• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 0901105 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 0901105 Chapter3"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Ainindiya Dinanti Putri, 2016

WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Cresswell (2003) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai sebuah proses pencarian

secara mendalam untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia berdasarkan holistik

yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan informan secara terperinci, dan disusun dalam

sebuah latar ilmiah.

Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu uraian

mendalam tentang ucapan, tulisan, atau perilaku yang diamati sehingga didapat pemahaman

yang utuh, komprehensif, dan holistik menganai gambaran umum konflik peran ganda pada

pramudi wanita di Transjakarta.

Adapun desain penelitiannya yaitu fenomenologi. Pendekatan fenomenologis menurut

Creswell (2003) yaitu penelitian berdasarkan pemaknaan fenomena yang dialami individu.

Dalam penelitian fenomenologi peneliti dituntut untuk memahami pengalaman hidup subjek.

Peneliti tidak boleh mencampur pengalaman dirinya dengan pengalaman partisipan. Hal yang

diamati dalam fenomenologi psikologi adalah pengalaman seseorang tentang dunia dalam

situasi tertentu.

Dengan demikian kegiatan utama dalam penelitiannya adalah membuat

catatan-catatan naratif dan wawancara mendalam (kualitatif). Berikut ini perlu diuraikan sifat-sifat

dasar penelitian kualitatif (Clark, 1994) yang relevan menggambarkan posisi metodologi dan

membedakannya dari penelitian kualitatif

1. Menggali nilai-nilai dalam pengalaman kehidupan manusia.

2. Fokus penelitian adalah pada keseluruhannya, bukan pada per bagian yang

membentuk keseluruhan itu.

3. Tujuan penelitian adalah menemukan makna dan hakikat dari pengalaman, bukan

sekedar mencari penjelasan atau mencari ukuran-ukuran realitas.

4. Memperoleh gambaran kehidupan dari sudut pandang orang pertama melalui

wawancara formal dan informal.

5. Data yang diperoleh adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah untuk memahami perilaku

(2)

Ainindiya Dinanti Putri, 2016

WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Pertanyaan yang dibuat merefleksikan kepentingan, keterlibatan, dan komitmen

pribadi dari peneliti.

7. Melihat pengalaman dari perilaku sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,

baik itu kesatuan antara subjek dan objek, maupun antara bagian dan keseluruhannya.

Dapat disimpulkan bahwa, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

perilaku, persepsi motivasi, tindakan, dan lain-lain. Karakteristik penelitian kualitatif

(Poerwandari, 1998) yaitu sebagai berikut :

1. Dilakukan dalam situasi alamiah

Dalam penlitian ini, peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi setting

penelitian, melainkan studi terhadap suatu fenomena dalam situasi dimana fenomena

tersebut ada. Fokus penelitian ini adalah berupa orang yang dilihat dalam konteks

alamiah.

2. Menekankan analisis induktif

Dalam penelitian ini secara khusus berorientasi pada eksplorasi penemuan,

dan logika induktif. Peneliti tidak memaksakan diri untuk hanya membatasi penelitian

pada upaya menerima atau menolak dugaan-dugaannya, melainkan mencoba

memahami situasi (make sense of situation) sesuai dengan bagaimana situasi tersebut

menampilkan diri.

3. Dilakukan secara langsung atau kontak personal langsung

Dalam penelitian ini, peneliti secara langsung mengunjungi lapangan yang

berarti mengembangkan hubungan personal langsung dengan orang-orang yang

diteliti. Peneliti membangun suatu kedekatan dengan subjek penelitian sehingga

peneliti memperoleh suatu kedekatan dengan subjek penelitian sehingga peneliti

memperoleh pemahaman yang jelas mengenai realitas dan kondisi nyata kehidupan

sehari-hari.

4. Perspektif holistik

Penelitian ini mengedepankan pendekatan holistik yakni mengumpulkan data

dalam berbagai aspek untuk memperoleh gambaran komprehensif dan lengkap

(3)

Ainindiya Dinanti Putri, 2016

WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Netralitas empirik

Empati mengacu pada sikap peneliti terhadap subjek yang dihadapi dan

diteliti. Sementara netralitas mengacu kepada sikap peneliti menghadapi temuan

penelitian. Dalam penelitian ini, dengan netralitas empatik berarti tidak perlu

menggunakan teori yang harus dibuktikan. Komitmen peneliti adalah untuk

memahami subjek apa adanya.

Untuk memperoleh data, peneliti perlu menjalin rapport dengan subjek

penelitian sekaligus menjaga netralitas data. Peneliti perlu mengadakan pendekatan

dengan subjek penelitian melalui sikap empatis karena hanya dengan demikian

peneliti dapat memperoleh data yang merefleksikan pemikiran dan penghayatan

subjek.

6. Fleksibilitas desain

Penelitian ini bersifat luwes, akan berkembang sejalan dengan berkembangnya

pekerjaan di lapangan. Sehubungan dengan itu, hal-hal yang dianggap bermanfaat di

lapangan akan diambil atau dikumpulkan.

7. Peneliti sebagai instrumen

Peneliti ini tidak memiliki formula baku karena instrumen kunci adalah

peneliti sendiri. Peneliti berperan besar dalam seluruh proses penelitian, mulai dari

memilih topik, mendekati topik, dan mengumpulkan data hingga menganalisis dan

menginterpretasikannya.

Melalui penelitian fenomenologi, pengalaman pramudi wanita yang mengalami

konflik peran ganda (work family conflict), menjadi refleksi bagi pramudi wanita yang

lainnya. Adanya berbagai pengalaman antara sesama pramudi wanita yang mengalami

konflik peran ganda, nantinya akan ditemukan suatu pola tertentu yang setelah direduksi akan

menghasilan esensi atau makna konflik peran ganda bagi seorang pramudi wanita.

B. Lokasi dan Sampel Penelitian

a. Subjek penelitian

Menurut Neumann (2006), dalam menentukan subjek penelitian dapat dilakukan

dengan menggunakan social mapping, social mapping dilakukan melalui jalinan sosial

pertemanan. Jenis social mepping yang dipilih peneliti adalah snowball sampling. Subjek

(4)

Ainindiya Dinanti Putri, 2016

WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Perempuan usia 40-45 tahun (Masa madya/Tengah baya)

2. Bekerja sebagai Pramudi

3. Pengalaman bekerja lebih dari 3tahun

Penggunaan teknik snowball sampling dalam penelitian ini beranjak dari fenomena di

masyarakat. Proses penemuan subjek dalam penelitian ini di jelaskan dalam bagan sebagai

berikut :

Bagan 3.1 Penemuan subjek penelitian melalui teknik snowball sampling

Kelurahan Makasar Kecamatan Kebon Pala , Jakarta Timur 13650.

Moustakas (1994) mengemukakan bahwa beberapa kriteria utama yang harus

dipenuhi oleh subjek penelitian, yaitu subjek penelitian telah mengalami fenomena yang

menjadi fokus penelitian, sangat tertarik untuk memahami latar belakang dan makna dari

fenomena tersebut, bersedia untuk berpartisipasi dalam proses wawancara, serta

membolehkan peneliti untuk merekam data dan mempresentasikan data yang diperoleh dalam

laporan penelitian.

b. Informan Penelitian

Dalam penelitian ini, informan dibutuhkan untuk menguji kredibilitas data yang

diberikan oleh subjek penelitian yang disebut dengan triangulasi. Menurut Moleong (2007)

Triangulasi sumber menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang

diperoleh. Adapun informan yang diperoleh adalah rekan kerja subjek dan salah satu dari

anggota keluarganya. Dari 3 orang subjek, didapat 5 orang informan yang menguji

kredibilitas hasil wawancara peneliti dengan subjek.

(5)

Ainindiya Dinanti Putri, 2016

WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Dokumen tidak tertulis

Dokumen tidak tertulis dalam penelitian ini berupa simbol-simbol yang ditemukan

antara lain cara berpakaian subjek, kondisi lingkungan kerja, kondisi fisik subjek, dan

keadaan lingkungan rumah tempat subjek tinggal. Simbol dalam penelitian ini berfungsi

untuk memberikan informasi tambahan kepada peneliti Hal-hal tertentu yang tidak dapat

dikatakan secara verbal juga dapat dilihat melalui simbol penelitian. Hal ini turut membuat

informasi menjadi lebih akurat dan kaya.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Menurut Moleong (2007)

instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan menggunakan alat perekam dan catatan

lapangan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data. Selain itu instrumen penelitian juga

dibantu oleh kisi-kisi wawancara sebagai pedoman untuk melakukan wawancara berdasarkan

bentuk-bentuk konflik peran ganda (work family conflict) menurut Greenhaus & Beutell

(1985).

1. Time Based Conflict : Konflik yang terjadi karena waktu yang digunakan

untuk memenuhi satu peran tidak dapat digunakan untuk memenuhi peran

lainnya.

2. Strain Based Conflict : Konflik yang diakibatkan dari menjalani peran yang

satu, mempengaruhi performa individu di perannya yang lain.

3. Behavior Based Conflict : Konflik yang muncul ketika suatu tingkah laku

efektif untuk satu peran namun tidak efektif digunakan untuk peran yang lain.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara

mendalam (in depth interview), dengan pertanyaan semi terstruktur yang bisa bertanya secara

terbuka untuk mendapatkan informasi secara lengkap dan mendalam (Burgin, 2003).

Wawancara dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan peneliti yang berkaitan dengan

kejelasan dan kemantapan masalah yang diteliti. Sebelum proses kualitatif dilakukan peneliti,

peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mengembangkan fokus penelitian,

menyediakan paduan wawancara dan menghubungi informan.

Alat wawancara yang digunakan yaitu buku catatan, dan recorder.Buku catatan

(6)

Ainindiya Dinanti Putri, 2016

WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan notebook atau tab untuk mencatat. Recorder digunakan untuk merekam suara

percakapan. Peneliti harus meminta ijin terlebih kepada subjek atau partisipan untuk

menggunakan recorder. Dengan adanya rekaman wawancara akan meningkatkan keabsahan

penelitian, hal ini dapat menjadi bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan pengumpulan

data.

E. Teknik Analisis dan Interpretasi Data

Metode analisis data dan interpretasi data yang paling sering digunakan adalah

modifikasi metode Stevick-Colaizzi-Keen dari Moustakas (1994). Analisis data dilakukan

untuk mencari sekaligus menemukan jawaban terhadap pertanyaan penelitian, isu-isu

penelitian, atau permasalahan penelitian (Koentjoro,2007).

Prosedur analisis data meliputi:

1. Memulai dengan deskripsi tentang pengalaman peneliti terhadap fenomena.

2. Peneliti kemudian membuat pertanyaan untuk diajukan dalam interview untuk

mengetahui bagaimana individu-individu mengalami fenomena tersebut, emembuat

daftar pertanyaan (horizonalization) dengan memperlakukan tiap pertanyaan dengan

seimbang (mempunyai nilai yang sama), dan mengembangkan daftar pertanyaan yang

tidak berulang (non-repetitive) atau tidak tumpang tindih (non-overlapping).

3. Pernyataan kemudian dikelompokkan ke dalam unit-unit makna (meaning units).

Peneliti lalu membuat daftar dari unit-unit tersebut dan menuliskan deskripsi tekstural

dari pengalaman, yaitu apa yang terjadi, dengan disertai contoh-contoh verbatim.

Proses interpretasi meliputi :

1. Peneliti membuat refleksi berdasarkan deskripsinya sendiri dengan menggunakan

imaginative variation atau deskripsi struktural. Peneliti juga mencari semua makna

yang memungkinkan dan perspektif yang divergen, memperkaya kerangka

pemahaman dari fenomena dan membuat deskripsi tentang fenomena tersebut.

2. Kemudian, peneliti membuat deskripsi keseluruhan dari makna dan esensi dari

pengalaman.

3. Dari deskripsi tekstural-struktural undividu yang berdasarkan pada pengalaman tiap

partisipan, peneliti membuat composite textural-structural description dari

makna-makna dan esensi pengalaman, dan lalu mengintegrasikan semua deskripsi

tekstural-struktural individual menjadi deskripsi yang universal dari pengalaman yang

(7)

Ainindiya Dinanti Putri, 2016

WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Keabsahan Data

Menurut Moleong (2007) teknik keabsahan data merupakan cara pemeriksaan yang

penting dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh kesahihan dan keandalan. Dalam

penelitian ini teknik yang dilakukan untuk menguji keabsahan data yaitu kepercayaan

(credibility), kebergantungan (dependability, dan kepastian (confirmability).

Dalam penelitian ini uji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan

triangulasi waktu. Menurut Moleong (2007) Triangulasi sumber menguji kredibilitas data

dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh dari berbagai sumber. Data dari

sumber-sumber tersebut kemudian diminta kesepekan (member check).

Dalam penelitian ini untuk menguji kredibilitas data yang diperoleh dan diujikan dari

karyawan maka dilakukan kepada pemimpin karyawan tersebut, orang yang menjadi

bawahan, atau rekan kerja. Peneliti menanyakan hal yang sama dalam kesempatan yang

berbeda kepada subjek untuk melakukan triangulasi waktu. Pengujian kebergantungan

(dependability) dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian

(Bungin, 2003).

Dalam penelitian ini caranya dapat dilakukan dengan pengecekan oleh pembimbing

untuk mengaudit seluruh aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti

menentukan masalah/ fokus penelitian, ke lapangan, menentukan sumber data, melakukan

analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus ditunjukan

oleh peneliti.

Pengujian kepastian (confirmability), pengujian kepastian disebut juga pengujian

objektivitas penelitian. Pengujian dikatakan obyektif jika terjadi kesepakatan antar subjek.

Kesepakatan didapat dari persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan

penemuan seseorang. Jika penelitian objektif maka dapat dipercaya, faktual, dan dapat

Referensi

Dokumen terkait

 Visi program praktikum sebaiknya mensiasati lulusan menjadi full practicioners dalam dunia manusia, yaitu dunia pekerjaan yang relevan dengan ilmu yang dikuasainya,

 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah menandatangani perjanjian treasury line pada tanggal 16 Desember 2015 lalu,

Turbin Propeler disebut juga turbin baling-baling poros horizontal adalah turbin yang bekerja di dalam air yang dapat mengubah head kecil atau rendah menjadi power yang

Hal tersebut yang menjadi pertimbangan penulis untuk mengembangkan sistem registrasi KRS yang memanfaatkan teknologi wireless yaitu teknologi J2ME, untuk memudahkan mahasiswa

 pembuatan sediaan sediaan atau atau peracikan peracikan obat obat adalah adalah tenaga tenaga teknis teknis kefarmasian kefarmasian atau atau asisten asisten

Analisis Hubungan Antara Umur Dan Riwayat Keluarga Menderita DM Dengan Kejadian Penyakit DM Tipe 2 Pada Pasien Rawat Jalan Di Poliklinik Penyakit Dalam BLU Poliklinik RSUP PROF..

4< ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Penerima dan Besaran Alokasi untuk Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah