• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan Kepala Bidang Perencanaan di Perum Perhutani Divisi Regional 1 Jawa Tengah T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan Kepala Bidang Perencanaan di Perum Perhutani Divisi Regional 1 Jawa Tengah T1 BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola.

Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor pimpinan yang

diharapkan dapat bekerja mengacu pada SOP atau Petunjuk Pelaksanaan Kerja

(JUKLAK) demi mencapai tujuan organisasi. Pimpinan memiliki peranan

penting dalam kemajuan ataupun kemunduran suatu organisasi, di dalam suatu

organisasi pimpinan selalu di tuntut untuk memiliki kinerja dan mobilitas

tinggi, karena prestasi dan keberhasilan suatu organisasi sangat di tentukan

dan tergantung oleh kemampuan dan kinerja sumber daya manusia yang ada

di dalamnya yaitu pimpinan itu sendiri. Pimpinan dan organisasi memiliki

hubungan yang sangat erat kaitannya, karena kedua aspek tersebut sama-sama

saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Menurut

Kartono,Kartini (2010:18), pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki

kecakapan dan kelebihan, khusunya kecakpan dan kelebihan disuatu bidang

sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapian satu atau beberapa

tujuan.

Perusahaan umum Perhutani merupakan salah satu BUMN di bawah

Departemen Kehutanan yang di berikan keperyaan untuk mengelola hutan di

Jawa, dalam pengelolaannya BUMN ini sangat membutuhkan sumber daya

manusia yang mempunyai kompetensi untuk menciptakan kinerja yang

optimal. Begitu juga di pimpinan bidang perencanaan di perum perhutani

divisi regional 1 jawa tengah perannya sangat besar di dalam menjalankan

proses kegiatan komunikasi baik dengan khalayak internal maupun dengan

khalayak eksternal agar berjalan secara efektif, Menurut sudarmayanti

(2)

2

mempengaruhi orang lain agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang

diinginkan seorang pemimpin.

Kepemimpinan seorang bidang perencanaan berperan sangat besar di

dalam mencapai efektivitas kerja kepala bidang perencanaan dan merupakan

tolak ukur naju mundurnya organisasi. Sebagai seorang pimpinan harus dapat

memperhatikan kepentingan-kepentingan bawahan atau staff baik di tinjau

dari segi ekonomi, social maupun psikologinya. Untuk menciptakan suatu

hubungan internal yang harmonis seorang kepala bidang perencanaan harus

bisa menjalin kerjasama yang baik dan mampu membuat para bawahan

kompak di dalam menciptakan suasana yang kondusif. karena bawahan

dituntut mampu menyelesaikan tugas dan tanggungjawab secara efektif dan

efisien melalui tercapainya target yang optimal. Ga ya kepemimpinan

mer upakan nor ma perila ku yang digunakan oleh seseora ng pa da sa at

ora ng tersebut mencoba mempengar uhi per ila ku ora ng lain a ta u

bawahan menurut Thoha (2010:49).

Seorang pimpinan harus bisa menerapkan gaya kepemimpinan

untuk memimpin bawahannya, karena seorang pimpinan akan sangat

mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Pemimpin mendengar ide-ide dari para bawahan sebelum mengambil

keputusan, sukses tidaknya bawahan dalam prestasi kerja dapat dipengaruhi

oleh gaya kepemimpinan atasannya, gaya kepemimpinan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Prinsip-prinsip dasar

kepemimpinan selalu tetap, namun gaya kepemimpinan bias berubah-ubah

sesuai dengan kondisi perusahaan dan kemampuan seorang pimpinan tersebut.

Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan

keinginan bawahan dapat mendorong semangat kerja bawahan, dengan gaya

kepemimpinan atau teknik memotivasi yang tidak tepat, maka tujuan

perusahaan tidak akan tercapai dan bawahan akan merasa kesal, gelisah,

berontak dan tidak puas. Oleh karena itu pimpinan akan berusaha seefektif

mungkin di dalam melaksanakan kepemimpinannya sehingga timbul semangat

(3)

3

perusahaan dapat tercapai secara maksimal. Menurut Siagian (2002 : 57) tipe

tipe gaya kepemimpinan (1) otokratik (2) demokratik (3) paternalistic (4)

maternalistik (5) kharismatik. Gaya kepemimpinan yang digunakan pimpinan

dalam pengambilan keputusan berpengaruh besar terhadap kinerja bawahan.

Kinerja bawahan yang tinggi diharapkan oleh perusahaan, semakin banyak

bawahan yang mempunyai kinerja tinggi mqaka produktivitas perusahaan

secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat mencapai

tujuan yang maksimal. Bawahan dituntut mamapu meneyelesaikan tuga dan

tanggungjawabnya secara efektif dan efesien yang diukur melelui

tercapaianya target perusashaan secara maksimal, serta melakukan peran dan

fungsinya berhubungan positif bagi keberhasilan perusahaan. Kinerja

karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan. Semakin banyak

karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas perusahaan

secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat bertahan

dalam persaingan global. Menurut Mangkunegara (2009:18) Kinerja (prestasi

kerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang pegawai dalam melaksankana tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.

Perum Perhutani Divisi Regional I Jawa Tengah adalah salah satu

BUMN yang bertugas dalam bidang Kehutanan. Menjadi Perusahaan

Kehutan Kelas Dunia Yang Berkelanjutan, bisnis yang berbasis SDH dari

hulu sampai hilir, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan social, kelas

dunia bersertifikasi sesuai Standar ( FSC, ISO, DSB ), dan peningkatan

pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia dengan perkembangan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ), peningkatan industri dan

menciptakan iklim usaha yang kondusif serta perlindungan .

Dalam pemberian tugas seorang pemimpin dilakukan sesuai

dengan petunjuk pelaksanaan pekerjaan atau standar operasional prosedur

(SOP), di dalamnya sudah di buatkan aturan ataupun cara – cara dalam

pelaksanaan tugasnya, petunjuk pelaksanaan pekerjaan ( juklak) atau

(4)

4

untuk standarisasi dalam pelaksanaan pekerjaan, juklak atau SOP yang

telah di buat juga untuk lebih memudahkan karyawan dalam penyelesaian

sebuah tugas yang di berikan, di harapkan semua kar yawan dalam

pelaksanaan pekerjaan sudah sesuai dengan juklak yang telah di berikan.

Sehubungan dengan hal tersebut didorong adanya minat untuk

mengetahui gaya kepemimpinan kepala bidang perencanaan di Perum

Perhutani Divisi Regional 1 Jawa Tengah. Kepemimpinan bidang

perencanaan dapat dikatakan berbeda dengan kepemimpinan bidang lain,

kepala bidang perencanaan harus mengetahui benar seluk beluk

organisasi dan mampu merencanakan sebelum pengambilan keputusan,

pelaksanaan tugas-tugas seorang pimpinan dan bawahan tergantung gaya

yang dijalankan, pengaruhnya terhadap lingkungan kerjanya serta

kepemimpinan menjadi titik sentral atau factor utama dalam pembahasan

budaya organisasi.

Di Perum perhutani divisi regional 1 Jawa tengah khususnya

bidang perencanaan dalam upaya menyelesaikan tugas yang dibuat pada

kenyataannya masih terdapat kendala yang dihadapi sehingga sulit untuk

mencapai tujuan organisasi, antara lain kurang harmonisnya hubungan

pimpinan dengan karyawan dan karyawan dengan karyawan, masih

terjadi miss komunikasi antara atasan dengan bawahan misalnya adanya

tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan terkadang tidak sampai secara

cepat kebawahan melainkan bertahan, keterlambatan pengumpulan

laporan, pencapaian target kerja yang belum sesuai target yang ada di

petunjuk pelaksanaan kerja, surat-surat keputusan pelaksanaan pekerjaan

tidak segera dilaksanakan oleh para bawahan atau staff, masih banyak

ditemukan pekerjaan dilapangan yang tidak sesaui dengan petunjuk

pelaksanaan pekerjaan, evaluasi di lapangan ditemukan penyelesaian

pekerjaan yang tidak sesuai dengan yang di laporan penyelesaian

pekerjaan

Selain berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan secara langsung

(5)

5

perencanaan di perum perhutani divisi regional 1 jawa tengah mengenai

kinerja bawahan menurun yang disebabkan gaya kepemimpinan yang

belum dapat memotivasi bawahan, kinerja bawahan menurun, motivasi

bawahan yang rendah menghambat dalam menyelesaikan pekerjaan

perusahaan untuk mencapai tujuan yang maksimal. Bidang perencanaan

perlu mendapatkan pengelolaan yang professional sebagai cerminan

positif dan harus mempunyai komitmen yang kuat untuk bekerja secara

maksimal yang dibantu oleh seluruh anggota perusahaan.

Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk melaksanakan

penelitian pada gaya kepemimpinan bidang perencanaan divisi regional 1

jawa tengah, mengingat Kepemimpinan kepala bidang perencanaan berperan

sangat besar di dalam mencapai efektivitas kerja serta kepala bidang

perencanaan merupakan tolak ukur maju mundurnya organisasi. Khusussnya

dalam hal pengambilan keputusan dan pencapain kinerja organisasi maka

penulis memilih judul : “ Gaya Kepemimpinan Kepala Bidang Perencanaan

di Perum Perhutani Divisi Regional I Jawa Tengah”.

1.2Permasalahan Penelitian

Pemimipin merupakan sumber daya manusia yang paling menentukan

dalam mencapai tujuan yang ingin di capai sebuah organisasi. Semua

keputusan yang diambil dalam setiap kegitan diprakarsai dan ditentukan oleh

pimpinan yang menjadi anggota organisasi. Organisasi membutuhkan adanya

factor sumber daya manusia yang potensial baik pemimpin maupun bawahan

pada pola tugas dan pengawasan sesuai dengan standar operasional prosedur

(SOP) dalam perum perhutani sesuai dengan petunjuk pelaksanaan pekerjaan

(JUKLAK) yang merupakan penentu tercapainya tujuan organisasi.

Permasalahan dari perusahaan ini adalah tinggi rendahnya kinerja

karyawan, keterlambatan pengumpulan laporan, surat-surat keputusan

pelaksanaan pekerjaan kelapangan tidak dilakukan oleh bawahan atau staff

dan masih banyak ditemukan pekerjaan dilapangan yang tidak sesuai dengan

petunjuk pelaksanaan pekerjaan (JUKLAK), belum tercapainya target

(6)

6

perencanaan. organisasi memerlukan gaya kepemimpinan yang tepat sehingga

dapat menggerakkan kemampuam organisasi seoptimal mungkin sehingga

diharapkan segala sesuatunya akan berjalan dalam pencapaian tujuan

organisasi.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan, maka peneliti

merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut “Bagaimana gaya

kepemimpinan kepala bidang perencanaan di Perum Perhutani Divisi Regional I Jawa Tengah ?”.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka

penelitian ini dilakukan dengan tujuan “Menganalisis Gaya Kepemimpinan

Kepala Bidang Perencanaan di Perum Perhutani Divisi Regional I Jawa Tengah”.

1.4Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mendukung

pendapat Thoha (2010:49) Ga ya kepemimpinan merupa kan

nor ma per ila ku ya ng diguna ka n oleh seseora ng pa da sa at ora ng

tersebut mencoba mempengar uhi perila ku ora ng lain a ta u bawahan.”

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan, antara lain sebagai

berikut :

1. Bidang Perencanaan Perum Perhutani Divisi Regional 1 Jawa

Tengah

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang

(7)

7

kebijakan yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek SDM

secara lebih baik.

2. Karyawan perum perhutani

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang

positif dan membangun karyawan di perum perhutani untuk

mencapai kinerja yg optimal sesuai standar pekerjaan.

3. Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi untuk

penulisan karya ilmiah berikutnya dan dapat menjadi tambahan

rujukan bagi penelitian selanjutnya serta sebagai pertimbangan

bagi organisasi yang menghadapi masalah serupa.

1.5Keterbatasan Masalah

Penelitian ini hendak mengetahui Gaya Kepemimpinan Kepala Bidang

Perencanaan di Perum Perhutani Divisi Regional 1 Jawa Tengah mengingat

biaya, tenaga kerja,waktu dan pikiran terbatas, penelitian ini hanya

memfokuskan

1. Keterbatasan obyek penelitian

Obyek penelitian ini hanya pada perum perhutani divisi regional 1 jawa

tengah beralamat di Jalan Yos Sudarso No.3 Salatiga.

2. Keterbatsan subyek penelitian

Subyek penelitian ini hanya memfokuskan pada gaya kepemimpinan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan terhadap jumlah siswa yang mencapai KKM dan

penggunaan software, jenis ancaman, dan cara menanggulanginya. c) User: penggolongan user berdasarkan prioritas, siapa saja yang boleh dan tidak boleh terhadap akses

Penelitian ini menggunakan variabel Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, leverage terhadap earnings response coefficient (ERC) dalam sektor Transportasi karena sektor

Jadi keluargakurang memahami dan mereka tidak mempunyai banyak waktu untukmemperhatikan perkembangan lansia Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Pada desain penelitian dapat terlihat metode yang digunakan dalam. penilitian ini meliputi metode pengumpulan data dan

Jawab : Ada cara untuk mengetahui apakah bahan yang dibuat menjadi bahan superkonduktor atau tidak yaitu dengan uji efek Meisner, uji resistivitas, dan

Tidak mamp,u Menjelaskan Teknik Bertutur dalam p,enulisan Novel 5 12 Post test Test tulisan Menjelaskan dan menjabarkan Tahap,an dalam Penulisan Novel Menjelaskan dan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab terdahulu, dapat ditarik kesimpulan yang terkait yaitu; kemampuan mengapresiasi drama sinetron keluarga