BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
menimbulkan kelelahan kerja. Semua gerakan dalam tubuh, baikgerakan sadar maupun tak sadar dikendalikan oleh otot.Otot yang bekerjaterlalu berat akan mengalami kerusakan atau mengalamikelelahan.
secara langsung, tetapi lebih merupakan suatu akumulasi dari benturan- benturan kecil maupun besar yang terjadi secara terus-menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Hal ini bisa terjadi dalam hitungan hari, bulan, atau tahun, tergantung dari berat ringannya trauma, sehinga akan terbentuk cidera yang cukup besar yang diekspresikan sebagai rasa sakit atau kesemutan, nyeri tekan, pembengkakan dan gerakan yang terhambat atau kelemahan pada jaringan angota tubuh yang terkena trauma [8].
Aktivitas pengangkatan barang yang dilakukan pekerja dapat menyebabkan penyakit ataupun cidera pada tulang belakang terlebih jika tidak ada perbaikan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Jika pekerjaan tersebut tidak dilakukan dengan benar, persepsi dari pekerja menyatakan pekerjaan mereka tergolong berat. Akibatnya kelelahan bertambah dan menimbulkan kegiatan yang tidak ergonomis sehingga berakibat cidera pada pekerja yang melakukannnya[9].Kecelakaan industri yang disebut sebagai Over exertion-liftingandcarrying adalah kerusakan jaringan tubuh akibat beban angkat yang berlebihan. Beberapa parameter yang berpengaruh terhadap kegiatan mengangkat antara lain berat beban yang diangkat, perbandingan berat beban dengan pekerja, jarak horizontal terhadap pekerja,dan ukuran beban yang diangkat [10].
KreasibetonNusapersadamemproduksiready mix concrete, tiang pancang, dan ryol dengan bahan baku berupa pasir, air, batu, dan semen.
Ready mix concrete yang dibuat oleh pihak perusahaan akan diuji kualitasnya di laboratorium perusahaan. Namun terdapat dua kondisi untuk menguji kualitas beton yang dihasilkan. Kondisi pertama yaitu ready mix concrete dibawa ke proyek kemudian dikeringkan selama 1 hari, setelah itu dibawa kembali ke perusahaan untuk diuji kualitas nya. Kondisi kedua yaitu ready mix concrete yang akan dibawa ke proyek diambil beberapa sampel untuk dikeringkan dan diuji bersama-sama oleh perusahaan dan pemilik proyek (diuji di perusahaan atau laboratorium beton milik Teknik Sipil USU).
Ilustrasi dari area kegiatan penurunan beton dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Sumber:Pengumpulan Data
Beton ini diturunkan dari mobil pickup ke perusahaan atau sebaliknya secara manual tanpa alat material handling. Beton yang diturunkan kemudian ditumpuk untuk kemudian disusun di sekitar kolam perendaman.
Pekerjaan pengangkutan beton dari proyek ke perusahaan maupun dari perusahaan ke laboratorium USU dikerjakan oleh tiga operator.Operator pertama dan kedua berada diatas pickup yang bertugas menggeser beton dari ujung mobil pickup
ke ujung lainnya dan mencatat beton yang akan diturunkan dari pickupmaupun dinaikkan ke pickup. Operator ketiga bertugas untuk menurunkan beton dari
Tabel 1.1.JumlahBetonyangDiangkatOperator
Tabel 1.1. menunjukkan jumlah beton yang diangkat oleh operator penurunan beton. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian dan perancangan fasilitas pada proses material handling yang dilakukan operator pengangkat beton.
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis beban yang diterima operator dan merancang alat bantu kerja.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi bagian tubuh operator yang mengalami rasa sakit pada saat pengangkutanbeton.
b. Mengetahui kategori beban kerja operator pada saat pengangkutanbeton.
c. Menganalisispostur kerja operator pada pengangkutanbeton.
d. Melakukan perancangan fasilitas untuk operator pengangkutanbeton.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaatyang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat meningkatkan kompetensinyadan dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
2. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memperbaiki aktivitas pengangkat beton.
3. Hasil penelitian akan memperkaya khazanah penelitian di Departemen Teknik Industri.
1.5. Batasan Masalah dan Asumsi
1. Penelitian dilakukan pada proses produksi ready mix concrete.
2. Penelitian dilakukan pada pengangkatan beton yang dikirim dari proyek ke perusahaan.
3. Operator yang diamati adalah operator pengangkatan betondari mobil pengangkut kelantai.
4. Penganalisisan postur kerja menggunakan metode REBA. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung. 2. Operator memahami cara kerja dan bekerja sesuai SOP.
3. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dan tingkat ketelitian adalah 10%.
1.6. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.
organisasi dan manajemen, bahan baku yang digunakan, uraian proses produksi dan bahan-bahan produksi.
Bab III Tinjauan Pustaka, berisi teori-teori yang mendukung pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan berhubungan dengan Klasifikasi Biomekanika, Free Body Diagram,NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health), Macam-macam Persamaan Pembebanan, Metode REBA (Rapid Entire Body Assessment), Antropometri.
Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian seperti penentuan tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual penelitian, variabel penelitian,instrumen penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan analisis pemecahan masalah.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, memaparkan analisis terhadap hasil dari kondisi aktual sebelum dilakukannya perbaikan, kondisi usulan setelah diterapkannya perbaikan, serta perbandingan antara kondisi aktual dan kondisi usulan.