• Tidak ada hasil yang ditemukan

S ADP 1205916 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S ADP 1205916 Chapter3"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian dapat dijadikan sebagai pegangan yang jelas kepada

peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas penelitian yang

bertalian dengan tujuan penelitian, memberi gambaran yang jelas tentang apa

yang harus dilakukan. Nasution (2009, hlm. 23) menyatakan bahwa desain

penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

agar dapat dilaksanakan secara ekonomis, serta serasi dengan tujuan penelitian.

Dari pemaparan yang dikemukakan diatas, maka dengan adanya desain penelitian

ini akan memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 22) langkah-langkah penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Memilih masalah;

2. Studi pendahuluan;

3. Merumuskan masalah;

4. Merumuskan anggapan dasar;

5. Merumuskan hipotesis;

6. Memilih pendekatan;

7. Menentukan variabel dan sumber data;

8. Menentukan dan menyusun instrumen;

9. Mengumpulkan data;

10.Analisis data;

11.Menarik kesimpulan; dan

12.Menulis laporan.

B. Metode dan Pendekatan

Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif

adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu

(2)

variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun

kata-kata. Alasan mengapa peneliti mengambil metode deskriptif adalah untuk

mendapatkan gambaran keseluruhan objek penelitian secara akurat. Pelaksanaan

metode penelitian deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan

penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti dari data

tersebut, selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci

terhadap apa yang diteliti.

Tipe desain penelitian deskriptif ditujukan untuk menjelaskan situasi atau

peristiwa. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan suatu kondisi sosial

tertentu. Sekilas penelitian deskriptif mirip dengan pekerjaan seorang wartawan,

yaitu mengamati kemudian menceritakan dalam tulisan di media massa. Namun

penelitian deskriptif merupakan pengamatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan

secara hati-hati dan cermat, oleh karenanya lebih akurat dan tepat dibandingkan

dengan pengamatan biasa sebagaimana yang dilakukan wartawan (Morissan,

2012, hlm. 37).

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan

kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan

fenomena serta hubungan-hubungannya untuk mengembangkan dan

menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang

berkaitan dengan fenomena alam. Sugiono (2013, hlm. 23) mengatakan bahwa “metode kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik”. Menurut Burhan Bungin (2004, hlm. 59) bahwa substansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas yang berurutan, yaitu:

1. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti

2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian

3. Mendesain instrumen pengumpulan data penelitian

4. Melakukan pengumpulan data penelitian

5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian

(3)

C. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu penafsiran atau pengertian pembaca

untuk menggambarkan indicator-indikator pada variabel yang dirumuskan

berdasarkan teori-teori yang relevan.

Adapun definisi operasional yang dimuat dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Kapasitas manajemen sekolah

Kapasitas manajemen sekolah dalam penelitian ini adalah kemampuan

sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah baik secara langsung

maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan organisasi yang tercermin

dalam penyusunan visi, misi dan tujuan sekolah, pengembangan visi, misi

dan tujuan melalui penyusunan rencana kerja sekolah, mengarahkan

rencana kerja kedalam implementasi program kerja sekolah,

mengontrolkan implementasi kerja sekolah dengan melakukan evaluasi

keberhasilan program sekolah. Adapun dimensi dalam penelitian ini

adalah:

a. Pembangunan visi, misi dan tujuan

b. Penyusunan rencana kerja sekolah

c. Implementasi program kerja sekolah

d. Evaluasi keberhasilan program sekolah

2. Mutu pendidikan

Mutu pendidikan disekolah dalam penelitian ini adalah sekolah yang

berhasil dalam melaksanakan pendidikannya. Dimana sekolah tersebut

memiliki 9 (sembilan) karakteristik kebermutuan sekolah, sebagai berikut:

1. memiliki visi dan misi yang jelas, 2. memiliki kepala sekolah yang

profesional, 3. memiliki guru yang profesional, 4. memiliki lingkungan

sekolah yang kondusif untuk belajar, 5. pendidik dan tenaga pendidikan

sekolah ramah terhadap peserta didik, 6. manajemen sekolah yang kuat, 7.

memiliki kurikulum yang luas dan berimbang, 8. melakukan penilaian dan

pelaporan peserta didik yang bermakna, 9. tinggi dalam melibatkan

(4)

D. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, dan

Pengurus Komite Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kota Bandung. Kota

Bandung memiliki 5 (lima) wilayah, antara lain Bandung Timur, Bandung Utara,

Bandung Barat, Bandung Selatan, dan Bandung Tengah. Dengan banyaknya

jumlah sekolah dasar yang terdapat di kota Bandung, maka dari masing-masing

wilayah diambil satu kecamatan. Dimana kecamatan tersebut merupakan

kecamatan yang paling unggul dalam bidang pendidikan sekolah dasarnya.

E. Populasi dan Sampel

Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan suatu obyek yang akan

diteliti yang digunakan sebagai sumber data, dimana obyek tersebut disesuaikan

dengan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian. Obyek

yang akan diteliti harus diterapkan tempat atau lokasi. Oleh sebab itu, lokasi

sangat dibutuhkan dalam penelitian. Dibawah ini akan diuraikan hal-hal yang

berhubungan dengan lokasi dan obyek yang akan diteliti.

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah atau tempat yang menjadi sumber penelitian.

Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Sugiyono (2016, hlm. 80) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini, populasi yang diambil merupakan sekelompok

manusia yang tinggal ditempat tertentu yaitu di sekolah dasar negeri se-kota

bandung, sehubungan rumusan masalah penelitian yang peneliti lakukan bertujuan untuk menganalisis berkenaan dengan “Pengaruh Kapasitas Manajemen Sekolah terhadap Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung”. Kota

Bandung memiliki 31 kecamatan yang tersebar di berbagai wilayah, mengingat

jumlah populasi yang terlalu besar untuk dijadikan penelitian, maka diperlukan

(5)

Tabel 3.1

Data Populasi

No. Partisipan Populasi

1. Kepala sekolah 254

2. Guru 8629

3. Komite Sekolah 254

Jumlah Populasi 9137

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk

mengumpulkan data melalui cara tertentu yang dianggap mewakili seluruh

populasi.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampel purposive sampling. Menurut Sugiyono (2016, hlm. 82) purposive

sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa

pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa

lebih representative.

Maka sampel penelitian ini diambil berdasarkan kualitas sekolah dasar

negeri di masing-masing wilayah kota Bandung. Untuk mewakili populasi

secara keseluruhan maka setiap wilayah di kota Bandung diambil satu

kecamatan yang memiliki kualitas unggul pada jenjang sekolah dasar negeri.

Berdasarkan rekomendasi dari koordinator pengawas pendidikan dasar kota

Bandung, Bapak Maman Sulaiman beserta anggota lainnya yaitu Bapak

Tahyan, Ibu Nita, dan Ibu Winda. Berikut lima kecamatan yang dikategorikan

(6)

Tabel. 3.2

Data Sampel Penelitian

No Wilayah Kota

Bandung Kecamatan Kepsek Komite Guru

1 Wilayah

Bandung

Timur

Ujungberung 6 6 6

2 Wilayah

Bandung Utara

Sukasari 11 11 11

3 Wilayah

Bandung Barat

Andir 5 5 5

4 Wilayah

Bandung

Selatan

Buah Batu 9 9 9

5 Wilayah

Bandung

Tengah

Bandung Wetan 2 2 2

Penelitian ini dilakukan disekolah dasar negeri yang dinilai unggul.

Adapun alasan memilih sekolah dasar negeri adalah sebagai berikut:

a. Sekolah negeri memiliki atasan atau pimpinan dinas pendidikan

berbeda dari sekolah swasta adalah yayasan.

b. Sistem pengelolaan antara sekolah negeri dilihat dari rotasi kepala

sekolah, sistem pemberhentian, pola manajemen dan pembinaan

berbeda dengan swasta.

c. Untuk sekolah swasta, intervensi yayasan kepada sekolah sangat tinggi

sedangkan sekolah negeri tidak. Dalam hal ini kepala sekolah negeri

memiliki peran yang komprehensif dalam mengelola seluruh aktivitas

(7)

bidang-bidang lain seperti keuangan, rekruitmen, dan lain-lain diatur

oleh yayasan.

Selanjutnya sekolah negeri yang dinilai unggul perlu menjadi perhatian

apakah sekolah tersebut benar-benar memiliki keunggulan tersendiri dalam

mengelola sekolah atau tidak. Karena sekolah yang unggul inilah yang akan

menjadi panutan bagi sekolah lain untuk belajar meningkatkan kualitas

sekolah yang masih rendah baik dari segi budaya mutu, strategi penggunaan

kekuasaan, pengetahuan atau informasi.

F. Instrument Penelitian

Menurut Sugiyono (2016, hlm. 102) mengemukakan bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Sedangkan menurut Arikunto Suharsimi (2007, hlm. 100) bahwa “Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkna agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan variabel

penelitian. Alat ukur atau instrumen digunakan harus berdasarkan pada

karakteristik variabel yang diteliti.

1. Kuisioner atau Angket

a. Definisi Kuesioner atau Angket

Kuesioner merupakan instrumen untuk mengumpulkan data,

dimana partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan

yang diberikan oleh peneliti. Menurut Arikunto (2013, hlm 203)

instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrument penelitian adalah

angket, ceklis (check-list) atau tanda centang, pedoman wawancara,

(8)

Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket (questioner). Menurut Arikunto (2013, hlm 194) angket adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui. Sedangkan menurut arifin (2011, hlm 228) angket adalah

instrument penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan untuk menjaring

data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai

dengan pendapatnya.

Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menyusun angket

atau kuesioner adalah sebagai berikut:

1) Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yakni kapasitas

manajemen sekolah untuk variabel X dan mutu pendidikan untuk

variabel Y.

2) Menetapkan dimensi dan indikator dari masing-masing variabel

penelitian

3) Menyusun kisi-kisi angket

4) Menyusun pernyataan dari masing-masing variabel disertai

alternatif jawabannya

5) Menetapkan kriteria penskoran untuk alternative jawaban baik

untuk variabel X maupun variabel Y, yaitu dengan menggunakan

skala Likert dengan lima (5) opsi sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

(9)

Kisi-kisi penelitian adalah kerangka yang digunakan dalam menyusun

instrument penelitian. Pada kisi-kisi dapat diketahui gambaran pernyataan apa

saja yang diperlukan dalam instrument penelitian agar peneliti mendapatkan

data-data yang diperlukan. Adapun kisi-kisi dalam penyusunan instrumen

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrument Penelitian Variabel X

Variabel Dimensi Indikator Item

Kapasitas visi dan misi yang telah dibuat Rencana Strategis (5 tahun)

(10)

program kerja sekolah

Kisi-kisi Instrument Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator Item

Mutu Pendidikan

Memiliki visi dan misi yang jelas

(11)

profesional dalam memimpin sekolah Kepala sekolah

menjalankan sekolah menuju pada pencapaian visi dan misi sekolah

5

Kepala sekolah selalu menyediakan waktu untuk berbicara atau berdiskusi dengan orang tua siswa

(12)

dalam kegiatan seni,

Orang tua dapat melihat hubungan yang positif jelas dan secara tertulis mengenai isu-isu disiplin, akses yang mudah terhadap semua layanan sekolah

18, 19

Manajemen sekolah yang kuat

(13)

Jumlah peserta didik per kelas/ per sekolah sesuai dengan standar dan didik yang kesulitan belajar (di bawah rata-rata) atau siswa yang kemampuan belajarnya di atas rata-rata

29

Sekolah menyediakan berbagai kegiatan

ekstrakulikuler, misalnya musik, olahraga, debat, dan lain-lain sesuai dengan

akademik anak mereka di sekolah dan fisik peserta didik secara berkala

(14)

Guru dapat melakukan

Sikap positif orang tua terhadap sekolah dan yang erat dengan orang tua peserta didik secara

keseluruhan

37

Orang tua merasa puas terhadap komunikasi yang dibangun sekolah dengan orang tua

38

Sekolah menerima masukan dari orang tua tentang kepuasan orang tua terhadap kinerja sekolah dan menindaklanjutinya

39

(15)

3. Proses Pengembangan Instrument

Sebelum melakukan pengumpulan data, angket yang akan digunakan

terlebih dahulu diujicobakan kepada responden yang memiliki karakteristik

sama dengan responden yang sebenarnya.

Dalam uji coba angket ini, peneliti melakukan uji coba terhadap 15

sekolah yang masing-masing sekolah terdiri dari 3 orang (kepala sekolah,

komite sekolah, dan guru) jadi jumlahnya adalah 45 orang. 15 sekolah tersebut

tersebar di Kota Bandung Kec. Sukajadi dan Kec. Cicendo.

a. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 211) “validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan

suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai

validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.

Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas penelitian ini

yaitu Korelasi Product Moment dari Pearson yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2009, hlm. 255). Rumus tersebut sebagai berikut:

ℎ� �� =

� ∑ − ∑ ∑

√{�. ∑ − ∑ } {�. ∑ − ∑ ²}

r n = Koefisien korelasi

∑X = Jumlah skor item ∑X² = Jumlah X kuadrat

∑Y = Jumlah skor total (seluruh item) ∑Y² = Jumlah Y kuadrat

∑XY = Jumlah (perkalian X dan Y) N = Jumlah responden

Nilai signifikansi validitas tiap item dapat diketahui dengan

membandingkan nilai korelasi r n dengan nilai r el pada taraf

kepercayaan 95%. Apabila r n lebih kecil dari r el maka item

tersebut tidak valid, sebaliknya apabila r n lebih besar dari r el maka

(16)

Melalui hasil perhitungan uji coba angket dengan menggunakan

rumus di atas, maka diperoleh validitas tiap item untuk kedua variabel

dengan tingkat kesalahan 5% yaitu:

1) Uji validitas variabel X

Hasil perhitungan uji validitas variabel X (Kapasitas manajemen

Sekolah) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6

Hasil perhitungan Uji Validitas Variabel X (Kapasitas Manajemen Sekolah)

No

Item r hitung t hitung t tabel Keterangan

(17)

29 0.319301867 2.209460886 1.681 Valid Digunakan 30 0.399463518 2.857333028 1.681 Valid Digunakan 31 0.458529618 3.383425683 1.681 Valid Digunakan 32 0.382798444 2.717136428 1.681 Valid Digunakan 33 0.367735566 2.593100902 1.681 Valid Digunakan 34 0.468892832 3.481141559 1.681 Valid Digunakan 35 0.463435878 3.429463748 1.681 Valid Digunakan 36 0.590638919 4.799734461 1.681 Valid Digunakan 37 0.740675197 7.229048363 1.681 Valid Digunakan 38 0.435536713 3.172736426 1.681 Valid Digunakan 39 0.544060792 4.252026764 1.681 Valid Digunakan 40 0.310836653 2.144524824 1.681 Valid Digunakan

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa

instrumen variabel X (Kapasitas Manajemen Sekolah) yang telah diuji

dengan jumlah 40 item diantaranya 39 item dinyatakan valid karena

r n lebih besar dari r el dengan taraf signifikansi 5% dan 1 item dinyatakan tidak valid karena r n lebih kecil dari r el dengan taraf

signifikansi 5%.

Item yang dinyatakan tidak valid kemudian diperbaiki dengan tidak

mengurangi maksud dari item tersebut. Pernyataan awal yaitu “Saya

memahami perbedaan antara visi, misi, dan tujuan sekolah” menjadi “Bapak/Ibudapat membedakan antara visi, misi, dan tujuan sekolah”.

2) Uji validitas variabel Y

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 41 item dinyatakan valid

dari 41 item untuk angket variabel Y (Mutu Pendidikan).

Tabel 3.7

Hasil perhitungan Uji Validitas Variabel y (Mutu Pendidikan)

No

Item r hitung t hitung t tabel Keterangan

Tindak Lanjut 1 0.578389955 4.649351067 1.681 Valid Digunakan

2 0.693430595 6.310868346 1.681 Valid Digunakan

3 0.552596876 4.34774229 1.681 Valid Digunakan

4 0.463800336 3.432899559 1.681 Valid Digunakan

(18)

6 0.681278321 6.102856924 1.681 Valid Digunakan

7 0.588942938 4.778617161 1.681 Valid Digunakan

8 0.541907045 4.228176641 1.681 Valid Digunakan

9 0.679634575 6.075464253 1.681 Valid Digunakan

10 0.637612652 5.4274902 1.681 Valid Digunakan

11 0.374441741 2.648021057 1.681 Valid Digunakan

12 0.475045449 3.540020985 1.681 Valid Digunakan

13 0.380757248 2.700183477 1.681 Valid Digunakan

14 0.549221008 4.309658387 1.681 Valid Digunakan 15 0.612794793 5.08497876 1.681 Valid Digunakan

16 0.522811381 4.021713841 1.681 Valid Digunakan

17 0.581757662 4.69021087 1.681 Valid Digunakan

18 0.604122948 4.97119239 1.681 Valid Digunakan

19 0.711718493 6.643820873 1.681 Valid Digunakan

20 0.42139955 3.047058726 1.681 Valid Digunakan

21 0.629852425 5.317548228 1.681 Valid Digunakan

22 0.781650308 8.217868839 1.681 Valid Digunakan

23 0.462354795 3.419285216 1.681 Valid Digunakan

24 0.596847256 4.877877966 1.681 Valid Digunakan

25 0.464494558 3.439450253 1.681 Valid Digunakan

26 0.348147014 2.435305477 1.681 Valid Digunakan 27 0.669533849 5.910791777 1.681 Valid Digunakan

28 0.687465507 6.20752834 1.681 Valid Digunakan

29 0.46655351 3.458926244 1.681 Valid Digunakan

30 0.554383417 4.368020921 1.681 Valid Digunakan 31 0.691178262 6.27156133 1.681 Valid Digunakan

32 0.471928675 3.510111556 1.681 Valid Digunakan

33 0.621834338 5.206724958 1.681 Valid Digunakan

34 0.461979753 3.415758682 1.681 Valid Digunakan

35 0.336743464 2.345139057 1.681 Valid Digunakan

36 0.517315246 3.963873662 1.681 Valid Digunakan

37 0.524523616 4.039873069 1.681 Valid Digunakan

38 0.511393104 3.902299344 1.681 Valid Digunakan 39 0.50013428 3.787294746 1.681 Valid Digunakan

40 0.527564883 4.072294595 1.681 Valid Digunakan

41 0.504660474 3.833211396 1.681 Valid Digunakan

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa

instrumen variabel Y (Mutu Pendidikan) yang telah diuji dengan jumlah

41 item diantaranya 41 item dinyatakan valid karena r n lebih besar

(19)

b. Uji Reabilitas

Arikunto (2010, hlm. 221) menyatakan bahwa “reliabilitas

menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi dan

kestabilan instrument penelitian sebagai alat pengumpulan data. Reliabel

berarti dapat dipercaya, sehingga angket yang diuji akan menghasilkan

data yang sama meskipun digunakan dalam waktu yang berbeda.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014, hlm. 172) bahwa “instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan

SPSS versi 21.0.0. Hasil dari nilai reliabilitas dikonsultasikan dengan tabel

r Pearson Product Moment dengan dk = n – 1 = 45 – 1= 44, signifikansi

5%, maka diperoleh r tabel = 0,297. Adapun langkah-langkah uji

reliabilitas dengan menggunakan bantuan SPSS (Riduan dan Sunarto,

2012, hlm. 349) adalah sebagai berikut:

1) Persiapkan data yang akan diuji dalam format doc, excel, atau yang

lainnya;

2) Buka program SPSS 21.0.0 dan klik Variabel View pada bagian

pojok kiri bawah;

3) Pada bagian Nama tuliskan X-1 sampai dengan X-26 (sesuai

jumlah item pada angket), pada bagian Decimals ubah semua

angka menjadi 0 (nol) lalu abaikan yang lainnya;

4) Klik Data View, masukan data angket dengan Copy dan Paste;

5) Selanjutnya dari menu SPSS pilih Analyze lalu klik Scale,

(20)

6) Selanjutnya akan muncul dialog baru dengan nama Reliability

Analyze, masukan semua variabel ke kotak item kemudian pada

bagian bawah model pilih Alpha

7) Klik descriptive, lalu klik Scale if item deleted pada Descriptive

for, selanjutnya klik Continue, dan abaikan yang lain;

8) Langkah terakhir adalah klik Ok untuk mengakhiri perintah, setelah

itu akan muncul tampilan outputnya, selanjutnya tinggal

menginterpretasikan.

Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrument

didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

1) jika r > r el , maka reliabel

2) jika r < r el , maka tidak reliabel

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan langkah diatas,

diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Uji Reliabilitas Variabel X (Kapasitas Manajemen Sekolah)

diperoleh r adalah 0,935 sedangkan r el dengan tingkat

kepercayaan 95% adalah 0,297 Artinya r (0,935) > r el

(0,297). Berdasarkan data tersebut, maka variabel X (Kapasitas

Manajemen Sekolah) dinilai reliabel.

2) Uji Realbilitas Variabel Y (Mutu Pendidikan) diperoleh r1 adalah

0,937 sedangkan rtabel dengan tingkat kepercayaan 95% adalah

0,297 artinya r1 (0,937) > rtabel (0,297). Berdasarkan data tersebut,

maka variabel Y (Mutu pendidikan) dinilai reliabel.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam hal ini diartikan sebagai langkah-langkah

mengoperasionalkan desain penelitian secara nyata, artinya langkah-langkah yang

harus dilakukan dalam proses pelaksanaan pengumpulan data. Langkah-langkah

yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi dua tahap yaitu tahap persiapan dan

tahap pelaksanaan.

(21)

Dalam tahap ini peneliti menempuh beberapa langkah, yakni:

a. Melakukan perizinan penelitian kepada Badan Kesatuan Bangsa dan

Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung, dilanjutkan ke

Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk meneruskan perizinan

penelitian serta mengumpulkan data terkait populasi, sampel, serta

lokasi penelitian.

b. Setelah mendapat izin dari Dinas, peneliti melakukan perizinan dari

pihak Departemen kepada sekolah tempat pengambilan data dilakukan.

c. Membuat instrumen terkait dua variabel.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini meliputi:

a. Melakukan konsultasi instrumen kepada pembimbing

b. Melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui apakah instrumen

dapat dijadikan ukuran dalam penelitian atau tidak melalui uji validitas

dan reliabilitas

c. Penyebaran instrument yang digunakan untuk mendapatkan data yang

sebenarnya

d. Mengolah dan menganalisis instrumen

e. Menyimpulkan hasil dari pengolahan data instrumen

H. Analisis Data

Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dan diolah. Data yang

terkumpul tidak akan memberikan banyak manka jika data tersebut disajikan

dalam bentuk data mentah. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 76)

Kegiatan analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menabulasi data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, maka langkah terakhir tidak dilakukan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka proses analisis data dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

(22)

Kegiatan yang dilakukan dalam persiapan ini meliputi data yang

terkumpul dari responden akan dilakukan penyeleksian data untuk

meyakinkan bahwa data yang telah terkumpul layak untuk diolah lebih lanjut.

2. Klasifikasi Data

Data diklasifikasikan berdasarkan variabel X dan variabel Y. kemudian

dilakukan scoring pada setiap alternative jawaban sesuai dengan kriteria yang

telah ditetapkan yaitu skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari data

responden merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai

sumber pengolahan data.

3. Pengolahan Data

a. Perhitungan kecenderungan umum skor responden dengan

menggunakan teknik Weight Mean Score (WMS)

Perhitungan ini dimaksudkan untuk menghitung kecenderungan

umum jawaban responden terhadap variabel penelitian. Dimana rumusnya

adalah sebagai berikut:

�ᵢ X =

N

Keterangan :

X = Rata-rata skor responden

�ᵢ = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden n = Jumlah responden

b. Mencocokan skor rata-rata dengan tabel konsultasi. Perhitungan

Weight Mean Score (WMS) dengan kriteria dari Sudjana (2005, hlm.

91) sebagai berikut:

Tabel 3.8

Konsultasi Perhitungan WMS

Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01-5,00 Sangat Baik Sangat Setuju Sangat Setuju

3,01-4,00 Baik Setuju Setuju

(23)

�̅ = ∑ �

1,01-2,00 Rendah Tidak Setuju Tidak Setuju

0,01-1,00 Sangat Rendah Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Sumber : Sugiyono (2005, hlm. 205)

c. Menghitung skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel,

dengan rumus sebagai berikut (Akdon, 2005, hlm. 178)

(X1 X) Ti = 50 + 10

S

Keterangan :

Ti : Skor rata-rata yang dicari

X1 : Data skor dari masing-masing responden

X : Skor rata-rata

S : Simpangan baku

Untuk menggunakan rumus tersebut, maka akan ditempuh melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan rentang R, dengan rumus :

R = data terbesar – data terkecil

2) Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan rumus :

BK = 1 + (3,3) log n

3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus yaitu rentang

dibagi banyak kelas.

i = R / Bk

4) Membuat tabel distribusi frekuensi

5) Mencari nilai rata-rata (mean) dengan rumus :

(24)

= √�. ∑ � �. � − 1� − ∑ � �

d. Uji normalitas distribusi data

Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui

normal tidaknya penyebaran data yang akan berpengaruh terhadap teknik

statistik yang digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Sebagaimana

yang diungkapkan oleh Winarno Surakhmad (1998, hlm. 95) yaitu:

Tidak semua populasi (maupun sampel) menyebar secara normal. Dalam hal ini digunakan teknik yang (diduga) menyebar normal. Teknik statistik yang dipakai sering disebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran yang tidak normal dipakai teknik non parametrik, sebuah teknik yang tidak terkait oleh bentuk penyebaran.

Untuk mengetahui kenormalan suatu data digunakan rumus

chi-kuadrat sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana (2005, hlm. 273)

yaitu:

k (f - �

X² = ∑

i = 1 �

Keterangan :

X² = Chi Kuadrat yang dicari

f = Frekuensi hasil penelitian

�ℎ = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah:

1) Membuat tabel distribusi frekuensi

2) Mencari kelas, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval

pertama dikurangi 0,5) dan batas atas skor kanan interval (interval

kanan ditambah 0,5).

3) Mencari Z-score untuk batas kelas dengan rumus yaitu:

X- ͞X

Z =

(25)

Keterangan :

͞

X = Rata-rata distribusi

Xᵢ = Batas kelas distribusi

S = Simpangan baku

4) Mencari luas O - Z dan tabel kurva normal dari O – Z dengan

menggunakan angka-angka pada batas kelas. Sehingga diperoleh

luas O – Z.

5) Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O – Z

dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan

menambahkan luas O – Z yang berlainan secara terus menerus,

kecuali untuk angka yang paling tengah (tanda positif dan negatif)

ditambahkan dengan angka garis berikutnya.

6) Mencari Fe (Frekuensi yang diharapkan) diperoleh dengan cara

mengalikan tiap kelas interval dengan n (jumlah responden).

7) Mencari Fo (Frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara

mengalikan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi.

8) Mencari X² dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan

9) Membandingkan nilai X² hitung dengan X² tabel. Dengan kriteria

pengujian sebagai berikut:

a) Jika X² hitung > X² tabel, artinya distribusi data tidak normal

b) Jika X² hitung < X² tabel, artinya distribusi data normal

Adapun penghitungan uji normalitas data yang dilakukan dengan

menggunakan bantuan SPSS versi 21 for windows dengan rumus One

Simple Kolmogorov Smirnov Test. Berikut ini adalah tahapan dalam

menghitung uji normalitas:

1) Buka program SPSS;

2) Masukkan data mentah Variabel X dan Y pada data variabel pada

tampilan Data View;

3) Klik Variabel View. Pada variabel view, kolom name pada baris

pertama diisi dengan Variabel X dan baris kedua dengan Variabel

Y, kolom decimal = 0, kolom tabel diisi dengan nama

(26)

4) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik

Legacy dialog1-Sample K-S;

5) Masukkan Variabel X pada kotak Test Variabel List dengan

men-klik tanda panah;

6) Klik Option, kemudian pilih descriptive pada Statistic dan Exclude

cases test by test, lalu tekan continue;

7) Klik Normal Distribution lalu OK (lakukan langkah yang sama

untuk menghitung uji normalitas variabel Y).

e. Menghitung hipotesis penelitian

Setelah selesai mengolah data, kemudian dilanjutkan dengan

menguji hipotesis data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Uji

hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

signifikan dari kapasitas manajemen sekolah terhadap mutu pendidikan

sekolah dasar negeri di kota Bandung.

1) Koefisien korelasi

Analisis korelasi merupakan teknik untuk mengetahui derajat

hubungan antara variabel X dan variabel Y. Adapun

langkah-langkah analisis tersebut adalah sebagai berikut:

a) Menghitung besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dengan

menggunakan tolok ukur berdasarkan r Product Moment

(Sugiyono, 2009, hlm. 255).

n (∑XY) – (∑X) (∑Y)

r =

√{�. ∑ − ∑ } {�. ∑ − ∑ ²}

Keterangan :

r = Koefisiensi Korelasi ∑X = Jumlah skor item

∑ = Jumlah X kuadrat

(27)

∑XY = Jumlah (perkalian X dan Y) N = Jumlah responden

Dalam perhitungan tersebut, peneliti menggunakan bantuan

program SPSS Versi 21.0 for Windows. variabel yang akan

dikorelasikan yaitu variabel X (Independen) dan Y (Dependen),

maka rxy merupakan hasil koefisien dari kedua variabel. Kemudian

rxyhitung dibandingkan dengan rxy tabel, dengan taraf kesalahan sebesar

5%. Apabila rxyhitung> rxytabel dan bernilai positif, maka terdapat

hubungan yang positif sebesar angka hasil perhitungan tersebut.

Selanjutnya yaitu menafsirkan koefisien korelasi untuk

memberikan interpretasi dengan menggunakan tabel interpretasi

nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

0,600 – 0,799 Kuat

0,400 – 0,599 Sedang

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

Berikut adalah hipotesis dalam penelitian ini:

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

anatara Kapasitas Manajemen Sekolah terhadap

Mutu Pendidikan

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

Kapasitas Manajemen Sekolah terhadap Mutu

Pendidikan

Adapun langkah untuk mencari koefisien korelasi dengan

menggunakan SPSS menurut Riduan dan Sunarto (2013, hlm.

274-275), yaitu sebagai berikut:

(1) Buka program SPSS, destinasikan Variabel view dan

(28)

(a) Kolom name pada baris pertama diisi dengan variabel X

dan baris kedua dengan variabel Y;

(b) Kolom type, isi dengan numeric;

(c) Kolom widht isi dengan 8;

(d) Kolom decimal = 0;

(e) Kolom label diisi untuk baris pertama variabel X dan

baris kedua variabel Y;

(f) Kolom value dan missing diisi dengan none;

(g) Kolom align, pilih center; dan

(h) Kolom measure, pilih scale.

(2) Aktifkan data view, kemudian masukan data variabel X dan

Y;

(3) Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih

Bivariate;

(4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel

dengan cara mengklik tanda ;

(5) Tandai pilihan kotak Pearson;

(6) Klik option dan tandai pada kotak pilihan Mean dan

Standart Deviation, klik continue; dan

(7) Klik Ok.

b) Menguji tingkat signifikan koefisien korelasi antara variabel X

dengan variabel Y yaitu dengan melakukan uji independen

untuk mencari harga t dengan menggunakan rumus T-test

(Sugiyono, 2009, hlm. 259)

r √n-2

ℎ� �� =

1- r²

Keterangan :

t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi hasil t hitung

(29)

Apabila diperoleh t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan

Ha diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara

variabel X dan Y adalah signifikan. Tetapi jika t hitung < t tabel,

maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya koefisien korelasi antara

variabel X dan Y tidak signifikan.

2) Koefisien determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya

prosentase kontribusi variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y). Koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan

koefisien korelasi yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikalikan

100% (Sugiyono, 2014, hlm.154).

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi yang dicari

r² = Koefisien Korelasi

Adapun langkah-langkah dalam menguji determinasi dalam

SPSS versi 21 adalah sebagai berikut:

1) Buka program SPSS versi 21;

2) Lihat pada “Data View”, masukan data variabel X dan Y

kedalam kolom masing-masing, yaitu X dan Y;

3) Klik analyze, kemudian pilih regression lalu pilih linear;

4) Pindahkan variabel kapasitas manajemen sekolah (X) ke kotak

independent dan variabel mutu pendidikan (Y) ke kotak

dependent;

5) Kemudian klik statistic lalu pilih estimates, model fit dan

descriptive lalu klik continue;

6) Klik plots, lalu masukan DEPENDENT ke kotak Y dan

ADJPRED ke kotak X, centang kotak histogram dan normal

(30)

7) Klik save, pada predicted value lalu pilih unstandardized,

kemudian klik continue;

8) Klik option, pastikan bahwa taksiran probability dalam kondisi

default sebesar 0,05, lalu klik continue;

9) Kemudian klik OK;

10)Lihat output pada model summary dan hasilnya pada kolom R

Square.

3) Koefisien regresi

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa besar

perubahan pada variabel dependen (variabel Y) jika nilai variabel

independen (variabel X) diubah. Untuk melakukan analisis regresi

sederhana digunakan rumus berikut (Sugiyono, 2009, hlm. 262) :

Dimana:

Ŷ = Nilai yang diprediksikan

ɑ = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen

Berdasarkan rumus diatas maka untuk mencari a dan b adalah

sebagai berikut:

(∑Yᵢ).(∑Xᵢ²) – (∑Xᵢ) (∑Xᵢ .Yᵢ)

ɑ =

�.∑Xᵢ² - ∑Xᵢ)²

n.∑XY - ∑X. ∑Y b =

n. ∑X² - (∑X)²

Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Apabila

angka koefisien korelasi tinggi, maka harga b juga tinggi dan

(31)

Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan SPSS Versi 21.0

for Windows. Berikut langkah-langkah dalam pengujian regresi

sederhana:

1. Buka data penelitian yang sudah di input;

2. Dari menu spss, pilih meneu anlayze, kemudian regresi, lalu

klik linear. Maka akan muncul kotak dialog;

3. Masukan variabel Y ke kolom Dependent, dan masukan

variabel X ke kolom independent. Pada method kita pilih

metode Enter;

4. Klik statistic, lalu berikan tanda pada Estimates dan Metode

Fit. Kemudian klik continue;

5. Pada klik PLOT, pada Standardized Residual Plots, pilik

Histogram dan Normal probability plot; dan

Gambar

Tabel 3.1 Data Populasi
Tabel. 3.2
Tabel  3.3 Skala Likert
Tabel 3.4
+6

Referensi

Dokumen terkait

Flavonoid mengandung system aromatic terkonjugasi sehingga menunjukkan pita serapan kuat pada spectrum UV dan sinar tampak.Umumnya terdapat dalam bentuk terikat pada gula

Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan, semangat, sikap dan perilaku seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (created new and different), melalui

Dari pengertian-pengertian mengenai profesi tersebut di atas, berarti unsur terpenting dalam profesi guru adalah penguasaan sejumlah kompetensi sebagai keterampilan atau

Sehubungan dengan Evaluasi Harga untuk pekerjaan Pengadaan Peralatan Jaringan Komputer Pada Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kab. Musi Banyuasin, dan dikarenakan ada

Suatu pendapat: Langsung atau tidak langsung semua kecelakaan disebabkan oleh semua manusia yang terlibat dalam suatu kegiatan.... Teori penyebab kecelakaan yang

Maka kami bermaksud melakukan klarifikasi kewajaran harga dan klarifikasi harga satuan Sehubungan dengan Evaluasi Harga untuk pekerjaan Pengadaan Peralatan Jaringan Komputer Pada

Mengembangkan kualitas dunia pendidikan dibutuhkan guru berkualitas dan berdedikasi tinggi maupun berwawasan luas, berprestasi serta tenaga pengajar terkreditasi akan mendorong

Tulisan ini juga diharapkan bisa menjadi suatu potret bagi lembaga-lembaga maupun instansi-instansi yang akan melakukan pembinaan dan memberikan pengetahuan bagi remaja