Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian
Kantung Serasah Refraktometer
Timbangan Analitik pH Meter
Lampiran 1. Lanjutan
Thermometer Toolbox
Meteran Tali Rafia
Botol Winkler Erlenmeyer
Jarum Suntik Gunting
Lampiran 1. Lanjutan
Alat Tulis Serasah Daun Mangrove R. apiculata
KOH-KI, Amilum, H2SO4, MNSO4 Aquadest
Na2S2O3
Lampiran 2. Prosedur Penelitian
Pengambilan Serasah Daun Mangrove Ditimbang Seberat 50 g R. apiculata
Kantung Berisi Serasah Seberat 50 g Kantung Serasah Diambil Setiap diikat di Lantai Hutan Pohon Periode Pangamatan
Serasah Dikeringkan Diatas Koran Sampel Serasah Diovenkan
a b
c d
Lampiran 3. Pengukuran Fisika dan Kimia Perairan
Pengukuran Suhu Pengukuran pH
Pengukuran Salinitas Hasil Pengamatan Salinitas
Lampiran 4. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Oksigen Terlarut
Sampel dengan endapan putih/coklat 1 ml H2SO4
Dikocok Didiamkan
Larutan Sampel Bewarna Cokelat
Diambil sebanyak 100 ml Ditetesi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Berwarna Kuning Pucat
Ditambahkan 5 tetes amilum
Sampel Berwarna Biru
Ditetesi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Bening
Dihitung volume Na2S2O3
yang terpakai (=DO akhir)
Lampiran 5. Pengukuran Oksigen Terlarut
Pengambilan Sampel Air untuk DO Dimasukkan 1 ml MnSO4
Dimasukkan 1 ml KOH-KI Dikocok
Didiamkan (Sampel dengan Endapan Dimasukkan 1 ml H2SO4
Putih/Cokelat)
a. b.
c. d.
Lampiran 1. Lanjutan
Dikocok Didiamkan (Sampel Bewarna Cokelat)
Diambil sebanyak 100 ml Ditetesi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Berwarna Kuning Pucat Ditambahkan 5 tetes Amilum
g. h.
i.
k.
j.
Lampiran 1. Lanjutan
Sampel Berwarna Biru Ditetesi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Bening/Hasil (Dihitung volume Na2S2O3 yang terpakai
=DO akhir)
m. n.
Lampiran 6. Laju Dekomposisi serasah R. apiculata
Bobot kering (g) dan atau sisa daun R. apiculata tiap ulangan dari hari ke- 15 sampai dengan hari ke-90
Stasiu Nilai konstanta laju dekomposisi (k)
Stasiun Waktu
Rata-rata
15 30 45 60 75 90
I 13,65 8,17 7,64 8,4 8,34 13,04 9,87
II 13,17 11,09 9,18 8,6 8,09 11,42 10,25
III 9,02 9,14 10 7,92 8,34 10,24 9,11
Perhitungan Laju Dekomposisi
Xt = X0 . e– kt Jadi : ln (Xt/X0) = -kt
Keterangan :
Xt : Berat serasah setelah periode pengamatan ke-t X0 : Berat serasah awal
e : Bilangan logaritma natural (2,72) k : Nilai laju dekomposisi
Lampiran 6. Lanjutan
k =
= 11,42
Stasiun III
X0 = 50
Xt = 4,37 t = 0,246 -kt = ln
= ln 0,08 -0,246 k = -2,52 k =
Lampiran 7. Prosedur Penetapan Kadar C, N, dan P Penetapan Unsur Hara Karbon (C)
Metode Walkley & Black
1. Ditimbang 2 g daun kering oven, dimasukkan kedalam Erlenmeyer 500 cc. 2. Ditambahkan 5 ml K2CrO7 1 N (menggunakan pipet) kemudian goncang
dengan tangan.
3. Ditambahkan 10 ml H2SO4 pekat, kemudian digoncang 3-4 menit,
diamkan selama 30 menit.
4. Ditambahkan 100 ml air uling dan 5 ml H3PO4 85%, NaF 4% 2,5 ml,
kemudian ditambahkan 5 tetes diphenylamine, digoncang sampai larutan berwarna biru tua kehijauan kotor.
5. Dititrasi dengan Fe(NH4)2(SO4)2 0,5 N dari buret hingga berubah warna
menjadi hijau terang.
6. Dilakukan kerja lagi (tanpa daun) untuk mendapatkan volume titrasi Fe(NH4)2(SO4)2 0,5 N untuk blanko.
Penetapan Unsur Hara Nitrogen (N) Destruksi Basah
1. Ditimbang 0,5 g contoh daun yang telah digiling dan lolos ayakan 40 mesh, tempatkan pada tabung reaksi.
2. Ditambahkan 2,5 ml H2SO4 pekat, biarkan semalam.
3. Kemudian panaskan pada elektrotermal, mula-mula pada suhu rendah dan kemudian naikkan sedikit demi sedikit selama ±30 menit.
Lampiran 7. Lanjutan
5. Dinginkan, encerkan dengan H2O dan saring ke labu 50 ml. Penuhkan
sampai tanda garis 50 ml. (Cairan ini = cairan destruksi pekat untuk analisis N).
6. Diambil 20 ml pipet cairan destruksi pekat (dari ekstraksi destruksi basah), tempatkan ke dalam tabung destilasi dan tambahkan H2O 50 ml.
7. Ditempatkan tabung destilasi di alat destilasi N. Tambahkan NaOH 40% ±15 ml (langsung pada alat).
8. Hasil destilasi berupa amoniak ditampung pada erlenmeyer 250 cc yang berisi 25 ml H3BO3 4% dan ditetesi indikator campuran.
9. Amoniak hasil destilasi di ukur dengan mentitrasi dengan HCl 1 N sampai warna berubah dari hijau ke warna merah.
Penetapan Unsur Hara Fosfor (P)
1. Diambil dengan pipet 5 ml cairan dekstruksi encer dari ekstraksi dekstruksi basah atau cairan dari ekstraksi pengabuan kering dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2. Ditambahkan 10 ml reagen fosfat B biarkan ± 10 menit. Kemudian ukur transmitance (absorbance) pada spectronic dengan 600 nm.
Lampiran 8. Hasil Analisis Kandungan Unsur Hara C, N, dan P pada Serasah Daun R. apiculata
Kandungan Unsur Hara Karbon (C)
Stasiun Hari Pengamatan
Rata-rata Kandungan Unsur Hara Nitrogen (N)
Stasiun Hari Pengamatan
Rata-rata Kandungan Unsur Hara Fosfor (P)
Stasiun Hari Pengamatan
Rata-rata
Stasiun Hari Pengamatan
Lampiran 9. Makrobenthos yang Terdapat dalam Kantong Serasah Daun R. apiculata
Stasiun Hari Ulangan
Lampiran 10. Data Parameter Fisika Kimia Perairan
Stasiun Hari Ke-