• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Bellboy Pada Kantor Depan Hotel Grand Aston Yogyakarta Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Bellboy Pada Kantor Depan Hotel Grand Aston Yogyakarta Chapter III V"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM HOTEL

3.1 Sejarah Hotel Grand Aston Yogyakarta

Hotel Grand Aston Yogyakarta Hotel & Convention Center merupakan hotel & convention center internasional bintang 5 dengan 9 lantai yang mengagumkan, terletak di pusat kota dan dekat dengan jalan utama Yogyakarta yang terkenal sebagai pusat keramaian di Yogyakarta, yaitu di Jalan Urip Sumoharjo yang biasa disebut juga dengan Jalan Solo oleh masyarakat lokal, berdekatan dengan Mall Galleria yang terkenal tepat di pusat perbankan dan perkantoran Yogyakarta dan berdekatan dengan Jalan Malioboro yang legendaris, berlokasi di jalan urip sumoharjo yang belum lama didirikan, yakni Berdiri pada tahun 2011 yang berada di bawah naungan Archipelago Internasional Group.

Hotel Grand Aston Yogyakarta memiliki 141 kamar dengan 3 kamar Suite yang bertemakan desain Javanise, Cinnnoseries dan Western dan 1 kamar Presidential Siute dengan tema Majapahit, untuk restaurant terdapat Saffron Restaurant, dan Cassia Lobby Lounge yang berada di lantai Ground Floor, kemudian ada Cinamoon Poolbar yang berada di lantai 2 tepatnya di dekat pool, dan kemudian ada sky dinning terbuka yang bernama Vanilla Sky Lounge. Yang mendukung di Grand Aston Yogyakarta ini terdapat pula Steak house Holycow dan Madam Tan restaurant yang berada di lantai Ground Floor tepatnya di garden hotel Grand Aston Yogyakarta.

(2)

Grand Aston merupakan manajemen dari Archipelago. Maka visi dan misi yang digunakan berasal dari dalam manajemen Archipelago.

3.1.1 Visi

3.1.2

"Untuk mendapatkan pengakuan universal sebagai perusahaan manajemen perhotelan pilihan di Asia Pasifik"

Misi

"Kami merupakan sebuah perusahaan manajemen perhotelan yang mengelola properti seperti hotel, resort, serviced apartments dan vila di Asia

Pasifik

3.2 Status Perusahaan Hotel Grand Aston Yogyakarta

Perusahan milik : PT.JONATHAN BINTANG UTAMA Direktur management : Dr.Fredy setiawan, Management company : ARCHIPELAGO INTERNATIONAL

3.3 Lokasi Hotel Grand Aston Yogyakarta

Nama Perusahaan : Hotel Grand Aston Yogyakarta

Alamat : Jalan Urip Sumoharjo No 37, Yogyakarta Telephone : (0274) 566 999

No. Fax. : (0274) 553 999

E-mail

Klasifikasi : Bintang 5

Jumlah Lantai : 9 Lantai Jumlah Kamar : 141 Kamar

3.4 Fasilitas Hotel Grand Aston Yogyakarta

(3)

yang lengkap. Hal ini berdasarkan dari ketentuan hotel berbintang manajemen Aston Archipelago Intenational.

Adapun fasilitas kamar yang terdapat di Grand Aston Yogyakarta seperti berikut : 1. Kamar (room)

a. tipe superior king dan

Superior king dan twin ini berupakan jenis kamar paling standart yang ditawarkan kepada konsumen dengan harga paling rendah dibandingkan kamar lainya. Luas kamar superior 28m

twin

2

Di semua tipe kamar di hotel Grand Aston Yogyakrata tamu tidak diperkenankan merokok di dalam kamar karena semua jenis kamar di hotel ini adalah tipe kamar No Smoking. Kamar ini ditawarkan dengan harga publish Rp 1.463.000,- . Ada 84 buah kamar dengan tipe superior king dan twin di Grand Aston Yogyakarta.

adapun fasilitas yang di sediakan dalam tipe kamar superior adalah televisi layar datar , telepon, bathroom, conecting wifi,hair drayer,minibar dan layanan telepon 24 jam. Selain itu pada tipe kamar superior ini terdapan conecting room yang menghubungkan kamar tipe superior king dan twin.

b. Kamar tipe deluxe king dan twin

(4)

c. Kamar tipe suite room

Suite room di Grand Aston Yogyakarta ini terdapat 3 jenis suite room yaitu Javanese room,Western room dan Chinoseries room, tiga tipe kamar ini mengusung arsitektur yang unik karena desain ruangannya di sesuaikan dengan nama jenis kamar tersebut ,spesifikasi tipe kamar ini luas kamar 94m2 dengan

1)

berbagai fasilitas yang hampir sama dengan superior dan deluxe namun tipe suite room ini sudah menggunakan bathub dan pemandangannya langsung ke merapi dan downtown. Tipe kamar ini ditawarkan dengan harga Rp 6.138.000,- Ada 3 buah kamar tipe suite di Grand Aston Yogyakarta.

2) Suite Room Chinoseries di Grand Aston Yogyakarta ini mengusung tema dan desain interior yang bernuansa cina dari motif karpet serta living room nya yang di desain dengan konsep modern China.

Suite Room Javanese ini mengusung tema dan desain interior bernuansa Jawa terdapat simbol simbol Jawa seperti gambar wayang dan penggunaan kain bermotif batik di dalamnya.

3) Suite Room Western

ini mengusung tema dunia barat dan di desain bernuansa luar negri sehingga interior dan desain ruangan yang digunakan bergaya seperti hotel luar negri

d. Presidensial suite Majapahit

Presidensial suite Room ini merupakan satu satunya kamar di Grand Aston Yogyakarta yang memiliki luas ruangan 128m2 interior dan desain ruangan yang modern serta megah.Di dalam ruangan ini terdapat living room yang beernuansa modern serta tambahan sofa keluarga. Tipe kamar ini ditawarkan dengan harga Rp 8.448.000,-Hanya ada 1 kamar jenis presidensial suite di Grand Aston Yogyakarta.

(5)

Saffron restauran merupakan fasilitas restauran yang disediakan hotel Grand Aston Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan tamu,Saffron restaurant ini berada di lobby hotel buka dari pukul khusus room servis selama 24 jam.

3. Cassia Lobby Lounge

Cassia Lobby Lounge merupakan fasilitas dengan menawarkan aneka pastry yang disediakan hotel Grand Aston Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan tamu, Cassia Lobby Lounge restaurant ini berada di lobby hotel buka dari pukul 08.00am-10.00pm,

4. Cinnamon Pool and Bar

Cinnamon Pool and Bar adalah fasilitas hotel yang berada di lantai 2 dimana tamu bias berenang dan bersantai. Buka mulai pukul 07.00am sampai pukul 07.00pm. 5. Pejamata Spa

Pejamata spa merupakan fasilitas hotel yang disediakan untuk perawatan tubuh para tamu dan berbagai penawaran perawatan yang di sediakan di Pejamata Grand Aston Yogyakarta ini berada di lantai 2 buka mulai pukul 08.00am sampai 10.00pm. 6. Gym

Gym merupakan fasilitas hotel yang disediakan untuk berolahraga untuk tamu dan non tamu sendiri. Gym Grand Aston Yogyakarta berada di lantai 2 buka mulai pukul 06.00am sampai 07.00pm.

7. Vanilla Sky Lounge

Vanilla sky lounge merupakan fasilitas hotel yang terdapat di lantai 9 Grand Aston Yogyakarta yang mengusung konsep Bar modern dengan pemandangan langsung ke kota vanilla sky lounge ini di buka mulai pukul 11.00a.m sampai 11.00p.m.

(6)

Terdapat 4 meeting room di Grand Aston Yogyakarta yaitu Edelweis ,Orchid, Crysantium dan Tulip. Keempat meeting room tersebut di desain dengan desain dan interior yang sama hanya saja ukuran ruangan dan kapasitasnya yang berbeda.

Tabel 3.1. Daftar Meeting room di Grand Aston Yogyakarta

No Nama Fuction Luas Ruangan (m2) Kapasitas

1 Edelweis 58 50

2 Orchid 61 50

3 Crysantium 58 100

4 Tulip 77 100

Sumber : Grand Aston Yogyakarta

Fasilitas untuk semua jenis meeting room : a)CD/DVD Player

g)Kolam renang terbuka h)Layar proyektor

(7)

Lotus ballroom satu satunya ruangan terluas di Grand Aston Yogyakarta dengan luas ruangan 473 m2 dapat di bagi menjadi 3 bagian ruangan dan kapsitas ruangan ini dapat menampung lebih dari 1000 orang.

10. Parking Area

Parking area di Grand Aston Yogyakarta ini ada 2 tempat yakni di basement 1 yang di khususkan untuk tamu serta kendaraan khusus roda 4 dan basement 2 untuk kendaraan roda 2 dan roda 4 khusus untuk pegawai hotel.

11.Keamanan 24 Jam

Fasilitas keamanan yang diberikan oleh Grand Aston Yogyakarta kepada tamu selama 24 jam dengan 15 karyawan sebagai satpam yang bertugas menjaga keamanan para pengunjung hotel.

12. Concierge service

Concierge service merupakan fasilitas hotel yang disediakan untuk melayani tamu saat akan check in bertugas sebagai pengangkut dan penyimpan barang sebelum check in. 13.Wifi acces internet

(8)

Diagram 1 : Struktur Grand Aston Yogyakarta Sumber : HRD Grand Aston Yogyakarta 1. Room Division Department

Adalah departement yang mempunyai ruang lingkup dan tanggung jawab di kamar beserta segala kelengkapannya.

2. F&B Department

Adalah department yang mempunyai ruang lingkup dan tanggung jawab di makanan dan minuman beserta kelengkapannya.

3. Enginering

Mempunyai ruang lingkup dan tanggung jawab di maintanace. Liatrik, air, dan segala asset hotel

(9)

4. Purchasing

Mempunyai ruang lingkup dan tanggung jawab dalam pengadaan barang barang keperluan hotel.

5. Accounting

Mempunyai ruang lingkup dan tanggung jawab di bagian keuangan dalam pemasukan dan pengeluaran keuangan hotel.

6. Marketing

(10)

Diagram 2 : Struktur Front Office Departement Grand Aston Yogyakarta 3.6. Struktur Front Office Departement di Hotel Grand Aston Yogyakarta

(11)

3.7. Tugas dan Tanggung Jawab Front Office Managert

a. Berpatisipasi dalam seleksi pemilihan pegawai kantor depan

Hotel Grand Aston Yogyakarta

Selain Fungsi utamanya mengawasi secara langsung semua personal kantor depan dan memastikan bahwa semua operasional departemen berjalan lancar FOM juga memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut:

b. Mengawasi beban kerja kantor depan

c. Mengevaluasi performansi kerja petugas kantor depan

d. Menjaga hubungan kerja dan komunikasi yang kondusif dengan departeman lain di hotel. e. Menjaga pengontrolan master key

f. Mem -verifikasi keakuratan informasi status kamar g. Mereview dan menyelesaikan lapor batas kredit

h. Membuat anggaran belanja (budget) department kantor depan

i. Memverifikasi laporan kasir, terutama penerimaan keuangan dan deposit.

j. Mengadakan pertemuan reguler yang terjadwal dengan staf atau petugas kantor depan. k. Mengadakan training / cross training terhadap karyawan kantor depan.

l. Membuat keputusan - keputusan yang efektif mengenai kebijakan reservasi dan penentuan kamar.

(12)

BAB IV

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BELLBOY

PADA KANTOR DEPAN HOTEL GRAND ASTON YOGYAKARTA

4.1

1.

Menangani barang bawaan tamu check in,

check out

, pindah kamar dan penyimpanan barang

tamu.

Uraian Kerja Bellboy/man di Hotel Grand Aston Yogyakarta

4.1.1 Berikut uraian kerja bellboy/man yang biasa penulis lihat dan lakukan di Hotel

Grand Aston Yogyakarta selama

On The Job Treaning

:

2.

Mengantar tamu

check in

ke kamar.

3.

Mengantar surat pemberitahuan, undangan dan sejenisnya kekamar tamu.

4.

Menyiapkan

peace towel

dan

welcome drink

untuk tamu

ckeck in

.

5.

Membantu

receptionist

mengecek

bill

tamu.

6.

Memeriksa kamar tamu yang baru

check out

dan kamar tamu yang akan

check in.

7.

Membaca dan mengisi

log book

pada saat akan memulai dan mengakhiri pekerjaan.

4.1.2 Peralatan yang ada di

Bellman Service

Hotel Grand Aston Yogyakarta

:

1.

Trolly

untuk membawa barang tamu tiba dan tamu berangkat.

2.

Meja

bellman

atau atau

bellboy/man counter

.

3.

Rak penyimpanan barang.

4.

Log book

.

5.

Polpen.

6.

Keranjang sampah.

(13)

8.

Alat timbangan barang.

4.2

.

Standar Operasional Prosedur Penanganan Barang Bawaan Tamu

Check In

di Grand

Aston Yogyakarta

1.

Bellboy

menyambut tamu dengan salam mengucapkan selamat datang kepada tamu sambil

membukakan pintu mobil.

2.

Bellboy

menurunkan barang-barang bawaan tamu dengan hati-hati dan ditempatkan

ditempat yang aman sekitar pintu utama

lobby

.

3.

Bellboy menghitung jumlah barang-barang tersebut dan memeriksa jika ada kerusakan untuk

kemudian diinformasikan kepada tamu

4.

Mempersilahkan tamu menuju meja pendaftaran sambil membawa barang-barang bawaan

tamu.

5.

Memberikan

welcome drink

dan

peace towel

kepada tamu yang sedang mendaftar di

receptionist

.

6.

Selama menunggu tamu mendaftar gantungkan

luggage tag

pada barang tamu.

7.

Setelah tamu mendaftar,

bellboy

menerima kunci kamar tamu dan kartu dari petugas

penerima tamu. Segera tulis nama dan nomor kamar tamu pada

luggage tag

.

8.

Bila tamu telah siap kekamar, persilahkan tamu berjalan lebih dulu dan tunjukkan jalan serta

arah yang harus dilalui.

9.

Ketuk kamar sebelum membuka pintu.

10.

Membuka pintu kamar dengan hati-hati, menyalakan lampu dan minta dengan sopan kepada

tamu untuk menunggu sementara

bellboy

memeriksa keadaan kamar.

(14)

12.

Barang-barang tamu diletakkan pada rak barang.

13.

Mintalah ijin kepada tamu untuk menerangkan fasilitas kamar tentang letak dan cara

penggunaannya, tawarkan bantuan tambahan.

14.

Menyerahkan kunci dan kartu tamu dengan sopan.

15.

Mengucapkan selamat beristirahat dengan baik sebelum meninggalkan tamu.

16.

Bellboy

kembali ke

lobby

dan melapor kepada

supervisor

.

4.3 Standar Operasional Prosedur Penanganan Barang Bawaan Tamu

Check Out

di Grand

Aston Yogyakarta

1.

Tamu menghubungi petugas penerima tamu

, receptionist

atau

bellboy.

2.

Bellboy

mengetuk pintu kamar tamu dan menanyakan jika tamu sudah siap berangkat.

3.

Bellboy

memeriksa keadaan kamar untuk melihat kemungkinan jika ada barang-barang tamu

ketinggalan atau jika ada barang-barang hotel yang hilang atau rusak.

4.

Bellboy

membawa barang-barang bawaan tamu ke lobby dan meletakkan disekitar

bellman

counter

.

5.

Bellboy

memeriksa pembayaran rekening tamu di kasir kantor depan.

6.

Receptionist

memberi stempel

paid

atau

charge

jika tamu sudah menyelesaikan rekening

pembayarannya dan tamu mengembalikan kunci kamar kepada

receptionist

.

7.

Bellboy

menggantungkkan

luggage tag

yang telah diisi nama dan nomor kamar tamu pada

barang-barang milik tamu.

8.

Jika tamu sudah siap,

bellboy

membawakan barang-barang ke mobil.

(15)

4.4 Standar Operasional Prosedur Penanganan Barang Bawaan Tamu Pindah Kamar di

Grand Aston Yogyakarta

1.

Tamu mengajukan pindah kamar kepada petugas penerima tamu. Setelah disetujui, petugas

penerima tamu akan menginformasikannya kepada

bell captain

dengan menyerahkan

formulir pindah kamar.

2.

Bellboy

menuju kamar tamu yang sebelumnya dengan membawa kereta barang jika perlu

dan kunci kamar tamu yang telah dilengkapi dengan nama dan nomor kamar tamu.

3.

Sebelum memasuki kamar, bellboy memberitahukannya pada petugas pembersih kamar

sebagai saksi dalam perpindahan kamar ini.

4.

Bellboy

memperhatikan tempat dan keadaan barang-barang tamu sebelum dipindahkan ke

kamar yang baru.

5.

Bellboy

memeriksa keadaan kamar jika ada barang-barang tamu yang tertinggal atau jika ada

barang-barang hotel yang rusak.

6.

Bellboy memindahkan barang-barang tersebut dengan hati-hati.

7.

Di kamar yang baru, barang-barang tamu diletakkan pada tempat dan keadaan yang sama

seperti pada kamar yang lama.

8.

Bellboy

kembali ke lobby dan melapor ke receptionist

dan bell captain

sambil

mengembalikan kunci kamar tamu yang sebelumnya.

4.5

Berdasarkan uraian data yang telah disajikan, dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan

Tinjauan Pelaksanaan Tentang Standar Operasional Prosedur

Bellboy

pada Kantor

(16)

standar operasional prosedur

bellboy

dalam menangani barang bawaan di hotel Grand Aston

Yogyakarta telah di terapkan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang

dilakukan oleh penulis kepada seluruh staff bellman/boy di hotel Grand Aston Yogyakarta yang

berjumlah 9 orang dan dari perbandingan antara aktivitas bellboy hotel Grand Aston Yogyakarta

pada saat menangani barang bawaan tamu dengan Standar Operasional Prosedur penanganan

barang secara teori dan Standar Operasional Prosedur penanganan barang Grand Aston

yogyakarta, penulis mendapat kesimpulan bahwa pelaksanaan standar operasional prosedur

yang berlaku sudah diterapkan dengan benar, baik dari segi teori maupun standar operasional

prosedur yang memang sudah ditetapkan di hotel Grand Aston Yogyakarta sendiri.

4.6 Faktor yang mempengaruhi bellboy dalam Pelaksanaan Standar Operasional

Prosedur penanganan barang

4.6.1.Faktor pendukung

bellboy

Grand Aston Yogyakarta dalam pelaksanaan standar

operasional prosedur penanganan barang:

1.

Peralatan kerja yang memadai seperti

trolley, luggage store

yang luas, alat timbangan

barang, telepon, dan alat-alat pendukung lainnya.

2.

Adanya

treanes

yang membantu dalam operasional.

3.

Ketepatan waktu

bellman/boy staff

dalam bekerja.

4.6.2.Faktor yang mempengaruhi kurangnya efektifitas

bellboy

dalam Pelaksanaan

Standar Operasional prosedur penanganan barang:

1.

Kurangnya pengawasan dari

Room Division manager

(RDM) atau orang yang membawahi

departemen

Housekeeping

dan

Front office

.

2.

Kurang memperhatikan hal-hal kecil yang bisa berdampak

negatif

bagi tamu dan hotel itu

(17)

dimana hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi kehilangan barang tamu.

3.

Bellman/boy captain

jarang melakukan pembagian

job

deskripsi harian kepada

bellman staff

sebelum memulai pekerjaan.

4.

Bellman captain

dan

bellman staff

jarang melaksanakan

breafing

sebelum dan setelah

(18)

BAB V

P E N U T U P

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat ditarik bahwa ternyata

pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Bellboy dalam Menangani Barang Bawaan Tamu di

Hotel Grand Aston Yogyakarta sudah berjalan baik dan menghampiri sempurna, baik dari segi

Standar Operasional Prosedur Bellboy dalam menangani barang bawaan tamu secara teori

maupun Standar Operasional Prosedur yang memang sudah ditetapkan di hotel Grand Aston

Yogyakarta sendiri. Namun dibalik itu semua ada beberapa hal yang menjadi faktor pengaruh

bagi bellboy Grand Aston Yogyakarta yang mengurangi efektifitas kerja bagi mereka yaitu

diantaranya: kurangnya pengawasan dari atasan dalam hal ini

room division

manager(RDM)

sehingga terjadinya kelalaian dalam bekerja yang sesuai standar opersional prosedur yang

berlaku, kurang terlaksananya

breafing

atau evaluasi antara

bellman captain

dan

bellman staff

sehingga mereka kurang mengetahi letak kekurangan dan kelebihan mereka dalam bekerja yang

sebenarnya hal ini penting dilakukan sekaligus untuk pembagian

job desk

harian, namun hal ini

jarang dilakukan dan yang terahir adalah kurang memperhatikan hal-hal kecil yang bisa

(19)

5.2 Saran

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mengoptimalkan tugas dan tanggung jawab

Staff Bellman di Hotel Grand Aston Yogyakarta ada beberapa hal yang penulis sarankan untuk

staff bellman

dan pihak menejemen di

front office department

.

1.

Mengevaluasi kembali rincian tugas

Bellboy

untuk melihat beban tugas yang seharusnya

dilakukan oleh seorang

Bellboy

sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.

2.

Memberikan

training

kepada

bellman staff

,

trainee

, dan

daily worker

tentang penangananan

barang yang disesuaikan dengan pengalaman yang sudah lewat, dengan tujuan menghindari

hal yang bisa menimbulkan

complain

t yang sama yang pernah terjadi dari tamu juga untuk

meningkatkan hal-hal positif yang pernah dilakukan untuk kepuasan tamu.

3.

Memberikan keluasan kesempatan kepada

trainee

untuk belajar tentang bagaimana

penggunaan system yang digunakan.

4.

Selalu konsisten dalam bekerja dengan berpegang teguh terhadap Standar Operasional

Prosedur yang telah dibuat dan disepakati bersama.

5.

Tetap semangat dan menutup rapat-rapat kesempatan timbulnya complaint dari tamu dengan

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu, kajian dan penelitian ini bukanlah pengulangan dari apa yang telah ada atau yang telah dibahas oleh peneliti lain, penulis berharap agar

Carr mengungkapkan bahwa sejarah adalah proses kesinambungan dari interaksi antara sejarawan dan fakta-fakta yang dimilikinya, suatu dialog yang tidak berkesudahan antara

Hubungan antara komunitas Muslim minoritas di berbagai negara dengan komunitas non-Muslim yang mayoritas tidak jauh berbeda dengan pola hubungan antara Barat dan dunia Islam

Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa perbedaan pengelompokkan ukuran berat memberikan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap persentase penambahan berat,

Bekerjasama dengan Ke Kelit dari Austria, Rucika Kelox merupakan pipa multilayer yang terdiri dari bahan berkualitas premium seperti plastik (PE-RT), lapisan perekat dalam,

Dalam menganalisis prinsip character, pihak BMT UGT Sidogiri akan melakukan survey terlebih dahulu, yang dilakukan oleh Account Officer (AO). Dengan cara, terjun

Sebagai suatu bentuk dari perikatan, perjanjian pengikatan jual beli tanah mengandung hak dan kewajiban dari para pihak yang membuatnya, sehingga apabila hal-hal

Jogiyanto, 2008, “Pengaruh Pelaporan Informasi Aset Tidak Berwujud Terhadap Relevansi Nilai Laporan Keuangan Untuk Pasar Saham: Pengujian Empiris di Bursa Efek Jakarta”,