• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Dengan Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control) dan Metode 5S di PTPN IV Dolok Ilir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Dengan Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control) dan Metode 5S di PTPN IV Dolok Ilir"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya

pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja, keamanan kerja,

keselamatan dan kesehatan tenaga kerja serta melindungi tenaga kerja terhadap

resiko bahaya dalam melakukan pekerjaan serta mencegah terjadinya kerugian

akibat kecelakaan, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan atau pencemaran

lingkungan kerja[1]. Faktor penyebab kecelakaan kerja yang terjadi tidak terlepas

dari faktor human error, kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi dapat mengganggu proses

produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan dan menurunnya tingkat

produktivitas perusahaan [2].

Setiap tahun telah tercatat ribuan kecelakaan kerja yang terjadi

dilingkungan kerja [3]. Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh BPJS

ketenagakerjaan pada tahun 2016 jumlah kasus kecelakaan kerja yang mencapai

33.151 kasus, sepanjang tahun dengan jaminan mencapai 263,2 milyar rupiah.

Jumlah kasus kematian dari data BPJS ketenagakerjaan mencapai 7.379 kasus,

dalam kurun waktu satu tahun [4]. Kasus kecelakaan kerja yang terjadi

(2)

Bahaya (danger) merupakan suatu kondisi hazard yang terekspos atau terpapar pada lingkungan sekitar dan terdapat peluang besar terjadinya kecelakan

kerja [6]. Melihat dari permasalahan diatas, untuk menurunkan angka kecelakaan

kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja, maka diperlukan tindakan

analisis resiko [7]. Dengan melaksanakan identifikasi risiko untuk mengetahui

sumber bahaya yang ada, mengetahui potensi bahaya dan tingkat risiko yang

terdapat di setiap stasiun kerja, dapat menggunakan tool HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) [8]. HIRARC bertujuan agar bahaya yang ada dalam setiap kegiatan dapat terdeteksi dan segera dibuat

pengendaliannya, sehingga potensi terjadinya kecelakaan kerja dapat

diminimalkan [9].

Hasil dari penanganan identifikasi potensi bahaya dapat membantu dalam

penetapan pengendalian dan mengurangi dampak risiko yang mungkin terjadi

pada lantai produksi [10]. Pada proses produksi, penggunaan teknologi yang maju

di lantai produksi sangat diperlukan untuk membantu proses produksi. Agar

proses produksi dapat diselesaikan dengan cepat dan ergonomis [11].

Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki hubungan antara produktivitas kerja

karyawan di dalam perusahaan. Semakin tinggi produktivitas karyawan maka

semakin tinggi pula tingkat keselamatan dan kesehatan kerja [12]. Tujuan utama

keselamatan dan kesehatan kerja yaitu agar dapat melindungi dan menjamin

keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja [13]. Hal ini

berpengaruh baik kepada tenaga kerja maupun perusahaan karena dapat

(3)

Saat ini di lantai produksi perusahaan sering ditemukan area kerja yang

tidak terorganisir dengan baik, peralatan yang tidak digunakan berada di area

kerja, dan kedisiplinan mengenai kebersihan sangat kurang mengakibatkan proses

kerja berjalan kurang baik. Berdasarkan kondisi tersebut, bisa dinilai bahwa

kesadaran untuk memelihara area kerja sangat minim. Salah satu kegiatan yang

bisa dilakukan perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam area kerja adalah

dengan menerapkan metode 5S [15]. Metode manajemen 5S merupakan

seperangkat kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan perbaikan produktivitas

dan mendukung terciptanya lingkungan kerja yang bersih [16]. Gerakan 5R/5S

(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) sangat berkaitan erat dengan K3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang sesuai dengan standar OHSAS 18001

(Occupational Health and Safety Assessment Series) [17].

Pada industri skala kecil, 5S berdampak pada kinerja pekerja.

Keefisienan dari penerapan 5S adalah perbaikan yang berkelanjutan terhadap

produktivitas di pabrik manufaktur [18]. Manfaat yang didapat dari penerapan 5S

yaitu area kerja yang digunakan menjadi lebih baik, mencegah kehilangan

peralatan kerja, mengurangi polusi dan meningkatnya kesadaran pekerja [19].

Implementasi program 5S merupakan hal yang mudah dilakukan dan

untuk menjaga keberlangsungannya merupakan tantangan dasar yang harus

diterapkan pada banyak organisasi di perusahaan. Keuntungan yang diperoleh

adalah keamanan pekerja dapat diperbaiki, meningkatkan moral pekerja,

meningkatkan produktivitas dan persaingan [20].

Penelitian ini dilakukan di PT Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir, yang

(4)

pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit dengan hasil produk Minyak Sawit

(CPO) dan Inti Sawit (Kernel). Pengolahan kelapa sawit harus melalui beberapa

stasiun kerja yaitu stasiun penerimaan buah (Loading Ramp), stasiun rebusan (Sterilizer), stasiun penebahan atau pembantingan (Thresser), stasiun pengepresan (Press), stasiun pemurnian minyak (klarifikasi), dan stasiun pengolahan biji (Kernel). Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi di

perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir merupakan mesin impor dan

diperlukan keterampilan serta pengawasan terhadap penggunaannya, sehingga

karyawan dituntut untuk bekerja dengan hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan

kerja yang merugikan bagi pekerja dan perusahaan.

Berdasarkan data yang diperoleh berikut merupakan identifikasi bahaya

pada stasiun pengolahan pabrik kelapa sawit.

Tabel 1.1. Jumlah Kecelakaan Kerja PTPN IV Dolok Ilir dari Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Kecelakaan

Jenis Kecelakaan Area Kerja

2013 4 Tergelincir sewaktu

membersihkan serabut

Stasiun loading ramp

Tergelincir sewaktu membersihkan serabut

Stasiun Klarifikasi

Biji sawit jatuh dari atas mengenai kepala

Stasiun Thresser

Jari tangan terjepit bak truck Stasiun loading ramp

2014 5 Terkena Tojok Stasiun loading ramp

Terkena semburan air pengencer minyak

Stasiun Klarifikasi

Terjepit sewaktu perbaikan mesin

Stasiun press

Terpeleset keparit buangan air sludge saparator

Stasiun Boiler

(5)

Tabel 1.1. Jumlah Kecelakaan Kerja PTPN IV Dolok Ilir dari Tahun 2013-2017 (Lanjutan)

Tahun Jumlah Kecelakaan

Jenis Kecelakaan Area Kerja

2015 7 Terjepit pintu truck Stasiun loading ramp

Terpeleset di kolam fat-fit Stasiun Klarifikasi Tertimpa TBS Stasiun loading ramp

Gandengan lori yang putus mengenai lengan

Stasiun Rebusan

2016 5 Terjatuh dari ketinggian Stasiun Rebusan Terjepit saat menyambung

lori

Stasiun Rebusan

Terjatuh dari truck Stasiun loading ramp

Tersengat listrik Stasiun Boiler

Terkena air panas Stasiun Klarifikasi

2017 3 Jatuh dari ketinggian Stasiun Klarifikasi Tergelincir/terjatuh karena

lantai yang licin

Stasiun Rebusan

Terkena minyak panas Stasiun Press

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

Dari kasus-kasus kecelakaan diatas, maka perlu dilakukan identifikasi

bahaya mengenai risiko apa saja yang mungkin terjadi dan dampak bahayanya,

sesuai dengan sasaran utama program K3 dan metode 5S yaitu mengelola risiko

untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja atau kejadian yang tidak diinginkan.

Identifikasi bahaya tersebut dilakukan di 3 stasiun dari 7 Stasiun kerja, alasan

pemilihan ke-3 stasiun karena di stasiun tersebut sering terjadi kecelakan kerja

(6)

pemeliharaan peralatan atau mesin yang digunakan, hal ini akan mengakibatkan

kerugian terhadap perusahaan dan terhadap operator yang bekerja.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya,

bahwa masih tingginya angka kecelakaan kerja di perusahaan maka perlu

dilakukan identifikasi risiko dan penilaian risiko untuk mengetahui bahayanya,

sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap bahaya

tersebut dengan menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) dan Implementasi metode 5S di PTPN IV Dolok Ilir.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mencegah terjadinya

kecelakaan kerja dengan mengidentifikasi risiko,melakukan penilaian risiko dan

membuat rekomendasi pengendalian dari risiko tersebut. Tujuan khusus yang

ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Mengidentifikasi bahaya untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja yang

terdapat pada setiap jenis pekerjaan pada setiap stasiun kerja dibagian proses

produksi.

2. Melakukan penilaian risiko bahaya dengan menilai tingkat keparahan

(consequence), tingkat probability/kemungkinan, tingkat exposure/frekuensi paparan dari risiko di masing-masing stasiun kerja dengan metode HIRARC.

(7)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa

Memberikan manfaat bagi peneliti untuk memperdalam pengetahuan,

wawasan serta kemampuan untuk mengaplikasikan ilmu tentang keselamatan

kerja. Terutama mengenai proses analisis risiko.

2. Bagi perusahaan

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi dan rekomendasi kepada

perusahaan dan mitra kerja sebagai bahan pertimbangan atau masukan

tentang potensi bahaya serta pengendalian bahaya yang terdapat di setiap

stasiun kerja.

3. Bagi institusi

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan

bagi civitas akademia Jurusan Teknik Industri dan tambahan literatur

perpustakaan.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Agar penyelesaian masalah tidak menyimpang dari tujuan dan

menghindari kemungkinan meluasnya pembahasan dari yang seharusnya diteliti,

maka penulis membuat batasan masalah dan asusmsi. Batasan masalah yang

digunakan yaitu:

(8)

2. Penelitian yang dilakukan adalah mengenai bahaya-bahaya yang terjadi yang

disebabkan oleh manusia atau peralatan yang digunakan dan lingkungan

kerja.

3. Penilaian risiko bahaya yang dilakukan menggunakan analisis risiko

semikuantitatif dengan melakukan penilaian terhadap tingkat konsekuensi,

probability, dan exposure.

Biaya kehilangan/kerugian (loss) akibat kecelakaan kerja dan biaya pencegahan kecelakaan kerja tidak diperhitungkan. Asumsi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

1. Pekerja dianggap sudah mengetahui segala peraturan mengenai keselamatan

dan kesehatan kerja yang berlaku di perusahaan.

2. Pekerja sudah dianggap memahami pekerjaan pada bidangnya

masing-masing.

3. Sistem produksi berjalan dalam keadaan normal dan tidak ada gangguan yang

mempengaruhi proses produksi.

4. Produk yang dihasilkan merupakan produk yang selama ini dibuat artinya

tidak ada penambahan jenis produk baru selama penelitian.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, Meliputi pembahasan mengenai latar belakang,

perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan

(9)

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini menjelaskan secara

ringkas mengenai perusahaan yang menjadi objek studi, sejarah

perusahaan, uraian mengenai bahan baku, bahan penolong dan bahan

tambahan proses produksi serta struktur organisasi dan manajemen

dari perusahaan (PTPN IV Dolok Ilir).

BAB III : LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan secara singkat mengenai teori

-teori yang berkaitan dan mendukung dalam pemecahan permasalahan.

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan tahapan–tahapan

yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian.

BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Bab ini berisikan

tentang pengumpulan data yang diperoeh dari hasil pengamatan objek

kerja secara langsung dan hasil wawancara dari karyawan yang

berkaitan dengan bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, untuk

keperluan pengolahan data sebagai dasar pemecahan masalah dan

pembahasan HIRARC (Hazard identification, risk assessment, and risk control) dan 5S.

BAB VI : ANALISA PEMECAHAN MASALAH. Bab ini berisikan tentang

analisa pemecahan masalah dengan menggunakan hasil dari

pengolahan data yang telah dilakukan.Analisa dilakukan dengan

mengacu pada referensi dan literatur yang mendukung.

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menguraikan tentang

kesimpulan berdasarkan hasil penelitian serta saran-saran yang dapat

diberikan berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap data-data

Gambar

Tabel 1.1. Jumlah Kecelakaan Kerja PTPN IV Dolok Ilir dari Tahun
Tabel 1.1. Jumlah Kecelakaan Kerja PTPN IV Dolok Ilir dari Tahun 2013-

Referensi

Dokumen terkait

(2008: 388-395) group investigation memiliki potensi untuk menjadi metode pembelajaran yang baik, meskipun menimbulkan tantangan bagi guru pada struktur dan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam

Sistem pendukung keputusan pemilihan produk asuransi BRI Life menggunakna metode AHP ini menampilkan rekomendasi produk asuransi yang sering diminati yaitu Darlink

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi teraupeutik dan senam hamil sangat berpengaruh terhadap tekanan darah systole, diastole, nadi, suhu, pernafasan dan perdarahan

Abstrak: Berdasarkan hasi observasi yang dilakukan di Kelas IX A pada waktu pembelajaran Biologi diperoleh hasil bahwa Hasil belajar siswa memuaskan, yaitu siswa

Dokumen merupakan sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat. dipergunakan sebagai bukti atau keterangan.(Drs.E.

diterapkan pada suatu jenis atau varietas tanaman tidak langsung dapat diterapkan. pada jenis atau

Pada perdagangan hari kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih berpeluang untuk mengalami penurunan di tengah tren pelemahan mata uang rupiah terhadap