ABSTRAK
PT. Gold Coin Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi pakan ternakyang umumnya menggunakan bahan baku jagung kuning sebagai bahan baku utama. Selama ini perusahaan memiliki masalah metode penentuan kesesuaian untuk bahan baku yang diterima dari supplier, gagal memenuhi persyaratan mutu bahan baku yang menyebabkan produk akhir sering terjadi reject. Kualitas produk pakan ternak sangat berpengaruh dari kualitas bahan baku jagung kuning. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan pemeriksaan dengan cara menusuk semua bags dan pemeriksaan dilakukan secara visual, sehingga bahan baku berserakan dilantai dan dikumpulkan kembali. Artinya perusahaan belum memiliki sistem penerimaan bahan baku yang layak untuk diterapkan.
Dalam menyelesaikan masalah penerimaan bahan baku di perusahaan, diperlukan metode penerimaan bahan baku yaitu sampling penerimaan (double sampling) dengan menggunakan pendekatan logika fuzzy. Rencana sampling penerimaan yang dilakukan di perusahaan adalah rencana sampling 2D. Implementasi sampling penerimaan dilakukan sebanyak 6 hari dan menghasilkan 3 hari bahan baku ditolak. Probabilitas penerimaan “Pa” dengan parameterfuzzy yang diperoleh sebesar 0,9746, maka kemungkinan lot yang diterima dalam ukuran 113 lot yaitu sekitar 111 lot. Penolakan bahan baku dapat berupa pengiriman kembali bahan baku atau pemberian denda kepada supplier. Kemudian, dibuat standard operating procedure sebagai bahan masukan perusahaan untuk menerapkan sampling penerimaan. Perusahaan juga perlu membentuk tim sosialisasi untuk menerapkan sistem penerimaan bahan baku dengan menggunakan sampling penerimaan agar kualitas bahan baku yang diproduksi lebih terjamin.
Kata kunci : Sampling Penerimaan, Double Sampling, Bahan Baku, Fuzzy.