• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal T2 942014018 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal T2 942014018 BAB IV"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

63

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Profil Sekolah Dasar.

Lokasi SDN 2 Botomulyo yang merupakan salah satu dari 3 SD di Desa Botomulyo Botomulyo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Desa Botomulyo memiliki 3 SD yaitu SDN 1 Botomulyo yang terletak di Dukuh Debong Lor, SDN 2 Botomulyo yang terletak di Dukuh Penjalin, dan SDN 3 Botomulyo yang terletak di Dukuh Debong Kidul. SDN 2 Botomulyo letaknya sangat strategis, selain dekat dengan lapangan olah raga desa (Roda Remaja), gedung olah raga juga sekolah ini dilalui oleh jalan poros desa.

SDN 2 Botomulyo merupakan SD Inpres yang berdiri tahun 1980 SK Izin Operasional tanggal 1 Januari 1980. Sekolah ini terakreditasi B pada tanggal 1 Januari 2011. Selama ini sudah mengalami beberapa kali pergantian kepala sekolah. SDN 2 Botomulyo yang berdiri diatas tanah bengkok/tanah Desa Botomulyo seluas 2.150 m2, jadi sekolah hanya berhak menempati bukan memiliki.

(2)

64

Sedangkan misinya adalah: 1) meningkat dalam penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut siswa 2) meningkat dalam sikap / kesopanan, perilaku dan budi pekerti 3) meningkat dalam prestasi akademik maupun non akademik 4) meningkat dalam kedisiplinan dan tanggung jawab 5) meningkat dalam kerukunan, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama 6) meningkat dalam prestasi keterampilan, olahraga , kesenian dan keagamaan 7) meningkat dalam sikap peduli terhadap lingkungan.

(3)

65 Sekolah ini sering mengirim atlet sepak bola, karena didesa ini ada Sekolah Sepak Bola (SSB) Roda Remaja, prestasi sementara masih ditingkat kabupaten sedangkan dipropinsi masih kandas. Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi yaitu pada lomba rebana, Qiroati dan hafidz al Qur’an walaupun belum pernah juara di tingkat kabupaten namun untuk hafidz selalu juara satu kecamatan.

4.2. Hasil Penelitian.

4.2.1. Tindakan (Siklus) 1.

4.2.1.1. Identifikasi Masalah.

(4)

66

Tabel 4.1 Nilai kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual Pra Siklus

No Jenis Guru Nilai

A B C D E

1 Guru kelas 1 60 30 15 35 45 2 Guru kelas 2 56 30 40 40 55 3 Guru kelas 3 70 55 30 35 65 4 Guru kelas 4 75 65 65 55 70 5 Guru kelas 5 65 40 20 30 60 6 Guru PAI 75 65 60 55 70 7 Guru Penjasorkes 54 30 15 30 55

Rata-rata 65 45 35 40 60

Keterangan:

A. Pengetikan dasar B. Aplikasi powerpoint C. Internet

(5)

67 teknisi dari luar, sedangkan yang lain 1 orang sudah bisa sedikit-sedikit dan yang lain masih bingung. Pembuatan media audio visual kebanyakan para guru masih belum bisa karena mereka hanya mengandalkan media yang sudah ada, terkadang malah tidak menggunakan media sama sekali dalam mengajar. Pada pengoperasian hampir 4 orang sudah layak dan bisa mengoperasikan media audio visual sedangkan yang lain masih perlu pembinaan dan bimbingan.

4.2.1.2. Aktivitas Tindakan (Siklus) 1.

Evaluasi tersebut kemudian dijadikan bahan untuk mencari upaya perbaikan (tahap tindakan) pada siklus penelitian. Rata-rata guru belum menguasai pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual. Tindakan yang akan dilakukan peneliti adalah pelatihan penggunaan media audio visual di kalangan guru-guru di SDN 2 Botomulyo.

(6)

68

sehingga peneliti menemukan derajat kemampuan guru-guru dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual. Selain itu peneliti juga menemukan penyebab dari kemampuan yang rendah tersebut yaitu perasaan takut salah dan takut rusak sehingga menyebabkan guru tidak percaya diri untuk berbuat atau melakukan sesuatu yang baru yang berkaitan dengan media.

Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan pada Sabtu tanggal 16 April 2016 bertempat di SDN 2 Botomulyo, melalui beberapa kegiatan, antara lain :

1. Peneliti menunjuk instruktur dari unsur dinas pendidikan yang kompeten dalam hal pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual bertindak sebagai nara sumber.

2. Instruktur/Guru komputer melakukan penjelasan mengenai cara pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual.

(7)

69 office, microsof office powerpoint, membuat slide, menulis kalimat teks, menambahkan gambar atau animasi. gambar atau animasi dapat dicari melalui dokumen yang sudah ada atau browsing lewat internet. Menghubungkan dengan file atau dokumen lain menggunakan fasilitas hyperlink pada microsof office powerpoint dengan menunjuk pada tab menu insert kemudian memilih gambar icon hyperlink (bola dunia dan rantai). Selanjutnya memilih dokumen yang sesuai dengan materi.

b. Membuka internet diawali dengan mengaktifkan/menyambungkan wifi yang ada, lalu buka google chrome, lalu ketik kata kunci yang ingin dicari pada samping icon find (kaca pembesar)

Semua guru mempraktikan cara mengoperasikan komputer, kemudian melakukan pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual.

(8)

70

menggunakan lembar pengamatan. Hasil pelatihan berupa kemampuan guru dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual dan observasi/pengamatan terhadap sikap peserta pelatihan dilakukan oleh peneliti dibantu oleh tim kolaborasi, dan instruktur atau nara sumber pelatihan.

4.2.1.3. Hasil dan Refleksi Tindakan (Siklus) 1. Pengamatan atau obsevasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi. Selama pengamatan peneliti dibantu atau berkolaborasi dengan guru komputer pengamatan meliputi:

a. Keaktifan para guru dalam mengikuti pelatihan menggunakan media audio visual. b. Kompetensi para guru dalam pengetikan

dasar menggunakan microsof office words. c. Kemampuan guru dalam mengoperasikan

aplikasi powerpoint.

d. Kemampuan guru dalam mengoperasikan jaringan internet.

e. Kemampuan guru pembuatan media audio visual.

(9)

71 Dari hasil pengamatan serta rekap dari tingkat keaktifan dan kemampuan guru dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual.

Hasil pengamatan tindakan/siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil pengamatan evaluasi pelaksanaan pelatihan. Kegiatan Pelatihan ini mendapat nilai 80 indikator Baik (B) b. Berdasarkan pengamatan dan wawancara

(10)

72

Tabel 4.2. Nilai kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual Siklus I

No Uraian Kemampuan Siklus 1

1 Pengetikan dasar 75

2 Aplikasi powerpoint 60

3 Internet 65

4 Pembuatan media audio visual 60 5 Pengoperasian media audio visual 75

Rata-rata 67

4.2.1.4. Masalah dan Tindak Lanjut.

Setelah siklus pertama selesai maka diadakan refleksi mengenai kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus pertama.

...Dengan adanya pelatihan ini saya senang sekali selain mendapat pengalaman tentang pengetikan dasar, membuat media audio visual menggunakan power point, dapat mencari atau mengelink dokumen dalam komputer dengan cepat dan mudah juga saya sekarang dapat browsing di internet baik untuk mencari materi atau informasi dinas. Sayang pelatihan ini belum cukup karena masih butuh pemahaman dan latihan yang lebih intensif. Pengelingan gambar dan suara/musik itu yang belum begitu mahir juga cara mendownlod kadang-kadang pada waktu mendowlod video tidak bisa diunduh dengan sempurna...2

(11)

73 tanggungjawabnya dalam membina dan membimbing guru-guru di SDN 2 Botomulyo.

...maklum karena baru latihan sekali dan padatnya kegiatan yang menyita waktu dan konsentrasi guru. Sebaiknya pelatihan ini dilaksanakan berulang-ulang dua atau tiga kali sehingga guru lebih mahir dan lebih cakap. saya senang sekali dengan adanya pelatihan ini selain dapat meringankan beban saya juga guru saya mendapat pengalaman tentang membuat media audio visual menggunakan power point, dapat

mencari atau mengelink dokumen dalam

komputer dengan cepat dan juga dapat

pengalaman browsing di internet baik untuk mencari materi atau informasi dinas....3

Refleksi dilaksanakan bersama-sama kolaborasi untuk menentukan tindakan perbaikan. Dari hasil refleksi dapat diambil kesimpulan bahwa pelatihan pada tindakan 1 belum berhasil terbukti bahwa pencapaiannya masih dibawah standar. Oleh karena itu perlu diadakan kembali pelatihan pengetikan dasar aplikasi powerpoint internet pembuatan media audio visual pengoperasian media audio visual yang lebih serius dan sungguh-sungguh lagi dari pada siklus pertama supaya standar keberhasilan mencapai 75%.

(12)

74

1. Merumuskan masalah yang akan dicari solusinya. Dalam penelitian ini masalah adalah rendahnya kompetensi sebagian besar guru dalam kemampuan guru-guru dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual.

2. Merumuskan tujuan penyelesaikan masalah/tujuan menghadapi melakukan inovasi/tindakan. Dalam penelitian ini peneliti mengambil rencana untuk melakukan tindakan dengan melaksanakan pelatihan tahap kedua kepada guru-guru membuat persiapan perencanaan pelatihan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan media audio visual.

3. Merumuskan indikator keberhasilan pelatihan yaitu meningkatnya kemampuan guru-guru dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual.

(13)

75 ini dinyatakan berhasil bila 75% guru memiliki kompetensi dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual. untuk mendukung penggunaan media audio visual.

Langkah-langkah yang diambil peneliti dalam melakukan tindakan lain adalah melakukan sosialisasi kepada para guru mengenai penelitian yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan dari penerapan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti.

(14)

76

4.2.2. Tindakan (Siklus) 2.

4.2.2.1. Identifikasi Masalah.

Dari siklus pertama yang masih banyak kekurangan dan kegagalan, peneliti menemukan kelemahan pada para peserta yaitu peserta sudah dapat mengoperasikan aplikasi powerpoint, menngunakan fasilitas hyperlink pada aplikasi powerpoint dan mengoperasikan jaringan internet namun kemampuannya belum maksimal, terbukti masih sering lupa pada langkah-langkah pengoperasiannya sehingga tidak dapat membuat media audio visual sesuai yang dikehendaki. Peneliti merencanakan untuk mengumumkan hasil observasi mengenai tingkat peningkatan kompetensi guru-guru dalam pelatihan menggunakan audio visual pada rapat supervisi sekolah. Hal ini disosialisasikan kepada semua pada saat refleksi siklus pertama.

1. Peneliti meninjau kembali rancangan kegiatan pelatihan menggunakan audio visual.

2. Peneliti menyusun rencana perbaikan.

(15)

77

4.2.2.2. Aktivitas Tindakan (Siklus) 2.

Peneliti melaksanakan pelatihan menggunakan audio visual berdasarkan rencana perbaikan hasil refleksi siklus pertama pada Hari Selasa tanggal 3 Mei 2015 bertempat di SDN 2 Botomulyo, melalui beberapa kegiatan, antara lain :

1. Peneliti menunjuk instruktur dari unsur dinas pendidikan yang kompeten dalam hal pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual bertindak sebagai nara sumber.

2. Instruktur/Guru komputer melakukan penjelasan mengenai cara pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual.

(16)

78

dokumen lain menggunakan fasilitas hyperlink pada microsof office powerpoint dengan menunjuk pada tab menu insert kemudian memilih gambar icon hyperlink (bola dunia dan rantai). Selanjutnya memilih dokumen yang sesuai dengan materi. Penyampaian materi yang kedua ini lebih menekankan pada memberi contoh dan praktek

b. Membuka internet diawali dengan mengaktifkan/menyambungkan wifi yang ada, lalu buka google chrome, lalu ketik kata kunci yang ingin dicari pada samping icon find (kaca pembesar)

Semua guru mempraktikan cara mengoperasikan komputer, dan melakukan kegiatan pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual.

(17)

79 media audio visual. Pengamatan atau obsevasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi. Selama pengamatan peneliti dibantu atau berkolaborasi dengan guru komputer. Pengamatan meliputi tersebut meliputi:

a. Keaktifan para guru dalam mengikuti pelatihan menggunakan media audio visual. b. Kompetensi para guru dalam pengetikan

dasar menggunakan microsof office words. c. Kemampuan guru dalam mengoperasikan

aplikasi powerpoint.

d. Kemampuan guru dalam mengoperasikan jaringan internet.

e. Kemampuan guru pembuatan media audio visual.

f. Kemampuan guru dalam dan pengoperasian media audio visual.

Dari hasil pengamatan serta rekap dari tingkat keaktifan dan kemampuan guru dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual.

Hasil pengamatan tindakan/siklus 2 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(18)

80

ini mendapat nilai 85 indikator Baik (B), terjadi peningkata dari pelatihan sebelumnya yang nilainya 80.

b. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti dan observer sebelum dan setelah dilakukan pelatihan siklus II ada perbedaan menuju peningkatan yaitu tentang tingkat kemampuanan guru dalam pengetikan dasar semula nilai rata-ratanya 75 menjadi 83. Aplikasi powerpoint semula nilai rata-ratanya 60 menjadi 78. Internet semula nilai rata-ratanya 65 menjadi 80. pembuatan media audio visual semula nilai rata-ratanya 60 menjadi 76. dan pengoperasian media audio visual semula nilai rata-ratanya 75 menjadi 82. Rata-rata pelatihan tindakan (siklus) II nilai rata-ratanya 67 menjadi 80.

Tabel 4.3. Nilai kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual Siklus II

No Uraian Kemampuan Siklus 2

1 Pengetikan dasar 83

2 Aplikasi powerpoint 78

3 Internet 80

4 Pembuatan media audio visual 76 5 Pengoperasian media audio visual 82

(19)

81 Dari hasil rekapitulasi tingkat kompetensi guru dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual selama mengikuti pelatihan diperoleh data terjadi peningkatan kemampuan guru terbukti tidak ada guru yang memiliki kompetensi rendah lagi. Menurut komentar guru kelas II

...nah, kalau sekarang saya sudah sangat jelas apalagi dengan alur yang sudah dipaparkan secara rinci pada pelatihan yang kedua ini. Insya Allah akan saya kembangkan untuk membuat KBM di Kelas supaya pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Saran saja kepada sekolah untuk menyediakan media audio visual dalam jumlah yang cukup, kelasnya ada 6 medianya baru ada 2, itupun yang satu rusak karena jarang digunakan....4

Hal ini juga senada dengan pengakuan yang dituturkan oleh guru kelas V

...pelatihan sudah selesai, pengalaman sudah didapat PR nya hanya satu yaitu membuat KBM

yang beda dengan pembelajaran model

sebelumnya yang terbilang jadul.

Mudah-mudahan pihak terkait mau membantu sekolah untuk melengkapi kekurangan sarana prasana media audio visual, supaya pemakaiannya tidak saling berebut...5

4.2.2.4. Masalah dan Tindak Lanjut.

(20)

82

1. Peneliti menganalisis hasil pengamatan dan membuat kesimpulan sementara.

2. Peneliti membuat perbaikan tindakan pelatihan untuk pencapaian indikator pada lembar penilaian.

Setelah kedua siklus dilakukan maka dapat digambarkan perbandingan pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Perbandingan siklus I dan Siklus II nilai

kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual

No Uraian Kemampuan Nilai

Siklus 1 Siklus 2

1 Pengetikan dasar 75 83

2 Aplikasi powerpoint 60 78

3 Internet 65 80

4 Pembuatan media audio visual 60 76 5 Pengoperasian media audio

visual 75 82

Rata-rata 67 80

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian.

4.3.1. Peningkatan Kompetensi Penggunaan Media

Audio Visual.

(21)

83 media audio visual, dan pengoperasian media audio visual. Selain itu kegiatan pelatihan juga dapat meningkatkan kompetensi guru dalam merencanakan, mengoperasikan dan mengevaluasi penggunaan media audio visual di SDN 2 Botomulyo. Hal ini sesuai dengan pendapat

Stringer 1996 dalam Mulyasa (2012:9) menyatakan

bahwa PTS dapat diartikan sebagai sebuah usaha

untuk memperbaiki kondisi dan memecahkan

berbagai persoalan pendidikan yang dihadapi

sekolah. Jadi masalah atau kendala yang ada

dalam sekolah harus dipecahkan dan diatasi

secepat mungkin supaya proses penyampaian

materi dari guru kepada siswa dapat berjalan

lancar tanpa hambatan dan rintangan.

Dengan demikian penelitian ini memperkuat

keberhasilan dari penelitian sebelumnya yaitu

penelitian Yuastutik (2014). Guru tidak boleh takut

dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

atau tidak boleh “gaptek” (gagap teknologi) karena

TIK dapat menghubungkan/menjembatani kita

dengan dunia. Seandainya kita takut dengan TIK

maka kita akan jauh dari kemudahan yang ada di

dunia ini.

(22)

84

belajar mengajar, bahkan sekarang mereka tidak malu-malu untuk membawa laptop ke sekolah bahkan ke dalam kelas. Diskusi mereka sekarang bukan ngobrol yang tidak tentu arah tujuan, melainkan diskusi tentang aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media audio visual, dan pengoperasian media audio visual Ternyata kegiatan pelatihan membawa dampak yang sangat signifikan dalam merubah perilaku, motivasi dan tindakan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Guru sudah berebut untuk menggunakan media audio visual yang dimiliki sekolah karena jumlahnya terbatas. Oleh karena itu tidak sia-sia seandainya sekolah menganggarkan dana untuk membiayai kegiatan pelatihan pada masa yang akan datang guna mendongkrak mutu dan prestasi sekolah. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2009:52). Setelah selesai pelatihan, kemampuan yang sudah dilatihkan dan dikuasai hendaknya diterapkan dan diamalkan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kerja.

(23)

85 mudah dipahami. Hal ini menurut pengakuan guru olah raga

...mengajar menggunakan media audio visual memang menyenangkan, menarik dan anak-anak lebih cepat dalam menerima materi yang bersifat teori maupun praktek...6

Guru PAI juga tidak mau tinggal diam, beliau berkomentar

...praktek sholat yang diajarkan dengan media audio visual sangat efektif, satu kali pertemuan saja siswa sudah mudeng. Apalagi bila berupa film anak-anak langsung diam dan mendengarkan agar dapat menyaksikan film/video pembelajaran

tersebut dengan baik, terutama di kelas

rendah...7

Memang tidak salah apa yang dituturkan oleh kedua guru mata pelajaran tersebut, guru yang mengajar menggunakan media audio visual memang disukai murid. Bahkan murid-murid yang belum pernah diajar dengan menggunakan media audio visual, mereka tidak segan-segan untuk meminta guru untuk menggunakan media audio visual di kelasnya. Kondisi tersebut membuat guru termotivasi untuk belajar menggunakan media audio visual sedikit demi sedikit.

4.3.2. Pelatihan Sebagai Upaya Peningkatan

Kompetensi Penggunaan Media Audio Visual.

(24)

86

juga meliputi pengubahan sikap sehingga seseorang dapat melakukan pekerjaannya lebih efektif. Pelatihan bisa dilakukan pada semua tingkat organisasi Kaswan (2013:2). Pelatihan tidak hanya dilaksanakan di dunia pendidikan melainkan semua instansi dapat melakukan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru atau pekerja sehingga guru atau pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya secara maksimal dan bermutu dalam waktu yang singkat. Menurut Oemar Hamalik (2005:10) pelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tanaga profesional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi. Pelatihan dilakukan sengaja oleh atasan agar bawahannya dapat melakukan pekerjaannya secara baik dan benar.

(25)

87 meningkatkan kemampuan, ketrampilan guru juga untuk mengubah perilaku guru supaya termotivasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media audio visual.

Sesuai dengan pendapat para ahli bahwa pelatihan dapat dilakukan di instansi manapun termasuk di instansi pendidikan supaya mutu dan prestasinya meningkat. Pelatihan dapat dilakukan oleh siapapun kepala sekolah, pengawas, kepala dinas bahkan juga oleh pihak lain termasuk peneliti. Bentuk pelatihanpun bermacam-macam seperti workshop, seminar, lokakarya dan masih banyak lagi istilah lain yang sama dengan pelatihan

(26)

88

Gambar

Tabel 4.1 Nilai kemampuan guru dalam  menggunakan                 media audio visual Pra Siklus
gambar atau animasi dapat dicari
Tabel 4.2. Nilai kemampuan guru dalam  menggunakan                  media audio visual Siklus I
gambar atau animasi dapat dicari
+4

Referensi

Dokumen terkait

Apabila karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggi maka kepuasan kerja

Pemeliharaan pencegahan adalah kegiatan pemeliharaan atau perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menentukan kondisi

singkat sebagaimana dipaparkan di atas, tampak bahwa hipotesis yang diajukan yakni yang berkenan dengan upaya yang dilakukan guru pembelajaran dalam meningkatkan

Dari perhitungan yang dilakukan dalam analisis data diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa promosi penjualan memiliki efek secara statistik signifikan terhadap

Naskah TA yang telah direvisi (dokumen asli) dikumpulkan kepada KPS selambat-lambatnya 2 minggu/10 hari kerja setelah pelaksanaan sidang masing-masing peserta dengan melampirkan

Sehubungan dengan rangkaian evaluasi penawaran pada pelelangan sederhana untuk Pekerjaan sebagaimana hal tersebut diatas pada Dinas Perkebunan dan Peternakan

Demikian Pengumuman ini agar para peserta Pengadaan barang/jasa tersebut diatas mengetahui, atas perhatiannya disampaikan terima

Perencanaan Embung merupakan salah satu solusi yang dapat diaplikasikan di Desa Gunung Rancak, yang berfungsi menampung air pada musim hujan dan dapat dimanfaatkan