, lokasi, kondisi fisik lembaga yang meliputi: sarana, prasarana, koleksi bahan bacaan, penataan bahan bacaan, tata ruang, sistem pengolahan bahan bacaan, dan dukungan masyarakat.

b. Langsung, yaitu sosialisasi dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan/atau Dinas Pendidikan Provinsi langsung kepada masyarakat luas yang dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya berbagai kegiatan pembinaan pendidikan masyarakat c. Website http://www. paudni.kemdiknas.go.id/dikmas 2. Pengajuan Proposal

Setiap pimpinan lembaga yang ingin memperoleh dana bantuan TBM Rintisan mengajukan permohonan kepada: Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha

Komplek Kantor Kemendiknas, Gedung E Lantai 6 Jl. Jenderal Sudirman-Senayan, Jakarta 10270

dengan menyerahkan Proposal TBM Rintisan yang disusun sesuai dengan Format Proposal sebagaimana lampiran 1 Petunjuk Teknis ini dan dilengkapi berbagai lampiran persyaratan administrasi sebagai berikut:

a. copy:

1). akte notaris pendirian lembaga, atau

2). surat keterangan pendirian lembaga dari pejabat yang berwenang, atau

3). surat ijin opersional penyelenggaraan lembaga, atau 4). surat legalitas lembaga lainnya dari pejabat yang

berwenang;

b. Asli rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat;

c. Asli Surat Keterangan Bank dan copy buku rekening bank atas nama lembaga,

d. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama lembaga, e. Nomor telpon atau hp yang dapat dihubungi.

(14)

3. Penetapan Lembaga Penerima Program

Lembaga calon penerima dana bantuan TBM Rintisan ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau pejabat yang ditunjuk setelah mempelajari dan minta penjelasan dari Kepala Subdirektorat Prasarana dan Sarana tentang hasil penilaian proposal dan verifikasi lapangan.

4. Peluncuran Bantuan

Penyaluran dana bantuan TBM Rintisan melalui tahapan sebagai berikut:

a. Penandatanganan Akad Kerjasama

Berdasarkan Surat Keputusan tentang Penetapan Lembaga Penerima Dana Bantuan TBM Rintisan, Pejabat Pembuat Komitmen Sarana dan Prasarana pada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menindaklanjuti dengan melakukan Akad Kerjasama Penyelenggaraan TBM Rintisan dengan lembaga penerima bantuan. Akad Kerjasama dibuat lima rangkap, tiga diantaranya di atas meterai cukup sehingga mempunyai kekuatan hukum yang sama.

A k a d K e r j a s a m a t e r s e b u t d i a t a s b e r i s i k a n : 1) kesepakatan kerjasama penyelenggaraan TBM 2) tujuan kerjasama penyelenggaraan TBM 3) tugas dan tanggung jawab para pihak,

4) besar bantuan dan penggunaan dana bantuan, 5) sanksi, dan

6) tanggung jawab mutlak.

b. Penyaluran Bantuan

Penyaluran dana bantuan TBM Rintisan disalurkan langsung oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara III Jakarta kepada lembaga penerima dana bantuan melalui transfer bank. E. Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan

Lembaga yang ditetapkan sebagai penerima bantuan dana penyelenggaraan TBM Rintisan diwajibkan:

1. Menggunakan dan mengadministrasikan dana secara tertib dan teratur sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel dan transparan sesuai dengan Akad Kerjasama dan peraturan yang berlaku.

3. Menyetor pajak yang dipungut berdasarkan ketentuan yang berlaku.

4. Bertanggung jawab mutlak atas penggunaan dana bantuan.

F. Catatan Khusus

1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional tidak memungut biaya apapun dan tidak menerima pengembalian Dana bantuan dalam bentuk apapun untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan.

2. Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, yaitu:

(15)

A. Pemantauan

Untuk menjamin keberlangsungan penyelenggaraan TBM Rintisan oleh lembaga penerima dana bantuan, dilakukan pemantauan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota setempat (dalam hal ini dapat dilakukan oleh penilik). Pelaksanaan pemantauan akan dilakukan dengan berbagai cara, seperti: 1. kunjungan lapangan,

2. meminta dan mempelajari laporan,

3. informasi media maupun pihak lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

B. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi penyelenggaraan TBM Rintisan oleh lembaga penerima dana bantuan dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan dinas pendidikan setempat dengan metode: 1. kunjungan lapangan untuk melihat kondisi fisik, 2. mengisi instrumen untuk mendapatkan informasi yang

diperlukan,

3. wawancara dengan pengelola dan masyarakat sekitar untuk mencari informasi yang lebih dalam.

C. Pelaporan dan Sanksi 1. Pelaporan

Untuk mengetahui perkembangan penyelenggaraan TBM Rintisan, tingkat keberhasilan, manfaatnya terhadap perkembangan masyarakat, termasuk hambatan yang dihadapi, lembaga penerima dana bantuan wajib menyampaikan laporan. b. indikakator kinerja kunci, yang menargetkan bahwa pada

tahun 2011 ini 38% kabupaten/kota telah memiliki TBM paling sedikit 10 unit, maka bantuan sosial diprioritaskan untuk kabupaten/kota yang belum memiliki minimal 10 TBM.

3. Bantuan Sosial TBM Rintisan tidak diberikan kepada lembaga penerima dana bantuan TBM Penguatan Keaksaraan tahun 2010 dan TBM Penguatan Minat Baca tahun 2010. 4. Setiap lembaga penerima bantuan tidak boleh menerima lebih

dari satu dana bantuan TBM.

5. Setiap lembaga hanya diperkenankan mengajukan proposal bantuan sosial TBM Rintisan satu saja, yaitu: kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau dinas pendidikan provinsi setempat. Bagi lembaga yang ketahuan mengajukan kepada keduanya maka proposal tidak diproses lebih lanjut. 6. Bagi rumah pintar yang mengajukan dana bantuan TBM Rintisan, harus memperoleh rekomendasi dari pembina SIKIB.

BAB IV

(16)

Oleh karena itu, kepada lembaga penerima dana bantuan TBM Rintisan pada saat melakukan penandatanganan Akad Kerjasama wajib membuat surat pernyataan di atas kertas bermeterai cukup tentang kesanggupan membuat laporan atas penyelenggaraan TBM. Laporan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagipihak – pihak pengambil kebijakan untuk mengetahui sejauh mana program pengembangan budaya baca dapat terlaksana baik termasuk hasil yang dicapai maupun hambatan yang ditemukan. Dengan adanya laporan ini pihak pengambil keputusan dapat segera mengambil keputusan guna memperbaiki pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

Laporan tersebut di atas, termasuk didalamnya adalah laporan keuangan dan dilengkapi dengan bukti – bukti pengeluaran, penyelenggaraan TBM, kegiatan – kegiatannya dan dilengkapi dokumen pendukungnya seperti foto – foto, laporan kegiatan. Laporan disusun oleh lembaga penerima program dengan mengikuti contoh pada lampiran 4 Petunjuk Teknis ini, dan disampaikan paling lambat dua bulan setelah dana bantuan diterima kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

2. Sanksi

Kepada lembaga penerima program TBM Rintisan dapat dikenakan sanksi apabila:

a. Tidak menyelenggarakan TBM sesuai dengan proposal dan/atau akad kerjasama, diberikan sanksi berupa kewajiban untuk melaksanakan pengembalian dana ke kas negara dan menyampaikan bukti setor pengembalian dana ke bantuan tersebut ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

b. Tidak membuat laporan dan menyampaikan secara tertulis kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, diberikan sanksi berupa pencatatan dalam daftar hitam dan tidak diberikan lagi dana bantuan TBM khususnya dan program pendidikan masyarakat pada umumnya di masa yang akan datang.

Kegiatan membaca merupakan bagian dari proses belajar untuk mendapatkan suatu pengertian/pengetahuan/pemahaman dari teks yang tertulis. Hal ini berarti kegiatan membaca berkaitan erat dengan ketersediaan bahan – bahan bacaan, fasilitas dan lingkungan. Oleh karena itu dapat dipastikan terdapat hubungan positif antara membaca, bahan bacaan, taman bacaan masyarakat, dan lingkungan dengan minat baca masyarakat. Dengan alasan itulah pemerintah memberikan bantuan untuk penyelenggaraan TBM dalam rangka memberikan layanan di bidang bahan bacaan yang murah, merata, meluas, dan menjangkau masyarakat sebagai upaya mendorong/memotivasi tumbuh-kembangnya serta meningkatkan minat dan pembudayaan kegemaran membaca.

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Dana Bantuan Sosial TBM Rintisan ini sebagai pegangan bagi pihak – pihak yang berkepentingan, yaitu: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Dinas Pendidikan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, penilik, tim penilai, dan lembaga pemohon bantuan. Dengan mengikuti Petunjuk Teknis ini maka penyaluran bantuan TBM Rintisan akan berjalan dengan baik, tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat guna dalam rangka mendukung terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat.

Petunjuk Teknis ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan arahan teknis pada lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat dan semua pihak terkait untuk keberhasilan program pendidikan masyarakat secara umum dan peningkatan budaya baca secara khusus. Penjelasan atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dengan alamat: Kompleks Kemendiknas, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman- Senayan, Jakarta, 10270, telepon (021) 5725501, faksimili (021) 5725039.

(17)

SISTEMATIKA PROPOSAL

TAMAN BACAAN MASYARAKAT PENGUATAN

Contoh Cover Proposal

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rintisan

TBM Cerdas Terampil

Lembaga Penyelenggara:

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BINA INSAN MADANI

Jl. Ki Hajar Dewantara no. 13 Semarang, Telpon: 024-7666628 2011

A. Latar Belakang Menjelaskan kondisi masyarakat yang meliputi keadaan geografi, sosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat keberaksaraan, mata pencaharian, potensi daerah, dan sarana pendidikan yang ada.

B. Maksud dan Menjelaskan maksud dan tujuan: Tujuan 1. menyelenggarakan TBM

2. mengajukan dana bantuan

C. Identitas 1. Nama : ... Lembaga 2. Alamat :

Pemohon Jln. ... Desa/Kel. ...Rt.../... Kec. ... Kab. ... Prov. ... Kode Pos ... 3. Surat Pendirian: Nomor : ...

Tanggal : ... Instansi/Notaris : ... ... 4. Rekening Bank:

Nama Bank : ...Cab/Unit ... No. Rekening : ... Atas Nama : ... 5. NPWP : ………...……….. 6. Papan Nama : a. ada b. tidak ada

7. Susunan Pengurus

Jabatan Nama Pendidikan

8. Prasarana

Gedung/rumah tersendiri, seluas: ...m2 Status: kontrak/pinjam/milik sendiri

(coret yang tidak perlu)

Menyatu dengan rumah tangga, menempati ruangan seluas: ... m2

(18)

D. TBM Yang 1. Nama : ... Akan 2. Alamat :Jln. ... Diselnggarakan Desa/Kel. ...Rt.../.Rw... Kec. ... Kab. ... Prov. ... kode Pos ...

3. Visi : ... ... 4. Misi :

a... b... c... d...

5. Susunan Pengelola

Ketua : ... Tenaga Administrasi : ... Tenaga Teknis : ...

6. Bahan Bacaan Yang Sudah Dimiliki

Buku non fiksi : ...judul, ...eksp Buku fiksi : ...judul, ...eksp Buku keterampilan: ...judul, ...eksp Buku Agama : ... judul, ...eksp Buku Sastra : ... judul, ...eksp Buku Tokoh : ... judul,...eksp Buku pelajaran : ... judul, ...eksp Lain-lain : ...judul, ...eksp

7. Tempat Penyelenggaraan:

a. Gedung/rumah tersendiri, seluas: ...m2 b. Menyatu dengan lembaga penyelenggara,

menempati ruangan seluas: ... m2 Ruangan Dimiliki: (beri tanda silang)

- ruang sekretariat a. Ada ( ...ruangan) b. tidak - ruang belajar a. Ada ( ...ruangan) b. tidak - ruang praktek a. Ada ( ...ruangan) b. tidak - ruang TBM a. Ada ( ...ruangan) b. tidak

9. Sarana Yang Dimiliki

- meja biro a. Ada ( ...unit) b. tidak - meja belajar a. Ada ( ...unit) b. Tidak - meja tutor a. ada ( ...unit) b. Tidak - alat kerampilan a. ada ( ...set ) b. Tidak - komputer a. ada ( ...unit) b. Tidak - almari a. ada ( ...buah) b. Tidak - filing kabinet a. ada ( ...buah) b. Tidak

10. Tutor Yang Dimiliki

Nama Tutor Pendidikan

11. Kegiatan Yang Dilakukan

Nama Kegiatan Jumlah Tutor Jumlah

Peserta Didik PAUD

Pendidikan Keaksaraan Kursus

Keterampilan

(19)

c. Menyatu dengan rumah tangga, menempati ruangan

seluas: ... m2

d. Status: kontrak/pinjam/milik sendiri (coret yang tidak perlu)

8. Sarana Yang Sudah Dimiliki

Rak/almari buku : ...unit, kapasitas ...eksp Meja/bangku baca: ...unit, kapasitas...orang Karpet/tikar : ...buah, kapasitas ...orang Meja Pengelola : ...unit

Komputer : ...unit Filing Kabinet : ...unit

Gantungan koran : a. Ada b. Tidak ada Display buku baru : a. Ada b. Tidak ada Almari katalog : a. Ada b. Tidak ada

9. Rencana Pembelian Bahan Bacaan:

... ... ... ... ... ...

10. Rencana Pengolahan Bahan Bacaan: (beri tanda silang)

Sistem : a. komputerisasi b. Manual Dengan membuat :

-Buku induk : a. ya b. tidak -Katalogisasi : a. ya b. tidak

11. Rencana mengelola pengunjung: (beri tanda silang)

Dengan mengeluarkan kartu anggota: a. ya b. tidak

Dengan melibatkan dalam kegiatan : a. Ya b. tidak

12. Kegiatan Pembudayaan Kegemaran Membaca Yang Akan dilakukan.

Nama Kegiatan Hasil Yang Unsur Akan Dicapai Peserta

E. Gambaran Menjelaskan karakteristik masyarakat sekitar yang Masyarakat bakal memanfaatkan

F. Potensi Jelaskan

Daerah ... ... ...

G. Penggunaan 1. Pengadaan Buku: Rp. ... Dana • Buku Pengetahuan : Rp. ...

(20)

KOP DINAS

___________________________________________________

REKOMENDASI

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA ...

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ... menerangkan bahwa:

Nama lembaga/organisasi : ... Alamat di : ...

... Ketua : ...

adalah dinilai layak mengajukan Proposal kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional u n t u k m e n d a p a t k a n d a n a b a n t u a n T B M R I N T I S A N .

Demikian rekomendasi ini diterbitkan sebagai bahan pertimbangan bagi yang berkepentingan.

...,...2011

a.n. Kepala Dinas Kasubdin/Kabid PNFI

cap/tanda tangan

... NIP... 2. Pengadaan peralatan: Rp. ...

Rak/almari buku : ... unit, Rp. ... Meja baca : …... unit, Rp. ... Gantungan koran: ... buah, Rp. ... ...: ..., Rp. ...

3. Biaya Kegiatan Rp. ...untuk ...kegiatan (dapat lebih dari tiga jenis):

Nama kegiatan Peserta Hasil yang Alokasi akan dicapai dana

4. Biaya operasional : Rp. ... ü Isentif pengelola Rp ... ü Membeli obat jamur Rp. ... ü Membeli ATK Rp.. ...

Lampiran- 1. Asli rekomendasi dari dinas pendidikan lampiran kabupaten/kota setempat,

2. Asli surat keteranmgan bank dan copy buku rekening bank atas nama TBM/lembaga, 3. Copy nomor pokok wajib pajak,

4. Copy surat:

a. akte notaris pendirian lembaga, atau

b. surat keterangan pendirian lembaga dari pejabat yang berwenang, atau

c. surat ijin opersional penyelenggaraan lembaga, atau

d. surat legalitas lembaga lainnya dari pejabat yang berwenang;

(21)

SISTEMATIKA LAPORAN

TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) PENGUATAN

Contoh Cover

Laporan

Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rintisan

TBM Cerdas Terampil

Lembaga Penyelenggara:

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BINA INSAN MADANI

Jl. Ki Hajar Dewantara no. 13 Semarang, Telpon: 024-7666628 2011

A. Maksud dan Maksud dan tujuan penyusunan laporan Tujuan Taman Bacaan Masyarakat Penguatan

B. Identitas 1. Nama : ... Lembaga 2. Alamat :

Penerima Jln. ... Desa/Kel. ...Rt.../... Kec. ... Kab. ... Prov. ... Kode Pos ... Telp/Hp. No. ... Lampiran 4: Format Laporan

SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK

Yang bertandatangan di bawah ini, kami atas nama pimpinan Lembaga ... yang mengajukan proposal program Taman Bacaan Masyarakat Rintisan Pusat Tahun 2011:

Nama : ...………

Jabatan dalam lembaga : … … … …

Alamat Lembaga : …………..………

Telepon/HP/Fax. : … … … … . . … … … … dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup: 1. Menyelenggarakan program TBM Rintisan Pusat sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama 2. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan: a. Laporan Awal, disampaikan paling lambat dua bulan sejak dana diterima dengan menggunakan format laporan pada lampiran 4 Pedoman ini.

b. Laporan Akhir, disampaikan paling lambat akhir bulan Desember 2011 dengan menggunakan format laporan pada lampiran 5 Pedoman ini

3. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota setempat, dan lembaga/instansi yang terkait dalam penyelenggaraan program.

4. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun juga.

………2011 Yang Membuat Pernyataan

(…………..………….)

Lampiran 3: Format Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak

(22)

6.000,-3. Nama Ketua: ...

4. Surat Pendirian: No. ... Instansi:... Notaris : ...

5. Rekening Bank:

Nama Bank : ...Cab/Unit ... No. Rek : ... Atas Nama: ………

6. NPWP : ………..

C. Bantuan Yang 1. Dana bantuan :

Diterima a. Besar : Rp. ... b. Diterima tanggal : ... c. melalui transfer Bank ke Rek. No. : ... Atas nama : ………...……….. Nama Bank :………....………..

2. telah dimanfaatkan: Rp. ………..………

3. Sisa dana : Rp. ...

D. TBM Yang 1. Nama TBM : ... Dibiaya 2. Alamat :

Jln. ... Desa/Kel. ...Rt.../... Kec. ... Kab. ...

3. Nama Pengelola:

a.Ketua : ... b.Tenaga Administrasi :...: ……….. c.Tenaga Teknis : ………...

4. Kapan TBM didirikan: ...

E. Pelaksanaan 1. Pembelian buku:

a. dilaksanakan tanggal: ……… b. Jumlah dana : Rp. ……… c. jenis buku:

- buku nonfiksi : ...jdl,...eks Rp. ... - buku fiksi : ...jdl,...eks Rp. ... - buku keterampilan : ...jdl,...eks Rp. ... - buku keagamaan :...jdl,...eks Rp... - buku sastra : ...jdl, ...eks Rp. ... - buku tokoh : ...jdl, ...eks Rp. ... - buku referensi : ...jdl, ...eks Rp. ... - langganan koran : ...bulan ...Rp. ...

Sehingga jumlah buku sebelum & sesudah menerima bantuan adalah:

Jenis buku Sebelum menerima Sesudah menerima bantuan bantuan

Nonfiksi Fiksi Keterampilan Karya sastra Tokoh Keagamaan Referensi

2. Pengadaan Sarana:

(23)

3. Kegiatan pembudayaan kegemaran membaca:

Nama Tempat Unsur Hasil Yg Biaya kegiatan dan waktu Peserta Dicapai

4 Biaya operasional:

a. pembelian ATK : Rp. ...

b. obat jamur buku : Rp. ………..

c. isentif pengelola : Rp. ...

F. Perbandingan

Jumlah Pengunjung Pengunjung Sebelum menerima Sesudah menerima

tiap Minggu bantuan bantuan

G. Hambatan dan Jelaskan:

Solusi dalam ………....

pelaksanaan TBM ………....

……….... ………....

Lampiran-lampiran 1. copy bukti pengeluaran uang 2. laporan kegiatan

3. foto-foto kegiatan

AKAD KERJASAMA NOMOR : /B4/AKS/2011

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN

LEMBAGA/ORGANISASI ...

TENTANG

KERJASAMA PENYELENGGARAAN

TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) RINTISAN TAHUN 2011

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun dua ribu sebelas, kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. Nama : ………

NIP : ………

Jabatan : ………

Alamat : Kompleks Kementerian Pendidikan Nasional Gedung E Lantai 6,

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional, dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

2. Nama : ………

Jabatan : Ketua ………...

Alamat : ………

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga/Organisasi ……… dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua. Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan:

(24)

Pasal 3

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

(1) Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah: a. Memproses pencairan dana melalui KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku setelah penandatanagan akad kerjasama oleh PARA PIHAK,

b. Memberikan bimbingan teknis terhadap penyelenggaraan TBM, c. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan TBM yang

dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;

d. Menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara.

(2) Tu g a s d a n t a n g g u n g j a w a b P I H A K K E D U A a d a l a h : a. Menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan untuk

menyelenggarakan TBM;

b. Menyusun rencana dan jadwal kegiatan;

c. Merintis-mendirikan, melaksanakan, dan menjamin terselenggaranya TBM dan kegiatan sesuai rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam Petunjuk Teknis.

d. Memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat;

e. Mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku; f. Melaporkan hasil pelaksanaan program kepada PIHAK PERTAMA dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat;

Pasal 4

PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA

(1) Untuk melaksanakan TBM Penguatan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (2), PIHAK PERTAMA memberikan dana kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah), (2) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, dibebankan pada anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2011, Nomor 0049/023-05.1/-/2011 tanggal 31 Desember 2010 dengan kode anggaran ………...

1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan budaya baca melalui taman bacaan masyarakat.

2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga/organisasi yang menyelenggarakan taman bacaan masyarakat.

PARA PIHAK bersepakat bekerjasama untuk melaksanakan program pengembangan budaya baca melalui penyelenggaraan taman bacaan masyarakat, dengan ketentuan sebagaimana diatur pada pasal-pasal berikut:

Pasal 1 PENGERTIAN

(1) Taman Bacaan Masyarakat yang selanjutnya disebut TBM adalah sarana penunjang pembudayaan kegemaran membaca masyarakat melalui penyiapan ruang yang disediakan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan – kegiatan sejenis lainnya yang dilengkapi dengan bahan bacaan, berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain dan didukung oleh pengelola yang dapat berperan sebagai motivator.

(2) Bantuan Sosial TBM Rintisan adalah dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk merintis-mendirikan TBM yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan dan keterampilan membaca masyarakat dengan sasaran khususnya (1) aksarawan baru, (2) peserta didik pendidikan anak usia dini, (3) peserta didik pendidikan dasar, dan pada umumnya masyarakat luas.

Pasal 2

TUJUAN KERJASAMA

Tujuan diadakan kerjasama antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk:

1. Menyediakan akses TBM yang merata dan meluas, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

2. Memberikan layanan di bidang bahan bacaan sesuai dengan kebutuhan, mudah, dan murah,

3. Membina dan meningkatkan kemampuan/keterampilan keberaksaraan dan membaca masyarakat,

(25)

(3) PIHAK PERTAMA menyalurkan dana kepada PIHAK KEDUA melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III dengan transfer ke:

Nama Bank :

Nomor Rekening :

Atas Nama :

NPWP :

(4) Apabila PIHAK KEDUA menggunakan dana diluar ketentuan di atas, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. (5) Biaya administrasi dan perpajakan yang terkait dengan Akad Kerjasama ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Pasal 5 SANKSI

(1) Jika PIHAK KEDUA ternyata tidak menggunakan dana sesuai dengan peruntukannya yang telah ditentukan dalam pedoman dan/atau akad kerjasama ini, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana ke Kantor Kas Negara melalui bank, menyampaikan copy bukti setor ke PIHAK PERTAMA,

(2) Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak mengembalikan dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka PIHAK PERTAMA dapat melaporkan PIHAK KEDUA kepada pihak berwenang.

Pasal 6

TANGGUNG JAWAB MUTLAK

PIHAK KEDUA bertanggung jawab mutlak atas penggunaan dan pengelolaan dana bantuan TBM Penguatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1).

Pasal 7

KETENTUAN PENUTUP

1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Akad Kerjasama ini, akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad Kerjasama ini.

2. Akad Kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK, sampai dengan berakhirnya pelaksanaan program.

Demikian Akad Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Jakarta dalam rangkap 5 (lima), di atas materai enam ribu, dan masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

PARA PIHAK

(26)

3. SARANA DAN PRASARANA

No. Jenis Sarana Keadaan Keterangan

1. Luas Gedung Luas Tanah:……….…...m²

Luas Bangunan:…...……...m²

2 Status Bangunan / Milik sendiri

Gedung Kontrak/sewa

Pinjam

...

3. Sarana belajar Meja & kursi belajar……...set Kondisi : Papan tulis ...………...set

Lemari/rak buku ....…...…unit Mesin tik ...……...…unit Komputer ...……...…unit Bahan ajar ... jenis Bahan Bacaan ... judul

4. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

No. Nama Jenis Kelamin Pendidikan Peran/ Lk Pr Tugas INSTRUMEN VERIFIKASI LEMBAGA

PROGRAM...

1. IDENTITAS LEMBAGA/ORGANISASI

a. Nama Lembaga : ... b. Alamat Lengkap : ... c. No.Telepon/Hp : ... d. Nama Ketua : ... e. Alamat Lengkap : ... f. No.Telepon/Hp : ... g. Akta Notaris/Izin Pendirian : 1) Nomor : ... 2) Pejabat : ... h. Nama Bank : ... i. Nomor Rekening, : ... atas nama : ... j. NPWP : ...

2. KELENGKAPAN ADMINISTRASI

No. Jenis Administrasi Keadaan Keterangan

Ada Tidak ada

1. Papan nama lembaga/organisasi 2. Struktur organisasi

3. Rincian tugas pengelola/penyelenggara 4. Nomor rekening bank atas nama lembaga

(tanpa cc/qq; buku rekening asli ditunjukkan)

5. NPWP lembaga

(27)

5. PROGRAM YANG DILAKSANAKAN

Program kegiatan yang pernah diselenggarakan atau yang masih

berlangsung saat ini

Tahun Jumlah Sumber Lokasi No. Jenis Program/Kegiatan Pelaksanaan Sasaran Dana Sasaran

program

...2011 Mengetahui

Pengurus Lembaga/Organisasi Petugas,

... ...

Catatan:

...

...

...

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

terdapat variasi substansial dalam retensi siswa Biologi diajarkan melalui mengintegrasikan E- Learning sebagai perangkat tambahan untuk metode tradisional instruksi dari pada

Deskripsi Bahasa yang digunakan mampu merangsang peserta didik untuk mempertanyakan suatu hal lebih jauh secara kritis dan reflektif, dan mencari jawabnya secara mandiri dari

Optimal condition for Soybean leaves were 0.5%SDS, 2%PVP, 1% β -mercaptoethanol, in the buffer mixture which incubated 30 minute and extracted by two steps of Phenol:

Pendidikan MIPA menghendaki pendekatan – pendekatan tertentu dan metode – metode tertentu yang sesuai, serta sarana yang mendukung untuk memantapkan berbagai konsep

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat mengenai KD 11.1 Menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan lingkungan (Lampiran1), dengan indikator

Sehingga hal ini menggambarkan tingkat keberhasilan seorang manajer yang mampu mengelola atau mengatur secara efektif dan

TAHUN 1974.” yang disusun gu na memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program Pendidikan Strata 1 (S1) dan mencapai gelar sarjana Hukum Islam pada Fakultas

DAFTAR LAMPIRAN ... Latar Belakang ... Perumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan... Pengertian