bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
DASAR BUKU INI
“ Haa Miim. demi kitab (Al Quran) yang menerangkan.sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).” (QS Az Zukhruf : 1-3)
“ dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam, sedang Al Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang.” (QS An Nahl : 103)
SEBUAH PELAJARAN
Berikut kutipan dari :
http://www.keajaibanalquran.com/aboutfuture02.html
Penggalan berita yang disampaikan Al Qur'an tentang peristiwa masa depan ditemukan dalam ayat pertama Surat Ar Ruum, yang merujuk pada Kekaisaran Bizantium, wilayah timur Kekaisaran Romawi. Dalam ayat-ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium telah mengalami kekalahan besar, tetapi akan segera memperoleh kemenangan.
"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekatdan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)." (Al Qur'an, 30:1-4)
Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh. Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa tahun akan datang. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa kemenangan yang diberitakan Al Qur'an takkan pernah menjadi kenyataan.
Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut, pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh. Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia. Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur'an, secara ajaib menjadi kenyataan.
"Laut Mati", terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi.
PELAJARAN KEDUA
Dalam sebuah jurnal “Perkembangan Manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an dan Sunnah, Oleh: Keith L. Moore; E. Marshall Johnson, TVN Persaud,; Gerald C. Goeringer, dijelaskan proses perkembangan manusia mulai dari asal penciptaan manusia dan tahapan-tahapan perkembangan janin dalam rahim, dijelaskan dalam Al Quran dengan bahasa yang sangat tepat dan akurat yang pada saat ini berkat perkembangan ilmu embriology hal tersebut terbukti kebenarannya. Berikut kutipannya dari :
http://www.islamicmedicine.org/embryoengtext.htm
dengan tambahan dari :http://tanah231.multiply.com/journal
“ dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” (QS Al Mukminuun :12)
dikandung tanah. Tubuh manusia terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, fosfor, sulfur, nitrogen, kalsium, potasium, sodium, magnesium, khlorine, zat besi, tembaga, yodium, fluorine, kobalt, silikon, timah dan aluminium. Unsur-unsur tersebut juga terdapat di dalam tanah, meskipun berbeda kadarnya antara manusia dan manusia lainnya. Hal tersebut merupakan mukjizat Al-Quran.
“ yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (sulalah).” (QS As Sajdah : 7-8)
Makna dariSulalahadalah "sari", berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti "bagian darinya" menunjukkan bahwa asal penciptaan adalah dari hanya bagian cairan manusia dan bukan keseluruhannya (yang mengandung banyak komponen seperti yang ditunjukkan di atas).
“ Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan ? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,(QS At Thariq:5-6)
“kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (nutfa) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (QS AL Mu’minuun:13)
“bukankah dia dahulu setetes mani (nutfa) yang ditumpahkan (ke dalam
rahim),” (QS Al Qiyaamah:37)
"Nutfa" dalam bahasa Arab berarti "sangat sedikit air" atau "setetes air tunggal". Bahwa air mani dipancarkan berisi jutaan nutfa (sperma), yang dipancarkan dan tertampung pada tempat yang kokoh yang disebut rahim.
“ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani (nutfa) yang bercampur (amsyaj) yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (QS Al Insaan:2)
ini, materi genetika yang dibawa oleh ayah melalui sperma dan ibu melalui sel telur, akan menentukan jenis kelamin bayi sekaligus sifat-sifat yang diwarisinya. Proses pembuahan dan perjalanan dari zigot ke rahim terus berlansung selama sekitar 6 hari, dan terus menanamkan zigot (dikenal sebagai blastokista) dan tumbuh di dinding rahim selama 15 hari, kemudian tahapan Alaqa (darah beku tebal) dimulai. Sebelum beranjak ke tahap alaqah, kita simak sejenak penjelasan ayat berikut :
“ dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani (nutfa) apabila dipancarkan. (QS An Najm :45-46)
Tahap Alaqah terjadi pada hari ke 15 sampai hari ke 24. “ kemudian air mani (nutfa) itu Kami jadikan segumpal darah (alaqah), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (mudhgha), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS Al Mu’minuun : 14)
Nutfa yang bercampur (nutfatan amsyaaji) berkembang menjadi zigot, kemudian berkembang menjadi embrio dan menempel pada dinding rahim yang dalam ayat diatas disebut alaqah. Alaqa, dalam bahasa Arab, memiliki beberapa arti: 1. Sebuah lintah yang hidup di kolam dan menghisap darah
makhluk lain. 2. Sebuah hal yang melekat atau menempel pada
sesuatu yang lain. 3. Lengket atau darah digumpalkan. kata
‘alaqohbisa jadi bermakna ‘lintah’ atau ‘penghisap darah’. Ini
abad ke-7, para dokter tidak akan tahu bahwa embrio manusia
memiliki penampakan seperti lintah. Pada permulaan minggu
ke-4, embrio nyaris tidak terlihat dengan mata telanjang
dikarenakan ukurannya yang lebih kecil dari sebiji
gandum.Dan berikut gambar embrio pada usia 15 – 24 hari :
Embrio berubah dari tahap alaqake awal tahapmudhghapada hari ke 24 pada hari ke 26 yang merupakan periode yang sangat singkat jika dibandingkan dengan periodenutfa berubah untuk alaqa.
Tahap ini dimulai dengan munculnya somit pada hari ke 24 atau 25, di atas skapula embrio, dan kemudian secara bertahap muncul di pantat embrio. Pada hari ke 28 embrio terbentuk dari beberapa tonjolan, dengan lekukan di antara, sehingga memberikan embrio gambar permen karet dikunyah. Embrio berbalik dan gulungan dalam rongga rahim selama tahap yang berakhir pada akhir minggu ke 6.
Mudhghadalam bahasa Arab berarti materi dikunyah oleh gigi. Hal ini memberikan deskripsi akurat tentang tahap embrio sebagai bentuk embrio terlihat seperti bahan mengunyah yang terus berubah, dengan munculnya tonjolan somit.. Perbedaan dalam somit terlihat seperti "jejak gigi" atas menggigit roti. beberapa somit seperti manik-manik yang menyerupai tanda gigi pada pada model yang ditunjukkan di kiri.
“Fa kholaqnaa al-alaqota mudhghotan = lalu ‘alaqoh itu
kami jadikan mudhghoh”
manusia tampak seperti gumpalan yang dikunyah atau daging. Penampakan kunyahan menunjukkan dari somit yang menyerupai tanda gigi. Somit merepresentasikan permulaan primordia dari vertebrae.Embrio berbalik dan gulungan dalam rongga rahim sebagai bagian dari bahan dikunyah di mulut.
Tahapmudhghadatang setelah tahapalaqa.
Pada tahap 'mudhgha', jika embrio dan organ internal dibedah, akan terlihat bahwa sebagian besar dari mereka terbentuk, sementara yang lainnya belum sepenuhnya terbentuk. Menurut Prof Johnson, jika kita menggambarkan embrio sebagai ciptaan yang sempurna, maka kita hanya menjelaskan bahwa bagian yang telah terbentuk dan jika kita menggambarkannya sebagai ciptaan yang belum sempurna, maka kita hanya menggambarkan bagian yang belum terbentuk. Jadi penjelasan ayat diatas yaitu sebuah ciptaan yang sempurna dan ciptaan yang belum sempurna?. Tidak ada penjelasan yang lebih baik dari tahap embriogenesis daripada deskripsi Alquran, 'sebagian sempurna (terbentuk) dan sebagian tidak sempurna (belum berbentuk), seperti dalam ayat diatas. Maha benar Allah dengan firman-Nya.