• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manfaat Program Matrikulasi di Universitas Sanata Dharma bagi Calon Mahasiswa Pegunungan Bintang Papua dalam Kesiapan Memasuki Perguruan Tinggi di Jawa T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manfaat Program Matrikulasi di Universitas Sanata Dharma bagi Calon Mahasiswa Pegunungan Bintang Papua dalam Kesiapan Memasuki Perguruan Tinggi di Jawa T1 BAB IV"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Kabupaten Pegunungan Bintang

a. Latar Belakang Berdirinya Kabupaten Pegunungan Bintang.

Pemekaran adalah proses peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Sejumlah wilayah yang rakyatnya merasa kurang mendapat pelayanan dengan baik, acapkali memperjuangkan pemekaran, dengan harapan pelayanan kepada masyarakat dapat diberikan dengan baik.

Tujuan utama pemekaran adalah untuk memacu pembangunan, melalui peningkatan pelayanan. Peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah sepertiang tercantum dalam UU. No. 26 tahun 2002. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, berbagai dukungan diberikan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, diantaranya dukungan dana.

Kabupaten Pegunungan Bintang, merupakan salah satu kabupaten pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya/Wamena. Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 21 November 2002 berdasarkan UU No. 26 Tahun 2002.Pembentukan Kabupaten Pegunungan Bintang bersamaan dengan 13 kabupaten pemekaran lainnya di Papua. Namun demikian, kabupaten ini baru disahkan pelaksanaan pembentukannya pada 12 April 2003

Kabupaten Pegunungan Bintang berbatasan Sebelah Timur Dengan Papua New Guinea, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo, sebelah Utara dengan Kabupaten Keerom dan Selatan dengan Kabupaten Boven Digoel dengan luas wilayah 15.683 Km2 dari permukaan laut 2.000 hingga 3.000 m, curah hujan 20 hari per bulan dan kelembaban di atas 81 persen.

(2)

23

udara merupakan satu-satunya jalur pelayanan dan pembangunan yang digunakan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Sampai saat ini belum ada jalur transportasi darat. b. Visi Misi Kabupaten Pegunungan Bintang

Pada hakikatnya Kabupaten Pegunungan Bintang mempunyai alur atau visi dan misi yang mendasar yang akan menjadi cikal bakal arah dan tujuan bersama dalam meningkatkan dan mengembangkan daerah Kabupaten Pegunungan Bintang.

a) Visi

Visi pembangunan Kabupaten Pegunungan Bintang berbunyi: "Di Tahun 2015, terwujud semakin kokohnya kemandirian masyarakat yang didukung oleh semangat kerja keras dan gotong-royong dalam membangun ekonomi sosial, budaya, politik, hukum dan agama untuk mempertahankan harkat dan martabat Manusia Ngalum. Ketengban, Batom dan Murop".

b) Misi

Misi Pembangunan Kabupaten Pegunungan Bintang meliputi:

1) Memberikan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada masyarakat yang didukung oleh manajemen kelembagaan dan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien.

2) Menciptakan aksesibilitas wilayah untuk mendukung mobilitas arus manusia dan barang dari dan ke distrik/kabupaten sebagai pusat pelayanan dan pembangunan. 3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia melalui pembangunan

pendidikan, kesehatan dan perbaikan gizi dan pendapatan masyarakat.

4) Membina, melestarikan nilai-nilai sosial budaya, adat istiadat, semangat kerja keras, gotong royong dan kemandirian masyarakat untuk pembangunan daerah.

5) Mendorong, mengembangkan serta membing usaha kecil dan menengah dengan menciptakan lembaga-lembaga ekonomi rakyat dan memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang tersedia.

6) Mendorong terciptanya stabilitas wilayah melalui kerjasama yang harmonis antara pemerintah, lembaga adat dan gereja serta masyarakat.

7) Membuka peluang investasi untuk pemanfaatan danpengelolahan potensi sumberdaya alam (hutan dan tambang).

(3)

24

perwilayahan dan tata ruang (infrastrutur). Arah kebijaksanaan sektoral di Kabupaten Pegunungan Bintang dititikberatkan pada pembangunan masyarakat secara utuh dan berkesinambungan, serta menyangkut pembangunan sektor–sector seperti: Pertanian dan Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Tenaga Kerja, Perdagangan, Pariwisata, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan menengah Mikro (UMKM), Transportasi serta Pertambangan dan Energi (Perekonomi Masyarakat / Ekonomi Kerakyatan).Sedangkan kebijakan perwilayahan merupakan hal yang harus dipedomani sebagai upaya optimalisasi dalam upaya pembangunan semua sektor, dan kebijaksanaan pembangunan perwilayahan harus berdasarkan pada kebutuhan optimalisasi daerah termasuk Pendidikan dan Kesehatan yang merupakan tolok ukur kemajuan daerah.

c. Kondisi Geografis

Kabupaten Pegunungan Bintang beribukota di Oksibil yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Papua New Guinie (PNG), yang didominasi pegunungan dataran tinggi yang terjal sehingga daerah ini sulit dijangkau dibanding daerah atau wilayah lain di Papua maupun di wilayah Indonesia lainnya.Transportasi yang dapat digunakan menuju ke Pegunungan Bintang sebelum dan sesudah menjadi kabupaten hingga saat ini adalah menggunakan Pesawat kecil jenis Cessna, Pilatus, Twin Otter dan Cassa. Kemudian pada tahun 2007 dengan adanya bantuan pemerintah daerah dan kerjasama PT. Avia Air maka dapat ditambahkan dua armada Dash7 (Dash Seven) jenis foker 27 bisa memasuki kabupaten tersebut yang pelayanannya hingga sekarang dapat berjalan dengan lancar walaupun kondisi cuaca sering menjadi masalah.

Kabupaten Pegunungan Bintang masih tergolong kabupaten yang baru bertumbuh dan yang masih sangat memerlukan perhatian besar oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi serta berbagai pihak yang ingin membangun daerah ini. Secara Geografis kabupaten ini terletak di antara 140°05’00’-141°00’00’ bujur timur dan 3°04’00’-5°20’00’ lintang selatan dengan luas wilayah 15.683 Km³ atau 1,63% dari luas Provinsi Papua.

(4)

25

Papua New Guenea di sebelah Timur, Kabupaten Boven Digoel di sebelah Selatan, Kabupaten Keerom di sebelah Utara dan Kabupaten Yahukimo di sebelah barat.

Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan sekitar 3.500 mm per tahun dan rata-rata hari hujan 192 hari per tahun. Namun di beberapa wilayah, terutama di bagian selatan dan utara beriklim panas dan sedang.Sementara di bagian barat dan tengah beriklim dingin.Menurut Badan Metereologi dan Geofisika Jayapura, suhu udara daerah ini berkisar antara 130C – 330C.

d. Kondisi Perkembangan Pendidikan

Setelah diberlakukan Undang-undang no. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Khusus di Papua, ini menjadi suatu harapan dan tantangan bagi Pemerintah Daerah untuk memberdayakan seluruh potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Untuk menjawab harapan dan tantangan tersebut di atas, dituntut membangun dan menciptakan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas. Pendidikan adalah awal dari proses pembangunan yang benar-benar akan mengisi pembangunan suatu daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang menyadari akan pentingnya pembangunan dan pengembangan SDM Pegunungan Bintang yang merupakan tulang punggung masa depan negara dan bangsa sehingga pemerintah daerah mengadakan kerjasama dengan berbagai instansi pendidikan di seluruh Indonesi, baik SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Kabupaten Pegunungan Bintang mengharapkan perlu adanya kualitas pendidikan maupun kualitas sumber daya manusia untuk menghadapi tantangan masa depan.

Umumnya keadaan pendidikan formal di kabupaten Pegunungan Bintang belum terwujud sebagaimana daerah lain di Indonesia. Wilayah Pegunungan Bintang menjadi bagian dari kabupaten Jayawijaya selama 40-an tahun tetapi pemerintah setempat belum mampu menjangkau dengan alasan medannya sangat sulit dan jauh dari ibukota kabupaten. Pembangunan fisik maupun non fisik lebih diarahkan ke bagian barat dari ibukota kabupaten (Wamena). Akibatnya, di daerah Pegunungan Bintang tidak perna ada perubahan yang signifikan. Keadaan ini tidak jauh bedah dengan kabupaten lain yang ada di seluruh Papua. Pembangunan pendidikan formal yang diharapkan masih sangat tertinggal jauh dengan daerah lain di Papua maupun Indonesia.

(5)

26

mengirim kurang lebih 50 orang mahasiswa (S1 dan S2) di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, seperti, STTNAS, UPN, UJB, UNHAS, STPMD dan UGM. Kebijakan ini terus dilakukan sambil mencari perguruan tinggi yang bisa bekerjasama dalam rangka mempersiapakan Sumber Daya Manusia (guru) kabupaten Pegunungan Bintang.Pemerintah daerah terus berusaha mengambilan kebijakan dalam rangka membangun dan mempersiapkan sumber daya manusia melalui kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di seluruh Indonesia.Salah satunya adalah dengan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2007. Kerjasama tersebut didasarkan pada Nota Kesepahaman yang disetujui dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Sebetulnya keadaan pendidikan formal yang dirasakan di kota–kota besar seperti Pulau Jawa sungguh–sungguh belum pernah terjadi di seluruh Papua, apalagi Kabupaten Pegunungan Bintang yang baru berusia 14 tahun menjalankan pemerintahannya sejak disahkannya menjadi kabupaten pada tanggal 12 April 2003 sampai sekarang.

Kabupaten Pegunungan Bintang sebenarnya banyak sarjana yang mampu mambangun daerah ini namun belumlah cukup. Ini merupakan tantangan pemerintah daerah dalam menyikapi kondisi krisis pemimpin di masa kini, baik di Pegunungan Bintang itu sendiri maupun di seluruh Indonesia.Salah satu langkah yang ditempuh oleh pemerintah daerah adalah mau dan tidak harus bekerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan di seluruh Indonesia.Dengan adanya pemekaran kabupaten ini seyogynya dapat dimanfaatkan untuk membangun dan menciptakan SDM Pegunungan Bintang yang mampu bersaing di masa mendatang.

2. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma 1) Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma a) PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958)

(6)

27

tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik.Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.

Nama "Sanata Dharma" diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia."Sanata Dharma" sebenarnya dibaca "Sanyata Dharma", yang berarti "kebaktian yang sebenarnya" atau "pelayanan yang nyata". Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

b) Perkembangan Selanjutnya (1958 - 1965)

Agar menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status "disamakan" dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Di atas kertas Sanata Dharma memang merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia, tetapi secara de facto FKIP Sanata Dharma tetap berdiri sendiri.

c) Perubahan Nama dari FKIP menjadi IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993).

Untuk mengatasi kerancuan ini, pemerintah menetapkan agar FKIP harus berdiri sendiri sehingga berubah nama menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B - Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.Sejak itu Sanata Dharma mengalami banyak perkembangan yang meliputi banyak aspek, baik yang menyangkut perkembangan sarana dan prasarana, fisik, administrasi, system pengajaran atau kurikulum dan visi-misi. Misalnya, IKIP Sanata Dharma dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

(7)

28

Agar Sanata Dharma dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, maka pada tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma (USD). Dengan perkembangan ini Universitas Sanata Dharma diharapkan terus dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Hingga kini Universitas Sanata Dharma memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat. Selain itu, sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma.Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

2) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan a) Visi

Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk b) Misi

Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.

c) Tujuan Pendidikan di Universitas Sanata Dharma

(8)

29

sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

3. Tujuan Dilakukannya Kerjasama

Tujuan dilakukakannya kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang dan Universitas Sanata Dharma adalah membangun dan menciptakan sumberdaya manusia yang mampu dan mau membangun Pegunungan Bintang.

Tujuan kerjasama kedua pihak ini dilakukan sesuai dengan Nota Kesepahaman Kerjasama.Isi dari Nota Kesepahaman tersebut adalah untuk meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan guna mewujudkan rencana Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dalam rangka peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Para pihak akan mewujudkan kerjasama di bidang-bidang berikut:

1) Pendidikan mahasiswa dan calon mahasiswa 2) Pengembangan kurikulum sekolah

3) Pelatihan guru

Dari ke-3 bidang tersebut di atas, kedua belah pihak sudah dan sedang dilakukan. Durasi waktu untuk kerjasama ini adalah selama 5 tahun sejak tahun 2007 sampai berakhir pada tahun 2012.

Kerjasama tersebut sudah dilakukan namun dalam pelaksanaannya tidak seperti yang diharapkan oleh kedua pihak. Sampai dengan saat ini hanya bisa melaksanakan poin pertama dari ketiga bidang yang sudah dicantumkan di atas.Untuk poin 2 dan poin ke-4 yaitu pengembangan kurikulum sekolah dan pelatihan guru belum dilakukan secara baik sesuai yang diharapkan.

4. Dasar Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang dan Universitas Sanata Dharma.

(9)

30

menyepakati untuk bekerjasama dalam membangun dan menciptakan sumber daya manusia.

Keterbatasan sarana dan prasarana serta guru menjadi faktor utama penyebab pelayanan pada sektor pendidikan di Kabupaten Pegunungan Bintang, sehingga proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan baik. Dengan melihat kondisi ini maka pemerintah daerah mengambil suatu kebijakan untuk bekerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan di seluruh Indonesia, baik dari tingkat SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.Dengan maksud dapat menciptakan sumber daya manusia untuk waktu mendatang. Sejauh ini pengadaan sumber daya manusia masih sangat minim.

Salah satu bentuk kerjasama adalah antara Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang dan Unversitas Sanata Dharma.Yang mana menjadi fokus utama pemerintah daerah guna menciptakan sumber daya manusia yang mampu membangun dan mempertahankan harkat dan martabat orang Pegunungan Bintang itu sendiri melalui kemajuan masyarakat. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa dapat menciptakan dan mempersiapkan sumber daya manusia untuk sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan. Salah satu faktor yang menjadi masalah bagi Kabupaten Pegunungan Bintang adalah kurang tersedianya sumber daya manusia terutama tenaga guru

B. PEMBAHASAN

A. Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang

Kebijakan adalah apa yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan atau tidak dikerjakan. Sementara menurut Carl Friedrich dalam (Leo Agustino, 2008:7) mengartikan kebijakan sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu .

(10)

31

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu (Easton 1969)

Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Pegunungan Bintang telah membuat satu program kebijakan yaitu program Matrikulasi, program kebijakan ini bermula dari keprihatiana pemerintah daerah terhadap kurangnya ketersediaan Sumber Daya Manusia. Sejak setelah memisahkan diri dari kabupaten induk yaitu kabupaten Jayawijaya atau Wamena.Pada masa itu yang menjadi kebutuhan prioritas adalah di bidang pendidikan (guru) dan kesehatan, serta membutuhkan tenaga profesi lainya.

Matrikulasi adalah siswa yang di terima sebagi calon didik peserta dan merupakan kegiatan pembelajaran tambahan untuk menyetarakan pengetahuan peserta didik agar dapat mengikuti program pendidikan yang akan diikuti. Matrikulasi juga biasa di sebut sekolah persiapan untuk persiapan memasuki perguruan tinggi.

Selain pemerintah daerah membuat program matrikulasi juga pemerintah daerah membiayai pendidikan jalur lain demi meningkatkan Sumber Daya Manusia yang andal dan berkualitas untuk masa depan kabupaten pegunungan bintang dan Indonesia.

Program kebijakkan ini ditandai dengan kerja sama atau kesepakatan bersama atara ke dua bela pihak yaitu pemerintah daerah kabupaten Pegunungan Bintang dengan Universitas Sanata Dharma atau MoU (Memorandum of Understanding), dilaksanakan pada 27 Juli 2007. Tidak lama setelah melakukan kerja sama mulai mengirimkan calon mahasiswa ke Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk melaksanakan pendidikan matrikulasi selama setahun. Calon mahasiswa yang dikirim adalah putra-putri lulusan terbaik yang diwakilkan dari setiap Distrik/kecamatan di seluru wilayah kabupaten Pegunungan Bintang.

(11)

32

lama dilupakan walaupun ada program jangka panjang yang perlu dilanjutkan seperti, program Matrikulasi ini.

Lebih lanjut pemerintah kabupaten pegunungan bintang menyerahkan calon mahasiswa sepenuhnya kepada pihak Universitas Sanata Dharma untuk mendidik dan memfasilitasi dalam pelaksanaan keberlangsungan pendidikan matrikulasi selama setahun, tidak sampai disitu setelah calon mahasiswa tersebut menyelesaikan pendidikan matrikulasi dan melanjutkan perguruan tinggi pun pihak Universitas Sanata Dharma masih dalam tanggungan pembiayaan samapai tamat kuliah. Tugas Universitas Sanata Dharma adalah mengurusi dalam pembiayaan kuliah, uang saku dan mengurusi pembiayaan kost-kosan.

Universitas Sanata Dharma juga merupakan Universitas Khatolik ternama di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, didirikan pada Tahaun (1955)oleh Prof. Moh.Yamin, S.H selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI pada tahun 1950-an. Universitas ini, sangat terkenal dengan lulusan-lulusan terbaiknya di Indonesia dan lulusanya tersebut sangat mempengaruhi terhadap pengapdian terutama mereka yang lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di mata masyarakat terutama di wilayah Papua, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Universitas Sanata Dharma juga menciptakan manusia-manusia yang berilmu tinggi, berkarakter dan dedikasih tinggi dalam menjalankan pelayanan yang berlandaskan asas iman Khatolik yang kokoh dalam impelementasi tugas dan tanggungjawab dimana mereka bertugas.

Alasan pemerintah membuat program matrikulasi, (siswa siswinya tidak langsung setelah lulus SMA/SMK masuk ke perguruan tinggi) karena, hampir semua lulusan dari pedalaman Papua pegunungan, pengaruh perubahan kurikulum, dan calon mahasiswa tersebut sebagian besar lulusan SMK sehingga, pemerintah atau pelaku kebijakan progaram ini menginginkan agar calaon mahasiswanya mengikuti pendidikan matrikulasi selama setahun,tidak seperti biasanya matrikulasi berlaku di Indonesia, biasanya 1-2 minggu bahkan 1-2 bulan saja.

B. Proses Matrikulasi

(12)

33

langkah-langkah bentuk pembinaan yang di buat oleh Universitas Sanata Dharma bagi calom mahasiswa Pegunungan Bintang:

1. Pengenalan lingkungan

a) Pengenalan Lingkungan di Kamus Universitas Sanata Dharma

Langkah ini tidak terlepas dari Keputusan Direktur jenderal Pendidik Tinggi Nomor 25/Dikti/Kep/2014 Tentang Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru. Para calon mahasiswa Kabupaten Pegunungan Bintang juga melaksanakan orientasi lingkungan kampuss ebelum melaksanakan pendidikan matrikulasi yang pertama di UniversitasSanata Dharma, juga merupakan awal pendidikan matrikulasi dimulai. Tujuanya adalah calon Mahasiswa tersebut terlebi dahulu mengetahui fasilitas pelayanan yang dapat diterima selama pendidikan matrikulasi dan cara pemanfaatannya. Pengenalan linkungan kampus para calon mahasiswa Pegunungan Bintangini dimulai dari Universitas Sanata Dharma (USD) juga merupakantempatdimana akan berlangsungnya pendidikan matrikulasi selama setahun. Pengenalan kampus Universitas Sanata Dharma bersama para pembimbing yaitu dosen-dosen USD serta mahasiswa peraktek dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP dan mahasiswa Fakultas Fisikologi yang menjadi pendampingan para calon mahasiswa selama orientasi. Hal ini dilaksanakan setiap angkatan matrikulasi yang dikirim sebelum memulai pendidikan matrikulasi.

Di Universita Sanata Dharma sendiri memilki tiga kampus yang lokasinya berjahuan sehingga saat pengenalan kampus tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk mengunjunginya. Tempat-tempat penting yang di kunjungi adalah bagian penerimaan mahasiswa baru, bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, ruang perpustakaan, ke ruang laboratorium ( Fisika, Biologi, Sejarah, Kimia Dll.), dan belajar di ruang komputer untuk mengetahui dan memperaktekkan cara-cara langsung pengoperasian komputer. Selain itu juga memperkenalkan fasilitas diluar dalam kamus seperti lapangan bola kaki, lapangan bola basket, lapangan bola volly dan lapangan bola pimpong.

(13)

34

Kaitan dengan pengenalan lingkungan maka, Para calaon mahasiswa kabupaten Pegunungan Bintang, diajak tidak hanya diperkenalkan di lingkungan kampus tetapi juga melaksanakan kunjungan wisata ke berbagai wisata yang merupakan situs-situs bersejarah terkenal yang berada di Jawa Tengah diantaranya Candi Brobudur, candi Pawon, Candi Prambanan, Candi Tikus, Candi Kalasan, dan wisata selain situs bersejarah juga pernah berkunjung ke kebun Binatang Gembira loka, alun-alun Malioboro dan sempat berkunjung juga ke Gedung istana negara RI sementara di Malioboro, Pantai Parangtritis dan Pantai baron.Kunjungan wisata ini juga merupakan menamba pengetahuan umum tentang sejarah bangsa Indonesia dan sejarah pengaruh-pengaruh luar berupa peninggalan-peninggalan bersejarah.

Menurut beberapa anggota matrikulasi mengatakan bahwa tidak pernah terbayangkan nama-nama candi tersebut hanya pernah kami belajar di SD atau SMP dikampung melalui penjelasan guru-guru Sejarah kami dan pernah menyebutkan misalnya Candi Brobudur, Candi Prambanan, tetapi sekarang kami sendiri melihatnya dan bahkan merabahnya.

c) Sosialaisasi Di masyarakat (RT X/ RW IV) Mrican Seleman Yogyakarta

(14)

35

karena bimbingan yang baik melalui pendidikan Matrikulasi. Persoalan ini sangat penting untukdiusahakan untuk calon mahasiswanya dipelajari untuk membiasakan suatu ketika tinggal sediri dan menjadi seorang mahasiswa dan menjadi anak kost di suatu tempat untuk melangsungkan kehidupan bertetangga disekitarnya.

Semua aktifitas yang dilakukan oleh calaon mahasiswa pegunungan bintang adalah suatu proses pembelajaran di luar materi formal sebagai pengetahuan tambahan yang sangat penting juga untuk dipelajari.

2. Pendalaman Materi (Matrikulasi)

Tujuan pembelajaran ini tidak lain adalah untuk menyetarakan kompetensi dan meningkatkan ketajaman ilmu, untuk mempersiapkan memasuki perguruan tinggi bagi calon mahasiswa Pegunungan Bintang.

1) Materi SMA/SMK

Materi yang di ajarkan oleh para pembimbing matrikulasi adalah, Bahasa Indonesian, BahasaInggris,Matematika, Ekonomi, Sejarah, Biologi,Sosiologi, Geografi, Fisika dan Kimia. Materi–materi tersebut diajarankan selama setahun di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Seperti biasanya belajar di SMA/SMK sebelumnya namun, yang menjadi perbedaan adalah cara proses pembelajaran dan para pengajar adalah dosen-dosen Universitas Sanata Dharma (USD), para pengajar tidak hanya para dosen namun, sesuai waktu peraktek yang dijadualkan dan lama peraktek seperti biasanya mahasiswa PPL di sekolahan. Dengan demikian, sistem pembelajaran pun sedikit berbeda karena dosen pengajar biasanya mengajarkan materi lebih daripada guru di SMA, jadi pengetahuan tentang ilmu yang diajarkan itu sendiri menjadi lebih berkembang. Dosen juga biasanya akan memberitahu aplikasi ilmu yang digunakan pada materi matrikulasi, untuk mata kuliah kedepan, aplikasi ilmu untuk kehidupan sehari-hari atau aplikasi ilmu pada dunia kerja.

Dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya karena yang diajarkan tidak pada materi saja tetapi memberi pelajaran tentang pengetahuan umum terutama memperkenalkan kehidupan kampus, tentang bagaimana

(15)

36

Momentum inilah para calon mahasiswa pegunungan Bintang mendapatkan manfaat pengetahun besar yang diharafkan oleh para pelaku kebijakan maupun para calon mahasiswa itu sendiri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Di dalam Pelaksanaan matrikulasi juga ada penyelenggaran ujian semester sebanyak dua kali dalam setahun, nilai yang di peroleh para calon mahasiswa matrikulasi tersebut akan diberikan kepada pemerintah daerah sebagai laporan hasil belajar.

2) Materi Nonformal

Selain para calon mahasiswa menerima pendidikan formal, para calon mahasiswa juga menyempatkan diri untuk mengikuti Pendidikan nonformal diluar jam dan jadual bimbingan matrikulasi di lingkungan Universitas Sanata Dharma. Para calon mahasiswa tersebut meluangkan waktu untuk belajar diluar mencari pengalaman baru dan pengetahuan lain seperti kursus bahasa inggri, kurs mengemudi, belajar taikwando, pencaksilat, dan kursus prifat lainya. Hal ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan membentuk karakter yang lebih baik sebelum terjun ke dunia perguruan tingginantinya.

3.pelatihan kepemimpinan

Disamping rutin melaksanakan pendidikan matrikulasi, diberikan juga materi tentang kepemimpinan untuk mendukung persiapan memasuki perguruan tinggi. Proses belajar pelatihan kepemimpinan ini dilaksanakan di dalam ruangan dan diluar ruangan

a) Di dalam rungan

Latihan kepemimpinan didalam ruangan lebih kepada belajar materi-materi yang berkaitan dengan kepemimpina terutama belajar tentang kesiapan dan kepribadian bagaimana layaknya menjadi seorang pemimpin yang baik antaralain sikap dan mental.

b) Diluar ruangan

Para calon mahasiswa pegunungan bintang juga melaksanakan latihan kepemimpinan di luar dalam bentuk out bond dan pembinaan khusus dari Universitas Sanata Dharma sesuai jadual bimbingan matrikulasi.

C. Calon Mahasiswa Siap Mengikuti Perkuliahan

(16)

37

telah memilih perguruan tinggi sesuai dengan jurusan masing-masing tinggal tunggu waktu tes masuk perguruan tinggi.

Bagian ini membahas hasil wawancara tentang bagaiman persiapan dan manfaat yang telah diterima melalui pendidikan matrikulasi selama setahu serta manfaat bagi pemerintah daerah yang telah diberikan dan akan diberikan sebagai hasil kebijakan terhadap pelaku pembuatan program Matrikulasi yaitu Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang:

a. Calon Mahasiswa Matrikulasi

Menurut calon mahasiswa, materi yang saat ini kami terima sangat berbedah dengan materi di SMA/SMK sebelumnya karena kami merasakan materi yang kami dapat disini lebih rinci daripada di SMA /SMK sebelumnya terutama penyediaan buku paket yang kurang, aktifitas guru-guru kami disana saat mengajar hanya cerita-cerita saja tidak mengikuti pedoman pengajaran yang baik dan tidak mengajar dengan baik dan mendalam seperti di matrikulasi ini sehingga, nantinya dengan pendidikan matrikulasi ini akan membantu kami untuk masuk perguruan tinggi. Progama kebijakan pemerintah tentang matrikulasi ini kami sanagat senang, lebih-lebih kami diperkenalkan di kampus bagaimana aktifitas mahasiswa saat sedang belajar diruangan bersama dosen dan menunjukkan bagaimana menunjukkan di lingkungan kampus.

b. Alumni Program Matrikulasi

Menurut pandangan para alumni tentang program matrikulasi dan manfaat yang telah diperoleh saat masih status sebagai calon mahasiswa matrikulasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(17)

38

masalah di kanpus baik materi, mental maupun yang lainya. Sehingga disini yang menjadi manfaat bagi setiap calaon mahasiswa adalah dengan pendidikan matrikulasi ini membuka lembaran baru bagi setiap calon mahasiswa kabupaten pegunungan bintang dalam hal pembekalan memasuki perguruan tinggi. Yang lebih penting lagi adalah menciptakan sumber daya manusia pegunungan bintang yang berkualitas, Berilmu tinggi, berkarakter dan bertanggung jawab untuk masa depan kabupaten pegunungan bintang dan papua secara umum dan Indonesia.

c. Pembina Matrikulasi

Pembina yang dimaksud adalah pembina yang di wisma tempat tinggal para calon mahasiswa. Selain bimbingan yang dilaksanakan di kelas oleh dosen pembimbing diluar jam dan waktu jadual bimbingan matrikulasi.

Pembina di wisama adalah juga seorag Fisikolog sehingga, dia memberikan materi tentangpisikologi kepada para calon mahasiswa.

Pembahasan Disini dilanjutkan dengan hasil wawancara dari seorang pembina matrikulasi diluar jam matrikulasi(di rumah/wisama). Bahwa anak-anak pegunungan bintang ini notabene adalah anak-anak pedalaman sehingga yaa susa untuk beradaptasi disini tetapi, anak-anak ini lama-kelamaan saya salut karena mereka sangat cepat sekali mengikuti perinta saya dan mengikuti aturan yang ada. Saya juga sangat senangdengan keadiran mereka dan dari situ sayamendapatkanbanyak pengetahuan dari mereka dan sebaliknya sehingga sebenarnya kita tidak bisa dibanding-bandingkan sama siapa pun karena kita manusia sama saja asalkan kita belajar sungguh-sungguh dan mengikuti alur yang baik. Terakhir saya kasi tahu lagi bahwa ”di dunia ini tidak ada yang bodoh asalkan kita berusaha dan belajar”

(18)

39 d. Dosen Pembimbing Matrikulasi

Penulis wawancara salah satu dari semua dosen pembimbing bahwa, senang membimbing anak Pegunungan Bintang dan ia (dosen) mengatakan anak-anak ini baik dan pintar, kebanyakan dari mereka waktu awal datang masih ragu-ragu menjawab pertanyaan saya dan tugas yang diberikan kadang kerja kadang tidak kerja tapi setelah satu atau dua bulan mereka suda semangat dan mengerjakan tugas dengan baik dan pokonya mereka tiba-tiba pintar. Harapanya kedepan anak-anak bisa berperestasi. Walaupun mereka dari pedalaman dan guru-guru mereka disana kurang memberikan materi yang baik dan saya tahu disana bahkan tidak ada guru di sekolah-sekolah mereka sehingga beruntung pemerintah mereka membuat kebijakan seperti ini untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter.

e. Pemeintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang

Manfaat program Matrikulasi terhadap pemerintah daerah kabupaten Pegunungan Bintang adalah peningkatan Sumber Daya Manusia dan memberikan kontribusi kepada pemerintah kabupaten pegunungan bintang dalam hal ini menjadi penyumbang kosep pembangunan dan menamba tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik dalam jumlah dan menciptakan tenaga propesional di jajaran pemerintahanya untuk mengatur dalam meningkatkan pelayanan masyarakat, menamba jumlah mahasiswa berarti menunjukkan meningkatkan Sumber Daya Manausia dan semua itu akan menjadi pelaku pembangunan kabupaten pegunungan bintang ke depan karena dengan adanya tenaga professional baru program mtrikulasi yang muncul akan ada perubahan di instansi pemerintahan tersebut terdapat lulusan-lulusan terbaik dari program kebijakan matrikulasi .

Hasil wawancara terhadap para pelaku pembuat program matrikulasi Bapak Theodorus Sitokdana S.pd, Phd:

(19)

40

yang telah berhasil sekitar 6 orang diantaranya, 2 orang suda menjadi pilot, 2 menjadi Dosen muda, 1 orang kerja di kementerian pusat dan 1 orang lagi keja di pegawai dinas keuangan daerah Kabupaten Pegunungan Bintantang maka pencapainya menurut kami pimpinan daerah suda berhasil progam pendidikan matrikulasi ini. Para alumni program pendidikan matrikulasi ini tidak lagi diragukan Welcome dalam karirnya dan ingin mencoba tes Pegawai Negeri Sipilpun ditingkat pemerntah daerah Kabupaten Pegunungan Bintang dan tidak meragukan karena telah terdidik dengan baik.

Di dalam pemerintahan sendiri ada pengakuan bahwa siap membuka ruang bagi para alumni program pendidikan matrikulasi untuk bekerja di instansi apapun sesuai profesinya baik pemerintahan atau pun swasta sangat dibutuhkan dan siap dipakai tenaga-tenaga mereka dalam menjalankan roda pembangunan pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang sehingga, program ini sebenarnya program jangka pendek berdasarkan kesepakatan bentuk MoU (memorandum of undesstending) terhadap mitra kerja sama dengan batasan waktu tetapi

matrikulsai masih dilanjutkan sampai saat ini. Program pendidikan matrikulasi ini dan implementasi dari program ini sangat berhasil dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia kabupaten Pegunungan Bintang dan menciptakan manusia-manusia yang berkarakter, bertanggung jawab, punya intelektual yang tinggi sehingga bisa bersaing dengan wilayah lain di indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Asset, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional dan BI Rate terhadap Tingkat Bagi Hasil

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, tanggal l6 Oktober 2Q17 yangmembahas tentang indeks kinerja Kementerian dan pentingnya datahasil tracer study

It is suggested that conceptual summarizing of multiple sources using computer-based concept map is used in English reading because it allows students to process

ÉLABORATION DU FLASH MNÉMONIQUE COMME SUPPORT PÉDAGOGIQUE DES TEMPS DE L’INDICATIF EN CLASSE DE GRAMMAIRE.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PERNYATAAN ... Latar Belakang Penelitian ... Rumusan Masalah Penelitian ... Tujuan Penelitian ... Tujuan Umum ... Tujuan Khusus ... Manfaat Penelitian ... Manfaat Teoretis ...

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yang meliputi perumusan masalah, pengumpulan data, penganalisisan data, dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data hasil

[r]