• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS ID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS ID"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK EKSPOR

TAPE “SPESIAL 82” UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

(Studi Kasus pada UD. Ravita, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo)

Analysis Quality Control of Export Product Tape “Spesial 82” for Business

Development

(Case Study in UD. Ravita, Kanigaran District, Probolinggo City)

JURNAL

Oleh:

NUR FATMA ZAINI

0910440298

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI

JUDUL:

ANALISIS STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK EKSPOR

TAPE “SPESIAL 82” UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

(Studi Kasus pada UD. Ravita, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo)

Oleh:

Nama Mahasiswa

: NUR FATMA ZAINI

NIM

: 0910440298

Jurusan

: SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Program Studi

: AGRIBISNIS

Disetujui oleh:

Pembimbing Utama,

Pembimbing Pendamping,

Ir. Heru Santoso. HS., MS.

Silvana Maulidah, SP. MP

NIP. 19540305 198103 1 005

NIP. 19770309 200701 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

(3)

ANALISIS STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK EKSPOR TAPE “SPESIAL 82” UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

(Studi Kasus pada UD. Ravita, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo)

Analysis Quality Control Strategy of Export Product Tape “Spesial 82” for Business Development

(Case Study in UD. Ravita, Kanigaran District, Probolinggo City)

Nur Fatma Zaini1), Ir. Heru Santoso, HS., MS.2), Silvana Maulidah, SP., MP.2)

1)

Mahasiswa Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang

2)

Dosen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang Email: nurfatmazaini@yahoo.com

ABSTRACT

An increasingly competitive market environment makes a lot of industries are trying to maximize the quality of their products so that the demand for its products does not decrease. In maintaining product quality, quality control should be done so that the product can satisfy consumer.

The purpose of this research are (1) Analyzing the resulting profits of agroindustry export product tape "Special 82" in UD. Ravita, (2) Analysis, evaluate, and formulate a strategy quality control of export products tape "Special 82" in satisfying the wishes of consumer, (3) Formulate alternative strategy of agroindustry export product tape "Spesial 82" based on internal and external environmental conditions in developing a business.

The research was conducted by an interview about the internal and external environment of agroindustry, distributing questionnaires to consumers, observation and collection of data about the quality of the product. The method of analysis used in this research is analysis of the profits which aims to determine the profit in UD. Ravita. Then, Analyzing the Quality control using analysis of quality house (House of Quality) and using two tools of Statistical Process Control (SPC) with checksheet and diagram of the cause and effect. After that, qualitative descriptive analysis that includes input stage (IFE matrix and EFE matrix), matching stage (IE matrix, grand strategy matrix, SWOT matrix), and decision stage (QSPM matrix) for business development.

Keywords: Tape “Spesial 82”, House of Quality, SPC, IFE matrix, EFE matrix, IE matrix, grand strategy matrix, SWOT matrix, and QSPM.

ABSTRAK

Lingkungan pasar yang semakin kompetitif membuat banyak industri berusaha untuk memaksimalkan kualitas produknya agar permintaan terhadap produknya tidak mengalami penurunan. Dalam mempertahankan kualitas produk, perlu dilakukan pengendalian kualitas agar produk yang dihasilkan dapat memuaskan keinginan konsumen.

(4)

agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam mengembangkan usahanya.

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara mengenai keadaan lingkungan internal dan eksternal agroindustri, penyebaran kuesioner kepada konsumen, observasi dan pengambilan data mengenai kualitas produk. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis keuntungan yang bertujuan untuk mengetahui keuntungan UD. Ravita. Kemudian dilakukan analisis pengendalian kualitas dengan menggunakan analisis rumah kualitas (House of Quality) dan menggunakan dua alat Statistical Process Control (SPC) yakni lembar checksheet dan diagram sebab akibat. Setelah itu, dilakukan analisis deskriptif kualitatif yang meliputi tahap pengumpulan data (matriks IFE dan EFE), tahap pencocokan data (matriks IE, matriks grand strategy, matriks SWOT), dan tahap keputusan (matriks QSPM) untuk pengembangan usaha.

Kata Kunci: Tape “Spesial 82”, Analisis Rumah Kualitas, SPC, matriks IFE, matriks

EFE, matriks IE, matriks grand strategy, matriks SWOT, dan QSPM.

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi ini, banyak industri besar maupun kecil berusaha terus mengembangkan usahanya dengan menghasilkan produk yang berkualitas agar tetap terus berada di dalam pasar. Industri tersebut akan bersaing untuk mempertahankan produknya di pasaran dengan melakukan berbagai kreativitas dan inovasi dalam menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya (Kotler dan Amstrong, 2001). Pada industri kecil, khususnya industri pada sektor pertanian yang biasa disebut sebagai agroindustri telah banyak melakukan pengembangan usaha dengan melakukan beberapa strategi agar bisa bersaing di dalam pasar dan perkembangannya bisa berjalan sejajar atau bahkan berjalan selangkah lebih maju dengan industri besar. Salah satu industri kecil yang sedang berkembang usahanya adalah UD. Ravita yang merupakan agroindustri di Kota Probolinggo yang memproduksi produk tape “Spesial 82” berkualitas ekspor.

UD. Ravita telah berdiri pada tahun 1995. Selama menjalankan usahanya terjadi persaingan pasar sehingga pada tahun 2008 permintaan menurun. Persaingan yang terjadi di pasar disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya masalah kualitas produk. Dalam proses produksinya, UD. Ravita sudah memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan, namun pada kenyataannya ada beberapa masalah yang disebabkan oleh beberapa karyawan dan kondisi alam sehingga menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh agroindustri tersebut. Dalam menangani masalah kualitas produk tersebut, perlu dilakukan pengendalian kualitas produk yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses yang telah ditentukan oleh UD. Ravita yang meliputi kualitas bahan baku dan proses produksi yang berlangsung sampai pada produk akhir.

Dari pemaparan di atas, maka terdapat beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana keuntungan yang dihasilkan agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita?

2. Bagaimana strategi pengendalian kualitas produk ekspor tape “Spesial 82” yang

dilakukan UD. Ravita dalam memuaskan keinginan konsumen?

3. Bagaimana rumusan alternatif strategi agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”

berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam mengembangkan usahanya?

Adapun tujuan dari penelitian ini, yakni:

(5)

2. Menganalisis, mengevaluasi, dan merumuskan strategi pengendalian kualitas produk

ekspor tape “Spesial 82” dalam memuaskan keinginan konsumen.

3. Merumuskan alternatif strategi agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”

berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam mengembangkan usahanya.

METODE

Metode Penentuan Lokasi

Metode penelitian ini merupakan studi kasus di UD. Ravita, Kota Probolinggo yang ditentukan secara purposive dengan pertimbangan UD. Ravita merupakan salah satu agroindustri dengan skala usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran produk tape. Agroindustri produk tape tersebut menghasilkan produk tape yang berkualitas ekspor dan telah diekspor ke Hongkong. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013.

Metode Penentuan Responden

Pada penelitian ini responden yang digunakan terdiri dari dua tipe, yakni pertama adalah pemilik agroindustri, lima orang karyawan (empat karyawan bagian produksi dan satu karyawan bagian pemasaran), dan satu distributor yang ditentukan dengan metode non probability yang menggunakan pengambilan sampel secara critical case sampling. Kedua adalah responden konsumen yang berjumlah 39 responden diambil dengan melakukan metode non probability yang menggunakan pengambilan sampel secara accidental sampling.

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni: 1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pemilik agroindustri dan tenaga kerjanya melalui wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap beberapa masalah yang dijadikan sasaran untuk memperoleh fakta-fakta yang diperlukan.

2. Data sekunder

Data sekunder diambil dari pemilik agroindustri dan pihak yang terkait dengan penelitian yang berupa laporan seperti penelitian terdahulu, internet, serta buku penunjang dalam penentuan strategi pengendalian kualitas produk agar agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” tetap dapat berkembang.

Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan, yakni: 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan secara menyeluruh profil, visi, dan misi agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” serta mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal UD. Ravita.

2. Analisis Kuantitatif Total Biaya:

TC = TFC + TVC Keterangan: TC = total biaya produksi tape (Rp)

TFC = total biaya tetap dari tape (Rp) TVC = total biaya variabel dari tape (Rp)

Penerimaan:

TR = Y. Py Keterangan: TR = total penerimaan (Rp)

(6)

Py = harga produk tape (Rp)

Rumah kualitas merupakan bagian dari proses penyebaran fungsi kualitas yang menggunakan matriks perencanaan untuk menghubungkan “keinginan” pelanggan dengan “bagaimana” agroindustri akan memenuhi “keinginan” pelanggan tersebut. 4. Analisis Pengendalian Kualitas Produk

Dalam analisis pengendalian kualitas pada penelitian ini menggunakan alat bantu Statistical Processing Control (SPC). Ada dua alat bantu SPC yang digunakan, yakni pertama lembar Check Sheet untuk mencatat penyimpangan pada proses produksi tape “Spesial 82”. Data tersebut diolah secara rapi dengan bentuk tabel agar lebih mudah untuk dipahami dan dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Kedua, diagram sebab akibat (Fishbone Diagram) digunakan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya penyimpangan pada proses produksi tape “Spesial 82”.

5. Analisis Kualitatif

a. Tahap Pengumpulan Data (Input Stage) 1) Analisis matriks IFE dan EFE

a) Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal. b) Penentuan bobot menggunakan matriks urgensi.

= ��

c) Memberikan peringkat antara 1 hingga 4 bagi masing-masing faktor yang tiap nilai mencerminkan kekuatan atau kelemahan dan peluang atau ancaman yang dimiliki, d) Mengalikan bobot dengan peringkat dari masing-masing faktor untuk mendapatkan

nilai skor.

e) Menjumlahkan skor untuk mendapatkan total skor. f) Pembuatan matriks IFE dan EFE

b. Tahap Pencocokan Data

1) Matriks IE adalah gabungan hasil analisis yang diperoleh dari IFE dan EFE yang digunakan untuk mengetahui posisi dan kondisi agroindustri saat ini.

2) Matriks grand strategy, digunakan untuk mengetahui posisi agroindustri dari 4 kuadran untuk merumuskan strategi.

3) Matriks SWOT, alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis agroindustri untuk merumuskan alternatif strategi agroindustri.

c. Tahap Keputusan

QSPM adalah alat untuk menilai secara objektif strategi alternatif yang dapat diimplementasikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif

(7)

sekaligus dijadikan sebagai tempat produksi tape “Spesial 82”. UD. Ravita telah berdiri sejak 1995.

Visi dari agroindustri ini adalah memperluas usaha tape dan menjadi penghasil tape yang memiliki kualitas terbaik, sedangkan misinya adalah untuk mengentas pengangguran dan memperkenalkan produk tape khas Kota Probolinggo yang telah memiliki kualitas ekspor kepada masyarakat luas. Pada tahun 1998, tape ini sudah mulai

berkembang dan tape “Spesial 82” sudah mendapatkan surat izin P-IRT dengan nomor

215357401083. Daerah pemasarannya cukup luas, yakni meliputi Lamongan, Sidorajo, Malang, Bangil, dan Probolinggo sendiri. Selain itu, juga dilakukan ekspor ke Hongkong. Namun, pada tahun 2006 mengalami penurunan permintaan dan daerah pemasaran menjadi sempit, yakni meliputi Kota Probolinggo dan ekspor ke Hongkong.

Analisis Kuantitatif

Tabel 1. Hasil Analisis Biaya, Penerimaan, dan Keuntungan Tape “Spesial 82” Periode Maret 2012 hingga Februari 2013

Keterangan Nilai (Rp)

Biaya Total

Tape “Spesial 82” (Local) 191.015.445,50

Tape “Spesial 82” (Ekspor) 73.556.484,84

Penerimaan

Tape “Spesial 82” (Local) 202.080.000,00

Tape “Spesial 82” (Ekspor) 98.480.000,00

Keuntungan

Tape “Spesial 82” (Local) 11.064.554,50

Tape “Spesial 82” (Ekspor) 24.923.515,16

Besarnya biaya total yang dikeluarkan oleh agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita dalam satu tahun (Maret 2012 hingga Februari 2013) untuk pemasaran lokal adalah sebesar Rp 191.015.445,50. Sedangkan untuk tape “Spesial 82” yang pemasarannya ke Hongkong, biaya total yang dikeluarkan dalam satu tahun proses produksi adalah sebesar Rp 73.556.484,84. Sementara besarnya penerimaan yang diperoleh dalam satu satu tahun proses produksi untuk pemasaran lokal adalah sebesar Rp 202.080.000,00 dan untuk Hongkong adalah sebesar Rp 98.480.00. Dari analisis biaya total dan analisis penerimaan, maka dapat diketahui bahwa agroindustri produk ekspor

tape “Spesial 82” untuk pemasaran lokal memiliki keuntungan Rp 11.064.554,50

sedangkan tape “Spesial 82” untuk pemasaran ke Hongkong memiliki keuntungan sebesar Rp 24.923.515,16.

Analisis Rumah Kualitas

Pada analisis rumah kualitas, dilakukan penyebaran kuesioner kepada 40

konsumen untuk melakukan penilaian terhadap produk ekspor tape “Spesial 82”. Setelah

(8)

bermutu tinggi, dilakukan penyimpanan di dalam lemari pendingin, menggunakan besek yang cukup tebal.

Dalam analisis rumah kualitas juga dilakukan survey pasar mengenai pesaing tape “Spesial 82”. Pesaing tape “Spesial 82” adalah tape Bondowoso dan tape Probolinggo. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada perbandingan antara pesaing produk sejenis, didapatkan beberapa nilai-nilai sasaran (atribut teknis) dalam memenuhi keinginan konsumen. Nilai-nilai sasaran tersebut meliputi: (1) Menciptakan produk tape yang memiliki rasa manis, (2) Tekstur tidak memiliki banyak serabut, (3) Tape singkong lebih besar dan terlihat segar, (4) Beraroma khas tape singkong, (5) terbungkus rapi dengan besek tebal.

Setelah dilakukan evaluasi teknis antara produk tape “Spesial 82” yang diproduksi oleh UD. Ravita dan kedua pesaingnya, maka diharapkan UD. Ravita dapat memenuhi keinginan konsumen dalam mengkonsumsi produk tape “Spesial 82” yang telah memiliki kualitas ekspor berdasarkan nilai-nilai sasaran yang telah dibuat.

Gambar 1. Analisis Rumah Kualitas Produk Ekspor Tape “Spesial 82”

Analisis Pengendalian Kualitas

Pada analisis pengendalian kualitas produk, dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya penurunan kualitas produk ekspor tape “Spesial 82” adalah kualitas singkong menurun ketika musim hujan, kurang tajamnya pisau, pengupasan kulit singkong sedikit tebal, peragian yang tidak konsisten, label yang tidak diberi tanggal masak dan kadaluarsa, kurang disiplinnya tenaga kerja, serta kurang teliti tenaga kerja dalam proses produksi.

(9)

1. Dalam mengatasi penurunan kualitas singkong pada musim hujan, maka dapat dilakukan dengan cara menumpuk singkong segar dalam keadaan utuh di atas lapisan jerami, rumput atau daun - daun kering. Diameter tumpukan jerami 1,5 m, tebalnya 15 cm. Sekitar 300 - 500 kg singkong segar ditimbun di atas alas tersebut, kemudian ditutup dengan lapisan jerami dan ditutup lagi dengan tanah hingga ketebalan 15 cm. Sekeliling timbunan dibuat saluran drainase agar tidak terendam air. Keadaan cuaca sangat mempengaruhi daya tahan singkong yang disimpan. Perlu diupayakan agar tidak terlalu basah dimusim hujan. Daya simpan singkong dengan cara ini dapat mencapai 3 bulan.

(http://lizalightz.blogspot.com/2010/10/penyimpanan-bahan-makanan-ubi-kayu.html)

2. Dalam mengatasi kurang tajamnya pisau, maka dapat dilakukan dengan membeli pisau baru atau bisa juga dengan sering mengasah pisau agar tetap pada kondisi tajam.

3. Dalam mengatasi pengupasan kulit singkong yang tebal, dapat dilakukan dengan memperhatikan secara seksama dalam melakukan pengupasan dan menggunakan pisau yang tajam agar mudah dalam mengupas kulit singkong.

4. Dalam mengatasi peragian yang tidak konsisten, dapat dilakukan dengan cara menaburi ragi yang rata dan tipis pada singkong. Jika dalam pemberian ragi terlalu tebal, maka akan mengakibatkan tape terlalu basah dan masam.

5. Dalam mengatasi pemberian label yang tidak diberi tanggal masak dan kadaluarsa, dapat dilakukan dengan cara mengingatkan tenaga kerja agar tidak melakukan kelalaian lagi. Selain itu, perlu dilakukan pengawasan dalam proses produksi khususnya dalam pemberian label agar cepat teratasi jika terdapat kelalaian.

6. Dalam mengatasi kurang disiplin dan telitinya tenaga kerja dalam proses produksi, dapat dilakukan dengan cara terus mengingatkan tenaga kerja agar selalu disiplin dan teliti dalam melakukan pekerjaan. Jika tenaga kerja sering masih sering kurang disiplin dan teliti, maka bisa ditambahkan jam kerja atau bisa digantikan dengan tenaga kerja lainnya agar produk tape “Spesial 82” tetap terjaga kualitasnya.

(10)

Analisis Kualitatif

a. Tahap Pengumpulan Data (Input Stage)

Pada tahap pengumpulan data dilakukan pembuatan matriks IFE dan EFE yang sebelumnya dilakukan identifikasi lingkungan internal dan eksternal. Matrik IFE dan EFE pada Produk Ekspor Tape “Spesial 82” dapat dilihat di tabel 2 dan 3.

Tabel 2. Matrik IFE Agroindustri Produk Ekspor Tape “Spesial 82”

No. Faktor Internal Bobot Peringkat Skor

Kekuatan

1 SDM terampil dalam bekerja 0,04 3 0,12

2 Lokasi agroindustri strategis 0,02 3 0,06

3 Berhasil dipasarkan ke Hongkong 0,07 4 0,28

4 Harga produk terjangkau 0,07 3 0,21

5 Produk memiliki kualitas ekspor 0,08 3 0,24

6 Produk telah memiliki surat ijin usaha 0,10 4 0,40

7 Kemasan produk cukup menarik 0,02 3 0,06

8 Memiliki kontuinitas distributor sebagai pelanggan agroindustri

0,09 4 0,36

9 Bahan baku mudah diperoleh 0,11 4 0,44

Total kekuatan 0,6 2,17

Kelemahan

10 Pelaksanaan sistem manajemen yang masih kurang

0,05 1 0,04

11 Daerah pemasaran yang kurang luas 0,12 1 0,12

12 Daya tahan produk relatif singkat 0,08 1 0,08

13 Kurangnya upaya promosi 0,02 1 0,02

14 Sistem pembukuan atau administrasi masih kurang baik

0,01 2 0,02

15 Tempat produksi yang sederhana 0,02 1 0,02

16 Pada musim hujan kualitas ubi kayu menurun 0,10 1 0,10

Total kelemahan 0,4 0,40

Total kekuatan dan kelemahan 1,0 2,57

Selisih skor kekuatan dan kelemahan 1,77

(11)

Tabel 3. Matrik EFE Agroindustri Produk Ekspor Tape “Spesial 82”

No. Faktor Ekstenal Bobot Peringkat Skor

Peluang

1 Permintaan produk stabil 0,19 4 0,76

2 Adanya kemudahan peminjaman modal melalui kredit usaha rakyat

0,14 4 0,56

3 Adanya dukungan pemerintah daerah 0,14 4 0,56

4 Produk telah dikenal masyarakat 0,03 3 0,09

5 Kebutuhan pangan meningkat seiring bertambahnya penduduk

0,14 3 0,56

6 Memiliki pemasok bahan baku yang menyediakan kualitas singkong terbaik

0,03 4 0,12

Total peluang 0,67 2,65

Ancaman

7 Fluktuasi harga bahan baku 0,14 1 0,14

8 Memiliki banyak pesaing 0,08 1 0,08

9 Perubahan selera konsumen 0,11 1 0,11

Total ancaman 0,33 0,33

Total peluang dan ancaman 1,00 2,98

Selisih skor peluang dan ancaman 2,32

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa total skor peluang yang dimiliki agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita sebesar 2,65, sedangkan total skor ancamannya sebesar 0,33 sehingga dapat dilihat bahwa total skor peluang lebih besar daripada total skor ancaman. Pada sisi peluang, yang berpengaruh pada agroindustri ini adalah permintaan produk stabil. Sedangkan, faktor yang berpengaruh pada sisi ancaman adalah memiliki banyak pesaing. Dari total peluang dan ancaman yang bernilai 2,98 pada agroindustri ini, mengartikan bahwa agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita berada pada kondisi agroindustri yang merespon sedang terhadap peluang dan ancaman yang ada.

b. Tahap Pencocokan Data

Pada tahap pencocokann data, dilakukan analisis matriks IE, matriks grand strategy, dan matriks SWOT.

1. Matriks IE

Gambar 3. Matriks IE Produk Ekspor Tape “Spesial 82”

(12)

brownies tape, dodol tape, dan lain-lain. Agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” yang terdapat pada sel V ini dapat melakukan perluasan pasar dengan cara menambah saluran distribusi karena saluran distribusi yang dimiliki oleh UD. Ravita masih tergolong pendek sehingga perlu menambah distributor atau pengecer agar produknya bisa tersalurkan di berbagai wilayah. Selain itu, agroindustri ini juga harus melakukan strategi konsolidasi yang bertujuan untuk menghindari kehilangan penjualan dan profit. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengembangkan fasilitas produksi seperti memperbaiki tempat produksi dan memperbarui peralatan produksi, mengembangkan teknologi seperti membuat website khusus untuk menjual produkny melalui media internet agar produknya bisa dikenal oleh masyarakat luas dan melakukan usaha patungan (joint venture) dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, seperti bekerja sama dengan banyak distributor yang bisa memasarkan produknya ke berbagai wilayah.

2. Matriks Grand Strategy

Gambar 4. Matriks Grand Strategy Produk Ekspor Tape “Spesial 82”

Berdasarkan gambar 4, dapat diketahui bahwa posisi agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita berada pada kuadran I. Menurut David (2001), agroindustri yang berada pada kuadran I memiliki kedudukan strategi yang sangat bagus. Strategi yang sesuai untuk agroindustri ini adalah berkonsentrasi pada pengembangan pasar dan produknya. Strategi pengembangan pasar pada UD. Ravita dapat dilakukan dengan cara menambah distributor agar lebih banyak yang memasarkan produk tape “Spesial 82” di berbagai daerah, kemudian dilakukan promosi yang gencar baik melalui media cetak maupun internet agar terjadi peningkatan konsumen dari berbagai daerah. Sedangkan, strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan cara memperbaiki produk seperti kemasan lebih dibuat menarik penampilannya, membuat varian rasa pada tape tanpa mengurangi kualitas ekspornya, dan membuat produk baru dengan bahan baku tape “Spesial 82” seperti brownies tape, prol tape, dodol tape, dan lainnya.

3. Matriks SWOT

Pada analisis SWOT telah dirumuskan alternatif strategi yang telah ditemukan sebanyak empat set strategi di dalam matriks SWOT, maka dari keempat set strategi tersebut dapat ditentukan strategi yang lebih spesifik yang diperoleh dari gabungan strategi yang terdapat pada empat set strategi. Berikut adalah alternatif strategi yang diperoleh, yakni:

1. Meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan perbaikan sistem manajemen yang lebih kondusif, termasuk dalam pengalokasian keuangan. (S1, S5, O1, W1, W5, O3) 2. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas ekspor produk untuk mempertahankan

selera konsumen dengan melakukan pengembangan produk (inovasi produk), pengembangan mutu produk, pengembangan teknologi, penyimpanan produk, menerapkan manajemen persediaan bahan baku, perbaikan tempat produksi, dan meningkatkan kapasitas produksi. (S3, S5, S6, S7, O2, O3, O5, O6, S1, S9, O1, O4, S2, S4, S8, T2, T3, T1, W1, W3, W5, W6, W7)

(13)

4. Menjaga hubungan baik dengan pemasok dan distributor. (S8, S9, O4, O6)

5. Memanfaatkan program KUR yang ditawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah keuangan. (S1, O2, O3)

Tabel 4. Matriks SWOT Agroindustri Produk Ekspor Tape “Spesial 82”

7. Pada musim hujan kualitas ubi kayu menurun.(W7)

(14)

Tabel 5. Matriks QSPM Agroindustri Produk Ekspor Tape “Spesial 82”

Urutan prioritas strategi agroindsutri produk ekspor tape “Spesial 82” hasil

analisis QSPM, dapat dilihat sebagai berikut :

1.

Meningkatkan dan mempertahankan kualitas ekspor produk untuk mempertahankan selera konsumen dengan melakukan pengembangan produk (inovasi produk), pengembangan mutu produk, pengembangan teknologi, penyimpanan produk, menerapkan manajemen persediaan bahan baku, perbaikan tempat produksi, dan meningkatkan kapasitas produksi. (7,18)

2.

Memperluas wilayah pemasaran dengan melengkapi sarana untuk memperluas pasar, menggencarkan dan mengoptimalkan upaya promosi. (6,39)

3.

Menjaga hubungan baik dengan pemasok dan distributor. (6,12)

4.

Meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan perbaikan sistem manajemen yang lebih kondusif, termasuk dalam pengalokasian keuangan. (5,65)

5.

Memanfaatkan program KUR yang ditawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah keuangan. (5,57)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

(15)

2. Pada pengendalian kualitas produk yang dilakukan oleh UD. Ravita terhadap produk ekspor tape “Spesial 82” masih belum terlaksana dengan baik karena ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas produk menurun yang berasal dari proses produksi sehingga dirumuskan beberapa upaya, antara lain (a) menumpuk singkong segar dalam keadaan utuh di atas lapisan jerami, rumput atau daun - daun kering. Diameter tumpukan jerami 1,5 m, tebalnya 15 cm. Sekitar 300 - 500 kg singkong segar ditimbun di atas alas tersebut, kemudian ditutup dengan lapisan jerami dan ditutup lagi dengan tanah hingga ketebalan 15 cm agar singkong bertahan sampai 2 bulan, (b) membeli pisau baru atau bisa juga dengan sering mengasah pisau, (c) memperhatikan secara seksama dalam melakukan pengupasan dan menggunakan pisau yang tajam, (d) menaburi ragi yang rata dan tipis pada singkong, (e) mengingatkan tenaga kerja dan melakukan pengawasan dalam proses produksi khususnya dalam pemberian label, (f) mengingatkan tenaga kerja agar selalu disiplin dan teliti dalam melakukan pekerjaan.

3. Berdasarkan hasil analisis SWOT, didapatkan lima alternatif strategi bagi agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82”. Alternatif strategi yang dirumuskan berdasarkan analisis matriks QSPM meliputi (a) meningkatkan dan mempertahankan kualitas ekspor produk untuk mempertahankan selera konsumen dengan melakukan pengembangan produk (inovasi produk), pengembangan mutu produk, pengembangan teknologi, penyimpanan produk, menerapkan manajemen persediaan bahan baku, perbaikan tempat produksi, dan meningkatkan kapasitas produksi, (b) memperluas wilayah pemasaran dengan melengkapi sarana untuk memperluas pasar, menggencarkan dan mengoptimalkan upaya promosi, (c) menjaga hubungan baik dengan pemasok dan distributor. (d) meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan perbaikan sistem manajemen yang lebih kondusif, termasuk dalam pengalokasian keuangan., (e) memanfaatkan program KUR yang ditawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah keuangan.

Saran

Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian di agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan usahanya, agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di

UD. Ravita sebaiknya lebih banyak membuat inovasi produk olahan tape seperti mengolah tape menjadi proll tape, brownies tape, dodol tape, tape bakar, muffin tape, dan lain-lain. Namun, dengan membuat inovasi produk tersebut, kualitas ekspor yang melekat pada tape “Spesial 82” tetap dipertahankan. Selain itu juga dilakukan pengendalian kualitas produk agar produk yang dihasilkan sesuai yang diharapkan konsumen.

2. Sebaiknya agroindustri produk ekspor tape “Spesial 82” di UD. Ravita, lebih

memperluas jangkauan pasar dengan menggalakkan berbagai bentuk promosi agar banyak orang yang lebih mengenal dan mengkonsumsi produk tape “Spesial 82” kualitas ekspor ini.

DAFTAR PUSTAKA

David, F. R. 2001. Strategic Management: Concepts and Cases. 8th ed. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Kotler, Philip dan Gary, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemsaran. Alih Bahasa Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga.

Gambar

Tabel 1. Hasil Analisis Biaya, Penerimaan, dan Keuntungan Tape “Spesial 82” Periode Maret 2012 hingga Februari 2013
Gambar 1. Analisis Rumah Kualitas Produk Ekspor Tape “Spesial 82”
Gambar 2. Diagram Sebab Akibat Produk Ekspor Tape “Spesial 82”
Tabel 2. Matrik IFE Agroindustri Produk Ekspor Tape “Spesial 82”  No. Faktor Internal Bobot
+5

Referensi

Dokumen terkait

media pembelajaran pada materi Sistem Organisasi Kehidupan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan ketrampilan berkomunikasi diperoleh dari hasil respon

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis memanjatkan atas segala rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Prestasi

Adapun salah satu fenomena tersebut adalah masalah pendidikan. Masalah pendidikan merupakan masalah yang kompleks karena yang terlibat di dalamnya tidak hanya guru

Berdasarkan kajian dari data penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti maka kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh positif latihan keseimbangan dengan

Pada periode 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, aset tetap Perusahaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu

Menimbang, menurut Tergugat/Pembanding Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Kutacane telah melanggar asas keseimbangan (Audiet Alteram Partium), artinya Majelis Hakim tidak

Untuk mempersiapkan perusahaan dalam audit sertifikasi ISO 9001:2008 oleh pihak internal ( internal audit yang sudah mendapatkan sertifikat), melakukan tindakan

Penelitian ini dilakukan menggunakan model desain sistem pembelajran ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation), meliputi Tahap Analysis