• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHA (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 1, No. 1, November 2012 - 110

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP

KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEPUASAN PENGGUNA SOFTWARE

AKUNTANSI PADA PEMERINTAH ACEH

Taufik Saleh1, Darwanis2, Usman Bakar2 1)

Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract: This research is aimed at identifying (1) the influence of information system quality to information quality (2) the influence of information quality to end-user accounting software satisfaction (3) the influence of information system quality to end-user accounting software satisfaction. There are 42 people as population in this research taken from Pemerintah Aceh as financial administration operation (Bendahara). The methods used in this research is cencus method.ie all elements of the population investigated individually in the collectiion of data to obtain actual data.The hypothesis performed with multiple regression linear. The result of this result show that : (1) information system quality influence to information quality influence to (2) information system influence and information quality influence to end-user accounting software satisfaction in partial and simultaneous.

Keywords: Information System Quality, Accounting Information Quality and End-User Accounting Software Satisfaction

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh kualitas sistem informasi terhadap

kualitas informasi akuntansi (2) pengaruh kualitas informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna software akuntansi (3) pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna software akuntansi pada Pemerintah Aceh. Populasi penelitian ini sebanyak 42 orang yang terdiri dari : Bendahara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus, yaitu seluruh elemen populasi diselidiki satu persatu dalam pengumpulan data. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi (2) kualitas sistem informasi dan kualitas informasi akuntansi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi baik secara simultan maupun parsial.

Kata kunci : Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Infrormasi Akuntansi dan Kepuasan Pengguna

Software Akuntansi

PENDAHULUAN

Terwujudnya Good Governance dalam penyelenggaraan otonomi daerah dalam pengelolaan keuangan daerah perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Undang-Undang

Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara mewajibkan pemerintah daerah dan

satuan kerja perangkat daerah selaku pengguna anggaran untuk

(2)

111 - Volume 2, No. 1, November 2012 pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.

Laporan keuangan yang harus disajikan oleh pemerintah daerah menurut Undang-Undang dan Standar Akuntansi Pemerintahan adalah neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Untuk itu pemerintah daerah memerlukan sistem informasi akuntansi keuangan yang dapat memberikan informasi keuangan secara lebih komprehensif . Informasi keuangan yang komprehensif ini terdiri dari informasi mengenai posisi keuangan daerah, kondisi kinerja keuangan, dan akuntabilitas pemerintah daerah.

Kemendagri sudah membangun Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) untuk membantu pemerintah daerah yang digunakan untuk meningkatkan efektifitas implementasi dari berbagai regulasi bidang pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan asas efisiensi, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel dan auditabel.

Pemerintah Aceh dalam hal ini pemerintah daerah juga menggunakan aplikasi SIPKD dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat memberikan informasi keuangan secara lebih komprehensif . Informasi keuangan yang komprehensif ini terdiri dari informasi mengenai posisi keuangan daerah, kondisi kinerja keuangan, dan akuntabilitas pemerintah daerah.

Penggunaan teknologi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dalam pemerintah daerah yang tidak sesuai akan menimbulkan masalah yang kompleks bagi para penggunanya. Pengukuran terhadap kualitas sistem informasi, kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dan dampak penggunaan sistem informasi terhadap kepuasan penggunanya perlu dilakukan untuk mengevaluasi dan memelihara keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi yang dapat meningkatkan kinerja penggunanya agar pelaporan pengelolan keuangan daerah dapat dilakukan dengan baik.

Istianingsih dan Wijanto (2007) meneliti pengaruh kualitas sistem informasi, perceived usefulness, dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai penelitian sebelumnya yang dilakukan terkait dengan model keberhasilan sistem informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana keberhasilan software akuntansi.

(3)

Volume 2, No.1, November 2012 - 112 System Quality terbukti secara signifikan

berpengaruh positif terhadap User satisfaction (4) Information Quality terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap User Satisfaction (5) Perceived usefulness terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap User Satisfaction. Hasil penelitian juga memberikan kesimpulan bahwa semua instrumen penelitian yang menjadi indikator user satisfaction yang dibangun oleh Doll dan Torkzadeh (2006) memiliki validitas dan reliabilitas yang sangat baik.

Dibandingkan dengan hasil penelitian DeLone (2004), terdapat beberapa perbedaan yang terutama disebabkan karena perbedaan model yang digunakan. Dari lima hipotesa yang ada dalam penelitian ini, dua hipotesa yaitu hipotesa pertama dan kedua (H1 dan H2),

tidak ada dalam model DeLone (2004). Tiga hipotesa lainnya ada dalam model DeLone (2004) yaitu H3, H4, dan H5.

Ketiga hipotesa tersebut memberikan hasil yang sama dengan penelitian DeLone (2004). Hasil penelitian ini juga mendukung model yang diajukan Seddon (2005) dan juga mendukung hasil penelitian Rai et al., (2002).

Tujuan dalam penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi pada Pemerintah Aceh; (2) Untuk mengetahui kualitas sistem informasi dan kualitas informasi akuntansi berpengaruh terhadap kepuasan

pengguna software akuntansi pada Pemerintah Aceh.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Hubungan Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi

Kualitas sistem biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem. Menurut DeLone dan McLean dalam Livari (2005) kualitas sistem merupakan ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri dan kualitas informasi yang diinginkan informasi karakteristik produk. Indikator yang digunakan meliputi kemudahan untuk digunakan (ease of use), kecepatan akses (response time), keandalan sistem (reliability), fleksibilitas sistem (flexibility), dan keamanan sistem (security). Penelitian yang menggunakan variabel usefulness dan ease of use untuk mengukur keberhasilan sistem informasi telah dilakukan oleh McGill, Hobbs dan Klobas (2003) menyatakan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yaitu:

1) Software akuntansi mampu meningkatkan kapasitas pemrosesan data secara signifikan.

2) Software akuntansi dapat dijalankan pada komputer lain.

3) Software akuntansi dapat digunakan dalam lingkungan organisasi lain tanpa harus banyak dimodifikasi lagi.

(4)

113 - Volume 2, No. 1, November 2012 5) Tersedia fasilitas untuk mengoreksi data (fungsi help) pada software akuntansi.

6) Kesalahan (error) yang terjadi mudah dikoreksi dan diidentifikasi. 7) Setiap bagian dari sistem memuat

informasi.

8) Software akuntansi mudah digunakan.

9) Software akuntansi tersebut mudah dipelajari.

10) Software akuntansi tersebut dapat digunakan pada semua organisasi. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan pemakai (DeLone, 2004). Pendapat ini didukung hasil penelitian Kim dan McHaney (2007), Jika pemakai sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Berdasarkan tinjauan literatur tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu:

H1 : Kualitas sistem informasi

berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi pada Pemerintah Aceh.

Hubungan Kualitas Sistem Informasi

Terhadap Kepuasan Pengguna Software

Akuntansi

Kualitas sistem merupakan

karakteristik dari informasi yang melekat mengenai sistem itu sendiri (DeLone dan McLean (1992). Kualitas sistem juga didefinisikan Davis et al, (1989) dan juga Chin dan Todd (2005) sebagai perceived ease of use yang merupakan seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Perceived usefulness didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerja (Davis, 1989). Penelitian yang menggunakan variabel usefulness dan ease of use untuk mengukur keberhasilan sistem informasi telah dilakukan oleh Segars dan Grover (1993), Chin dan Todd (1995), serta McHaney dan Cronan (2001). Kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan (DeLone dan McLean, 1992). Hasil penelitian yang diperoleh McKiney et al., (2002), Rai et al., (2002), McGill et al., (2003), Livari (2005) menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakainya. Berdasarkan tinjauan literatur tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu:

H2 : Kualitas sistem informasi

(5)

Volume 2, No.1, November 2012 - 114

Hubungan Kualitas Informasi Terhadap

Kepuasan Pengguna Software

Akuntansi

Seddon (1997) melakukan penelitian untuk melihat adanya hubungan antara kualitas informasi dengan perceived usefulness. Hasil penelitian Seddon (1997) mengenai adanya hubungan antara dua variabel ini, didukung oleh hasil penelitian Li (1997) dan Rai et al., (2002). Jika pengguna software akuntansi yakin dengan kualitas sistem yang digunakannya, dan merasakan bahwa menggunakan sistem tersebut tidak sulit, maka mereka akan percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar dan akan meningkatkan kinerja mereka. Jika informasi yang dihasilkan dari software akuntansi yang digunakan semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki reliabilitas yang baik, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pemakai sistem tersebut. Peningkatan kepercayaan pemakai sistem informasi, diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja mereka. Berdasarkan tinjauan literatur tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu: H3 : Kualitas informasi akuntansi

berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi pada Pemerintah Aceh.

METODE PENELITIAN Populasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian sensus yaitu populasi terdiri dari entitas

akuntansi yang ada di lingkungan Pemerintah Aceh berjumlah 42 SKPA yang akan dijadikan populasi dalam penelitian. Sedangkan yang menjadi responden penelitian ini adalah Bendahara pada SKPA di lingkungan Pemerintahan Aceh yang berjumlah 42 responden.

Operasionalisasi Variabel

Untuk memperjelas pengujian hipotesis yang dikemukakan maka variabel-variabel yang diidentifikasikan perlu didefinisikan sehingga variabel tersebut dapat dioperasionalisasikan. Kerlinger (2002:532) menyatakan bahwa definisi operasional menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut.

a) Kualitas Sistem Informasi

(6)

115 - Volume 2, No. 1, November 2012 software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.

b) Kualitas Informasi

Kualitas Informasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan persepsi pemakai mengenai kualitas informasi yang dihasilkan oleh software akuntansi yang digunakan. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur kualitas informasi ini di adopsi dari kuesioner yang digunakan dalam penelitian McGill et al., (2003). Variabel Kualitas Informasi diukur dengan 6 pernyataan dengan menggunakan skala interval dengan skala likert 5 poin dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas informasi yang dihasilkan software akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.

c) Kepuasan Pengguna Software

Akuntansi

Kepuasan pengguna sistem informasi dalam penelitian ini merupakan tingkat kepuasan pemakai terhadap software akuntansi yang digunakan dan output yang dihasilkan oleh software tersebut. Kuesioner untuk mengukur kepuasan pengguna sistem informasi dalam penelitian ini diadopsi dari

kuesioner yang disusun oleh Kim dan McHaney (2007). Dalam penelitian ini, variabel kepuasan pengguna sistem informasi terdiri dari 12 item pertanyaan dengan menggunakan skala interval dengan skala likert 5 poin mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kepuasan pemakai atas software akuntansi yang digunakan semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini menunjukkan bahwa kepuasan pemakai atas software akuntansi yang digunakan semakin rendah menurut persepsi pemakai.

Analisis Data

Dalam menganalisis data, digunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada metode kualitatif semua data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif berdasarkan pendapat para ahli sebagai landasan teori. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikuantitatifkan terlebih dahulu sehingga menghasilkan keluaran-keluaran berupa angka yang selanjutnya dianalisis melaui program SPSS (Statistical Package For Social Science)

(7)

Volume 2, No.1, November 2012 - 116 (akibat) dengan pola bersifat rekursif dan

semua variabel dapat diobservasi secara langsung, (Kusnendi, 2004).

Model struktural penelitian berdasarkan kerangka pemikiran yang telah digunakan sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 1.

6

Gambar 1. Model Struktural Penelitian

Keterangan :

X1 = Kualitas Sistem Infromasi

X2 = Kualitas Informasi Akuntansi

Y = Kepuasan Pengguna Software

Akuntansi

HASIL PEMBAHASAN Hasil Penelitian Uji Validitas

Dari hasil uji validitas dengan menggunakan uji Korelasi Product Moment syarat minimum suatu item dianggap valid apabila nilai total person correlation atau nilai r ≥ 0,30 (Sugiyona, 2007). Dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) dapat dilihat bahwa untuk item pernyataan

variabel kualitas sistem informasi memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0.434 – 0,740 yang dapat disimpulkan bahwa untuk item pernyataan variabel kualitas sistem informasi seluruhnya dinyatakan valid. Untuk item pernyataan variabel kualitas informasi akuntansi memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0,494 – 0,808 dengan demikian seluruh item pernyataan variabel kualitas informasi akuntansi dinyatakan valid. Untuk item pernyataan kepuasan pengguna software akuntansi sebagai variabel dependen memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0,441 – 0,669 dengan demikian seluruh item pernyataan variabel kepuasan pengguna software akuntansi dinyatakan valid dan dapat diikutsertakan pada analisis selanjutnya.

Uji Reliabilitas

Berdasarkan analisis reliabilitas dapat diketahui bahwa alpha untuk masing-masing variabel yaitu variabel kualitas sistem informasi (X1) diperoleh

nilai alpha sebesar 0.819 yang berarti variabel tersebut dinyatakan handal, variabel kualitas informasi akuntansi (X2)

diperoleh nilai alpha sebesar 0.687 dengan demikian variabel kualitas informasi akuntansi dinyatakan handal, variabel ketiga kepuasan pengguna software akuntansi (Y) sebagai variabel dependen memperoleh nilai alpha sebesar 0,803 dengan demikian variabel tersebut dinyatakan handal. Dengan demikian

X1

ρX2X1

ρYX1

Y

ε2

X2

ρYX2

(8)

117 - Volume 2, No. 1, November 2012 pengukuran reliabilitas terhadap semua variabel penelitian menunjukkan pengukuran keandalan memenuhi kredibilitas Cronbach Alpha sebagaimana yang jadi persyaratan oleh Sekaran dimana keandalan dalam kisaran 0,60 – 0,70 bisa diterima dan > 0,80 adalah baik.

Pengujian Hipotesis

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi

Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi

Untuk menguji pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kualitas informasi akuntansi dilakukan dengan menggunakan analisis jalus (path analysis). Pengujian hipotesis tersebut dilakukan sesuai dengan hipotesis yang dirumusakan. Hasil perhitungan pengujian pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kualitas informasi akuntansi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Regresi Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi

Variabel

Standardized

Coeficient t Sig

Beta

(Constant) 2.350 .024

Kualitas Sistem

Informasi (X1) .933 16.368 .000

Koefisien Korelasi (R) = 0.933 Koefisien Determinasi (R²) = 0.870 Adjusted R Square = 0.867

Sumber : Diolah dari hasil perhitungan statistik dengan SPSS

Berdasarkan hasil perhitungan melalui program spss for windows diperoleh hasil seperti Tabel 1. Pengaruh

kualitas sistem informasi (X1) terhadap

kualitas informasi akuntansi (X2) total

koefisien jalur diperoleh 0.933 dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kualitas sistem informasi mempengaruhi kualitas informasi akuntansi.

Gambar 2. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel

Kualitas Sistem Informasi (X1)

Terhadap Kualitas Informasi

Akuntansi (X2)

Hasil penelitian membuktikan bahwa kulitas sistem informasi memberikan pengaruh terhadap kulitas informasi akuntansi. Besarnya pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kualitas informasi akuntansi adalah (0933 x 0.933 x 100%) = 87% yang bearti bahwa kualitas informasi akuntansi dipengaruhi oleh kualitas sistem informasi sebesar 87% sementara 13% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Koefisien jalur 0.933 dan berarah positif, berarti bahwa jika kualitas sistem informasi naik satu satuan maka kualitas informasi akuntansi akan naik sebesar 0.933. Hasil penelitian menerima hipotesis satu (h1) yaitu kualitas sistem

informasi berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan delone (2004) yaitu semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan

X1 0,933 X2

(9)

Volume 2, No.1, November 2012 - 118 pemakai (Delone, 2004). Pendapat ini

didukung hasil penelitian Kim dan Mchaney (2007), jika pemakai sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut.

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi Akuntansi baik terhadap Kepuasan Pengguna Software Akuntansi secara Simultan dan Parsial

Pengujian hipotesis kedua (H2) dan

ketiga (H3) juga dengan menggunakan

path analysis untuk menguji pengaruh kualitas sistem informasi dan kualitas informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna software akuntansi baik secara simultan atau parsial dapat dilihat dari hasil perhitungan regresi dengan program spss pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Perhitungan Regresi Pengaruh

Kualitas Sistem Informasi (X1) dan

Kualitas Informasi Akuntansi (X2)

terhadap Kepuasan pengguna Software

Akuntansi (Y)

Pengujian ini dilakukan dengan dua tahapan pengujian yaitu : (1) menguji pengaruh kualitas sistem informasi (X1)

dan kualitas informasi akuntansi (X2)

secara simultan terhadap kepuasan pengguna software akuntansi (Y); dan (2) menguji hipotesis kedua (H2) dan ketiga

(H3) pengaruh kualitas sistem informasi

(X1) dan kualitas informasi akuntansi (X2)

secara parsial terhadap kepuasan pengguna software akuntansi (y) yaitu : (a) pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna software akuntansi; dan (b) pengaruh kualitas informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna software akuntansi.

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi

dan Kualitas Informasi Akuntansi

terhadap Kepuasan Pengguna Software Akuntansi secara Simultan

(10)

119 - Volume 2, No. 1, November 2012 variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. pengaruh secara simultan dapat dikatakan pengaruh yang kuat atau lebih dari 50%.

Perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung dapat dilihat pada seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi (X1)

dan Kualitas Informasi Akuntansi (X2)

terhadap Kepuasan Pengguna Software

Akuntansi (Y) Secara Langsung dan

Tidak Langsung

Pengaruh secara simultan 89.8%

Variabel lain 10.2%

Pengaruh kualitas sistem informasi dan kualitas informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna software akuntansi dapat dilihat dari koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0.898. ini menunjukkan bahwa variasi yang terjadi pada variabel kepuasan pengguna software akuntansi sebesar 89.8% dipengaruhi atau disebabkan oleh perubahan secara bersama-sama pada variabel kualitas sistem informasi dan kualitas infromasi akuntansi, sedangakan 10.2% lagi dipengaruhi faktor-faktor dari variabel-varibel lain yang tidak tercakup dalam model regresi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kualitas

sistem informasi akan menghasilkan kualitas informasi akuntansi yang baik dan dapat meningkatkan kepuasan pengguna software akuntansi.

Hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan program spss dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Hasil Pengujian Variabel Kualitas

Sistem Informasi (X1) dan Kualitas

Informasi Akuntansi (X2) terhadap

Kepuasan Pengguna Software

Akuntansi (Y)

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Software Akuntansi

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh (Gambar 3), maka pengaruh secara langsung variabel kualitas sistem informasi (X1) terhadap kepuasan

pengguna software akuntansi (Y) total koefisien jalur yang diperoleh 0,672. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan pengguna software akuntansi dan menerima hipotesis

(11)

Volume 2, No.1, November 2012 - 120 kedua (H2).

Hasil dari perhitungan program spss dapat dihitung besarnya pengaruh secara langsung kualitas sistem informasi (X1)

terhadap kepuasan pengguna software akuntansi (Y) yaitu : (0,672 x 0,672 x 100%) = 45.16%, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas sistem informasi (X1) berpengaruh secara

langsung terhadap kepuasan pengguna software akuntansi (Y).

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi. Besarnya pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna software akuntansi adalah 45.16%. Koefisien jalur 0,672 dan berarah positif, berarti jika kualitas sistem informasi naik satu satuan maka kepuasan pengguna software akuntansi akan naik 0.672. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Istianingsih dan Wijayanto (2008) yang menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi. Semakin baik kualitas sistem informasi semakin meningkatkan kepuasan pengguna software akuntansi tersebut.

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi terhadap Kepuasan Pengguna Software Akuntansi

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh (Gambar 4) maka pengaruh

secara langsung variabel kualitas informasi akuntansi (X2) terhadap kepuasan

pengguna software akuntansi (Y) total koefisien jalur yang diperoleh 0,289. dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kualitas informasi akuntansi berpengaruh langsung terhadap kepuasan pengguna software akuntansi dan menerima hipotesis ketiga (H3).

Hasil dari perhitungan program spss dapat dihitung besarnya pengaruh secara langsung kualitas informasi akuntansi (X2)

terhadap kepuasan pengguna software akuntansi (Y) yaitu : (0,289 x 0,289 x 100%) = 8.35%, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas informasi akuntansi (X2) berpengaruh

secara langsung terhadap kepuasan pengguna software akuntansi (Y). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan istianingsih dan wijayanto (2008) yang menunjukkan bahwa kualitas informasi akuntansi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Rai et al., (2002), Mcgill et al., (2003), Almutairi dan Subramanian (2005), serta Livari (2005) yaitu semakin tinggi kulitas informasi yang dihasilkan semakin meningkatkan kepusan pengguna software akuntansi.

HASIL PEMBAHASAN

(12)

121 - Volume 2, No. 1, November 2012 positif terhadap kualitas informasi akuntansi. Mcgill, Hobbs dan Klobas (2003) menyatakan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yaitu:

1. Software akuntansi mampu meningkatkan kapasitas pemrosesan data secara signifikan.

2. Software akuntansi dapat dijalankan pada komputer lain.

3. Software akuntansi dapat digunakan dalam lingkungan organisasi lain tanpa harus banyak dimodifikasi lagi. 4. Software akuntansi memiliki sistem

security.

5. Tersedia fasilitas untuk mengoreksi data (fungsi help) pada software akuntansi.

6. Kesalahan (error) yang terjadi mudah dikoreksi dan diidentifikasi.

7. Setiap bagian dari sistem memuat informasi.

8. Software akuntansi mudah digunakan. 9. Software akuntansi tersebut mudah

Dipelajari.

10. Software akuntansi tersebut dapat digunakan pada semua organisasi.

Husein dan Amin (2004:8) menyatakan bahwa sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang fungsinya mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Semakin

baik kualitas sistem informasi maka akan semakin baik kualitas informasi yang dihasilkan sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, koordinasi, pengawasan dan analisis.

Hasil pengujian hipotesis kedua juga menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna software akuntansi. tujuan utama sistem informasi adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh semua penggunanya, baik internal maupun eksternal. Wilkinson (2007) mengemukakan ada tiga sasaran utama yang ingin dicapai organisasi dalam pengembangan sistem informasi. Ketiga sasaran tersebut adalah:

1. menyediakan informasi untuk mendukung operasional harian,

2. menyediakan informasi yang menunjang pengambilan keputusan pihak internal,

3. menyediakan informasi untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan kekayaan organisasi.

(13)

Volume 2, No.1, November 2012 - 122 dikemukakan oleh Nasbit dan Robert

dalam Leidner (1994), mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang dimaksudkan untuk menata jaringan komunikasi yang penting. Selain itu pengolahan atas transaksi-transaksi tertentu rutin akan membantu manajemen, pemakai intern dan ekstern serta menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat (intelligent). Sedangkan menurut Davis dan Olson dalam leidner (1994) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem yang tersusun atas elemen mesin-orang yang terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang dapat mendukung fungsi-fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa kualitas informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna software akuntansi. Kualitas informasi adalah tingkat relevan, ketepatan waktu, aman dan disajikan dengan rancangan informasi yang baik. Menurut Lie et al (2002) informasi yang berkualitas adalah informasi yang akurat, jelas, detil, relevan, mudah diterapkan, mudah didapatkan, tepat waktu, up to date dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Liu dan Arnett (2000) menyatakan bahwa informasi dengan kualitas terbaik akan meningkatkan kegunaan persepsian pengguna dan meningkatkan penggunaan

sistem informasi. semakin baik kualitas infromasi akuntansi yang dihasilkan semakin meningkatkan kepuasan pengguna software akuntansi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Pemerintah Aceh, pengaruh kualitas sistem infromasi terhadap kualitas infromasi akuntansi dalam upaya meningkatkan kepuasan pengguna software akuntansi didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi akuntansi. semakin baik sistem informasi yang dijalankan akan menghasilkan infromasi yang handal, relevan, tepat waktu dan dapat diandalkan.

2. Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi. semakin baik sistem informasi yang dijalankan semakin meningkatkan kepuasan pengguna software akuntansi.

(14)

123 - Volume 2, No. 1, November 2012 dengan kebutuhan pengguna sehingga meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan informasi yang dihasilkan.

4. Kualitas sistem informasi dan kualitas infromasi akuntansi secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi.

Keterbatasan

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

1. Responden pada penelitian ini hanya didasarkan pada satu sistem informasi (software) akuntansi yang dibatasi hanya pada sistem informasi keuangan, sehingga tidak dapat dibedakan dengan sistem informasi akuntasi yang lain.

2. Responden penelitian hanya dilakukan di Pemerintah Aceh, sehingga tidak dapat digeneralisir untuk intansi pemerintah vertikal yang ada di Aceh.

SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah aceh manfaat dari sistem informasi dan dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan variabel lain yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi seperti software lain yang berbasis erp (enterprise resource planning).

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Chin, W.W., and Todd, Peter A., 2005. On the Use, Usefulness, and Ease of Use A Structural Equation Modeling in MIS Research: A Note of Caution. MIS Quarterly. June.

DeLone, W.H., and Ephraim R. Mclean, 1992.Information System Success: The Quest for the Dependent Variable. Information System Research. Hal: 60-95.

Delone, W.H., 2004. Determinants of Success for Computer Usage in Small Business. MIS Quarterly/March. Hal: 51-61. Doll, W.J., and Torkzadeh, G, 2006. The

Measurement of End User Computing Satisfaction. MIS Quarterly, Vol. 12, No. 2. Hal: 159-174.

Istianingsih dan Wijanto Setyo Hari. 2008. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived usefulness, dan Kualitas InformasiTerhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi . Simposium Nasional Akuntansi.

Kim, S. dan McHaney, Roger, 2007. Validation of End-User Computing Satisfaction Instrument in Case Tool Environments. The Journal of Computer Information System. Vol.41. No. 1. Hal:49.

Li, Y. N, Tan, K. C and Xie, M, 2002. Measuring Web-Base Service Quality.Total Quality Management Vol. 13, No. 5. Hal: 685 – 700.

Liu, C. K. dan Arnett. P, 2000. Exploring the Factors Associated with WEB Site Successin The Context of Electronic Commerce. Information and Management. Vol. 38, No. 1. Hal: 197 – 208.

Livari, J., 2005. An Empirical Test of the DeLone and McLean Model of Information System Success. Database for Advances in Information Systems. Vol. 36, No. 2 Hal: 8.

(15)

Volume 2, No.1, November 2012 - 124

DeLone and McLean’s Model.

Information Resource Management Journal. Vol. 16, No.1. Hal: 24. Rai, A., Lang, S.S. and Welker, R.B., 2002.

Assessing the Validity of IS Success Models: An Empirical Test and Theoretical Analysis. Information System Research. Vol.13, No.1. Hal: 29-34.

Seddon. P.B., 2005. A Respecification and

Extension of The DeLone and McLean’s

Model of IS Success. Information System Research. Vol. 8. Hal: 240-250. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang

Keuangan Negara.

Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Gambar

Gambar 2. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel                        0,933
Tabel 3. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi (X1)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melaksanakan transfer atau perpindahannya semua jenis zat cair yang terdapat di atas kapal, apakah bahan bakar, air tawar, air laut dan minyak pelumas

Those who like English state the following reasons: (1) nine students said that they liked to speak English because they wanted to be English teachers and or tour guides

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun

Keseluruhan data berjumlah 1353 data kemudian dibagi 2 bagian yang dijadikan data training maka akan diperoleh decision tree untuk hasil klasifikasi berjumlah 1081 data dan

Selain karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP pemindahbukuan dapat dilakukan juga jika terdapat kesalahan pengisian data pembayaran pajak melalui

Complex form of optimum receiver for known phases, unknown amplitudes and delays: Rayleigh fading, two-symbol observation (conventional differentially coherent

Pemanfataan data penginderaan jauh dan SIG dalam melakukan pemetaan kerentanan tuberkulosis ini dilakukan dengan memperhatikan beberapa parameter yang menyebabkan

Artinya, mereka yang menjalankan tugas jurnalistik, tidak bisa dijerat dengan pasal pencemaran nama baik dalam KUHP 9 .” Secara hukum didasarkan pada pasal 50 KUHP yang