37 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian dapat dijadikan sebagai pegangan yang jelas kepada
peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas penelitian yang
bertalian dengan tujuan penelitian, memberi gambaran yang jelas tentang apa
yang harus dilakukan. Nasution (2009, hlm. 23) menyatakan bahwa desain
penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data
agar dapat dilaksanakan secara ekonomis, serta serasi dengan tujuan penelitian.
Dari pemaparan yang dikemukakan diatas, maka dengan adanya desain penelitian
ini akan memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 22) langkah-langkah penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Memilih masalah;
2. Studi pendahuluan;
3. Merumuskan masalah;
4. Merumuskan anggapan dasar;
5. Merumuskan hipotesis;
6. Memilih pendekatan;
7. Menentukan variabel dan sumber data;
8. Menentukan dan menyusun instrumen;
9. Mengumpulkan data;
10.Analisis data;
11.Menarik kesimpulan; dan
12.Menulis laporan.
B. Metode dan Pendekatan
Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif
adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu
variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun
kata-kata. Alasan mengapa peneliti mengambil metode deskriptif adalah untuk
mendapatkan gambaran keseluruhan objek penelitian secara akurat. Pelaksanaan
metode penelitian deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan
penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti dari data
tersebut, selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci
terhadap apa yang diteliti.
Tipe desain penelitian deskriptif ditujukan untuk menjelaskan situasi atau
peristiwa. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan suatu kondisi sosial
tertentu. Sekilas penelitian deskriptif mirip dengan pekerjaan seorang wartawan,
yaitu mengamati kemudian menceritakan dalam tulisan di media massa. Namun
penelitian deskriptif merupakan pengamatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan
secara hati-hati dan cermat, oleh karenanya lebih akurat dan tepat dibandingkan
dengan pengamatan biasa sebagaimana yang dilakukan wartawan (Morissan,
2012, hlm. 37).
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan
kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya untuk mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang
berkaitan dengan fenomena alam. Sugiono (2013, hlm. 23) mengatakan bahwa “metode kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik”. Menurut Burhan Bungin (2004, hlm. 59) bahwa substansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas yang berurutan, yaitu:
1. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti
2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian
3. Mendesain instrumen pengumpulan data penelitian
4. Melakukan pengumpulan data penelitian
5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
C. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu penafsiran atau pengertian pembaca
untuk menggambarkan indicator-indikator pada variabel yang dirumuskan
berdasarkan teori-teori yang relevan.
Adapun definisi operasional yang dimuat dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Kapasitas manajemen sekolah
Kapasitas manajemen sekolah dalam penelitian ini adalah kemampuan
sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan organisasi yang tercermin
dalam penyusunan visi, misi dan tujuan sekolah, pengembangan visi, misi
dan tujuan melalui penyusunan rencana kerja sekolah, mengarahkan
rencana kerja kedalam implementasi program kerja sekolah,
mengontrolkan implementasi kerja sekolah dengan melakukan evaluasi
keberhasilan program sekolah. Adapun dimensi dalam penelitian ini
adalah:
a. Pembangunan visi, misi dan tujuan
b. Penyusunan rencana kerja sekolah
c. Implementasi program kerja sekolah
d. Evaluasi keberhasilan program sekolah
2. Mutu pendidikan
Mutu pendidikan disekolah dalam penelitian ini adalah sekolah yang
berhasil dalam melaksanakan pendidikannya. Dimana sekolah tersebut
memiliki 9 (sembilan) karakteristik kebermutuan sekolah, sebagai berikut:
1. memiliki visi dan misi yang jelas, 2. memiliki kepala sekolah yang
profesional, 3. memiliki guru yang profesional, 4. memiliki lingkungan
sekolah yang kondusif untuk belajar, 5. pendidik dan tenaga pendidikan
sekolah ramah terhadap peserta didik, 6. manajemen sekolah yang kuat, 7.
memiliki kurikulum yang luas dan berimbang, 8. melakukan penilaian dan
pelaporan peserta didik yang bermakna, 9. tinggi dalam melibatkan
D. Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, dan
Pengurus Komite Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kota Bandung. Kota
Bandung memiliki 5 (lima) wilayah, antara lain Bandung Timur, Bandung Utara,
Bandung Barat, Bandung Selatan, dan Bandung Tengah. Dengan banyaknya
jumlah sekolah dasar yang terdapat di kota Bandung, maka dari masing-masing
wilayah diambil satu kecamatan. Dimana kecamatan tersebut merupakan
kecamatan yang paling unggul dalam bidang pendidikan sekolah dasarnya.
E. Populasi dan Sampel
Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan suatu obyek yang akan
diteliti yang digunakan sebagai sumber data, dimana obyek tersebut disesuaikan
dengan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian. Obyek
yang akan diteliti harus diterapkan tempat atau lokasi. Oleh sebab itu, lokasi
sangat dibutuhkan dalam penelitian. Dibawah ini akan diuraikan hal-hal yang
berhubungan dengan lokasi dan obyek yang akan diteliti.
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah atau tempat yang menjadi sumber penelitian.
Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Sugiyono (2016, hlm. 80) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini, populasi yang diambil merupakan sekelompok
manusia yang tinggal ditempat tertentu yaitu di sekolah dasar negeri se-kota
bandung, sehubungan rumusan masalah penelitian yang peneliti lakukan bertujuan untuk menganalisis berkenaan dengan “Pengaruh Kapasitas Manajemen Sekolah terhadap Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung”. Kota
Bandung memiliki 31 kecamatan yang tersebar di berbagai wilayah, mengingat
jumlah populasi yang terlalu besar untuk dijadikan penelitian, maka diperlukan
Tabel 3.1
Data Populasi
No. Partisipan Populasi
1. Kepala sekolah 254
2. Guru 8629
3. Komite Sekolah 254
Jumlah Populasi 9137
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk
mengumpulkan data melalui cara tertentu yang dianggap mewakili seluruh
populasi.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik
sampel purposive sampling. Menurut Sugiyono (2016, hlm. 82) purposive
sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa
pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa
lebih representative.
Maka sampel penelitian ini diambil berdasarkan kualitas sekolah dasar
negeri di masing-masing wilayah kota Bandung. Untuk mewakili populasi
secara keseluruhan maka setiap wilayah di kota Bandung diambil satu
kecamatan yang memiliki kualitas unggul pada jenjang sekolah dasar negeri.
Berdasarkan rekomendasi dari koordinator pengawas pendidikan dasar kota
Bandung, Bapak Maman Sulaiman beserta anggota lainnya yaitu Bapak
Tahyan, Ibu Nita, dan Ibu Winda. Berikut lima kecamatan yang dikategorikan
Tabel. 3.2
Data Sampel Penelitian
No Wilayah Kota
Bandung Kecamatan Kepsek Komite Guru
1 Wilayah
Bandung
Timur
Ujungberung 6 6 6
2 Wilayah
Bandung Utara
Sukasari 11 11 11
3 Wilayah
Bandung Barat
Andir 5 5 5
4 Wilayah
Bandung
Selatan
Buah Batu 9 9 9
5 Wilayah
Bandung
Tengah
Bandung Wetan 2 2 2
Penelitian ini dilakukan disekolah dasar negeri yang dinilai unggul.
Adapun alasan memilih sekolah dasar negeri adalah sebagai berikut:
a. Sekolah negeri memiliki atasan atau pimpinan dinas pendidikan
berbeda dari sekolah swasta adalah yayasan.
b. Sistem pengelolaan antara sekolah negeri dilihat dari rotasi kepala
sekolah, sistem pemberhentian, pola manajemen dan pembinaan
berbeda dengan swasta.
c. Untuk sekolah swasta, intervensi yayasan kepada sekolah sangat tinggi
sedangkan sekolah negeri tidak. Dalam hal ini kepala sekolah negeri
memiliki peran yang komprehensif dalam mengelola seluruh aktivitas
bidang-bidang lain seperti keuangan, rekruitmen, dan lain-lain diatur
oleh yayasan.
Selanjutnya sekolah negeri yang dinilai unggul perlu menjadi perhatian
apakah sekolah tersebut benar-benar memiliki keunggulan tersendiri dalam
mengelola sekolah atau tidak. Karena sekolah yang unggul inilah yang akan
menjadi panutan bagi sekolah lain untuk belajar meningkatkan kualitas
sekolah yang masih rendah baik dari segi budaya mutu, strategi penggunaan
kekuasaan, pengetahuan atau informasi.
F. Instrument Penelitian
Menurut Sugiyono (2016, hlm. 102) mengemukakan bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Sedangkan menurut Arikunto Suharsimi (2007, hlm. 100) bahwa “Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkna agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan variabel
penelitian. Alat ukur atau instrumen digunakan harus berdasarkan pada
karakteristik variabel yang diteliti.
1. Kuisioner atau Angket
a. Definisi Kuesioner atau Angket
Kuesioner merupakan instrumen untuk mengumpulkan data,
dimana partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan
yang diberikan oleh peneliti. Menurut Arikunto (2013, hlm 203)
instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrument penelitian adalah
angket, ceklis (check-list) atau tanda centang, pedoman wawancara,
Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket (questioner). Menurut Arikunto (2013, hlm 194) angket adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui. Sedangkan menurut arifin (2011, hlm 228) angket adalah
instrument penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan untuk menjaring
data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai
dengan pendapatnya.
Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menyusun angket
atau kuesioner adalah sebagai berikut:
1) Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yakni kapasitas
manajemen sekolah untuk variabel X dan mutu pendidikan untuk
variabel Y.
2) Menetapkan dimensi dan indikator dari masing-masing variabel
penelitian
3) Menyusun kisi-kisi angket
4) Menyusun pernyataan dari masing-masing variabel disertai
alternatif jawabannya
5) Menetapkan kriteria penskoran untuk alternative jawaban baik
untuk variabel X maupun variabel Y, yaitu dengan menggunakan
skala Likert dengan lima (5) opsi sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Kisi-kisi penelitian adalah kerangka yang digunakan dalam menyusun
instrument penelitian. Pada kisi-kisi dapat diketahui gambaran pernyataan apa
saja yang diperlukan dalam instrument penelitian agar peneliti mendapatkan
data-data yang diperlukan. Adapun kisi-kisi dalam penyusunan instrumen
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrument Penelitian Variabel X
Variabel Dimensi Indikator Item
Kapasitas visi dan misi yang telah dibuat Rencana Strategis (5 tahun)
program kerja sekolah
Kisi-kisi Instrument Variabel Y
Variabel Dimensi Indikator Item
Mutu Pendidikan
Memiliki visi dan misi yang jelas
profesional dalam memimpin sekolah Kepala sekolah
menjalankan sekolah menuju pada pencapaian visi dan misi sekolah
5
Kepala sekolah selalu menyediakan waktu untuk berbicara atau berdiskusi dengan orang tua siswa
dalam kegiatan seni,
Orang tua dapat melihat hubungan yang positif jelas dan secara tertulis mengenai isu-isu disiplin, akses yang mudah terhadap semua layanan sekolah
18, 19
Manajemen sekolah yang kuat
Jumlah peserta didik per kelas/ per sekolah sesuai dengan standar dan didik yang kesulitan belajar (di bawah rata-rata) atau siswa yang kemampuan belajarnya di atas rata-rata
29
Sekolah menyediakan berbagai kegiatan
ekstrakulikuler, misalnya musik, olahraga, debat, dan lain-lain sesuai dengan
akademik anak mereka di sekolah dan fisik peserta didik secara berkala
Guru dapat melakukan
Sikap positif orang tua terhadap sekolah dan yang erat dengan orang tua peserta didik secara
keseluruhan
37
Orang tua merasa puas terhadap komunikasi yang dibangun sekolah dengan orang tua
38
Sekolah menerima masukan dari orang tua tentang kepuasan orang tua terhadap kinerja sekolah dan menindaklanjutinya
39
3. Proses Pengembangan Instrument
Sebelum melakukan pengumpulan data, angket yang akan digunakan
terlebih dahulu diujicobakan kepada responden yang memiliki karakteristik
sama dengan responden yang sebenarnya.
Dalam uji coba angket ini, peneliti melakukan uji coba terhadap 15
sekolah yang masing-masing sekolah terdiri dari 3 orang (kepala sekolah,
komite sekolah, dan guru) jadi jumlahnya adalah 45 orang. 15 sekolah tersebut
tersebar di Kota Bandung Kec. Sukajadi dan Kec. Cicendo.
a. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 211) “validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai
validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.
Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas penelitian ini
yaitu Korelasi Product Moment dari Pearson yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2009, hlm. 255). Rumus tersebut sebagai berikut:
ℎ� �� =
� ∑ − ∑ ∑
√{�. ∑ − ∑ } {�. ∑ − ∑ ²}
r n = Koefisien korelasi
∑X = Jumlah skor item ∑X² = Jumlah X kuadrat
∑Y = Jumlah skor total (seluruh item) ∑Y² = Jumlah Y kuadrat
∑XY = Jumlah (perkalian X dan Y) N = Jumlah responden
Nilai signifikansi validitas tiap item dapat diketahui dengan
membandingkan nilai korelasi r n dengan nilai r el pada taraf
kepercayaan 95%. Apabila r n lebih kecil dari r el maka item
tersebut tidak valid, sebaliknya apabila r n lebih besar dari r el maka
Melalui hasil perhitungan uji coba angket dengan menggunakan
rumus di atas, maka diperoleh validitas tiap item untuk kedua variabel
dengan tingkat kesalahan 5% yaitu:
1) Uji validitas variabel X
Hasil perhitungan uji validitas variabel X (Kapasitas manajemen
Sekolah) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6
Hasil perhitungan Uji Validitas Variabel X (Kapasitas Manajemen Sekolah)
No
Item r hitung t hitung t tabel Keterangan
29 0.319301867 2.209460886 1.681 Valid Digunakan 30 0.399463518 2.857333028 1.681 Valid Digunakan 31 0.458529618 3.383425683 1.681 Valid Digunakan 32 0.382798444 2.717136428 1.681 Valid Digunakan 33 0.367735566 2.593100902 1.681 Valid Digunakan 34 0.468892832 3.481141559 1.681 Valid Digunakan 35 0.463435878 3.429463748 1.681 Valid Digunakan 36 0.590638919 4.799734461 1.681 Valid Digunakan 37 0.740675197 7.229048363 1.681 Valid Digunakan 38 0.435536713 3.172736426 1.681 Valid Digunakan 39 0.544060792 4.252026764 1.681 Valid Digunakan 40 0.310836653 2.144524824 1.681 Valid Digunakan
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
instrumen variabel X (Kapasitas Manajemen Sekolah) yang telah diuji
dengan jumlah 40 item diantaranya 39 item dinyatakan valid karena
r n lebih besar dari r el dengan taraf signifikansi 5% dan 1 item dinyatakan tidak valid karena r n lebih kecil dari r el dengan taraf
signifikansi 5%.
Item yang dinyatakan tidak valid kemudian diperbaiki dengan tidak
mengurangi maksud dari item tersebut. Pernyataan awal yaitu “Saya
memahami perbedaan antara visi, misi, dan tujuan sekolah” menjadi “Bapak/Ibudapat membedakan antara visi, misi, dan tujuan sekolah”.
2) Uji validitas variabel Y
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 41 item dinyatakan valid
dari 41 item untuk angket variabel Y (Mutu Pendidikan).
Tabel 3.7
Hasil perhitungan Uji Validitas Variabel y (Mutu Pendidikan)
No
Item r hitung t hitung t tabel Keterangan
Tindak Lanjut 1 0.578389955 4.649351067 1.681 Valid Digunakan
2 0.693430595 6.310868346 1.681 Valid Digunakan
3 0.552596876 4.34774229 1.681 Valid Digunakan
4 0.463800336 3.432899559 1.681 Valid Digunakan
6 0.681278321 6.102856924 1.681 Valid Digunakan
7 0.588942938 4.778617161 1.681 Valid Digunakan
8 0.541907045 4.228176641 1.681 Valid Digunakan
9 0.679634575 6.075464253 1.681 Valid Digunakan
10 0.637612652 5.4274902 1.681 Valid Digunakan
11 0.374441741 2.648021057 1.681 Valid Digunakan
12 0.475045449 3.540020985 1.681 Valid Digunakan
13 0.380757248 2.700183477 1.681 Valid Digunakan
14 0.549221008 4.309658387 1.681 Valid Digunakan 15 0.612794793 5.08497876 1.681 Valid Digunakan
16 0.522811381 4.021713841 1.681 Valid Digunakan
17 0.581757662 4.69021087 1.681 Valid Digunakan
18 0.604122948 4.97119239 1.681 Valid Digunakan
19 0.711718493 6.643820873 1.681 Valid Digunakan
20 0.42139955 3.047058726 1.681 Valid Digunakan
21 0.629852425 5.317548228 1.681 Valid Digunakan
22 0.781650308 8.217868839 1.681 Valid Digunakan
23 0.462354795 3.419285216 1.681 Valid Digunakan
24 0.596847256 4.877877966 1.681 Valid Digunakan
25 0.464494558 3.439450253 1.681 Valid Digunakan
26 0.348147014 2.435305477 1.681 Valid Digunakan 27 0.669533849 5.910791777 1.681 Valid Digunakan
28 0.687465507 6.20752834 1.681 Valid Digunakan
29 0.46655351 3.458926244 1.681 Valid Digunakan
30 0.554383417 4.368020921 1.681 Valid Digunakan 31 0.691178262 6.27156133 1.681 Valid Digunakan
32 0.471928675 3.510111556 1.681 Valid Digunakan
33 0.621834338 5.206724958 1.681 Valid Digunakan
34 0.461979753 3.415758682 1.681 Valid Digunakan
35 0.336743464 2.345139057 1.681 Valid Digunakan
36 0.517315246 3.963873662 1.681 Valid Digunakan
37 0.524523616 4.039873069 1.681 Valid Digunakan
38 0.511393104 3.902299344 1.681 Valid Digunakan 39 0.50013428 3.787294746 1.681 Valid Digunakan
40 0.527564883 4.072294595 1.681 Valid Digunakan
41 0.504660474 3.833211396 1.681 Valid Digunakan
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
instrumen variabel Y (Mutu Pendidikan) yang telah diuji dengan jumlah
41 item diantaranya 41 item dinyatakan valid karena r n lebih besar
b. Uji Reabilitas
Arikunto (2010, hlm. 221) menyatakan bahwa “reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi dan
kestabilan instrument penelitian sebagai alat pengumpulan data. Reliabel
berarti dapat dipercaya, sehingga angket yang diuji akan menghasilkan
data yang sama meskipun digunakan dalam waktu yang berbeda.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014, hlm. 172) bahwa “instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan
SPSS versi 21.0.0. Hasil dari nilai reliabilitas dikonsultasikan dengan tabel
r Pearson Product Moment dengan dk = n – 1 = 45 – 1= 44, signifikansi
5%, maka diperoleh r tabel = 0,297. Adapun langkah-langkah uji
reliabilitas dengan menggunakan bantuan SPSS (Riduan dan Sunarto,
2012, hlm. 349) adalah sebagai berikut:
1) Persiapkan data yang akan diuji dalam format doc, excel, atau yang
lainnya;
2) Buka program SPSS 21.0.0 dan klik Variabel View pada bagian
pojok kiri bawah;
3) Pada bagian Nama tuliskan X-1 sampai dengan X-26 (sesuai
jumlah item pada angket), pada bagian Decimals ubah semua
angka menjadi 0 (nol) lalu abaikan yang lainnya;
4) Klik Data View, masukan data angket dengan Copy dan Paste;
5) Selanjutnya dari menu SPSS pilih Analyze lalu klik Scale,
6) Selanjutnya akan muncul dialog baru dengan nama Reliability
Analyze, masukan semua variabel ke kotak item kemudian pada
bagian bawah model pilih Alpha
7) Klik descriptive, lalu klik Scale if item deleted pada Descriptive
for, selanjutnya klik Continue, dan abaikan yang lain;
8) Langkah terakhir adalah klik Ok untuk mengakhiri perintah, setelah
itu akan muncul tampilan outputnya, selanjutnya tinggal
menginterpretasikan.
Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrument
didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
1) jika r > r el , maka reliabel
2) jika r < r el , maka tidak reliabel
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan langkah diatas,
diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Uji Reliabilitas Variabel X (Kapasitas Manajemen Sekolah)
diperoleh r adalah 0,935 sedangkan r el dengan tingkat
kepercayaan 95% adalah 0,297 Artinya r (0,935) > r el
(0,297). Berdasarkan data tersebut, maka variabel X (Kapasitas
Manajemen Sekolah) dinilai reliabel.
2) Uji Realbilitas Variabel Y (Mutu Pendidikan) diperoleh r1 adalah
0,937 sedangkan rtabel dengan tingkat kepercayaan 95% adalah
0,297 artinya r1 (0,937) > rtabel (0,297). Berdasarkan data tersebut,
maka variabel Y (Mutu pendidikan) dinilai reliabel.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam hal ini diartikan sebagai langkah-langkah
mengoperasionalkan desain penelitian secara nyata, artinya langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam proses pelaksanaan pengumpulan data. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi dua tahap yaitu tahap persiapan dan
tahap pelaksanaan.
Dalam tahap ini peneliti menempuh beberapa langkah, yakni:
a. Melakukan perizinan penelitian kepada Badan Kesatuan Bangsa dan
Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung, dilanjutkan ke
Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk meneruskan perizinan
penelitian serta mengumpulkan data terkait populasi, sampel, serta
lokasi penelitian.
b. Setelah mendapat izin dari Dinas, peneliti melakukan perizinan dari
pihak Departemen kepada sekolah tempat pengambilan data dilakukan.
c. Membuat instrumen terkait dua variabel.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini meliputi:
a. Melakukan konsultasi instrumen kepada pembimbing
b. Melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui apakah instrumen
dapat dijadikan ukuran dalam penelitian atau tidak melalui uji validitas
dan reliabilitas
c. Penyebaran instrument yang digunakan untuk mendapatkan data yang
sebenarnya
d. Mengolah dan menganalisis instrumen
e. Menyimpulkan hasil dari pengolahan data instrumen
H. Analisis Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dan diolah. Data yang
terkumpul tidak akan memberikan banyak manka jika data tersebut disajikan
dalam bentuk data mentah. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 76)
Kegiatan analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menabulasi data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, maka langkah terakhir tidak dilakukan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka proses analisis data dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Kegiatan yang dilakukan dalam persiapan ini meliputi data yang
terkumpul dari responden akan dilakukan penyeleksian data untuk
meyakinkan bahwa data yang telah terkumpul layak untuk diolah lebih lanjut.
2. Klasifikasi Data
Data diklasifikasikan berdasarkan variabel X dan variabel Y. kemudian
dilakukan scoring pada setiap alternative jawaban sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan yaitu skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari data
responden merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai
sumber pengolahan data.
3. Pengolahan Data
a. Perhitungan kecenderungan umum skor responden dengan
menggunakan teknik Weight Mean Score (WMS)
Perhitungan ini dimaksudkan untuk menghitung kecenderungan
umum jawaban responden terhadap variabel penelitian. Dimana rumusnya
adalah sebagai berikut:
∑�ᵢ X =
N
Keterangan :
X = Rata-rata skor responden
∑�ᵢ = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden n = Jumlah responden
b. Mencocokan skor rata-rata dengan tabel konsultasi. Perhitungan
Weight Mean Score (WMS) dengan kriteria dari Sudjana (2005, hlm.
91) sebagai berikut:
Tabel 3.8
Konsultasi Perhitungan WMS
Rentang
Nilai Kriteria
Penafsiran
Variabel X Variabel Y
4,01-5,00 Sangat Baik Sangat Setuju Sangat Setuju
3,01-4,00 Baik Setuju Setuju
�̅ = ∑ ���
1,01-2,00 Rendah Tidak Setuju Tidak Setuju
0,01-1,00 Sangat Rendah Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Sumber : Sugiyono (2005, hlm. 205)
c. Menghitung skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel,
dengan rumus sebagai berikut (Akdon, 2005, hlm. 178)
(X1 –X) Ti = 50 + 10
S
Keterangan :
Ti : Skor rata-rata yang dicari
X1 : Data skor dari masing-masing responden
X : Skor rata-rata
S : Simpangan baku
Untuk menggunakan rumus tersebut, maka akan ditempuh melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan rentang R, dengan rumus :
R = data terbesar – data terkecil
2) Menentukan banyak kelas (BK) interval dengan rumus :
BK = 1 + (3,3) log n
3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus yaitu rentang
dibagi banyak kelas.
i = R / Bk
4) Membuat tabel distribusi frekuensi
5) Mencari nilai rata-rata (mean) dengan rumus :
= √�. ∑ � �. � − 1� − ∑ � �
d. Uji normalitas distribusi data
Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui
normal tidaknya penyebaran data yang akan berpengaruh terhadap teknik
statistik yang digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Sebagaimana
yang diungkapkan oleh Winarno Surakhmad (1998, hlm. 95) yaitu:
Tidak semua populasi (maupun sampel) menyebar secara normal. Dalam hal ini digunakan teknik yang (diduga) menyebar normal. Teknik statistik yang dipakai sering disebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran yang tidak normal dipakai teknik non parametrik, sebuah teknik yang tidak terkait oleh bentuk penyebaran.
Untuk mengetahui kenormalan suatu data digunakan rumus
chi-kuadrat sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana (2005, hlm. 273)
yaitu:
k (fₒ - �ℎ)²
X² = ∑
i = 1 �ℎ
Keterangan :
X² = Chi Kuadrat yang dicari
fₒ = Frekuensi hasil penelitian
�ℎ = Frekuensi yang diharapkan
Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah:
1) Membuat tabel distribusi frekuensi
2) Mencari kelas, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval
pertama dikurangi 0,5) dan batas atas skor kanan interval (interval
kanan ditambah 0,5).
3) Mencari Z-score untuk batas kelas dengan rumus yaitu:
Xᵢ - ͞X
Z =
Keterangan :
͞
X = Rata-rata distribusi
Xᵢ = Batas kelas distribusi
S = Simpangan baku
4) Mencari luas O - Z dan tabel kurva normal dari O – Z dengan
menggunakan angka-angka pada batas kelas. Sehingga diperoleh
luas O – Z.
5) Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O – Z
dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan
menambahkan luas O – Z yang berlainan secara terus menerus,
kecuali untuk angka yang paling tengah (tanda positif dan negatif)
ditambahkan dengan angka garis berikutnya.
6) Mencari Fe (Frekuensi yang diharapkan) diperoleh dengan cara
mengalikan tiap kelas interval dengan n (jumlah responden).
7) Mencari Fo (Frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara
mengalikan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi.
8) Mencari X² dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan
9) Membandingkan nilai X² hitung dengan X² tabel. Dengan kriteria
pengujian sebagai berikut:
a) Jika X² hitung > X² tabel, artinya distribusi data tidak normal
b) Jika X² hitung < X² tabel, artinya distribusi data normal
Adapun penghitungan uji normalitas data yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS versi 21 for windows dengan rumus One
Simple Kolmogorov Smirnov Test. Berikut ini adalah tahapan dalam
menghitung uji normalitas:
1) Buka program SPSS;
2) Masukkan data mentah Variabel X dan Y pada data variabel pada
tampilan Data View;
3) Klik Variabel View. Pada variabel view, kolom name pada baris
pertama diisi dengan Variabel X dan baris kedua dengan Variabel
Y, kolom decimal = 0, kolom tabel diisi dengan nama
4) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik
Legacy dialog1-Sample K-S;
5) Masukkan Variabel X pada kotak Test Variabel List dengan
men-klik tanda panah;
6) Klik Option, kemudian pilih descriptive pada Statistic dan Exclude
cases test by test, lalu tekan continue;
7) Klik Normal Distribution lalu OK (lakukan langkah yang sama
untuk menghitung uji normalitas variabel Y).
e. Menghitung hipotesis penelitian
Setelah selesai mengolah data, kemudian dilanjutkan dengan
menguji hipotesis data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Uji
hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
signifikan dari kapasitas manajemen sekolah terhadap mutu pendidikan
sekolah dasar negeri di kota Bandung.
1) Koefisien korelasi
Analisis korelasi merupakan teknik untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel X dan variabel Y. Adapun
langkah-langkah analisis tersebut adalah sebagai berikut:
a) Menghitung besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dengan
menggunakan tolok ukur berdasarkan r Product Moment
(Sugiyono, 2009, hlm. 255).
n (∑XY) – (∑X) (∑Y)
r =
√{�. ∑ − ∑ } {�. ∑ − ∑ ²}
Keterangan :
r = Koefisiensi Korelasi ∑X = Jumlah skor item
∑ = Jumlah X kuadrat
∑XY = Jumlah (perkalian X dan Y) N = Jumlah responden
Dalam perhitungan tersebut, peneliti menggunakan bantuan
program SPSS Versi 21.0 for Windows. variabel yang akan
dikorelasikan yaitu variabel X (Independen) dan Y (Dependen),
maka rxy merupakan hasil koefisien dari kedua variabel. Kemudian
rxyhitung dibandingkan dengan rxy tabel, dengan taraf kesalahan sebesar
5%. Apabila rxyhitung> rxytabel dan bernilai positif, maka terdapat
hubungan yang positif sebesar angka hasil perhitungan tersebut.
Selanjutnya yaitu menafsirkan koefisien korelasi untuk
memberikan interpretasi dengan menggunakan tabel interpretasi
nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.9
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Sedang
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Berikut adalah hipotesis dalam penelitian ini:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
anatara Kapasitas Manajemen Sekolah terhadap
Mutu Pendidikan
Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
Kapasitas Manajemen Sekolah terhadap Mutu
Pendidikan
Adapun langkah untuk mencari koefisien korelasi dengan
menggunakan SPSS menurut Riduan dan Sunarto (2013, hlm.
274-275), yaitu sebagai berikut:
(1) Buka program SPSS, destinasikan Variabel view dan
(a) Kolom name pada baris pertama diisi dengan variabel X
dan baris kedua dengan variabel Y;
(b) Kolom type, isi dengan numeric;
(c) Kolom widht isi dengan 8;
(d) Kolom decimal = 0;
(e) Kolom label diisi untuk baris pertama variabel X dan
baris kedua variabel Y;
(f) Kolom value dan missing diisi dengan none;
(g) Kolom align, pilih center; dan
(h) Kolom measure, pilih scale.
(2) Aktifkan data view, kemudian masukan data variabel X dan
Y;
(3) Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih
Bivariate;
(4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel
dengan cara mengklik tanda ;
(5) Tandai pilihan kotak Pearson;
(6) Klik option dan tandai pada kotak pilihan Mean dan
Standart Deviation, klik continue; dan
(7) Klik Ok.
b) Menguji tingkat signifikan koefisien korelasi antara variabel X
dengan variabel Y yaitu dengan melakukan uji independen
untuk mencari harga t dengan menggunakan rumus T-test
(Sugiyono, 2009, hlm. 259)
r √n-2
ℎ� �� =
√1- r²
Keterangan :
t = nilai t hitung
r = koefisien korelasi hasil t hitung
Apabila diperoleh t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara
variabel X dan Y adalah signifikan. Tetapi jika t hitung < t tabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya koefisien korelasi antara
variabel X dan Y tidak signifikan.
2) Koefisien determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya
prosentase kontribusi variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y). Koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan
koefisien korelasi yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikalikan
100% (Sugiyono, 2014, hlm.154).
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi yang dicari
r² = Koefisien Korelasi
Adapun langkah-langkah dalam menguji determinasi dalam
SPSS versi 21 adalah sebagai berikut:
1) Buka program SPSS versi 21;
2) Lihat pada “Data View”, masukan data variabel X dan Y
kedalam kolom masing-masing, yaitu X dan Y;
3) Klik analyze, kemudian pilih regression lalu pilih linear;
4) Pindahkan variabel kapasitas manajemen sekolah (X) ke kotak
independent dan variabel mutu pendidikan (Y) ke kotak
dependent;
5) Kemudian klik statistic lalu pilih estimates, model fit dan
descriptive lalu klik continue;
6) Klik plots, lalu masukan DEPENDENT ke kotak Y dan
ADJPRED ke kotak X, centang kotak histogram dan normal
7) Klik save, pada predicted value lalu pilih unstandardized,
kemudian klik continue;
8) Klik option, pastikan bahwa taksiran probability dalam kondisi
default sebesar 0,05, lalu klik continue;
9) Kemudian klik OK;
10)Lihat output pada model summary dan hasilnya pada kolom R
Square.
3) Koefisien regresi
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa besar
perubahan pada variabel dependen (variabel Y) jika nilai variabel
independen (variabel X) diubah. Untuk melakukan analisis regresi
sederhana digunakan rumus berikut (Sugiyono, 2009, hlm. 262) :
Dimana:
Ŷ = Nilai yang diprediksikan
ɑ = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen
Berdasarkan rumus diatas maka untuk mencari a dan b adalah
sebagai berikut:
(∑Yᵢ).(∑Xᵢ²) – (∑Xᵢ) (∑Xᵢ .Yᵢ)
ɑ =
�.∑Xᵢ² - ∑Xᵢ)²
n.∑XY - ∑X. ∑Y b =
n. ∑X² - (∑X)²
Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Apabila
angka koefisien korelasi tinggi, maka harga b juga tinggi dan
Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan SPSS Versi 21.0
for Windows. Berikut langkah-langkah dalam pengujian regresi
sederhana:
1. Buka data penelitian yang sudah di input;
2. Dari menu spss, pilih meneu anlayze, kemudian regresi, lalu
klik linear. Maka akan muncul kotak dialog;
3. Masukan variabel Y ke kolom Dependent, dan masukan
variabel X ke kolom independent. Pada method kita pilih
metode Enter;
4. Klik statistic, lalu berikan tanda pada Estimates dan Metode
Fit. Kemudian klik continue;
5. Pada klik PLOT, pada Standardized Residual Plots, pilik
Histogram dan Normal probability plot; dan