Tersedia online di www.sciencedirect.com
1877-0428 © 2015 The Authors. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd Ini adalah artikel akses terbuka di bawah CC BY-NC-ND lisensi (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/). Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia 2 GCBSS-2015 doi: 10,1016 / j.sbspro.2015.11.045
ScienceDirect
Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
2 Konferensi Global Bisnis 2015, dan Bali Sosial , Ilmu-2015, Indonesia
GCBSS-2015, 17-18 September
Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan perusahaan Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Menuju Kinerja Keuangan (Studi Kasus untuk Industri,
perusahaan Infrastruktur, Dan Layanan Itu Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia)
Dessy Angeliaa, Rosita Suryaningsihb
*
sebuah Universitas Multimedia Nusantara, Scientia Garden, Jl Boulevard Gading Serpong, 15811, Tangerang, Indonesia, b Fakultas, Universitas Multimedia Nusantara, Scientia Garden, Jl Boulevard Gading Serpong, 15811, Tangerang, Indonesia,
Abstrak
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang mengambil bagian dalam PROPER dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Secara total, ada 17 perusahaan yang memenuhi persyaratan. Hasil penelitian ini adalah kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan pada kedua ROA dan ROE untuk peringkat emas. Pengungkapan CSR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE, namun tidak berpengaruh pada ROA. Kinerja lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR) pengungkapan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA dan ROE. © © 2015 2015 The Authors. Penulis. Diterbitkan Diterbitkan oleh oleh Elsevier Elsevier Ltd Ltd
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah CC BY-NC-ND lisensi (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).
Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia 2 GCBSS-2015. Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia GCBSS-2015-2: Katakunci Kinerja Lingkungan; Pengungkapan CSR; Kinerja keuangan; Return on Asset; Return on Equity.
1. Pendahuluan
Sebuah perusahaan adalah bentuk organisasi di mana operasi dan semua faktor yang mendukung kegiatan operasional berkumpul. Tujuan perusahaan untuk membuat keuntungan harus didukung dengan dana yang cukup untuk menjalankan operasionalperusahaan.
* Penulis Sesuai Tel .: 08111098639, Fax: (021) 54220800, alamat E-mail: rosita@umn.ac.id
349 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
kegiatan. Untuk perusahaan go-public, salah satu dari banyak cara untuk mendapatkan dana adalah untuk perdagangan sahamnya di Bursa Efek. Meningkatkan kompetisi di perusahaan mendorong dunia usaha, terutama perusahaan go-public, untuk lebih menunjukkan keunggulan kompetitif mereka bahwa investor tertarik untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan ini. Laporan keuangan adalah sumber pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Jenis analisis laporan keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE).
Wisner, et.al. (2009) mendefinisikan ROA sebagai rasio keuangan laba bersih perusahaan dalam kaitannya dengan total aset perusahaan. Sugiono (2009) menyatakan bahwa ROE adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh modal yang ada
Mengingat pentingnya kinerja keuangan perusahaan, penelitian ini menggambarkan faktor-faktor yang berdampak terhadap kinerja keuangan dan penekanan dalam faktor non-moneter yang kinerja lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Kinerja lingkungan adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik atau hijau. Kinerja lingkungan dapat diukur dengan menggunakan PROPER (Program PENILAIAN KINERJA Peringkat Perusahaan hearts Pengelolaan Lingkungan Hidup) yang menghasilkan peringkat yang mewakili oleh warna: emas, hijau, biru, merah, dan hitam. Perusahaan dinilai emas dalam Kinerja Lingkungan adalah perusahaan yang menunjukkan Lingkungan Mulia. Perusahaan yang dinilai warna emas Kinerja Lingkungan akan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Meningkatkan apresiasi dan loyalitas masyarakat membawa peningkatan penjualan produk dan / atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Dari sisi lain, perusahaan menerima emas peringkat kinerja lingkungan telah menerapkan konsep ecoefficiency. Ecoefficiency adalah konsep menciptakan lebih banyak barang dan jasa dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dan menciptakan limbah lebih sedikit dan polusi mungkin. Peningkatan penjualan diikuti oleh efisiensi biaya akan meningkatkan laba bersih perusahaan. Dampak berikutnya dari peningkatan laba bersih perusahaan meningkat Return on Assets (ROA). Selain konsumen, investor juga menilai perusahaan berdasarkan kinerja lingkungan dilakukan. Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dengan emas dan peringkat hijau akan dihargai lebih oleh orang-orang. Peningkatan apresiasi masyarakat dan hasilnya loyalitas peningkatan penjualan produk dan / atau jasa dari perusahaan. Dengan meningkatnya penjualan, bersama dengan penerapan konsep ecoefficiency, laba bersih perusahaan akan meningkat. Seiring dengan keuntungan meningkatnya perusahaan, laba ditahan juga meningkat. Peningkatan laba ditahan perusahaan dapat meningkatkan kepemilikan perusahaan (ekuitas) di masa depan. Saldo laba di sebagian besar perusahaan digunakan untuk diinvestasikan kembali dalam segmen yang berpotensi menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Saldo laba yang digunakan untuk diinvestasikan kembali dalam bagian tersebut, maka akan menghasilkan keuntungan dari peningkatan pendapatan atau meningkat pendapatan. Dampak berikutnya adalah pendapatan yang terus-menerus meningkat. Sehingga meningkatkan laba bersih perusahaan akan berdampak pada peningkatan ROE.Perusahaan yang melakukan dan mengungkapkan CSR dalam laporan keuangannya akan mendapatkan respon yang lebih baik dari masyarakat. Salah satu indikator penilaian CSR adalah keselamatan dan kesehatan konsumen dalam penggunaan produk. Pengungkapan CSR meyakinkan publik bahwa perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas dan melakukan operasi dengan sikap etis dan bertanggung jawab. Seiring dengan peningkatan kepercayaan dari masyarakat, tingkat penjualan perusahaan akan meningkat. Dalam hal biaya, perusahaan dapat melakukan CSR dengan menggunakan tenaga kerja lokal sebagai bentuk perluasan lapangan kerja di masyarakat. Bentuk CSR secara tidak langsung mengurangi biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan oleh perusahaan karena tenaga kerja lokal lebih murah dibandingkan dengan tenaga kerja asing. Tingkat peningkatan penjualan bersama dengan penurunan biaya akan meningkatkan laba bersih perusahaan dan efek positif pada ROA.
bagi perusahaan. Saldo
350 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
351 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
2.6 Pengaruh Kinerja Lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Bersamaan Terhadap Kinerja Keuangan yang ditunjukkan oleh ROE
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2013) menyatakan bahwa kinerja lingkungan dan biaya lingkungan secara bersamaan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Haryati (2013) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan, kinerja lingkungan, dan struktur tata kelola perusahaan secara simultan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dengan nilai yang signifikan dari 0,009. Berdasarkan paparan hipotesis alternatif pengaruh kinerja
lingkungan dan pengungkapan simultan CSR terhadap kinerja keuangan adalah: Ha
6:kinerja lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara simultan berpengaruh terhadapperusahaan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE.
2,7 Sekilas Research Object
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur, infrastruktur, dan jasa yang tercantum dalam periode Bursa Efek Indonesia 2012-2013 dan peserta PROPER untuk periode 2012-2013.
2.8 Variabel Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal. Variabel tergantung 1. Return on Assets(ROA) perhitunganROA menurut Weygandt, et al. (2013) adalah:
ܱ݁
݁ܣ݊݊ ܣ 2. Return onEquity (ROE)
metodePerhitungan dirumuskan oleh Subramanyam, et al. (2009), yaitu:
ܱ݁
݂ ܧ݊݊ ܣ
Variabel Independen 1. Kinerja Lingkungan Menurut Suratno (2006) dalam Fitriani (2013), kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan baik atau hijau lingkungan Hidup. Secara umum, peringkat kinerja dengan PROPER dibagi menjadi 5 warna dengan definisi berikut: (http://proper.menlh.go.id) a) Emas, diberikan kepada orang yang bertanggung jawab usaha dan / atau kegiatan yang telah secara konsisten menunjukkan lingkungan mulia dalam proses produksi dan / atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab kepada masyarakat; b) Hijau, diberikan kepada orang yang bertanggung jawab operasi dan / atau kegiatan yang memiliki pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya yang efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, mendaur ulang dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR / Community Development) juga; c) Biru, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan yang telah membuat upaya lingkungan hidup
pengelolaansesuai dengan aturan dan / atau peraturan; d) Merah, diberikan kepada orang yang bertanggung jawab operasi dan / atau kegiatan pengelolaan lingkungan yang usaha
e) Hitam, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan / atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran hukum atau tidak melaksanakan sanksi administrasi.
2. Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang menerapkan dan mengungkapkan item CSR yang ada dalam laporan keuangan atau laporan keberlanjutan diberi nomor 1, sementara tidak ada pengungkapan CSR diberikan angka 0. Pengukuran kemudian dilakukan dengan menggunakan Indeks CSR (CSRI ). CSRI dirumuskan sebagai berikut:
െ◌ൗσ݂ܺ݃݊݃
݃ܫܱܲܥ (Sumber: Almar, et al, 2012)
2,9 Penelitian Objek
Objek penelitian ini adalah 17 perusahaan yang telah dipilih dengan menggunakan metode perpetual sampling. Kriteria yang manufaktur, perusahaan infrastruktur, dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, peserta PROPER secara konsisten, dan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode 2012 - 2013.
2.10 Analisis dan Pembahasan
Penelitian ini telah memenuhi uji normalitas dan semua uji asumsi klasik yang terdiri uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
Pengujian Hipotesis Untuk Model Penelitian Pertama (Pengaruh Kinerja Lingkungan dan CSR Disclosure untuk ROA) Berikut adalah koefisien determinasi dari hasil tes:
Model RR persegi Adjusted Rsquare
Std. Kesalahan dari Estimate1 .654a 0,428 0,349 0,0876664 Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM
Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (R) dari 0,654. Hal ini menunjukkan korelasi positif yang kuat antara CSR dan kinerja lingkungan dengan ROA sebagai nilai R terletak antara 0,5-1,0. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah sekitar 0.349. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR variabel dan kinerja lingkungan dapat menjelaskan ROA sebesar 34,9%. Signifikansi Simultan Test (Uji Statistik F) hasil:
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 0,167 4 0,042 5,421 .002b Residual 0,223 29 0,008
Jumlah 0,390 33
353 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa nilai F dari 5,421 dengan tingkat signifikansi 0,002 dibawah 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, yaitu ROA. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa Ha
3
diterima atau dengan kata lain kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR secara bersamaan mempengaruhi ROA. Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) menghasilkan:
Coefficientsa
Model unstandardixed
Koefisien Standardized Coefficientst Sig.B Std. Kesalahan Beta (Constant) 0,099 0,023 4,308 0,000
EM 0,275 0,081 1,088 3,410 0,002 HJ 0,058 0,065 0,127 0,883 0,384 MR 0,002 0,048 0,005 0,036 0,972 CSR -.262 0,157 - 0,523 -1,663 0,107 a. Dependent Variable:ROA
tingkat signifikansiEmas di bawah 0,05, sedangkan tingkat signifikansi hijau dan merah berada di atas 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap ROA bagi perusahaan yang memperoleh peringkat emas. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Ha
1 diterima untuk perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat emas, sementara Ha
1 ditolak bagi perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat hijau dan merah. Hasil statistik uji t untuk pengungkapan CSR, diperoleh nilai t dari -1663 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,107. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Ha
2 ditolak. Jelas bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh pada kinerja keuangan yang diproksikan dengan menggunakan ROA. Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: ROA = 1,088EM + 0,127HJ + 0,005MR-0,523CSRI
Pengujian Hipotesis untuk Kedua Model Penelitian (Pengaruh Kinerja Lingkungan dan CSR Disclosure terhadap ROE) Berikut adalah koefisien determinasi dari hasil tes:
Model RR persegi Adjusted R
square Std. Kesalahan dari Estimate1 .622a 0,386 0,302 0,2598238 Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM
Dependent Variable: ROE
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (R) dari 0,622. Hal ini menunjukkan korelasi positif yang kuat antara CSR dan kinerja lingkungan dengan ROE karena nilai R terletak antara 0,5-1,0. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah sekitar 0.302. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR variabel dan kinerja lingkungan dapat dijelaskan ROE sebesar 30,2%, sedangkan sisanya, sebesar 69,8%, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
Berikut adalah hasil uji F statistik:
354 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355 menunjukkan bahwa kinerja lingkungan mempengaruhi ROE ketika perusahaan memperoleh peringkat emas. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Ha
Perusahaan”. Jurnal Bakrie. Vol. 9 No. 2, Desember 2011. Fitriani, Anis. 2013. “Pengaruh KINERJA Lingkungan Dan BIAYA Lingkungan Terhadap KINERJA Keuangan PADA BUMN”. Jurnal Ilmu Manajemen.
Vol. 1 No. 1, Januari: 137-148. Ghozali, Imam. 2012. Program DENGAN Aplikasi Analisis Multivariate IMB SPSS 20. Edisi Ke 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Haryati, Rima Dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. “Tanggung Jawab Pengaruh Corporate Social, KINERJA Lingkungan, Corporate Governance Dan Struktur Terhadap KINERJA Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Diponegoro Jurnal Akuntansi. Vol. 2 No 2. http://proper.menlh.go.id Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2011 TENTANG Pedoman PENILAIAN KINERJA Peringkat Perusahaan hearts Pengelolaan
Lingkungan. Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2013. Metode Penelitian untuk Bisnis. Edisi Ke 5. Amerika Serikat: John Wiley and Sons. Subramanyam, KR dan John J.Wild. 2014.Financial Analisis Laporan: Kesepuluh Edition. Singapore:
McGraw-Hill. Sugiono, Arief dan Edy Untung. 2008. PANDUAN Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan: Pengetahuan Dasar Bagi Mahasiswa Dan praktisi
Perbankan. Jakarta: Grasindo. Syahnaz, Melisa. 2013. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap KINERJA Keuangan Perusahaan Perbankan”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Februari Vol.1 No 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 TENTANG Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 TENTANG Perseroan Terbatas. Weygandt, Jerry J., Paul D.Kimmel, Dan Donald E.Kieso. 2013. Akuntansi Keuangan: IFRS Edition.USA: Wiley. Wijayanti, Februari Tri, Sutaryo, dan Muhammad Agung Prabowo. 2011. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap KINERJA Keuangan