• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KEBIJAKAN POLITIK DAN EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KEBIJAKAN POLITIK DAN EKONOMI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KEBIJAKAN POLITIK DAN EKONOMI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang “kebijakan ekonomi dan politik system pemerintahan SBY”. Saya menyadari bahwa makalah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan.

Kiranya cukup sekian yang dapat saya sampaikan. Ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf.

Terima kasih.

Daftar isi

Kata

pengantar………

.

Daftar

isi………..

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang……….

B. Rumusan masalah………

C. Tujuan……….

D. Manfaat………..

Bab II PEMBAHASAN

(2)

Kesimpulan………

……..

Saran

……….

Daftar pustaka

………...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan di Indonesia selalu terjadi dari tahun ke tahun dan dari presiden ke presiden tersebut terjadi pada segala aspek kehidupan. Baik politik, ekonomi, serta ideologi. Banyak kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh setiap presiden yang menjabat.

Banyak faktor yang menuntut agar Indonesia dapat pembangunan lebih pesat lagi. Salah faktornya adalah perkembnagan dunia yang telah memasuki era globalisasi. Hal ini menuntut negara-negara didunia, Selian itu juga ada beberapa perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia dan selanjutnya mendukung pembangunan di Indonesia. Antara lain, Sistem Perencanaan Terpusat pada masa Orde Baru telah menciptakan kolusi, korupsi, dan

nepotisme. Privatisasi dan deregulasi masa itu juga digunakan untuk memindahkan hak milik negara kepada kroni penguasa politik. Akibatnya, produktivitas dan efisiensi perekonomian nasional kita menjadi semakin menurun dan baru berakhir pada krisis tahun 1997-1998. Pasca reformasi, sistem pun berubah ke pola yang lebih demokratis dan adanya otonomi daerah. Sistem politik yang demokratis dan sistem pemerintahan yang didasarkan pada otonomi daerah juga menuntut adanya transparansi serta akuntabilitas keuangan Negara Namun, ada beberapa kebijakan-kebijakan dari presiden yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sesungguhnya, apapun kebijakan dari presiden harus sesuai dengan aspirasi rakyat dan bertujuan untuk menyejahterakan rakyat.

B. Rumusan Masalah

Makalah ini akan membahas tentang keadaan politik, ekonomi, serta ideologi dari presiden pertama Republik indonesia singga presiden keenam.

C. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui tentang keadaan politik, ekonomi, sosial, serta ideology dari presiden SBY.

D. Manfaat

Manfaat dari pembuatan karya ilmiah ini adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan tentang sejarah keadaan Indonesia yang dilihat dari berbagai

aspek.

(3)

3. Meningkatkan pengetahuan tentang kebijakan di Indonesia yang dilihat dari berbagai aspek

BAB II

PEMBAHASAN

PRESIDEN RI ‘’ Susilo Bambang Yudhoyono’’

Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama Drs. M. Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya, beliau terpilih dalam pemilihan presiden di 2004 dengan mengusung agenda “Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan Demokratis”, mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara pemilih. Pada 20 Oktober 2004 Majelis

Permusyawaratan Rakyat melantik beliau menjadi Presiden. Pada tanggal 20 Oktober 2009, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono kembali di lantik sebagai Presiden RI untuk periode 2009-2014, setelah bersama pasangannya Prof. Dr. Boediono memenangkan Pemilihan Umum Presiden pada 8 Juli 2009 dalam satu putaran langsung dengan memperoleh 60,80%,

CONTOH – CONTOH KEBIJAKAN PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Kebijakan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dilakukan pada 1 April oleh pemerintah, dimana saat ini masih berada dalam tahap perundingan dengan Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR). Jika kebijakan tersebut jadi diterapkan maka hal ini dinilai sebagai perjudian besar bagi pemerintah.

Kebijakan yang akan dimungkinkan terjadi 1 april nanti merupakan perjudian yang sangat besar bagi pemerintahan SBY, karena menyangkut reputasi pemerintah kedepan dan akan membahayakan posisi capres dari kalangan pemerintah saat ini nantinya

Dia menambahkan dengan semakin dekatnya perang politik yang akan terjadi di 2014, maka kebijakan pembatasan ini akan menentukan reputasi pemerintahan Susilo Bambang

Yudoyono (SBY).

Eep melanjutkan bahwa kebijakan ini merupakan kebijakan lama dimana pada waktu

sebelumnya pembatasan BBM tidak efektif terlaksana. “Ini adalah kebijakan lama dan sudah dicoba dilaksanakan dulu namun tidak efektif. Hal ini itu cukup membuat citra pemerintah jatuh

Menurutnya alasan akan menjadi sangat jelas ketika berbicara dampak yang akan terjadi oleh kebijakan ini. Diungkapkan Eep, yang pasti kebijakan tersebut tertuju pada gejolak

masyarakat yang timbul apalagi pertamina sebagai regulator sudah menyatakan tidak siap secara teknis.

Pada beberapa waktu lalu direktur pertamina mengatakan bahwa mereka tidak siap secara teknis dan masyarakat mendengar itu. Apa tidak akan terbayang yang dipikirkan masyarakat nanti beserta aksinya apalagi, pemerintah pun belum menentukan apa yang harus dilakukan, pungkasnya

TK sebagai Pendidikan Pra-Sekolah

Taman Kanak-kanak (TK) merupakan pendidikan pra-sekolah yang diselenggarakan bagi anak usia 4 – 6 tahun. Pendidikan TK bukan merupakan pra-syarat untuk memasuki jenjang sekolah dasar, sehingga bukan merupakan kewajiban bagi anak untuk memasuki TK. Penyelenggaraan TK dimaksudkan untuk mempersiapkan anak untuk memasuki dunia belajar, sehingga anak akan relatif lebih siap untuk belajar di sekolah dasar daripada anak yang langsung masuk ke SD tanpa melalui TK.

(4)

sehingga belum waktunya bagi anak usia TK untuk belajar sebagaimana yang dilaksanakan di sekolah. Dengan demikian tidak seharusnya anak TK dipaksakan untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung sebagaimana tuntutan beberapa orang tua. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung akan diperoleh pada saat anak duduk di bangku sekolah.

Prinsip yang lain misalnya bahwa anak TK sedang belajar bersosialisasi. Anak TK pada umumnya masih sangat lekat dengan orang tua maupun keluarganya. Dengan demikian perlu ada masa belajar untuk “memisahkan” diri dari orang tua dan mulai berkenalan dengan orang lain. Kemampuan untuk berinteraksi dengan anak lain dari kalangan dan keluarga lain perlu dikembangkan, untuk memberikan bekal dalam bersosialisasi dengan masyarakat.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) TK

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah tentang standarisasi pendidikan, penyelenggaran pendidikan TK harus memenuhi standar pelayanan minimal sebagai berikut.

1. Program kegiatan belajar TK merupakan satu kesatuan program kegiatan belajar yang utuh dan harus dilandasi oleh pembinaan kehidupan beragama untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

2. Program kegiatan belajar dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan kondisi daerah dan menekankan pada pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar;

3. Prinsip pembelajaran di TK adalah bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain;

4. Bahasa pengantar dalam pembelajaran di TK adalah bahasa Indonesia, sedangkan untuk daerah yang memerlukan bisa menggunakan bahasa daerah sebagai pengantar.

Program Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan

Beberapa program yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan TK antara lain:

1. Peningkatan profesionalisme guru TK melalui kegiatan pelatihan/penataran sistem pembinaan profesinal (SPP) baik di tingkat pusat maupun daerah;

2. Pengangkatan guru PNS oleh Dinas Pendidikan setempat yang dilaksanakan

berdasarkan USB TK Negeri Pembina/ Percontohan tingkat Kabupaten/Kota dengan kualifikasi pendidikan SPGTK, PGTK dan DII-PGTK;

3. Peningkatan kinerja pengawas TK/SD melalui kegiatan pelatihan khusus bagi pengawas TK/SD;

4. Penerapan paradigma baru dunia pendidikan yakni: schooling ke learning, instructive

ke fasilitatif, knowledge ke competency based (manajemen berbasis sekolah),

centralization ke decentralization, dan government role ke community role

(masyarakat madani);

(5)

6. Menyelenggarakan TK dengan memperhatian prinsip-prinsip PKB TK, bermain, lingkungan anak;

7. Peningkatan Mutu TK Pembina Tingkat Propinsi sebagai Gugus TK Rujukan;

8. Lomba kreativitas bagi guru/kepala TK;

9. Lomba Gugus TK;

10. Lomba UKS TK;

11. Lomba Kinerja TK;

12. Memberikan dana bantuan langsung (block grant) kepada TK untuk peningkatan mutu.

Program Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Pendidikan TK

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan TK

Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sejak dini, pemerintah perlu mengajak masyarakat lebih berperan aktif dalam penyelenggaraan pendidikan TK. Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat terhadap penyelenggaraan TK ditempuh strategi sebagai berikut:

1. Pemanfaatan lembaga yang ada dengan memperluas kesempatan kepada lembaga-lembaga di

masyarakat untuk mendirikan TK;

2. Mempermudah jalur birokrasi dengan menyederhanakan proses izin, penyebaran informasi

tentang TK, serta membuat perda untuk penyelenggaraan TK;

3. Menjalin kemitraan dengan dunia usaha, LPTK, organisasi keagamaan, organisasi di bawah

GOPTKI serta dengan DPRD Tingkat II;

4. Dalam penyelenggaraan TK di pedesaan yang harus disadari adalah pendidikan TK untuk

anak usia 4-6 tahun sangat perlu dan adanya motivasi yang kuat serta kerjasama masyarakat untuk menyelenggarakan TK di pedesaan;

5. TK masuk desa umumnya dibentuk untuk membantu anak usia taman kanak-kanak yang

orangtuanya kurang mampu dari segi keuangan.

a.

Kebijakan ekonomi pada masa ‘’SBY’’

Masuknya dana-dana asing yang diserap pemerintah melalui utang dan hibah luar negeri dianggap telah menyebabkan terjadinya intervensi asing dalam berbagai kebijakan pemerintah.

"Konsekuensi politik dari utang-utang luar negeri juga mendorong dilakukan liberalisasi ekonomi. Contohnya adalah UU minyak dan gas, UU sumber daya air, UU energi, banyak sekali," ujar Ketua Koalisi Anti Utang Dani Setiawan dalam diskusi Kemandirian Bangsa "Kebijakan Pro Asing+Utang SBY=Negara Bangkrut!" di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (7/7/2013).

(6)

menurutnya telah diarahkan untuk membuka masuknya produk-produk impor dari negara lain.

Dani menyebut, ada semacam upaya untuk membangkrutkan negeri ini, selain melalui bunga utang, juga dengan cara memaksa pemerintah melegalisasi praktek liberalisasi dan

penguasaan sumber daya strategis oleh asing.

"Jangan heran kalau pemerintah tidak bisa meningkatkan pendapatan negara, khususnya dari sumber daya alam, karena itu sudah dikuasai asing. Sudah APBN kita dikuras 20-30 persen untuk bayar utang, sumber daya kita juga dikuasai oleh asing," tukasnya.

Ia juga menilai faktor kepemimpinan SBY amat berperan dalam terjadinya liberalisasi ekonomi di Indonesia.

"Faktor SBY jadi penting. Bank Dunia sempat mengeluarkan report, bahwa pemerintahan

SBY memiliki peran penting dalam hubungan Indonesia dengan pihak luar khususnya bank dunia. Ternyata utang bank dunia memang menunjukkan hal serupa. Utang di Bank Dunia meningkat tajam. Maka saya katakan juga SBY memiliki jadi faktor penting dalam hal ini," tandasnya.

Terkait #SBY

b. KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAHAN SBY

Permasalahan Birokrasi pada Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono

Secara garis besar, ada tiga permasalahan yang terjadi pada birokrasi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, diantaranya adalah: 1. Korupsi

Adanya perubahan nilai yang terjadi di masyarakat mengenai korupsi bukanlah hal yang mengada-ada. Perilaku korupsi yang terjadi secara terus menerus berhasil membentuk sebuah pembenaran bahwa perbuatan yang dilakukan bukanlah korupsi. Contoh sederhana adalah ketika mengurus KTP, SIM atau surat-surat penting lainnya, maka masyarakat cenderung memberikan uang pelicin. Alasannya cukup klasik, yakni karena pasrah dengan keadaan setelah menghadapi kenyataan dokumen-dokumen tersebut tidak keluar padahal sudah mengikuti seluruh prosedur. Hal ini dapat terjadi karena pameo yang cukup populer di kalangan birokrat adalah “kalau bisa dipersulit mengapa harus dipermudah?” Sehingga mau/tidak mau, suka/tidak suka, masyarakat harus mengikuti prosedur tambahan. Jika tidak ingin terjebak dalam proses birokrasi yang berbelit-belit, masyarakat sudah paham bagaimana cara mengatasinya.

a. Sebab-Sebab Korupsi Birokrasi

(7)

Sebagaimana hasil penelitian Thomas Moore, selama 25 tahun ada 72.000 pencuri yang digantung di daerah dengan jumlah penduduk tiga sampai empat juta orang saja, tetapi kejahatan terus saja merajalela. Menurut moore, dengan kekerasan saja tidak akan membendung kejahatan. ahui terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab. Adapun penyebab-penyebab korupsi diantaranya:

1. Kebudayaan atau Kultur.

Perilaku para birokrat kita adalah bagaimana cara untuk mempersulit proses birokrasi. Karena tidak ingin dipersulit maka masyarakat memilih untuk memberi uang pelicin, itu baru dikalangan birokrat rendahan. Bagaimana dengan kalangan birokrat tinggi? Sama saja, sebagai bukti adalah bagaimana para birokrat tinggi menjadikan program-program pembangunan sebagai lahan korupsi. Yang dijadikan sebagai sapi perahan tentu saja para pengusaha-pengusaha. Di daerah pengusaha dijadikan objek pemerasan, dan didepan hukum para pengusaha sering dipersalahkan dan dituduh menyuap.

Soedarso di dalam bukunya menyebut dalam hubungan meluasnya korupsi di Indonesia, apabila milieu itu ditinjau lebih lanjut, yang perlu diselidiki tentunya bukan milieu orang satu persatu, melainkan yang secara umum meliputi, dirasakan dan memengaruhi kita semua orang Indonesia. Dengan demikian, mungkin kita bisa menemukan sebab-sebab masyarakat kita dapat menelurkan korupsi sebagai way of life dari banyak orang, mengapa korupsi itu secara diam-diam di-tolereer, bukan oleh penguasa, tetapi oleh masyarakat sendiri. Kalau masyarakat umum mempunyai semangat anti korupsi seperti mahasiswa pada waktu melakukan demonstarasi anti korupsi, maka korupsi sungguh-sungguh tidak dikenal.

(8)

corruptie. Secara harfiah, kata korupsi memiliki arti kebusukan, keburukan, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau memfitnah.

Jadi, korupsi sebenarnya tidak hanya menyangkut persoalan keuangan negara atau perekonomian negara, namun sangat luas. Perbuatan-perbuatan seperti membayar orang lain untuk mengerjakan tugas, membayar petugas adminstrasi, atau bahkan yang lebih parah lagi adalah membayar sang dosen untuk mendapatkan nilai yang bagus. Cerita mengenai penempaan tugas akhir atau skripsi merupakan kisah yang tidak akan pernah berakhir. Keseluruhan perbuatan tersebut termasuk ke dalam perbuatan korupsi.

Sebuah realita bagaimana korupsi sudah dilegalkan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Bahkan legalisasi korupsi itu sendiri dilakukan oleh agent of social change, agent of social control (mahasiswa)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan berpengaruh besar terhadap ketahanan politik nasional IndonesiaMenjalankan politik luar negeri yang bebas aktif,

kemudian bergabung dalam gerakan non blok.Menolak paham imperialisme dan kolonialisme, menolak untuk membubarkan PKI.Perekonomian Indonesia pada masa

pemerintahan Soekarno menggunakan ekonomi liberal dan bergantian dari ekonomi liberal ke komando. Selanjutnya sistem ekonomi Indonesia awalnya menggunakan mata uang ORI menjadi mata uang rupiah.

. B. Saran

Berbagai kasus anarkistis yang mengikuti kebijakan yang dilakukan berdasarkan kesimpulan diatas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perlunya masukan, kritik dan saran dari segala lapisan masyarakat pada pemerintah agar pembangunan Indnesia lebih baik lagi.

2. Seharusnya ada kerjasama dari segala pihak untuk menyukseskan pembangunan Indonesia.

(9)

Daftar pustaka

Mustopo, Habib. 2011. Sejarah 3 SMA Kelas XII Program IPA.

Jakarta: Yudhistira.Indratno, Ferry. 2007. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII IPA. Jakarta: Grasindo.Supratna, Nana. 2009. Sejarah untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:

Grasindo.http://nasional.kompas.com/read/2011/09/09/00131338/Masa.Sulit.

Pemerintahan.SBYhttp://hinokaji.wordpress.com/2010/04/17/catatan-ekonomi-pada-masa-

pemerintahan-presiden-susilo-bambang-yudhoyono-periode-2004-2009/http://id.answers.yahoo.com/question/index?

Referensi

Dokumen terkait

Secara khusus di kabupaten Tana Toraja, otonomi daerah belum dilaksanakan dalamB. rangka menciptakan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan pendekatan

ekonomi politik merupakan sebuah studi yang cenderung melihat politik sebagai alat.. untuk memaksimalkan

2.9.4 Pengaruh Total Kekayaan Daerah, Kompetisi Politik, dan Tingkat Kependudukan terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Daerah. Seperti yang

Zaman Klasik Baru (Pertengahan Abad ke-19 sampai Abad ke-20).. Pada zaman klasik baru perkembangan ekonomi politik masih didominasi pemikiran Mazhab Klasik. Namun muncul

Dari deskripsi tiga sub tema tersebut di atas – Media Massa dan Sistem Politik Demokratis, Komu- nikasi Politik dan Pemilu Demokratis, dan Demokrasi Elektronik – memberi- kan

Dalam bidang politik, otonomi daerah dimaksudkan sebagai proses lahirnya kader-kader pemimpin daerah yang dipilih secara demokratis, dapat berlangsungnya penyelenggaraan

kedaerahan dan keindonesiaan, belum mampunya menciptakan sistem politik yang kongruen antara pusat dan daerah, adalah kinerja otonomi daerah itu sendiri yang dinilai publik belum

Mengapa Konsentrasi dengan Pemerintah Mengapa Konsentrasi dengan Pemerintah Sistem politik menyediakan kerangka untuk partisipasi Sistem politik menyediakan kerangka untuk partisipasi